Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PERENCANAAN BENDUNG IRIGASI

4.1 Definisi dan Pemanfaatan Bendung Irigasi


Sungai mempunyai peranan yang penting, salah satunya sebagai sumber air yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi, penyediaan air minum, kebutuhan
industri dan lain lain. Kebutuhan air bagi kepentingan manusia semakin meningkat sehingga
perlu dilakukan penelitian atau penyelidikan masalah ketersediaan air sungai dan kebutuhan
area di sekelilingnya, agar pemanfaatan dapat digunakan secara efektif dan efisien, maka
dibuatlah dengan pembangunan sebuah bendung.

Bendung (Bangunan Sadap) atau Weir (Diversion Structure) merupakan bangunan


(komplek bangunan) melintasi sungai yang berfungsi mempertinggi elevasi air sungai dan
membelokkan air agar dapat mengalir ke saluran dan masuk ke sawah untuk keperluan
irigasi. Definisi bendung menurut ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW
(Burgerlijke Openbare Werken), Bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya)
yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk meninggikan taraf muka air
sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia/SNI 03-2401-1991 tentang Pedoman


Perencanaan Hidrologi Dan Hidraulik Untuk Bangunan Di Sungai adalah bangunan ini dapat
didesain dan dibangunan sebagai bangunan tetap, bendung gerak, atau kombinasinya, dan
harus dapat berfungsi untuk mengendalikan aliran dan angkutan muatan di sungai sedemikian
sehingga dengan menaikkan muka airnya, air dapat dimanfaatkan secara efisien sesuai
dengan kebutuhannya.

Fungsi Bendung:

1. Untuk kebutuhan irigasi

2. Untuk kebutuhan air minum

3. Sebagai pembangkit energi

4. Pembagi atau pengendali banjir

5. Dan sebagai pembilas pada berbagai keadaan debit sungai.


4.1.1 Penjelasan Peta dengan Metode Polygon Thiesen
Metode Polygon Thiesen merupakan rata-rata terbobot, masing-masing stasiun hujan
ditentukan luas daerah pengaruhnya berdasarkan poligon yang dibentuk (menggambarkan
garis-garis sumbu pada garis-garis penghubung antara dua stasiun hujan yang berdekatan).
Metode ini digunakan untuk menghitung bobot masing-masing stasiun yang mewakili luasan
disekitarnya dan digunakan apabila penyebaran hujan di daerah yang ditinjau tidak merata.

Cara Poligon Thiessen Cara ini berdasarkan rata-rata timbang (wheight average) atau
perhitungan luas daerah pengaruh. Masing- masing stasiun dihubungkan dengan suatu garis
lurus yang disebut polygon, buatlah garis sumbu tegak lurus yang terletak pada posisi yang
membagi dua garis hubung antara dua stasiun. Ukurlah luas parsial catchment tersebut dalam
satuan Km2 .

Ṙ = w1R1+ w2R2 +…..+ wnRn

Dimana:

Ṙ : curah hujan daerah/ wilayah

w : Ai/A perbandingan luas parsial dengan luas total catchment

A1,A2,… Ai : luas parsial daerah pengaruh satu stasiun

R1,R2,….Rn : besarnya curah hujn di tiap-tiap stasiun

4.1.2 Curah hujan regional


Curah hujan regional didapatkan dari luasan perpetak dibagi dengan luas keseluruhan
(A) tempat, dimana ada 3 tempat yang akan di analisa untuk mengetahui curah hujan regional
nya tersebut, yaitu Gambut, Martapura Barat, dan Sungai tabuk Luas perpetak regional :

 A = Gambut : 792,5 Ha = 7,925 Km2


 B = Martapura Barat : 1083,6 Ha = 10,836 Km2
 C = Sungai Tabuk : 326,1 Ha = 3,261 Km2

Luasan keseluruhan (A) regional adalah Karang Intan 2202,2 Ha.

A = (792,5)/(792,5 + 1083,6 + 326,1)

= 0,359 Ha/mm
B = (1083,6)/(792,5 + 1083,6 + 326,1)

= 0,492 Ha/mm

C = (326,1)/(792,5 + 1083,6 + 326,1)

= 0,148 Ha/mm

1. Curah hujan regional Syamsuddin Noor

R (Januari) = w1 x R1

= 0,359 x 255,3

= 80,88 Ha/mm

diambil Rmax Januari (perTahun) = 255,3 Ha/mm, kemudian di dapat curah hujan regional
syamsuddin noor maksimum (Rmax) pada tahun 2021 yaitu 80,88 Ha/mm.

