Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI POHON

Mohamad Dava Aditya


H1020045

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
ACARA 1

MORFOLOGI DAUN TERBUKA DAN TERTUTUP

A. Tujuan

1) Memahami pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman

2) Memahami perbedaan morfologi pada daun terbuka dan daun ternaung

3) Memahami perhitungan stomata pada daun terbuka dan daun ternanung

4) Memahami pengujian klorofil daun

B. Tinjauan Pustaka

Menurut (Rosanti, 2013). Daun memiliki bermacam-macam stuktur


berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong, dan berwarna hijau. Fungsi daun
antara lain, melakukan fotosintesis, menghantarkan zat makanan hasil
fotosintesis, dan sebagai alat transpirasi. Dalam melakukan fotosintesis tentu
berhubungan dengan stomata. Perkasa (2017) mengungkapkan stomata
berperan sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga
berfungsi mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Stomata umumnya
akan membuka di siang hari, sebagai jalan masuknya CO2 yang digunakan
untuk fotosintesis pada siang hari dan menutupnya akan berlangsung bertahap
menjelang sore hari. Stomata bertugas sebagai jalan pertukaran gas CO2, O2
dan H2O pada saat fotosintesis, respirasi dan transpirasi.

Salisbury dan Ross (1995) mengungkapkan beberapa faktor yang


mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata antara lain: 1) faktor
eksternal, seperti intensitas cahaya matahari, konsentrasi CO2 dan asam absisat
(ABA). 2) Faktor internal, yaitu jam biologis merangsang serapan ion di pagi
hari menyebabkan stomata membuka. Sitohang (2017) mengatakan faktor yang
mempengaruhi intensitas cahaya yang sampai pada daun adalah naungan. Daun
yang terlindungi oleh naungan biasa disebut daun ternaung, sedangkan yang
terpapar intensitas cahaya matahari secara langsung dikenal dengan istilah
daun terbuka. Perbedaan intensitas cahaya yang diterima tumbuhan akan
mempengaruhi ketersediaan energi cahaya yang akan diubah menjadi energi
kimia melalui proses fotosintesis menjadi karbohidrat yang digunakan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan.

Lake & Woodward (2008) berpendapat kerapatan stomata dipengaruhi


oleh faktor lingkungan yaitu, intensitas cahaya, temperatur, kelembapan dan
konsentrasi CO2 di udara. Kerapatan stomata meningkat pada tanaman yang
memiliki laju respirasi yang tinggi .suhu yang rendah dan kelembapan yang
tinggi di daun ternaung memperlihatkan penurunan jumlah stomata (Paluvi,
2015).

C. Metode Pengamatan

a) Alat dan Bahan

1. Preparat daun segar

2. Gunting tanaman

3. Penggaris

4. Kamera

5. Alat tulis

6. Milimeter block

7. Mortar/penghalus

8. Aseton/alkohol

9. Software imageJ

b) Cara Kerja

1. Pengamatan Morfologi Daun Terbuka dan Tertutup


a) Mengambil daun segar dari tiga jenis pohon yang mewakili sebagai
daun terbuka dan daun tertutup, masing-masing 3 daun per pohon.
b) Mengamati morfologi masing-masing daun terbuka dan tertutup

c) Mencatat ukuran daun, meliputi panjang, lebar, dan ketebalan daun

d) Mencatat pula warna daun dan perbedaan dari daun terbuka dan
tertutup

e) Mencatat kedalaman lekukan jika daun yang digunakan memiliki


tepi daun yanng bertoreh/berlekuk

f) Mengambil video pengambilan daun terbuka dan tertutup

2. Perhitungan Stomata Pada Daun

a) Melakukan pengamatan stomata pada perbesaran daun yang sudah


diberikan pada software ImageJ

b) Menghitung jumlah stomata per luas bidang pandang

c) Menghitung jumlah stomata yang terbuka dan tertutup

d) Menghitung kerapatan stomata (stomatal density) dengan rumus


seperti berikut yang dinyatakan daam unit per cm2:

e) Menghitung presentase stomata membuka pada setiap jenis

3. Pengujian Klorofil Daun


a) Mengambil daun segar dari satu jenis pohon yang mewakili sebagai
daun terbuka dan daun tertutup

b) Menghaluskan daun dan kemudian diberi aseton 80% atau alkohol


70% sebanyak 20 ml

c) Memasukkan dan menyaring campuran daun dan aseton/alkohol


hingga menjadi supernatan

d) Membandinngkan perubahan warna yang terlihat dari klorofil a dan


b pada daun terbuka dan tertutup
D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

a) Pengamatan Morfologi Daun Terbuka dan Tertutup

1. Pohon Kelengkeng

Morfologi Daun Daun Terbuka Daun Tertutup


Duduk daun ke- 4 4
Panjang 14,6 cm 16 cm
Lebar 6 cm 6,3 cm
Ketebalan 0,1 mm 0,1 mm
Warna Hijau tua kusam Hijau tua pekat
Ukuran lekukan - -
Luas 61,3 cm2 70,3 cm2

