Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

Nama : Josua Ganda H. Haloho

Kelas : S1 Teknik Sipil B 2020

NIM : 5203250007

Mata Kuliah : Hidrologi

Dosen Pengampu : - Dr.Ir. Rumilla Harahap,MT.

- Sarra Rahmadhani , S.T., M.Eng.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat yang dilimpahkan

kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaiakan critical jourmal review mengenai

karakteristik aliran sungai dalam mata kuliah Hidrolika dasar ini dengan baik. Isi

jurnal yang direview kali ini mengamati fisik dan hidrologi DAS yang telah

dimanfaatkan dibeberapa daerah Indonesia. Saya mengucapkan terimakasih

kepada dosen pengampu mata kuliah Hidrolika Dasar yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas critical journal review ini.

Penulisan critical journal review ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis

dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah Hidrolika Dasar, sekaligus memberi

beberapa argumen terhadap beberapa jurnal. Argumen yang sengaja saya berikan

bukan bermaksud untuk mencari kelemahan si penulis, melainkan memberikan

sedikit pandangan yang membangun demi menciptakan budaya literasi yang baik

pada negeri ini.

Dalam situasi pandemi yang cukup membatasi ruang gerak saya, saya juga

berterimakasih kepada perusahaan-perusahaan online yang turut membantu saya

dalam menyediakan banyak informasi, baik dalam pencarian jurnal utama,

maupun dalam penyediaan media e-book atau jurnal elektronik.

Pematangsiantar, 16 September 2021

Josua Ganda H. Haloho

NIM : 5203250007

i
Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………………………...……………….
i

Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………………


1

Bab II Ringkasan Isi Artikel


1. Artikel Pertama (Utama) ……………………………………………….………..
3
2. Artikel Kedua …………………………………………………………….…….…
6
Bab III Pembahasan
a. Pembahasan Isi Jurnal …………………………………………………………... 9
b. Kekurangan Kelebihan Isi Jurnal ………………………………………….…..
10

Bab IV Penutup …………………………………………………………………………


12

Daftar Pustaka …………………………………………………………………….…… 13

Lampiran

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) ini secara sengaja saya buat untuk memberikan
argumen terhadap jurnal. Selain itu Critical book review ini merupakan salah satu
pemenuhan tugas pada mata kuliah Hidrolika Dasar yang saya ikuti dalam
perkuliahan saya. Dengan memenuhi tugas critical journal review ini, saya mendapat
wawasan baru dari pembahasan jurnal yang saya review.

Pada Critical book review mampu menumbuhkan sikap kritis (dalam arti positif)
terhadap suatu hipotesis maupun fenomena yang terjadi. Dengan CBR ini, secara
tidak langsung, menumbuhkan keberanian kita dalam menyampaikan pendapat
yang nantinya sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan secara langsung.

B. Tujuan Pentingnya CJR

Pada dasarnya critical journal review ini bertujuan untuk membandingkan dua
jurnal atau lebih. Ada beberapa kriteria yang ingin dibandingkan seperti pada jurnal
umum lainnya, yaitu berupa isi jurnal, tampilan jurnal, kerapian dalam penulisan
jurnal, penyampaian materi yang dibahas, bahasa yang digunakan pada jurnal
tersebut, serta kekhasan yang dimiliki jurnal tersebut dibanding jurnal umum
lainnya (jika ada).

Selain itu, tujuan dibuatnya CJR ini salah satunya sebagai penyelesaian tugas
saya pada mata kuliah Hidrolika Dasar. Adanya CJR ini, mahasiswa diharapkan
mampu untuk berpikir kritis dan berani dalam mengemukakan argumennya secara
logis.

Adapun topik yang dibahas pada review kali ini adalah mengenai
karakteristik daerah aliran sungai. Isi jurnal yang direview kali ini mengamati fisik
dan hidrologi DAS yang telah dimanfaatkan dibeberapa daerah Indonesia.

C. Manfaat CJR

Ada beberapa manfaat dari penulisan CJR ini, diantaranya :


- Melatih mental mahasiswa dengan berani menyatakan argumen

1
- Mengasa cara berpikir berdasarkan fakta secara logis
- Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai materi yang dibahas
- Mendapatkan informasi permasalahan secara faktual dan pembahasannya
mengenai penyebab dan penyelesaian permasalahan yang disampaikan
berdasarkan pandangan penulis jurnal.

