Laporan 4 Sistem Ekresi
Laporan 4 Sistem Ekresi
PERCOBAAN IV
SISTEM EKRESI
OLEH :
A. Latar Belakang
yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh, sisa-sisa metabolisme ini berupa
yang berperan dalam sistem ekskresi adalah ginjal, paru-paru, kulit dan hati.
urin, yang dimana paru-paru memproduksi zat sisa proses pernapasan berupa
yaitu karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O), hati (hepar) dalam sistem
zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat), membuang zat-zat yang
lain adalah kulit, fungsi kulit dalam sistem ekskresi ialah untuk mengeluarkan
menerima rangsang dari luar, dan mengurangi tubuh dari kehilangan air.
saat ini memang banyak kendala dalam hal melakukan penanganan penyakit
sistem ekskresi, salah satunya adalah terbatasnya tenaga medis dan minimnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat parktikum
A. Sistem Ekresi
Sistem ekresi merupakan salah satu sistem dalam tubuh makhluk hidup
sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Sistem ekresiselain membuang zat-zat
sisa metabolisme, sistem ekskresi juga bisa mengatur konsentrasi garam dan air
di dalam tubuh karena semua proses terjadi di dalam tubuh. Organ-organ yang
mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh tersebut antara lain ginjal yang
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah, kulit berfungsi sebagai
sekitar 140 gram. Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian dorsal
dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulangbelakang pada potongan melintang
dalam adalah korteks, medula, dan pelvis, pada bagian korteks dan medula
ginjal terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan
fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat
C. Uji Urinasi
Uji urinasi ataupun tes urine adalah prosedur untuk memeriksa kondisi
dilakukan untuk beragam tujuan mulai dari mendeteksi penyakit atau kondisi
faktor eksternal (suhu lingkungan, jumlah air yang diminum, dan alkohol).
ADH (hormon antidiuretic) yang dimana berfungsi sebagai hormon yang
kadar cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Suhu merupakan faktor internal
dan ekternal naik diatas normal, maka kecepatan respirasi meningkatkan dan
kepermukaan kulit. Konsentrasi darah yang dimana konsentrasi air dan larutan
menebus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga bagian utama yaitu
didalam glomerulus terjadi proses filtrasi sel sel darah, trombosit, dan protein
agar tidak ikut dikeluarkan oleh ginjal. Reabsorpsi merupaka proses yang
glukosa, dan air, setelah pembentukan urine sekunder maka di dalam urine
sekunder sudah tidak memiliki kandungan zat zat yang dibutuh kan lagi
sehingga nantinya urine yang dibuang benar benar memiliki zat yang tidak
Oleo, Kendari.
B. Bahan Praktikum
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
D. Prosedur Kerja
menyatakan warna urin tersebut apakah berwarna kuning muda, kuning tua
menyatakan warna urin tersebut apakah berwarna, jernih, agak keruh atau
sangat keruh.
d. Pemeriksaan pH
1. Mengambil kertas pH warna biru, lalu menyelupkan pada urin yang berada
apakah pada kertas pH tersebut menunjukan sifat asam atau basa serta
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Ginjal
No. Gambar Pengamatan Keterangan
1 2 3
1.
1
1. Kapsul (Capsul)
2 2.Korteks (Cortex)
3 3.Medula (Medulla)
4
4. Pembuluh arteri (Renal
artery)
5
6 5. Pembuluh vena (Renal vein)
Gambar Literatur
Gambar Tangan
Tabel 4. Hasil Pengamatan warna urin, kejernihan urin dan pH urin
No. Probandus Gambar Warna Kejernihan pH
Pengamatan Urin Urin urin
1 2 3 4 5 6
(Golongan Darah A)
4. Laode Murwan
Proses eksresi yang berupa urine dilakukan oleh ginjal yang terletak pada
dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal disebelah kanan dan kiri
dan karena itu diluar rongga peritoneum. Fungsi ginjal ialah pengaturan
basa darah, eksresi bahan buangan dan kelebihan garam. Sebelum terjadi
pembungan secret berarti telah terjadi suatu proses penyeleksian zat-zat yang
masih diperlukan oleh tubuh, hal ini dapat juga menjadi salah satu faktor
kenapa jumlah air yang masuk lebih banyak dari pada jumlah air yang keluar.
Sistem kemih terdiri atas sepasang ginjal dan ureter, serta satu kandung
menghasilkan urin, yang membawa serta berbagai produk sisa metabolic. Urin
yang dibuat dalam ginjal melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk
mengatur tekanan darah dan eritroprotein merangsang produksi dari sel darah
merah.
Praktikum kali ini yaitu menganai sistem eksresi dimana kita mengamatai
cortex), medulla ginjal (Renal Medulla), piala ginjal (Renal Pelvis), arteri gijal
reaksi, kemudian mengamati urine tersebut pada tempat yang terang dengan
(jernih), , kuning keemasan (keruh), kuning jernih dan kuning pekat jernih).
Urine berwarna kuning jernih yang berarti warna urine tersebut normal dan ada
juga warna urin yang keruh menandakan warna urine tersebut tidak normal.
seseorang.
seperti bakteri, sel epitel, lemak atau kristal-kristal mineral. warna urin seperti
ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu
seperti blueberry dan gula-gula, warna ini biasanya digunakan sebagai tanda
adanya peredaran darah disistem urineria, seperti kanker ginjal, batu ginjal,
infeksi ginjal atau pembengkakan kelenjar prostat. Cokelat muda atau seperti
warna air the, warna ini merupakan indikator adanya kerusakan atau gangguan
hati seperti hepatitis atau serosis. Kuning gelap, warna ini disebabkan banyak
berenergi.
suatu urine dapat pula dijadikan penentu normal atau tidaknya urine tersebut,
PH urine yang normal berkisar antara 4,8- 7,5. Urine akan lebih menjadi asam
jika mengkonsumsi banyak protein dan urin akan menjadi lebih basa jika
ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktivitas bakteri dan
orang yang vegetarian urinnya juga sedikit alkali, jadi PH urin pada keempat
A. Simpulan
bahwa :
urine dapat terlihat jelas yaitu berwarna kuning jernih dan bening.
2. Pemeriksaan kejernihan urine juga dilakukan dengan cara yang sama yakni
dengan menggunakan cahaya senter untuk melihat jernih tidaknya urine dari
tabung reaksi yang berisi urine selama kurang lebih satu menit kemudian
melihat ukuran pH yang tertera pada kertas dengan cara menyesuaikan warna
B. Saran
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Niawaty, P., Rikarni, R., & Yulia, D. (2021). Uji Kesesuaian Hasil Pemeriksaan
Sedimen Urine Metode Shih-Yung pada Volume Urine 10 mL dan 5 mL.
Jurnal Kesehatan Andalas, 10(2), 88.
https://doi.org/10.25077/jka.v10i2.1721
Vol, B., & No, I. I. (2016). Pengembangan Compact Disc (Cd) Interaktif Materi
Sistem Eksresi Pada Manusia Untuk Siswa Sma. Bioconcetta, 2(1), 102–113.
https://doi.org/10.22202/bc.2016.v2i1.1490