Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

PERCOBAAN IV

SISTEM EKRESI

OLEH :

NAMA : HASTINA BASTIAN DANGGA


STAMBUK : F1D1 20 056
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : MIFTAHUL JANNAH

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme

yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh, sisa-sisa metabolisme ini berupa

senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan

dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ dalam tubuh. Organ

yang berperan dalam sistem ekskresi adalah ginjal, paru-paru, kulit dan hati.

Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu

urin, yang dimana paru-paru memproduksi zat sisa proses pernapasan berupa

gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).

Organ mempunyai fungsinya masing-masing yang dimana paru-paru

(pulmo) dalam sistem ekskresi berfungsi mengeskresikan zat sisa metabolisme

yaitu karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O), hati (hepar) dalam sistem

ekskresi berfungsi menghasilkan getah empedu, fungsi ginjal dalam sistem

ekskresi adalah menyaring darah sehingga menghasilkan urine, membuang zat-

zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat), membuang zat-zat yang

berlebihan dalam tubuh (kadar gula), mempertahankan tekanan osmosis

ekstraselulerdanmempertahankan keseimbangan asam dan basa. Organ yang

lain adalah kulit, fungsi kulit dalam sistem ekskresi ialah untuk mengeluarkan

keringat, melindungi bagian tubuh dari gesekan, mengatur suhu tubuh,

menerima rangsang dari luar, dan mengurangi tubuh dari kehilangan air.

Penyakit sistem ekskresi bukan penyakit yang tergolong ringan dan

sembarangan karena jika tidak ditangani dengan cepat bisa berakibat


fatal.Penyakit sistem ekskresi memang memerlukan penanganan yang lebih

saat ini memang banyak kendala dalam hal melakukan penanganan penyakit

sistem ekskresi, salah satunya adalah terbatasnya tenaga medis dan minimnya

pengetahuan masyarakat akan jenis penyakit tersebut. Berdasarkan uraian latar

belakang diatas maka, dilakukan praktikum mengenai Sistem Ekresi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengetahui struktur morfologi ginjal?

2. Bagaimana mengetahui pemeriksaan warna urin ?

3. Bagaimana mengetahui kejernihan urine?

4. Bagaimana mengetahui pemeriksaan PH urine?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui struktur morfologi ginjal

2. Untuk mengetahui pemeriksaan warna urin

3. Untuk mengetahui kejernihan urine

4. Untuk mengetahui pemeriksaan PH urine

D. Manfaat parktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui struktur morfologi ginjal

2. Untuk mengetahui pemeriksaan warna urin

3. Untuk mengetahui kejernihan urine


4. Untuk mengetahui pemeriksaan PH urine
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Ekresi

Sistem ekresi merupakan salah satu sistem dalam tubuh makhluk hidup

yang dimanasistem ini bertugas mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang

sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Sistem ekresiselain membuang zat-zat

sisa metabolisme, sistem ekskresi juga bisa mengatur konsentrasi garam dan air

di dalam tubuh karena semua proses terjadi di dalam tubuh. Organ-organ yang

mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh tersebut antara lain ginjal yang

merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah, kulit berfungsi sebagai

organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera)

yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme, Paru-paru

memiliki fungsi utama sebagai alat pernapasan, akan tetapi, karena

mengekskresikan zat sisa metabolisme maka dibahas pula dalam sistem

ekskresi(Vol & No, 2016).

B. Struktur Morfologi Ginjal

Ginjal yang merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah

pada manusia, ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran

panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5– 6 cm, dan tebal 3 – 4 cm dengan berat

sekitar 140 gram. Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian dorsal

dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulangbelakang pada potongan melintang

ginjal, terlihat bagian-bagian yang berbeda, bgian-bagian tersebut dari luar ke

dalam adalah korteks, medula, dan pelvis, pada bagian korteks dan medula
ginjal terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan

fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat

penyaring(Legiawan & Agustina, 2021).

