Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daun merupakan salah satu organ utama pada tumbuhan yang memiliki peran penting
dalam proses fotosintesis, pertukaran gas, dan transpirasi. Daun berfungsi sebagai tempat
utama untuk menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia melalui
proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berperan dalam pertukaran gas, di mana karbon
dioksida diambil dari udara dan oksigen dilepaskan kembali ke udara melalui stomata yang
terdapat pada permukaan daun. Transpirasi, yaitu proses penguapan air melalui stomata, juga
terjadi pada daun dan membantu dalam transportasi air dan nutrisi dari akar ke bagian lain
tumbuhan.

Observasi daun adalah proses pengamatan dan analisis terhadap karakteristik fisik,
struktur, dan fungsi daun. Daun adalah organ utama pada tumbuhan yang berperan dalam
fotosintesis, pertukaran gas, dan transpirasi. Melalui observasi daun, kita dapat mempelajari
berbagai aspek penting tentang tumbuhan, seperti adaptasi terhadap lingkungan, kesehatan
tanaman, dan identifikasi spesies. Beberapa hal yang dapat diamati saat mengamati daun
antara lain: Bentuk dan ukuran: Perhatikan bentuk daun apakah bulat, lonjong, berbentuk
jantung, atau lainnya. Ukur panjang dan lebar daun untuk mendapatkan informasi tentang
variasi ukuran. Warna: Amati warna daun apakah hijau tua, hijau muda, merah, kuning, atau
ada variasi warna lainnya. Perubahan warna daun dapat memberikan petunjuk tentang kondisi
kesehatan tanaman. Struktur daun: Perhatikan struktur daun seperti vena daun, tepi daun, dan
permukaan daun. Vena daun dapat berupa vena tunggal atau vena majemuk. Tepi daun dapat
berupa rata, bergerigi, atau berlekuk. Permukaan daun dapat halus atau berbulu.

Observasi daun dapat dilakukan dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu
seperti lup atau mikroskop. Penting untuk mencatat dan menggambar hasil observasi dengan
teliti untuk analisis lebih lanjut. Observasi daun dapat memberikan wawasan yang berharga
tentang tumbuhan dan ekosistem di sekitar kita. Selain fungsi-fungsi utama tersebut, daun
juga memiliki peran dalam mengatur suhu tumbuhan melalui proses transpirasi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Penggambaran daun dapat melibatkan beberapa masalah yang dihadapi oleh kelompok
kami. Beberapa masalah umum yang sering muncul dalam penggambaran daun antara
lain:
1. Bagaimana cara menggambarkan proporsi dan bentuk daun yang akurat dalam
kegiatan praktikum?
2. Bagaimana cara penggambaran tekstur dan detail yang kompleks pada bentuk daun,
seperti vena daun, serat, atau pola yang khas?
3. Bagaimana cara pemilihan warna yang tepat untuk penggambaran daun?

1.3 Tujuan Penelitian:


Tujuan penelitian bentuk daun dapat bervariasi tergantung pada konteks dan bidang
penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan dari praktikum kami:
1. Untuk mengidentifikasi spesies tumbuhan, peneliti dapat mengembangkan kunci
identifikasi dan membedakan spesies yang serupa secara morfologi.
2. Untuk mengetahui bentuk daun dapat menjadi karakteristik penting dalam
mengelompokkan tumbuhan ke dalam keluarga, genus, atau spesies yang berbeda.

1.4 Manfaat Penelitian:


Penelitian daun memiliki manfaat yang signifikan dalam berbagai bidang ilmiah.
Beberapa manfaat utama dari penelitian daun antara lain:
1. Sebagai bahan studi ekologi daun dapat memberikan informasi penting tentang
interaksi tumbuhan dengan lingkungan mereka.
2. Memberikan pemahaman tentang fisiologi tumbuhandaun organ utama dalam proses
fotosintesis, transpirasi, dan pertukaran gas pada tumbuh.

2
BAB II

TINJAUAN PUSAKA

2.1 Daun Pisang

Daun pisang memiliki struktur yang unik dengan tulang daun menjari-jari, dan sering
digunakan dalam berbagai hal. Daun pisang memiliki bentuk yang lebar dan pipih dengan
ujung yang meruncing. Bentuknya umumnya elips atau melingkar, dan tepinya dapat lurus
atau sedikit bergelombang. Daun pisang memiliki tulang daun yang mencolok, membentuk
pola yang mirip jari-jari pada jantung. Bentuk ini optimal untuk menangkap cahaya matahari
dan melakukan proses fotosintesis secara efisien.

2.2 Daun Mangga

Daun mangga memiliki bentuk yang panjang dan lanset, dengan tepi daun yang rata atau
sedikit bergelombang. Permukaan atas daun umumnya hijau gelap, sedangkan permukaan
bawahnya dapat memiliki warna yang lebih pucat. Daun ini memiliki tulang daun tunggal dan
susunan daun berseling.

