Strategi Komunikasi

Birokrasi dan Masyarakat dalam

Penanganan Stunting di Pulau
Jawa
Dr Sri Hartono
8 Des 2022
 • Latar Belakang
• Metodologi
• Laporan dan Hasil Analisis Situasi Stunting di
Pulau Jawa
Outline
• Tantangan Komununikasi Dalam Percepatan
Stunting
• Strategi Komunikasi Pemerintahan
• Rekomendasi
Latar Belakang

Gap capaian
Pula Jawa menanggung
penurunuan stunting Permasalahan
{SSGI 2021 (24,4%), beban 56,1 % jumlah Tingginya ego sektoral
kebijakan
penduduk di Indonesia
Target 2024 (14%)}

Efektifitas TPPS Kualitas komunikasi

Fokus anggaran Kualitas data
dan SDM birokrasi
Metodologi

Desk Kajian
Study literatur
Laporan
Analisis Situasi
• 53 kajian analisis situasi
• 46 Perguruan tinggi
• 14 (PIC Kab)
• 1 (Tidak jelas)
• Laporan tidak seragam
• Rekomendasi lap tergantung
cor kompetensi penulis
Kesimpulan
dari Analisis
Situasi Pulau
Jawa
(N : 53)
Kajian tentang
Permasalahan
Koordinasi Sektoral
• Komunikasi
• Kebijakan
• Koordinasi
• Prioritas
• Leadership
• SDM
• Data
Tantangan Ego Sektoral
dalam Melibatkan lintas OPD
Percepatan Skala Prioritas
Penurunan
Hambatan Anggaran dan Data
angka
Stunting Permasalahan SDM
Model Komunikasi dalam
perspektif Good Governance

• Komunikasi efektif : two-way affair,

Timely dan Accurate
• An active obligation to inform
• Pada kondisi nyata :
• Top Down
• Tidak ada umpan balik
• Tidak ada evaluasi efektifias
komunikasi dengan masyarakat
Hambatan Komunikasi Dalam
Komunikasi Pemerintahan

Tekanan dari
Hambatan Hambatan Perbedaan
kelompok
bahasa penafsiran status
kerja
 Memilih bahasa yang digunakan
(disesuaikan dengan komunikan)

Memilih saluran dan media yang

Langkah digunakan
Strategis (pertimbangkan outcome dan impact
yang diharapkan)
Komunikasi
Pemerintahan Menyingkirkan atau meminimasi
rintangan-rintangan komunikasi
pemerintahan

Menguasai pengetahuan tentang praktek

berkomunikasi efektif
• Pengetahuan tentang audiens (knowledge about the audience),
• Pengetahuan tentang pesan (knowledge about the message),
•Pengetahuan tentang media komunikasi (knowledge about the
medium).
Tantangan Komunikasi Kebijakan Stunting

1. Masih tingginya ego sektoral karena perbedaan

prioritas program
2. Masih tingginya disparitas data yang di sajikan
masing masing kementrian dan lembaga
3. Sumber daya manusia yang tidak memadai
dengan kompetensi dan pemahaman khusus
tentang stunting yang menjadi ujung tombak Tim
Percepatan Penuruan Stunting (TPPS)
4. Kurangnya komunikasi dan spesialisasi dalam
kolaborasi multisector
 1. Menyusun prosedur operasi standar (SOP) yang efektif, keterkaitan lintas
sektoral dan lintas kementerian/lembaga untuk penguatan kerjasama dan
komunikasi (mulai mulai dari penetapan prioritas oleh semua pemangku
kepentingan, proses perencanaan, pendanaan alokasi sampai
pelaksanaan program) yang berfokus pada penanganan stunting.
2. Perlu segera melakukan koordinasi internal lintas direktorat dilingkungan
BKKBN dan koordinasi ekternal yaitu BKKBN dengan pemangku
kepentingan terkait keseragaman data sehingga akan memudahkan dalam
membuat kebijakan. Data yang ter-standart akan memudahkan
komunikasi diantara para pemangku kepentingan karena meminimalisir
miss interpratasi.

Rekomendasi 3. Mengembangkan standar kompetensi sumber daya manusia dalam

menangani stunting, mengelola sistem informasi yang kompleks dan
melakukan analisis multisektoral, membangun dan mengimplementasikan
sistem informasi untuk mengukur dan memantau progress capaian
penurunan stunting.
4. Mengembangkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui
pendidikan/pelatihan, tidak hanya untuk pegawai publik yang bertanggung
jawab terhadap stunting tetapi juga untuk pemangku kepentingan
nonpemerintah (seperti perguruan tinggi, masyarakat, dan aktor lainnya)
berfokus pada penguatan skill komunikasi dalam penanganan stunting.
5. Membangun media formal untuk diseminasi pengetahuan yang berfokus
pada isu stunting yang disepakati lintas sektoral yang akan digunakan
sebagai media campaign melibatkan berbagai stake holder melibatkan
pihak swasta (DUDI), LSM, dan perguruan tinggi.
Terima-Kasih