Anda di halaman 1dari 8

Untold story of CINDERELLA

Sutradara : Helena Kakak Tiri (KT) : Nike


Narator (N) : Pangeran (P) : Bernice
Cinderella (Ci) : Sesilia Kepala Pelayan (KP) : Adelina
Ibu Peri (IP) : Cynthia Pedagang Gaun (G) : Adelina
Ibu Tiri (IT) : Helena Supir Taksi (ST) : Nike

Adegan 1
N : Pada suatu zaman yang tak diketahui kapan, di sebuah negeri bernama Forever
After, tinggallah seorang gadis yatim piatu bersama dengan ibu tiri dan kakak tirinya. Gadis
itu bernama Cinderella. Setelah kematian ayahnya, ia terpaksa tinggal dengan ibu tirinya
yang membencinya. Namun, Cinderella tak pernah mengeluh, ia terus bermimpi suatu saat
keadaan ini akan berubah.

*Cinderella duduk di lantai sambil membersihkan lantai*

IT : CINDERRRRELLLLAAAAA!!! Apa gerangan yang engkau lakukan di bawah


lantai sana? Daripada melamun, kau urus baju-baju kotor yang sudah menggunung itu.

Ci : Baik Bunda, aku akan pergi mengurus baju-baju kotor tersebut. Apakah ada hal
lain yang ibu perlukan?

IT : Siapkan makan malam hari ini, dan jangan lupa bersihkan seluruh ruangan di
rumah ini. Saya tidak mau melihat sebutir debu pun.

Ci : Baik, Ibunda. *sambil menunduk*

*Ibu tiri meninggalkan ruangan, datang kakak tiri*

KT : Hoi, lu jelek. Bersihin kamar gue, gue mau pergi. Banyak rambut-rambut rontok di
kamar gue, sapuin. Oh ya nanti malem gue mau ma…. *bel rumah berbunyi* Siapa sih siang-
siang begini? Heh, bukain pintu tuh. Weh inget ya, SA-PU-IN.

*Cinderella turun untuk membukakan pintu, tapi ternyata Ibu Tiri sudah di muka pintu
berhadapan dengan lelaki berpakaian rapi.*

Kepala Pelayan: Baik, saya tunggu partisipasi Anda dalam pesta dansa besok malam....Oh!
Anda ternyata memiliki dua anak perempuan. Biarlah mereka juga datang besok untuk
sayembara pangeran.

IT : Bu-bukan. Ini Cinderella, pembantu rumah saya. Dia bukan siapa-siapa, tak pantas
untuk menjadi istri pangeran negeri ini. *tersenyum jahat ke arah Cinderella*

Ci : Tapi bu…
IT : Selamat siang *segera menutup pintu* Kamu ini apa-apaan sih Cinderella?! Tahu
dirilah sedikit. Kamu bukan siapa-siapa di hadapan orang-orang kerajaan itu. Besok malam
kau akan menjaga rumah seharian. Saya dan Anastasia akan berbelanja untuk sayembara
tersebut.

Adegan 2
N : Keesokan harinya, Cinderella pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan untuk
makan siang. Cinderella melihat banyak sekali gadis-gadis seumurnya memasang muka
kegirangan. Mereka terlihat menyibukkan diri dengan persiapan untuk menghadiri pesta
dansa pangeran. Gaun-gaun indah dan pernak-pernik terlihat di segala penjuru pasar.

*Cinderella melewati kios penjual gaun dalam perjalanan pulang setelah membeli makanan*

G : Hai gadis cantik yang disana? Maukah engkau membeli gaun indah ini? Benar,
indah!

Ci : Ah, tidak. Saya tidak memiliki uang yang banyak. Lagipula saya tidak pantas.

G : Coba dulu lah, cintaku. Kamu takkan menyesal.

*Cinderella memakainya, dan senyum kecil merekah di mukanya*

G : WAUW, begitu cocok dipakai anda. Mari dibeli, mari dibeli.

