Anda di halaman 1dari 55

1/4

Judul
Nugas

27 %
KESAMAAN
11 %
AKADEMIK
23 %
INTERNET
Tanggal: 2022-01-29 16:28:14(+00:00 UTC)
ID Laporan: 61f56b2c862c131f9
Jumlah kata: 8969
Jumlah karakter: 59290
2/4

Sumber serupa

 PENTINGYA EVALUASI PROGRAM DI INSTITUSI PENDIDIKAN


1 2,9%
 https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/download/13/12
Internet

 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan dan ...


2  https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/19896/05.3%20bab%203.pdf?sequence=7&isA 2,4%
llowed=y
Internet

 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis ...


3 2,3%
 http://digilib.iain-jember.ac.id/126/6/H.%20BAB%20III.pdf
Internet

 69) Efektivitas adalah hubungan antara output d


4  http://repository.um - 1,5%
palembang.ac.id/id/eprint/3454/2/222015153_BAB%20II_SAMPAI%20BAB%20TERAKHIR.pdf
Internet

 15. BAB III.pdf


5 1,4%
 http://eprints.umg.ac.id/3520/4/15.%20BAB%20III.pdf
Internet

 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...


6  http://eprints.uny.ac.id/22050/5/BAB%20III.pdf
1,3%
Internet

 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam melakukan sebuah ...


7  http://eprints.umm.ac.id/42899/3/BAB%20II.pdf
1,1%
Internet

 PEREMPUAN HINDU-BALI YANG NYEROD DALAM MELAKUKAN PENYESUAIAN DIRI


8  Ni Made Dwi Mahardini,David Hizkia Tobing 0,9%
 Jurnal Psikologi Udayana,2018
Akademik

 efektivitas program perpuseru di perpustakan umum ...


9  http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln2adb377f70full.pdf
0,9%
Internet

 analisis kebijakan kartu pra kerja terhadap pekerja yang di ...


10 0,9%
 https://jurnalretrieval.hukum.uns.ac.id/index.php/jurnalretrieval/article/download/5/5/31
Internet

 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata ...


11  http://repository.unmuhjember.ac.id/6489/4/BAB%20I.pdf
0,8%
Internet

 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN ...


12  http://repository.upi.edu/16316/5/S_SOS_1001447_Chapter_3.pdf
0,8%
Internet

 KONSEP SEHAT DAN SAKIT PADA INDIVIDU DENGAN UROLITHIASIS (KENCING BATU) DI KA-
BUPATEN KLUNGKUNG, BALI
13  Samuel Dwi Krisna Triyono,Yohanes K. Herdiyanto
0,7%
 Jurnal Psikologi Udayana,2018
Akademik

 EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK BUMI ...


14 0,7%
 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/download/28541/27925
Internet
3/4

 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA BERPIKIR, DAN ...


15  http://repository.unpas.ac.id/42960/3/3.%20BAB%20II.pdf
0,7%
Internet

 Efektifitas Program Kartu Prakerja Dalam Membangun ...


16  https://www.journal.iainlangsa.ac.id/index.php/jii/article/download/2763/1582/
0,6%
Internet

 Page 77 - Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan ...


17  http://library.fis.uny.ac.id/digital/fisbook/14bfa6bb14875e45bba028a21ed38046/files/basic - 0,6%
html/page77.html
Internet

 12 BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEP OPERASISONAL A ...


18  https://repository.uin-suska.ac.id/20197/7/7.%20BAB%20II.pdf
0,6%
Internet

 ISSN 2303-1174 Mourin M. Mosal, Analisis Efektivitas ... - Neliti


19  https://media.neliti.com/media/publications/1791-ID-analisis-efektivitas-kontribusi-pajak-parkir- 0,6%
terhadap-pendapatan-asli-daerah-pad.pdf
Internet

 Tinjauan Konstitualitas dan Studi Implementasi Kebijakan ...


20  https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snh/article/view/707
0,6%
Internet

 EFEKTIFITAS KEBIJAKAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA ...


21 0,6%
 https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/article/download/5415/3960
Internet

 Kebermaknaan Hidup pada Anak Pidana di Bali


22  A.A. Sagung Suari Dewi,David Hizkia Tobing 0,5%
 Jurnal Psikologi Udayana,2014
Akademik

 Peran Keluarga terhadap Manajemen Relapse (Kekambuhan) pada Orang Dengan Skizofrenia
(ODS)
23  Ni Nengah Henny Meiantari,Yohanes Kartika Herdiyanto
0,5%
 Jurnal Psikologi Udayana,2018
Akademik

 Komitmen Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Bima)
24  Uun Ainul Yaqin,Titik Herwanti,Akram Akram
0,5%
 E-Jurnal Akuntansi,2018
Akademik

 GAMBARAN STRATEGI COPING ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DALAM


MENJALANI TERAPI PENGOBATAN
25  Komang Try Damayanti,Luh Kadek Pande Ary Susilawati
0,5%
 Jurnal Psikologi Udayana,2016
Akademik

 Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia - Ekonomis ...


26 0,5%
 http://ekonomis.unbari.ac.id/index.php/ojsekonomis/article/view/179
Internet

 covid-19: kebijakan strategis dalam menangani dampak ...


27  https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/SD/article/download/300/174
0,5%
Internet

28  Analisis evaluasi kebijakan publik bantuan tunai - Penerbit ... 0,5%


4/4

 https://penerbitgoodwood.com/index.php/jastaka/article/download/209/68
Internet

 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ...


29 0,5%
 http://repository.upi.edu/63091/4/s_pls_0705055_chapter3.pdf
Internet

 skripsi efektivitas pelaksanaan program rumah hati rumah ...


30  http://repository.unhas.ac.id/256/2/E21116311_skripsi_12-11-2020%28FILEminimizer%29_1-2.pdf
0,5%
Internet

 Introduction
31  https://us.sagepub.com/sites/default/files/upm-binaries/35465_Intro.pdf
0,5%
Internet
1/51

USULAN PENELITIAN

ANALISIS EFEKTIFITAS PEMBERIAN BANTUAN KARTU PRAKERJA


TERHADAP PENURUNAN TINGKAT PENGANGGURAN DI KABUPATEN
BANYUMAS

Disusun Oleh :
Kalih Bagus Aryana
F1B018061

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
52%
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
2022
2/51

A. Latar Belakang Masalah

Pengangguran merupakan sebuah masalah yang terdapat disetiap

negara di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Pengangguran yang terjadi


ter

disebabkan oleh tingginya jumlah penduduk usia produktif tetapi tidak

diimbangi dengan luasnya


luasnya lapangan
lapangan pekerjaan
pekerjaan yang
yang ada.
ada. Pada
Padaakhir
akhirtahun
tahun

2019 penganguran bertambah banyak di Indonesia disebabkan karena adnya

19. Salah
Pandemi Covid-19. Salah satu
satu masalah
masalah serius
se yang terjadi akibat dari

pandemi covid-19 adalah semakin meningkatnya gelombang PHK yang

dilakukan oleh perusahaan,


perusahaan, buruh
buruh unpaid leave, dan sektor informal banyak

yang kehilangan mata pencaharian.

Berdasarkan data yang diambil dari Kementerian Ketenagakerjaan


60%
yang dirilis pada tanggal
tanggal 11
11 April
April2020,
2020,tercatat
tercatatada
adalebih
lebihdari
dari1,5
1,5juta
jutaorang
orang

telah kehilangan pekerjaan yang merupakan imbas dari pandemi covid-19.

Kemudian sebanyak 10,6% dari jumlah tersebut atau sekitar 160 ribu orang

kehilangan pekerjaan karena PHK dari tempat mereka bekerja, sedangkan

89,4% lainnya tidak bekera karena dirumahkan.

Akibat dari meluasnya dampak pandemi covid-19 pemerintah pada

tahun 2020 mengeluarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang digunakan


55%
sebagai landasan
landasan hukum
hukum oleh
oleh pemerintah
pemeri dan otoritas lainnya melaksanakan

extraordinary actions atau melakukan langkah–langkah yang bersifat luar

biasa yang
yang diperlukan,
diperlukan, termasuk
termasuk dalam
dalamhal
haliniiniadalah
adalahmelakukan
melakukanpelebaran
pelebaran

defisit lebih dari 3 persen terhadap PDB.


3/51

Program penanganan dampak Covid-19 yang dilakukan oleh

pemerintah salah satunya adalah dengan mengeluarkan kebijakan atau

program Kartu Prakerja.


Prakerja. Program
Program Kartu
Kartu Prakerja
Prakerja ini
ini dapat
dapat dihubungkan
dihubungkan

dengan teori dari Olaniyi (2020) dimana pada teori itu dijelaskan bahwa
85%
rakat sangat menurun secara drastis,
apabila ekonomi masyarakat drastis, maka
maka pemerintah
pemerintah

harus mengambil kebijakan strategis yang akseleratif dalam menangani

kesulitan ekonomi yang menimpa masyarakat (Kurniawansyah, et al 2020).

Program Kartu Prakerja diharapkan menjadi salah satu dari banyak program

yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk dapat mengurangi beban dari

masyarakat yang terdampak secara ekonomi karena adanya pendemi Covid-

19. Alokasi
Alokasi anggaran yang
yang dikeluarkan untuk
untuk program Kartu
Kartu Prakerja yang
yang

sebelumnya di anggarkan sebesar Rp. 10,0


10 triliun dengan sasaran 2 juta

peserta jumlahnya meningkat menjadi Rp. 20,0 triliun dengan sasaran 5,6 juta
52%
peserta. Besaran yang didapatkan oleh setiap
setiap perserta
perserta program
program adalah
adalah Rp.
Rp.3,6
3,6

juta dengan pembagian


pembagian sebagai
sebagai berikut,
berikut,biaya
biayapelatihan
pelatihanRp.
Rp. 1,0
1,0 juta,
juta, insentif
59%
pasca pelatihan Rp. 600
600 ribu/bulan
ribu/bulan diberikan
diberikanselama
selama44bulan
bulanatau
atauempat
empatkali,
kali,

dan insentif survei sebesari Rp. 150 ribu.

Sasaran utama dari program Kartu Prakerja dimana pada awalnya

adalah pencari kerja muda seperti yang sudah direncanakan sebelumnya

19 kemudian
karena adanya pandemi Covid-19 kemudian sasaran
sasaran program
programberubah
berubah

menjadi para pekerja formal/informal dan juga para pelaku usaha mikro yang

terdampak secara langsung dan berkurangnya aktivitas ekonomi akibat

19. Kebijakan yang dikeluarkan


pendemi Covid-19. dikeluarkanpemerintah pada program
4/51

kartu prakerja ini merupakan sebuah bentuk respon cepat pemerintah dalam

mengurangi dampak keparahan yang ditimbulkan oleh Covid-19.

