Anda di halaman 1dari 70

Asuhan Keperawatan pada

Pasien dengan Kebutuhan


Nutrisi
NIMSI MELATI
LO
Anfis pencernaan
Enzim dan koenzim, oksidasi reduksi
Proses pemenuhan kebutuhan nutrisi sel
Cara pemenuhan kebutuhan nutrisi
ANATOMI DAN
FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN
Bahan Bahasan
Anatomi
◦ Saluran cerna dari mulut – colon
◦ Organ pendukung pencernaan  hepar, pankreas, empedu
Fisiologi pencernaan
◦ Proses pencernan  absorbsi dan transportasi
◦ Fisiologi organ pendukung pencernaan
Saluran Cerna
Saluran Gastrointestinal (GI)
Saluran GI bertanggung jawab untuk memecah makanan menjad
berbagai bagian komponen sehingga dapat diabsorbsi oleh tubuh.
Saluran ini terdiri darim mulut, esofagus, lambung, usus halus
dan usus besar.
Saluran GI juga memiliki bagian penunjang seperti kelenjar saliva,
hati, kantung empedu dan pankreas yang membantu mensekresi
caran ke dalam saluran GI yang berguna untuk membantu
pencernaan dan absorbsi.
Saluran GI
Bagian yang berbeda dari sal. GI berkaitan dengan motilitas
(transpor), penyimpanan, pencernaan (digesti), absorbsi dan
eliminasi sisa pencernaan (Ward, Clarke and Linden, 2009).

Fungsi saluran ini dikendalikan :


◦ Fungsi otonom otot polos
◦ Pleksus saraf intrinsik
◦ Saraf ekstrinsik
◦ Hormon pencernaan
Fungsi otonom otot polos

Gerakan otot polos dipacu oleh sel intersisium Cajal

Pleksus saraf intrinsik


■ 2 anyaman saraf utama yang terdapat di dinding saluran
cerna, berjalan disepanjang saluran cerna (sistem saraf
enterik) yaitu:
– Pleksus submukosa
– Pleksus mienterikus
Pleksus saraf ekstrinsik
Merupakan serat saraf dari kedua cabang sistem saraf
otonom yang berasal dari luar saluran cerna dan
mempersyarafi organ pencernaan.
◦Simpatik
◦parasimpatik
Hormon GI
Gastrin
◦Dihasilkan oleh bagian antrum lambung karena
rangsangan mekanis dan pH alkalis
◦Tugas  merangsang motilitas lambung, merangsang
sekresi asam lambung, merangsang sekresi enzim
pankreas, kontraksi lemah pada aliran bilier.
Hormon GI
Sekretin
◦Dibentuk di duodenum karena rangsangan HCl
◦Fungsi  merangsang pancreas mengeluarkan getah
pankreas dan melindungi mukosa duodenum dari sifat
korosif HCl.
Hormon GI
Kolesistokinin (CCK)
◦ Dihasilkan oleh doudenum dan bagian atas jejunum karena
rangsang kimia (lemak, asam lemak, pepton, dsb)
◦ Fungsi merangsang kantung empedu berkontraksi
Hormon GI
Pankreozimin
◦ Dihasilkan oleh  muksa doudenum dan bag. Atas jejunum
karena rangsangan pepton dan makanan
◦ Fungsi  merangsang sel asini pankreas membentuk enzim
Hormon GI
Enterogastron
◦ Dihasilkan oleh mukosa usus halus bagian atas karena
rangsangan lemak dan gula.
◦ Fungsi menghambat aktivitas histamin pada rangsangan
sekresi lambung.
Enterokinin
◦ Dihasilkan oleh usus halus karena rangsangan makanan
◦ Fungsi merangsang sekresi getah usus halus
Hormon GI
Villikinin
◦ Dihasilkan oleh duodenum karena rangsangan HCl
◦ Fungsi merangsang pergerakan villi usus
Duokinin
◦ Dihasilkan oleh usus halus karena rangsangan makanan dan
dextrose
◦ Fungsi merangsang kelenjar Brunner sekresi getah usus halus
PROSES PENCERNAAN DASAR
Motilitas

