Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN Masalah Pada Buku Pelajaran Bahasa Jepang Pada Umumnya Masalah pada buku-buku bahasa Jepang konvensional

terletak pada tujuannya: 1. Mereka ingin pembaca bisa menggunakan bahasa Jepang sopan secepat mungkin. 2. Mereka tidak ingin menakut-nakuti pembaca dengan huruf Jepang dan China yang jumlahnya memang banyak. 3. Mereka ingin mengajari cara mengucapkan ungkapan-ungkapan bahasa Indonesia menggunakan bahasa Jepang. Karena bahasa Jepang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia, bahkan mulai dari cara berpikir dasarnya, tujuan-tujuan tersebut menghasilkan banyak buku-buku membingungkan yang bisa ditemui di pasaran. Mereka biasanya dipenuhi banyak aturan rumit dan berbagai tata bahasa untuk ungkapanungkapan bahasa Indonesia tertentu. Mereka juga menganggap bahwa kamu tidak cukup cerdas untuk menghafalkan huruf-huruf kanji sehingga hampir tidak memuatnya sama sekali. Jadi saat kamu pergi ke Jepang atau mengunjungi situs bahasa Jepang, kagetlah, karena kamu akan menyadari bahwa pada dasarnya kamu tidak bisa membaca apapun! Akar permasalahannya adalah mereka mencoba mengajari kamu bahasa Jepang dengan cara berpikir bahasa Indonesia. Mereka ingin mengajari kamu "Halo, nama saya Jaya" langsung di halaman pertama, tanpa menjelaskan semua mekanisme dan cara berpikir yang dipakai di belakang layar. Mereka mungkin mengajari kamu kata-kata dalam bentuk sopannya sebelum memperkenalkan bentuk dasarnya, padahal cara tersebut tentunya terbalik dan tidak masuk akal. Mereka juga mungkin menyertakan subjek kalimatnya walaupun hal tersebut tidak diperlukan dan umumnya dihilangkan. Sebetulnya, cara yang paling umum untuk mengatakan "Nama saya Jaya" ternyata "adalah Jaya". Ini karena sebagian besar informasinya bisa dipahami dari konteks sehingga diabaikan. Tapi apakah buku-buku tersebut menjelaskan dasar-dasar bahasa Jepang seperti ini? Tidak, karena mereka sibuk membuat kamu menghafal ungkapan-ungkapan "berguna" sejak awal. Hasilnya adalah buku yang berisi aturan-aturan rumit "gunakan ini kalau kamu ingin mengucapkan ini" dan pembaca akhirnya kebingungan mengenai cara kerja bahasa Jepang yang sebenarnya. Solusi masalah ini adalah menjelaskan bahasa Jepang dari sudut pandang orang Jepang. Ambil bahasa Jepang, lalu jelaskan dari dasar bagaimana bahasa tersebut bekerja. Karenanya, diperlukan urutan penjelasan yang masuk akal di bahasa Jepang. Kalau kamu perlu tahu A untuk memahami suatu ungkapan B, jangan ajarkan B terlebih dahulu hanya karena ungkapan tersebut dirasa penting.