Dalam pelaksanaan program Kartu Prakerja terdapat beberapa hal

menjadi tantangan serta hambatan. Pertama, Pelatihan yang merupakan

kegiatan utama dari program ini sulit dilaksanakan secara maksimal dan

berkesinambungan. Dikutip dari data


data yang
yang ada
ada pada
pada platform
platform mitra
mitra Kartu
Kartu

Prakerja, biaya pelatihan yang dikenakan dari satu jenis kursus rata-rata

nya adalah Rp. 300 ribu, dengan kuota yang dimiliki setiap peserta
besarnya

adalah Rp.
Rp. 11 juta
juta maka
makasetiap
setiappeserta
pesertadapat
dapatmemilih
memilihpaling
palingbanyak
banyak
adalah
adalah

tiga jenis
jenis pelatihan.
pelatihan.Pelatihan
Pelatihanyang
yangdilakukan
dilakukantertulis
tertulisdalam
dalam
Perpres
Perpres
Nomor
Nomor

36 Tahun 2020 Pasal 5 Ayat 3, jenis pelatihan dapat dilakukan secara daring

dan atau luring.


luring. Karena
Karena melihat
melihatkeadaan
keadaanyang
yangbelum
belumkondusif
kondusifakibat
akibatadanya
adanya

Pandemi Covid-19 maka pelatihan dilakukan secara daring, namun para

peserta banyak mengeluhkan atau memberikan kritikan terhadap paket

pelatihan aatau kursus yang diberikan oleh penyedia masih terlalu sederhana

dan cenderung seperti video tutorial yang sangat banyak ditemukan pada

media sosial secara


secara gratis
gratis seperti
seperti Google
Googledan
danYoutube.
Youtube.Untuk
Untukituituprogram
program

kartu prakerja diharapkan dapat dibenahi kembali yaitu agar sesuai tujuan

awal yaitu dapat meningkatkan


meningkatkan kompetensi
kompetensi dari
dari pencari
pencari kerja
kerja atau
atau tenaga
tenaga

kerja sehingga dapat diambil dengan maksimal oleh pasar kerja.

Kedua, yang menjadi problem dalam program kartu prakerja adalah

keberlanjutan nasib para peserta Kartu Prakerja setelah selesai mengikuti

program yang ada


ada akan
akan bagaimana.
bagaimana. Apakah
Apakahsetelah
setelahseluruh
seluruhtahapan
tahapanprogram
program
5/51

telah dilaksanakan akan ada aturan yang mengikat dimana para lulusan

program Kartu Prakerja akan dapat langsung bekerja atau diserap oleh pasar

kerja. Untuk dapat menjadi program


program yang
yang dapat
dapat berkontribusi
berkontribusi signifikan
signifikan

dalam mengatasi pengangguran di Indonesia, program Kartu Prakerja

seharusnya memiliki target berapa persen dari lulusannya agar dapat terserap

ke dalam pasar kerja.

Problem yang ketiga adalah dikarenakan Kartu Prakerja merupakan

program baru dari pemerintah, banyak ditemukan masalah atau ketidak

sesuaian dalam pelaksanaan program yang kemudian membutuhkan

perbaikan serta
serta regulasi
regulasi yang
yangbaik,
baik, terlebih
terlebihlagi
lagidalam
dalamhal
haltata
tata kelola
kelola (good
(

governcance). Kemudian masih banyaknya pemikiran dari masyarakat

mengenai program
program Kartu
Kartu Prakerja
Prakerjacenderung
cenderungmenguntungkan
menguntungkanpenyedia
penyedia

pelatihan atau platform digital dan Lembaga pelatihan kerja yang tentunya ini

sulit untuk dihindari. Ini menjadi sebuah tantangan


tan bagi pemerintah dan

pengelola program mulai dari tingkat pusat hingga tingkat terendah untuk

menjawab semua keraguan yang ada dalam masyarakat.

Selain dari beberapa hambatan dan masalah yang telah dijelaskan

sebelumnya pada fakta dilapangan juga masih ada masalah yang


yang terjadi.
terjadi. Dari
Dari

hasil pengamatan yang dilakukan peserta kartu prakerja cenderung tidak

memanfaatkan bantuan yang diberikan sebagai modal usaha atau sebagai

modal dalam
dalam mencari
mencarikerja.
kerja. Masih
Masihbanyak
banyak penerima
penerima manfaat
man yang

menggunakan dana bantuan dari program prakerja sebagai biaya untuk

senang atau menyalurkan hobinya. Kemudian juga mengenai paket


bersenang-senang
6/51

pelatihan yang dibeli itu tidak digunakan dengan maksimal dengan kata lain

hanya sebagai formalitas saja.

Dari hasil prasurvey yang dilakuan pada Dinas Tenaga Kerja,

Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Banymas didapatkan

beberapa data yang dituliskan pada tabel dibawah ini :

Penerima Bantuan Kartu Prakerja Kabupaten Banyumas

Gelombang/Batch Tanggal Jumlah Penerima


1 16 April 2020
2 23 April 2020
3 30 April 2020
61%
4 12 Agustus 2020
5 23 Agustus 2020
6 31 Agustus 2020 28.469 Orang
7 7 September 2020
8 14 September 2020
9 21 September 2020
10 28 September 2020
11 4 November 2021
12 26 Fenruari 2021
13 7 Maret 2021
14 14 Maret 2021
11.485 Orang
15 21 Maret 2021
16 28 Maret 2021
17 7 Juni 2021
Jumlah 39.954 Orang
7/51

Dari Jumlah
Jumlah tersebut
tersebut Kabupaten
Kabupaten Banyumas
Banyumasmenempati posisi kedua

terbanyak dalam jumlah penerima bantuan kartu prakerja setelah Kota

arang di Provinsi
Semarang Provinsi Jawa
Jawa Tengah.
Tengah. Secara keseluruhan, jumlah penerima di

Provinsi Jawa Tengah adalah sebanyak 450.028 pada gelombang satu sampai
53%
sebelas dan 196.122 pada gelombang dua belas
belas sampai
sampai tujuh
tujuh belas.
belas. Total
Total

penerima bantuan di Provinsi Jawa Tengah adalah 646.150


646.150 orang.
orang. Dari
Daridata
data

tersebut diketahui bahwa Kabupaten Banymas mendapatkan prosentase

16,17% dari total keseluruhan penerima di Provinsi Jawa Tengah.

Data mengenai demografi peserta program kartu prakerja yang

mendaftar pada gelombang satu sampai sebelas pada Provinsi Jawa Tengah

menunjukan beberapa data sebagai berikut yaitu, yang pertama mengenai

statistik pendaftar menunjukan sebanyak 1.988.268 orang melakukan

registrasi pada situs kartu prakerja. Kemudian sebanyak


sebanyak 1.959.408
1.959.408 orang
orang

berhasil lolos verifikasi dan yang berhasil lolos adalah sebanyak 450.028

orang. Pada gelombang ini umur peserta didominasi oleh umur 18 sampai 25

tahun dengan jumlah


jumlah kurang
kuranglebih
lebih182.891
182.891orang.
orang.Untuk
Untuktingkat
tingkat
pendidikan
pendidikan

didominasi oleh kelulusan SMA/Sederajat dimana lebih dari setengah dari

total pendaftar. Gelombang 12 sampai 17 menunjukan data


data yang
yang berbeda
berbeda

yaitu jumlah pendaftar pada situs kartu prakerja mencapai 3.030.147 orang

dan 2.986.111 orang


orang lolos
lolos verivikasi
verivikasi kemudian
kemudian sebanyak
sebanyak 196.122
196.122 orang
orang

ektif bantuan
menjadi penerima efektif bantuan kartu
kartu prakerja.
prakerja.Pada
Padagelombang
gelombangini ini

didominasi oleh umur 26 sampai 35 tahun dan pendidikan terakhir

SMA/Sederajat.
8/51

Dari uraian yang sudah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa implementasi Program Kartu Prakerja sudah berjalan, namun masih


55%
belum berjalan secara optimal dan masih perlu untuk diperbaiki.. Masih

terdapatnya perbedaan antara rencana program dengan kenyataan dilapangan.

Pada proses pendaftaran ditemukan peserta yang masih kesulitan dalam

melakukan upload data seperti KTP. Kurangnya sosialisasi pada masyarakat

menyebabkan kurangnya informasi mengenai pendaftaran pada setiap

gelombang. Masih banyaknya penerima kartu prakerja yang ternyata

statusnya adalah pekerja atau pegawai tetap pada suatu perusahaan bukan

merupakan seorang pengangguran. Maka dari itu, hal ini menarik untuk

diteliti secara lebih mendalam mengenai Efektifitas Pemberian Bantuan Kartu

Prakerja Terhadap Penurunan Tingkat Pengangguran di Kabupaten

Banyumas.

76%
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas

maka terdapat pokok permasalahan


permasalahan dalam
dalam penelitian
penelitian yang
yang akan
akan dilakukan
dilakukan

dapat ditarik rumusan masalah “Bagaimana Efektivitas Program Katru

Prakerja di Kabupaten Banyumas?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasar pada rumusan masalah serta latar belakang masalah yang

telah disampaikan maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan


54%
mendeskripsikan bagaimana tingkat Efektivitas Program Kartu Prakerja
Prakerja

Terhadap Penurunan Tingkat Pengangguran di Kabupaten Banyumas.


9/51

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara

teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai Efektivitas

Program Kartu Prakerja Terhadap Penurunan Tingkat Pengangguran di

Kabupaten Banyumas agar pemerintah dapat meninjau dan

memperbaiki program yang diterapkan apakah sudahkah efektif

diterapkan di Kabupaten Banyumas dan agar dapat membuat kebijakan

yang lebih baik lagi kedepannya.

b. Memberikan informasi kepada seluruh masyarakat mengenai

Efektivitas Program Kartu Prakerja Terhadap Penurunan Tingkat

Pengangguran di Kabupaten Banyumas sehingga diharapkan tingkat

pengangguran dan perekonomian masyarakat tetap stabil.

2. Manfaat Teoritis

Memberikan pengetahuan dan referensi bagi mahasiswa Program

Administrasi Publik mengenai Efektivitas Program Kartu Prakerja di

Kabupaten Banyumas.
10/51

E. Tinjauaan Pustaka
89%
1. Konsep Efektivitas

1.1 Definisi Efektivitas

Efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan digunakan


73%
dalam sebuah hubungan sebab akibat (Pasolong, 2007).
2007). Efektivitas
Efektivitas juga
juga

berasal dari Bahasa Inggris yaitu “effective” yang berarti berhasil atau

sesuatu yang dilakukan berhasil dengan


dengan baik.
baik.Definisi
Definisiatau
ataupengertian
pengertian

lain dari efektivitas juga terdapat dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti sesuatu yang

ada efeknya (akibat,


(akibat, pengaruhnya),
pengaruhnya), dapat
dapatmembawa
membawahasil
hasilatau
atauberhasil
berhasil

guna (tindakan).
85%
Efektivitas menurut Effendy (1989:14),
(1989:14), adalah
adalah komunikasi
komunikasi yang
yang

prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya

yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang


56%
ditentukan. DariDari
definisi
definisiyang
yangdisampaikan
disampaikan oleh
oleh Effendy
Ef diatas

dijelaskan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya tujuan


65%
atau sasaran yang telah
telah ditentukan
ditentukan sebelumnya
sebelumnya merupakan
merupakan ukuran
ukuran

apakah suatu
suatu tujuan
tujuan telah
telah tercapai
tercapaisesuai
sesuaidengan
dengan yang
yang
direncanakan.
direncanakan.
97%
975:156), Efektivitas
Definisi lain disampaikan oleh Susanto (1975:156), Efektivitas

merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan

pesan-pesan untuk mempengaruhi. Menurut


Menurut definisi
definisi yang
yang dikemukakan
dikemukakan

oleh Susanto, dapat dipahami sebagai ukuran pencapaian tujuan yang

direncanakan secara matang.