D. Identitas Artikel/Jurnal yang Direview

Jurnal Utama

1. Judul Artikel : Kajian Karakteristik Fisik & Hidrologi Daerah Aliran


Sungai Konto Hulu Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
2. Nama Journal : Jurnal Rekayasa Sipil
3. Edisi terbit : Vol. 8 No.4 - Februari 2020
4. Pengarang artikel : Lulus Indrapraja, Eko Noerhayati, Azizah Rachmawati.
5. Penerbit : Universitas Islam Malang
6. Kota terbit : Malang
7. Nomor ISSN : 2337-7739
8. Alamat Situs : http://riset.unisma.ac.id/index.php/ft/article/view/5731

Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : Analisis Karakteristik Morfometri Dan Hidrologi Sebagai


Ciri Karakteristik Biogeofisik Das Wai Samal Kecamatan Seram Utara Timur
Kobi Kabupaten Maluku Tengah
2. Nama Journal : Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-
Ternate)
3. Edisi terbit : Volume 9 Edisi 2 (Oktober 2016)
4. Pengarang artikel : Edy Said Ningkeula
5. Penerbit : Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
6. Kota terbit : Maluku Utara
7. Nomor ISSN : 1979-6072
8. Alamat Situs :
https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/article/view/927686

2
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Artikel Utama

 Pendahuluan

Karakteristik dasar alami DAS disebut Morfometri DAS. Morfometri

merupakan sifat atau karakteristik yang dipengaruhi faktor alamiah suatu DAS

yang tidak dapat diubah manusia. Karakteristik morfometri DAS seprti luas DAS,

lebar DAS, bentuk DAS, jaringan sungai, pola aliran, kerapatan aliran, penentuan

sungai utama, panjang sungai utama. Karakteristik morfometri sangat diperlukan

untuk mempelajari DAS tersebut untuk ketepaan dalam melakukan pengelolahan

DAS

 Deskripsi Isi
1. Tinjauan Pustaka

1.1. Karakteristik Fisik/morfometri DAS

DAS yang meliputi: luas DAS, lebar DAS, bentuk DAS, jaringan sungai, pola

aliran, kerapatan aliran, profil sungai utama (penentuan sungai utama, panjang

sungai utama, panjang sungai terpanjang, perbedaan tinggi) dan kecepatan rambat

banjir.

 Mengetahui Luas & Klasifikasi DAS

3
Titik Berat DAS, Bentuk DAS, Jaringan Sungai, Profil Sungai Utama, Kecepatan

Rambat Banjir

2. Analisa dan Pembahasan

2.1. Analisis Karakteristik Fisik DAS dan Perhitungan Luas dan Klasifikasi

DAS

Dari hasil analisa diketahui bahwa luas DAS yang diperoleh sebesar 89,587

km2 atau 8.958,70 Ha. Selain luas DAS juga diketahui keliling DAS sebesar 62,586

km. berdasarkan klasifikasi DAS dari Kementerian Kehutanan (Tabel 2.1),

dikelompokkan sebagai DAS Sangat Kecil (kurang dari 10.000 Ha).

2.1.1. Penentuan Alur sungai Utama

Dalam menentukan sungai utama ini, selain menggunakan media peta RBI

dan hasil digitasinya, juga digunakan bantuan citra satelit (Google Map) sebagai

bahan pertimbangan dalam penentuan sungai utama.

2.1.2. Analisa Orde Sungai

Dari hasil identifikasi jaringan sungai pada DAS yang dikaji, terdapat 5 orde

sungai dengan panjang total jaringan sungai sepanjang 192, 266 km

2.1.3. Analisis Lebar dan Titik Berat DAS

Berdasarkan hasil analisa luas DAS (A) dan panjang alur sungai utama (Lb),

diketahui data sebagai berikut: A = 89,587 km2 Lb = 14,157 km Sehingga lebar DAS

dapat dihitung sebagai berikut:

W=A/Lb
W=89,587/14,157
W=6,328 km

2.1.4. Analisis bentuk DAS

4
Kepanjangan DAS (Re) dan kebulatan DAS (Rc) dapat dihitung dengan
A
Menggunakan rumus M = dengan :
B × Lb

A = Luas DAS

Lb = Panjang Sungai

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai Rc < Re bahwa bentuk DAS cenderung

memanjang.

2.1.5. Analisis Kecepatan Rambat Banjir

Diketahui berdasarkan dataa bahwa :

Panjang Sungai Utama (Lb) : 14156,605 m


Elevasi di output DAS : 918,730 m
Elevasi di hulu sungai : 2043,750 m

Sehingga kecepatan dan waktu tiba banjir dapat dihitung sebagai berikut:

2.2. Analisis Hidrologi DAS

Adapun analisis yang dilakukan adalah dengan memerluukan jenis data dan

metode sebagai berikut :

5
 Stasiun Hujan dan Data Hujan
 Uji Konsistensi Data Hujan
 Curah Hujan Daerah Rerata
 Analisa Curah Hujan Rancangan
 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi - Uji Smirnov Kolmogorov
 Perhitungan Curah Hujan Efektif Jam-jaman
 Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetik dengan Metode Nakayasu

B. Artikel Kedua

 Pendahuluan

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan upaya yang sangat

penting sebagai akibat terjadinya penurunan kualitas lingkungan DAS di Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh pengelolaan sumber daya alam yang tidak ramah

lingkungan dan meningkatnya potensi ego sektoral dan ego kewilayahan karena

pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alam pada DAS, yang melibatkan

kepentingan berbagai sektor, dan disiplin ilmu.