2. Pohon Salam

Morfologi Daun Daun Terbuka Daun Tertutup


Duduk daun ke- 4 4
Panjang 11,5 cm 12,3 cm
Lebar 4,2 cm 4,5 cm
Ketebalan 0,1 mm 0,1 mm
Hijau muda dan sedikit
Warna Hijau terang
pucat
Ukuran lekukan - -
Luas 29,3 cm2 34,7 cm2

3. Pohon Mangga

Morfologi Daun Daun Terbuka Daun Tertutup


Duduk daun ke- 2 2
Panjang 19,7 cm 19,5 cm
Lebar 6,5 cm 10,3 cm
Ketebalan 0,1 mm 0,1 mm
Warna Hijau Hijau pekat
Ukuran lekukan 1 cm 0,5 cm
Luas 84 cm2 85 cm2

b) Perhitungan Stomata Pada Daun

Variabel Pengamatan Daun Terbuka Daun Tertutup


Luas bidang pandang 0,19625 mm2 0,19625 mm2

Jumlah stomata per luas Atas : - Atas : -


bidang pandang Bawah :156 Bawah :191
Atas : - Atas : -
Kerapatan stomata Bawah : Bawah :
794,904/mm2 973,248/mm2
Atas : - Atas : -
% stomata terbuka
Bawah : 83,974 % Bawah : 77,7 %
Atas : - Atas : -
Ukuran stomata
Bawah : 8,361 Bawah : 6,982

c) Pengujian Klorofil Daun

1. Daun kelengkeng

Variabel
Daun Terbuka Daun Tertutup
Pengamatan
Warna lebih ke hijau kecoklatan Warna sedikit lebih
dan cepat menggumpal hijau dan gumpalan-
Warna
gumpalan terlihat lebih
ringan
Foto

2. Daun Salam

Variabel
Daun Terbuka Daun Tertutup
Pengamatan
Warna kuning hijau Warna hijau gelap sedikit
Warna
kecoklatan kuning

Foto

Daun

Variabel
Daun Terbuka Daun Tertutup
Pengamatan
Warna hijau gelap Warna hijau tua dan pekat
Warna
kecoklatan
Foto

2. Pembahasan

Daun yang terpapar sinar matahari secara langsung disebut daun


terbuka, sedangkan daun yang tertutupi oleh naungan merupakan daun
ternaung atau daun tertutup. Berdasarkan hasil pengamatan diatas
perbedaan morfologi ditentukan oleh kondisi lingkungan sekitar pohon.
Haryanti (2010) menyatakan intensitas yang berbeda-beda menunjukkan
bahwa jumlah stomata berkurang dengan menurunnya intensitas cahaya.
Intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat menurunkan laju fotosintesis
disebabkan adanya fotooksidasi klorofil yang berlangsung cepat, sehingga
merusak klorofil. Intensitas cahaya yang terlalu rendah akan membatasi
fotosintesis dan menyebabkan cadangan makanan cenderung lebih banyak
dipakai daripada disimpan. Pada intensitas cahaya yang tinggi kelembaban
udara berkurang, sehingga proses transpirasi berlangsung lebih cepat
(Haryanti, 2010).

Berdasarkan hasil pengamatan diatas, dapat diketahui bahwa


terdapat perbedaan morfologi daun terbuka dan daun ternaung. Perbedaan
tersebut antara lain pada daun kelengkeng terdapat perbedaan warna, daun
terbuka memiliki warna hijau tua sedikit kusam sedangkan daun ternaung
memliki warna hijau tua pekat. Pada daun kedua yaitu daun salam dengan
perbedaan warna dari daun terbuka warna hijau sedikit pucat dibandingkan
daun tertutup yang lebih ke hijau terang. Pada daun mangga juga terdapat
perbedaan warna daun terbuka dan tertutup hanya sedikit berbeda, pada
daun terbuka warna hijau tua dan pada daun tertutup warna hijau tua pekat.