11/51

10

52%
tas merupakan
Efektivitas merupakan sebuah
sebuah unsur
unsur pokok
pokokdalam
dalampencapaian
pencapaian

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya pada suatu


77%
organisasi atau
ataukelompok.
kelompok.
Menurut
Menurut
Sedarmayanti
Sedarmayanti
(2009:109)
(2009:109)

didefinisikan sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran

seberapa jauh target dapat tercapai. Definisi


Definisi konsep
konsepdari
dariSedarmayanti
Sedarmayanti

ini lebih berokus pada output atau keluaran tetapi pada masalah

penggunaan dan masukan


masukan kurang
kurang menjadi
menjadifokus
fokusperhatian
perhatianyang
yangutama.
utama.
99%
Kemudian menurut Beni (2016: 69)
69) Efektivitas
Efektivitas adalah
adalah hubungan
hubungan antara
antara

output dan tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa
61%
jauh tingkat output,
output, kebijakan
kebijakan dan
danprosedur
prosedurdari
dariorganisasi.
organisasi.Efektivitas
Efektivitas

juga memiliki hubungan dengan tingkat keberhasilan pada suatu operasi

di sektor publik sehingga suatu kegiatan dapat dikatakan berjalan


72%
dengan efektif apabila kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar

terhadap kesanggupan menyediakan pelayanan kepada masyarakat yang

menjadi sasaran dimana sasaran tersebut telah ditentukan sebelumnya.


88%
Efektivitas menurut Mardiasmo (2017: 134) adalah
a ukuran berhasil
70%
tidaknya pencapaian
pencapaian tujuan
tujuansuatu
suatu organisasi
organisasi mencapai
mencapai tujuannya. Jika
Jika

suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya maka organisasi tersebut


tersebut telah
telah berjalan
berjalan dengan
dengan efektif.
efektif.
91%
Indikator efektivitas akan menggambarkan tingkat jangkauan akibat dan

dampak (outcome) dari keluaran (Output) program dalam mencapai


61%
tujuan program.
program. Apabila
Apabilasemakin
semakintinggi
tinggikontribusi
kontribusidari
darikeluaran
keluaranyang
yang

dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang telah


12/51

11

ditetapkan, maka dapat dikatakan semakin efektif proses kerja suatu

unit organisasi.
100%
Mahmudi (2010:143) menyatakan bahwa
bahwa efektivitas
efektivitas merupakan
merupakan

hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus


100%
dicapai. Dikatakan efektif
efektif apabila
apabila proses
proses kegiatan
kegiatanmencapai
mencapaitujuan
tujuandan
dan
99%
sasaran akhir kebijakan. Semakin
Semakin besar
besar ouput
ouput yang
yangdihasilkan
dihasilkanterhadap
terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif

proses kerja suatu unit organisasi.


85%
Agung Kurniawan dalam buku Transformasi Pelayanan Publik
94%
mendefinisikan efektivitas dengan, "Efektivitas
"Efektivitas adalah
adalah kemampuan
kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi)

daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan

atau ketegangan diantara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109).

Efektifitas pada dasarnya adalah sebuah konsep yang lebih luas

dari hanya sebuah keampuan, melainkan mencakup berbagai faktor


98%
didalam maupun diluar diri
diri seorang.
seorang. Dengan
Dengandemikian
demikianefektivitas
efektivitastidak
tidak

hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga dapat dilihat dari

sisi persepsi atau sikap individu. (Simamora, 2008;31)


93%
Abdurahmat (2006:92) Efektifas
Efektifas adalah
adalahpemanfaatan
pemanfaatansumber
sumberdaya
daya

sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar

ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat


96%
pada waktunya.
waktunya. Dunn
Dunn (2003:429) menerangkan
menerangkan bahwa
bahwa efektivitas
efektivitas

(effectiveness) berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil


13/51

12

(akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dan diadakannya


97%
tindakan. Efektivitas,
Efektivitas,yang
yangsecara
secara
dekatdekat
berhubungan
berhubungan
dengan dengan

rasionalitas telaris, selalu diukur dari unit produksi atau layanan atau
97%
mulai moneternya.
moneternya. Dunn
Dunn(2000:601)
(2000:601)jugajuga
menambahkan
menambahkan
bahwa
bahwa

efektifitas merupakan kriteria evaluasi yang mempertanyakan apakah

hal yang diinginkan telah tercapai.


88%
Steers (1985) mendefinisikan bahwa Efektivitas adalah jangkauan

usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan
92%
sarana tertentu
tertentu untuk
untukmemenuhi
memenuhi
tujuan
tujuan
dan sasarannya
dan sasarannya
tanpa tanpa

melumpuhkan cara dan sumber daya tersebut tanpa memberi beban

yang tidak
tidak wajar
wajar terhadap
terhadap pelaksanaannya.
pelaksanaannya.Dapat disimpulkan
d bahwa

efektivitas merupakan suatu usaha yang dilakukan pada suatu program

dengan maksud untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah


59%
ditetapkan dengan
dengan memanfaatkan
memanfaatkan sumber
sumber daya
dayaserta
sertasarana
saranadan
dantanpa
tanpa

memberi tekanan yang tidak wajar terhadap Sumber Daya Manusia

dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan diatas mengenai

efektivitas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu

ukuran mengenai tingkat keberhasilan dari suatu program atau suatu

nakan sebelumnya. Semakin banyak rencana


kegiatan yang telah direncanakan

yang berhasil dilaksanakan dan dijalankan maka program atau kegiatan

itu dapat dikatakan


dikatakan semakin
semakin efektif.
efektif. Suatu
Suatuprogram
programatau
ataukegiatan
kegiatandapat
dapat
14/51

13

dikatakan efektif jika tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya dapat tercapai sesuai dengan target yang diharapkan.

1.2 Ukuran Efektivitas

Menurut Sutrisno (2007:125-126) untuk mengukur efektivitas

maka indikator yang dapat digunakan yaitu:

a. Pemahaman Program

Pemahaman program merupakan indikator yang pertama

dimana yang dimaksudkan adalah bagaimana suatu program

diterapkan oleh pemerintah sehingga masyarakat dapat dengan

mudah menerima dan memahami. Dalam pemahaman program ini

maka yang sangat diperlukan untuk memahami program adalah

seluruh pihak yang ikut terlibat dalam proses kegiatan program.

b. Tepat Sasaran

Sasaran merupakan indikator yang kedua, dimana sasaran

merupakan suatu hal yang harus ditinjau secara langsung akan

keberadaan program.
program. Ini harus dilakukan karena untuk melihat

bagaimana keberadaan program yang telah direncanakan apakah

sudah tepat sasaran dan sesuai dengan aturan dan juga rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya ataukah belum.. Suatu


Suatu program
program akan

dapat dikatakan berjalan secara efektif apabila program tersebut

berjalan sesuai dengan sasaran yang telah dilakukan sejak awal.


15/51

14

c. Tepat Waktu

Tepat waktu merupakan indikator yang


yang ketiga,
ketiga, ketepatan
k

waktu pada suatu program merupakan hal yang menadi tolok ukur,

tepat waktu ini juga menjadi penilaian apakah suatu program

ak, apabila pelaksanaan program sesuai


dikatakan efektif atau tidak,

dengan aturan waktu yang telah ditentukan maka dapat dikatakan

efektif dari segi waktu. Semakin tepat waktu yang telah

direncanakan dan pelaksanaan program maka semakin efektif

program itu bisa terealisasi.

d. Tercapainya Tujuan

Tercapainya tujuan merupakan indikator yang keempat,

pada tercapainya tujuan ini cara menilai tingkat keefektifan suatu

program dilakukan dengan mengetahui bagaimana


bagaimana tujuan
tujuan yang
yang telah
telah

direncanakan dan ditetapkan dari awal dapat dicapai. Tercapainya

tujuan pada program pemberian bantuan modal dan pelatihan dapat

dilihat dari sejauh mana tujuan-tujuan yang sudah dibuat dan

ditetapkam pada aturan sejak


sejak awal
awaldapat
dapattercapai.
tercapai.Semakin
Semakinbanyak
banyak

tujuan-tujuan memberikan manfaat kepada penerima atau sasaran

maka dapat dikatakan program berjalan secara efektif.

e. Perubahan Nyata Sebelum dan Sesudah Adanya Program.

Perubahan Nyata merupakan indiktor yang terakhir,

mengukur keefektifan dengan cara apakah suatu program

memberikan perubahan nyata atau tidak. Padaa indikator ini


ini diukur
diukur
16/51

15

dengan apakah aturan yang telah ditetapkan pada awal program

dapat direalisasikan dengan baik sesuai dengan rencana ataukah

belum.

Ukuran efektivitas menurut pendapat Kurniawan (2005) yaitu:


56%
a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan tujuan dimaksudkan
63%
agar dalam melaksanakan program yang ada dapat
dapat lebih
lebih terarah

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sehingga

tujuan dan sasaran dapat tercapai.

b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, kejelasan strategi ini

merupakan sebuah cara atau upaya yang harus dilakukan dalam

mencapai semua tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan

sebelumnya..
69%
c. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap, Hal ini

berkaitan dengan tujuan dan sasaran yang akan dituju melalui

strategi yang telah ditetapkan.

d. Perencanaan yang matang, hal ini diperlukan dengan maksud untuk

pengambilan keputusan yang nantinya akan dilakukan oleh

organisasi atau instansi untuk mengembangkan program atau

kegiatan yang berjalan dimasa depan.

e. Penyusunan program yang tepat, menyusun program sesuai dengan

apa yang dibutuhkan saat ini atau melihat keadaan yang terjadi.
17/51

16

f. Tersedianya sarana
sarana dan
danprasarana,
prasarana, sarana dan prasarana ini

dibutuhkan untuk menunjang dan memberi kelancaran proses

pelaksanaan suatu program agar dapat berjalan secara baik dan

efektif.

g. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik,

pengawasan ini diperlukan karena untuk lebih meminimalisir tingkat

kesalahan atau kekurangan agar efektivitas organisasi atau program

dapat berjalan sesuai rencana.

2. Konsep Program

2.1 Definisi Program

Program adalah pernyataan yang didalamnya berisi


61%
kesimpulan dari suatu tujuan atau
atau sasaran
sasaran yang
yang saling
saling terhubung
terhubungdan
dan

saling terkait untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran yang sama
57%
yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu
Suatu program
programbiasanya
biasanya

mencakup sebagian besar kegiatan yang berada di bawah

administrasi yang sama atau sasaran-sasaran yang saling terhubung


56%
dan juga saling
saling melengkapi,
melengkapi, dimana
dimana semua
semuaitu
ituharus
harusdilaksanakan
dilaksanakan

secara bersamaan dan berurutan. (Muhaimin,


(Muha 2009).
77%
Hasibuan (2006:
(2006: 72)
72) menjelaskan
menjelaskan pendapatnya
pendapatnyamengenai
mengenai

program bahwa program adalah, suatu jenis rencana yang jelas dan

konkret karena di dalamnya sudah tercantum


tercantum sasaran,
sasaran, kebijaksanaan,
kebijaksanaan,

prosedur, anggaran, dan waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.


18/51

17

Program di dalam Kamus


Kamus Besar
Besar Bahasa
Bahasa Indonesia
Indonesia (KBBI)
(KBBI)

daring didefinisikan sebagai rancangan mengenai asas-asas serta


63%
usaha yang akan dijalankan.
usaha-usaha dijalankan. Secara
Secara umum
umum program
program dapat
dapat
58%
diartikan sebagai kesimpulan dari suatu
suatu rencana.
rencana. Program
Program juga
juga dapat
dapat

diartikan sebagai suatu kerangka dasar dari pelaksanaan suatu

kegiatan untuk mencapai tujuan.


87%
Pariata Westra dkk (1989) mengatakan bahwa program

adalah rumusan yang membuat gambaran pekerjaan yang akan

dilaksanakan beserta petunjuk cara pelaksanaannya.


68%
Menurut Charles 0. Jones (dalam Anas, 2018) Pengertian

Program adalah
adalah cara
carayang
yangdilakukan
dilakukan
untuk
untuk
mencapai
mencapai
tujuan.
tujuan.
73%
Kayatomo (1985, h.162) mengatakan bahwasannya program

merupakan rangkaian aktivitas yang mempunyai saat permulaan

yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mencapai suatu

tujuan.

Menurut Charles O. Jones dalam Siti Erna Latifi


Latifi Suryana
Suryana
77%
(2009:28) terdapat tiga
tiga pilar
pilar aktivitas
aktivitas dalam
dalammenjalankan
menjalankanprogram
program

yaitu:

a. Pengorganisasian

Pengorganisasian ini dilakukan dengan membentuk

suatu struktur organisasi yang bertujuan untuk

mengoperasikan program yang akan dijalankan sehingga

terbentuk suatu pembagian yang


yang jelas
jelas mengenai
mengenai pelaksana
pelaksana
19/51

18

kegiatan dari sumber daya manusia yang memiliki

kompeten dan berkualitas pada bidangnya.

b. Interpretasi

Interpretasi ini harus dikuasai oleh pelaksana program

atau kegiatan agar menjalankan program sesuai dengan


52%
petunjuk teknis dan
dan petunjuk
petunjuk pelaksana
pelaksanayang
yangtelah
telahdidibuat
buat

dan ditetapkan sebelumnya agar tujuan yang diharapkan

dapat tercapai.

c. Penerapan atau aplikasi

Pada penerapan atau aplikasi ini diperlukan adanya

pembuatan suatu prosedur kerja yang jelas dengan tujuan

agar program kerja


kerja dapat
dapat berjalan
berjalan sesuai
sesuai dengan
dengan jadwal
jadwal

kegiatan yang telah dibuat dan tidak akan berbenturan atau

berselisih dengan program lainnya yang juga telah dibuat.

80%
Definisi program seperti yang dikutip oleh Owen dalam
100%
Smith (1989:26) menjelaskan
menjelaskan bahwa:
bahwa: defines a program
program as:
as: aa set
set of
of

planned activities directed toward bringing about specified change

(s) in an identified and identifiable audience. This


This Suggests
Suggests that
thataa
100%
program has two essential components: aa documented
documented plan;
plan; and
and

action consistent with the documentation contained in the plan.


64%
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa Program

merupakan serangkaian kegiatan terencana yang diarahkan untuk

membawa perubahan tertentu dalam audiens yang teridentifikasi dan


20/51

19

79%
dapat diidentifikasi.
diidentifikasi. Ini
Inimenunjukkan
menunjukkanbahwa
bahwa
sebuah
sebuah
program
program
100%
memiliki dua komponen
komponen penting:
penting: rencana
rencanayang
yangterdokumentasi;
terdokumentasi;dan
dan

tindakan yang konsisten dengan dokumentasi yang terkandung

dalam rencana.

Menurut Donald B. Yarbrough


Yarbrough dkk
dkk (2010:
(2010: xxiv),
xxiv), bahwa:
bahwa:
98%
Programs as the systematic application of resources guided by logic,

beliefs, and assumptions identifying human needs and factors related

to them. Defined completely, a program is:


67%
• a set of planned systematic activities

• using managed resources

• to achieve specified goals

• related to specific needs

• of specific, identified, participating human individuals or

groups

• in specific contexts
90%
• resulting in documentable outputs, outcomes, and impacts

• following assumed (explicit or implicit) systems of beliefs

(diagnostic, causal, intervention, and implementation

theories about how the program works)

• with specific, investigable costs and benefits.


21/51

20

70%
Definisi menurut Donald B.
B. Yarbrough
Yarbrough diatas
diatas dapat diartikan
di

bahwa Program sebagai aplikasi sistematis sumber daya yang

dipandu oleh logika, keyakinan, dan asumsi yang mengidentifikasi

kebutuhan manusia dan faktor-faktor yang


yang terkait
terkaitdengannya.
dengannya.

Didefinisikan sepenuhnya, sebuah program adalah:


56%
• Serangkaian kegiatan sistematis yang direncanakan

• Menggunakan sumber daya yang dikelola

• Untuk mencapai tujuan yang ditentukan

• Terkait dengan kebutuhan khusus

• Individu atau kelompok manusia yang spesifik,

teridentifikasi, dan berpartisipasi

• Dalam konteks tertentu

• Menghasilkan keluaran, hasil, dan dampak yang dapat

didokumentasikan

• Mengikuti sistem keyakinan yang diasumsikan (eksplisit atau

implisit) (teori
(teoridiagnostik,
diagnostik,
kausal,
kausal,
intervensi,
intervensi,
dan dan

implementasi tentang cara kerja program)

• dengan biaya dan manfaat yang spesifik dan dapat

diinvestigasi.

Arikunto dan Jabar (2009:3) juga


juga memberikan
memberikan pandangannya
pandangannya

mengenai program, menurutnya ada dua pengertian atau definisi dari

istilah program. Program dapat dijelaskan secara khusus dan secara


56%
umum. Definisi secara umum program merupakan
merup sebuah bentuk
22/51

21

67%
rencana yang akan dilakukan.
dilakukan. Program
Program jikan
jikan dikaitkan
dikaitkan langsung
langsung

dengan efektivitas program maka program diartikan sebagai sebuah

kesatuan kegiatan yang merupakan penerapan


penerapan dari
dari kebijakan
kebijakan dimana
dimana
72%
kegiatan berlangsung dalam proses yang berkaitan dan terjadi dalam

suatu organisasi atau kelompok yang melibatkan banyak orang.


67%
Arikunto menjelaskan lebih lanjut dengan mengatakan bahwa

terdapat tiga arti yang penting dan perlu ditekankan dalam

menentukan program yaitu :


72%
(1) Realisasi atau implementasi suatu kebijakan,

(2) Terjadi dalam waktu relatif lama bukan kegiatan tunggal

tetapi jamak berkesinambungan, dan

(3) Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok


sekelompok orang.
orang.
74%
Program diartikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan

yang dapat disebut sebagai sistem yang didalamnya terdapat

rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali

tetapi berkesinambungan.

93%
Menurut (Tayibnapis. 2008)
2008) program
program adalah
adalah segala
segala sesuatu
sesuatu

yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan


80%
hasil atau pengaruh. Menurut (Widoyoko. 2013) program merupakan

serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan saksama dan dalam

pelaksanaannya berlansung dalam proses yang berkesinambungan,


77%
dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang.
23/51

22

Beberapa karakteristik yang dapat membantu seseorang untuk

mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu :


99%
1. Program cenderung membutuhkan staff, misalnya untuk

melaksanakan atau sebagai pelaku program.


83%
2. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program

biasanya juga dapat diidentifikasi melalui anggaran.


100%
3. Program memiliki identitas sendiri yang apabila berjalan

secara efektif dapat diakui oleh publik.

Berdasarkan penjelassan yang telah disampaikan diatas dapat

disimpulkan bahwa program adalah seperangkat kegiatan atau

aktivitas yang telah direncanakan untuk mencapai suatu perubahan


54%
tertentu terhadap
terhadap suatu
suatu kelompok
kelompok tertentu.
tertentu.Program
Programjuga
jugadapat
dapat

diartikan sebagai suatu kesimpulan dari beberapa harapan atau

tujuan yang ingin dicapai.

3. Konsep Efektifitas Program

Efektivitas program adalah suatu cara yang dilakukan untuk melihat

atau mengukur seberapa baik program yang dilakukan tersebut bekerja


55%
capai tujuan
dalam mencapai tujuan yang
yang telah
telah ditentukan
ditentukansebelumnya.
sebelumnya.Efektivitas
Efektivitas

program dapat diketahui dengan melakukan pembandingan antara keluaran


54%
program dengan tujuan program, apabila keluaran atau hasil
hasil yang
yang diperoleh
diperoleh

sesuai dengan tujuan atau tercapainya tujuan yang telah ditentukan maka
24/51

23

53%
program tersebut dapat
dapat dikatakan
dikatakan efektif.
efektif. Apabila hasil yang diperoleh

sebaliknya atau tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka

dapat dikatakan program tersebut tidak efektif.


87%
Ada banyak cara atau pendapat untuk menilai apakah suatu program

dikatakan efektif.
efektif. Antara
Antaralain
lainada
adayang
yangberpendapat
berpendapatbahwa
bahwasuatu
suatuprogram
program

kan efektif, dapat dilihat


dapat dikatakan dilihat dari
dari pencapaian
pencapaian tujuan.
tujuan. Jika
Jika tujuan
tujuan

program yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan baik, maka

program tersebut dianggap efektif.


71%
Program yang baik menurut Tjokroamidjojo (1984) harus memiliki

ciri-ciri sebagai berikut yaitu:

a) Tujuan yang dirumuskan dengan jelas.

b) Identifikasi peralatan terbaik untuk mencapai tujuan ini.

c) Kerangka kebijakan yang konsisten atau proyek terkait untuk

mencapai tujuan program seefisien mungkin.

d) Mengukur perkiraan biaya dan manfaat yang diharapkan yang

dihasilkan oleh program

e) Memiliki hubungan dengan program lain dalam upaya pembangunan.

f) Berbagai upaya di bidang manajemen, termasuk penyediaan sumber

daya manusia, keuangan dan upaya lain untuk melaksanakan program.

Dengan demikian, dalam menentukan suatu program harus

dirumuskan secara matang sesuai dengan kebutuhan agar dapat mencapai

tujuan melalui partisipasi dari masyarakat.


25/51

24

Ukuran efektivitas menurut Duncan (dalam Steers, 1985) menjelaskan

bahwa untuk mengukur efektivitas pelaksanaan suatu program, baik itu

dalam program instansi pemerintah maupun program swasta terdiri dari tiga

aspek antara lain :

a) Pencapaian Tujuan

Pencapaian tujuan, yaitu sebuah usaha yang dilakukan secara

keseluruhan dalam upayanya mencapai tujuan yang telah diteetapkan

sebelumnya dimana ini dipandang sebagai suatu


suatu proses.
proses. Oleh sebab

itu, agar pencapaian tujuan akhir yang telah ditetapkan sebelumnya

semakin terjamin, diperlukan pentahapan. Pencapaian tujuan ini

memiliki beberapa indikator yaitu tenggang waktu pencapaian,

pencapaian sasaran dan dasar hukum.

b) Integrasi

Integrasi merupakan pengukuran tingkat kemampuan dalam suatu

organisasi atau kelompok untuk menjalankan kegiatan dari program

kerja yang telah disepakati sebelumnya dan melakukan sosialisasi

dengan berbagai pihak.. Integrasi


Integrasimemiliki beberapa indikator yaitu,

prosedur dan proses sosialisasi.


53%
c) Adaptasi

Adaptasi merupakan kemampuan organisasi untuk dapat


60%
menyesuakan diri dengan lingkungan disekitarnya. Adaptasi
Adaptasi

memiliki dua faktor antara lain peningkatan kemampuan dan sarana

prasarana sosialisasi.
26/51

25

Budiani (2007) menyatakan bahwa untuk mengukur efektivitas suatu


program dapat dilakukan dengan mengggunakan variabel-variabel sebagai
berikut:

69%
a) Ketepatan Sasaran Program
Ketepatan sasaran program adalah sejauhmana peserta atau penerima
program tepat dan sesuai dengan sasaran program yang telah
ditentukan sebelumnya.
b) Sosialisasi Program
Sosialisasi program adalah kemampuan dari penyelenggara program
dalam melakukan penyebarluasan informasi atau sosialisasi program
sehingga informasi
informasi tentang program dapat diketahui secara luas oleh
masyarakat pada umumnya dan khususnya kepada sasaran program
yang dituju.
57%
c) Pencapaian Tujuan Program
Pencapaian tujuan program adalah sejauhmana kesesuaian antara
sasaran dan tujuan program yang ditetapkan sebelumnya dengan hasil
pelaksanaan program.
88%
d) Pemantauan Program
Pemantauan program adalah kegiatan yang dilakukan setelah
dilaksanakannya kegiatan program sebagai bentuk perhatian kepada
peserta program.

Ukuran efektivitas program menurut Budiani (2007) ini menjadi dasar

dalam penelitian yang dilakukan karena melihat pada berjalannya program

kartu prakerja ini dapat digunakan ukuran efektivitas yang telah dijelaskan

diatas. Kesesuaian
Kesesuaian
antaraantara
program
program
dan dan
jugajugaukuran
ukuranefektivitas
efektivitas ini

menjadikan peneliti memilih untuk menggunakan ukuran tersebut.


27/51
59%
26

F. Penelitian Terdahulu

Nama Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian dan Kesimpulan
Peneliti Penelitian
Pemerintah perlu untuk melakukan
pengkajian ulang terhadap kebijakan
Analisis Efektifitas program Kartu Pra-KerjaKerja ini, karena
karena
Yoshua
Kartu Pra-kerja di dalam program meskipun memang
1 Consuello Kualitatif
Tengah Pandemi penting untuk meningkatkan soft skill,
(2020)
Covid-19 namun bilamana tidak ada lapangan
kerja yang cukup kesempatan kerja
pun akan semakin kecil.
Penerapan kebijakan perlindungan
sosial melalui program Kartu Prakerja
masih belum menunjukkan dampak
69% perbaikan dan perubahan ekonomi atau
Implementation
sosial selama pandemi seperti harapan
Processes of Social
Fitri masyarakat. Tujuan
Tujuan dari
daripenerapan
penerapan
Protection Policy
2 Kurnianingsi Kualitatif kebijakan perlindungan sosial yang
in Indonesia: Study
Study
h, dkk (2020) dibuat oleh pemerintah dalam program
of Prakerja Card
Kartu Prakerja harus dapat
Program
memberikan dukungan bagi
kesejahteraan masyarakat dalam
meningkatkan kompetensi untuk
menciptakan lapangan kerja baru.
Dalam proses seleksi penerima
69% bantuan kartu prakerja ini sangat
Mengkaji Upaya
disayangkan masih terdapat kuota dari
Pemerintah Melalui
Tomi Kartu Prakerja pada setiap
Program Kartu Studi
Predianto gelombangnya tidak 64%diisi oleh orang-
Prakerja dalam Kepustakaan
3 dan orang yang tepat.
tepat. Orang-orang tepat
Perspektif (library
Khoirurrosyi maksudnya adalah masyarakat yang
Pemberdayaan di research)
din (2020) tidak berdaya sama sekali, entah itu
Masa Pandemi
karena latarbelakang ekonomi,
Covid-19
pendidikan, maupun sebagai dampak
71% dari
61% COVID-19.
Analisis evaluasi Dalam pelaksanaan penyaluran
kebijakan publik
100% bantuan tunai pemerintah seharusnya
bantuan tunai: studi lebih mempertimbangkan indikator-
kasus bantuan tunai indikator evaluasi agar penyaluran
di provinsi dapat berjalan dengan baik,baik, indikator
indikator
Ratna Atika
Lampung (Analysis Analisis itu mencakup
mencakup enamenam indikator
indikator yaitu:
yaitu:
4 Supriadi, dkk
of cash aid public Deskriptif efektivitas, kecukupan, responsivitas,
(2021)
policy evaluation: efisiensi, perataan, dan ketepatan.
case study of cash
assistance in
Lampung province)
28/51

27

Perlu dilakukan evaluasi mendalam


Adetya
Evaluasi Program terhadap pelaksanaannya
pelaksanaannya
supaya
supaya
Firnanda,
Kartu Prakerja manfaat dan aksesibilitasnya dapat
Clarisa Fitri, Penelitian
5 Ditinjau Dari Asas dirasakan oleh semua pihak tanpa
Fahmi Normatif
Kemanfaatan dan terpengaruh adanya hambatan-
Ardianto
Aksesibilitas hambatan seperti hambatan jaringan
(2021)
dan lain hal sebagainya.
94%
Pemerintah sebaiknya perlu untuk
Bantuan Sosial
melakukan pertimbangan melalui
Ekonomi di
mekanisme self-reporting bagi yang
Tengah
Yose Rizal terdampak
78% dan membutuhkan bantuan.
bantuan.
Pandemi Studi
6 Damuri Diperlukan juga suatu komunikasi
COVID-19:19: Kepustakaan
(2020) publik yang jelas dan reguler agar
Sudahkah
masyarakat paham mengenai bantuan
Menjaring
yang akan diberikan serta mekanisme
Sesuai Sasaran?
penerimaannya bagaimana.
Pemerintah perlu mempertimbangkan
kebijakan “carrot and stick” dalam
Program Kartu implementasi program.
program. Dengan
Dengan kata
kata
Prakerja: lain, harus ada pemahaman kepada
Dandy Tantangan Studi peserta bahwa untuk mendapatkan
7 Rafitrandi Implementasi di Kepustakaan insentif pelatihan diperlukan komitmen
(2020) Masa Pandemi beserta kewajiban-kewajiban dalam
COVID-19 menjalankan pelatihan dan juga
dan Sesudahnya konsekuensi apabila peserta tidak
memenuhi kewajiban tersebut.
Penggunaan platform digital sebagai
wadah pelatihan menuntut
infrastruktur TIK yang baik dengan
Adhi penguasaan teknologi yang cukup,
Prasetyo dan Urgensi bukan hanya penggunanya yang
Studi
8 Ollani Tantangan Kartu dibutuhkan kesiapan yang matang
Kepustakaan
Vabiola Pra Kerja tetapi kesiapan infrastruktur yang baik
(2019) juga diperlukan.
diperlukan. Kesiapan
KesiapanTIKTIKdi di
Indonesia masih jauh berada angka
100 bahkan belum mencapai setengah
dari indeks yang telah ditetapkan
68%
Dampak Pekerja sektor
sektor formal
formal dan
daninformal
informal
Pandemi yang terdampak pandemi merupakan
Amelia Dwi COVID-19 target Kartu Prakerja dan mereka
Handayani Terhadap Motif Studi secara aktif mencari informasi seputar
9 dan Arief dan Tren program dengan tujuan untuk
Rachman Pustaka mendaftar dan lolos
lolos sebagai
sebagai peserta.
peserta.
Penelusuran
(2020) Informasi Kartu Kartu Prakerja dianggap sebagai solusi
Prakerja di untuk mengatasi persoalan ekonomi
Indonesia yang mereka hadapi.
29/51

28

72%
Program94%
kartu Pra-kerja dinilai kurang
efektif ditengah
ditengahpandemi
pandemikrena yang
dibutuhkan masyarakat adalah bantuan
Efektifitas uang tunai secara langsung tanpa harus
Program Kartu mengikuti67%serangkaian proses yang
Prakerja Dalam panjang. Pendaftaran Pra-kerja yang
Siti Dwi Kualitatif
10 Membangun dilaksanan secara online membuat
Yana (2021) Deskriptif
Sumberdaya sejumlah orang harus menggunakan
95%

Manusia di jasa agen Pra-kerja karena


karena ketidak
ketidak
Tengah Pandemi fahaman mareka terhadap teknologi
dan mengikuti program Pra-kerja tidak
menjamin seseorang langsung diterima
kerja.

Program kartu prakerja merupakan sebuah program baru yang

dikeluarkan oleh pemerintah, sehingga penelitian yang sudah di lakukan dan di

angat terbatas. Berdasarkan dari


patenkan masih sangat dari penelitian
penelitian terdahulu
terdahulu yang
yang

terdapat pada tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas program

pemerintah yang diberikan dalam


dalam hal
hal ini
ini adalah
adalah kartu
kartuprakerja
prakerjadimana
dimanabantuan
bantuan

program in diberikan pada masa pandemi covid-19 untuk menjaga

keseimbangan perekonomian masyarakat,


masyarakat, meningkatkan
meningkatkan kompetensi,
kompetensi,dan
danjuga
juga

untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia pada penerapannya

masih belum efektif. Secara umum terdapat beberapa kesamaan yang dilakukan

oleh peneliti dengan peneliti terdahulu persamaanya yaitu terdapat dalam

variabel yang digunakan yaitu variabel efektivitas dan juga memiliki tema yang

sama tentang penerapan program kartu prakerja.

Perbedaan yang terdapat antara peneliti dengan penelitian terdahulu

yaitu terdapat pada fokus utama penelitian, penelitian ini melihat program

kartu prakerja untuk


untuk megurangi
megurangi tingkat
tingkatpengangguran,
pengangguran,selain
selainitu
itupenelitian
penelitianiniini

dilakukan pada locus yang berbeda yang mana berfokus pada Kabupaten

Banyumas.
30/51

29

G. Kerangka Berpikir

Indonesia mengalami dampak yang cukup serius karena adanya pandemi

Covid-19 yang sedang melanda seluruh penjuru dunia. Akibatnya


A adalah

terjadinya peningkatan angka


angka Putus
PutusHubungan
HubunganKerja
Kerja(PHK)
(PHK)oleh
olehperusahaan.
perusahaan.

