Oleh kelompok 6 / 3C
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
2022
ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA DAUN (FOLIUM
I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan membedakan simplisia daun secara makroskopik.
2. Untuk mengetahui dan membedakan simplisia daun secara mikroskopik.
3. Untuk mengetahui dan membedakan simplisia daun secara kimiawi.
Gambar 4. a. a. bangun bulat telur terbalik; b. bangun jantung terbalik; c. bangun pasak (segi tiga
terbalik); d. bangun sudip (solet)
4. Tidak ada bagian terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar :
bangun garis (rumput), pita (daun jagung), pedang (daun nanas), jarum (daun
pinus).
Gambar 5.. a. bangun garis; b. bangun pita; c. bangun pedang; d. bangun dabus; e. bangun jarum
Daun dengan torehan besar dan dalam, biasanya bagian tonjolan (angulus)
mengikuti ujung tulang daun, sedangkan bagian yang bertoreh (sinus) terdapat di
antara tulang daun.
1. Berlekuk, jika dalamnya torehan kurang dari setengah panjang tulang daun
yang ada di kiri-kanannya. Berdasarkan bentuk pertulangan daunnya maka kita
mengenal adanya tepi daun berlekuk menyirip dan berlekuk menjari
2. Bercangap, jika dalamnya torehan kurang lebih setengah panjang tulang daun
yang ada di kiri-kanannya. Berdasarkan bentuk pertulangan daunnya, maka kita
mengenal adanya tepi daun bercangap menyirip dan bercangap menjari,
3. Berbagi, jika dalamnya torehan lebih dari setengah panjang tulang daun yang
ada di kiri-kanannya. Berdasarkan bentuk pertulangan daunnya maka kita
mengenal adanya tepi daun berbagi menyirip dan berbagi menjari
Gambar 7. Mikroskopik 1=epidermis atas, 2= pidermis bawah dengan stomata, 3 = rambut penutup, 4 = pembuluh kayu,
5 = serabut, 6 =berkas pengangkut, 7 = palisade, 8 = sel batu, 9 = parenkim bernoktah.
Gambar 9. Miksroskopik 1 = epidermis bawah, 2 = berkas pembuluh, 3 = epidermis atas, 4 = sel-sel minyak, 5=stomata
pada epidermis bawah, 6 = stomata pada epidermis atas
III. PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
a. Alat
b. Bahan
Uji makroskopik
- Daun sirsak (Annonae muricatae Folium)
- Daun jati belanda (Guazumae Folium)
- Daun sereh (Cymbopogonis Folium)
Uji mikroskopik
- Serbuk daun sirsak
- Serbuk daun jati belanda
- Serbuk daun sereh
- Kloralhidrat
Uji kimiawi
Serbuk daun sirsak NaOH P 5% b/v dalam etanol
FeCl3 P 5%.
3.2 Prosedur
A. Identifikasi Simplisia Folium secara Makroskopik
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Amati warna, bau, bentuk daun, tepi daun, permukaan daun dan susunan
tulang daun
Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera tutup dengan cover glass.
Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4,5) untuk serbuk Daun Jati Blanda
(Guazumae Folium) dan serbuk Daun Sereh (Cymbopogonis Folium)
Bentuk daun:
Lonjong, ujung daun meruncing
Gambar:
Bentuk daun:
Berbentuk bulat telur
Bentuk tepi daun:
Bergerigi
Gambar:
Bentuk daun:
Sejajar
Gambar:
4.2 Uji Mikroskopik
SIMPLISIA HASIL PENGAMATAN
Warna serbuk : hijau gelap agak kekuningan
Fragmen pengenal :
a. Epidermis bawah dengan bentuk tidak
beraturan.
b. Stomata tipe anomositik
c. Pembuluh kayu
Gambar :
4. Terbentuk warna
coklat kehijauan
9. Terbentuk
warna
hijau
5. Terbentuk warna
coklat hijau
6. Terbentuk warna
coklat
7. Terbentuk warna
hijau
8. Terbentuk warna
hijau coklat
9. Terbentuk warna
hijau
Serbuk Daun 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk 1. Terbentuk warna
Sereh daun + 5 tetes warna kuning
(Cymbopogonis ammonia P kuning
Folium) 25%
2. 2 mg serbuk
daun + 5 tetes
KOH P 5% 2. Terbentuk
b/v warna
3. 2 mg serbuk kuning
daun + 5 tetes
larutan FeCl3
2. Terbentuk warna
P 5% b/v 3. Terbentuk
kuning
warna biru
3. Terbentuk warna
hijau
V. PEMBAHASAN
5.1 Uji Makroskopik
Daun (Folium) adalah struktur dari tumbuhan yang memiliki peran penting
pada tumbuhan yaitu sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Pada praktikum ini
dilakukan pengamatan secara makroskopik yang meliputi pengamatan pada, warna
permukaan daun atas dan bawah, bentuk daun, bentuk tepi daun, bentuk permukaan
daun, dan juga susunan tulang daun. Pada simplisia Daun Sirsak (Annonae
muricatae Folium) didapatkan warna permukaan atas dan bawah daun berwarna
coklat kekuningan, bentuk daunnya lonjong dengan ujung meruncing, bentuk tepi
daunnya rata, bentuk permukaan daunnya mengkilap, dan susunan tulang daunnya
menyirip. Pada simplisia Daun Jati Belanda (Guazumae Folium), didapatkan warna
permukaan atas daun adalah coklat kemerahan, warna permukaan bawah daun
coklat keabuan, bentuk daun bulat telur, bentuk tepi daun bergerigi, bentuk
permukaan daun kasar, dan susunan tulang daun menyirip. Karena pada lab sampel
daun jati belanda sedikit rusak, sehingga untuk pengamatan pada tepi daun, bentuk
daun, dan bentuk permukaan daun kelompok kami menggunakan gambar yang ada
di internet untuk menunjang hasil pengamatan. Pada simplisia Daun Sereh
(Cymbopogonis Folium), didapatkan warna permukaan atas daun berwarna coklat
kemerahan, warna bagian bawah daun coklat pucat, bentuk daun sejajar, bentuk
tepi daun rata, bentuk permukaan daun berserat, dan susunan tulang daun sejajar.
Daun umumnya memiliki warna hijau karena pada daun terkandung klorofil
yang memberikan warna hijau pada daun, namun pada praktikum ini sampel yang
digunakan adalah daun yang sudah kering atau simplisia utuh, sehingga
menyebabkan perbedaan warna pada hasil pengamatan dimana pada hasil yang
kelompok kami dapat warna permukaan daun berwarna coklat.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik pada daun sirsak, daun jati belanda, dan daun sereh memiliki perbedaan
berdasarkan identifikasi secara makroskopik, mikroskopik, dan kimiawi. Perbedaan
tersebut dapat terlihat dari bentuk daun, bentuk pertulangan daun, fragmen pengenal
pada masing-masing daun serta hasil akhir dari identifikasi kimiawinya. Pada
percobaan identifikasi simplisia daun secara kimiawi, setelah kami lakukan percobaan
terdapat hasil yang berbeda pada serbuk daun jati blanda di bagian asam sulfat P, HCl
encer, dan juga pada daun sereh dibagian FeCl3 P 5% b/v. Hal tersebut terjadi karena
kesalahan yang terjadi, seperti pipet tetes yang tertukar.