Di istana
Pangeran : “Pengawal, tolong kau sebarkan berita kepada para warga bahwa nanti malam, di istana akan
mengadakan pesta”
Pengawal : “Baik Pangeran, berita ini akan segera saya sampaikan kepada warga”
Di istana
Pangeran : “Bagaimana pengawal? Apakah berita itu sudah di sampaikan? ”
Pengawal : “Sudah Pangeran, nampaknya mereka semua merasa senang dengan adanya pesta ini”
Pangeran : “Baik kalau begitu, semoga bisa berjalan lancar”
Pengawal : “Tentu pangeran”
Di rumah cinderela
Ibu tiri : “Waduuuhh anak-anakku tersayang nanti malam di istana akan mengadakan pesta buat sang
pangeran, ibu yakin anak-anakku yang cantik dan jelita ini pasti bisa menang dalam pesta itu”
Kakak tiri : “Pastinya mah, aku pasti bisa menang dan bahkan bisa mengalahkan adik ku sendiri”
Adik tiri : “Enak aja, kakak yang kalah justru aku yang menang, aku kan lebih cantik dari pada kakak”
Kakak tiri : “Apaaa?? Kamu lebih cantik dari kakak ?? Ga salah ngomong tuh ??”
Ibu tiri : “Sudah, sudah, kalian berdua pasti bisa menang kok, kan kalian tuh cantik dan manis”
(kemudian cinderela datang dan bertanya)
Cinderela : “Kapan mah pestanya ?? aku juga mau ikut”
Ibu tiri : “GAK USAH ANEH-ANEH, lebih baik kamu diam di rumah, bersihkan rumah ini, kamu tuh ga
pantes ada di pesta itu”
kakak tiri : “Iyaa ma, kamu tuh jelek, yang ada nanti kamu malah ngerusakin acaranya, lagian emang kamu
punya bajunya ??”
Cinderela : “Bajunya aku punya kak, kalau ga percaya nanti aku ambil dulu bajunya” (cinderela mengambil
bajunya)
Cinderela : nih mah bajunya, aku punya kan ??
Adik tiri : sini aku lihat (sambil merampas baju cinderela)
Baju apaan ini ?? udah jelek, kotor lagi, mending aku robek2 aja deh
Cinderela : jangan… itu baju satu-satunya peninggalan dari ibu aku, jadi jangan di robek (sambil memohon-
mohon)
Ibu tiri : sini kasih mama, biar mama yang ngerobeknya
Cinderela : mah jangaannn… (sambil pura-pura mau nangis)
Ibu tiri : baju jelek kaya gini mendingan di buang aja ke tong sampah (sambil merobek baju itu)
Cinderela : KALIAN JAHAT itu kan baju aku (sambil menangis)
Kakak tiri : Hahaha makan tuh baju, udah sana jangan nangis, dasar cengeng , mending nyapu aja, itu lebih
pantes buat lu
Adik tiri : udah yuk ah ka kita ganti baju aja, siap-siap buat ke pesta, kita kan bakalan menang
(ibu, kakak, dan adik tiri cinderela pun pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian namun cinderela
menangis sambil memegang baju yang sudah di robek2 oleh sodara tirinya)
(setelah beberapa jam kemudian, sodara tiri cinderela sudah siap untuk berangkat ke pesta itu)
Ibu tiri : cinderela sini kamu !!!
Cinderela : ada apa mah ??
Ibu tiri : jaga rumah, awas aja kalau sampai ada yang hilang, eh jangan lupa yaa cuciin baju kita yang ada di
belakang, awas yaa kalo kamu kemana-mana sebelum kita pulang dari pesta
Cinderela :… (tertunduk)
LAGU
(mereka pergi ke pesta dan cinderela tetap di rumah untuk menuruti omongan dari ibu tirinya)
(tak lama kemudian, datang sinar cahaya yang jatuh tepat di depan cinderela, cinderela pun kaget dengan
adanya sinar itu, nampaknya itu adalah ibu peri)
Di istana
(para tamu bertanya2 kepada teman dekatnya, menanyakan siapakah si wanita cantik jelita itu, termasuk
pangeran dan saudara tirinya )
(pangeran menghampiri cinderela, sambil terkesan heran)
Ratu : Halo, selamat malam, wahh cantik sekali rupamu wahai putri
Cinderela : Terimakasih ratu, kau juga begitu cantik dengan gaun indahmu ratu
Ratu : Terimakasih kembali cantik, siapa namamu?
Cinderela : Perkenalkan namaku cinderela
Ratu : Senang bertemu denganmu, cinderela
Raja : Tampaknya kamu bukan rakyat biasa karena kamu sangat mewah, siapakah kamu?
Cinderela : Tidak, aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah rakyat biasa yang mulia
Pangeran : Cantik sekali rupamu, wahai putri manis maukah kau berdansa dengan ku ??
Cinderela : hmm… bolleehh
(mereka berdua berdansa dan nampaknya saudara tiri cinderela merasa iri karena kecantikan cinderela di
malam itu)
Pangeran : kamu tinggal dimana ??? kau begitu cantik di malam ini
Cinderela : (hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan dari pangeran)
(tidak terasa hari semakin malam dan cinderela pun harus pergi dari pesta itu, jam sudah menunjukan pukul
12 malam dan bel berbunyi 3kali “ding dong 3x”)
(cinderela yang mendengar bel tersebut langsung merespon dengan kagetnya dan dia langsung berlari
keluar untuk meninggalkan istana, namun sepatu yang di kenakan cinderella terlepas dan ia tidak sempat
mengambilnya, pangeran yang juga ikut berlari mengejar cinderela dia hanya bisa melihat cinderela pergi
dan mengambil sepatu yang di tinggalkan cinderela)
(keesokan harinya, pangeran dan pengawal mencari cinderela dan mereka juga membawa sepatu yang
tertinggal dan mereka bertanya-tanya kepada warga setempat)
Pangeran : kemana lagi kita harus mencari dia, sampai saat ini kita belum menemukannya…
Pengawal : Gimana kalau kita adakan sayembara saja, nanti semua wanita di kampung ini kita kumpulkan di
depan istana dan mereka harus mencoba sepatu ini, kalau ada yang cocok, wanita tersebutlah yang bakal jadi
permaisuri pangeran…
Pangeran : hmmm…ide yang bagus, secepatnya kita kumpulkan mereka…
(pengawal pun langsung mengumumkan usulnya tersebut kepada para warga dan warga pun tidak lama
kemudian berkumpul di depan istana)
Pangeran : semuanya di harap tenang, sekarang satu per satu maju kedepan untuk mencoba sepatu ini dan
tunjukan pasangan sepatu ini
(satu per satu pun warga mengantri untuk mencoba sepatu itu, namun tidak ada yang cocok, tapi tidak
beberapa lama, datanglah seorang wanita dia adalah cinderela, semua warga langsung terpanah pada
cinderela)
Cinderela : saya coba yaa?
Pangeran : mangga geuliss, silahkan coba saja
(Semua warga terkejut, termasuk pangeran dan pengawal karena sepatu tersebut cocok dengan kaki
cinderela)