Akibat dari banyaknya tingkat PHK yang dilakukan oleh perusahaan ini maka

terjadi peningkatan jumlah


jumlah pengangguran
pengangguran yang
yang ada
ada didiIndonesia.
Indonesia.Karena
Karena

banyaknya jumlah masyarakat yang menganggur menyebabkan pemerintah

melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya


62%
adalah dengan mengeluarkan
mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 yang

kemudian digantikan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76

Tahun 2020. Peraturan presiden yang dikeluarkan tersebut mengatur mengenai

pemberian kartu prakerja bagi masyarakat yang mengalami pemutusan

hubungan kerja dan juga masyarakat yang memenuhi syarat untuk menerima

program sesuai dengan ketentuan.

Untuk menjalankan program yang telah dibuat sebelumnya ini, pemerintah

sudah melakukan pembuatan mekanisme pelaksanaan termasuk di dalamnya


67%
adalah syarat-syarat bagi penerima. Pada banyak pemberitaan
pemberitaan dan
dan tulisan
tulisan pada
pada

artikel jurnal sering di informasikan mengenai polemik ketidakefektifan

pemberian bantuan prakerja karena tidak tepat sasaran dan terksean hanya

membuang-buang anggaran. Tidak jarang juga masyarakat mengeluhkan

susahnya dalam seleksi penerima program.


31/51

30

Sementara itu dari masalah yang ada diatas salah satunya adalah berkenan

dengan efektivitas program kartu prakerja.. Untuk meningkat


meningkat sosial
sosial ekonomi
ekonomi

dan pemecahan masalah pengangguran, bahwa pemberian bantuan kartu

prakerja tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan

tingkat pengangguran.. Selanjutnya kerangka


kerangka pemikiran
pemikiran pada penelitian yang

dilakukan digambarkan dalam bentuk bagian pola pikir berikut ini.

Meningkatnya Jumlah Pengangguran

Upaya Pemerintah ::
Upaya Pemerintah
69%
1. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76 Tahun
2020

Kartu Prakerja

67%
Efektifitas Program

Ukuran Efektifitas Program Karu Prakerja


1. Ketepatan Sasaran Program
2. Sosialisasi Program
3. Pencapaian Tujuan Program
4. Pemantauan Program
5. Banyak pengangguran yang terjadi
Keterangan :
6. Perkembangan dan masalah program
: Alur Berfikir
7. Keampuhan program mengatasi pengangguran
: Fokus Kajian
8. Faktor yang mempengaruhi program
32/51

31

H. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan

deskriptif dengan metode kualitatif. Menurut Creswell (2008) metode kualitatif

merupakan suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan

memahami suatu gejala sentral. Jadi, melihat dari pendapat yang dikemukakan

oleh Craswell maka penelitian


penelitian kualitiatif
kualitiatif lebih
lebih menekankan
menekankan kepada
kepadamemahami
memahami

suatu gejala yeng terjadi dalam suatu masyarakat dengan cara melakukan

pendekatan dan atau pengamatan untuk mengetahui gejala yang terjadi

didalamnya.

Dalam penelitian yang dilakukan ini seperti definisi diatas maka memiliki

at efektifitas
bertujuan untuk memberi gambaran mengenai bagaimana tingkat

pemberian bantuan kartu prakerja terhadap penurunan tingkat pengangguran

yang ada di
di Kabupaten
Kabupaten Banyumas,
Banyumas, apakah
apakah dengan
denganadanya
adanyaprogram
programbantuan
bantuan

dari pemerintah ini masalah pengangguran yang terdapat di Indonesia

khususnya wilayah Kabupaten Banyumas dapat berkurang atau teratasi atau

malah sebaliknya yaitu tidak berdampak secara signifikan.

Untuk menambah tajam pendapat dan pemikiran maka peneliti juga

melakukan study kepustakaan atau library research atau disebut juga studi

literatur, yaitu
yaitu dengan cara melakukan pengumpulan data atau karya tulis

ilmiah yang memiliki keterkaitan dengan objek yang sedang diteiti, kemudian

juga mengumpulkan data yang bersifat kepustakaan dengan memanfaatkan

jurnal, buku, dan web yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
33/51

32

I. Sasaran Penelitian

Sasaran dari
daripenelitian
penelitianyang dilakukan ini adalah kepada penerima

bantuan program kartu prakerja yang sudah menerima uang bantuan baik tahap

1 sampai tahap
tahap 44didiKabupaten
KabupatenBanyumas.
Banyumas.Kemudian
Kemudianjuga
juga
penerima
penerima
bantuan
bantuan

kartu prakerja di Kabupaten Banyumas dari Gelombang 1 atau awal program

hingga Gelombang 17 atau terbaru.

63%
J. Lokasi Penelitian

Loaksi penelitian ini berada di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa


54%
Tengah. Kabupaten Banyumas memiliki luas
luas wilayah
wilayah 1.327,59
1.327,59 Km
Km2 dengan 27

kecamatan, kemudian secara


secara astronomis
astronomis Kabypaten
Kabypaten Banyumas
Banyumasterletak
terletakdidi
64%
108039’17’’ – 109027’15’’ bujur timur
timur dan 07015’05’’ – 07037’10’’ lintang
dan 07

selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Banyumas memiliki

batas-batas yaitu, Utara – Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang; Selatan

– Kabupaten Cilacap; Barat – Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes;

Timur – Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten

Kebumen..
53%
Jumlah penduduk Kabupaten Banyumas berdasarkan Sensus

Penduduk tahun 2020 adalah sebanyak 1.776.918 jiwa yang terdiri atas

894.695 jiwa penduduk laki-laki dan 882.223 jiwa penduduk perempuan.


69%
Kepadatan penduduk di Banyumas pada tahun 2020 mencapai 1.338 jiwa/km2.

Berdasarkan hasil Sakernas, angkatan kerja di Banyumas tahun 2020 mencapai

877,5 ribu orang. Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk Banyumas


34/51

33

tercatat sebesar 66,66 persen. Sedangkan


Sedangkantingkat
tingkatpengangguran terbuka di

Banyumas sebesar 6,00 persen. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus
59%
2020 sebesar
sebesar 824,
824,8 8ribu
ribuorang. (Kabupaten Banyumas Dalam Angka

Banyumas 2021)

K. Teknik Penentuan Informan


73%
Teknik penentuan informan dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti
peneliti

memilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan Snowball


92%
Sampling. Dikutip dari Sugiyono (2013:218)
: 218) Teknik purposive sampling

adalah teknik pengambilan


pengambilan sampel
sampel sumber
sumberdata
datadengan
denganpertimbangan
pertimbangantertentu.
tertentu.
99%
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga

akan memudahkan
memudahkan peneliti
peneliti menjelajahi
menjelajahiobjek/situasi
objek/situasisosial
sosialyang
yang
diteliti.
diteliti.
64%
Selanjutnya adalah untuk menambahkan kualitas dan kekuatan data,

peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling. Snowball sampling


88%
adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang
yangpada
padaawalnya
awalnyajumlahnya
66%
sedikit, lama-lama menjadi besar Sugiyono (2013::219)
219). Tujuan dari Snowball

ini adalah untuk mengembangkan informasi dari informan yang telah

ditentukan.
35/51

34

96%
Teknik pengambilan sampel
sampelsumber
sumberdata
datadalam
dalam penelitian
penelitian kualitatif
kualitatif yang

bersifat purposive dan snowball dapat digambarkan seperti di bawah ini:


64%

B G
I

A D E H J

C F

Gambar Proses pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif,


purposive dan snowball

L. Fokus Penelitian

Fokus penelitian memiliki manfaat untuk membatasi mengenai objek


61%
penelitian yang akan diangkat, manfaat lainnya adalah supaya peneliti tidak

terjebak pada banyaknnya data yang di peroleh di lapangan saat penelitian.


71%
Fokus penelitian lebih diarahkan kepada tingkat kebaruan informasi yang

diperoleh dari situasi ekonomi dan situasi sosial ini bertujuan untuk membatasi
68%
studi kualitatif
kualitatifyang dilakukan dan juga membatasi penelitian untuk memilih

mana data yang relevan dan data yang tidak relevan.


57%
Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat

kepentingan, urgensi dan reabilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga

faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu (Sugiyono 2013;;207).


207).
36/51

35

Dengan adanya Perpres Nomor 36 Tahun 2020 tenang Pengembangan

Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja maka kemudian terjadi

perubahan terhadap sistem pemberian insentif dan pelatihan pengambangan

kompetensi yang
yang diberikan.
diberikan. Perubahan yang terjadi itu menyangkut berbagai

aspek termasuk efektifitas pemberian bantuan dan juga sistem seleksi yang

dilakukan.

Fokus Kajian Aspek Kajian Sub Aspek Kajian


1. Ketepatan Sasaran 1. Kejelasan mengenai sasaran
Program
59%
dari penerima program.
2. Sosialisasi Program 1. Bagaimana sistem yang
digunakan dalam
Efektifitas penyebarluasan informasi
Pemberian Bantuan mengenai program kepada
Kartu Prakerja masyarakat.
Terhadap Penurunan 2. Hambatan yang mengganggu
Tingkat pelaksanaan program
Pengangguran Di 3. Pencapaian Tujuan 1. Bagaimana dampak program
Kabupaten Program Kartu Prakerja setelah
Banyumas berjalan terhadap penurunan
tingkat pengangguran
4. Pemantauan 1. Bagaimana cara kontrol atau
Program pengawasan terhadap
penerima program.

68%
M. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan sebuah langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena merupakan tujuan utama dari sebuah penelitian adalah
62%
mendapatkan data yang strategis dalam sebuah penelitian. Tanpa mengetahui

bagaimana cara atau metode atau teknik pengumpulan data dari penelitian yang

akan dilakukan, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

standar data yang ditetapkan. Sugiyono (2013:309)


(201 :309) mengatakan bahwa :
37/51
70%
36

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatiſ dilakukan dengan

natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan

observation), wawancara mendalam (in


( depth interview) dan dokumentasi.

Oleh karena itu maka dalam penelitian ini, pengumpulan data yang

dilakukan diperoleh dengan beberapa metode atau cara berikut:

1. Observasi
91%
Menurut Sukmadinata (2005) dalam Hardani (2020:
(2020:124)
124)menyatakan

bahwa observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang
yang sedang
sedang berlangsung.
berlangsung. Dalam penjelasan tersebut observasi juga

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara partisipatif ataupun

nonpartisipatif.
56%
Sedangkan Riyanto (2001) dalam Hardani (2020:
(2020:125)
125) menyatakan bahwa

observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek


obyek penelitian.
penelitian. Observasi
O dapat dilaksanakan secara

langsung maupun tidak langsung.

Dari dua pendapat yang sudah dikemukakan diatas maka peneliti menarik

kesimpulan bahwa observasi merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan

dalam penelitian untuk memperoleh data dan fakta dilapangan. Dalam kegiatan

penelitian yang dilakukan ini peneliti memiliki peran yaitu sebagai subjek

utama atau observator dengan tujuan


tujuan untuk
untuk mengetahui
mengetahui mengenai bagaimana
38/51

37

berjalannya program bantuan kartu prakerja yang ada


ada di
di Kabupaten
Kabupaten Banyumas,
Banyumas,

apakah bantuan program kartu prakerja yang sudah berjalan sebanyak 21

gelombang membawa dampak positf terhadap para penerima manfaat, dan

apakah program kartu prakerja yang diberikan dapat mengurangi tingkat

pengangguran yang terjadi di Kabupaten Banyumas..