Menurut Haryanti (2010) Secara fisiologis cahaya mempunyai


pengaruh langsung yaitu melalui fotosintesis maupun tidak langsung yaitu
melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman akibat respon metabolik
yang langsung. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan dan pola
induksi stomata berbeda pada permukaan atas daun. Seperti pada hasil
pengamatan menunjukkan hasil bahwa jumlah stomata pada permukaan
bawah daun ternaung lebih banyak dengan jumlah stomata yang ada yaitu,
191 dibandingkan jumlah stomata daun terbuka dengan jumlah 156.
Jumlah stomata mengakibatkan hasil kerapatan stomata pada daun
ternaung lebih tinggi daripada kerpatan stomata pada daun terbuka.
Sedangkan pada ukuran stomata di daun ternaung lebih rendah
dibandingkan stomata pada daun terbuka. Pada hasil perhitungan
kerapatan stomata daun jambu terbuka 794,904/mm2 dan pada daun jambu
tertutup memiliki kerapatan stomata 973,248/mm2.

Pengamatan uji klorofil pada ketiga spesimen daun, ketiganya


memiliki perbedaan hasil yang hampir sama pada klorofil daun terbuka
dan tertutupnya. Pada percobaan klorofil daun terbuka memiliki warna
hijau kecoklatan atau kuning kecoklatan dan kandungan lebih sedikit,
sedangkan pada klorofil daun tertutup warna lebih ke hijau terang. Hasil
ini menunjukkan klorofil dipengaruhi oleh intensitas cahaya.

3. Kesimpulan

Sinar matahari sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman karena


berperan penting dalam fotosintesis. Penghalangan sinar matahari oleh naungan
akan mengurangi laju fotosintesis dan akan memperlambat pertumbuhan tanaman.
Intensitas cahaya juga mempengaruhi morfologi daun, oleh karena itu daun
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu daun terbuka dan daun tertutup. Perbedaan kedua
jenis daun ini terdapat pada warna dan ukuran daun yang berbeda-beda.

Perhitungan stomata pada daun terbuka dan ternaung meliputi jumlah


stomata per luas bidang pandang, kerapatan stomata, % stomata terbuka, dan
ukuran stomata. Luas bidang pandang pada perbesaran 40 adalah 0,19625 mm2
dan untuk menghitung kerapatan stomata menggunakan rumus jumlah stomata
dibagi dengan luas bidang pandang. Perhitungan persen stomata terbuka dapat
dicari menggunakan rumus jumlah stomata terbuka dibagi dengan jumlah stomata
per bidang pandang dikali 100%. Ukuran stomata dihitung dengan mencari rata-
rata panjang seluruh stomata per luas bidang pandang.

Pengujian klorofil daun terbuka dan ternaung memiliki perbedaan pada


warna klorofil dan juga pada kandungan banyak sedikitnya klorofil.
DAFTAR PUSTAKA

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Salisbury, F.B. dan Ross, C.W., Fisiologi Tumbuhan Jilid 1, ITB Press, Bandung.

1995

Perkasa, Achmad Y., dkk. 2017. Studi Identifikasi Stomata pada Kelompok
Tanaman C3, C4 dan CAM. Jurnal Pertanian Presisi, Vol 1 (1): 59-72

Sihotang, Laurencius, 2017, Analisis Densitas Stomata Tanaman Antanan


(Centella asiatica, L) dengan Perbedaan Intensitas Cahaya. Jurnal Pro-Life,
4(2)

Paluvi, Niken., Mukarlina dan Riza Linda. 2015. Struktur Anatomi Daun,
Kantung dan Sulur Nepenthes gracilis Korth. yang Tumbuh di Area
Intensitas Cahaya Berbeda. Jurnal Protobiont, IV (1): 103-107.

Lake JA. Woodward FI. 2008. Response of stomatal numbers to CO2 and
humidity: control by transpiration rate and abscisic acid. New Phytologist,
179: 397- 404

Haryanti, Sri. 2010. Pengaruh Naungan yang Berbeda terhadap Jumlah Stomata
dan Ukuran Porus Stomata Daun Zephyranthes rosea Lindl. Buletin
Anatomi dan Fisiologi, XVIII (1): 41-48
LAMPIRAN
Alat dan bahan

Pengukuran panjang, lebar, dan luas daun


Stomata daun
Klorofil daun

Anda mungkin juga menyukai