Anda di halaman 1dari 8

TEKNIS BUDIDAYA

TANAMAN PADI
DENGAN SISTEM SRI
Oleh :
AHMAD YAFHAN
12080212266
SEJARAH SRI

Metode ini pertama kali ditemukan secara tidak disengaja di Madagaskar antara tahun
1983 -84 oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis yang lebih dari 30 tahun
hidup bersama petani-petani di sana. Oleh penemunya, metododologi ini selanjutnya dalam bahasa
Prancis dinamakan Ie Systme de Riziculture Intensive disingkat SRI. Dalam bahasa Inggris populer
dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI.
Metode ini kemudian dikembangkan ke negara-negara yang sedang berkembang seperti
Kamboja, India, Vietnam, Laos, Piliphina, Thailand, dan sampai ke Indonesia. Pada tahun 1999,
dicobakan dalam bentuk penelitian oleh Norman Uphoff di Sukamandi dan Cianjur dengan hasil 9,5
ton/ha dan 6,5 ton/ha, hasil ini jauh diatas hasil petani (4,5 ton/ha).
PRINSIP BUDIDAYA PADI SISTEM SRI
1) Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai (hss)
ketika bibit masih berdaun 2 helai.
2) Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak 30 x 30, 35 x 35
atau lebih jarang
3) Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan
harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal.
4) Pemberian air maksimal 2 cm (macak-macak) dan periode tertentu
dikeringkan sampai pecah (Irigasi berselang/terputus).
5) Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan
interval 10 hari.
6) Sedapat mungkin menggunakan pupuk organik (kompos atau pupuk
hijau)
KEUNGGULAN SISTEM SRI

Tanaman hemat air


01
02 Hemat biaya

03
Hemat waktu

04 Produksi meningkat

Ramah lingkungan
05
TEKNIK BUDIDAYA PADI SISTEM SRI

1. Persiapan benih 2. Pengolahan Tanah


o Benih sebelum disemai diuji dalam o Pengolahan tanah dilakukan
larutan air garam. untuk mendapatkan struktur
o Benih yang baik untuk dijadikan tanah yang lebih baik bagi
benih adalah benih yang tanaman, terhidar dari gulma.
tenggelam dalam larutan o Pengolahan dilakukan dua
tersebut. minggu sebelum tanam dengan
o Benih telah diuji direndam dalam menggunakan traktor tangan,
air biasa selama 24 jam kemudian sampai terbentuk struktur lumpur.
ditiriskan dan diperam 2 hari. o Permukaan tanah diratakan untuk
o Setelah umur 7-10 hari benih padi mempermudah mengontrol dan
sudah siap ditanam mengendalikan air.
TEKNIK BUDIDAYA PADI SISTEM SRI

3. Pemupukan 4. Pemeliharaan
o Kebutuhan pupuk organik pertama o Pada umur 1-10 HST tanaman padi
setelah menggunakan sistem digenangi dengan ketinggian air
konvensional adalah 10 ton/ha dan ratarata 1cm, kemudian pada umur 10
dapat diberikan sampai 2 musim hari dilakukan penyiangan.
tanam. o Pada saat tanaman berbunga,
o Setelah kelihatan kondisi tanah tanaman digenang dan setelah padi
membaik maka pupuk organik bisa matang susu tanaman tidak digenangi
berkurang disesuaikan dengan kembali sampai panen.
kebutuhan. o Apabila terjadi gangguan
o Pemberian pupuk organik dilakukan hama/penyakit digunakan pestisida
pada tahap pengolahan tanah kedua nabati dan atau digunakan
agar pupuk bisa menyatu dengan pengendalian secara fisik dan mekanik
tanah.
MANFAAT SISTEM SRI
Secara umum manfaat dari budidaya metode SRI adalah sebagai berikut

o Hemat air (tidak digenang), Kebutuhan air hanya 20-30% dari kebutuhan
air untuk cara konvensional
o Memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah, serta mewujudkan
keseimbangan ekologi tanah
o Membentuk petani mandiri yang mampu meneliti dan menjadi ahli di
lahannya sendiri. Tidak tergantung pada pupuk dan pertisida kimia buatan
pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka
o Membuka lapangan kerja dipedesaan, mengurangi pengangguran dan
meningkatkan pendapatan keluarga petani
o Menghasilkan produksi beras yang sehat rendemen tinggi, serta tidak
mengandung residu kimia
o Mewariskan tanah yang sehat untuk generasi mendatang
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai