Anda di halaman 1dari 134

1/6

Title
turnity

54 %
SIMILARITY INDEX
26 %
ACADEMIC
47 %
INTERNET
Date: 2022-06-08 05:09:32(+00:00 UTC)
Report ID: 62a02f68d39b24720
Word count: 18922
Character count: 118764
2/6

Similar sources

 BAB II - repo unpas


1 6.5%
 http://repository.unpas.ac.id/36063/5/BAB%20II.pdf
Internet

 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP ...


2  http://eprints.undip.ac.id/44678/1/04_UTOMO.pdf
3.3%
Internet

 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN ... - ADOC.PUB


3  https://adoc.pub/pengaruh-pengembangan-karir-dan-motivasi-terhadap-kepuasan-k.html
3.2%
Internet

 pengaruh pengembangan karir dan motivasi kerja


4 3.2%
 http://repo.darmajaya.ac.id/1688/1/SKRIPSI%20FULL.pdf
Internet

 pengaruh deskripsi pekerjaan dan spesifikasi - Repository ...


5  http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11104/2/158320233%20 -%20Jeni%20Maria%20Pi 2.9%
nem%20-%20Fulltext.pdf
Internet

 pengaruh motivasi kerja dan pengembangan karir terhadap ...


 http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=894927&val=13321&title=PENGARUH
6 %20MOTIVASI%20KERJA%20DAN%20PENGEMBANGAN%20%20KARIR%20%20TERHADAP% 2.5%
20KEPUASAN%20KERJA%20KARYAWAN%20%20PADA%20PT%20ALASKA%20MANDIRI%20C
EMERLANG%20%20DI%20MAKASSAR
Internet

 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN ...


7  https://media.neliti.com/media/publications/153820-ID-pengaruh-lingkungan-kerja-terhadap- 2.2%
kepua.pdf
Internet

 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI ...


8  https://docplayer.info/65968530-Pengaruh-pengembangan-karir-dan-motivasi-kerja-terhadap- 2.1%
kepuasan-kerja-karyawan.html
Internet

 BAB II - Elibrary Unikom


9  https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3768/8/UNIKOM_BAREP%20PRIAMBUDI_14.%20BAB%20II. 2.0%
pdf
Internet

 Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) - CORE


10  https://core.ac.uk/download/pdf/304694542.pdf
1.9%
Internet

 BAB II - Elibrary Unikom


11  https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3132/8/10.UNIKOM_SandyFaizalMutaqin_BAB2.pdf
1.8%
Internet

 2.4. Hubungan Kejelasan Peran dan Efektifitas Pelaksanaan ...


12  https://docplayer.info/308349-2-4-hubungan-kejelasan-peran-dan-efektifitas-pelaksanaan-tugas- 1.7%
seseorang-hanya-mungkin-dapat-melaksanakan-pekerjaannya-secara-efektif-jika.html
Internet

 bab iii metode penelitian - repo unpas


13  http://repository.unpas.ac.id/36063/6/BAB%20III.pdf
1.6%
Internet
3/6

 BAB III METODE PENELITIAN - repo unpas


14 1.5%
 http://repository.unpas.ac.id/30278/4/BAB%20III.pdf
Internet

 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP ... - CORE


15  https://core.ac.uk/download/pdf/235003922.pdf
1.5%
Internet

 JURNAL MANAJEMEN - Neliti


16  https://media.neliti.com/media/publications/271128-pengaruh-persepsi-penilaian-prestasi-ker- 1.4%
16107ab2.pdf
Internet

 PENGARUH PERENCANAAN KARIR, PELATIHAN DAN ...


17  https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/viewFile/10275/9861
1.4%
Internet

 JURNAL MANAJEMEN - Electronic Journal - STIE LMII Medan


18  http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/viewFile/8/8
1.4%
Internet

 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI PEMEDIASI


MOTIVASI KERJA KARYAWAN
19  Ammar Balbed,Desak Ketut Sintaasih
1.3%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2019
Academic

 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Repository UNIMAR AMNI ...


20 1.3%
 http://repository.stimart-amni.ac.id/237/2/BAB%20II.pdf
Internet

 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP


KEPUASAN KERJA KARYAWAN RESTORAN WARUNG TAULAN BADUNG
21  ZULKARNAEN .,I Nyoman Sudarma
1.2%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2017
Academic

 BAB II KAJIAN PUSTAKA - Repository STEI


22  http://repository.stei.ac.id/6280/3/BAB%202.pdf
1.2%
Internet

 Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan - Universitas Dr ...


23  http://repository.unitomo.ac.id/549/1/Kepuasan%20Kerja%20dan%20Kinerja%20Karyawan.pdf
1.2%
Internet

 PENGARUH KOMPENSASI, BUDAYA ORGANISASI, PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN


KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
24  I Made Dwika Pradnyana,I Gusti Made Suwandana
1.1%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2019
Academic

 Andrian Chrisman Nicholeus Sianipar.pdf


25  https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/3475/Andrian%20Chrisman%20Nicholeus 1.1%
%20Sianipar.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Internet

 BAB III METODE PENELITIAN


26  https://kc.umn.ac.id/17843/5/BAB_III.pdf
1.1%
Internet

 PENGARUH PERENCANAAN KARIR ORGANISATIONAL DAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPUA-


27 SAN KERJA DAN KENERJA KARYAWAN 1.0%
 Desak Made Indah Paramitha Sari,I Made Wardana
4/6

 Buletin Studi Ekonomi,2019


Academic

 PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN ... - Neliti


28  https://media.neliti.com/media/publications/149743-ID-pengaruh-kepemimpinan-dan- 1.0%
pengembangan-k.pdf
Internet

 BAB III.pdf - repo unpas


29  http://repository.unpas.ac.id/30290/6/BAB%20III.pdf
1.0%
Internet

 PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
30  I Gede Wira Satriawan,I Komang Ardana
0.9%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 Pengaruh Dukungan Organisasi dan Keadilan Imbalan terhadap Kepuasan Kerja Sopir Koptax
Ngurah Rai
31  Ni Putu Kartika Candra Dewi,A.A. Sagung Kartika Dewi
0.8%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP MOTIVASI INTRINSIK DAN KEPUA-
SAN KERJA DI DINAS PENDAPATAN DAERAH BADUNG
32  I Made Handy Sentosa,I Gede Riana
0.7%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 LEADER MEMBER EXCHANGE, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL


BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN KERJA PT. CENTRAL HERO MANUNGGAL
33  Rosalina Permatasari Nesia,I Gusti Ayu Manuati Dewi
0.7%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2020
Academic

 KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL BERPENGARUH TERHADAP


KINERJA KARYAWAN
34  Nuryanti Nuryanti,Desak Ketut Sintaasih
0.7%
 E-Jurnal Manajemen Univers itas Udayana,2020
Academic

 PERAN MOTIVASI KERJA MEMEDIASI PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP


KINERJA KARYAWAN FAIRMONT SANUR BEACH HOTEL
35  Ni Putu Sinta Kumala Sari,A.A Ayu Sriathi
0.7%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2019
Academic

 PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP


RETENSI KARYAWAN
36  Putu Suindra Aditya Pradipta,I Gusti Made Suwandana
0.6%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2019
Academic

 PENGARUH BIAYA BAURAN PROMOSI TERHADAP OMZET PENJUALAN USAHA AGRIBISNIS


DI DENPASAR
37  Putu Evi Henda Niri Antari,Ketut Budi Susrusa,Ketut - Suamba
0.6%
 JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management),2019
Academic

 ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI MIKRO KECIL TAHU DI


38 TRUNAN,TIDAR SELATAN,MAGELANG SELATAN KOTA MAGELANG 0.5%
 Rifki Khoirudin,Wahyu Bagas Setiaji
5/6

 JURNAL DINAMIKA EKONOMI PEMBANGUNAN,2019


Academic

 PENGARUH KOMPENSASI, PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KA-


RIR TERHADAP RETENSI KARYAWAN
39  I Gde Manik Aditya Budi Suta,I Komang Ardana
0.5%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA, STRES KERJA DAN KOMPENSASI TER-


HADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN
40  I Putu Indra Pardita,Ida Bagus Ketut Surya
0.5%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2020
Academic

 PENGARUH STRES KERJA DAN WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP KOMITMEN ORGAN-
ISASIONAL PEGAWAI PADA LPD KEROBOKAN
41  Si Rai Diatmika Sidimantra,I Gusti Salit Ketut Netra
0.5%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2020
Academic

 PENGARUH EFIKASI DIRI, MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN


KERJA KARYAWAN PT. SUKANDA DJAYA DENPASAR
42  Agus Santoso,I.G.A Manuati Dewi
0.5%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2019
Academic

 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI


TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA THE JAYAKARTA BALI BEACH RESORT RESIDENCE AND
43 SPA DI KUTA BADUNG 0.4%
 I Made Gede Angga Dwipayana,Ni Ketut Sariyathi
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP


KEPUASAN KERJA PEGAWAI BIRO UMUM DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI BALI
44  Putu Sudibyadnyana,Desak Ketut Sintaasih
0.4%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2017
Academic

 PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN


KERJA PEGAWAI KONTRAK SEKRETARIAT KANTOR WALIKOTA DENPASAR
45  Anak Agung Gede Dharma Saputra,Agoes Ganesha Rahyuda
0.4%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIMEDIASI OLEH KEPUASAN


KERJA KARYAWAN PT. DESTINATION ASIA BALI
46  Ade Agus Diama Purwa Diputra,Ida Bagus Ketut Surya
0.4%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PRESTASI KERJA DAN PELATIHAN TERHADAP PENGEM-


BANGAN KARIER KARYAWAN
47  Ni Luh Putu Ria Adnyani,A.A.Sagung Kartika Dewi
0.4%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2019
Academic

 PENGARUH KEPUASAN KERJA, TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN INTENTION


TO QUIT
48  Januario Patricio Barbosa,Wayan Gde Supartha
0.4%
 Buletin Studi Ekonomi,2019
Academic
6/6

 PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
49  Kadek Rionita,Nyoman Abundanti
0.4%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2018
Academic

 Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, dan Employee Stock Ownership Program pada
Praktik Manajemen Laba
50  Anak Agung Istri Sarasmitha Dewi,I Gusti Ayu Nyoman Budiasih
0.4%
 E-Jurnal Akuntansi,2019
Academic

 PERAN EMPLOYEE ENGAGEMENT DALAM MEMEDIASI PENGARUH PENGEMBANGAN KA-


RIR TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
51  Ni Wayan Sri Indryani,I Komang Ardana
0.4%
 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2019
Academic

 Pengaruh Indikator Risk Based Bank Rating Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Per-
bankan yangTerdaftar di BEI Tahun 2012-2016
52  Ni Wayan Sukma Kartika Dewi,I Ketut Yadnyana
0.4%
 E-Jurnal Akuntansi,2019
Academic

 Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Laba pada Kepuasan Kerja Karyawan PT. Bank Buko-
pin Tbk. Cabang Denpasar
53  Made Dwi Pradipta Utama,Maria M. Ratna Sari
0.4%
 E-Jurnal Akuntansi,2019
Academic

 Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Farmasi
54  Ni Komang Yulan Surmadewi,I Dewa Gede Dharma Saputra
0.4%
 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,2019
Academic

 ANALISIS PERMINTAAN SOUVENIR DI PASAR SENI UBUD GIANYAR, BALI


55  Diah Tantri Meilani,I Made Kusuma Negara,Luh Gede Leli Kusuma Dewi 0.3%
 Jurnal IPTA,2018
Academic
1/128

61%
PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN DESKRIPSI
PEKERJAAN ( JOB DESCRIPTION ) TERHADAP KEPUASAN
KERJA KARYAWAN PT STARMEDIA INTISARANA SEJATI

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Nama : Rinda Asdiani Maulidia


NPM : 0182000031
Jurusan : Manajemen S1
Konsentrasi : Sumber Daya Manusia ( SDM )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KUSUMA NEGARA


JAKARTA
2022
2/128

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam Ujian Komprehensif pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara

Jakarta, Juni 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Pawit Winarto, SPd. MM Sari Maemunah, MM

Ketua

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara

Dr. Kasbuntoro, SE.MM

i
3/128

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Rinda Asdiani Maulidia

NPM : 0182000031

Program Studi : Sarjana

Jurusan : Manajemen

Konsentrasi : Sumber Daya Manusia (SDM)

60%
Judul Skripsi : Pengaruh Pengembangan Karir dan Deskripsi Pekerjaan ( Job

Description) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT

Starmedia Intisarana Sejati.

Ketua Penguji

(……………………….) Jakarta, Juni 2022

Sekretasis

(……………………….) Jakarta, Juni 2022

Anggota

(………………………) Jakarta, Juni 2022

ii
4/128

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


65%
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ ala yang telah memberikan

rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi

wasallam yang telah membawa umat manusia kepada alam yang penuh dengan iman

dan ilmu pengetahuan.

Proposal skripsi ini sebagai syarat memenuhi mata kuliah seminar usulan

proposal pada konsentrasi Sumber Daya Alam (SDM) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
60%
(STIE) Kusuma Negara dengan Judul : “Pengaruh Pengembangan Karir dan

Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT

Starmedia Intisarana Sejati” .

Dalam menyelesaikan proposal skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan yang telah memberikan uluran tangan dan kemurahan hati
68%
kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin menyertakan dengan penuh

hormat ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


62%
 Dr. Kasbuntoro, SE. MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Kusuma Negara Jarta

 Dr. Nendi Juhardi, SE. MM selaku Wakil Ketua I bidang Akademik, Sari
57%
Maemunah, SE. MM selaku Wakil Ketua II bidang administrasi umum

dan Keuangan, Refren Riadi, SE. MM selaku Wakil Ketua III bidang

iii
5/128

Kemahasiswaan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara

Jakarta

 Pawit Winarto, S.Pd. MM selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen

dan sekaligus sebagai Dosen Mata Kuliah Seminar Usulan Proposal

(SUP) dengan penuh kesabaran dalam memberikan arahan dari awal

hingga akhir proses penyusunan proposal skripsi.

 Seluruh dosen, pengurus staf, dan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Kusuma Negara Jakarta yang telah mendidik, membina dan

membantu selama penulis menjalani studi.

 Segenap pimpinan Perusahaan di PT Starmedia Intisarana Sejati atas

perhatian dan kerjasamanya dalam mendukung penulisan proposal

skripsi ini.

 Kedua orang tua yang tercinta Mama Sa’ani Mursidi dan Papa Asdim

yang telah senantiasa mendoakan dan selalu memberikan semangat

dalam penulisan proposal skripsi ini.

 Kakakku Riska Asdiani Vioretty serta Adikku Andina Asdiani Rihandita

dan Andiva Asdiani Vellayati yang selalu memberikan semangat dalam

penulisan proposal skripsi ini.


52%
 Teman-teman seperjuangan angkatan 2018 yang selalu memberikan

motivasi dan semangat dalam penulisan proposal skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa baik dalam mengucapkan dan penyajian kata-kata

pembahasan pada proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka dari hal

tersebut dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik dan

iv
6/128

segala bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan proposal skripsi ini.
65%
Pada kesempatan ini penulis berharap s emoga proposal skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis.

Jakarta, Juni 2022

Rinda Asdiani Maulidia

v
7/128

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .....................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................iii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................vi

DAFTAR TABEL........................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................1

1.2 Perumusan Masalah .............................................................................13

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................13

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................14

1.5 Sistematika Proposal Penelitian ..........................................................15

BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................16

2.1 Kepuasan Kerja ......................................................................................16

2.1.1 Definisi Kepuasan Kerja .............................................................16

2.1.2 Teori-Teori Kepuasan Kerja .......................................................19

2.1.3 Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja..........................20

2.1.4 Dimensi dan Indikator Kepuasan Kerja Karyawan...................22

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ..............23

2.2 Pengembangan Karir .............................................................................24

2.2.1 Definisi Pengembangan Karir ....................................................24

vi
8/128

2.2.2 Jenis Pengembangan Karir ........................................................26

2.2.3 Dimensi dan Indikator Pengembangan Karir ...........................27

2.2.4 Faktor-Faktor Pengembangan Karir ..........................................28

2.3 Deskripsi Pekerjaan (Job Description) ................................................30

2.3.1 Definisi Deskripsi Pekerjaan (Job Description) .......................30

2.3.2 Manfaat Deskripsi Pekerjaan (Job Description).......................33

2.3.3 Prinsip-Prinsip Deskripsi Pekerjaan (Job Description) ..........34

2.3.4 Penyusunan Deskripsi Pekerjaan (Job Description)...............35

2.3.5 Dimensi dan Indikator Deskripsi Pekerjaan

(Job Description)...................................................................................38

2.4 Penelitian Terdahulu .............................................................................40

2.4.1 Kerangka Pemikirian Teoritis.....................................................45


80%
2.4.2 Hubungan Pengembangan Karir (X1) terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan (Y)..........................................................................................46
55%
2.4.3 Hubungan Deskripsi Pekerjaan ( Job Description) (X2) terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan (Y) .............................................................47


59%
2.4.4 Pengembangan Karir (X1) dan Deskripsi Peke rjaan (Job

Description) (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) ..............48

2.4.5 Hipotesis .......................................................................................50

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................51

3.1 Objek Penelitian....................................................................................51

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................51

3.3 Metode Penelitian.................................................................................51

vii
9/128

3.4 Operasional Variabel ............................................................................52

3.4.1 Variabel Kepuasan Kerja (Y).......................................................52

3.4.2 Variabel Pengembangan Karir (X1) ...........................................53

3.4.3 Variabel Deskripsi Pekerjaan (Job Description) (X2) ..............53

3.5 Operasional Variabel ............................................................................53

3.6 Metode Penarikan Sampel (Populasi, Sampel dan

Teknik Sampel)............................................................................................56

3.6.1 Populasi ........................................................................................56

3.6.2 Sampel...........................................................................................56

3.6.3 Teknik Sampling...........................................................................58

3.7 Metode Pengumpulan Data .................................................................58

3.7.1 Sumber Data .................................................................................59

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................59

3.8 Instrumentasi Variabel Penelitian ......................................................60

3.9 Metode Analisa Data dan Pengujian Hipotesis .................................63

3.9.1 Teknik Analisis Data ....................................................................63

3.9.2 Teknik Pengujian Hipotesis........................................................65

3.9.2.1 Uji Asumsi Klasik.............................................................65

3.9.2.2 Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi (R 2) .......69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................72

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................72

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................................73

4.2.1 Deskriptif Karakteristik Responden........................................73

viii
10/128

4.2.2 Analisis Deskriptif .....................................................................76

4.2.3 Uji Distribusi Frekuensi ............................................................77

4.3 Analisis Data ........................................................................................83

4.3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................83

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................................88

4.4.1 Uji Normalitas .............................................................................89

4.4.2 Uji Multikolinearitas ..................................................................90

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas.............................................................91

4.4.4 Uji Linearitas ..............................................................................93

4.5 Analisis Regresi ..................................................................................94

4.5.1 Analisis Regresi Sederhana ....................................................94

4.5.2 Analisis Regresi Berganda ......................................................97

4.6 Analisis Korelasi dan Analisis Koefisien Determinasi ...................98

4.6.1 Analisis Korelasi Berganda......................................................98

4.6.2 Analisis Koefisien Determinasi ...............................................100

4.7 Uji Hipotesis .........................................................................................103

4.8 Pembahasan .........................................................................................108

BAB V PENUTUP .....................................................................................................111

5.1 Kesimpulan ...........................................................................................111

5.2 Saran .....................................................................................................112

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................113

ix
11/128

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Absensi Kehadiran Karyawan PT Starmedia Intisarana

Sejati ..........................................................................................................................4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................40

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................................53

Tabel 3.2 Skala Likert ..............................................................................................60

Tabel 3.3 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ..........................................70

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................73

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................................74

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan............................74

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................75

Tabel 4.5 Uji Analisis Deskriptif .............................................................................76


69%
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Pengembangan Karir ..............................................................................77


53%
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Deskripsi Pekerjaan (Job Description) .................................................79


73%
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Kepuasan Kerja .......................................................................................82

Tabel 4.9 Uji Validitas Pengembangan Karir ........................................................84

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Pengembangan Karir ..................................................85

Tabel 4.11 Uji Validitas Deskripsi Pekerjaan (Job Description) .........................86

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Deskripsi Pekerjaan (Job Description) .....................87

x
12/128

Tabel 4.13 Uji Validitas Kepuasan Kerja ...............................................................87

Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja ...........................................................88

Tabel 4.15 Kolmogrov Smirnov ..............................................................................90

Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas ..............................................................................91

Tabel 4.17 Uji Linearitas ..........................................................................................93


61%
Tabel 4.18 Analisis Regresi Sederhana Pengaruh Pengembangan Karir

Terhadap Kepuasan Kerja ...................................................................94


61%
Tabel 4.19 Analisis Regresi Sederhana Pengaruh Deskripsi Pekerjaan ( Job

Description) Terhadap Kepuasan Kerja.............................................96

Tabel 4.20 Analisis Regresi Berganda ..................................................................97

Tabel 4.21 Korelasi Antar Variabel .........................................................................99

Tabel 4.22 Koefisien Korelasi Berganda...............................................................100


60%
Tabel 4.23 Hasil Uji Koefisien Determinasi Penge mbangan Karir Terhadap

Kepuasan Kerja .................................................................................. 101


56%
Tabel 4.24 Hasil Uji Koefisien Determinasi Deskripsi Pekerjaan ( Job

Description) Terhadap Kepuasan Kerja.............................................101

Tabel 4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pengembangan Karir dan

Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Terhadap Kepuasan

Kerja
66%
Tabel 4.26 Hasil Uji T Pengembangan Karir (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

.................................................................................................................

Tabel 4.27 Hasil Uji T Deskripsi Pekerjaan (Job Description) (X2) Terhadap

Kepuasan Kerja (Y) ...............................................................................

xi
13/128

58%
Tabel 4.28 Hasil Uji F Pengaruh Pengembangan Karir dan Deskripsi Pekerjaan

(Job Description) Terhadap Kepuasan Kerja

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

xii
14/128

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


99%
Keberhasilan suatu organisasi tidak ditentukan oleh besarnya modal yang

besar, penggunaan teknologi yang canggih atau bahan yang berkualitas tinggi

tetapi sangat tergantung pada peran sumber daya manusia yang mengelolanya.

Betapa banyak suatu perusahaan yang mengawali dengan modal besar tetapi

pada beberapa kurun waktu tertentu mengalami kebangkrutan, hal ini

menunjukkan keberadaan sumber daya manusia dalam organisasi sangat

menentukan dan memegang peranan penting dalam mengelola dan

mengembangkan perusahaan. Secara manajerial harus selalu berusaha

mencapai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

Untuk hal tersebut sumber daya manusialah yang mampu mewujudkannya,

artinya tuntutan kreativitas, inovasi harus terus dilakukan agar barang atau jasa

yang ditawarkan berdaya saing tinggi dan pada gilirannya keahlian dan

produktivitaslah yang akan bertahan dipasar.


85%
Martoyo (2007:156) menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan

emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai

balas jasa karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat balas jasa

yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Menurut


73%
Mudiartha (2001:257) sebab-sebab ketidakpuasan beraneka ragam seperti

1
15/128

hasil yang diterima rendah atau dirasakan kurang c ukup memadai, kondisi kerja
52%
yang kurang memuaskan, hubungan yang tidak serasi baik dengan rekan kerja
65%
maupun dengan atasan, dan pekerjaan yang kurang sesuai. Robbins (2003:10)

menyatakan bahwa kepuasan kerja mengacu kepada sikap individu secara

umum terhadap pekerjaannya.


100%
Tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan mempengaruhi seseorang dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai

dengan baik. Begitupun dengan sebaliknya, rendahnya kepuasan kerja dari

karyawan dalam suatu perusahaan akan menurunkan efektifitas dan efisiensi

kerja mereka sehingga tujuan perusahaan tidak bisa dicapai dengan baik.
99%
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang sifatnya

individual dan setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Hal

tersebut bisa dilihat dari sikap dan bagaimana cara mereka menyelesaikan

suatu pekerjaan yang diberikan. Jika karyawan tersebut menyukai pekerjaannya

dan dapat menyelesaikan tugas dari perusahaan dengan baik, maka sudah

dapat dipastikan karyawan tersebut memiliki rasa puas atas pekerjaannya.

Namun pekerjaan itu harus sesuai dengan keahlian dan kemampuan karyawan

tersebut, sehingga pekerjaan yang dihasilkan berdampak baik bagi perusahaan.

Dan jika pekerjaan itu tidak sesuai dengan keahlian dan kemam puan karyawan,

maka bisa menghasilkan dampak buruk seperti menurunnya kinerja dan

kepuasan kerja karyawan serta bisa merugikan perusahaan.


100%
Perusahaan harus juga memperhatikan dan mengelola pengembangan

karir setiap karyawan dengan baik. Hal ini ditujukan agar karyawan mempunyai
16/128

kemampuan yang lebih tinggi dari kemampuan yang dimiliki sebelumnya

sehingga dapat mengetahui fungsi dan peranan serta tanggung jawabnya di

dalam lingkungan kerja. Dengan pengembangan karir juga diharapkan dapat

mencapai tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dan mendapat kejelasan

akan jenjang karir yang akan mereka capai. Perusahaan berusaha untuk

menumbuhkan kepuasan kerja yang sehat dimana hak dan kewajiban karyawan

selaras dengan fungsi peranan dan tanggung jawab karyawannya .


68%
Pemberian tugas pekerjaan yang jelas juga menjadi faktor yang dapat
72%
memberikan kepuasan kerja setiap karyawan. Setiap karyawan dapat

melaksanakan pekerjaannya secara efektif jika mereka mengetahui secara pasti


84%
tentang tugasnya masing-masing. Dengan suatu uraian tugas yang jelas,

diharapkan setiap karyawan akan memahami dan menerima peran yang

ditetapkan baginya, sehingga dapat dan mau melaksanakan tugasnya dengan

baik.

Penelitian ini dilakukan di PT Starmedia Intisarana Sejati. Starmedia

Intisarana Sejati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang retail yang

menyediakan berbagai macam kebutuhan sekolah, kantor, aksesoris komputer,

dan kebutuhan lainnya.


97%
Parimita, Pambudi, dan Aminah (2017) menyatakan bahwa tingkat

ketidakpuasan kerja dapat dilihat dari tingkat kehadiran karyawan atau

kemangkiran karyawan dan keterlambatan masuk kerja yang diduga karena

rutinitas pekerjaan karyawan itu sendiri. Absensi karyawan yang terjadi di PT

Starmedia Intisarana Sejati, pada tahun 2020 sebagai berikut:


17/128

Tabel 1.1
56%
Tingkat Absensi Kehadiran Karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati pada
Tahun 2020

Bulan Jumlah Jumlah Jumlah hari Jumlah Jumlah Presentase


Karyawan hari kerja absensi hari
kerja seluruhnya masuk
Januari 125 26 3250 101 3149 3,1
Februari 125 25 3125 98 3027 3,2
Maret 125 26 3250 97 3153 3
April 125 26 3250 112 3138 3,5
Mei 100 25 2500 98 2402 4
Juni 100 26 2600 101 2499 3,9
Juli 100 26 2600 97 2503 3,8
Agustus 100 27 2700 94 2606 3,5
September 100 26 2600 112 2488 4,3
Oktober 100 26 2600 99 2501 3,8
November 100 26 2600 102 2498 4
Desember 100 26 2600 114 2486 4,4
Jumlah 311 33675 1225 32450 44,5

Rata-rata 25,91 2806,25 102,084 2704,17 3,709


Sumber : Data Diolah, 2021

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat absensi karyawan PT Starmedia

Intisarana Sejati pada bulan Januari sampai Desember 2020, dengan


81%
presentase 3,12 persen. Tingkat absensi karyawan tergolong tinggi. Menurut

Mudiartha (2014) menyatakan bahwa jumlah rata-rata tingkat absensi karyawan

2-3 persen perbulan masih tergolong baik, sedangkan dari 3 persen keatas

sudah menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang buruk di dalam suatu

perusahaan. Tingkat absensi karyawan di PT Starmedia Intisarana Sejati

sebesar 3,709 persen, maka hal tersebut dapat menunjukkan adanya masalah
18/128

terkait dengan rendahnya kepuasan kerja karyawan di PT Starmedia Intisarana

Sejati.

Dalam wawancara yang dilakukan, sebagian besar dari mereka

mengatakan bahwa kepuasan kerja dalam perusahaan masih kurang mereka

rasakan karena kewajiban yang mereka dapatkan kurang terpenuhi oleh

perusahaan tersebut seperti jatah cuti yang kurang jelas, pembagian jadwal

kerja yang tidak adil dan perhitungan upah lembur yang tidak sesuai. Dalam hal

ini tentu dapat membuat karyawan tidak ada kepuasan dalam kerja karena

merasa haknya kurang terpenuhi dan dapat membuat produktivitas karyawan

menurun.
57%
Dari setiap deskripsi pekerjaan ( job description) memiliki produktivitas

yang berbeda, contohnya dengan produktivitas yang dilakukan pada bagian

administrasi karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati dalam 3 tahun terakhir

yaitu membuat laporan pendapatan (omset) yang di dapat setiap bulannya,

melakukan perhitungan persediaan barang (stock opname) setiap 5 bulan sekali,

melakukan pembelian barang untuk persediaan barang yang kosong dan

mengembalikan barang yang sudah tidak laku (lost sale) selama 5 bulan. Jika

karyawan merasa apa yang mereka kerjakan sudah memberikan dampak

(impact) yang bagus bagi peningkatan penjualan pada perusahaan namun hak

yang seharusnya mereka dapatkan tidak terpenuhi akan membuat karyawan

merasa tidak ada kepuasan dalam kerja.


53%
Tidak hanya itu, pengembangan karir yang tidak jelas juga dapat membuat
84%
karyawan merasa tidak ada kepuasan dalam kerja. Seperti pengembangan karir
19/128

pada PT Starmedia Intisarana Sejati tidak ada perkembangan, karena

pengembangan karir seorang karyawan sebagian besar dan lebih diprioritaskan

diukur oleh faktor senioritas. Seperti karyawan junior yang mempunyai jabatan

sebagai kasir harus menunggu 4 tahun terlebih dahulu jika ingin naik jabatan
100%
menjadi administrasi. Jadi, karyawan-karyawan junior harus bersabar

menunggu para senior dan menghabiskan waktunya lebih lama untuk mencapai

karir yang lebih baik. Karena proses pengembangan karir di PT Starmedia

Intisarana Sejati hanya difokuskan kepada karyawan yang sudah lama bekerja
58%
saja tidak dilihat dari kemampuan kerja karyawan, keahlian yang mereka punya
95%
dan yang berpengalaman pada bidangnya. Hal ini membuat pelaksanaannya

belum optimal. Maka dari itu, ketidakjelasan jenjang karir membuat karyawan

malas bekerja dan sering tidak hadir di kantor. Sehingga membuat pekerjaan

dan tujuan perusahaan tidak bisa dicapai secara maksimal.

Pembagian deskripsi pekerjaan (job description) yang ditentukan pada PT

Starmedia Intisarana Sejati juga tidak sesuai. Seperti contoh deskripsi pekerjaan

(job description) pada bagian administrasi seharusnya melakukan pembuatan

laporan mengenai persediaan barang secara rutin, melakukan tagihan dan

menerima pembayaran terhadap penjualan yang dilakukan sales, melakukan

pemeriksaan terhadap daftar absensi rutin karyawan dan mengevaluasi gaji

karyawan. Namun dari deskripsi pekerjaan (job description) tersebut ada

pekerjaan lain yang seharusnya bukan dikerjakan oleh bagian administrasi

seperti menerima barang datang dari distributor yang seharusnya dikerjakan

oleh bagian gudang, membuat rincian barang hilang atau stock yang ada di data
20/128

namun tidak ada fisiknya yang seharusnya di kerjakan oleh bagian pramuniaga

toko. Hal ini juga dapat membuat karyawan merasa tidak ada kepuasan dalam

kerja yang membuat pekerjaan tidak efektif dan efisien.


99%
Sudiro (2011:91) mendefinisikan pengembangan karir adalah proses

peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai

karir yang diinginkan. Martoyo (2007:74) mendefinisikan pengembangan karir

merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya sebuah peningkatan -

peningkatan status seseorang pada suatu organisasi dalam jalur karier yang

telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Berdasarkan uraian

sebelumnya dapat disimpulkan pengembangan karir merupakan tanggung

jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan

pengalaman tertentu, agar pada saat dibutuhkan organisasi sudah memiliki

karyawan dengan kualifikasi tertentu.


96%
Menurut Komang, Mujiati, Wayan (Sunyoto, 2012, p.183) pengembangan

karir adalah peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai

suatu rencana karir dan peningkatan oleh departemen personalia untuk


87%
mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan jalur atau jenjang organisasi. Jadi

betapa pun baiknya suatu rencana karir yang telah dibuat oleh seorang
98%
pekerjaan disertai oleh suatu tujuan karir yang wajar dan realistik, rencana

tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karir yang

sistematik dan programatik.


60%
Menurut Panggabean (2005) pengembangan karir adalah semua usaha

pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui


21/128

pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja dan pengalaman kerja.


98%
Sedangkan menurut Rivai dan Sagala (2009:28) pengembangan karir adalah

proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka

mencapai karir yang diinginkan.


75%
Perencanaan karir yang berpusat pada organisasi (Organization-centered

career planning) berfokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalur karir yang

memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang di antara pekerjaan dalam


92%
organisasi. Individu mengikuti jalan ini seiring mereka bergerak maju dalam unit-

unit organisasional tertentu. Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin masuk

pada divisi penjualan sebagai marketing, kemudian dipromosikan menjadi

kepala marketing, menjadi manajer marketing, dan akhirnya menjadi direktur


59%
marketing. Manajemen puncak bertanggung jawab atas pengembangan

program perencanaan karir, untuk berkomunikasi dengan karyawan tentang

peluang dan untuk membantu perencanaan, para pemberi kerja sering kali
64%
menggunakan lokakarya karir. ”Pusat” atau laporan berkala karir, dan konseling

karir. Manajer individual sering kali harus memainkan peran pelatih dan konselor

dalam kontak langsung mereka dengan karyawan individual dan dalam sistem
71%
manajemen karier berpola SDM. Perampingan organisasi telah mengubah

rencana-rencana karir untuk banyak orang, semakin banyak individu yang harus

menghadapi transisi karir dengan kata lain, mereka harus mencari pekerjaan

lain.
78%
Ada tiga transisi karir yang merupakan perhatian khusus bagi SDM: awal

masuk kerja dan sosialisasi organisasional, pemindahan dan promosi, serta


22/128

97%
kehilangan pekerjaan. Pemindahan dan promosi memberikan peluang-peluang

bagi para karyawan untuk berkembang dan sering menimbulkan kenaikan gaji.
94%
Akan tetapi, tidak seperti rekrutan-rekrutan baru, karyawan sering diharapkan
63%
untuk bekerja lebih baik dan cepat yang mungkin tidak realistis. Pemindahan

internasional bahkan menimbulkan lebih banyak kesulitan dibanding

pemindalan dalam negeri untuk banyak karyawan kehilangan pekerjaan paling

sering berkaitan dengan perampingan, merger, dan akuisisi. Kehilangan

pekerjaan merupakan peristiwa yang menimbulkan tekanan dalam karir

seseorang, sering kali menyebabkan depresi, kegelisahan, dan perasaan gugup.


99%
Implikasi-implikasi finansial dan pengaruh-pengaruhnya pada keluarga bisa jadi

sangat ekstrem.

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (Human Resource

Management, edisi 10, 340-348) meskipun tujuan dan perspektif dalam

perencanaan karir mungkin berbeda untuk organisasi dan karyawan, ada tiga

persoalan problematis untuk keduanya, mungkin karena alasan-alasan yang


72%
berbeda. Masa stabil karir ketika generasi baby boomer mencapai usia tengah

baya (45 – 60 tahun), dan ketika para pemberi kerja yang besar mengurangi
76%
angkatan kerja meraka, semakin banyak karyawan karyawan yang menemukan

diri mereka berada dalam masa stabil karir ini mungkin tampak seper ti tanda
86%
kegagalan bagi beberapa orang, dan karyawan-karyawan yang mengalami

masa stabil dapat menimbulkan mas alah-masalah bagi para pemberi kerja

apabila rasa frustasi mereka mempengaruhi kinerjanya.


23/128

10

89%
Seseorang mungkin dapat melaksanakan pekerjaannya secara efektif,

jika mereka telat mengetahui secara pasti tentang perannya di dalam sebuah

organisai atau perusahaan tempat kerjanya. Di dalam kehidupan sehari -hari,

istilah peran mengandung pengertian adanya sekumpulan perilaku yang harus

atau “sepantasnya” atau “diharapkan” dilakukan oleh seseorang yang

menduduki suatu posisi tertentu, baik posisi sosial maupun organisasional.


96%
Menurut Garry Dessler (2010:110), deskripsi pekerjaan ( job description)

merupakan suatu daftar tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja,

kepedulian atas tanggung jawab suatu jabatan, serta produk dari analisis
93%
jabatan”. Deskripsi pekerjaan (Job Description) adalah salah satu upaya untuk

menjelaskan peran seseorang dari luar orang itu, yaitu organisasi. Sedangkan

dari dalam yaitu dari setiap orang yang berada pada peran yang telah ditentukan

dituntut pula adanya kemampuan dan kemauan untuk mengerti akan peran

yang didudukinya. Kemampuan mengerti berarti kemampuan untuk memahami

atau mengetahui isi dari deskripsi pekerjaan (job description) yang telah

ditetapkan oleh organisasi, sedangkan kemauan mengerti artinya secara mental

seseorang mau menerima perannya itu, yaitu adanya kecocokan antara

harapan pribadinya terhadap peran yang diberikan kepadanya. Seseorang yang

dapat memahami perannya dan menerima perannya, tentu akan secara

konsekuen melaksanakan semua tugas yang melekat pada perannya itu

dengan sebaik-baiknya.
90%
Tugas bukan dipandang sebagai beban yang memberatkan atau

menjemukan, melainkan merupakan suatu tantangan yang menarik untuk


24/128

11

diselesaikan dan mungkin akan menimbulkan suatu kepuasan diri jika dapat

menyelesaikannya. Di dalam kenyataan hidup berorganisasi, tidaklah begitu

mudah seseorang memahami maupun menerima perannya, walaupun telah ada


100%
deskripsi pekerjaan (job description). Ketidakjelasan peran membutuhkan

kemampuan dan kewenangan pemimpin untuk menjelaskan peran masing-

masing anggota dengan cara meninjau kembali pengaturan tugas -tugas,


76%
pendelegasian wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab yang telah
92%
ditetapkan dalam deskripsi pekerjaan (job description) yang terdahulu, yang

mungkin memerlukan penyesuaian-penyesuaian baru menurut kebutuhan

maupun kemampuan para anggota tersebut.


64%
Menurut Sunyoto (2015:53) pekerjaan itu harus dilakukan secara efektif

dan efisien untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Supaya bisa efe ktif

dan efisien, pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh tenaga kerja yang tepat,

yang memiliki kemampuan sesuai dengan pekerjaannya. Sehingga untuk itu

perlu dilakukannya analisis pekerjaan.


99%
Kurang atau tidak diterimanya peran yang mungkin terjadi, karen a

ketidaksesuaian antara harapan seseorang dengan kenyataan perannya,

mungkin perlu didiskusikan bersama antara pemimpin dan para pemegang

peran tersebut. Keterbukaan pemimpin dan keberanian untuk mendiskusikan

hal-hal yang menjadi sumber-sumber ketidaksesuaian harapan, yang pada

umumnya disebabkan oleh perbedaan persepsi, mungkin akan dapat

membantu meningkatkan kesadaran diridari pemegang peran, serta


25/128

12

meningkatkan keperc ayaan diri dari anggota-anggota karena mereka

diperhatikan oleh atasan.

Menurut penelitian terdahulu, Muhammad Ramdhan, 2016 menghasilkan

variabel pengembangan karir terhadap kepuasan kerja diperoleh Fhitung 3,041 >
77%
Ftabel 1,900 yang artinya bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga terdapat

pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir (X) dan kepuasan kerja

karyawan (Y). Sedangkan, Rahmit, Ketan S, 2019 dalam penelitiannya

menghasilkan variabel pengembangan karir terhadap kepuasan kerja diperoleh


72%
Fhitung 213,026 < dari Ftabel 4052,181, yang artinya H1 ditolak, sehingga terdapat

pengaruh yang tidak signifikan antara pengembangan karir (X1) terhadap

kepuasan kerja karyawan (Y). Sedangkan variabel deskripsi pekerjaan (job

description) terhadap kepuasan kerja diperoleh Fhitung 62,279 < dari Ftabel
63%
4052,181, yang artinya H1 ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang tidak

signifikan antara deskripsi pekerjaan ( job description) (X2) terhadap kepuasan

kerja karyawan (Y).

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana

faktor motivasi kerja dan lingkungan kerja yang diterapkan guna meningkatkan

kinerja karyawan di perusahaan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


61%
dengan mengambil judul : “Pengaruh Pengembangan Karir dan Deskripsi

Pekerjaan (Job Description) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT

Starmedia Intisara Sejati “ .


26/128

13

1.2 Perumusan Masalah


82%
Berdasarkan latar belakang dari rumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :


66%
1. Apakah pengembangan karir berpengaruh secara sendiri terhadap

kepuasan kerja karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati ?

2. Apakah deskripsi pekerjaan (job description) berpengaruh secara sendiri

terhadap kepuasan kerja karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati ?

3. Apakah pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan (job description)

berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan karyawan PT

Starmedia Intisarana Sejati ?

1.3 Tujuan Penelitian


82%
Berdasarkan latar belakang dari rumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :


70%
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan karir

terhadap kepuasan kerja karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati.


60%
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh deskripsi pekerjaan (job

description) terhadap kepuasan kerja karyawan PT Starmedia Intisarana

Sejati.
59%
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan karir dan

deskripsi pekerjaan (job description) secara bersama-sama terhadap

kepuasan kerja karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati.


27/128

14

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Manfaat Teoritis

Digunakan sebagai langkah awal bagi peneliti untuk menerapkan

pengetahuan beberapa teori-teori di bidang manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM) yang didapat di bangku perkuliahan, khususnya berkaitan

dengan masalah yang menjadi objek penelitian dan penerapannya di

lapangan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan

ilmu pengetahuan yang penulis peroleh dari pendidikan serta untuk

menambah wawasan pengetahuan dibidang manajemen Sumber Daya

Manusia itu sendiri. Selain itu penelitian dapat digunakan sebagai bahan

masukan bagi pegawai pada PT Starmedia Intisarana Sejati dalam

menentukan keputusan-keputusan strategic dalam pencapaian target

pekerjaan.
28/128

15

1.5 Sistematika Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN
72%
Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang teori-teori pengertian kepuasan kerja

karyawan, pengembangan karir, job description, penelitian terdahulu,

kerangka berfikir teoritis, hubungan antar variable dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi mengenai objek penelitian, tempat dan waktu

penelitian, metode penelitian, operasional variable, populasi, sample,

teknik pengambilan sample, sumber data, teknik pengumpulan data,

rancangan analisis, dan uji hipotesis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi gambaran umum objek penelitian, deskripsi objek

penelitian serta analisis data dan pembahasan terhadap pengolahan

data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya yang terdiri dari hasil
73%
uji validitas dan reliabilitas, hasil uji asumsi klasik, analisis regresi,

analisis korelasi dan determinasi, uji hipotesis dan pembahasan.

BAB V : PENUTUP
54%
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan analisis dan

pembahasan yang telah dikemukakan di bab sebelumnya dan saran.


29/128

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Kepuasan Kerja

2.1.1 Definisi Kepuasan Kerja


99%
Pembahasan mengenai kepuasan kerja perlu didahului oleh

penugasan bahwa masalah kepuasan kerja bukanlah hal yang

sederhana, baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya,

karena kepuasan kerja mempunyai konotasi yang beraneka ragam.


96%
Komponen perilaku merupakan perilaku karyawan atau lebih sering

kecenderungan perilaku pekerjaannya. Tingkat kepuasan kerja

karyawan juga menjadi nyata oleh fakta bahwa ia menc oba untuk

mengikuti pekerjaan secara teratur, bekerja keras, dan berniat tetap

menjadi anggota organisasi untuk waktu yang lama. Dibanding

komponen kognitif dan afektif dari kepuasan kerja, komponen perilaku

sedikit informative, karena sikap tidak selalu s esuai dengan perilaku,

seperti seseorang tidak suka dengan pekerjaannya tetapi tetap sebagai

karyawan karena alasan financial.


96%
Menurut Wexley dan Yukl (2005:112) menyatakan bahwa kepuasan

kerja merupakan cara seseorang dalam merasakan dirinya atau

pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja adalah

perasaan yang mendukung atau tidak mendukung dalam dirinya yang

berhubungan dengan pekerjaan atau kondisi yang dirasakan.

16
30/128

17

93%
Menurut Robbins and Judge (2011) kepuasan kerja sebagai

perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang yang memiliki tingkat

kepuasan kerja tinggi, akan memiliki perasaan positif terhadap pekerjaan.

Sebaliknya jika seseorang yang memiliki kepuasan kerja yang rendah

akan memiliki perasaan negatif terhadap pekerjaan.


88%
Menurut Siagian (2006:23) kepuasan mempunyai konotasi yang

beraneka ragam. Meskipun demikian tetap relevan untuk kepuasan kerja

dari kombinasi ini merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa

layak dan adil serta tidak ada tolak ukur tingkat kepuasan kerja yang

mutlak karena setiap pegawai berbeda standar kepuasannya. Namun,

apabila pegawai memiliki disiplin dan moral kerja yang baik dalam unit

kerja, serta tingkat perputaran karyawan (turnover) pegawai rendah,

maka secara relatif kepuasan kerja pegawai adalah baik.


99%
Persepsi karyawan terhadap pekerjaan dapat dilihat dari kebebasan

karyawan mengambil keputusan sesuai kebutuhan, kepedulian pimpinan

terhadap pekerjaan karyawan, keseimbangan antara tingkat upah

dengan pengorbanan yang diberikan karyawan, memberikan

kesempatan kepada karyawan untuk dipromosikan ke jabatan yang lebih

tinggi, kerjasama antar teman kerja serta lingkungan kerja yang aman

dan nyaman, gaya kepemimpinan yang demokratis dimana karyawan

diikutsertakan daalam pemgambilan keputusan.


31/128

18

96%
Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh keputusan

dari tempat kerjanya. Kepuasan kerja akan mempengaruhi produktivitas

yang sangat diharapkan manajer, untuk itu manajer perlu memahami

apa yang harus dilakukan untuk menciptakan kepuasan kerja

karyawannya menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan,

mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi

sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan menentukan

berprestasi kerja, dedikasi dan kecintaan pekerjaannya. Yang

dibebankan kepadanya.
84%
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan tentang

kepuasan kerja adalah perasaan senang, di mana terdapat kesesuaian

antara harapan karyawan dengan hasil yang mereka terima atas


84%
pekerjaan tersebut. Dapat dikatakan juga bahwa kepuasan kerja
96%
merupakan cara pandang seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan

kerja dipengaruhi oleh upah, gaya kepemimpinan, supervisor, rekan

kerja, kesempatan promosi, kebijaksanaan dan prosedur serta kondisi


85%
kerja. Apabila manajemen mampu memberikan kepuasan kerja bagi
87%
para karyawan, hal ini menjadi ukuran keberhasilan perusahaan. Dalam

menjalankan bisnis, pimpinan perusahaan harus mampu mengantisipasi


100%
perputaran tenaga kerja yang cukup tinggi, karena apabila perputaran

tenaga kerja di luar kewajaran akan mencerminkan ketidakmampuan

manajer untuk memberikan kepuasan ker ja bagi karyawan.


32/128

19

94%
Meskipun demikian, terjadinya permintaan berhenti perlu selalu

diwaspadai, terutama apabila terjadi pada tingkat yang dirasakan di luar

kewajaran. Kewaspadaan demikian penting guna menjamin perputaran

karyawan (turnover) tersebut tidak terjadi karena ketidakpuasan banyak

karyawan dalam pekerjaannya. Artinya jika permintaan temungkrsebut

terjadi karena ketidakpuasan, faktor-faktor penyebabnya perlu segera

diidentifikasi dan sedapat mungkin diatasi.

2.1.2 Teori-Teori Kepuasan Kerja


68%
Menurut Hartatik (2014) ada beberapa teori tentang kepuasan kerja

diantaranya:

1. Teori Keadilan (Equity Theory)


100%
Menurut Adams (1963) teori ini menunjukkan kepada seseorang

merasa puas atau tidak puas atas situasi tergantung pada perasaan

adil (equity ) atau tidak adil (inequity ). Perasaan adil dan tidak adil atas

situasi didapat oleh setiap orang dengan cara membandingkan

dirinya dengan orang lain pada tingkat dan jenis pekerjaan yang sama,

pada tempat maupun ditempat yang berbeda. Secara umum diketahui

bahwa keadilan menyangkut penilaian seseorang tentang perlakuan

yang diterimanya atas tindakannya terhadap suatu pekerjaan.

Seseorang merasa adil apabila perlakuan yang diterimanya

menguntungkan bagi dirinya. Sebaliknya ketidakadilan apabila

perlakuan yang diterima dirasakan merugikan dirinya. Perasaan tidak


33/128

20

adil yang dialami seseorang tersebut berpengaruh terhadap prestasi

kerjanya karena ketidakpuasan yang diperoleh.

2. Teori Perbandingan (Discrepancy Theory)


95%
Menurut Wexly dan Yukl (1977) teori ini dikemukakan oleh Porter

yang mengukur kepuasan kerja dengan menghitung selisih antara

apa yang seharusnya ada dengan kenyataan yang dirasakan.

Kepuasan tercapai jika tidak terdapat perbedaan antara yang

diinginkan dengan yang dipersepsikan pada kenyataannya, semakin

jauh kenyataan yang dirasakan dari standar minimum, maka semakin

besar pula ketidakpuasan pekerja terhadap pekerjaannya.

3. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)


67%
Teori ini dikemukakan oleh Herzberg (1959). Terdapat dua

rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang di dalam


59%
pekerjaanya yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Yang termasuk dalam faktor

instrinsik yaitu prestasi, pengakuan, pekerjaan menarik, tanggung

jawab dan promosi. Sedangkan dalam faktor ekstrinsik yaitu gaji,

kondisi kerja, interaksi antar pegawai, keamanan dan status jabatan.

2.1.3 Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja


93%
Menurut Herzberg (2014) ada tiga hal penting yang harus

diperhatikan dalam mempengaruhi kepuasan ker ja karyawan, antara lain

sebagai berikut:
98%
1. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang

menantang yang mencakup perasaan berprestasi, bertanggung


34/128

21

jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri, dan adanya

pengakuan atas semuanya.


95%
2. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama faktor yang

dianggap remeh pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan,

istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan lain-lain.

3. Karyawan akan kecewa apabila peluang untuk berprestasi terbatas.


100%
Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai

mencari-cari kesalahan.
99%
Menurut (Robbins, 2014) ada empat cara karyawan mengungkapkan

ketidakpuasannya yaitu sebagai berikut:

1. Keluar (exit) : yaitu meninggalkan pekerjaan termasuk mencari

pekerjaan lain.
99%
2. Menyuarakan (voice) :yaitu secara aktif memberikan saran perbaikan

dan mendiskusikan masalah dengan atasan untuk memperbaiki

kondisi.
95%
3. Mengabaikan (Neglect) : yaitu secara pasif membiarkan kondisi

menjadi lebih buruk, seperti sering absen, terlambat bekerja,

kurangnya usaha, dan sering membuat kesalahan


99%
4. Kesetiaan (Loyality ) : yaitu secara optimis menunggu membaiknya

kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan

kecaman eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen

untuk “melakukan hal yang benar”


35/128

22

100%
Jadi ketika karyawan tersebut merasa puas dengan perkerjaannya

sekarang maka karyawan tersebut akan memberikan suatu timbal balik

yang lebih baik, bia berupa peningkatan kinerja atau komitmen terhadap

organisasi atau perusahaan dimana dia bekerja. Sedangkan ketika

karayawan tidak merasa puas maka karyawan cenderung berlakukan

sebaliknya.

2.1.4 Dimensi dan Indikator Kepuasan Kerja Karyawan


75%
Menurut Noe, et. all (2006) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai

perasaan yang menyenangkan sebagai hasil dari persepsi bahwa

pekerjaannya memenuhi nilai-nilai pekerjaan yang penting. Dimensi

dan indikator kepuasan kerja karyawan meliputi :

1. Persepsi karyawan mengenai pekerjaannya

a. Keterampilan

b. Bakat dan Minat

c. Sikap terhadap pekerjaan

2. Gaji

a. Sistem penggajian

b. Jaminan sosial

c. Fasilitas

3. Lingkungan kerja

a. Perlengkapan kerja

b. Keadaan ruangan, suhu

c. Kondisi kesehatan karyawan


36/128

23

4. Kebijakan perusahaan

a. Pengawasan

b. Kebijakan berkaitan karyawan kontrak

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2013:302), dimensi dan indikator

kepuasan kerja karyawan meliputi :

1. Kedisiplinan

a. Memberikan teguran

b. Kepuasan terhadap pekerjaan

c. Mutasi pekerjaan

2. Moral Kerja

a. Pandangan terhadap organisasi

b. Kesempatan promosi jabatan

c. Kepemimpinan yang menyenangkan

3. Peputaran Karyawan (Turnover)

a. Keinginan keluar dari organisasi

b. Berniat untuk keluar dari perusahaan

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja


100%
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada dasarnya

dapat menjadi dua bagian yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor intrinsik atau faktor yang berasal dari dalam diri karyawan itu

sendiri seperti harapan dan kebutuhan individu tersebut. sedangkan

faktor ekstrinsik atau faktor yang berasal dari luar diri karyawan antara
37/128

24

lain kebijakan perusahaan, kondisi fisik lingkungan kerja, interaksi

dengan karyawan lain, sistem penggajian dan sebagainya.


95%
Menurut Usman (2010, hal.497) kepuasan kerja dilatar belakangi oleh

faktor-faktor yaitu:

1. Imbalan jasa

2. Rasa aman

3. Pengaruh antar pribadi

4. Kondisi lingkungan kerja

5. Kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan diri

2.2 Pengembangan Karir

2.2.1 Definisi Pengembangan Karir


99%
Menurut Stone dalam Kadarisman (2013, hal.322-323)

pengembangan karir adalah proses dan kegiatan mempersiapkan

seorang karyawan untuk menduduki jabatan dalam organisasi atau

perusahaan, yang akan dilakukan dim asa mendatang. Dengan

pengembangan tersebut tercakup pengertian bahwa perusahaan atau

manajer SDM tersebut telah menyusun perencanaan sebelumnya

tentang cara-cara yang perlu dilakukan untuk mengembangkan karir

karyawan selama dia bekerja.


99%
Sedangkan menurut Fahmi (2013,hal.250) pengertian

pengembangan karir dalam definisi yang lain diartikan sebagai

perolehan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang meningkatkan


38/128

25

kemampuan karyawan untuk memenuhi perubahan persyarakatan

pekerjaan serta tuntutan klien dan pelanggan.Jadi dengan demikian,

pengembangan karir merupakan tindakan seorang karyawan untuk

mencapai rencana karir nya, yang disponsori oleh departemen sumber

daya manusia, manajer atau pihak lain.


97%
Menurut Mondy (2010:228) pengembangan karir adalah pendekatan

formal yang digunakan perusahaan untuk memastikan bahwa orang-

orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat, tersedia saat

dibutuhkan.
95%
Sedangkan menurut Mejia (2007:267) yang mengatakan bahwa

pengembangan karir dapat diartikan sebagai upaya formal dan

berkelanjutan yang berfokus pada pengembangan terhadap karyawan

yang lebih baik. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh H. Hadari

Nawawi (2008:289) yang mengatakan bahwa pengembangan karir

adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan de ngan

difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang

pekerja.

Dari urain diatas dapat diambil kesimpulan tentang pengertian

pengembangan karir adalah sebuah perusahaan perlu mengelola karir

dan mengembangkannya dengan baik agar kualitas pegawai senantiasa

dapat terjaga dan mampu meningkatkan semangat kerja untuk selalu

melakukan hal-hal yang terbaik demi kemajuan dan kelangsungan hidup

perusahaan.
39/128

26

68%
Menurut Mangkunegara (2013) terdapat enam tujuan pengembangan

karir dalam membantu pencapaian tujuan individu dan perusahaan

sebagai berikut:

1. Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan

2. Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai

3. Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka

4. Memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan

5. Mengurangi perputaran karyawan (turnover) dan biaya kepegawaian

6. Mengurangi keusangan profesi dan manajerial

2.2.2 Jenis Pengembangan Karir


100%
Menurut Hasibuan (2014) mengatakan bahwa jenis -jenis

pengembangan karir adalah sebagai berikut:

1. Bersifat sementara
97%
Seorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena

adanya jabatan yang kosong yang harus segera diisi, seperti pejabat

dekan.

2. Bersifat tetap
100%
Seorang karyawan ditempatkan dari suatu jabatan ke jabatan yang

lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk

dipromosikan.

3. Bersifat kecil
95%
Menaikkan jabatan seorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit

dipindahkan ke jabatan yang sulit yang meminta keterlambatan


40/128

27

tertentu, serta adanya peningkatan wewenang dan tanggung jawab,

serta gaji.

4. Bersifat kering
96%
Seorang karyawan dinaikkan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi.

Disertai dengan peningkatan pangkat, wewenang dan tanggung

jawab, tetapi tidak disertai dengan kenaikkan gaji dan upah.

2.2.3 Dimensi dan Indikator Pengembangan Karir

Menurut Henry Simamora (2012:412), dimensi dan indikator

pengembangan karir meliputi :

1. Mutasi

a. Promosi

b. Rotasi

c. Demosi

2. Seleksi

a. Penerimaan pendahuluan vua surat lamaran

b. Psikotes

c. Wawancara seleksi

d. Tes kesehatan

e. Wawancara oleh penyedia

f. Keputusan penerimaan

3. Penempatan

a. Pendidikan
41/128

28

b. Pengetahuan kerja

c. Keterampilan kerja

d. Pengalaman kerja

4. Pendidikan

a. Tingkat pendidikan yang di syaratkan

b. Pendidikan alternatif

5. Pelatihan

a. Instruktur

b. Peserta

c. Materi

d. Metode

e. Tujuan

f. Sasaran

2.2.4 Faktor-faktor Pengembangan Karir


100%
Menurut Hasto Joko Nur Utomo dan M.Yani (2012, hal. 107) faktor

yang berpengaruh terhadap pengembangan karir individu di suatu

organisasi, yaitu:

1. Hubungan pegawai dan organisasi

2. Personalia pegawai

3. Faktor eksternal

4. Politicking (berpolitik) dalam organisasi

5. Sistem penghargaan
42/128

29

70%
Sedangkan menurut Siagian (2006) ada tujuh faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan karir seorang karyawan antara lain:

1. Prestasi kerja yang memuaskan


93%
Pangkal tolak pengembangan karir seseorang adalah prestasi

kerjanya dalam melakukan tugas yang dipercaya kepadanya. Tanpa

prestasi kerja yang memuaskan, sulit bagi seorang pekerja untuk

diusulkan oleh atasan agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke

pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi dimasa depan.

2. Pengenalan oleh pihak lain


92%
Yang dimaksud adalah berbagai pihak yang berwenang memutuskan

layak atau tidaknya seseorang dipromosikan seperti atasan langsung

dan pimpinan bagian kepegawaian yang mengetahui kemampuan

dan prestasi kerjanya.

3. Kesetiaan pada organisasi


100%
Merupakan dedikasi seorang pegawai yang ingin terus berkarya

dalam organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu yang lama .

4. Pembimbing dan sponsor


99%
Pembimbing adalah orang yang memberikan nasehat -nasehat atau

saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan

karirnya. Sedangkan sponsor adalah seseorang di dalam perusahaan

yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk

mengembangkan karirnya.

5. Dukungan para bawahan


43/128

30

97%
Merupakan dukungan yang diberikan para bawahannya dalam bentuk

mensukseskan tugas manajer yang bersangkutan.

6. Kesempatan untuk bertumbuh


97%
Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk

meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan,

kursus dan juga melanjutkan jenjang pendidikan.

7. Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri


100%
Merupakan keputusan seorang karyawan untuk berhenti bekerja dan

beralih ke perusahaan lain yang memberikan kesempatan lebih besar

untuk mengembangkan karir.

2.3 Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

2.3.1 Definisi Deskripsi Pekerjaan (Job Description)


93%
Deskripsi Pekerjaan (Job Description) adalah analisa jabatan yang

merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang harus

dilakukan dan siapa yang harus melakukan tugas tersebut. Aktivitas ini

adalah sebuah upaya untuk menciptakan kualitas dari pekerjaan dan

kualitas kualitas dari kinerja total dari sebuah perusahaan. Perusahaan

akan baik jika sumber daya manusia di dalamnya telah mampu

melaksanakan pekerjaan masing-masing dengan jelas, spesifik, serta tidak

memiliki peran ganda yang dapat menghambat proses pencapaian kerja.


94%
Deskripsi pekerjaan atau uraian pekerjaan sangat diperlukan dalam

setiap perusahaan maupun dalam organisasi. Suatu organisasi mempunyai


44/128

31

alasan mengapa harus ada, untuk apa diadakan dan sasaran apa yang

harus dicapai. Ibarat navigator, deskripsi pekerjaan merupakan peta yang

dijadikan sebagai yang menjunjukan arah, kemana harus belok, berapa

kecepatan yang diperlukan dan seterusnya. Karena itu, suatu organisasi

maupun perusahaan merumuskan visi, misi dan perencanaan yang

kemudaian membentuk suatu struktur. Dari struktur inilah se lanjutnya

pekerjaan atau jabatan itu muncul. Setiap organisasi ataupun perusahaan

memiliki tujuan atau visi misinya masing-msing yang ingin dicapainya.

Salah satu pencapaian itu melalui deskripsi pekerjaan atau uraian

pekerjaan. Seorang pemimpin harus mampu bekerja sama dengan pegawai,

begitu juga sebaliknya¸pegawai juga harus cakap terhadap deskripsi

pekerjaan (job description) yang telah diberikan kepadanya dengan penuh

rasa tanggung jawab dan melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
97%
Menurut Wiwin (2012) bahwa dengan adanya deskripsi pekerjaan

diharapkan tugas -tugas yang diberikam pimpinan dapat dikerjakan tepat

pada waktunya dan hasil yang baik dengan upaya menjelaskan tugas pokok

dan fungsi masing-masing darisetiap klasifikasi jabatan untuk mengetahui

dan memahami posisi masing-masing. Menurut Hasibuan (2005), deskripsi

pekerjaan (job description) adalah informasi tertulis yang menguraikan

tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan

aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.

Deskripsi pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang

harus dicapai oleh seseorang yang memegang jabatan tersebut. Selain itu
45/128

32

deskripsi pekerjaan juga dapat menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi

pekerjaan dan evaluasi pekerjaan dalam memegang suatu jabatan.

Deskripsi pekerjaan yang jelas dapat membantu pegawai dalam

meningkatkan kinerja pegawai karena pegawai memiliki arah terhadap apa

yang menjadi tugas pokok dan fungsinya dalam bekerja. Deskripsi

pekerjaan yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pegawai itu

kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini yang dapat

mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak beres. Disinilah letak pentingnya

peranan deskripsi pekrjaan dalam sebuah organisasi maupun perusahaan.


87%
Sebelum pekerjaan atau tugas dilakukan, terlebih dahulu harus

dilakukan suatu Job Analysis (analisis pekerjaan) perlu diingat bahwa

analisis pekerjaan tidak sama dengan Job Description (deskripsi pekerjaan)

namun pada akhirnya analisis pekerjaan akan berakhir pada suatu bentuk

uraian tugas. Analisis pekerjaan merupakan kegiatan atau proses

menghimpun dan menyusun berbagai informasi yang berkenaan dengan


92%
setiap pekerjaan, tugas -tugas, jenis pekerjaan, dan tanggung jawabnya

secara profesional untuk mewujudkan tujuan organisasi atau bisnis sebuah

perusahaan.

Menurut Rivai, Vethzal, dan Sagala (2014) adanya job description


58%
dapat memberikan kerja yang menjadi tanggung jawab serta mencegah

kem ungkinan terjadinya tumpang tindih kejelasan bagi pegawai atau

karyawan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban,

kesalahan, dan kesulitan.


46/128

33

85%
Menurut Gary Desler (2015:82) deskripsi pekerjaan adalah daftar

jabatan, tanggung jawab, hubungan pelaporan, kondisi jabatan dan


100%
tanggung jawab. Dengan adanya deskripsi pekerjaan diharapkan karyawan

dapat melaksanakan tugas dengan baik guna menciptakan kinerja yang

optimal.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan tentang deskripsi

pekerjaan (job description) adalah dengan adanya pembagian kerja yang


92%
tuntas sampai kepada pegawai atau petugas yang bawah, sehingga setiap

orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan

pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa hasil kerja yang diin ginkan, dan

kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu.

2.3.2 Manfaat Deskripsi Pekerjaan (Job Description)


90%
Deskripsi Pekerjaan (Job Description) adalah kumpulan informasi tertulis

tentang suatu jabatan, tanggung jawab dan wewenang. Menurut Ardana,

Mujiati dan Utama (2012:39) deskripsi pekerjaan tersebut dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:


98%
1. Dapat menghindari tumpang tindih tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas .
93%
2. Memudahkan prosedur rekrutmen, seleksi, pelatihan dan berbagai

aktivitas SDM.
99%
3. Membantu pegawai dalam merencanakan karir, mengurangi praktek

deskriminasi dalam promosi dan pemindahan serta memudahkan


47/128

34

evaluasi dalam pekerjaan untuk memastikan adanya keadilan dalam

pemberian kompensasi.
94%
4. Bermanfaat dalam program keselamatan kerja dapat menunjukkan

tindakan yang berbahaya dan mengadakan perubahan dalam

pelaksanaan.
99%
5. Deskripsi pekerjaan penting dalam perencanaan perubahan

organisasi dan reorganisasi sesuai perkembangan keadaan.


99%
6. Memberi arahan tentang pengalaman yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan.

2.3.3 Prinsip-Prinsip Deskripsi Pekerjaan (Job Description)


98%
Deskripsi Pekerjaan (Job Description) ataupun uraian pekerjaan

merupakan dokumen penting untuk memandu proses seleksi yang mana

digunakan untuk memberikan pekerjaan tersebut kepada calon pegawai

yang berpotensi. Oleh karena itu, uraian pekerjaan hendaknya dapat

mendeskripsikan dengan tepat isi pekerjaan, lingkungan, dan kondisi

pekerjaan. Menurut Ardana, Mujiati dan Utama (2012:37) terdapat enam

kualifikasi yang harus diperhatikan dalam pembuatan uraian jabatan, antara

lain:
99%
1. Sistematis, artinya deskripsi pekerjaan terdiri dari komponen-

komponen yang mempunyai fungsi dan tersusun dalam tata

hubungan yang membentuk suatu sistem sehingga mudah dipahami .


97%
2. Jelas, artinya deskripsi pekerjaan dapat memberikan pembacanya isi

dan maksud yang jelas, terang, gemilang, dan tidak meragukan.


48/128

35

Sehingga mudah dipahami dan diterapkan oleh setiap pemangku

jabatan di dalam perusahaan.


99%
3. Ringkas, artinya deskripsi pekerjaan perlu menggunakan kata -kata

dan kalimat yang singkat, pendek sehingga pembaca tidak

memerlukan waktu yang lama untuk membaca dan memahaminya .


88%
4. Tepat, artinya deskripsi pekerjaan dapat menyajikan uraian yang

cocok, sesuai dan tepat seperti apa yang dimaksud oleh isi pekerjaan

sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran yang sama dengan

isi yang sebenarnya.


99%
5. Taat azas, artinya deskripsi pekerjaan berisi kata dan kalimat yang

isinya menunjukkan arah dan maksud yang sama atau selaras dan

tidak bertentangan satu sama lain.


100%
6. Akurat, artinya des kripsi pekerjaan disusun secara teliti, dengan

memaparkan keadaan yang lengkap, tidak kurang dan tidak lebih.

2.3.4 Penyusunan Deskripsi Pekerjaan (Job Description)


76%
Sebelum deskripsi pekerjaan (job description) diterapkan ada beberapa

hal yang harus dilakukan sebagai berikut ini:

1. Job Analysis (Analisis Pekerjaan)


87%
Untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan berkuantitas

baik, sehingga efektif mengerjakan tugas -tugasnya harus dilakukan

dengan cara analisis jabatan (job analysis ), uraian jabatan (job

description) dan spesifikasi pekerjaan (job specification). Menurut

Hasibuan (2011:174) dengan analisis jabatan, uraian pekerjaan dan


49/128

36

spesifikasi pekerjaan maka dapatlah ditentukan kualitas dan kuantitas

pegawai yang dibutuhkan.


92%
Manfaat dari analisis pekerjaan ini mengacu pada Visi, Misi, Tujuan

dan Strategi-Strategi perusahaan, maka analisis pekerjaan merupakan

hal-hal yang menggambarkan apa saja yang harus dilakukan

perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga bermanfaat. Dan

mengupayakan terjadinya ketidaksesuaian pekerjaan yang dilakukan


62%
dengan penetapan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis

jabatan akan dimulai dengan proses pengumpulan data-data dari dalam

atau langsung pada penilaian terhadap sistem yang ada.Data-data yang


99%
biasanya digunakan adalah dokumen visi misi perusahaan, dokumen

peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, dokumen prosedur

operasi yang sudah distandarisasikan, dan dokumen lain yang dapat

memberikan histori jabatan yang akan dianalisa.


91%
Selanjutnya analis jabatan (sebutan untuk orang yang melakukan

analisa jabatan) akan mempelajari dokumen tersebut dan menggali

informasi mengenai suatu jabatan. Setelah mendapatkan info

Penyebaran kusioner, Wawancara dengan pemangku jabatan, atasan,


100%
rekan dan bawahan serta Observasi. Proses terjun di lapangan ini
93%
dilakukan untuk organisasi yang proses bisnisnya sudah berj alan. Di

lapangan ini, analis jabatan akan menggali mengai tanggung jawab dan
99%
wewenang jabatan, tugas -tugas yang dijalankan, prosedur standar
50/128

37

dalam operasionalisasi, kendala dan hambatan, pihak yang biasa terlibat

dalam penanganan pekerjaan.

2. Job Description (Deskripsi Pekerjaan)


98%
Deskripsi pekerjaan merupakan langkah pertama dari proses

analisa jabatan, yaitu gambaran jabatan yang tersedia, pernyataan yang

akurat dan ringkas mengenai apa saja yang diharapkan oleh karyawan

didalam pekerjaan, menggambarkan tugas-tugas yang dilaksanakan


90%
oleh pemangku jabatan. Dengan adanya deskripsi pekerjaan diharapkan

setiap karyawan yang memegang jabatan tertentu akan mengetahui

terjadinya penyimpangan dan pekerjaan ganda antara jabatan satu

dengan yang lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya deskripsi pekerjaan

dibuat sedemikian rupa agar mudah dipahami dan dimengerti oleh

pegawai.

3. Job Specification (Spesifikasi Pekerjaan)


92%
Spesifikasi pekerjaan disusun berdasarkan uraian pekerjaan

dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan,

pengalaman dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan

pekerjaan tersebut dengan baik. Spesifikasi pekerjaan menunjukan

persyaratan orang yang akan direkrut.


100%
Pada umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan

yang jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan

itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai hal-hal

berikut:
51/128

38

- Tingkat pendidikan pekerja

- Jenis kelamin pekerja

- Keadaan fisik pekerja

- Pengetahuan dan kecakapan pekerja

- Batas umur pekerja

- Minat pekerja

- Emosi dan temperamen pekerja

- Pengalaman pekerja

2.3.5 Dimensi dan Indikator Deskripsi Pekerjaan (Job Description)


67%
Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan

menentukan secara rinci tugas -tugas dan persyaratan dari suatu jabatan

tertentu. Menurut Robbins dan Judge terjemahan Diana Angelica (2013: 79)

dimensi dan indikator deskripsi pekerjaan (job description) meliputi :

1. Wewenang

a. Kewenangan teridentifikasi secara jelas

b. Tidak overlapping dengan posisi lain

c. Kesesuaian wewenang dengan posisi

2. Tanggung Jawab
100%
a. Memperoleh kejelasan mengenai tanggung jawab yang diemban

secara keseluruhan

b. Arah pertanggung jawaban jelas

c. Kompetensi yang diberikan sesuai dengan tanggung jawab

pekerjaan
52/128

39

3. Kondisi Pekerjaan

a. Peraturan atau kebijakan perusahaan dapat dipahami

b. Adanya kejelasan koordinasi dalam melaksanakan pekerjaan

4. Fasilitas Kerja

a. Kelengkapan fasilitas untuk mendukung kelancaran pekerjaan

b. Kesesuaian fasilitas dengan kebutuhan pekerjaan

5. Standar Hasil Kerja

a. Kejelasan mengenai target yang diharapkan

b. Kesesuaian target dengan bidang pekerjaan

6. Pendidikan

a. Kesesuaian tanggung jawab pekerjaan dengan latar belakang

pendidikan
100%
b. Kesesuaian tanggung jawab pekerjaan dengan latar belakang

pengalaman kerja

7. Kompetensi

a. Kesesuaian pekerjaan dengan pengetahuan

b. Kesesuaian pekerjaan dengan keahlian dan keterampilan

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh pengembangan karir

dan kejelasan job description terhadap kepuasan kerja karyawan, digunakan


53/128

40

sebagai perbandingan dan gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian.

Berikut tabel perbandingan penelitian terdahulu yang mendukung penelitian :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Hasil Peneliti
Peneliti, X1 X2 Y
Tahun 92% 97%
1. Syaiful Bahri, Pengaruh √ √ Ada pengaruh
Yuni Chairatun Pengembangan signifikan antara
Nisa Karir dan pengembangan karir
(2017) Motivasi terhadap kepuasan
ISSN 1693- Terhadap kerja karyawan BPJS
7619 Kepuasan Kerja Ketenagakerjaan
Karyawan Pada Kantor Cabang
BPJS Belawan, tidak ada
Ketenagakerjaan pengaruh yang
Kantor Cabang signifikan antara
Belawan motivasi terhadap
kepuasan kerja
99%
karyawan, ada
pengaruh yang
signifikan antara
pengembangan karir
dan motivasi terhadap
kepuasan kerja
karyawan BPJS
Ketenagakerjaan
Kantor Cabang
86% 100% Belawan.
86%
2. Widya Pengaruh √ √ Pengembangan karir
Parimita, Pengembangan dan motivasi memiliki
Laysa Aneu Karir dan pengaruh positif dan
Afrilla Wahda, Motivasi signifikan terhadap
Agung Wahyu Terhadap kepuasan kerja
Handaru Kepuasan Kerja karyawan PT. Pos
(2015) Karyawan PT Indonesia (Persero)
ISSN 2087- Pos Indonesia Bekasi
1139 (Persero) Bekasi
54/128

41

99% 65%
3. Muslim Wijaya, Pengaruh √ √ Hasil penelitian
SE, M.Si Sistem menunjukkan bahwa
(2017) ISSN Rekrutmen dan sistem rekrutmen dan
2407-2648 Pengembangan pengembangan karir
Karir Terhadap mempunyai pengaruh
Kepuasan Kerja positif dan signifikan
Karyawan Pada terhadap kepuasan
PT Kimia Farma kerja karyawan pada
Plant Medan PT Kimia Farma Plant
Medan.
70% 77% 52%
4. Masim Pengaruh √ √ Variabel
Supriyadi, Kepemimpinan kepemimpinan (X1)
Syahrum dan Job dan job description
Agung, Description (X2) berpengaruh
Muhammad Terhadap positif secara parsial
Azis Firdaus Kepuasan Kerja maupun simultan
(2020) ISSN Pada PT Toa terhadap kepuasan
2654-8623 Galva Industries kerja karyawan.

100% 65%
5. Muhammad Pengaruh √ √ Pengembangan karir
Carda P Pengembangan dan iklim organisasi
(2019) ISSN Karir dan Iklim berpengaruh positif
2252-3037 Organisasi dan signifikan
Terhadap terhadap kepuasan
Kepuasan Kerja kerja pada pegawai
Pegawai Pada Puskesmas Mangasa
Puskesmas di Makassar.
Mangasa di
64% Makassar
100% 67%
6. Shelly Nurillah Pengaruh √ √ Deskripsi kerja (job
Sucaga, Ulil Deskripsi Kerja description)
Amri, Mariyam (Job berpengaruh positif
Zanariah Description), dan signifikan
(2018) ISSN Work -Life terhadap kepuasan
2302-4585 Balance dan kerja Pegawai
Budaya Kerja Perpustakaan Daerah
Terhadap Provinsi Sumatera
Kepuasan Kerja Selatan.
Pegawai
Perpustakaan
Daerah Provinsi
Sumatera
Selatan
55/128

42

88% 86%
7. Muhammad Pengaruh √ √ Terdapat pengaruh
Ramdhan Pengembangan yang positif dan
(2016) ISSN Karir Terhadap signifikan antara
2339-0689 Kepuasan Kerja pengembangan karir
Karyawan Pada (X) dan kepuasan
PT Caturbina karyawan (Y).
Guna
75% Persada 60%
8. Muhammad Pengaruh √ √ Pengembangan karir
Iqbal Pengembangan secara parsial
Faronsyah, Karir Terhadap berpengaruh
Trisninawati Kepuasan Kerja signifikan terhadap
(2020) ISSN Karyawan pada variabel kepuasan
2655-8531 PT. Jasa kerja karyawan pada
Raharja Putera PT. Jasa Raharja
Palembang Putera Palembang
100% 72%
9. Sarsono, Y. Pengaruh √ √ √ Terdapat pengaruh
Djoko Suseno Deskripsi yang positif dan
(2013) ISSN Pekerjaan dan signifikan antara
2139-1496 Pengembangan deskripsi pekerjaan
Karir Terhadap dan pengembangan
Prestasi Kerja karir terhadap
dengan kepuasan kerja.
Kepuasan Kerja
Sebagai
Variabel
Moderasi
96% 57%
10. Diana Putri Pengaruh √ √ Konflik peran dan
Widiasari, Konflik Peran pengembangan karir
Budiono dan berpengaruh secara
(2016) ISSN Pengembangan signifikan terhadap
1412-1824 Karir Terhadap kepuasan kerja pada
Kepuasan Kerja pegawai PT Adhi
Studi Pegawai Karya (Persero) Tbk.
Divisi Konstruksi Divisi Konstruksi IV
IV di PT Adhi Surabaya.
Karya (Persero)
Tbk.
61% Surabaya 73%
11. Widana Sustainability in √ √ Hasil penelitian ini
Pathiranage Career menunjukkan bahwa
Richard Development: pengembangan karir
Wickramaratne The Impact of berpengaruh secara
(2020) ISSN Career positif terhadap
2158-8708 Development kepuasan kerja
Culture and karyawan.
Career Support
of Senior
56/128

43

Management on
Career
Satisfaction

100% 61%
12. Rahmit, Ketan The impact of √ √ √ Penelitian ini
S job description menunjukkan bahwa
(2019) ISSN and career terdapat hubungan
1683-7584 prospect on job tidak signifikan antara
satisfaction: A deskripsi pekerjaan,
quantitative prospek karir terhadap
study in kepuasan kerja.
Mauritius
98% 76%
13. Forry A. The Effect of √ √ Hasil penelitian ini
Naway, Ikhfan Career menunjukkan
Haris (2017) Development, pengembangan karir
ISSN 2146- Perception of berpengaruh positif
4405 Organizational terhadap kepuasan
Justice and Job kerja.
Satisfaction on
Teacher’s
Organizational
Ctizenship
Behavior
63% 78%
14. Defi Mariani The Effect √ √ Terdapat pengaruh
Hutabarat, Motivation and positif antara motivasi
Darwin Lie, Career (X1) dan
Marisi Development on pengembangan karir
Butarbutar, Employee Job (X2) terhadap
Sisca Satisfaction at kepuasan kerja
(2018) ISSN PT Alam Jaya karyawan (Y) di PT
2338-4328 Wirasentosa Alam Jaya
Depo Wirasentosa Depo
61% Pematangsiantar
96% Pematangsiantar.
73%
15. Elfira Ilany, The Effect of Job √ √ Hasil penelitian
Prihatin Description an menunjukkan bahwa
Lumbanraja, Job Stress on job description dan
Muhammad Performance of stress kerja
Zarlis (2020) Employee with berpengaruh
ISSN 2349- Employment signifikan terhadap
9788 Satisfaction as kinerja karyawan dan
Intervening kepuasan kerja.
Variables in PT
57/128

44

Bess Finance
Medan

97%
16. Vendriana The Effect of √ √ Pengembangan karir
Lisdiani Career berpengaruh positif
(2017) ISSN Development on dan signifikan
0103-8683 Employee Job terhadap kepuasan
Satisfaction kerja karyawan.
Through Job
Motivation As
Intervening
Variable (Case
Study on Hotel
Grasia
94% Semarang)
100% 80%
17. Sobia Shujaat, Impact of Career √ √ Hasil penelitian
Saira Sana, Development on menunjukkan bahwa
Dr.Faisal Employee pengembangan karir
Aftab, Ishtiaq Satisfaction in berpengaruh positif
Ahmed Private Banking terhadap kepuasan
(2013) ISSN Sector Karachi kerja karyawan.
3309-3464
100% 74%
18. Cigdem Kaya, An Empirical √ √ Dari hasil penelitian
Belgin Ceylan Study on the menunjukkan bahwa
(2014) ISSN Role of Career pengembangan karir
2167-9614 Development sangat berpengaruh
Programs in dan signifikan
Organizations terhadap kepuasan
and kerja karyawan.
Organizational
Commitment on
Job Satisfaction
of Employees
76%
19. Worlu Influence of √ √ Hasil penelitian
Okechukwu Training and menunjukkan bahwa
(2017) ISSN Development, pelatihan dan
2289-7224 Employee pengembangan
Performance on memiliki pengaruh
Job Satisfaction penting terhadap
Among the Staff kepuasan kerja staff
of School of STML, UUM dan
Technology kinerja karyawan
58/128

45

Management berpengaruh
and Logistics, signifikan terhadap
Universiti Utara kepuasan kerja
Malaysia (STML, pegawai STML, UUM.
UUM)
100% 84%
20. Afaq Ahmed Impact of √ √ Dalam penelitian ini
Khan, Sardar Training and menunjukkan bahwa
Osama Bin Development of pengembangan karir
Haseeb Employee on berpengaruh positif
Abbasi, Raja Employee dan signifikan
Muhammad Performance terhadap kepuasan
Waseem, through Job kerja karyawan.
Mohsin Ayazu, Satisfaction: A
Moazzam Ijaz Study of
(2016) ISSN Telecom Sector
2157-6068 of Pakistan

2.4.1. Kerangka Pemikiran Teoritis


95%
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis

pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu

dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam

penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu

dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.

Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam

bentuk hubungan antar variabel penelitian. Oleh karena itu pada setiap

penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka

berfikir.
98%
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila

penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri,

maka yang dilakukan penelitian disamping mengemukakan deskripsi


59/128

46

teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi

besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999) dalam (Sugiyono,

2017:101).
98%
Penelitian yang berkenaan dengana dua variabel atau lebih, biasanya

dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi mampu hubungan. Oleh

karena itu, dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk

hubungan maupun komperasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.

2.4.2. Hubungan pengembangan karir (X1) terhadap kepuasan kerja

karyawan (Y)
96%
Pengembangan karir adalah usaha formal untuk meningkatkan dan

menambah kemampuan seorang pekerja yang dapat membuka

kesempatan untuk mencapai suatu rencana karir selama masa bekerja.


79%
Dalam pengembangan karir dapat dilakukan oleh tindakan karyawan

untuk mencapai rencana karirnya yang disponsori oleh departemen

sumber daya manusia, manajer atau pihak lain.


65%
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan Muhammad Ramdhan

(2016) tentang pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja


76%
karyawan pada PT Caturbina Guna Persada menunjukkan bahwa

pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian: Syaiful Bahri &

Yuni Chairatun Nisa (2017), Muhammad Carda P (2019), Sobia Shujaat,

Saira Sana, Dr. Faisal Aftab, Ishtiaq Ahmed (2013).


60/128

47

62%
2.4.3. Hubungan Deskripsi Pekerjaan (Job Description) (X2) terhadap

kepuasan kerja karyawan (Y)


78%
Deskripsi Pekerjaan (Job Description) berarti suatu pekerjaan yang

harus diselesaikan, dipecah-pecah dalam sejumlah bagian dan langkah-

langkah perencanaan. Setiap bagian dan langkah pelaksanaan dilakukan

orang-orang yang berbeda keahlian dan tanggung jawab. Deskripsi

Pekerjaan (Job Description) dapat memberikan kejelasan bagi para

karyawan untuk menjadi tanggung jawab serta mencegah kemungkinan

terjadinya tumpah tindih pekerjaan dan saling melempar tanggung

jawabnya bilamana terjadi kesalahan.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan Masim Supriyadi, Syahrum

Agung, Muhammad Azis Firdaus (2020) tentang pengaruh kepemimpinan


57%
dan job description terhadap kepuasan kerja pada PT Toa Galva

Industries menunjukkan bahwa deskripsi pekerjaan ( job description)

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian Shelly Nurillah Sucaga, Ulil Amri, Mariyam

Zanariah (2018) dan Elfira Ilany, Prihatin Lumbanraja, Muhammad Zarlis

(2020).
90%
Apabila deskripsi pekerjaan (job description) sesuai dengan pekerjaan

yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, maka karyawan

tersebut akan mengerjakan pekerjaannya tanpa ada beban untuk

menyelesaikan tugas -tugasnya tersebut dan tidak akan adanya tumpang

tindih pekerjaan serta kejelasan tanggung jawab yang jelas.


61/128

48

67%
2.4.4. Pengembangan Karir (X1) dan Deskripsi Pekerjaan ( Job

Description) (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan


100%
Deskripsi pekerjaan yang jelas dan terperinci tentunya akan membuat

seseorang dapat bertanggung jawab terhadap tugas dan tujuan yang ingin

dicapai melalui tugas dan pekerjaannya serta memudahkan pembagian

pekerjaan saat bekerjasama dengan rekan pekerja lainnya. Kejelasan

tersebut juga memudahkan pemimpin organisasi untuk dapat menilai

kinerja bawahannya sehingga dapat diberikan penghargaan yang sesuai.


99%
Menurut Mathis & Jackson (2012:262) penempatan adalah

menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa

baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaannya akan mempengaruhi

jumlah dan kualitas pekerjaan. Salah satu tujuan organisasi dalam

menempatkan pegawainya secara tepat adalah agar pegawai tersebut

dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam melaksanakan pekerjaan

yang menjadi tanggung jawabnya.


51%
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmit, Ketan S (2019)

menunjukkan bahwa pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan ( job

description) berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan kerja.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sarsono, Y. Djoko Suseno (2013)

namun dalam penelitian ini menunjukkan bahwa deskripsi pekerjaan (job

description) dan pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja.
62/128

49

Berdasarkan pembahasan dari beberapa teori dan dukungan dari

beberapa jurnal tersebut diatas, maka dapat dikembangkan kerangka

berfikir yang digambarkan dengan skema sebagai berikut :

H1
Pengembangan Karir
(X1)

H2 Kepuasan Kerja
Karyawan (Y)

Deskripsi Pekerjaan (Job


Description)
(X2)

H3

Gambar 2.1
Model Konstelasi Pengembangan Karir (X1) dan Deskripsi Pekerjaan
(Job Description) (X2) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

2.4.5. Hipotesis
72%
Hipotesis dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
91%
masalah penelitian, akan tetapi belum sebagian jawaban empiris. Bentuk-

bentuk dari hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah


71%
penelitian. Jadi berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis yang

diajukan sebagai berikut :

H1 : Pengembangan Karir berpengaruh positif terhadap kepuasan

kerja karyawan.
63/128

50

72%
H2 : Deskripsi Pekerjaan (Job Description) berpengaruh positif

terhadap kepuasan kerja karyawan.


59%
H3 : Pengembangan Karir dan Deskripsi Pekerjaan ( Job Description)

secara simultan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

karyawan.
64/128

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian


58%
Objek penelitian ini adalah pengembangan karir, deskripsi pekerjaan (job

description) dan kepuasan kerja karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian


86%
Lokasi dan waktu penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana
52%
penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh

penulis mengambil lokasi PT Starmedia Intisarana Sejati, JL. Pariwisata No.3A,


80%
Pengasinan, Rawa Lumbu, Bekasi Timur. Waktu penelitian berlangsung pada

bulan November 2021 sampai Juni 2022.

3.3. Metode Penelitian


95%
Metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari, mendapatkan,

mengumpulkan, mencatat data primer maupun sekunder yang dapat digunakan

untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor -

faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat


79%
suatu kebenaran atau data yang diperoleh. Metode dalam penelitian ini

menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif.


94%
Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian

51
65/128

52

dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan lainnya yang pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.


75%
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pe nelitian
95%
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:23) metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme,


91%
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan data instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif


78%
atau statistik. Variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini adalah

kepuasan kerja.

3.4. Operasional Variabel


83%
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta

skala dan variabel-variabel yang terikat dalam penelitian, sehingga pengujian


63%
hipotesis benar sesuai dengan judul pengaruh pengembangan karir dan job

description terhadap kepuasan kerja karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati.


64%
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas ( Independent) dan satu varibel

terikat (Dependent) yaitu :

3.4.1. Variabel Kepuasan Kerja (Y)


98%
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2013:302) kepuasan kerja karyawan

adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi

titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau

organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk

karyawan yang bersangkutan. Tolak ukur tingkat kepuasan kerja yang


66/128

53

mutlak tidak ada karena setiap individu karyawan berbeda standar

kepuasannya.

3.4.2. Variabel Pengembangan Karir (X1)


89%
Menurut Rivai dan Sagala (2009) pengembangan karir adalah proses

peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka

mencapai karir yang diinginkan.

3.4.3. Variabel Deskripsi Pekerjaan (Job Description) (X2)


90%
Menurut Robbins dan Judge terjemahan Diana Angelica (2013:79)

deskripsi pekerjaan (job description) merupakan hal yang perlu

dilakukan oleh organisasi sebagai dasar dalam penentuan strategi

sumberr daya manusia yang tepat dalam menghadapi perkembangan

organisasi yang semakin dinamis.

3.5. Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Deskripsi Dimensi Indikator Skala

100%
1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja 1.Kedisiplinan 1. Memberi teguran Likert
Karyawan (Y) karyawan adalah 2. Kepuasan
keadaan terhadap
emosional pekerjaan
karyawan 3. Mutasi
dimana terjadi pekerjaan
atau tidak terjadi
titik temu antara 2. Moral Kerja 1. Pandangan
nilai balas jasa terhadap
kerja karyawan organisasi
dari perusahaan 2. Kesempatan
atau organisasi promosi jabatan
67/128

54

dengan tingkat 3. Kepemimpinan


nilai balas jasa yang
yang memang menyenangkan
diinginkan untuk
karyawan yang 3.Perputaran 1. Keinginan keluar
bersangkutan. Karyawan dari organisasi
Malayu S.P (Turnover) 2. Berniat untuk
Hasibuan keluar dari
(2013:302)
100% perusahaan
2. Pengembangan Pengembangan 1. Mutasi 1. Promosi Likert
Karir (X1) karir adalah 2. Rotasi
proses 3. Demosi
peningkatan
kemampuan 2.Penempatan 1. Pendidikan
kerja individu 2. Pengetahuan
yang dicapai kerja
dalam rangka 3. Keterampilan
mencapai karir kerja
yang diinginkan. 4. Pengalaman
Rivai dan Sagala kerja
(2009)
3. Pendidikan 1. Tingkat
pendidikan yang di
syaratkan
2. Pendidikan
alternatif

4. Pelatihan 1. Instruktur
2. Peserta
3. Materi
4. Metode
5. Tujuan
89% 6. Sasaran
3. Deskripsi Deskripsi 1. Wewenang 1. Kewenangan Likert
Pekerjaan (Job pekerjaan (job teridentifikasi
Description) (X2) description) secara jelas
merupakan hal 2. Tidak
yang perlu overlapping
dilakukan oleh dengan posisi lain
organisasi 3. Kesesuaian
sebagai dasar wewenang dengan
dalam posisi
penentuan 100%
strategi sumber 2. Tanggung 1. Memperoleh
daya manusia Jawab kejelasan
yang tepat mengenai
dalam tanggung jawab
menghadapi yang diemban
perkembangan secara
organisasi yang keseluruhan
68/128

55

semakin 2. Arah
dinamis. pertanggung
Robbins dan jawaban jelas
Judge 3. Kompetensi
terjemahan yang diberikan
Diana Angelica sesuai dengan
(2013:79) tanggung jawab
pekerjaan

3. Kondisi 1. Peraturan atau


Pekerjaan kebijakan
perusahaan dapat
dipahami
2. Adanya
kejelasan
koordinasi dalam
melaksanakan
pekerjaan

4. Fasilitas 1. Kelengkapan
Kerja fasilitas untuk
mendukung
kelancaran
pekerjaan
2. Kesesuaian
fasilitas dengan
kebutuhan
pekerjaan

5. Standar 1. Kejelasan
Hasil Kerja mengenai target
yang diharapkan
2. Kesesuaian
target dengan
bidang pekerjaan

6. Pendidikan 1. Kesesuaian
tanggung jawab
pekerjaan dengan
latar belakang
pendidikan
100%
2. Kesesuaian
tanggung jawab
pekerjaan dengan
latar belakang
pengalaman kerja
69/128

56

1. Kesesuaian
7. Kompetensi pekerjaan dengan
pengetahuan
2. Kesesuaian
pekerjaan dengan
keahlian dan
keterampilan

3.6. Metode Penarikan Sampel (Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel)

Dalam melasanakan penelitian ini, terlebih dahulu harus mengindetifikasi

dan mempelajari mengenai populasi yang akan diteliti. Apakah populasi tersebut

memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara penarikan sampel.

3.6.1. Populasi
93%
Sugiono (2017:136) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generealisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari


58%
dan kemudian ditarik kesimpulanya. Berdasarkan pendapat diatas

populasi yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah karyawan

PT Starmedia Intisarana Sejati yang berjumlah 100 karyawan.

3.6.2. Sampel
88%
Menurut Sugiyono (2017:137) sample adalah bagian dan jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh popolasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapa t

munggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.


70/128

57

Dalam penelitian ini, populasi adalah 100, dan dari seluruh populasi,

pihak peneliti akan mengambil beberapa sampel yang akan yang akan
93%
dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Adapun penelitian

menggunakan rumus slovin karena dalam penarikan sampel, jumlah

harus repsentative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan

perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel. Namun

dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungannya sederhana.


85%
Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode
55%
slovin. Secara matematis rumus slovin yang akan digunakan untuk

melakukan jumlah sampel adalah sebagai berikut :

N
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒) 2

N = Ukuran Populasi

n = Ukuran sampel/jumlah responden

e2 = margin of error

dalam rumus slovin ada ketentuan sebagai berikut :

Nilai d = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar

Nilai d = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil


97%
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari taknik Slovin adalah antara

10-20% dari populasi penelitian.


90%
Jumlah populasi adalah 100, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki

10%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :


71/128

58

100
𝑛= = 50 responden
+ 100(0,1) 2
1349
𝑛= = 8 responde
1 + 349(0,1) 2

n = 100 / 1 + 100 (0,1)2 = 50 responden.

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dari

seluruh total karyawan di kantor PT Starmedia Intisarana Sejati.


86%
Hal ini untuk mempermudah dalam pengolahan data dan unt uk hasil

pengujian yang lebih baik. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan

taknik sample random sampling.

3.6.3. Teknik Sampling


71%
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Simple Random Sampling.


68%
Sugiyono (2017:139) menggunakan bahwa teknik sampling dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni Probability Sampling dan


73%
Nonprobability Sampling. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik Probability Sampling dengan jenis Sample Random Sampling.

3.7. Metode Pengumpulan Data

Data melakukan penelitian ini perlukan data yang dapat mendukung

penelitian ini dan dalam memperoleh diperlukan sumber data juga teknik

pengumpulan data sebagai berikut :


72/128

59

3.7.1. Sumber Data

Untuk memperoleh data tentang Pengembangan Karir dan Deskripsi

Pekerjaan (Job Description) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT

Starmedia Intisarana Sejati, penulis menggunakan :


51%
1. Data Primer, yaitu data yang penulis lakukan secara langsung dari

tempat penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada

50 Karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati.

2. Data Sekunder, yaitu data yang penulis dapat dijurnal, majalah, buku,
62%
internet, laporan tahunan dan lain-lain. Yang ada hubungannya dengan

penelitian dan tinjauan pustaka lain.

3.7.2. Teknik Pengumpulan Data


56%
Terdapat dua cara untuk mengumpulkan data yang akan diperlukan

untuk melakukan analisis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Pengumpulan data primer


86%
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik sebagai berikut :

 Kuesioner
77%
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan


92%
kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara member seperangkat pertayaan atau

pertanyaan tertulis responden untuk dijawab. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti


73/128

60

tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

dalam bentuk skala bertingkat (rating scele), teknik skala ini

merupakan pertanyaan positif dan negatif mengenai suatu objek


53%
dengan rentang 1-5, setiap pertanyaan atau jawaban dari responden

dinyatakan dengan ketentuan sebagai berikut :

Table 3.2
Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5


Setuju (ST) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2017:160)

3.8 Instumentasi Variabel Penelitian

1. Uji Validitas
97%
Sugiyono (2017:198), Hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya


100%
terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
99%
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.
74/128

61

83%
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan dengan nilai r

hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel. Selain membandingkan r hitung dengan r tabel, uji

signifikansi dapat juga dilakukan lewat uji t.

Hitung nilai t dengan rumus :

r
𝑡=
√1 − 𝑟𝑥²
𝑛−2

Keterangan :

R = r hitung

N = Jumlah sampel

Tingkat kevalidan indikator atau kuesioner dapat pula ditentukan,


58%
apabila r hitung > r tabel = valid dan r hitung < r tabel = tidak valid. Pengujian

validitas dapat secara lebih praktis dan efisien dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 21.

2. Uji Reliabilitas
83%
Hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam
95%
waktu yang berbeda. Menurut Sugiyono (2017:198), Instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilakan data yang sama .


75/128

62

91%
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur

apakah pengukuran yang digunakan dapat diadalkan dan tetap konsisten


56%
jika pengukuran tersebut diulang-ulang. Uji reliabilitas digunakan untuk

menilai apakah data hasil angket/kuesioner dapat dipercaya/relibel atau

tidak. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :


90%
 Repeted measure atau pengukuran yaitu seseorang akan disodori

pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat

apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.


95%
 One shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya

dibandingkan pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban

dengan pertanyaan.
91%
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program

SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan

uji statistic Cronbach Alpha (ά). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha > 0,60.


74%
Penggunaan ins trumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan
82%
data, diharapkan hasil penilitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi

instrumen yang valid merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian


75%
yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid dan reliabel belum tentu akan
67%
menghasilkan data yang valid dan reliabel. Hal ini masih dipengaruhi oleh

kondisi yang diteliti, peneliti harus mampu mengendalikan objek yang diteliti

dan meningkatkan kemampuan dalam menggunakan instrum ent untuk

mengukur variabel yang diteliti.


76/128

63

3.9. Metode Analisa Data dan Pengujian Hipotesis

3.9.1 Teknik Analisis Data

1. Analisa Deskriptif
94%
Menurut Sugiyono (2017: 232) Statistik deskriptif adalah

statistic yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang


95%
berlaku untuk umum generalisasi. Terdapat dua macam statistic yang

digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistic

deskriptif dan statistic inferensial. Analisis pada penelitian ini

menggunakan statistik inferensial.


85%
Statistik inferensial, sering juga disebut statistic induktif dan

statistik probabilitas, adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana


78%
Menurut Sugiyono (2017:298), Regresi sederhana didasarkan

pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen

(X) dengan satu variabel dependen (Y)

Persamaan umum regresi linier sederhana dengan rumus :

Regresi linier :
Y= a + Bx
77/128

64

Keterangan :

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

A = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).


98%
B = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila ( -) maka

terjadi penurunan.
98%
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
51%
Rumus yang digunakan untuk mencari a (nilai konstan) dan nilai b

(koefisien korelasi) adalah sebagai berikut:

Rumus regresi linier sederhana :

(∑ y)(∑ x² − (∑ x)(∑ xy)


𝑎=
n(∑ x²) − (∑ x)²

𝑛(∑ xy) − (∑ x)( ∑ y)


b=
𝑛(∑ 𝑥²) − (∑ 𝑥)²

Sumber : Sugiyono (2017:300)

3. Analisis Regresi Linier Berganda


73%
Menurut Sugiyono (2017:305) analisis regresi berganda

menyatakan bahwa digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan

(naik turunya) variabel dependen dan independen. Persamaan regresi

simultan menggunakan rumus sebagai berikut :


78/128

65

Rumus regresi linier berganda :

Y = a + b1x1 + b2x2

Keterangan :

Y = Variabel terikat (Kinerja Karyawan)

a = Bilangan konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel bebas (x1)

b2 = Koefisien regresi variabel bebas (x2)

x1 = Variabel bebas (disiplin)

x2 = Variabel bebas (lingkungan kerja)

3.9.2 Teknik Pengujian Hipotesis

3.9.2.1 Uji Asumsi Klasik


55%
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji layak tidaknya

model analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian. Uji ini

meliputi :

1. Uji Normalitas
99%
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah

distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi


63%
normal. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik
51%
dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai

asyimp.sig (2-tailed) lebih besar dar 5% artinya data variabel

berdistrubui (Situmorang et al, 2011:100) dalam ( Mutia Arda,

2017:60)
79/128

66

2. Uji Heterokedastisitas
66%
Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen

adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel


63%
independen (hoterokedastisitas). Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan

jika variabel independen signifikan secara statistic

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi


81%
heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas

tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi

tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas
53%
Uji multikolinearitas variabel independen yang satu

dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling

berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.


69%
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas

dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF ( Variance

Inflation Faktor) melalui program SPSS.


71%
Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Nilai


73%
umumnya yang bisa dipakai adalah nilai H1 : b1≠b2≠0, artinya

secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan


51%
dari variabel bebas (X1 dan X2) yaitu berupa disiplin kerja
80/128

67

dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sebagai

variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan :

HO diterima jika thitung < ttabel 𝑎 = 5%

H1 diterima jika thitung > ttabel 𝑎 = 5%

4. Uji Linieritas
88%
Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua

variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak

signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai persaratan

dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian SPSS

dengan menggunakan test for linierity dengan pada taraf

signifikan 0,05.

5. Uji t parsial
91%
Menurut Sugiyono (2017:332), hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah peneletian.

Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data


96%
yang terkumpul. Dikatakan sementara, karna jawaban yang

diberikan didasarkan pada teori yang relafan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Pengertian hipotesis tersebut adalah

untuk hipotesis penelitian, sedangkan secara statistik

hipotesis diartikan sebagai peryataan mengenai keadaan


95%
popolasi (parameter) yang akan di uji kebenaranya

berdasarkan data yang diperoleh dari sample penelitian


81/128

68

55%
(statistik). Maka penulisan menggunakan statistic uji t

dengan aturan pengambilan keputusan adalah :


t < t
Bila hitung tabel berarti Ho diterima

t >t
Bila hitung tabel maka Ho ditolak

Rumusnya uji t persial :

rp √n − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − rp2

Keterangan :

rp = Korelasi parsialyang ditemukan

n = Jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel

Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :


63%
1. Apabila T – hitung < T – tabel dan sig > 𝑎 (0,05) maka

H diterima.
63%
2. Apabila T – hitung > T – tabel dan sig < 𝑎 (0,05) maka

Ho ditolak.

6. Uji F (Simultan)
88%
Uji F digunakan pada dasarnya digunakan untuk

mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen.
82/128

69

Rumusnya uji f (simultan)

𝑅2 / 𝐾
𝐹=
(1 − 𝑅 2 )/(𝑛 − 𝑘 − 1)

Keterangan :

R2 = Keterangan determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sample

Dasar pengembilan keputusan uji F adalah sebagai berikut :


70%
1. Apabila Fhitung < Ftabel dan sig > 𝑎 (0,05) maka Ho diterima.
75%
2. Apabila Fhitung > Ftabel dan sig < 𝑎 (0,05) maka Ho ditolak.

3.9.2.2 Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi (R 2)

1. Analisis Korelasi
92%
Koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengukur

kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel.

Korelasi tidak menujukkan hubungan fungsional atau

dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara


50%
variabel dependen dengan variabel independen. Menghitung

besar hubungan variabel X dengan variabel Y, dihitung

dengan rumus product moment yaitu :

Rumus korelasi dan determinasi :


83/128

70

𝑛 ∑ xy − ∑(x)(∑ y)
𝑟=
√[𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2][𝑛 ∑ 𝑦2 − ( ∑ 𝑦2)

Keterangan :

R = koenfisien korelasi

x = Variabel

n = Jumlah Variabel
60%
Adapun hubungan interprestasi koefisien korelasi dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi Interprestasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2017:278)

2. Koefisien Determinasi (R2)


84/128

71

82%
Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Koefisien determinasi R2 adalah antara

nol dan satu. Nilai R2 yang terkecil berarti kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas, (Sugiyono,2017:288).

Dengan rumus :

Kd = R2 x 100%

Keterangan :

Kd : Koefisien determinasi

R2 : korelasi (hubungan)
85/128

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

A. Sejarah PT Starmedia Intisarana Sejati

PT Starmedia Intisarana Sejati merupakan perusahaan penyedia

barang kebutuhan untuk keperluan sekolah atau kantor. PT Starmedia

Intisara Sejati berdiri pada tahun 2009 di Bekasi dan pendirinya adalah

Bapak Yusuf. Tempat pertama yang berada di daerah Bekasi sekarang

dijadikan kantor pusat dan sudah membuka toko yang saat ini sudah

tersebar di daerah Bekasi, Jakarta, dan Bandung. Untuk jenis barang yang

disediakan diantaranya : stationery, office equipment, peralatan komputer,

buku, mainan anak dan lain sebagainya. Dan sebelumnya PT Starmedia


54%
Intisarana Sejati bekerjasama dengan PT Gramedia Asri Media. Dengan

mengambil buku dari gramedia untuk dijual kembali ke toko. Tetapi

dikarenakan penjualan menurun saat ini PT Starmedia Intisarana Sejati

sudah tidak bekerjasama dan hanya menjual buku dari distributor buku

lainnya.

B. Visi dan Misi PT Starmedia Intisarana Sejati

VISI : Menjadi perusahaan retail yang tersebar di seluruh Indonesia.

MISI : Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan

kelengkapan produk yang dibutuhkan dalam kebutuhan sekolah,

kantor dan sehari-hari.

72
86/128

73

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari penelitian yang telah

dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir dan

deskripsi pekerjaan (job description) terhadap kepuasan kerja karyawan PT.

Starmedia intisarana Sejati.

4.2.1. Deskriptif Karakteristik Responden

A. Berdasarkan Jenis Kelamin


80%
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki-Laki 22 44%
Perempuan 28 56%
Total 50 100%
Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa karyawan

starmedia intisarana sejati ternyata didominasi oleh responden

perempuan 28 atau (56%) dan responden laki-laki 22 atau (44%).


87/128

74

B. Berdasarkan Usia
67%
Karakteristik responden berdasarkan usia dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Frekuensi Persentase


< 20 Tahun 3 6%
21-30 Tahun 30 60%
31-40 Tahun 9 18%
> 41 Tahun 8 16%
Total 50 100%
Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa karyawan

starmedia intisarana sejati yang memiliki responden usia < 20 tahun


60%
sebanyak 3 atau (6%), responden usia 21-30 tahun sebanyak 30

atau (60%), responden usia 31-40 tahun sebanyak 9 atau (18%), dan

responden usia > 41 tahun sebanyak 8 atau (16%).

C. Berdasarkan Pendidikan
74%
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Responden Frekuensi Persentase

SMA/SMK 33 66%
D3 1 2%
S1 15 30%
S2 1 2%
Total 50 100%
Sumber: data diolah
88/128

75

68%
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan karakteristik responden

berdasarkan pendidikan SMA/SMK sebanyak 33 atau (66%)


53%
responden, yang memiliki pendidikan D3 sebanyak 1 atau (2%)

responden, yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 15 atau (30%)

responden, dan yang memiliki pendidikan S2 sebanya 1 atau (2%)

responden.

D. Berdasarkan Masa Kerja


75%
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Persentase

< 1 Tahun 5 10%


1-3 Tahun 11 22%
3-5 Tahun 15 30%
> 5 Tahun 19 38%
Total 50 100%
Sumber: data diolah
50%
Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa karyawan pt starmedia

intisarana sejati yang memiliki masa kerja <1 tahun sebanyak 5 atau
57%
(10%) responden, yang memiliki masa kerja 1-3 tahun sebanyak 11

atau (22%) responden, yang memiliki masa kerja 3-5 tahun


59%
sebanyak 15 atau (30%) responden, dan yang memiliki masa

kerja >5 tahun sebanyak 19 atau (38%) responden.


89/128

76

4.2.2. Analisis Deskriptif


72%
Statistik deskriptif yang disajikan dari hasil penelitian ini bertujuan

memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang

diperoleh dilapangan :

Tabel 4.5

Uji Analisis Deskriptif

Statistics
Pengembangan Deskripsi Pekerjaan Kepuasan
Karir (job description) Kerja
Valid 50 50 50
N
Missing 0 0 0
Mean 33,34 56,80 35,56
Std. Error of Mean ,752 ,740 ,623
Median 33,50 55,50 34,00
Mode 34 54 33
Std. Deviation 5,321 5,229 4,409
Variance 28,311 27,347 19,435
Skewness ,012 ,849 1,350
Std. Error of Skewness ,337 ,337 ,337
Kurtosis -,592 ,578 ,333
Std. Error of Kurtosis ,662 ,662 ,662
Range 20 24 14
Minimum 24 49 31
Maximum 44 73 45
25 29,75 53,00 33,00
Percentiles 50 33,50 55,50 34,00
75 36,50 60,25 36,00
Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat secara deskriptif bahwa variabel

variabel pengembangan karir memiliki mean atau rata-rata sebesar

33,34. Selanjutnya variabel deskripsi pekerjaan (job description)

memiliki mean atau rata-rata 56,80 dan variabel kepuasan kerja memiliki

mean atau rata-rata 35,56.


90/128

77

4.2.3. Uji Distribusi Frekuensi

1. Variabel Pengembangan Karir (X1)

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner terhadap 50

responden dari variabel pengembangan karir yang terdiri dari 9 item

pernyataan pada penelitian ini maka dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Pengembangan Karir

Pernyataan Jawaban Responden


No Pengembangan
Karir STS TS CS S SS TOTAL

Saya dimutasikan
karena memiliki 10 12 20 8
1 - 176
potensi / (20%) (24%) (40%) (16%)
kemampuan lebih

Setelah
dimutasikan
7 20 17 6
2 potensi bekerja - 172
(14%) (40%) (34%) (12%)
saya menjadi
semakin meningkat

Saya dimutasi
karena 8 11 25 6
3 - 179
dipromosikan untuk (16%) (22%) (50%) (12%)
naik jabatan

Dengan mutasi
kesempatan
8 23 16
4 mendapatkan - 3 (6%) 164
(16%) (46%) (32%)
promosi lebih
terbuka
50%
Pekerjaan saya
saat ini sudah saya 10 36
5 - - 4 (8%) 194
kuasai karena (20%) (72%)
mempunyai
91/128

78

pengalaman kerja
yang sama

Keterampilan yang
saya punya dapat
41 8
6 mempengaruhi - - 1 (2%) 207
(82%) (16%)
pengembangan
karir
72%
Pekerjaan saat ini
sesuai dengan latar 26 20
7 - - 4 (8%) 178
belakang (52%) (40%)
pendidikan saya
54%
Pelatihan yang
diberikan
perusahaan 28 11 11
8 - - 183
membantu saya (56%) (22%) (22%)
dalam peningkatan
karir di perusahaan
52%
Saya mengikuti
pelatihan yang
32 8
9 diadakan agar - 1 (2%) 9 (18%) 197
(64%) (16%)
mempunyai
keahlian tertentu
Sumber : data diolah

Pada tabel 4.6 di atas menunjukkan distribusi frekuensi dari

setiap item pernyataan pada variabel pengembangan karir, di dapat

skor tertinggi dari jawaban responden sebesar 82% menjawab

setuju atau nilai total skor 207 pada pernyataan “Keterampilan yang

saya punya dapat mempengaruhi pengembangan karir”. Sedangkan

untuk skor terendah yaitu sebesar 16% menjawab setuju atau total

nilai skor 164 pada pernyataan “Dengan mutasi kesempatan

mendapatkan promosi lebih terbuka”.

2. Variabel Deskripsi Pekerjaan (Job Description) (X2)

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner terhadap 50

responden dari variabel deskripsi pekerjaan (job description) yang


92/128

79

terdiri dari 18 item pernyataan pada penelitian ini maka dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.7
55%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

Pernyataan Deskripsi Jawaban Responden


No Pekerjaan (Job
Description) STS TS CS S SS TOTAL
56%
1 Wewenang karyawan
tidak mengalami
tumpang tindih - 14 24 10
2 (4%) 150
(28%) (48%) (20%)
(overlapping) dengan
posisi lain
2 Saya memahami hal-hal
- 8 27 10 5
yang menjadi 162
(16%) (54%) (20%) (10%)
wewenang saya
71%
3
Tanggung jawab yang
diberikan kepada - 8 28 9 5
161
karyawan sesuai (16%) (56%) (18%) (10%)
dengan kompetensinya
4 Saya mampu
menganalisa suatu
permasalahan dan - 12 26 10
2 (4%) 152
mencari pemecahan (24%) (52%) (20%)
atas masalah yang saya
hadapi
5 Deskripsi pekerjaan
yang diberikan
- 13 25 10
menggambarkan 2 (4%) 151
(26%) (50%) (20%)
tanggung jawab
karyawan
6
Keterampilan yang saya
punya dapat - 8 26 11 5
163
mempengaruhi (16%) (52%) (22%) (10%)
pengembangan karir
93/128

80

7
Karyawan memahami
- 7 29 10
peraturan/kebijakan 4 (8%) 161
(14%) (58%) (20%)
peusahaan

8 Karyawan mempunyai
banyak informasi yang
penting tentang kondisi
kerja yang dihadapi - 12 28
8 (8%) 2 (4%) 150
(24%) (56%)
sekarang terutama
dalam membantu
kelancaran
99%
kerja
9 Fasilitas yang
disediakan sudah sesuai
- 8 27 10 5
dengan kebutuhan 162
(16%) (54%) (20%) (10%)
dalam melaksanakan
pekerjaannya
10
Tempat kerja yang - 10 22 14
4 (8%) 162
nyaman (20%) (14%) (28%)
11 60%
Target standar hasil
kerja yang diharapkan - 12 26 10
2 (4%) 152
sudah sesuai dengan (24%) (52%) (20%)
bidang pekerjaan
12
Adanya kejelasan
mengenai target yang - 9 22 15
4 (8%) 164
(18%) (44%) (30%)
diharapkan
13 64%
Hubungan yang baik
dengan rekan kerja - 12 20 16
2 (4%) 158
dalam mencapai target (24%) (40%) (32%)
kerja
64%
14 Latar belakang
pendidikan saya sesuai - 14 23 11
2 (4%) 151
dengan jenis pekerjaan (28%) (46%) (22%)
saya saat ini
100%
15 Posisi jabatan dan
tanggung jawab
pekerjaan disesuaikan - 14 22 12
2 (4%) 152
(28%) (44%) (24%)
dengan latar belakang
pengalaman kerja
94/128

81

16 58%
Jabatan yang diberikan
sinkron dengan bidang - 8 26 11 5
163
pendidikan yang saya (16%) (52%) (22%) (10%)
miliki
17 75%
Pekerjaan yang
diberikan sudah sesuai - 11 22 13
4 (8%) 160
dengan pengetahuan (22%) (44%) (26%)
yang dimiliki
92%
18
Jabatan pekerjaan
sesuai dengan keahlian - 8 27 11
4 (8%) 161
dan keterampilan yang (16%) (54%) (22%)
dimiliki karyawan

Sumber : data diolah

Pada tabel 4.7 di atas menunjukkan distribusi frekuensi dari

setiap item pernyataan pada variabel deskripsi pekerjaan (job

description), di dapat skor tertinggi dari jawaban responden sebesar

30% menjawab setuju atau nilai total skor 164 pada pernyataan

kedua belas. Sedangkan untuk skor terendah yaitu sebesar 20%

dan 8% menjawab setuju atau total nilai skor 150 pada pernyataan

kesatu dan kedelapan.

3. Variabel Kepuasan Kerja (Y)

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner terhadap 50

responden dari variabel kepuasan kerja yang terdiri dari 9 item

pernyataan pada penelitian ini maka dapat dijelaskan sebagai

berikut
95/128

82

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap

Variabel Kepuasan Kerja

Jawaban Responden
Pernyataan Kepuasan
No
Kerja STS TS CS S SS TOTAL

Atasan memberi masukan 39 11


1 ketika saya bekerja - - - 211
(78%) (22%)

Menaati peraturan yang 37 13


2 diterapkan perusahaan - - - 213
(74%) (26%)

Melakukan tugas yang 24 26


3 diberikan sampai selesai - - - 226
setiap harinya (48%) (52%)

Karyawan diberikan 23 13 10
4 kesempatan untuk - 4 (8%) 179
(46%) (26%) (20%)
mendapatkan promosi
51%
Promosi yang dilakukan
perusahaan memotivasi 15 24 11
5 - - 196
karyawan untuk lebih (30%) (48%) (22%)
berkembang dan maju
56%
Atasan mampu mengambil
keputusan dengan cepat, 8 33 9
6 tepat dan efektif dalam - - 201
(16%) (66%) (18%)
mencapai tujuan
perusahaan
Saya berpikir untuk keluar 9 18 14 9
7 - 173
dari perusahaan (18%) (36%) (28%) (18%)
85%
Saya berniat keluar dari
perusahaan karena 17 23 9
8 pekerjaan yang diberikan - 1 (2%) 190
(34%) (46%) (18%)
terlalu berat
63%
Saya mencari informasi
19 23 8
mengenai lowongan - -
9 189
pekerjaan di tempat lain (38%) (46%) (16%)

Sumber : data diolah


96/128

83

Pada tabel 4.8 di atas menunjukkan distribusi frekuensi dari

setiap item pernyataan pada variabel kepuasan kerja, di dapat skor

tertinggi dari jawaban responden sebesar 52% menjawab sangat

setuju atau nilai total skor 226 pada pernyataan ”Melakukan tugas

yang diberikan sampai selesai setiap harinya”. Sedangkan untuk

skor terendah yaitu sebesar 18% menjawab sangat setuju atau total

nilai skor 173 pada pernyataan “Saya berpikir untuk keluar dari

perusahaan”.

4.3. Analisis Data

4.3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


84%
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu instrument

alat ukur telah menjalankan fungsi utamanya. Penyebaran kuesioner

dilakukan pada 50 karyawan pt starmedia intisarana sejati sebagai

responden dengan jumlah pernyataan sebanyak 39, dimana seluruh

item pernyataan dikategorikan valid dengan syarat r-hitung atau nilai

pada kolom connected item-total correlation lebih besar daripada r-tabel

atau product moment. Dalam hal ini r-tabel ditetapkan sebesar (0,279)

berdasarkan r-table alfa 5% dan ketentuan untuk mengambil

keputusannya adalah :
61%
 Jika r-hitung positif dan r-hitung > r-tabel maka butir pernyataan

tersebut valid
97/128

84

71%
 Jika r-hitung negatif atau r-hitung < r-tabel maka butir pernyataan

tersebut tidak valid


92%
Sedangkan uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh sebuah alat ukur dapat

diandalkan atau dipercaya. Untuk mengukur reliabilitas dapat dengan

uji Cronbach Alpha, uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach

Alpha dipilih karena uji tersebut sesuai untuk kuesioner dengan


64%
menggunakan skala likert. Berikut adalah hasil uji validitas dan

reliabilitas dari ketiga variabel sebagai berikut:

1. Pengembangan Karir (X1)

Variabel Pengembangan Karir terdapat sebanyak 9

pernyataan yang disebarkan kepada 50 responden, berikut hasil

uji validitasnya :

Tabel 4.9

Uji Validitas Variabel Pengembangan Karir

Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Pernyataan 1 29,82 19,824 ,846 ,913
Pernyataan 2 29,90 20,418 ,890 ,908
Pernyataan 3 29,76 20,635 ,833 ,913
Pernyataan 4 30,06 21,527 ,816 ,914
Pernyataan 5 29,46 24,580 ,670 ,924
Pernyataan 6 29,20 26,163 ,479 ,933
Pernyataan 7 29,78 24,093 ,601 ,927
Pernyataan 8 29,34 22,474 ,848 ,913
Pernyataan 9 29,40 23,429 ,706 ,921
Sumber : data diolah
98/128

85

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa dari setiap variabel

menunjukkan hasil yang signifikan dan menunjukkan bahwa r-


62%
hitung > r-tabel (0,279). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

item pernyataan pada variabel pengembangan karir adalah valid,

untuk itu dapat dilanjutkan pada proses pengujian selanjutnya.


57%
Dibawah ini merupakan tabel hasil uji reliabilitas variabel

pengembangan karir.

Tabel 4.10

Uji Reliabilitas Variabel Pengembangan Karir

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on N of
Standardized Items Items
,928 ,928 9
Sumber : data diolah
52%
Berdasarkan tabel 4.10 diatas variabel pengembangan karir

pada penelitian ini adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha =


53%
0,928 > 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa item pernyataan

yang valid memiliki kehandalan dan konsisten dalam mengukur

variabel pengembangan karir.

2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) (X2)

Variabel Deskripsi Pekerjaan (Job Description) terdapat

sebanyak 18 pernyataan yang disebarkan kepada 50 responden,

berikut hasil uji validitasnya :


99/128

86

Tabel 4.11

Uji Validitas Variabel Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

Item-Total Statistics
Scale Scale Corrected Cronbach's
Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Item Deleted Correlation Deleted
Deleted
Pernyataan 1 53,70 90,867 ,670 ,926
Pernyataan 2 53,46 90,172 ,682 ,926
Pernyataan 3 53,48 90,255 ,682 ,926
Pernyataan 4 53,66 90,270 ,739 ,925
Pernyataan 5 53,68 91,365 ,648 ,927
Pernyataan 6 53,44 90,374 ,663 ,926
Pernyataan 7 53,48 90,744 ,696 ,926
Pernyataan 8 53,70 91,602 ,669 ,926
Pernyataan 9 53,46 90,172 ,682 ,926
Pernyataan 10 53,46 91,804 ,557 ,929
Pernyataan 11 53,66 91,739 ,634 ,927
Pernyataan 12 53,42 91,106 ,611 ,928
Pernyataan 13 53,54 96,172 ,301 ,934
Pernyataan 14 53,68 90,793 ,664 ,926
Pernyataan 15 53,66 91,902 ,580 ,928
Pernyataan 16 53,44 90,211 ,674 ,926
Pernyataan 17 53,50 90,337 ,641 ,927
Pernyataan 18 53,48 91,969 ,589 ,928
Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.11 diatas terlihat bahwa dari setiap

variabel menunjukkan hasil yang signifikan dan menunjukkan


53%
bahwa r-hitung > r-tabel (0,279). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua item pernyataan pada variabel deskripsi pekerjaan

(job description) adalah valid, untuk itu dapat dilanjutkan pada

proses pengujian selanjutnya. Dibawah ini merupakan tabel hasil

uji reliabilitas variabel deskripsi pekerjaan (job description).


100/128

87

Tabel 4.12

Uji Reliabilitas Variabel Deskripsi Pekerjaan (Job

Description)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based N of
on Standardized Items Items
,931 ,931 18
Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.12 diatas variabel deskripsi pekerjaan

(job description) pada penelitian ini adalah reliabel karena nilai


53%
Cronbach’s Alpha = 0,931 > 0,60. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa item pernyataan yang valid memiliki kehandalan dan

konsisten dalam mengukur variabel pengembangan karir.

3. Kepuasan Kerja (Y)

Variabel Kepuasan Kerja terdapat sebanyak 9 pernyataan yang

disebarkan kepada 50 responden, berikut hasil uji validitasnya :

Tabel 4.13

Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja


Item-Total Statistics
Scale Scale Corrected Cronbach's
Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Item Correlation Deleted
Deleted Deleted
Pernyataan 1 31,3400 16,515 ,807 ,852
Pernyataan 2 31,3000 17,071 ,592 ,863
Pernyataan 3 31,0400 17,876 ,306 ,879
Pernyataan 4 31,9800 13,816 ,713 ,849
Pernyataan 5 31,6400 15,337 ,630 ,856
Pernyataan 6 31,5400 16,825 ,469 ,869
Pernyataan 7 32,1000 13,235 ,721 ,850
Pernyataan 8 31,7600 14,758 ,707 ,848
Pernyataan 9 31,7800 14,991 ,719 ,847

Sumber : data diolah


101/128

88

Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat bahwa dari setiap

variabel menunjukkan hasil yang signifikan dan menunjukkan


58%
bahwa r-hitung > r-tabel (0,279). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua item pernyataan pada variabel kepuasan kerja

adalah valid, untuk itu dapat dilanjutkan pada proses pengujian


64%
selanjutnya. Dibawah ini merupakan tabel hasil uji reliabilitas

variabel kepuasan kerja.

Tabel 4.14

Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on N of
Standardized Items Items
,872 ,881 9
Sumber : data diolah
50%
Berdasarkan tabel 4.14 variabel kepuasan kerja pada penelitian

ini adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha = 0,872 > 0,60.
53%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa item pernyataan yang valid

memiliki kehandalan dan konsisten dalam mengukur variabel

pengembangan karir.

4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui penelitian yang akan

dibahas, untuk itu alat analisis regresi linear memerlukan uji persyaratan yang
52%
disebut uji asumsi klasik, sehingga uji asumsi klasik dilakukan sebelum regresi
102/128

89

linear berganda jika lulus uji asumsi klasik, maka dapat diterima sebagai sebuah
78%
bentuk permodelan yang sah. Pengujian asumsi klasik sendiri terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heter oskedastisitas, uji linearitas.

4.4.1 Uji Normalitas


74%
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data

berdistribusi normal yaitu bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi

normal, dimana data memuat pada nilai mean (rata-rata) dan median
76%
(nilai tengah). Uji normalitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Sumber : data diolah
103/128

90

Pada grafik histogram tiga variabel tersebut dapat dilihat bahwa

nilai residual berbentuk menyerupai lonceng (genta/bel) dengan

standar deviasi 0,979 sehingga dapat disimpulkan data tersebut

normal.
58%
Selain menggunakan histogram uji normalitas dapat juga diukur
69%
dengan kolmogrov smirnov. Dalam penelitian ini juga menggunakan uji

kolmogrov smirnov dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 50
Normal Mean ,0000000
Parameters a,b Std. Deviation 3,08848596
Absolute ,101
Most Extreme
Positive ,101
Differences
Negative -,050
Kolmogorov-Smirnov Z ,712
Asymp. Sig. (2-tailed) ,691
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : data diolah
51%
Berdasarkan tabel 4.15 nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

menunjukkan 0,691 > 0,05 yang artinya data tersebut normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas


86%
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi yang diteliti ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independent). Uji multikolinearitas berarti terjadi korelasi antar variabel


50%
bebas (X). Untuk mengukur ada tidaknya multikolinearitas dengan nilai

VIF (Varian Infloating Factor). Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
104/128

91

80%
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas. Berikut output uji multikolineritas :

Tabel 4.16

Uji Multikolinearitas

Sumber : data diolah

Berdasarkan data pada tabel 4.16 hasil output data di atas

terlihat bahwa pada Collinearity Statistics, semua nilai < 10. Baik itu

variabel pengembangan karir maupun deskripsi pekerjaan (job


86%
description) yaitu sebesar 1,161 atau (1,161 < 10). Hal ini berarti bahwa

tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independent dalam model

regresi.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas


92%
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke


100%
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas.


68%
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi

gejala heteroskedastisitas dengan melihat grafik antara nilai prediksi


105/128

92

96%
variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SREID). Deteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREID dan


94%
ZPRED dimana sumbu Y adalaha Y yang telah diprediksi dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang terletak di

studentized.
87%
 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka

mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas.


89%
 Jika tidak terdapat pola yang jelas, maupun titik-titik yang menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : data diolah
106/128

93

76%
Berdasarkan hasil output scatterplot di atas bahwa titik-titik
93%
menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.4.4 Uji Linearitas


81%
Secara umum uji linearitas bertujuan untuk mengetahui dua

variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak.

Data yang baik seharusnya terdapat hubungan linear atau variabel

independent dengan variabel dependent.

Tabel 4.17

Uji Linearitas

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 484,921 2 242,461 24,381 ,000b
1 Residual 467,399 47 9,945
Total 952,320 49
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Deskripsi Pekerjaan (job description), Pengembangan Karir
Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui niai signifikansi sebesar 0,000.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa antara Pengembangan Karir, Deskripsi

Pekerjaan (Job Description) dan Kepuasan Kerja memiliki hubungan

yang linear. Hal ini karena nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,050.

4.5. Analisis Regresi


107/128

94

4.5.1 Analisis Regresi Sederhana


66%
1. Analisis Regresi Sederhana Pengembangan Karir (X1) terhadap

Kepuasan Kerja (Y)


55%
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara kedua variabel yaitu Pengembangan Karir (X1)

terhadap Kepuasan Kerja (Y). Berikut hasil analisis regresi

sederhana :

Tabel 4.18

Analisis Regresi Sederhana

Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.18 koefisien regresi sederhana diatas,

maka diketahui bahwa koefisien regresi sebesar 0,558 untuk

pengembangan karir dan konstanta sebesar 16,946. Dengan

demikian persamaan regresi linear sebagai berikut :

Y = 16,946 + 0,558 X1

73%
Berdasarkan analisis regresi sederhana di atas dapat dijelaskan

sebagai berikut:
108/128

95

 Nilai konstanta sebesar 16,946 artinya jika pengembangan karir

tidak diketahui atau nilainya 0 (nol) maka total kepuasan kerja

adalah 16,946 dan variabel lain tetap


61%
 Nilai koefisien regresi pengembangan karir sebesar 0,558 artinya

jika pengembangan karir dilakukan sebesar satu satuan, maka

kepuasan kerja akan meningkat sebesar 0,558 dan variabel lain

tetap
61%
Artinya disini terlihat adanya hubungan yang positif antara variabel

pengembangan karir (X1) terhadap variabel kepuasan kerja (Y).

2. Analisis Regresi Sederhana Deskripsi Pekerjaan (Job

Descriptiom) (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)


55%
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara kedua variabel yaitu Pengembangan Karir (X1)

terhadap Kepuasan Kerja (Y). Berikut hasil analisis regresi

sederhana :

Tabel 4.19

Analisis Regresi Sederhana


109/128

96

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Terhadap

Kepuasan Kerja

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.19 koefisien regresi sederhana diatas,

maka diketahui bahwa koefisien regresi sebesar 0,192 untuk

deskripsi pekerjaan (job description) dan konstanta sebesar 24,508.

Dengan demikian persamaan regresi linear sebagai berikut :

Y = 24,508 + 0,192 X2
73%
Berdasarkan analisis regresi sederhana di atas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

 Nilai konstanta sebesar 24,508 artinya jika deskripsi pekerjaan

(job description) tidak diketahui atau nilainya 0 (nol) maka total

kepuasan kerja adalah 24,508 dan variabel lain tetap

 Nilai koefisien regresi deskripsi pekerjaan (job description)

sebesar 0,192 artinya jika deskripsi pekerjaan (job description)


72%
dilakukan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja akan

meningkat sebesar 0,192 dan variabel lain tetap


110/128

97

Artinya disini terlihat adanya hubungan yang positif antara variabel

deskripsi pekerjaan (job description) (X2) terhadap variabel

kepuasan kerja (Y).

4.5.2 Analisis Regresi Berganda


85%
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh dua atau lebih variabel independet terhadap

variabel dependent. Persamaan regresi dapat dilihat dari hasil uji

coefficients terhadap kedua variabel independent yaitu pengembangan

karir dan deskripsi pekerjaan (job description) terhadap variabel

dependent yaitu kepuasan kerja. Berikut hasil analisis regresi

berganda :

Tabel 4.20

Analisis Regresi Berganda

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.20 diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut :

Y = 13,590 + 0,480 (X1) + 0,103 (X2)


111/128

98

76%
Berdasarkan analisis regresi berganda di atas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

 Nilai konstanta sebesar 13,590 artinya jika pengembangan karir

dan deskripsi pekerjaan (job description) tidak diketahui atau

nilainya 0 (nol) maka total kepuasan kerja adalah 13,590 dan

variabel lain tetap

 Nilai koefisien regresi pengembangan karir sebesar 0,480 artinya

jika pengembangan karir dilakukan sebesar satu satuan, maka

kepuasan kerja meningkat sebesar 0,480 dan variabel lain tetap

 Nilai koefisien regresi deskripsi pekerjaan (job description)

sebesar 0,103 artinya jika deskripsi pekerjaan (job description)


71%
dilakukan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja akan

meningkat sebesar 0,103 dan variabel lain tetap

4.6. Analisis Korelasi dan Analisis Koefisien Determinasi

4.6.1 Analisis Korelasi Berganda


62%
Uji korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan aosiasi

(hubungan) linear antara dua variabel bebas (X) atau secara simultan

dengan variabel terikat (Y). Jika terdapat dua variabel maka disebut

dengan korelasi sederhana, tetapi jika lebih dari dua variabel maka

disebut korelasi berganda. Berikut uji korelasi berganda.


112/128

99

Tabel 4.21

Korelasi Antar Variabel


Correlations
Pengembangan Deskripsi Pekerjaan Kepuasan
Karir (job description) Kerja
Pearson 1 ,373** ,674 **
Pengembangan Correlation
Pengembangan
Karir
Sig. (2- ,008 ,000
Karir
tailed)
N 50 50 50
Pearson ,373** 1 ,469 **
Deskripsi
Deskripsi
Pekerjaan (job Correlation
Pekerjaan (job
description) Sig. (2- ,008 ,001
description) tailed)
N 50 50 50
Pearson ,674** ,469** 1
Kepuasan Kerja Correlation
Kepuasan Kerja Sig. (2- ,000 ,001
tailed)
N 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber : data diolah
54%
Berdasarkan tabel 4.21 nilai korelasi untuk variabel
54%
pengembangan karir terhadap kepuasan kerja adalah 0,674. Maka

dapat disimpulkan hubungan antara pengembangan karir dan

kepuasan kerja memiliki pengaruh yang kuat. Sementara nilai korelasi

untuk variabel deskripsi pekerjaan (job description) terhadap kepuasan


51%
kerja adalah 0,373. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan

deskripsi pekerjaan (job description) terhadap kepuasan kerja memiliki

pengaruh yang rendah.


113/128

100

Tabel 4.22

Koefisien Korelasi Berganda

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.20 nilai sig.F change (0,000) < 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa antara variabel pengembangan karir dan

deskripsi pekerjaan (job description) secara bersama-sama atau

simultan berhubungan dengan variabel kepuasan kerja. Nilai koefisien

korelasi (R) sebesar 0,714 artinya terdapat pengaruh atau hubungan

yang kuat antara pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan (job

description) terhadap kepuasan kerja.

4.6.2 Analisis Koefisien Determinasi


99%
Bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
82%
dalam menerangkan variasi variabel dependent. Koefisien determinasi

(R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variabel-variabel dependent. Berikut hasil uji koefisien

determinasi :
114/128

101

Tabel 4.23
66%
Hasil Uji Koefisien Determinasi Pengembangan Karir Terhadap

Kepuasan Kerja

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.23 menunjukkan koefisien determinasi (R 2)

pada persamaan pengaruh Pengembangan Karir terhadap kepuasan


65%
kerja. Nilai koefisien determinasi dilihat pada kolom R Square sebesar
72%
0,454. Artinya pengembangan karir berpengaruh sebesar 45,4%
81%
terhadap kepuasan kerja. Sedangkan sisanya yaitu 54,6% dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain.

Tabel 4.24
60%
Hasil Uji Koefisien Dete rminasi Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

Terhadap Kepuasan Kerja

Sumber : data diolah


115/128

102

Berdasarkan tabel 4.24 menunjukkan koefisien determinasi (R 2)

pada persamaan pengaruh deskripsi pekerjaan (job description)


68%
terhadap kepuasan kerja. Nilai koefisien determinasi dilihat pada kolom
51%
R Square sebesar 0,220. Artinya deskripsi pekerjaan (job description)
82%
berpengaruh sebesar 22% terhadap kepuasan kerja. Sedangkan

sisanya yaitu 78% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

Tabel 4.25

Hasil Uji Koefisien Determinasi Pengembangan Karir dan Deskripsi

Pekerjaan (Job Description) Terhadap Kepuasan Kerja

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.25 menunjukkan koefisien determinasi (R 2)

pada persamaan pengaruh pengembangan karir dan deskripsi


65%
pekerjaan (job description) terhadap kepuasan kerja. Nilai koefisien

determinasi dilihat pada kolom R Square sebesar 0,509. Artinya

pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan (job description)

berpengaruh sebesar 50,9%% terhadap kepuasan kerja karyawan pt


116/128

103

starmedia intisarana sejati dan sisanya 49,1% dipengaruhi oleh faktor

lain.

4.7. Uji Hipotesis


67%
Pengujian hipotesis adalah untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis
77%
yang diiajukan. Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini berkaitan

dengan ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu
58%
pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan (job description) terhadap

dependent yaitu kepuasan kerja baik secara parsial maupun simultan.

Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel :


73%
 Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap

variabel terikat (Y)


68%
 Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas (X) tidaka berpengaruh

terhadap variabel terikat (Y)

Berdasarkan nilai signifikansi sebagai berikut :


62%
 Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat (Y)


63%
 Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat (Y)


117/128

104

58%
1. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Pengembangan Karir (X1) Terhadap

Kepuasan Kerja (Y)

Tabel 4.26

Hasil Uji T Pengembangan Karir (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.26 hasil uji t variabel pengembangan karir

menunjukkan bahwa nilai Thitung 6,318 sementara nilai Ttabel adalah :

Ttabel = t 1/2 . 5% df 50-2

Ttabel = t 2,5% df 48 = 2,011


63%
Sehingga Thitung 6,318 > Ttabel 2,011 dengan tingkat signifikansi 0,000 <
70%
0,05. Maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja.
118/128

105

2. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Deskripsi Pekerjaan (Job

Description) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Tabel 4.27

Hasil Uji T Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Terhadap Kepuasan

Kerja (Y)

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.26 hasil uji t variabel pengembangan karir

menunjukkan bahwa nilai Thitung 3,680 sementara nilai Ttabel adalah :

Ttabel = t 1/2 . 5% df 50-2

Ttabel = t 2,5% df 48 = 2,011


63%
Sehingga Thitung 3,680 > Ttabel 2,011 dengan tingkat signifikansi 0,001 <
60%
0,05. Maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

deskripsi pekerjaan (job description) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja.


119/128

106

3. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)


50%
Uji F dilakukan untuk menguji secara simultan pengaruh variabel

pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan ( job description) terhadap


57%
kepuasan kerja maka dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan nilai

Fhitung dengan Ftabel dan melihat angka signifikansinya. Berdasarkan nilai

Fhitung dan F tabel:


73%
 Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh

terhadap variabel terikat (Y)


67%
 Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat (Y)

 F tabel dilihat dengan Df1 = jumlah variabel independent

Df2 = n-k-1

Keterangan :

n = jumlah sampel yang digunakan

k = jumlah variabel independent

α= 5%, t= 0,05

Dengan level sig. sebesar 5%, nilai Df1 =2 dan Df2+ n-k-1 (50-2-1) di dapat

nilai df = 47. Maka dapat dilihat bahwa nilai Ftabel sebesar 3,20.

Berdasarkan nilai signifikansi sebagai berikut :


62%
 Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat (Y)


63%
 Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat (Y)


120/128

107

Tabel 4.28
58%
Hasil Uji F Pengaruh Pengembangan Karir dan Deskripsi Pekerjaan

(Job Description) Terhadap Kepuasan Kerja

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
Regression 484,921 2 242,461 24,381 ,000b
1 Residual 467,399 47 9,945
Total 952,320 49

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


b. Predictors: (Constant), Deskripsi Pekerjaan (job description), Pengembangan Karir
Sumber : data diolah
62%
Pengambilan keputusan uji f dapat dilihat pada nilai signifikansinya
69%
(Sig.) jika nilai sig. < 0,05 maka kesimpulannya ada pengaruh antara kedua

variabel independent terhadap variabel dependent.


66%
Berdasarkan tabel 4.28 hasil uji f diperoleh nilai signifikansi pada kolom

sig. sebesar 0,000 < 0,05. Selain itu hasil uji f ditunjukkan dengan nilai

24,381 pada nilai F, karena Fhitung 24,381 > Ftabel 3,20 maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengembangan karir

dan deskripsi pekerjaan (job description) secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga hipotesis ketiga

diterima.
121/128

108

4.8. Pembahasan
76%
1. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

PT Starmedia Intisarana Sejati


63%
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis untuk variabel pengembangan

karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari

jawaban kuesioner yang di isi oleh responden, perusahaan memberikan

pelatihan untuk membantu karyawan meningkatkan karirnya dan karyawan

yang mengikuti pelatihan tersebut difokuskan untuk mempunyai keahlian


55%
tertentu. Sehingga keterampilan yang karyawan punya dapat
53%
mempengaruhi pengembangan karir. Karyawan pun menguasai

pekerjaannya dikarenakan mempunyai pengalaman kerja yang sama

sehingga pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan yang


68%
dimiliki. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.


62%
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

Muhammad Ramdhan (2016), Muhammad Iqbal Faronsyah dan


79%
Trisninawati (2020), Muhammad Carda P (2019) menunjukkan bahwa

pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja.
64%
2. Pengaruh Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan PT Starmedia Intisarana Sejati


50%
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis untuk variabel deskripsi

pekerjaan (job description) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap


122/128

109

kepuasan kerja. Dari kuesioner yang di isi oleh responden, tanggung jawab

yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kompetensinya dan

karyawan pun memahami peraturan atau kebijakan perusahaan tersebut.


61%
Pemberian target kepada karyawan juga memiliki kejelasan mengenai

target yang diharapkan. Serta jabatan yang diberikan juga sesuai dengan

pendidikan sebelumnya dan pekerjaan yang diberikan sesuai dengan


57%
keahlian maupun keterampilan yang dimiliki karyawan. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa deskripsi pekerjaan ( job description) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.


63%
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Masim

Supriyadi, Syahrum Agung, Muhammad Azis Firdaus (2020), Shelly Nurillah

Sucaga, Ulil Amri, Mariyam Zanariah (2018), Elfira Ilany, Prihatin

Lumbanraja, Muhammad Zarlis (2020) menunjukkan bahwa deskripsi

pekerjaan (job description) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja.
61%
3. Pengaruh Pengembangan Karir dan Deskripsi Pekerjaan ( Job

Description) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Starmedia

Intisarana Sejati

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis untuk variabel pengembangan

karir dan deskripsi pekerjaan (job description) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan kerja, karyawan selalu melakukan tugas yang

diberikan sampai selesai dan atasan selalu memberikan masukan jika ada

kesalahan dalam pekerjaan yang dilakukan. Promosi atau kenaikan jabatan


123/128

110

yang dilakukan perusahaan juga dapat memotivasi karyawan untuk


55%
berkembang dan maju. Atasan juga mamou mengambil keputusan dengan
54%
cepat, tepat dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir dan deskripsi

pekerjaan (job description) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan kerja.
84%
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
56%
Sarsono, Y. Djoko Suseno (2013) menunjukkan bahwa pengem bangan

karir dan deskripsi pekerjaan (job description) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja.


124/128

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
68%
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis yang telah dijelaskan pada

bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini, yaitu :
69%
1. Secara parsial variabel pengembangan karir mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Starmedia


66%
Intisarana Sejati. Apabila pengembangan karir meningkat maka kepuasan

kerja juga akan meningkat. Hal ini juga dapat dilihat bahwa pengembangan

karir berkontribusi sebesar 45,4% terhadap Kepuasan Kerja PT Starmedia

Intisarana Sejati.
55%
2. Secara parsial variabel deskripsi pekerjaan ( job description) mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT


54%
Starmedia Intisarana Sejati. Apabila deskripsi pekerjaan (job description)

meningkat maka kepuasan kerja juga akan meningkat. Hal ini juga dapat

dilihat bahwa pengembangan karir berkontribusi sebesar 22% terhadap

Kepuasan Kerja PT Starmedia Intisarana Sejati.


56%
3. Secara simultan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan ( job description) berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Jika pengembangan karir dan

deskripsi pekerjaan (job description) meningkat maka kepuasan kerja

karyawan akan meningkat, artinya ada hubungan yang positif antara kedua

111
125/128

112

variabel terhadap kepuasan kerja. Dimana pengembangan karir dan

deskripsi pekerjaan (job description) berpengaruh secara simultan yang

memberikan kontribusi sebesar 50,9% terhadap kepuasan kerja karyawan

PT Starmedia Intisarana Sejati.

5.2 Saran
78%
Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel

pengembangan karir dan deskripsi pekerjaan (job description) terhadap

kepuasan kerja karyawan, maka sebaiknya pihak perusahaan terus

meningkatkan dan mengevaluasi untuk perkembangan karir agar karyawan

mempunyai rasa aman untuk tidak diberhentikan pekerjaannya jika sudah

mempunyai karir yang baik. Dan untuk deskripsi pekerjaan (job description)

lebih dijperjelas kembali agar tidak ada karyawan yang tidak bertanggung
52%
jawab atas pekerjaannya yang telah diberikan sehingga karyawan

mempunyai rasa kepuasan kerja yang lebih lagi pada perusahaan.

2. Bagi Peneliti

Selanjutnya agar hasil peneliti ini dapat menjadi salah satu informasi yang

dapat digunakan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian

ini pada masa yang akan datang melalui penelitian yang lebih mendalam

dengan menambah variabel lain yang dapat dijadikan inikator, sehingga

hasil yang didapatkan bisa lebih memuaskan.


126/128

DAFTAR PUSTAKA

Akhmal, A., Laia, F., & Sari, R. A. (2018). Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Bisnis Administrasi Vol 07 No 01, 20-24.

Azhary, A., Hendriani, S., & Efni, Y. (2014). Pengaruh Deskripsi Kerja dan
Penempatan Terhadap Kepuasan Kerja. JURNAL TEPAK MANAJEMEN
BISNIS Vol.VI No.2.

Bahri, S., & Nisa, Y. C. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Motivasi Kerja.
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 9-15.

Budiono, Dian Putri Widiasari;. (2016). Pengaruh Konflik Peran dan Pengembangan
Karir Terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen Vol.
16 No.1, 44-65.

Carda, Muhammad;. (2019). Pengaruh Pengembangan Karir dan Iklim Organisasi


Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Puskesmas Mangasa di Makassar.
Jurnal BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol 8 No 3.
Ceylan, B., & Kay, Ç. (2014). An Empirical Study on the Role of Career Development
Programs in Organizations and Organizational Commitment on Job
Satisfaction of Employees. American Journal of Business and Management,
178-191.

Faronsyah, M. I., & Trisninawati, T. (2020). Pengaruh Pengembangan Karir


Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Jasa Raharja Putera
Palembang. Jurnal Ilmiah Bina Manajemen Vol 3 No 2.

Fauzi, & Tasrief, M. (September 2021). Pengaruh Kemampuan Kerja,


Pengembangan Karir dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Pada Bidang Keuangan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Bireuen. Jurnal Magister Manajemen Vol. 2, No.4.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 21


Update PLS Regresi (7 ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Handaru, Agung Wahyu; Wahda, Laysa Aneu Afrill; Paramita, Widiya;. (2015).
Pengaruh Pengembangan Karir dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan PT POS Indonesia (PERSERO) Bekasi. Jurnal Riset Manajemen
Sains Indonesia (JRMSI) | Vol 6, No. 1, 5-10.

113
127/128

Ilany, E., Zarlis, M., & Lumbanraja, P. (2020). The Effect of Job Description and Job
Stress on Performance of Employee with Employment Satisfaction as
Intervening Variables in PT Bess Finance Medan. International Journal of
Research and Review.

Lie, D., Hutabarat, D. M., & Marisi Butarbutar. (2018). PENGARUH MOTIVASI DAN
PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI
PT ALAMJAYA WIRASENTOSA DEPO PEMATANGSIANTAR. Jurnal
Manajemen dan Keuangan Vol.6 No.1, 1-10.

Lisdiani, V. (2017). PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP


KEPUASAN KERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING. DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND
POLITICAL SCIENCE, 1-8.

Mwaisaka, D. M. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Suportif dan Direktif


Terhadap Pekerjaan Karyawan. Jurnal Internasional Manajemen Sumber,
42-60.

Naway, F. A., & Haris, I. (2017). The Effect of Career Development, Perception of
Organizational Justice and Job Satisfaction on Teacher's Organizational
Citizenship Behavior. International Review of Management and Marketing,
17-21.

Okechukwu, W. (2017). INFLUENCE OF TRAINING AND DEVELOPMENT,


EMPLOYEE PERFORMANCE ON JOB SATISFACTION. Journal of
Technology Management and Business.

Ramdhan, Muhammad;. (Oktober 2016). Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap


Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Caturbina Guna Persada. Jurnal Ilmiah
Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1.

Ramhit, K. S. (2019). The impact of job description and career prospect on job
satisfaction: A quantitative study in Mauritius. Journal of Human Resource
Management, 1-7.

Sarsono, & Y. D. (2013). Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Pengembangan Karir


Terhadap Prestasi Kerja dengan Kepuasan kerja sebagai variabel moderasi.
Jurnal Pengabdian Masyarakat 139.
Sihombing, E. H. (2018). Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja
Pada PT Arta Boga Cemerlang Medan. Jurnal Ester.
Supriyadi, Masim; Firdaus, Muhammad Azis; Agung, Syahrum;. (Mei 2020).
Pengaruh Kepemimpinan dan Job Description Terhadap Kepuasan Kerja.
Jurnal Manager Vol. 3, No. 2.

114
128/128

Susilo, Cahya Indra; Riswati, Fatimah; Prasetyo, Indra;. (2017). PENGARUH


BUDAYA ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP
KEPUASAN KERJA PRAJURIT MELALUI MOTIVASI KERJA DI SATUAN
KAPAL AMFIBI KOARMATIM. Jurnal Manajerial Bisnis Vol. 1 No. 2.

Wickramaratne, Widana Pathiranage Richard;. (2020). Sustainability in Career


Development: The Impact of Career Development Culture and Career
Support of Senior Management on Career Satisfaction. Emerging Markets
Journal Vol. 10 No. 2, 3.

Wijaya SE, M.Si, Muslim;. (2017). Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Pengembangan
Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Kimia Farma Plant
Medan. Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol 3 No. 1, 6-15.
Winda, O., Nayati, U. H., & Arik, P. (2017). IMPACT OF COMPENSATION AND
CAREER DEVELOPMENT ON JOB SATISFACTION AND EMPLOYEES
PERFORMANCE. RJOAS, 4 (64).

Zanariah, Mariyam; Sucaga, Shelly Nurillah; Amri, Ulil;. (Ed. Januari - Juni 2018).
Pengaruh Deskripsi Kerja (Job Description), Work-Life Balance dan Budaya
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Perpustakaan Daerah Provinsi
Sumatera Selatan. Jurnal Kompetitif Vol.7 No. 1.

115

Anda mungkin juga menyukai