Sekresi

Pencernaan

Penyerapan/Absorpsi

(Sherwood, 2011)
MOTILITAS
Gerakan Propulsif (mendorong)
• Mendorong isi makanan

Gerakan Mencampur
• Mencampurkan makanan dg getah
pencernaan & memajankan semua bagian
usus utk mempermudah penyerapan
SEKRESI
Getah pencernaan disekresikan ke dlm lumen saluran
pencernaan oleh kelenjar eksokrin
Komposisi sekresi pencernaan : air, elektrolit, &
konstituen organik spesifik (enzim, garam empedu,
mukus)
PENCERNAAN
Pencernaan : proses penguraian makanan dr struktur
kompleks mjd struktur yg lbh sederhana yg dpt diserap
oleh enzim2 yg diproduksi di dlm saluran cerna
◦Karbohidrat  monosakarida (glukosa, fruktosa dan
galaktosa)
◦Protein  asam amino dan polipeptida kecil
◦Lemak (dalam bentuk trigeliserida)  monogliserida
dan asam lemak bebas.
PENYERAPAN
Sebagian besar tjd di usus halus
Penyerapan struktur sederhana (monosakarida, asam amino,
monogliserida & asam lemak) bersama dg air, vitamin, dan
elektrolit dipindahkan dr lumen saluran cerna ke dlm darah atau
limfe
4 Lapisan Dinding Saluran Cerna
(Dalam ke luar)
Mukosa

Submukosa

Muskularis eksterna

Serosa
Bagian2 Dinding Saluran Cerna
MUKOSA
Melapisi permukaan luminal saluran cerna, berlipat-lipat.
Bagian2 mukosa : membran mukosa, lamina propia, mukosa
muskularis
◦ Membran mukosa : mengandung sel eksokrin (getah
pencernaan), sel endokrin (hormon), sel epitel (penyerapan
nutrien)
◦Lamina propia : lapisan ini mengandung Gut
Associated Lymphoid Tissue (GALT)  penting dlm
pertahanan melawan bakteri usus yang menyebabkan
penyakit.
◦Mukosa muskularis : lapisan otot polos bagian luar yg
terletak di sebelah lapisan submukosa
SUBMUKOSA
Lapisan jaringan ikat yg menyebabkan saluran
cerna memiliki elastisitas & distensibilitas
Lapisan ini memiliki pembuluh darah & limfe yg
lebih besar
MUSKULARIS EKSTERNA

Mrpkn lapisan otot polos utama di saluran cerna yg


mengelilingi submukosa
Lapisan ini terdiri dr 2 bagian : lapisan sirkuler dalam &
lapisan longitudinal luar
Fungsi  gerakan mendorong dan mencampur
SEROSA
Merupakan jaringan ikat terluar yang melapisi saluran
cerna.
Mengeluarkan cairan serosa encer yg melumasi &
mencegah gesekan2 antara organ2 pencernaan
Di sepanjang saluran cerna, serosa berhubungan dg
mesenterium yg menggantungkan organ2 pencernaan
ke dinding abdomen
Enzim
Pendahuluan
•Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi
biokimia. Enzim biasanya terdapat dalam sel dengan
konsentrasi yang sangat rendah, dimana mereka dapat
meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah posisi
kesetimbangan; artinya baik laju reaksi maupun laju reaksi
kebalikannya ditingkatkan dengan kelipatan yang sama.
Kelipatan ini biasanya di sekitar 103 sampai 1012
Enzim

•Apakah yang dimaksud situs aktif dan bagaimana


hubungannya dengan struktur enzim?
GUGUS REAKTIF PADA ENZIM

Protein enzim mempunyai gugus reaktif


Gugus reaktif yg berperan pada proses katalisis terletak di daerah
tempat katalisis  active site
Gugus reaktif ini terletak pada gugus samping rantai peptida (gugus
R)
Contoh :
Sistein  mempunyai gugus reaktif -SH
Serin  mempunyai gugus reaktif -OH
Molekul enzim besar, substrat umumnya kecil

Sehingga tidak seluruh permukaan enzim terletak dalam


pengikatan substrat
Pada tempat katalisis terdapat 2 macam gugus :
1. Gugus pengikat
2. Gugus katalitik
Pengikatan substrat terjadi pd “active site” (tem-
pat kegiatan) atau “catalytic site” (tempat kata-
lisis)
Enzim hanya dpt mengikat substrat yg memiliki
gugus reaktif dan struktur 3 dimensi yg sesuai
MEKANISME KATALITIK ENZIM
TEORI FISHER
MEKANISME KATALITIK ENZIM

TEORI KOSHLAND
KOFAKTOR
 Sejumlah enzim masih perlu senyawa lain yg bukan protein agar dapat
melaksanakan fungsi katalitiknya  perlu kofaktor
 Enzim sederhana protein saja
 Enzim yg lebih kompleks protein + kofaktor
 Kofaktor (1) logam; (2) senyawa organik nonprotein yang spesifik
Ikatan enzim + kofaktor : (1) ada yg kuat (kovalen) (2) ada yang lemah
Ikatan enzim + koenzim
* kuat  membentuk gugus prostetik
* lemah  membentuk kosubstrat
Fungsi koenzim :
sebagai zat perantara pembawa : gugus-gugus,
atom-atom dan elektron-elektron yg dipindah-
kan dalam reaksi enzimatik
Contoh :
1. Pembawa atom H NAD, NADP, FMN, KoQ
2. Pembawa elektron  heme, NHI
3. Pembawa gugus fosfat  ATP
4. Pembawa gugus aldehid  TPP
PROENZIM/ZYMOGEN
Enzim yg disekresi dalam bentuk yg belum aktif
Tujuan : - melindungi organ tubuh
- menyediakan bahan setengah jadi
Contoh : Pepsinogen
Untuk mengaktifkan pepsinogen perlu H atau enzim proteolitik
H+/pepsin
Pepsinogen  Pepsin
PROENZIM ENZIM AKTIF
Protein Enzim protein
sederhana

Enzim Enzim
Konjugasi

Protein +
Bukan Protein

Bukan protein =
Protein = Gugus prostetik
apoenzim

Organik = Anorganik =
Koenzim kofaktor
Degradation reactions

animation
Degradation reactions
Starch

Maltose
Degradation reaction
Substrate Enzyme Product
Hydrogen Catalase Oxygen and
peroxide water
Starch Amylase Maltose
Maltose Maltase Glucose
Protein Pepsin Peptides
Peptides Protease Amino acids
Fats Lipase Fatty Acids
and Glycerol
Synthesis Reaction

es

Active site
Synthesis reaction
Glucose-1-
phosphate

Starch
Karakteristik Enzim
1. Enzim mempercepat reaksi kimia tetapi tidak mempengaruhi keseimbangan
akhir.
2. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah kecil untuk mengubah sejumlah besar
molekul.
3. Enzim hanya akan berfungsi pada kondisi pH, temperatur, konsentrasi
substrat, kofaktor tertentu.
4. Enzim bersifat spesifik (khusus) artinya enzim hanya mengkatalisis reaksi
dalam skala kecil atau dalam beberapa kasus hanya mengkatalis satu reaksi.
Golongan Enzim Utama
1. Oksidoreduktasa, mengkatalisis reaksi reduksi oksidasi. Donor hidrogen
atau donor elektron adalah salah satu substratnya.
2. Transferasa, mengkatalisis reaksi transfer (pemindahan) gugus. Dengan
bentuk umum A - X + B, A + B -X
3. Hidrolasa, mengkatalisis reaksi hidrolisis. Pada C-C, C-N, C-O, dan ikatan
lainnya.
4. Lyasa, pemutusan (bukan hidrolitik) Pada C-C, C-N, C-O, dan ikatan
lainnya, menyisakan ikatan rangkap dua; atau, penambahan gugus pada
ikatan rangkap dua.
5. Isomerasa, perubahan, susunan geometris (spasial) pada suatu molekul.
6. Lygasa atau sintetasa, mengkatalisis reaksi penggabungan dua molekul.
Enzyme activity

Enzyme Concentration
Substrate Concentration
Four Variables
pH
Temperature
1. Pengaruh konsentrasi enzim

Bila jumlah enzim dalam satu reaksi menjadi dua


kali lipat maka jumlah substrat yang diubah menjadi
produk (hasil) adalah dua kali lipat juga.
V= kecepatan (jumlah
substrat yang diubah
persatuan waktu)
E= Konsentrasi Enzim
2. Pengaruh konsentrasi substrat