C. Uji Urinasi

Uji urinasi ataupun tes urine adalah prosedur untuk memeriksa kondisi

visual, kimiawi, dan mikroskopik urine yang dimana pemeriksaan ini

dilakukan untuk beragam tujuan mulai dari mendeteksi penyakit atau kondisi

hingga memantau efektivitas pengobatan. Pemeriksaansedimen urine juga

merupakan pemeriksaan mikroskopis urine yang bertujuan mendeteksi dan

mengidentifikasi bahan yang tidak dapat terlarut di dalam urine seperti

komponen seluler dan silinder. Analisis urine secara mikroskopis bergantung

pada beberapa variasi prosedur pemeriksaan, mencakup metode persiapan

sedimen, volume sedimen yang diperiksa, metode dan perlengkapan yang

digunakan untuk mendapatkan visualisasi. Perbedaan cara persiapan sampel

urine pada pemeriksaan sedimen urine memengaruhi konsentrasi sedimen

sehingga menyebabkan perbedaan jumlah sedimen yang didapat perlapangan

pandang mikroskop, salah satu faktor yang memengaruhi konsentrasi sedimen

adalah volume sampel urine(Niawaty et al., 2021).

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Urine

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine yaitu

faktor internal (ADH, insulin, dan sistem reninangiotensin-aldosteron) dan

faktor eksternal (suhu lingkungan, jumlah air yang diminum, dan alkohol).
ADH (hormon antidiuretic) yang dimana berfungsi sebagai hormon yang

mempermudah dalam menyerapair air dari tubulus distal ke duktud collecting,

jumlah air yang diminum yang dimana berfungsi untuk menyeimbangkan

kadar cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Suhu merupakan faktor internal

dan ekternal naik diatas normal, maka kecepatan respirasi meningkatkan dan

pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler

kepermukaan kulit. Konsentrasi darah yang dimana konsentrasi air dan larutan

dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin (Khadijah, 2015).

E. Proses Pembentukan Urine

Proses pertama dalam pembentukan urine adalah proses filtrasi yaitu

proses perpindahan cairan dari gloremlus menuju kapsula bownman dengan

menebus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga bagian utama yaitu

sel endothelium glomerulus, membran basiler, epitel kapsula bownman,

didalam glomerulus terjadi proses filtrasi sel sel darah, trombosit, dan protein

agar tidak ikut dikeluarkan oleh ginjal. Reabsorpsi merupaka proses yang

kedua setelah terjadi filtrasi di glomurulus, reabsorpsi merupakan proses

perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang

mengelilinginya yaitu kapiler peitubuler. Proses reabsorpsi akan terjadi

penyaringan asam amino, asam asetat, vitamin, garam garam anorganik,

glukosa, dan air, setelah pembentukan urine sekunder maka di dalam urine

sekunder sudah tidak memiliki kandungan zat zat yang dibutuh kan lagi

sehingga nantinya urine yang dibuang benar benar memiliki zat yang tidak

dibutuhkan lagi oleh tubuh manusia(Flood, 2012).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 1 November 2022, pukul

15.30-17.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Unit Zoologi, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan

No. Nama Alat Kegunaan


1 2 3
1. Gambar ginjal Sebagai literatur
2. Urin Sebagai objek pengamatan
3. Tissue Untuk membersihkan
4. Kertas pH Untuk menentukan kadar pH
5. Kertas Label Untuk penanda sampel

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan

No. Nama Alat Kegunaan


1 2 3
1. Botol Untuk media tempat urine
2. Tabung reaksi Untuk media tempat urine
3. Pipet tetes Untuk mengambil urine
4. Kamera Untuk mengambil gambar
5. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
6. Gegep Untuk menjepit tabung reaksi
7. Rak tabung Sebagai tempat tabung reaksi
7

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

a. Mengamati struktur ginjal

b. Mengamati warna urin

1. Memasukkan urin ke dalam tabung reaksi, lalu mengamati urin tersebut

pada tempat yang terang dengan memiringkan tabung reaksi lalu

menyatakan warna urin tersebut apakah berwarna kuning muda, kuning tua

atau putih susu.

c. Mengamati kejernihan urin

1. Memasukkan urin ke dalam tabung reaksi, lalu mengamati urin tersebut

pada tempat yang terang dengan memiringkan tabung reaksi lalu

menyatakan warna urin tersebut apakah berwarna, jernih, agak keruh atau

sangat keruh.

d. Pemeriksaan pH

1. Mengambil kertas pH warna biru, lalu menyelupkan pada urin yang berada

pada tabung reaksi.

2. Menunggu beberapa menit hingga kertas pH mengalami perubahan, setelah

itu mengangkat kertas pH tersebut dan mengamatinya perubahan warnanya

apakah pada kertas pH tersebut menunjukan sifat asam atau basa serta

menentukan angka pH.


IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Ginjal
No. Gambar Pengamatan Keterangan

1 2 3

1.
1
1. Kapsul (Capsul)
2 2.Korteks (Cortex)
3 3.Medula (Medulla)
4
4. Pembuluh arteri (Renal
artery)
5
6 5. Pembuluh vena (Renal vein)

6. Piala Ginjal (Renal pelvis)


7 7. Ureter (Ureter)

Gambar Literatur

Gambar Tangan
Tabel 4. Hasil Pengamatan warna urin, kejernihan urin dan pH urin
No. Probandus Gambar Warna Kejernihan pH
Pengamatan Urin Urin urin
1 2 3 4 5 6

1. Winda Ulan Sri Kuning Jernih 5

(Golongan Darah A)

2. Waode Novi Andriani Kuning Keruh 6


Keemasan
(Golongan Darah B)

3. Dilla Lestari Kuning Jernih 4

(Golongan Darah AB)

4. Laode Murwan

(Golongan Darah O) Kuning Jenih 6


pekat
B. Pembahasan

Proses eksresi yang berupa urine dilakukan oleh ginjal yang terletak pada

dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal disebelah kanan dan kiri

tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, dibelakang peritoneum

dan karena itu diluar rongga peritoneum. Fungsi ginjal ialah pengaturan

keseimbangan air, pengaturan konsentrasi garam, darah, keseimbangan asam

basa darah, eksresi bahan buangan dan kelebihan garam. Sebelum terjadi

pembungan secret berarti telah terjadi suatu proses penyeleksian zat-zat yang

masih diperlukan oleh tubuh, hal ini dapat juga menjadi salah satu faktor

kenapa jumlah air yang masuk lebih banyak dari pada jumlah air yang keluar.

Sistem kemih terdiri atas sepasang ginjal dan ureter, serta satu kandung

kemih dan uretra. Sistem ini berperan memelihara homoestasis dengan

menghasilkan urin, yang membawa serta berbagai produk sisa metabolic. Urin

yang dibuat dalam ginjal melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk

sementara ditampung dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Ginjal juga

mengatur keseiimbangan cairan dan eletrolit tubuh dan merupakan tempat

pembuatan hormone renin dan eritropoietin. Rennin ikut berperan dalam

mengatur tekanan darah dan eritroprotein merangsang produksi dari sel darah

merah.

Praktikum kali ini yaitu menganai sistem eksresi dimana kita mengamatai

struktur morfologi ginjal, pemeriksaan warna urin, pemeriksaan kejernihan urin

dan pemeriksaan PH urine. Pengamtan struktur ginjal, ditemtukan bagian-


bagiannya yang terdiri dari kapsul ginjal (Renal Capsule), korteks ginjal (Renal

cortex), medulla ginjal (Renal Medulla), piala ginjal (Renal Pelvis), arteri gijal

(Renal Artery), vena ginjal (Renal Vein) dan ureter.

Pengamtan warna urine, dengan cara memasukkan urine ke dalam tabung

reaksi, kemudian mengamati urine tersebut pada tempat yang terang dengan

memiringkan tabung reaksi. Warna yang didapatkan yaitu kuning transparan

(jernih), , kuning keemasan (keruh), kuning jernih dan kuning pekat jernih).

Urine berwarna kuning jernih yang berarti warna urine tersebut normal dan ada

juga warna urin yang keruh menandakan warna urine tersebut tidak normal.

Interpretasi warna urine dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam

seseorang.

Kekeruhan pada urine disebabkan adanya partikel padat pada urine

seperti bakteri, sel epitel, lemak atau kristal-kristal mineral. warna urin seperti

ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu

seperti blueberry dan gula-gula, warna ini biasanya digunakan sebagai tanda

adanya peredaran darah disistem urineria, seperti kanker ginjal, batu ginjal,

infeksi ginjal atau pembengkakan kelenjar prostat. Cokelat muda atau seperti

warna air the, warna ini merupakan indikator adanya kerusakan atau gangguan

hati seperti hepatitis atau serosis. Kuning gelap, warna ini disebabkan banyak

mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak terdapat dalam minuman

berenergi.

Pengamatan pengukuran PH urine menunjukan beberapa perbedaan,

yaitu probandus I Winda Ulan Sari (Golongan Darah A) PH urinenya 5,


Probandus II Waode Novi Andriani (Golongan Darah B) PH urinenya 6,

Probandus III Dilla Lestari (Golongan Darah AB) PH urinenya 4 dan

Probandus IV LaOde Murwan (Golongan Darah O) PH urinenya 6. Nilai PH

suatu urine dapat pula dijadikan penentu normal atau tidaknya urine tersebut,

PH urine yang normal berkisar antara 4,8- 7,5. Urine akan lebih menjadi asam

jika mengkonsumsi banyak protein dan urin akan menjadi lebih basa jika

mengkonsumsi banyak sayuran. Urine yang telah melewati temperature

ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktivitas bakteri dan

orang yang vegetarian urinnya juga sedikit alkali, jadi PH urin pada keempat

probandus tersebut termasuk urine yang normal.


V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Pemeriksaan warna urine dilakukan dengan menerawang urine yang telah

disimpan ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan cahaya senter. Warna

urine dapat terlihat jelas yaitu berwarna kuning jernih dan bening.

2. Pemeriksaan kejernihan urine juga dilakukan dengan cara yang sama yakni

dengan menggunakan cahaya senter untuk melihat jernih tidaknya urine dari

setiap probandus. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa urine secara

keseluruhan tampak jernih.

3. Pemeriksaan pH urine dilakukan dengan cara memasukkan kertas pH kedalam

tabung reaksi yang berisi urine selama kurang lebih satu menit kemudian

melihat ukuran pH yang tertera pada kertas dengan cara menyesuaikan warna

pada gambar yang tersedia.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut.

1. Untuk laboratorium, merawat serta menjaga peralatan yang sudah ada.

2. Untuk asisten, diharapkan sikap ramahnya tetap dtertahankan dan

terimakasih telah membimbing kami sehingga praktikum Sistem Eksresi

dapat terselesaikan dengan baik.


3. Untuk sesama praktikan, agar kekompakkannya tetap dijaga dan

ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Flood, J. H. and I. (2012). Repository.Um-Surabaya. Экономика Региона,


Kolisch 1996, 49–56.

Khadijah. (2015). Penggunaan Strategi Know-Want-Learn (KWL) untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Biologi pada Pokok Bahasan Sistem Ekskresi
Manusia untuk Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Salo. Perspektif
Pendidikan Dan Keguruan, 6(11), 10–16.

Legiawan, M. K., & Agustina, D. (2021). Penerapan Teknologi Augmented


Reality Sistem Eksresi Manusia Sebagai Media Pembelajaran Berbasis
Android (Studi Kasus Ma Tanwiriyyah Cianjur). Media Jurnal Informatika,
13(1), 17–25. http://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika

Niawaty, P., Rikarni, R., & Yulia, D. (2021). Uji Kesesuaian Hasil Pemeriksaan
Sedimen Urine Metode Shih-Yung pada Volume Urine 10 mL dan 5 mL.
Jurnal Kesehatan Andalas, 10(2), 88.
https://doi.org/10.25077/jka.v10i2.1721

Vol, B., & No, I. I. (2016). Pengembangan Compact Disc (Cd) Interaktif Materi
Sistem Eksresi Pada Manusia Untuk Siswa Sma. Bioconcetta, 2(1), 102–113.
https://doi.org/10.22202/bc.2016.v2i1.1490

Anda mungkin juga menyukai