Anda di halaman 1dari 4

GEMERLAPAN

(Gerakan Membudayakan Keterampilan Berbahasa Dalam Pendidikan).

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah sebetulnya bukan hal mudah. Meskipun kita
adalah orang Indonesia, terkadang mata pelajaran Bahasa Indonesia justru terasa lebih sulit
daripada lainnya. Mengapa seperti itu? Biasanya kita sudah terlanjur menyepelekan dengan
pertanyaan apa manfaat belajar Bahasa Indonesia? Pikiran seperti itu membuat kalian kurang
bersemangat karena merasa tidak membutuhkannya. Karena sikap tidak peduli dan telah
menyepelekan pembelajaran bahasa Indonesia begitu saja tanpa memikirkan manfaat besar jika
kita benar-benar membudayakan dan menguasainya, terbukti saat ini banyak menurunya sikap
positif peserta didik dalam berbahasa Indonesia. Salah satu tanda terlihat dari kebanggaan
dalam menggunakan kata-kata atau istilah-istilah asing daripada istilah bahasa Indonesia. Selain
itu, bertutur kata tidak sopan layaknya berbahasa Indonesia yang baik dan benar kepada
Bapak/Ibu Guru serta teman sejawat selama di Sekolah maupun di luar Sekolah baik secara lisan
maupun tulisan.

Sebetulnya, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu keterampilan sehingga


memerlukan pembiasaan terus-menerus. Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia haruslah
diarahkan untuk membekali peserta didik terampil berkomunikasi baik secara lisan maupun
tertulis. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia itu ditentukan oleh
beberapa factor di antaranya: guru, siswa, media pembelajaran/ bahan ajar, model dan metode.
teknik, suasana belajar. dan teknologi pembelajaran.

Pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan untuk memberikan keterampilan menyimak,


berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Lalu, apa sebenarnya keempat keterampilan berbahasa yang sebetulnya diasah
pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia? Berikut ini adalah penjelasan mengenai empat
keterampilan berbahasa yang diajarkan pada Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, baik
jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan sederajat.
1. Keterampilan Mendengarkan/Menyimak

Mendengarkan atau listening dalam bahasa Inggris adalah keterampilan pertama yang
harus dikuasai saat belajar bahasa. Listening dalam bahasa Inggris fokus pada penguasaan
kosakata, tetapi mendengarkan fokus pada pemahaman teks. Misalnya, siswa diminta untuk
mengidentifikasi pernyataan benar atau salah berdasarkan teks yang didengar. Hal itu menuntut
pemahaman yang tinggi daripada sekadar menyebutkan kembali atau menjawab pertanyaan.

Keterampilan mendengarkan memerlukan konsentrasi tinggi dan persiapan yang baik.


Maka saat guru mengajarkan keterampilan ini, sebaiknya kamu mempersiapkan alat tulis, kertas
coretan, dan tidak izin ke kamar mandi selama rekaman diputar.

2. Keterampilan Berbicara

Keterampilan mendengarkan disebut reseptif. Artinya, siswa hanya menerima informasi dan
memahaminya. Akan tetapi, keterampilan berbicara bersifat produktif. Siswa harus praktik
berbicara setelah memahami caranya. Bentuk tes keterampilan berbicara bermacam-macam,
seperti pidato, pembawa acara, monolog, berpuisi, debat, presentasi, dan bermain peran.

Nah, melalui keterampilan berbicara ini kreativitas pun akan terasah. Inilah kesempatan
menampilkan bakat-bakat yang dimiliki. Melalui bermain peran misalnya, kamu dapat unjuk
kebolehan sebagai sutradara atau aktor dan artis.

3. Keterampilan Membaca

Bagi siswa yang hobi membaca, materi satu ini pasti menjadi hal yang ditunggu-tunggu.
Akan tetapi, siswa yang kurang suka membaca pasti akan cepat bosan. Yang, namanya saja
keterampilan pasti butuh kesabaran. Hal ini sangat diperlukan saat membaca.

Fokus dan konsentrasi sangat dibutuhkan agar tidak melewatkan informasi dalam bacaan.
Pastikan teliti dalam menemukan kata kunci. Misalnya, saat membaca cerpen. Ingatlah nama
tokoh dan jalan cerita karena hal tersebut biasanya akan ditanyakan. Pengalaman-pengalaman
baru selama belajar bahasa Indonesia akan didapatkan dari teks yang dibaca.

4. Keterampilan Menulis

Menulis dikatakan sebagai keterampilan berbahasa tertinggi. Mengapa demikian? Tiga


keterampilan sebelumnya, yaitu mendengarkan, berbicara, dan membaca diperlukan untuk
penguasaan bahan menulis. Jadi, kamu harus menguasai ketiganya sebelum menulis. Mana
mungkin akan menguasai banyak kosakata jika tidak pernah membaca? Kamu akan berlatih
menulis beberapa jenis teks. Misalnya artikel, naskah pidato, atau makalah. Selain itu juga teks-
teks sastra seperti cerita pendek, puisi, pantun, dan naskah drama.
TUJUAN
Oleh karena itu Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesa SMK Negeri 7 Batam merancang
sebuah inovasi baru yang akan dilakukan pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia
berlangsung yaitu dengan membuat kegiatan GEMERLAPAN (Gerakan Membudayakan
Keterampilan Berbahasa Dalam Pendidikan).

GEMERLAPAN (Gerakan Membudayakan Keterampilan Berbahasa Dalam Pendidikan)


merupakan kegiatan upaya para Guru bahasa Indonesia melatih peserta didik agar dapat
memahami serta membudayakan selalu keempat keterampilan berbahasa (Menyimak, Berbicara,
Membaca, Menulis). Sasaran utama GEMERLAPAN ini adalah Peserta didik SMK Negeri 7
Batam yang diharapkan dapat kompak menanamkan keterampilan bahasa Indonesia yang baik
dan benar secara lisan dan tulisan serta lebih peduli dan tidak menyepelekan lagi pembelajaran
bahasa Indonesia yang sebenarnya memiliki manfaat yang sangat banyak dan dapat dikatakan
mudah jika benar-benar memahami dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh bukan
sekedar formalitas saja tapi dapat dibuktikan dengan memperoleh hasil karya dan prestasi.

Kegiatan penyegaran ini harus dilakukan secara rutin dimanapun dan kapanpun, yang
paling utama pada saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung, karena keempat
keterampilan berbahasa ini sanga erat hubungannya dengan kurikulum, iya akan beriringan
dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, tinggal para guru bahasa Indonesia yang mencari
model serta metode GEMERLAPAN yang menarik dan tidak monoton disetiap pembelajaran.

Dalam kegiatan ini semua guru bahasa Indonesia juga dibantu seluruh Pendidik di SMK
Negeri 7 Batam,yang merupakan unsur penting dalam pemberian penyegaran keterampilan
berbahasa karena merupakan pemegang putusan dalam perubahan peserta didik selama
membudayakan keterampilan bebahasa. GEMERLAPAN dapat dimulai dari hal kecil secara
lisan seperti seluruh guru bahasa Indonesia harus selalu dapat memberikan contoh yang baik
terutama dalam penggunaan bahasa Indonesia selama berkomunikasi dalam mengajar dan berada
di lingkungan sekolah. Dan secara tulisan guru bahasa Indonesia mempersiapakn peserta didik
untuk menghasilkan suatu karya tulis seperti POSTER ,MAJALAH DINDING, KATA
KIASAN,PANTUN, PUISI ANEKDOT, DLL, semua ditulis dengan tema GEMERLAPAN.
Dengan tujuan hasil karya tersebut dapat di tempel di dalam kelas, koridor-koridor sekolah dan
tempat-tempat layak di dalam lingkungan sekolah untuk dilihat dan dibaca oleh peserta didik.
PENUTUP

Keempat keterampilan berbahasa tersebut diajarkan lebih pada taraf pemahaman. Hal
yang diajarkan bukan penguasaan kosakata, seperti jika belajar bahasa asing. Misalnya, bahasa
Mandarin. Biasanya yang diajarkan adalah kosakata dasar yang dipakai dalam kehidupan sehari-
hari. Bahasa Indonesia mengajarkan pemahaman teks dengan mempelajari isi dan makna di
dalamnya. Untuk menguasainya, butuh latihan terus-menerus. Begitu dengan GEMERLAPAN
ini butuh penerapannya secara terus-menerus sampai peserta didik benar-benar memahami dan
selalu membudyaakannya.

Kami selau Guru bahasa Indonesia berharap bahwa melalui kegiatan GEMERLAPAN ini
dapat tercipta sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang mengedepannya bahasa Indonesia
yang cermat dan santun di lingkungan Sekolah. Menambah pengetahuan kami Guru bahasa
Indonesia tentang masalah kebahasaan, terciptanya sikap positif terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia, bertambahnya kemampuan peseta didik dalam berbahasa Indonesia yang cermat, dan
santun serta terciptanya dukungan dalam sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia yang baik di
lingkungan masyarakat, terutama di lingkungan sekolah .Dalam kegiatan GEMERLAPAN ini
kami tidak bermaksud untuk menimbulkan permusuhan dengan bahasa asing. Namun, itu semua
adalah wujud untuk mengajarkan kepada peserta didik agar selalu menghormati dan
memartabatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Anda mungkin juga menyukai