Masalah biofisik pada dasarnya merupakan konsekuensi terganggunya DAS

berkaitan erat dengan aktifitas manusia yang bersifat merubah tata guna lahan di

Daerah Aliran Sungai (DAS). Perubahan tata guna lahan di kawasan hulu DAS

melalui eksploitasi sumber daya hutan, dan di kawasan tengah DAS melalui

pengembangan permukiman atau usaha pertanian tanpa mempertimbangkan aspek

lingkungan

 Deskripsi Isi

Data yang digunakan dalam konsep karakteristik morofologi dan hidrologi

DAS yaitu :

 Karakteristik Morfometri DAS, yang meliputi :

a. Luas DAS

6
b. Bentuk DAS

c. Jaringan Sungai

d. Pola Aliran Sungai

e. Kerapatan Aliran Sungai

f. Profil Sungai Utama

 Karakteristik Hidrologi DAS, yang meliputi :

a. Limpasan Permukaan

b. Debit Maksimum (Qmaks)

c. Debit Minimum (Qmin)

1. Tingkat Klasifikasi Percabangan Sungai

2. Analisis dan Pembahasan

2.1. Karakteristik Morfometri DAS

Karakteristik Morfometri pada DAS Wai Samal dianalisis berdasarkan data luas

DAS, bentuk DAS, jaringan sungai, pola aliran sungai, kerapatan aliran dan profil

sungai utama

2.2. Karakteristik Hidrologi DAS

2.2.1. Limpasan Permukaan

Limpasan permukaan (overland flow) merupakan bagian kelebihan hujan (excess

rainfall) yang mengalir di permukaan lahan pada saat terjadi hujan, apabila hujan

7
berhenti maka tidak terjadi lagi limpasan permukaan. Hasil perhitungan debit

limpasan permukaan maksimum di DAS Wai Samal adalah sebesar 1435,50 m3 /det

2.2.2. Debit Maksimum (Q Max)

Pengukuran debit banjir maksimum (Qmaks) dapat dilakukan pada saat musim

hujan dengan melihat tanda-tanda banjir puncak pada tepi penampang sungai.

2.2.3. Debit Rata-Rata (Qav)

Merupakan rataan dari Debit Maksimum (Q maks) sebesar 1435,50 m3 /det dan

Debit Minimum (Q min) air sungai di DAS Wai Samal sebesar 17, 101 m3 /det

sehingga didapatkan hasil sebesar : 726,30 m3 /det.

2.2.4. Koefisien Regime Sungai (Qmax/Qmin)

Hasil analisis menunjukkan bahwa debit maksimum adalah 1435,50 m3 /det,

sedangkan debit minimum rata-rata untuk seluruh DAS adalah sebesar 17,101 m3

/det, sehingga Koefisien Regime Sungai = 1435,50minimum suatu sungai tidak

pernah sama dengan nol (Qmin tidak 0) karena sebelum air sungai itu mengalir

hingga mulut sungai biasanya di bagian hulu DAS air sungai telah dimanfaatkan

oleh penduduk petani untuk irigasi tradisional.

2.2.5. Koefisien Penyimpanan/Storage Sungai (Qmin/Qav

Hasil analisis menunjukkan bahwa debit minimum rata-rata untuk seluruh DAS

adalah sebesar 17,101 m3 /det, sedangkan debit rata-rata adalah 726.41 m3 /det,

sehingga Koefisien Storage Sungai = 17,101 m3 /det/726.30 m3 /det = 0,024.

8
BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS

A. Pembahasan Isi Jurnal

Kedua artikel yang saya review mengangkat topik mengenai karakteristik

fisik dan hidrologi danau aliran sungai (DAS). Artikel utama membawa pembahsan

isi tentang DAS Konto Hulu didaerah Malang, sedangkan pada artikel pembanding

membahas DAS Wai Samal dikabupaten Maluku Tengah. DAS pada Jurnal utama

memiliki luas 89,587 km2, sedangkan DAS pada jurnal kedu memiliki luas 45.777,36

km2.

Secara garis besarnya, banyak aspek yang mempengaruhi karakteristik fisik

dan hidrologi DAS seperti curah hujan, pola aliran, jaringan saluran, tanah sekitar

DAS, lingkungan disekitaran DAS. Pada artikel utama dimana penelitian dilakukan

di daerah Malang Jawa Timur sedangkan artikel pembanding melakukan penelitian

diaerah Maluku Tengah Provinsi Maluku. Kedua daerah ini memiliki karakteristik

yang berbeda juga baik itu pada aspek alamnya.