Ci : Baiklah, akan saya beli. *Katanya sambil tersipu malu*

G : Sebelum kamu bayar, kamu punya sodara yang dari kota glodok?

Ci : Hmm, kok anda bisa tahu? Iya, punya. Tante saya tinggal di sana.

G : Nah kalo punya, harga gaunmu kudiskon, harganya 2 milyar, nih sin 45 dari harga
asli, murah kan? *sambil menunjukkan kalkulator*

Ci : Wah, terima kasih deh, tapi masih mahal. Saya tidak punya cukup uang
*melangkah pergi*

G : Eh tunggu! *menahan Cinderella* nih deh, kukasih harga pas, seribu doang. Pasti
kamu bisa beli kan ya?

Ci : Eh buset jauh banget harganya, yasudah saya punya uangnya kalau gitu
*tersenyum*
Adegan 3
*Kakak tiri sudah ada di ruangan, sedang duduk membaca buku, Cinderella datang dari sisi
panggung*

Ci : Saya pulang…

KT : Abis dari mana lo? Loh, itu apaan pink-pink yang nyembul dari kantong plastik?

Ci : Itu... Aaaaah! *Sebelum selesai berbicara gaun pink tersebut sudah ditariknya*

KT : APA?! GAUN? GAUN?! MOMMYYY SI CINDERELLA BELI GAUN MOM!

IT : Ada apa sih kalian berdua ribut di ruang tamu? Loh gaun siapa itu yang kau
pegang?

KT : Ini loh mommy, si Cinderella udah dikasi tau buat jaga rumah. Malah ngotot buat
pergi ke kerajaan nanti malam. Mikir dikit lah, pangeran ganteng gitu mana mau sama lo.
*mendorong Cinderella*

Ci : Aku tidak berpikir untuk mengambil perhatian pangeran. Aku hanya ingin
merasakan pengalaman langka ini seperti gadis-gadis yang lain.

KT : Oh! Sekarang kamu berani ngebantah ya?! Mommy, omelin dia mom!!

IT : Heh pembantu gak tau diuntung! Sekarang kamu sudah berani melawan ya. Saya
menyesal kenapa pas daddy kamu meninggal, kamu gak saya buang sekalian. Kamu mulai
hari ini saya kurung di kamar! *menyeret Cinderella ke sisi panggung, Cinderella berusaha
melawan tapi tidak bisa*

Adegan 4
N : Hari yang ditunggu tunggu semua gadis di negeri Forever After akhirnya tiba, ya
hari di mana pintu gerbang istana terbuka, dan setiap gadis bisa mengenal pangeran lebih
dekat. Tiap gadis memiliki kesempatan yang sama untuk merebut hati sang pangeran tampan,
kecuali untuk Cinderella yang malang.

Ci : *menangis di kamar* Kini apa yang harus kulakukan… Satu-satunya gaun yang
kupunya dari pedagang gaun baik itu, kini sudah diambil Anastasia *menatap ke pakaiannya
yang kucel* *terdengar bunyi aneh, di sisi panggung muncul ibu peri*

IP : Hem, sepertinya aku merasakan ada hati yang sedang bersedih

Ci : Hah? Si… si… siapa kamu? *ketakutan*


IP : Hahahaha gadis manis, aku adalah ibu peri mu! Setiap manusia sebenarnya
memiliki seorang ibu peri pelindung… namun jika manusia tersebut berhati jahat dan
berpikiran buruk, ibu peri pelindungnya akan mati

Ci : Maksudku, kenapa kamu tidak muncul dari dulu?

IP : Ohh maafkan aku, nak. Sepertinya aku salah menjaga orang. Aku selama ini
menjaga pedagang kain yang sangat kecanduan dengan hal yang berbau glodok itu, yang kau
temui di pasar. Saat kamu membeli gaunnya, barulah aku tahu bahwa aku harusnya menjaga
kamu, Cinderella, bukan Cindergelo, nama si pedagang kain itu…

Ci : Ya sudah, terima kasih kamu sudah menyadari kesalahanmu dan menjadi ibu
periku.. Aku sangat senang bertemu denganmu. Bisakah kamu membantuku untuk pergi ke
pesta di istana raja? Aku ingin sekali datang ke sana, aku belum pernah masuk ke istana

IP : Aduhh kampung deh… istana raja ya dari dulu begitu begitu aja

Ci : huhuhu *mulai menangis lagi*

IP : Aduh aduh jangan menangis. Ya sudah deh, akyu bantu jeng… tapi wani piro?
*sambil mengulurkan tangan*

Ci : aduh saya sudah tak punya uang *mengusap air mata*

IP : Ya sudah, aku bantu kamu deh. Untuk pertama, kamu harus keluar dulu dari kamar
ini… *melihat ke pintu* Alakazam! Buka!

Ci : Terima kasih ibu peri!

IP : Oke. Sekarang, kamu harus berpakaian indah…. *diam sebentar, mengangkat


tongkat hendak mengucapkan mantra, tapi tidak mengucapkan mantra* Mari kita pergi ke
rumah si pedagang kain itu untuk meminjam gaun indah.

Ci : Yah… kupikir kamu akan mengucapkan mantra lagi, tapi baiklah

*berdua keluar panggung*

Adegan 5
N : Cinderella dan Ibu peri akhirnya sampai di rumah pedagang kain.

IP : *mengetuk pintu* Spada… Spada… ada orang di rumah?

G : *membuka pintu, IP masih mengetuk sehingga kepala pedagang kain kena ketuk*
Ada apa ini malam-malam?

Ci : Ibu pedagang gaun! Ahh untunglah kamu ada di rumah, aku ingin meminjam
gaunmu, tolonglah aku…. Gaunku diambil ibu tiriku….
G : Ibu pedagang gaun? Oh Cindergelo! Saya adalah Cindergelo dari pagi hingga
siang hari, tapi kalau sore hari hingga malam hari begini, nama saya adalah Samantha
*dengan logat British*

IP : Ya sudah deh siapapun kamu, Cindergelo dan Samantha, meski namamu beda, tapi
pekerjaanmu masih sama kan? Sebagai pedagang gaun? Nah ayo bantu anak gadis cantik
malang ini. Dia butuh gaun untuk ke istana raja

G : Baik-baik, mari silahkan masuk.*semua masuk*

Adegan 6
N : Cinderella pun mendapatkan pinjaman gaun dari pedagang gaun. Dan sebagai
tambahan, Cinderella diberikan pinjaman sepatu hak tinggi cantik yang sesuai dengan gaun
yang ia kenakan.

Ci : Ibu peri, terima kasih ya, kalau bukan tanpa bantuanmu, aku tidak mungkin bisa
seperti ini, kini aku siap untuk mendatangi pesta dansa di istana raja

IP : Nah, untuk ke istana raja, kamu butuh kereta kencana juga. Bibidi Bobidi boo!
*mengulurkan tongkat* *Nike datang bawa taksi*

ST : Ayo neng, naik, tarif bawah nih……

Ci : ini mah namanya bukan kereta kencana… tapi andong…. *semua pemeran
mematung, narator masuk sekilas*

N : Sekilas info, bagi teman-teman yang belum tahu, Andong adalah sebutan untuk
Delman di wilayah Yogyakarta. *narator keluar, semua pemeran hidup lagi*

Ci : *mengulang kalimat lagi* ini mah namanya bukan kereta kencana, tapi andong.
kalo kereta kencana itu kayak limusin, tapi ini malah taksi tarif bawah. Gak modal juga ya
ibu peri ku…

IP : Ya tak apalah, hemat dikit… yang penting sampai, kan? Hihihi *tertawa malu*

Ci : Tak apa ibu peri… aku berangkat dulu ya!

IP : Eh tunggu sebentar! Kamu harus kembali sebelum pukul 12 malam, kalau tidak
nanti tarif nunggu taksinya mahal…. Itu sudah saya tawar jadi hitungnya borongan… Dan,
jika kamu mau, kamu tinggalkan sarung tangan kamu di istana.. sehingga dari pindaian sidik
jarimu, pangeran bisa menemukan kamu dan tidak akan ditipu kakak tiri serta ibu tirimu..

Ci : Wah ide brilian, ibu peri! Terima kasih ibu peri! *salim ibu peri**ibu peri
melambaikan tangan, supir dan Cinderella pergi*
Adegan 7
N : Cinderella sampai ke istana, untuk sesaat, ia terkagum melihat mewahnya istana
tersebut…

Ci : Wah… mewah sekali….

ST : Neng, ayo masuk istana! Jangan cuma diam aja.. kesempatan tidak akan datang
dua kali neng, jangan sia-siain kesempatan untuk bertemu pangeran tampan!

Ci : Terima kasih pak supir! Tarif tunggunya jangan mahal-mahal ya.

ST : Tenang neng, bisa diatur.*mengacungkan jempol, mengedipkan mata*

N : Ketika Cinderella masuk istana, mata pangeran segera menangkap kehadirannya.


Pangeran terpana

*Cinderella masih bingung melihat sekitar, sang pangeran menghampiri*

P : Gadis cantik, siapa dirimu? Boleh aku berkenalan?

Ci : Kamu boleh memanggilku Cinderella.

P : Cinderella… nama yang sesuai untuk gadis cantik sepertimu..

Ci : Kamu siapa? Kalau aku boleh tahu..

P : Namaku Pangeran Charlie

Ci : Ka… ka… kamu…..

P : Ya, aku pangeran kerajaan ini… *senyum cool*

Ci : Astaga, maafkan aku Yang Mulia… aku tidak bermaksud lancang…

P : Kamu nggak lancang kok, mari kita mengobrol.. *menarik tangan Cinderella dan
duduk*

Ci : Pangeran, kamu begitu kaya. Kamu memiliki semuanya, tapi mengapa kamu
mengadakan pesta ini? Hanya untuk mencari jodoh?

P : Ya, kamu memang benar. Aku memiliki semuanya, tetapi aku tidak memiliki
seorang di sisiku untuk menikmati semua kekayaan ini bersama

Ci : Ah pangeran… Betapa beruntungnya wanita yang bisa menjadi pendampingmu

N : Waktu berjalan sangat cepat.. tak terasa sudah hampir pukul 12 malam…

P : Cinderella, kamu orangnya asyik dan baik hati.. Aku ingin kamu mengetahui
sesuatu… Mau tau aja atau mau tahu banget nih?
Ci : Mau tahu banget, pangeran… *tiba tiba jam berdentang, Cinderella melihat jam
tangan, sudah jam 12* Haduh sudah jam 12! Aku harus pergi! *ngacir*

P : Cinderella! Aku belum memberitahumu hal penting! *berusaha mengejar, tapi


ketinggalan jauh di belakang* *slow motion*

Ci : *sambil berlari* Oh iya! Ibu peri menyarankan aku meninggalkan sarung


tanganku… *berusaha melepas sarung tangan tapi malah tergelincir dan sebelah sepatunya
terlepas* Gawat! Ya sudah aku tinggalkan sepatuku... kaki juga ada sidik jari, kan?

ST : Ayo neng! Cepet… cepet…..

Ci : *masuk taksi* ayo cepet jalan, pak!

ST : Siap tancap, neng cantik!

Adegan 8
N : Beberapa hari kemudian, Kepala Pelayan dari istana datang ke kediaman
Cinderella, Anastasia dan Ibu Tiri. Kepala Pelayan tersebut membawa sepatu yang Cinderella
tidak sengaja tinggalkan di istana.

IT : Selamat datang, Bapak! Anak saya, Anastasia sudah siap untuk menjadi istri
pangeran

KP : Baiklah Ibu, tapi sebelumnya saya diperintahkan untuk memakaikan sepatu ini ke
kaki anak Anda, Anastasia.. hanya untuk memastikan saja

IT : Tentu saja, silahkan, tidak perlu sungkan-sungkan, Pak… *mempersilahkan kepala


pelayan duduk* ANASTASIA!!! SINI!! ADA TAMU MENANTIMU!!!

N : Cinderella yang mendengar teriakan ibunya itu, ikut keluar dan melihat kepala
pelayan. Ia mengintip diam-diam di balik pintu.

KT : Inilah aku! Sang calon tunangan pangeran. Pakaikan sepatu itu padaku, Pak!

KP : Baik baik *memakaikan sepatu* Loh kok tidak muat ya? Kayaknya sepatu ini
terlalu kecil

KT : Ah pasti muat kok! *memaksakan kaki masuk ke sepatu*

KP : Aduh nona Anastasia, jangan begitu, nanti sepatu ini rusak. *menoleh ke ibu tiri*
Nyonya, saya dengar anda memiliki pembantu perempuan juga, menurut peraturan, setiap
gadis muda diharuskan mencoba sepatu ini. Apakah ia ada di rumah?

IT : Oh maaf Pak, tidak. Dia sedang ada di pasar...*perkataan ibu tiri dipotong
Cinderella*
Ci : Ini aku!! *memotong perkataan ibu tiri* Bukankah ada sidik jari pemakainya?
Mengapa anda repot-repot mencari gadis untuk dipakaikan sepatu?

KP : Seharusnya ada sidik jari, dan itu akan memudahkan. Sayangnya ada seorang
pembantu istana kami yang mencuci sepatu ini, sehingga aku kehilangan sidik jari gadis itu
dan terpaksa keliling negeri untuk mencari gadis itu, nona muda

IT : Tentu gadis yang datang ke pesta itu bukan pembantu saya ini! Anda sudah lelah,
kembalilah ke istana dan beristirahat pak, Anda tidak perlu menghabiskan waktu Anda yang
berharga untuk pembantu saya ini

KP : Peraturan kerajaan mengatakan bahwa saya tidak boleh kembali ke istana sampai
saya menemukan gadis yang kakinya pas dengan sepatu ini

Ci : Jadi aku juga boleh mencobanya kan, Pak? *senyum sumringah*

KP : Tentu saja nona muda…. *memakaikan sepatu itu ke Cinderella* *kaget* Wah!
Sepatunya pas!

KT : Tidak! Tidak mungkin Cinderella!!!!

KP : Mungkin saja, nona Anastasia. *menoleh ke Cinderella* Nona muda, maukah


Anda ikut saya ke istana?

IT : Ini pasti ada kesalah pahaman! Cinderella! Ikut aku! *menarik tangan Cinderella,
tapi kepala pelayan mencegatnya*

KP : Tidak ada yang tidak mungkin. Gadis inilah orang yang akan bertunangan dengan
pangeran. Jika nyonya menghalangi, berarti anda berhadapan dengan hukum negeri Forever
After ini. Nona Cinderella, mari ikut dengan saya… *Cinderella ikut KP keluar panggung*

N : Sejak itulah, kehidupan Cinderella berubah. Ia meraih kebahagiaan yang selama


ini diimpikannya. Meski sudah di istana, ia masih terkadang mengunjungi ibu tiri dan kakak
tirinya. Cinderella dikenal orang sebagai tunangan pangeran yang rendah hati dan ramah
kepada semua orang, terutama pedagang gaun di pasar yang meminjamkannya gaun dan
sepatu. Cinderella hidup bahagia, selamanya.

---- Selesai ----

Anda mungkin juga menyukai