Kecepatan sebanding dengan konsentrasi


substrat.
Jumlah substrat 2 kali lipat maka kecepatannya 2
kali lipat sampai waktu tertentu dengan catatan
konsentrasi enzim tetap konstan.
Active sites full- maximum turnover

•V sebanding S. Penggandaan S
maka v dua kali lebih cepat.
•Kecepatan tidak dipengaruhi S.
Penggandaan S tidak
mempengaruhi V
Kompleks enzim substrat
Aktivitas enzim tidak meningkat lagi pada konsentrasi substrat
tertentu, Brown (1902) menduga bahwa enzim di dalam mengikat
molekul substrat mempunyai kemampuan terbatas yaitu menjadi
jenuh. Michaelis menten mengusulkan suatu persamaan yang
didasarkan kepada asumsi sehingga memungkinkan diadakannya
pengujian hipotesis. Salah satu asumsinya yaitu:
E + S ↔ ES → E + P
enzim + substrat ↔ Enzim substrat → Enzim + Produk
Namun tidak semua reaksi enzim dapat dirumuskan seperti di
atas. Pada beberapa peristiwa sering terdapat lebih dari satu
kompleks ES (Enzim Substrat). Skema yang paling umum
dituliskan sebagai berikut:
E + S ↔ ES ↔ ES ‘↔ EP ↔ E + P
Dimana ES adalah bahan antara yang tidak stabil, ES’
merupakan kompleks substrat yang diaktivasi dan EP
merupakan kompleks Enzim Produk (hasil).
3. Pengaruh pH
•pH ekstrim dapat mengakibatkan enzim mengalami
denaturasi.
•Perubahan pH yang tidak ekstrim mempengaruhi enzim
secara temporer.
•Setiap enzim mempunyai pH tertentu dimana enzim
memiliki aktivitas maksimum pH tersebut disebut pH’
optimum untuk enzim tersebut
Rate of Reaction

1
2
3
4
5
pH

6
7
8
9
pH
Narrow pH optima
Rate of Reaction

Disrupt Ionic bonds - Structure

Effect charged residues at active


site

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Temperature

Rate of Reaction

0 10 20 30 40 50 60
5- 40oC 4. Temperature
Increase in Activity

40oC - denatures

Rate of Reaction

0 10 20 30 40 50 60

<5oC - inactive
Effect of heat on enzyme activty
If you heat the protein above its optimal temperature
bonds break
meaning the protein loses it secondary and tertiary structure
Effect of heat on enzyme activty

Denaturing the protein


Effect of heat on enzyme activty

Denaturing the protein


ACTIVE SITE CHANGES SHAPE
SO SUBSTRATE NO LONGER FITS

Even if temperature lowered – enzyme can’t regain its correct shape


Energi Aktivasi

Mengapa reaksi kimia yang


mungkin terjadi secara
termodinamis kadang-kadang
tidak terjadi tanpa bantuan
enzim?
Energi Aktivasi

Bagaimana kecepatan reaksi dalam sel


dapat ditingkatkan tanpa peningkatan
suhu dan konsentrasi reaktan?
Lock and Key
Perbandingan model Induce fit, kunci dan anak kunci

Perbandingan model “induced fit”


dan “kunci dan anak kunci” pada
pengikatan substrat oleh enzim?
Inhibitors
Inhibitor adalah bahan kimia yang mengurangi rata-rata reaksi enzim
Spesifik dan bekerja pada konsentrasi rendah
Memblok kerja enzim tp biasanya tidak merusak enzim
Banyak obat dan racun merupakan inhibitor
The effect of enzyme inhibition
Irreversible inhibitors: bergabung dengan kelompok asam
amino di aktive site, tdk dapat balik

Examples: nerve gases and pesticides, containing


organophosphorus, combine with serine residues in the
enzyme acetylcholine esterase
The effect of enzyme inhibition
•Reversible inhibitors: dapat balik dengan cara dialisis
There are two categories:
1) Competitive
2) Non Competitive
Apakah yang membedakan penghambatan kompetitif dengan penghambatan bukan
kompetitif?

Anda mungkin juga menyukai