TENTANG
Menimbang: a. bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita
bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. bahwa pengelolaan makanan dan minuman adalah rangkaian
kegiatan yang meliputi penerimaan bahan mentah atau bahan baku
pengolahan, pembuatan, pengubahan bentuk, pengemasan,
pewadahan, pengangkutan dan penyajian sampai pemasaran.
1
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2
Dengan Persetujuan Bersama
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK HIGIENE SANITASI (SLHS) TEMPAT
PENGOLAHAN MAKANAN DAN MINUMAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah otonom sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
8. ASOSIASI TPM adalah perkumpulan seluruh pengusha TPM sejenis yang berada
di kabupaten Indragiri Hilir melalui badan hukum
3
11. Laik Higiene Sanitasi adalah kondisi tempat pengelolaan makanan dan minuman
yang telah memenuhi Persyaratan Higiene Sanitasi yang dikeluarkan oleh Dinas
Kesehatan.
12. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) adalah Surat yang menyatakan Tempat
Pengolahan Makanan dan Minuman memenuhi Persyaratan Higiene Sanitasi
13. Penjamah Makanan adalah orang yang secara langsung mengelola makanan.
16. Instansi Terkait adalah Dinas Industeri dan Perdagangan, Badan PB2MPD, Badan
Lingkungan Hidup, Dinas Parawisata, Satpol PP lingkup Pemerintahan Kabupaten
Indragri Hilir.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup pengaturan penyelenggaraan hiegene sanitasi makanan dan minuman di
TPM meliputi:
a. Laik Higiene Sanitasi;
b. Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Daerah terhadap
tempat-tempat pengelolaan makanan dan minuman .
c. Pembiayaan; dan
d. Sanksi
BAB III
LAIK HIGIENE SANITASI
Pasal 3
1) Setiap TPM yang menjalankan usahanya harus memiliki sertifikat laik higiene sanitasi
atau tanda terdaftar dari Dinas Kesehatan.
(2) TPM yang harus memiliki sertifikat laik higiene sanitasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. Kedai Kopi;
b. Usaha Jasa Boga;
c. Rumah Makan;
d. Restoran;
e. Depot Air Minum Isi Ulang;
f. Tempat Pengolahan Makanan Cepat Saji; dan
g. Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP).
Pasal 4
(1) Tata cara memproleh sertifikat Laik Sehat usaha TPM sebagaimana dimaksud
4
ditetapkan dalam Peraturan Bupati.
(2) Sertifikat laik Higiene Sanitasi sebagaimana yang dimaksu berlaku untuk satu
tempat pengolahan makanan dan minuman.
(3) Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman yang memiliki cabang atau perwakilan
diwajibkan memiliki Sertifikat laik Higiene Sanitasi sendiri.
Pasal 5
(1) Sertifikat laik Higiene Sanitasi merupakan salah satu persyaratan untuk
mendapatkan izin operasional.
Pasal 6
(1) Sertifikat laik higiene sanitasi dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan kepada
Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman yang memenuhi persyaratan laik
higiene sanitasi.
(2) Persyaratan Tempat Makanan dan Minuman diatur dalam Peraturan
Bupati
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 7
(1) Dinas kesehatan secara berkala melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap
tempat pengolahan makanan dan minuman dengan berkoordinasi dengan instansi
terkait.
(2) Dalam melakukan pembinaan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dibantu
oleh UPT Puskesmas sebagai tenaga teknis.
(3) Hasil pembinan dan evaluasi sebagaimana yang dimaksud ayat 1 dan 2, dijadikan
5
dokumen laporan Dinas Kesehatan, dan apabila terjadi kejadian luar biasa laporan
diteruskan kepada Bupati untuk tindak lanjuti.
Pasal 8
(1) Sertifikat laik higiene sanitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tidak berlaku
dan dicabut apabila:
a. terjadi pergantian pemilik;
b. pindah lokasi/alamat;
c. tutup;
d. tidak melakukan kegiatan selama 1(satu) tahun berturut-turut; atau
e. melangar ketentuan berlaku.
(3) Pencabutan sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan
oleh Dinas Kesehatan.
Pasal 9
(1) Dinas Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap tempat
pengolahan makanan dan minuman
(2) Pengawasan yang dimaksud pada ayat (1) adalah pengawasan internal dan
eksternal.
Pasal 10
Tanggung jawab pengawasan dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Indragiri Hilir agar
terjamin terselenggaranya pengawasan tempat pengolahan makanan dan minuman
yang memenuhi stándar seperti yang telah ditetapkan oleh Undang-undang
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 11
Biaya yang timbul dalam rangkaian penerbitan sertifik laik higiene sanitasi (SLHS)
dibebankan kepada penyelengga tempat pengolahan makanan dan minuman itu
sendiri;
6
BAB V
SANKSI
Pasal 12
(1) Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) adalah
tindak Pidana.
(2) Pelanggaran atas ayat (1) diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan
atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
(3) Denda sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) masuk ke Kas Daerah.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman yang telah beropersi sebelum ditetapkan
keputusan ini wajib menyesuaikannya dalam jangka waktu selambat-lambtnya 1 ( satu )
tahun
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Keputusan ini milai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.
Ditetapkan di Tembilahan
pada tanggal
H. M. WARDAN
Diundangkan di Tembilahan
Pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
H. ALIMUDDIN, RM
Pembina Utama Madya
7
NIP. 19550621 198603 1 002