4.1.3 Curah hujan maksimum


Curah hujan maksimum didapatkan dengan mencari Rmax perbulan kemudian
diambil lagi Rmax pertahun dengan minimal data 10 tahun. Dikarenakan pada tahun 2011 –
2021 data curah hujan tersebut terbaca dan data terbaru dari 11 tahun terakhir. Seperti pada
Tabel 4.1 Hasil Analisa Curah Hujan Maksimum di bawah ini.

Tabel 4.1 Hasil Analisa Curah Hujan Maksimum

No
. Stasiun Pengamatan Hujan
Koefisien Syamsuddin Rmak
Thiessen Noor s
Tahu
n Bulan 0,359
158,6
1 2011 Januari 62,00 0
Februari 49,00
Maret 64,40
April 56,70
Mei 62,40
Juni 46,60
Juli 19,40
Agustus 26,50
Septemb
er 28,00
Oktober 47,00
Novembe
r 81,00
Desembe
r 158,60
2 2012 Januari 58,20 95,60
Februari 54,80
Maret 54,00
April 56,70
Mei 93,00
Juni 15,60
Juli 34,00
Agustus 30,90
Septemb
er 31,50
Oktober 69,00
Novembe
r 67,60
Desembe
r 95,60
3 2013 Januari 72,90 87,80
Februari 43,20
Maret 55,60
April 60,70
Mei 48,10
Juni 53,40
Juli 24,90
Agustus 23,80
Septemb
er 8,60
Oktober 48,10
Novembe
r 74,80
Desembe
r 87,80
213,9
4 2014 Januari 213,90 0
Februari 74,50
Maret 70,10
April 81,90
Mei 49,20
Juni 50,20
Juli 69,70
Agustus 24,00
Septemb
er 3,40
Oktober 6,50
Novembe
r 33,50
Desembe
r 89,80
116,0
5 2015 Januari 116,00 0
Februari 91,20
Maret 52,30
April 0,00
Mei 34,40
Juni 28,60
Juli 14,50
Agustus 25,00
Septemb
er 0,00
Oktober 5,00
Novembe
r 21,00
Desembe
r 60,30
108,0
5 2016 Januari 65,40 0
Februari 43,30
Maret 57,80
April 108,00
Mei 47,90
Juni 83,40
Juli 31,00
Agustus 33,30
Septemb
er 41,50
Oktober 19,30
Novembe
r 43,10
Desembe 30,20
r
6 2017 Januari 77,50 87,20
Februari 87,20
Maret 52,80
April 66,90
Mei 59,30
Juni 56,10
Juli 70,60
Agustus 45,60
Septemb
er 69,90
Oktober 37,50
Novembe
r 68,50
Desembe
r 54,60
7 2018 Januari 91,30 91,30
Februari 53,90
Maret 75,50
April 28,60
Mei 27,70
Juni 26,00
Juli 28,10
Agustus 60,20
Septemb
er 75,50
Oktober 32,00
Novembe
r 62,40
Desembe
r 63,90
8 2019 Januari 41,30 97,40
Februari 53,70
Maret 73,80
April 65,20
Mei 33,70
Juni 24,60
Juli 16,00
Agustus 12,50
Septemb
er 0,00
Oktober 24,00
Novembe
r 42,50
Desembe
r 97,40
126,1
9 2020 Januari 126,10 0
Februari 86,90
Maret 53,70
April 116,50
Mei 51,50
Juni 58,40
Juli 16,90
Agustus 27,30
Septemb
er 124,00
Oktober 50,90
Novembe
r 56,30
Desembe
r 106,90
255,3
10 2021 Januari 255,30 0
Februari 67,70
Maret 62,00
April 54,70
Mei 62,50
Juni 53,40
Juli 48,80
Agustus 29,80
Septemb
er 36,80
Oktober 39,20
Novembe
r 89,40
Desembe
r 64,80
Dengan rmax yang sudah diurutkan berdasarkan tertinggi ke terrendah seperti yang
terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Rmax perTahun(diurutkan)

Tahun Rmaks(diurutka
n)
2021 255,5
2014 213,9
2011 158,6
2020 126,1
2015 116
2016 108
2019 97,4
2012 95,6
2018 91,3
2013 87,8
2017 87,2

Anda mungkin juga menyukai