Anda di halaman 1dari 3

XL.

Tentang beratnya anak panah, hulu anak panah, dan bulu-bulu

Para pemanah tidak sependapat mengenai berat anak panah, hulu anak panah, dan
bulu-bulu. Beberapa orang mengatakan bahwa untuk busur berukuran duapuluh rotl,
sebaiknya memakai anak panah yang beratnya tiga dirham, dan untuk busur
tigapuluh rotl anak panahnya seberat empat dirham. Untuk setiap kenaikan,
kenaikan satu dirham dari berat busur yang sering diukur dengan rotl harus
diselaraskan dengan berat anak panah.

Yang lain mengatakan bahwa berat anak panah seharusnya tidak kurang dari tujuh
dirhman dan tidak lebih dari duapuluh dirham dengan tidak mempertimbangkan
bagaimana kaku atau lenturnya busur. Jika busur lentur dan beratnya kurang dari
delapanpuluh rotl, berat anak panah seharusnya tujuh dirham, yakni: enam dirham
dikurangi sepertiga dirham untuk berat kayu, satu dirham untuk berat hulu anak
panah,dan sepertiga dirham untuk berat lem dan bulu-bulu.

Jika berat busur delapanpuluh rotl, anak panah seharusnya berberat sepuluh
dirham: delapan setengah dirham untuk kayunya, dan satu setengah dirham untuk
hulu anak panahnya, bulu-bulu, dan lem. Untuk busur dengan berat seratus rotl,
berat anak panah seharusnya berukuran enambelas sampai duapuluh dirham-
jangan di luar itu jika anda ingin memperoleh ketetapan dan kecepatan.

Ṭāhir al-Balkhi menyatakan, dalam otoritas kakeknya, Shāapūur dhu-‘l-Aktāf [secara


harfiah: Shāapūur of the shoulders; Shāapūur II, A.D. 310-379], bahwa berat anak
panah dari busur yang kaku sebaiknya duabelas dirham, sepuluh diantaranya untuk
berat batang dan dua dirham lainnya untuk hulu anak panah dan bulu-bulu. Dengan
anak panah seperti itu, raja-raja Persia biasa menggunakannya. Mereka berbangga
diri dengan menembakkan anak panah yang ringan dengan menggunakan busur
yang kaku. Ṭāhir berkata bahwa, jika busur beratnya tigapuluh rotl, anak panas
seharusnya delapan sepertiga dirham dan jangkauannya seratus cubit. Jika busur
beratnya empatpuluh rotl, anak panah sebaiknya sama- delapan sepertiga dirham-
dan jangkauannya seratus duapuluh lima cubit; jika busurnya limapuluh rotl, anak
panah sebaiknya sama- delapan sepertiga dirham- dan jangkauannya seratus
limapuluh cubit; jika busurnya enampuluh rotl, anak panahnya sebaiknya sepuluh
dirham dan jarak jangkauannya seratus tujuhpuluh cubit; demikian pula, jika
busurnya sembilanpuluh rotl, anak panah harus berkisar antara duabelas dan
enambelas dirham dan jangkauannya dari duaratus tujuhpuluh cubit sampai
tigaratus cubit. Berat anak panah sebaiknya tidak melebihi angka ini dan
jangkauannya tidak bisa ditingkatkan.

Beberapa pemanah menyatakan bahwa anak panah target seharusnya mempunyai


berat antara duabelas sampai enambelas dirham; jangan lebih dari jumlah tersebut
bila menginginkan ketepatan dan kecepatan. Akan tetapi, anak panah untuk perang
beratnya berkisar antara limabelas dan duapuluh dirham. Inilah yang telah kami uji
dengan sungguh-sungguh dan hasilnya baik. Anak panah perang sebaiknya
mempunyai hulu anak panah dari bahan logam yang besar dan lebar. Para ahli
menghindari penggunaan anak panah yang berat karena banyak cacat dan
gagalnya dan karena ketidakefektifannya. Mereka lebih suka menggunakan anak
panah yang ringan dengan busur kaku karena anak panah akan melesat lurus tanpa
oleng.

Yang lain mengatakan bahwa anak panah yang cocok untuk penembakan target
sebaiknya berat dan berbulu banyak. Saya sendiri dulu menembak target dengan
anak panah yang beratnya lebih dari duapuluh dirham.

Telah diungkapkan bahwa anak panah yang tipis dan lembut cocok untuk target
yang berjarak jauh dan untuk musuh yang jauh. Target dekat, penembakan trik dan
akrobatik, juga target kecil, memerlukan anak panah yang berat yang berbentuk
bulat (silinder) dan beratnya sekitar limabelas dirham. Setiap pemanah harus
menguji dirinya dengan kedua variasi, berat dan ringan. Pendek kata, anak panah
yang ringan memberikan penetrasi lebih besar dan jangkauan lebih jauh sedangkan
yang berat menjamin ketepatan yang lebih besar. Akan tetapi, untuk setiap jenis
tembakan, ada berat khusus untuk anak panah.

Menurut beberapa pemanah, hulu anak panah seharusnya mempunyai berat


sepertujuh berat anak panah, sedangkan bulu-bulu harus berberat sepertujuh dari
berat hulu anak panah. Yang lain berpendapat bahwa hulu anak panah harus
mempunyai berat seperdelapan berat panah dan bulu-bulu seperdelapan hulu anak
panah. Akan tetapi, yang lain menyatakan bahwa hulu anak panah sebaiknya sama
sepersembilan anak panah dan bulu-bulu sepersembilan hulu anak panah. Oleh
karena itu, jika berat anak panah tujuh dirham, berat kayu menjadi enam dirham
dikurangi sepertujuh dirham, hulu anak panahnya satu dirham, dan bulu-bulunya
sepertujuh dirham.

Jika muncul rasio kedua, kayu akan menjadi enam dirhma dan seperdelapan
dirham, hulu anak panahnya tujuh per delapan dirham, dan bulu-bulunya tujuh per
delapan dari seperdelapan dirham. Jika rasio ketiga muncul, kayu akan menjadi
enam dirham dan sepersembilan dirham dan sepersembilan dari sepersembilan
dirham, hulu anak panah tujuh per sembilan dirham, dan bulu-bulunya tujuh per
sembilan dari sepersembilan dirham.

Dirham yang digunakan di sini adalah apa disebut dirham berat (dirham al-kayl).
Nilainya ekuivalen dengan limapuluh biji dan dua per lima biji barley ukuran sedang.
Setiap sebelas dan sepersembilan dirham berat legal ini membuat satu uqīyah.[56]
Dalam istilah dirham besar kami yang ada di Maroko di unit dua-dirham, dirham
berat legal ini ekuivalen dengan tiga dirham dan seperdelapan dirham, kurang lebih.

Alasan untuk menyebut dirham ini dirham berat (dirham al-kayl) adalah karena
merupakan dasar rotl (yang sama dengan duabelas uqīyahs), mud ( yang sama
dengan enam dan sepertiga rotl), dan ṣā’( yang sama dengan duapuluh enam dan
dua pertiga rotl). Ini merupakan dirham Islam yang legal. Telah dijelaskan oleh abu-
Muhammad ibn-‘Aṭīyah[57] dalam risalat tentang berat dan ukuran (al-Makāyīl w-al-
Awzaā).

Anda mungkin juga menyukai