Artikel utama menyampaikan Sungai Konto adalah bagian dari anak sungai

Kali Beratas yang bersumber dari mata air Gunung Anjasmoro dan Gunung

Argowayan, aliran sungai Konto mengalir dari daerah Batu turun ke wilayah daerah

Pujon, Ngantan dan Kecamatan Kasembon. Penetuan alurnya menggunakan media

peta RBI dan hasil digitasinya, juga digunakan bantuan citra satelit (Google Map)

sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan sungai utama. Curah hujan

rancangan dihitung dengan menggunakan metode Log Pearson Tipe III. Artikel

kedua menentukan luas DAS menggunakan Sistem Informasi Geografis berupa

ArcVieu 33 dan ArcGis 93

9
Jika dibandingkan dengan artikel kedua, artikel utama memiliki keterkaitan

erat dengan artikel utama dalam hal menganalisis karakteristik DAS. Kedua artikel

menggunakan tinjauan pustaka yang tidak jauh berbeda.

B. Kelemahan dan Kelebihan Isi Jurnal


 Jurnal Utama

Kelebihan :

 Susunannya lebih sistematis

 Dilengkapi peta lokasi

 Dilengkapi gambar alur sungai hidrograf

 Penganalisisannya mudah dipahami karena memiliki data yang lengkap

disertai dengan grafik dan tabel data.

 Bahasa yang digunakan mudah dipahami

 Isi artikel kaya akan tinjauan pustaka dan proses penghitungan dapat

dipaparkan dengan jelas dan referensi yang digunakan sangat relevan dalam

memahami objek yang dianalisis.

Kekurangan :

 Tata letak penghitungan kurang rapi

 Jurnal Pembanding

Kelebihan :

 Jurnal pembanding memiliki isi dan tinjauan pustaka yang hampir serupa

dengan jurnal utama. Meskipun alat yang digunakan dalam menghitung luas

DAS berbeda, jurnal pembanding juga mampu dalam menentukan luas DAS

menggunakan Sistem Informasi Geografis berupa ArcVieu 33 dan ArcGis 93

 Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah tuk dipahami.

10
 Sama seperti artikel utama Isi artikel pembanding kaya akan tinjauan pustaka

dan proses penghitungan dapat dipaparkan dengan jelas dan referensi yang

digunakan sangat relevan dalam memahami objek yang dianalisis

Kekurangan :

 Susunan sup-topik pada isi pembahasan tampak membosankan karena susunan

kata-kata isi dari teori dan angka tidak dapat disusun dengan lebih menarik.

 Kesan membaca jurnal berkesan membosankan karena susunan jurnal yang

terlihat jenuh.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku DAS selain dipengaruhi oleh penggunaan lahan, sebagai akibat

aktivitas manusia, juga sangat tergantung dari sifat alami DAS. Karakteristik dasar

alami DAS disebut Morfometri DAS. Morfometri merupakan sifat atau karakteristik

yang dipengaruhi faktor alamiah suatu DAS yang tidak dapat diubah manusia.

Karakteristik morfometri DAS seprti luas DAS, lebar DAS, bentuk DAS, jaringan

sungai, pola aliran, kerapatan aliran, penentuan sungai utama, panjang sungai

utama

Setiap daerah memiliki karakteristik tanah, curah hujan, dan aliran air yang

berbeda beda. Meskipun demikian metode dalam mengenali karakteristik fisik dan

hidrologi DAS diseluruh wilayah tidak jauh berbeada.

B. Rekomendasi

Kedua jurnal ini dapat dilakukan sebagai referensi dalam perencanaan DAS

di masing-masing DAS yang dianalisis pad masing-masing jurnal. Kedua jurnal ini

juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam mempelajari cara mengetahui

karakteristik fisik dan hidrologi DAS. Tinjauan pustaka yang digunakan mudah

dipahami dan telah dipaparkan dengan jelas mengenai pengaplikasiannya dalam

melakukan analisis dilapangan.

12
Daftar Pustaka

Indrapraja, Lulus, dkk. (2020). Kajian Karakteristik Fisik & Hidrologi Daerah Aliran

Sungai Konto Hulu Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Jurnal Rekayasa Sipil, 8(4),

252 - 269.

Ningkeula, Edy Said. (2016). Analisis Karakteristik Morfometri Dan Hidrologi Sebagai

Ciri Karakteristik Biogeofisik Das Wai Samal Kecamatan Seram Utara Timur Kobi

Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan, 8(2), 776 - 86.

13

Anda mungkin juga menyukai