Pada dasarnya, yang diperlukan adalah panduan menguasai bahasa Jepang menggunakan cara berpikir orang Jepang. Menggunakan Bahasa Jepang Menggunakan Cara Berpikir Orang Jepang Panduan ini berusaha menjelaskan tata bahasa Jepang secara sistematis dan masuk akal. Panduan ini bukanlah alat praktis untuk secepatnya mempelajari ungkapan-ungkapan berguna (misalnya, ungakapan-ungkapan umum saat bepergian). Namun, panduan ini akan membangun fondasi-fondasi tata bahasa secara logis sehingga kamu akan memiliki pemahaman dasar yang kuat. Kalau kamu pernah mempelajari bahasa Jepang lewat buku lain, mungkin kamu akan menemui bahwa ada perbedaan besar tentang urutan dan penyampaian materinya. Ini karena panduan ini tidak berusaha memaksa agar bahasa Jepangnya cocok dengan kerangka bahasa Indonesia. Di sini, contoh-contoh dan terjemahannya akan menunjukkan bagaimana ide-ide diekspresikan dalam bahasa Jepang yang sebenarnya, sehingga penjelasannya akan menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti. Di awal buku ini, akan digunakan terjemahan bahasa Indonesia yang seharfiah mungkin (literal, kata per kata). Terjemahan harfiah tersebut pada umumnya akan menghasilkan kalimat bahasa Indonesia yang aneh, namun dari situ kita akan bisa melihat bagaimana orang Jepang sebenarnya memahami kalimat tersebut. Contohnya, di terjemahannya mungkin tidak dituliskan subjek kalimat karena memang di kalimat bahasa Jepangnya tidak ada. Sebagai contoh lain, karena bahasa Jepang tidak membedakan antara kebenaran umum dengan bentuk masa depan (misal "Saya makan" dengan "Saya akan makan") maka terjemahannya juga belum tentu membedakannya. Harapannya adalah pembaca menjadi tahu arti sebenarnya dari suatu kalimat bahasa Jepang. Setelah pembaca menjadi akrab dan nyaman dengan cara kerja bahasa Jepang, keharfiahan terjemahan akan perlahan-lahan dikurangi sehingga menjadi lebih enak dibaca guna mendukung pembahasan topik-topik lanjut. Perlu diketahui bahwa membangun fondasi tata bahasa secara sistematis memiliki kekurangan di samping kelebihan. Di bahasa Jepang, konsep bahasa yang paling dasar ternyata juga yang paling sulit untuk dipahami. Lalu, katakata yang paling umum sayangnya punya banyak aturan perkecualian. Ini berarti bagian tersulit dari bahasa Jepang malah akan kita pelajari di awalawal. Buku-buku pada umumnya tidak mengambil jalur seperti itu, takut para pembaca akan kebingungan atau malah kabur. Mereka menunda pembahasan konjugasi-konjugasi tersusah dan menutup-nutupinya sambil langsung mengajarkan ungkapan-ungkapan umum (yang saya maksud khususnya adalah konjugasi bentuk lampau). Hal tersebut sah-sah saja, namun malah akan menimbulkan lebih banyak masalah dan kebingungan di tengah jalan sebagaimana membangun rumah di atas fondasi yang rapuh. Dalam mempelajari bahasa,

bagian yang susah mau tidak mau pasti akan dipelajari, tidak peduli apakah itu sejak awal ataupun akhir-akhir. Nah, kalau dipelajari sejak awal, bagianbagian yang mudah malah akan menjadi jauh lebih mudah karena cocok dengan fondasi awal yang telah dibangun. Tata bahasa Jepang sebetulnya sangatlah konsisten. Kalau kamu mempelajari aturan-aturan tersulitnya, kamu akan melihat bahwa banyak tata bahasa sisanya memanfaatkan aturan-aturan dasar tersebut. Dari situ, bagian yang menantang tinggal mengingat kombinasi-kombinasi yang mungkin dari aturan dasarnya untuk menggunakannya di situasi yang benar. Catatan: Sebelum menggunakan tutorial ini, ingat bahwa tanda kurung setengah seperti ini: adalah versi Jepang dari tanda kutip (""). Apa yang Tidak Dibahas Di Sini Prinsip yang memandu saya membuat tutorial ini adalah bertanya pada diri sendiri, "Apa yang tidak bisa dicari di kamus?" atau "Apa yang tidak dijelaskan dengan baik di kamus?" Saat membuat tutorial ini, segera terlihat jelas bahwa tidak mungkin membicarakan setiap kata yang tidak memiliki padanan jelas di bahasa Indonesia. Sebetulnya saya telah mencoba membuat daftar perbendaharaan kata tapi dengan cepat menyerah. Terkadang, akan ada penjelasan mendalam tentang sifat-sifat suatu kata tertentu jika konteksnya sesuai dan jika kata tersebut cukup spesial. Tapi, pada umumnya mempelajari seluruh penggunaan yang mungkin dari suatu kata diserahkan pada pembaca. Sebagai contoh, tidak akan ada penjelasan bahwa kata "tinggi" (takai) di bahasa Jepang juga bisa berarti "mahal", dan kata "dingin" (samui) juga bisa berarti "jayus". Kamus EDICT (Jepang-Inggris) adalah kamus yang lengkap, tidak hanya memuat lebih banyak kata dari kebanyakan kamus cetak namun juga memuat contoh kalimat. Itu akan membantumu membangun perbendaharaan kata lebih dari yang saya bisa. Saya juga menyarankan untuk tidak menghabiskan uang membeli kamus kertas Jepang-Inggris atau InggrisJepang karena yang kebanyakan beredar di pasaran sangatlah tidak mencukupi. (Wah, ada alternatif gratis dan lebih baik! Apakah jadi teringat open-source?) Saran Saran saya saat berlatih bahasa Jepang: kalau suatu saat kamu kebingungan mengungkapkan suatu pemikiran bahasa Indonesia menggunakan bahasa Jepang, maka lebih baik tidak usah membuang-buang waktu mencoba menerjemahkannya sendiri. Hampir selalu, terjemahan yang kamu hasilkan akan kacau. Selalu ingatlah hal ini: kalau kamu belum tahu cara mengungkapkan sesuatu, maka kamu memang belum tahu. Sebagai alternatifnya, tanyalah orang yang lebih tahu dan minta penjelasannya. Dengan cara ini, kamu akan belajar langsung dari bahasa Jepangnya yang benar. Tidak seperti saat