Pengamatan awal dilakukan pada beberapa penerima bantuan kartu

prakerja yang ada di Kabupaten Banyumas, tepatnya di Desa Cikidang,

Kecamatan Cilongok, Kabupaten


Kabupaten Banyumas.
Banyumas.Peneliti
Penelitidalam
dalampengamatan
pengamatanawal
awal

melihat bagaimana penggunaan bantuan kartu prakerja yang diberikan pada

bulan pertama untuk memahami bagaimana pemanfaatan bantuan yang

diberikan, dan dapat memperoleh data mengenai hal-hal yang diungkaapkan

oleh subjek penelitian secara lebih mendalam dalam wawancara..

2. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah cara yang digunakan sebagai metode

dalam pengumpulan data untuk menemukan atau untuk mengetahui sebuah

penjelasan mengenai suatu hal yang sedang diteliti secara lebih mendalam..
71%
Nazir (1999) dalam Hardani (2020:
(2020:138)
138) memberikan pengertian “wawancara

adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan

si penjawab
penjawab atau
atau responden
respondendengan
denganmenggunakan
menggunakanalatalatyang
yang
dinamakan
dinamakan

interview guide (panduan wawancara)”.


39/51

38

Wawancara yang dilakukan kepada narasumber bermakud untuk


55%
mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dibutuhkan secara
secara mendalam
mendalam karena,
karena,narasumber
narasumber

dianggap mampu
mampu untuk
untuk memberikan
memberikan dan
danmenjelaskan
menjelaskandata
datayang
yangdibutuhkan.
dibutuhkan.

Dalam penelitian yang dilakukan kali ini, wawancara dilakukan kepada

Pegawai atau Kepala Dinas Tenaga


Tenaga Kerja,
Kerja, Koperasi,
Koperasi,dan
danUsaha
UsahaKecil
Kecil

Menengah Kabupaten Banyumas serta dilakukan juga kepada penerima

program bantuan Kartu Prakerja yang ada di Kabupaten Banyumas.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah cara yang digunakan untuk mendapatkan

data dengan cara mengambil atau mencatat dari data-data yang sudah ada

sebelumnya. Sugiyono (2015) dalam Hardani (2020:150) dokumen merupakan


100%
catatan peristiwa yag
yag sudah
sudah berlalu.
berlalu.Dokumen
Dokumenbisa
bisaberbentuk
berbentuktulisan,
tulisan,gambar,
gambar,
92%
atau karya-karya monumental dari
dari seseorang.
seseorang. Dokumen
Dokumenyang
yangtulisan
tulisanmisalnya
misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan,


96%
kebijakan. Dokumen yang
yang berbentuk
berbentuk gambar,
gambar, misalnya
misalnya foto,
foto, gambar
gambar hidup,
hidup,
99%
sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
be karya misalnyakarya seni, yang
100%
dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi
Studi dokumen
dokumen merupakan
merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif.

Moleong (2005) dalam Hardani (2020:151) menyatakan bahwa “dokumen

itu dapat dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi”. Dalam penelitian

yang dilakukan
dilakukan dokumen
dokumen yang
yangdigunakan
digunakanlebih
lebihkepada
kepada
dokumen
dokumen
resmi
resmi
40/51

39

undang yang mengatur


pemerintah seperti undang-undang mengatur mengenai
mengenai tenaga
tenaga kerja,
kerja,

kemudian juga peraturan yang mengatur program kartu prakerja, dan juga

dokumen terkait. Kemudian


Kemudian juga
jugadokumen
dokumenterkait
terkaittingkat
tingkatpengangguran
pengangguranyang
yang

ada di Kabupaten Banyumas selama tahun 2019 sampai dengan tahun 2021.

N. Sumber Data

Sumber data atau informan pada penelitian kualitatif dapat berupa orang,

kegiatan, dan atau dokumentasi. Subyek penelitian diperlukan untuk bertindak

sebagai pemberi keterangan mengenai informasi atau data yang digunakan

sebagai sasaran penelitian. Subjek dalam penelitian ini yaitu :


60%
1. Pegawai atau Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil

Menengah Kabupaten Banyumas.


56%
2. Peserta Program Kartu Prakerja Yang Telah Mendapatkan Manfaat

Bantuan Dana.

O. Teknik Analisis Data


73%
;244) menyatakan bahwa "Data analysis is
Bogdan dalam (Sugiyono 2013;2

the process of systematically searching and arranging the interview


100%
transcripts, fieldnotes, and other materials
materials that
that you
you accumulate
accumulate toto increase
80%
your own understanding of them and to enable you to present what you have

discovered to others". Analisis data adalah proses mencari dan menyusun


79%
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difaharni, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.


41/51

40

Teknik pengolahan dan


dan analisis
analisis data
datayang digunakan pada penelitian ini

adalah dengan analisis deskriptif yang dilakukan untuk mengidentifikasi

Efktivitas Program Kartu Prakerja untuk Menurunkan Tingkat Pengangguran

di Kabupaten Banyumas. Setelah memperoleh data yang dibutuhkan untuk

penelitian ini kemudian tahap yang selanjutnya adalah mengolah data yang

sudah terkumpul dengan cara menganalisis data, mendeskripsikan data, dan

mengambil kesimpulan.
64%
Untuk menganalisis data yang telah didapatkan teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Teknik


Teknikini
inidipilih
dipilihkarena
karenadata

yang terkumpul dari hasil wawancara, pengamatan, dan dokumenasi

merupakan kumpulan keterangan dari narasumber atau informan..


58%
Proses analisis data ini dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji

seluruh data yang telah didapat dari banyak sumber yaitu melalui observasi,
70%
wawancara dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan

saat pengumpulan data sedang berlangsung kemudian saat telah selesai


63%
mengumpulkan data pada waktu tertentu, dan
dan saat wawancara peneliti juga

sudah melakukan sebuah analisis terhadap jawaban dari narasumber atau


57%
informan. Pada saat melakukan wawancara namun jawaban dari informan

setelah dianalisis terasa belum memuaskan maka kemudian peneliti akan

melanjutkan pertanyaan kembali hingga pada keadaan tertentu sehingga


59%
datanya tidak jenuh. Aktivitas
Aktivitasdalam
dalammenganalisis data kualitatif menurut

model Miles and Huberman antra lain:


42/51

41

Data Data Display


Collection

Conclusion :
Data
Drawing/Verifying
Condensation

Gambar 4: Model Interaktif Analisis Data


Sumber : Miles, Huberman dan Saldana (2014:: 13)
13

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan tahapan dimana data dari metode

yang di lakukan sebelumnya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi

dikumpulkan menjadi satu data yang utuh. Seluruh data


data yang
yang ada
ada memiliki
memiliki

satu aspek dimana itu merupakan aspek kunci secara umum, pada

analisisnya nanti bergantung kepada kemampuan integratif dan

interpretatif yang dimiliki


dimiliki oleh
oleh peneliti.
peneliti. Interpretasi
Interpretasi sangat
sangat diperlukan
diperlukan

karena dari data yang telah didapatkan jarang sekali berbentuk angka,

tetapi data yang didapatkan biasanya berbentuk rincian yang panjang.


61%
2. Kondensasi Data (Data Condensation)

Miles dan Huberman (2014) pada bagian kondensasi data ini lebih

merujuk pada
pada proses
prosesmenyeleksi,
menyeleksi,memfokuskan,
memfokuskan,
menyederhanakan,
menyederhanakan,

Pengumpulan Data, Penyajian Data, Kondensasi Data, Penarikan


43/51

42

kesimpulan/Verifikasi, mengabstraksi dan juga mentransformasi data yang

ada pada catatan lapangan atau transkrip ke dalam penelitian ini,

dijelaskan sebagai berikut:


58%
a. Selecting (Pemilihan)

Menurut pendapat dari Miles dan Huberman (2014) peneliti

harus bisa untuk bertindak secara selektif, yaitu harus dapat

menentukan bagian-bagian mana yang


yang lebih
lebih penting,
penting, kemudian
kemudian

juga melihat hubungan-hubungan mana yang dinilai lebih

bermakna dan akibatnya, informasi apa saja yang bisa untuk

dikumpulkan serta dianalisis.

b. Focusing (Pengerucutan)

Menurut Miles dan Huberman (2014) menyatakan bahwa

memfokuskan data merupakan


merupakan bentuk
bentuksebelum
sebelumanalisis
analisisdilakukan.
dilakukan.

Pada tahapan ini, peneliti melakukan pemfokusan data yang

memiliki hubungan dengan rumusan masalah dalam


dalam penelitian.
penelitian.

Tahapan ini adalah lanjutan dari tahap awal yaitu seleksi data.
52%
Peneliti hanya melakukan pembatasan data dengan berdasar pada

rumusan masalah.

c. Abstracting (Peringkasan)

Pada tahap abstracting ini adalah membuat rangkuman dari

data yang telah didapatkan yang kemudian data yang diperoleh


80%
diambil inti,
inti, proses,
proses, dan
dan pernyataan-pernyataan yang penting dan

perlu dijaga sehingga


sehingga tetap
tetap berada
berada didalamnya.
didalamnya. Pada
Padatahapan
tahapaniniini
44/51

43

juga data yang sudah terkumpul dilakukan evaluasi khususnya data

yang berkaitan dengan kualitas serta cukupan data.

d. Data Simplifying dan Transforming (Penyederhanaan dan

Transformasi)

Pada tahapan ini data yang didapat dari penelitian

sebelumnya selanjutnya
selanjutnyadilakukan
dilakukan
penyederhanaan
penyederhanaan
dan dan

ditransformasikan dalam beberapa cara yaitu dengan melalui

seleksi yang ketat melalui ringkasan dan atau melalui uraian


77%
singkat, dengan cara
cara menggolongkan
menggolongkandata
datakedalam
kedalamsatu
satupola
polayang
yang

lebih luas dan sebagainya.

2. Penyajian Data (data display)

Penyajian data merupakan salah satu tahap dalam analisis data

yang bertujuan untuk mepermudah peneliti dalam melihat gambaran secara

lebih luas atau secara keseluruhan tentang bagian tertentu dari penelitian

yang dilakukan. Penyajian data dilakukan melalui cara mendeskripsikan

hasil yang didapat dalam wawancara kemudian dijadikan dalam bentuk

uraian dengan teks narasi dan didukung juga dengan dokumen dan juga

foto-foto atau gambar yang sejenisnya untuk dijadikan dan ditarik menjadi

suatu kesimpulan.
45/51

44

78%
3. Penarikan Kesimpulan (Conculting Drawing)

Tahap yang ketiga menurut Miles and Huberman adalah penarikan

kemimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih


100%
bersifat sementara, dan
danakan
akanberubah
berubahbila
bilatidak
tidakditemukan bukti-bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.


95%
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan
mengumpulkan data,
data, maka
makakesimpulan
kesimpulanyang
yangdikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.


98%
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru
82%
yang sebelurnnya belum
belum pernah
pernahada.
ada. Temuan
Temuandapat
dapatberupa
berupadeskripsi
deskripsiatau

gambaran suatu obyek yang sebelurnnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan k ausal atau

interaktif, hipotesis atau teori.