3
2.3 Daun Jambu Biji

Daun jambu biji umumnya memiliki bentuk yang sederhana dan elips. Ciri khasnya
mencakup daun yang berwarna hijau gelap, dengan tepi yang rata dan ujung yang meruncing.
Daun-daun ini tersebar di batang tanaman secara berseling dan memiliki tulang daun tunggal.
Bertangkai pendek, letak berhadapan, daun muda berambut halus, permukaan atas daun tua
licin. Helaian daun berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi
rata agak melekuk ke atas.

2.4 Rumput

Daun rumput umumnya tipis dan panjang, dengan ujung yang meruncing. Mereka
biasanya tumbuh berderet dari batang dan memiliki permukaan yang luas untuk menangkap
sinar matahari dalam proses fotosintesis. Struktur sel pada daun rumput juga berperan dalam
pertukaran gas, membantu tanaman mengambil karbon dioksida dan melepaskan oksigen.

2.5 Daun Jambu Air

4
Daun jambu air biasanya berbentuk lonjong dengan tepi yang runcing. Mereka
bersusun secara berlawanan dan memiliki permukaan hijau mengkilap. Daun ini memiliki
sistem pembuluh yang membantu dalam pergerakan air dan nutrisi. Selain berperan dalam
fotosintesis, daun jambu air juga melibatkan diri dalam proses transpirasi, di mana air
menguap melalui stomata untuk membantu pendinginan tanaman.

5
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum mata pelajaran Biologi ini kami melakukan penelitian di Lobaratorium
SMA Yadika 1, pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2023, dimulai pada pukul
12.35 WIB sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang kami gunakan untuk praktikum pengkuran daun, yaitu:

Alat :
1. Penggaris / meteran
2. Alat tulis
3. Buku tulis
4. Buku gambar

Bahan :

1. Daun Pisang (1 lembar)


2. Daun Mangga (1 lembar)
3. Daun Jambu Biji (1 lembar)
4. Daun Jambu Air (1 lembar)
5. Rerumputan (beberapa helai saja dengan ukuran yang berbeda)

3.3 Cara Kerja :


1. Siapakan penggaris dan daun.
2. Balik permukaan daun agar lebih nyaman dalam mengukur.
3. Tempelkan penggaris pada bagian tengah dari ujung atas sampai ujung bawah
dengan angka mulai dari 0.
4. Untuk bagian lebar tempelkan penggaris pada bagian tengah daun dari arah
kanan dan kiri.

6
5. Jika sudah diukur panjang dan lebar langkah selanjutnya menuliskan atau
mencatat hasil penguuran di kertas.
6. Setelah mencatat, gambarlah daun.

7
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Nama Daun Panjang Daun Lebar Daun Gambar Daun

1. Daun pisang 24 cm 7 cm

2. Daun 13 cm 4 cm
Mangga

3. Daun Jambu 9 cm 4 cm
Biji

4. Rumput 20 cm 0,5 cm

5. Daun Jambu 22 cm 8 cm
Air

4.1 Tabel Hasil

8
4.2 Pembahasan

Dari tabel terlihat bahwa penggunaan metode pengukuran luas daun tersebut tidak
terlalu berbeda, yang berarti pengujuran dapat dikatakan efektif namun belum akurat. Namun,
jika diamati tingkat keakuratan metode dapat di katakan cukup tinggi karena memiliki
perbedaan hasil pengukuran, sehingga metode-metode dapat digunakan untuk pengukuran
luas daun yang baik diantara metode-metode tersebut metode yang paling akurat dengan
kontrol yaitu dengan metode kertas millimeter.

9
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari kegiatan praktikum ini dalam penghitungan luas daun digunakan daun
mangga, daun jambu, daun jagung, daun pisang dan rumput dengan menggunakan
alat yaitu penggaris.
2. Perhitungan luas daun harus dilakukan secara seksama dan sangat teliti dengan
cara menghitung berulang ulang agar hasil akurat.
3. Daun terpanjang dilakukan dengan mengukur daun yang paling panjang pada
setiap sempel mulai dari pangkal sampai ujung daun secara vertikal.
4. Pengukuran luas daun sangat perlu untuk diketahui, karena sangat terkait dengan
kemampuan tanaman berfotosintesi. Hubungan luas daun terhadap hasil tanaman
secara umum mempunyai pola kuadritis, sehingga kondisi yang diinginkan untuk
aplikasi lapangan adalah luas daun yang OPTIMAL, untuk mendapatkan hasil
yang MAKSIMAL.

5.2 Saran

Adanya praktikum mengenai pengukuran daun ditunjukan untuk mengetahui proses


fotosintesis pada suatu tanaman. Juga untuk mengetahui banyaknya klorofil pada daun
menurut Song et al., (2011), sedangkan menurut Probowati et al., (2014) dan Prihastanti,
(2011) bahwa pengukuran luas daun dilakukan untuk mengetahui potensi pemadaman cahaya
matahari dalam pengendalian pertumbuhan gulma dan mengetahui jumlah tikomata dan
kandungan kalium pada daun. Untuk itu dilakukanlah pengukuran luas daun, karena fungsi
daun begitu menarik sehingga dilakukan pengamatan pada bagian daun.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai