Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI POHON

ACARA III

MORFOLOGI DAUN TERBUKA DAN TERLINDUNG

Disusun Oleh:

Nama : Aqilla Khaizuran Putra

NIM : 22/505941/SV/22004

CoAss : Septi Purwaningsih

LABORATORIUM BUDIDAYA HUTAN

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER

SEKOLAH VOKASI UGM

2023
ACARA III

MORFOLOGI DAUN TERBUKA DAN TERLINDUNG

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai bagian penyusun tajuk daun memiliki jumlah yang sangat
banyak dengan posisi yang berbeda-beda. Ada daun dengan posisi terbuka
yang hampir sepanjang hari tersinari olah matahari. Ada pula daun
terlindung yang kurang mendapat sinar matahari, entah karena tertutupi
oleh daun lain yang terketak lebih atas dan ukuran lebih besar atau
penyebab lain seperti posisi pohon yang terhalangi oleh pohon lain atau di
bawah bangunan. Posisi daun yang berbeda tersebut akan memengaruhi
morfologi dari daun itu. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh beberapa
faktor seperti perbedaan pembentukan klorofil serta efektivitas fotosintesis
pada daun tersebut. Untuk memahami perbedaan proses fisiologi antara
daun terbuka dan terlindung secara tidak langsung, maka diperlukan
pengetahuan mengenai morfologi daun terbuka dan terlindung.
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara ini adalah untuk membandingkan
morfologi daun terbuka dan terlindung dari sinar matahari.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa mengetahui
perbedaan morfologi dari daun terbuka dan terlindung dan kaitannya
dengan proses fisiologi pohon yang terjadi di dalamnya.

II. METODE
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Maret 2023
di Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, UGM
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
1. Penggaris
2. Daun terbuka dan daun terlindung

C. Cara Kerja
1. Ambil masing-masing minimal 5 helai daun yang kondisi terbuka
(selalu
mendapat sinar matahari penuh) dan terlindung (tidak terkena sinar
matari penuh).
Catatan: Daun diambil dari satu pohon yang sama. Daun yang diambil
merupakan daun termuda yang telah memiliki ukuran penuh.
2. Amati morfologi daun, meliputi: ukuran (panjang dan lebar), ketebalan,
warna, dan karakteristik permukaan

III. TINJAUAN PUSTAKA


Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Cahaya matahari merupakan salah faktor yang mempengaruhi
produktivitas tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas
cahaya yang sama dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah reaksi penting
pada tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi
energi kimia yang disimpan dalam senyawa organic (Campbell &Reece, 2008
dalam Yustiningsih, 2019). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah faktor internal yang
meliputi gen.dan hormone. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai
dari proses perkecambahan yang diawali proses imbibisi (penyerapan air) yang
berfungsi melarutkan cadangan makananan dan menginduksi aktivitas enzim
hidrolitik.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi reaksi
fotosintesis. Energi matahari yang diserap oleh daun sebesar 1- 5% sedangkan
sisanya dikeluarkan melalui transpirasi dan dipancarkan/dipantulkan.
Penghambatan proses fotosintesis pada intensitas cahaya yang tinggi (>10.000
foot candle) merupakan pengaruh tidak langsung dari intensita cahaya tersebut,
dimana pada intensitas cahaya yang tinggi akan menyebabkan terjadinya
penutupan dari stomata dan mengurangi evapotranspirasi terutama melalui
daun. Selanjutnya terjadi penghambatan pembentukan klorofil dan kerusakan
organ-organ fotosintesis yaitu terjadinya lyisis klorofil dan semua hal tersebut
akan menyebabkan penghambat proses fotosintesis pada daun secara
keseluruhan (Utami, 2018). Daun terbuka memiliki epidermis yang lebih tipis
dan lebih sedikit lapisan kutikula dibandingkan dengan daun tertutup. Selain
itu, daun terbuka juga memiliki jumlah stomata yang lebih banyak
dibandingkan dengan daun tertutup. (Yusuf et al., 2017). Daun terbuka pada
beberapa jenis tumbuhan memiliki bentuk yang lebar dan tipis, sedangkan daun
tertutup memiliki bentuk yang kecil dan tebal (Novriyanti dan Isnaini, 2019).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Sawo kecik
Kondisi Ukuran Ketebalan Warna Karakteristik Permukaan
No Daun Daun Daun Daun Daun
1 terbuka p:9,5 l:5,3 tebal lebih terang licin, tdk licin
terlindung p:9,5 l:5,3 tebal lebih gelap licin, tdk licin
2 terbuka p:10,1 l:5,7 tebal lebih terang licin, tdk licin
terlindung p:11,3 l:6,5 tebal lebih gelap licin, tdk licin
3 terbuka p:9,2 l:4,9 tebal lebih terang licin, tdk licin
terlindung p:11,3 l:6,1 tebal lebih gelap licin, tdk licin
4 terbuka p:8,8 l:4,7 tebal lebih terang licin, tdk licin
terlindung p:12,2 l:7 tebal lebih gelap licin, tdk licin
5 terbuka p:8,7 l:4,7 tebal lebih terang licin, tdk licin
terlindung p:9,7 l:5,5 tebal lebih gelap licin, tdk licin

Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Cokelat


Kondisi Ukuran Ketebalan Warna Karakteristik Permukaan
No Daun Daun Daun Daun Daun
1 terbuka p:31,1 l:14,1 tipis lebih gelap kasar, kasar
terlindung p:28,5 l:10,8 tipis lebih terang kasar, kasar
2 terbuka p:32,5 l:11,7 tipis lebih gelap kasar, kasar
terlindung p:29,1 l:11 tipis lebih terang kasar, kasar
3 terbuka p:34,7 l:12,5 tipis lebih gelap kasar, kasar
terlindung p:30,8 l:11,7 tipis lebih terang kasar, kasar
4 terbuka p:34,5 l:13,5 tipis lebih gelap kasar, kasar
terlindung p:29,7 l:11,1 tipis lebih terang kasar, kasar
5 terbuka p:34,6 l:11,3 tipis lebih gelap kasar, kasar
terlindung p:29,1 l:10,8 tipis lebih terang kasar, kasar
Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Kepel
Kondisi Ukuran Ketebalan Warna Karakteristik Permukaan
No Daun Daun Daun Daun Daun
1 terbuka p:15 l:5,4 tebal lbh terang sangat licin, tidak licin
terlindung p:16,3 l:6 tebal lbh gelap sangat licin, tidak licin
2 terbuka p:15,2 l:5,5 tebal lbh terang sangat licin, tidak licin
terlindung p:16,4 l:6,7 tebal lbh gelap sangat licin, tidak licin
3 terbuka p:14,3 l:5,7 tebal lbh terang sangat licin, tidak licin
terlindung p:16,5 l:6 tebal lbh gelap sangat licin, tidak licin
4 terbuka p:17 l:6,6 tebal lbh terang sangat licin, tidak licin
terlindung p:18,7 l:5,7 tebal lbh gelap sangat licin, tidak licin
5 terbuka p:15,9 l:4,7 tebal lbh terang sangat licin, tidak licin
terlindung p:16,6 l:6 tebal lbh gelap sangat licin, tidak licin

Tabel 4. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Kiputri


N Kondisi Ukuran Ketebalan Warna Karakteristik Permukaan
o Daun Daun Daun Daun Daun
1 terbuka p:6,3 l:0,8 sangat tebal lbh terang licin, tdk licin
terlindung p: 7,5 l:1,1 sangat tebal lbh gelap licin, tdk licin
2 terbuka p:7 l:0,9 sangat tebal lbh terang licin, tdk licin
terlindung p: 7,2 l:1 sangat tebal lbh gelap licin, tdk licin
3 terbuka p:6 l:0,8 sangat tebal lbh terang licin, tdk licin
terlindung p: 7,3 l:0,9 sangat tebal lbh gelap licin, tdk licin
4 terbuka p:6 l:0,6 sangat tebal lbh terang licin, tdk licin
terlindung p: 6,5 l:1 sangat tebal lbh gelap licin, tdk licin
5 terbuka p:6,9 l:0,8 sangat tebal lbh terang licin, tdk licin
terlindung p:6,3 l:1 sangat tebal lbh gelap licin, tdk licin

Tabel 5. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Melinjo


No Kondisi Daun Ukuran Daun Ketebalan Daun Warna Daun Karakteristik Permukaan Daun
1 terbuka p:13,6 l:5,5 tipis (menerawang) lbh terang a : sangat licin, b: tidak licin
terlindung p::13,5 l:4,6 tipis (menerawang) lbh gelap a : sangat licin, b: tidak licin
2 terbuka p:12,4 l:5,7 tipis (menerawang) lbh terang a : sangat licin, b: tidak licin
terlindung p: 15 l:5 tipis (menerawang) lbh gelap a : sangat licin, b: tidak licin
3 terbuka p:19,5 l:6 tipis (menerawang) lbh terang a : sangat licin, b: tidak licin
terlindung p:12,3 l:4,3 tipis (menerawang) lbh gelap a : sangat licin, b: tidak licin
4 terbuka p:18,3 l:5,7 tipis (menerawang) lbh terang a : sangat licin, b: tidak licin
terlindung p:12,6 l:4,7 tipis (menerawang) lbh gelap a : sangat licin, b: tidak licin
5 terbuka p:18,7 l:5,7 tipis (menerawang) lbh terang a : sangat licin, b: tidak licin
terlindung p:12 l:3,6 tipis (menerawang) lbh gelap a : sangat licin, b: tidak licin
Tabel 6. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Damar
Kondisi Ukuran Ketebalan Warna Karakteristik Permukaan
No Daun Daun Daun Daun Daun
1 terbuka p:9,2 l:3,1 sangat tebal lbh gelap sama sama licin
terlindung p:10,3 l:3,3 sangat tebal lbh terang sama sama licin
2 terbuka p:10,6 l:2,2 sangat tebal lbh gelap sama sama licin
terlindung p:9 2 l:3 sangat tebal lbh terang sama sama licin
3 terbuka p:9,6 l:2,7 sangat tebal lbh gelap sama sama licin
terlindung p:10,3 l:3,2 sangat tebal lbh terang sama sama licin
4 terbuka p:10,5 l:2,5 sangat tebal lbh gelap sama sama licin
terlindung p:9,9 l:3,1 sangat tebal lbh terang sama sama licin
5 terbuka p:8,9 l:2,7 sangat tebal lbh gelap sama sama licin
terlindung p:10,6 l:3,1 sangat tebal lbh terang sama sama licin

V. DAFTAR PUSTAKA
Salam, M. A. (2018). Morfologi daun dan adaptasinya terhadap lingkungan.
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 4(1), 51-63.
Novriyanti, E., & Isnaini, A. (2019). Perbedaan morfologi dan anatomi daun
terbuka dan daun tertutup pada beberapa jenis tumbuhan. Jurnal Biologi
Universitas Andalas, 8(2), 105-114.
Yusuf, M. H., Mulyadi, E. P., & Suhandono, S. (2017). Kajian morfologi dan
anatomi daun terbuka dan tertutup pada beberapa jenis tumbuhan di
kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Jurnal Pendidikan Biologi,
9(1), 7-17.
Handayani, D., Haryanto, B., & Pratiwi, I. (2020). Morfologi dan anatomi daun
terbuka dan tertutup pada tumbuhan suksesi di kawasan hutan lindung
Gunung Gede Pangrango. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 12(1),
23-30.
Utami. 2018. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Bali :
Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.
Yustiningsih, M. 2019. Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis pada
Tanaman Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. BIOEDU,
Vol. 4, (2) : 43-48

VI. LAMPIRAN
Gambar 1. Daun Sawo kecik Gambar 2. Daun Cokelat
Gambar 3. Daun kepel Gambar 4 . Daun Kiputri

Gambar 5. Daun Melinjo Gambar 6. Daun Damar

Anda mungkin juga menyukai