A. Pendahuluan
B. Metode Penelitian
Pengamatan Penunjang
Suhu rata – rata selama percobaan pagi, siang, dan sore hari yaitu 16,9℃, 24,7℃
dan 20,3℃. Kondisi suhu tersebut cukup mendukung untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman mentimun jepang. Hama yang menyerang tanaman mentimun
yaitu ulat grayak (Spodoptera litura Fabricus (Lepidoptera; Noctuidae). Relatif tidak
ditemukan penyakit yang menyerang tanaman ini dikarenakan menggunakan varietas yang
tahan terhadap penyakit. Gulma yang dominan tumbuh dalam polybag adalah teki ladang
(Cyperus rotundus) dan gulma dominan di sekitar polybag salah satunya adalah rumput
bulangan (Eleusine indica).
Hasil Pengamatan
1. Panjang Batang Tanaman
Pemangkasan tidak meningkatkan panjang batang tanaman mentimun jepang. Hal ini
disebabkan hasil fotosintsis, yaitu fotosintat, lebih banyak digunakan untuk
pertumbuhan reproduktif tanaman.
2. Jumlah Daun
Pada pengamatan jumlah daun, perlakuan A (tanpa pemangkasan) menunjukkan nilai
rata-rata jumlah daun per tanaman lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan yang
lain. Pemangkasan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan jumlah daun mentimun.
Tanaman mentimun yang dipangkas, pertumbuhan daun akan terhambat dan lebih
terfokus pada pertumbuhan reproduktif.
3. Jumlah Buah per Tanaman
Pemangkasan 6 daun terbawah (E) menghasilkan jumlah buah per tanaman tertinggi.
Pemangkasan daun bagian bawah pada tanaman mentimun jepang membuat
pengurangan daun-daun yang tidak bermanfaat sehingga penyebaran nutrisi dan
pertumbuhan buah pun menjadi lebih optimal.
4. Panjang Buah
Di antara perlakuan pemangkasan, perlakuan E menghasilkan panjang buah yang
terbaik. Daun-daun yang terletak pada bagian bawah tanaman mentimun jepang banyak
ternaungi oleh daun di atasnya, sehingga tidak aktif berfotosintesis. Hal ini akan
berkompetisi dengan buah dalam memperoleh hasil fotosintesis.
5. Diameter Buah
Perlakuan F menghasilkan diameter buah yang terbaik, yaitu 5,83 cm. Ketersediaan
fotosintat sangat berpengaruh dalam pertambahan ukuran buah mentimun.
6. Bobot Buah per Butir
Perlakuan F menghasilkan bobot buah per butir yang terbaik. perlakuan pemangkasan 8
daun terbawah (F) menghasilkan panjang buah, diameter buah, dan jumlah buah yang
lebih baik daripada perlakuan lainnya, sehingga bobot buah per butir pun menjadi tinggi
yaitu 267,89 g/butir.
7. Bobot Buah per Tanaman
Perlakuan pemangkasan 6 daun terbawah (E) dan 8 daun terbawah (F) menghasilkan
panjang buah, diameter buah, bobot buah per butir, dan jumlah buah per tanaman yang
lebih baik daripada perlakuan lainnya. perlakuan pemangkasan 50% daun bagian bawah
dan bunga jantan meningkatkan bobot tongkol dibandingkan dengan perlakuan tanpa
pemangkasan.
D. Kesimpulan
1. Pemangkasan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah buah per tanaman,
panjang buah, diameter buah, bobot buah per butir, dan bobot buah per tanaman, tetapi
tidak berpengaruh nyata terhadap panjang batang tanaman mentimun Jepang varietas
Roberto.
2. Pemangkasan 6 daun terbawah (E) dan pemangkasan 8 daun terbawah (F),
berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun Jepang varietas Roberto