menjawab soal matematika, kamu tidak perlu menjabarkan langkah-langkah untuk mendapatkan jawabannya. Kalau kamu berlatih dari jawabannya, kamu akan menumbuhkan kebiasaan baik yang akan membantumu mencipkatan kalimat-kalimat bahasa Jepang yang benar dan alami. Karena itulah saya orang yang percaya akan metode "belajar dari contoh". Contoh dan pengalaman adalah senjata utamamu dalam menguasai bahasa Jepang. Oleh karenanya, kalau kamu tidak sepenuhnya paham suatu penjelasan saat pertama kali mempelajarinya, jangan terlalu khawatir! Teruslah melangkah sambil menjadikan penjelasan tersebut sebagai referensi saat kamu menemukan lebih banyak contoh penggunaannya. Ini akan membuat kamu lebih bisa merasakan penggunaanya di berbagai macam situasi. Sayangnya, menuliskan contoh kalimat membutuhkan banyak waktu. (Saya mencoba berusaha sebaik mungkin!) Untungnya buat kamu, bahasa Jepang ada di manamana, terlebih lagi di Internet. Saya menyarankan untuk melatih bahasa Jepangmu sebanyak mungkin dan hanya membuka tutorial ini saat kamu menemui tata bahasa yang baru. Hanya dari Internet pun, kamu sudah bisa mendapat banyak materi termasuk situs, forum, dan chatting. Membeli buku maupun komik berbahasa Jepang juga merupakan cara yang baik (dan menyenangkan) untuk menambah perbendaharaan kata dan melatih kemampuan membaca. Lalu, saya juga percaya bahwa tidak mungkinmempelajari cara berbicara dan melatih pendengaran tanpa panutan. Berlatih berbicara dan mendengar dengan orang yang sudah mahir bahasa Jepang adalah keharusankalau kamu ingin menguasai keterampilan bercakap-cakap. Walaupun materi suara seperti kaset pelajaran, lagu, anime, drama, dan acara TV lainnya sangatlah mendidik, tidak ada yang lebih baik dari manusia nyata untuk ditiru cara pengucapannya, intonasinya, dan aliran pembicaraan alaminya. Kalau kamu punya pertanyaan yang tidak ada jawabannya di tutorial ini, kamu bisa bertanya-tanya pada forum berbahasa Inggris yang dikelola penulis: www.guidetojapanese.org/forum/ Untuk bertemu, bertanya-tanya, dan belajar bahasa Jepang dengan orangorang Indonesia, kamu bisa kunjungi situs yang dikelola oleh penyadur tutorial ini: yumeko.web.id Jangan kecil hati karena banyaknya materi yang harus dikuasai. Ingat, setiap kata atau tata bahasa baru yang kamu pelajari berarti kamu selangkah lebih dekat dalam menguasai bahasa Jepang! Pra Syarat Karena bahasa Jepang ditulis menggunakan huruf Jepang di tutorial ini (memang seharusnya TIDAK menggunakan huruf latin atau biasa

disebut romaji), maka komputer kamu harus bisa menampilkan font Jepang. Jika tidak terlihat seperti , maka kamu perlu menginstall font bahasa Jepang atau menggunakan situs gateway untuk mengubah hurufnya menjadi gambar. Instruksi menginstall font bahasa Jepang dan situs gateway ada di bawah: Computing in Japanese Gateway Penerjemah (jauh lebih lambat) Lalu pastikan untuk menggunakan browser yang baru untuk menikmati tampilan stylesheet yang benar. Saya menyarankan Firefox. Kalau browser kamu mendukungnya, pada contoh kalimat kamu bisa mengarahkan kursor mouse kamu ke atas suatu kata bahasa Jepang dan selang waktu tertentu bacaan dan artinya akan muncul. Coba di contoh kalimat berikut: Tentu saja, nanti kita akan belajar huruf yang bernama hiragana sehingga cara membaca kanji akan ditunjukkan dengan huruf hiragana, tidak menggunakan romaji seperti pada contoh di atas. Beberapa istilah maupun singkatan juga akan diterangkan dengan cara di atas, agar tidak terlalu memenuhi penjelasan dengan kurung buka dan kurung tutup. Istilah-istilah yang memiliki penjelasan tersebut akan diberi garis bawah putus-putus. Sebagai contoh, daripada menuliskan "Tokyo (ibu kota Jepang)", bisa diberikan "Tokyo". Silahkan gunakan mouse kamu. Kamu juga bisa pergi ke WWWJDIC untuk memasukkan langsung suatu kalimat panjang, dan nanti sistemnya akan memberikan arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut. Semua materi di sini, termasuk contoh kalimat, adalah hasil karya saya sendiri kecuali jika disebutkan. Semoga kamu senang membaca tutorial ini sebagaimana perasaan saya waktu menulisnya. Penulisan buku ini merepotkan dan memakan waktu, namun entah bagaimana bercampur dengan perasaan puas yang meluap-luap. Kesalahan tulis dan penerjemahan versi bahasa Indonesia bisa dikirim ke penyadur melalui Yumeko. Pesan dan saran untuk penulis bisa disampaikan dengan bahasa Inggris diJapanese Grammar Guide Forum. Tidak perlu ada basa-basi lagi. Selamat belajar!

SISTEM MENULIS Huruf-Huruf yang Digunakan Suara-suara yang ada pada bahasa Jepang dituliskan menggunakan hiragana dan katakana. Keduanya secara kolektif disebut kana. Setiap huruf hiragana memiliki pasangannya pada katakana, sebagaimana huruf kecil pada bahasa Indonesia memiliki padanan huruf besarnya. Jumlah hiragana dan katakana masing-masing tidak sampai 50. Semuanya sebetulnya adalah huruf China yang disederhanakan dan diadopsi untuk keperluan fonetis. Huruf China, disebut kanji oleh orang Jepang, juga digunakan secara ekstensif pada bahasa tertulis. Sebagian besar kata (nomina, verba, adjektiva) ditulis menggunakan kanji. Secara historis ada lebih dari 40.000 kanji, namun 2.000 huruf sudah mencakup lebih dari 95% kanji yang digunakan di bahasa Jepang modern. Tidak ada spasi di bahasa Jepang, jadi kanji diperlukan untuk mengetahui batas kata dalam suatu kalimat. Kanji juga berguna untuk membedakan homofon, yang muncul cukup sering karena jumlah suara di bahasa Jepang terbatas. Hiragana terutama digunakan untuk keperluan tata bahasa. Kita akan melihat fungsi tersebut saat mempelajari partikel. Kata-kata yang kanjinya susah atau jarang dipakai, istilah percakapan, dan onomatop juga ditulis dengan hiragana. Hiragana juga sering menggantikan kanji untuk pelajar bahasa Jepang pemula dan anak-anak. Walaupun katakana melambangkan suara-suara yang sama dengan hiragana, katakana umumnya dipakai untuk menuliskan kata-kata modern yang diimpor dari negara-negara barat. Ini karena kata-kata tersebut tidak memiliki kanji. Tiga bab berikutnya akan membahas hiragana, katakana, dan kanji. Intonasi Di bab berikutnya, akan dibahas panjang lebar bahwa tiap huruf hiragana (dan berarti juga katakana) sudah melambangkan suatu suku kata, kecuali huruf hiragana (dan katakana ). Sebagai contoh, huruf melambangkan suku kata "ri" dan huruf melambangkan suku kata "sa". Ini bisa dibandingkan dengan bahasa Indonesia, yang perlu menggabungkan huruf konsonan dan vokal untuk membentuk suku kata tersebut. Sistem seperti hiragana membuat pengucapan menjadi jelas dan tidak ambigu. Namun, kesulitannya terdapat pada intonasi.

Membedakan suara tinggi dan rendah adalah hal yang penting bagi bahasa Jepang lisan. Sebagai contoh, homofon bisa memiliki tinggi rendah suara yang berbeda sehingga jika diucapkan bunyinya berbeda walaupun bentuk tertulisnya sama. Halangan terbesar untuk berbicara dengan benar dan alami adalah masalah intonasi. Banyak murid yang berbicara tanpa memperhatikan intonasi sehingga terdengar tidak alami (terkenal di Jepang sebagai logat luar negeri). Akan menyulitkan jika kamu berusaha menghafal intonasi tiap kata, apalagi karena intonasi bisa berubah bergantung konteks dan logat wilayah. Satu-satunya cara yang praktis untuk menguasainya adalah dengan latihan meniru orang Jepang berbicara lewat acara anime, drama, dan media-media lainnya.

Hiragana
Apa Itu Hiragana? Hiragana adalah alfabet fonetis dasar di bahasa Jepang. Seluruh huruf hiragana melambangkan semua suara yang muncul di bahasa Jepang. Jadi, sebetulnya bisa saja bahasa Jepang ditulis hanya dengan hiragana. Namun, karena spasi tidak digunakan di bahasa Jepang, menggunakan hiragana saja akan menghasilkan kalimat yang susah dibaca. Di bawah terdapat tabel hiragana beserta pelafalannya. Cara membaca tabelnya adalah dari atas ke bawah dan dari kanan ke kiri, sama seperti cara membaca banyak buku bahasa Jepang (termasuk komik). Di bahasa Jepang, menulis guratan-guratan dari suatu huruf dengan urutan dan arah yang benar sangatlah penting. Karena tulisan tangan sedikit berbeda dengan tulisan cetak (sebagaimana huruf 'a'), kamu perlu mencari sumber seperti situs atau buku yang mengajarkan cara menulis huruf-huruf tersebut. Perlu juga saya tekankan bahwa kamu harus mempelajari pengucapan yang benar dari hurufhuruf tersebut. Karena semua kata di bahasa Jepang disusun dari suarasuara tersebut, salah mengucapkan suatu huruf akan merusak fondasi terdasar pelafalan kamu.

K KA KI KU KE KO

S SA SHI SU SE SO

T TA CHI TSU TE TO

N NA NI NU NE NO

H HA HI FU HE HO

M MA MI MU ME MO

Y YA YU YO

R RA RI RU RE RO

W WA WO

Hiragana tidaklah terlalu susah, sehingga ada banyak situs dan program gratis yang mengajarkannya. Saya sangat menyarankan kamu pergi ke situs ini untuk mendengar pelafalan tiap hurufnya. Bagian yang relevan adalah 2.1 sampai 2.11. Saya juga menyarankan kamu merekam suaramu sendiri dan membandingkannya dengan suara yang benar.

Anda mungkin juga menyukai