65%
Peneliti berusaha melakukan analisis dan mencari pola, tema, serta

hubungan persamaan yang sering timbul dan sebagainya. Dalam penelitian

yang dilakukan penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara mengambil

intisari dari serangkaian kategori hasil dari penelitian yang dilakukan

berdasarkan pengamatan dan wawancara.


46/51

45

P. Validasi Data

Wiliam Wiersma, 1986)


Menurut (Wiliam 1986 Triangulation is qualitative cross-
97%
validation. ItItassesses
assessesthe
thesufficiency
sufficiencyof
of the data according to the convergence
99%
of multiple data sources or multiple data collection procedures. Triangulasi

dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagi

sumber dengan berbagai cara, dan


danberbagai
berbagaiwaktu
waktu(Sugiyono 2013, 273).

Menurut Sugiyono triangulasi dalam pengujian krdibilitas terdiri dari tiga

maca yaitu :
71%
1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber ini memiliki tujuan untuk menguji kredibilitas

dari data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
56%
diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2013). Data yang

diperoleh hasil dari observasi dan wawancara kemudian dilakukan

pengecekan dengan berbagai sumber. Sumber


Sumber yang diaksud ini dapat

berupa teori, jurnal, dan berbagai referensi yang lainnya..


60%
2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data yang

diperoleh dari lapangan kemudian melakukan cek data pada sumber

yang sama namun dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2013).


2013) Data

yang dikumpulkan dari lapangan ini dicek seperti apakah hasil dari

wawancara telah sesuai dengan observasi ataukah belum sesuai..

Dengan melakukan triangulasi teknik ini,, peneliti


penelitijuga
juga dapat

memperoleh data-data pendukung lainnya.


47/51

46

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu ini dilakukan dalam rangka untuk pengujian

kredibilitas data yang dilakukan dengan cara melakukan pengecekan


55%
dengan wawancara, observasi
observasiatau teknik lain dalam waktu, kondisi

atau situasi yang berbeda. (Sugiyono, 2013)

Berdasarkan dari penjelasan yang telah disampaikan diatas maka, peneliti

akan membandingkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan

tujuan untuk mengetahui keabsahan data yang telah diperoleh sebelumnya.


48/51

47

Daftar Pustaka

92%
Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia.. Bandung: Rineka
Cipta
Adi Fahrudin. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. PT. Refika
Refika Aditama,
Aditama,
Bandung
Adi, Isbandi Rukminto.
Rukminto. (2005).
(2005). Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial..
FISIP UI PRESS.
Agung, Kurniawan.
Kurniawan. 2005.
2005. Transformasi Pelayanan Publik.. Yogyakarta:
Yogyakarta:
Pembaharuan.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safruddin Abdul.
Abdul. 2009. Evaluasi Program
Pendidikan:Pedoman Teoretis
Pendidikan:Pedoman Teoretis Praktis
Praktisbagi
bagiMahasiswa
Mahasiswadandan
Praktisi
Praktisi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Astrid S. Susanto. (1975). Pendapat Umum.. Bandung : Bina Cipta.
Badan Pusat Statistik
Statistik Kabupaten
KabupatenBanyumas.
Banyumas.2020.
2020. Kabupaten Banyumas Dalam
Angka 2020.. Banyumas: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas.
Duun, William N. 1999. Analisis Kebijakan Publik.. Yogyakarya: Gajah Mada
Duun, N. 2003. Kebijakan Pemerintah.. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Effendy, Onong Uchjana. 1989.. Kamus Komunikasi.. Bandung,
Bandung, Penerbit
Penerbit Mandar
Mandar
Maju,.
Hardani dkk.
dkk. 2020.
2020. Metode Penelitian kualitatif & kuantitatif.. Yogyakarta:
Yogyakarta: CV
CV
Pustaka Ilmu Group.
Hasibuan, Malayu SP. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Kayatomo, Sutomo. 1985.
1985 Program Pembangunan.. Bandung
Bandung: Sinar Baru.
Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.. Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen. Yogyakarta.
Mardiasmo. 2016. Efisiensi dan Efektifitas. Jakarta: Andi.
And
Mardiasmo. 2017. Perpajakan.. Yogyakarta: Andi.
Miles, M.B, Huberman, A.M,
A.M, && Saldana,
Saldana, J.J.(2014).
(2014). Qualitative Data Analysis, A
Methods Sourcebook, Edition 3.. USA:USA: SageSage Publications.
Publications. Terjemahan
Terjemahan
Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.
Muana, Nanga. 2001. Makro Ekonomi, Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi.
Edisi.
Perdana.. Jakarta:
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
49/51

48

Muhaimin, Suti`ah, Sugeng Listyo Prabowo, Manajemen Pendidikan Aplikasinya


dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah,, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2009.
Pasolong, Harbani, 2007, Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung.
100%
Pekei, Beni. 2016.
2016. Konsep dan Analisis Efektivitas Pengelolaan Keuangan
Daerah di Era Otonomi. Jakarta Pusat : Taushia
Pariata Westra dkk, 1989, Ensiklopedia Administrasi,, Jakarta: Gunung Agung
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung. 2008. Teori Ekonomi Makro.. Jakarta:
LPFEUI.
Raco, J.R.Dr.M.E.,M.Sc. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik
dan Keunggulannya.. Jakarta: PT.Grasindo.
Sedarmayanti. 2009.
2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.. Bandung:
Bandung:
CV Mandar Maju.
Simsmora, Hery.
Hery. 2004.
2004. Manajemen Ssumber Daya Manusia.. Yogyakarta:
Yogyakarta: STIE
STIE
YKPN.
Steers, M. Richard. 1985. Efektivitas Organisasi.. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D.. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015.
201 . Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,
dan R&D.. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno. 2007.
2007. Manajeman Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.. Yogyakarta
Yogyakarta
Ekonisia.
Sutrisno, Edy. 2017.
201 . Manajemen Sumber Daya Manusia.. Cetakan ke
ke-9.. Jakarta ::
Prenada Media Group.
Sutrisno, Edy.. 2018.. Budaya Organisasi, Cetakan Ke-5.. Kencana. Jakarta.
100%
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk
Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Widoyoko, Eko
Eko Putro.
Putro. 2013.
2013. Evaluasi Program Pembelajaran:Panduan
jaran:Panduan Praktis
Praktis
bagi Pendidik dan Calon Pendidik.. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yarbrough, Donald
Donald B.,
B.,et.et.al. al.
2010.
2010. Joint Committee on Standards for
Educational Evaluation:
Evaluation: The The Program
ProgramStandards:
Standards:AAGuide
Guidefor
forEvaluators
Evaluators
and Evaluation Users. California:: Sage Publication.
Adhi Prasetyo dan
dan Ollani
OllaniVabiola.
Vabiola. Urgensi Tantangan Kartu Pra Kerja. Buletin
APBN. Vol 4. Ed. 16. 2019.
2019
Anas, Moh.
Moh. Azhar.
Azhar.2017.
2017. Studi Deskriptif Tentang Efektivitas Program
Lamongan Green and Clean (LGC) di Kabupaten Lamongan.. Tersedia:
50/51

49

52%
https://repository.unair.ac.id/69957/3/JURNAL_Fis.AN.07%2018%20Ana
%20s.pdf. (Diakses pada 29 Januari 2022).
2022)
Barany LJ, Simanjuntak I, Widia
Widia DA,
DA, Damuri
Damuri YR.
YR. 2020.
2020. Bantuan sosial ekonomi
di tengah pandemi covid-19:19:sudahkah
sudahkah menjaring
menjaring sesuai
sesuai sasaran?
sasaran?.. CSIS.
CSIS.
[diunduh 20212021
Oktober Oktober
08]. Dapat08].
diunduh
Dapat
melalui:diunduh melalui:
s://www.csis.or.id/download/243
https://www.csis.or.id/download/243-post-2020-04-15-
CSIS_Commentaries_ECON_002_ID_DamuriEtAl.pdf.
100%
Budiani, Ni
Ni Wayan.
Wayan. 2007.
2007. Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran
Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan
Denpasar Timur 58% Kota Denpasar. Jurnal
Jurnal Ekonomi
Ekonomi Sosial
Sosial Vol.2
Vol.2No.1.
No.1.
Tersedia: http://ojs.unud.ac.id/index.php/input/article/viewFile/3191/2288
http://ojs.unud.ac.id/index.php/input/article/viewFile/3191/2288
(Diakses Pada 29 Januari 2022)
Chriswardani, Suryawati. 2005.
2005.Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional.
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.. Vol 8/No.03/september/2005.
8/No.03/september/2005.
Hal: 121-129.
121 129. http://www.jmpk
http://www.jmpk-online.net
Firnanda, Adetya, “Evaluasi Program Kartu Prakerja Ditinjau Dari Asas
Kemanfaatan dan Aksesibilitas”, Jurnal Hukum Magnum Opus, Vol 4, No 2
(2021).
70%
Handayani, Amelia Dwi dan Arief Rachman, “Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Motif dan Tren Penelusuran Informasi Kartu Prakerja di
Indonesia”, EMPOWER:
EMPOWER: Jurnal
JurnalPengembangan
PengembanganMasyarakat
MasyarakatIslam,
Islam,Vol.
Vol.5,5,
No. 2, Desember 2020.
99%
Kurniawansyah, H., Salahuddin, A.M., Nurhidayati, S., 2020, Konsep Kebijakan
Strategis dalam MenanganiEksternalitas Ekonomi dari Covid-19 Pada
Masyarakat Rentan di Indonesia, Indonesian Journal
Journal of
of SocialSciences
SocialSciencesand
and
Humanities, 1(2): 130-139.
130
100%
Kurnianingsih, Fitri,
58% dkk, “Implementation Process of Social Protection Policy in
Indonesia:Study
StudyofofPrakerja
Prakerja Card
Card Program
Program”, Journal of Governance and
Public Policy, Vol. 7, Oktober 2020.
Owen, John M.
M. 2006.
2006. Program Evaluation: Forms and Appoaches
Appoaches.. Crows Nest:
Nest:
Allen & Unwin.
69%
Predianto, Tomi, dan Khoirurrosyidin, “Mengkaji Upaya Pemerintah Melalui
Program Kartu Prakerja dalam Perspektif Pemberdayaan di Masa Pandemi
Covid-19”, Journal of Government and Political
Political Studies,
Studies, Vol.
Vol. 9,
9, No.
No. 2,
2,
2020.
98%
Rafitrandi, Dandy.
Dandy. ”Program
”Program Kartu
Kartu Pra
Pra Kerja:
Kerja: Tantangan Impl
Implementasi di
MasaPandemi COVID-19 dan Sesudahnya”. 2020. CSIS Indonesia.
Siti Dwi
Dwi Yana.
Yana. (2021).
(2021). Efektivitas Program Kartu Prakerja dalam Membangun
Sumberdaya
50% Manusia.. Jurnal Investasi
Jurnal Investasi
Islam,Islam,
6(1),
6(1), 12-21.
12
https://doi.org/10.32505/jii.v6i1.2763.
https: //doi.org/10.32505/jii.v6i1.2763
51/51

50

90%
Siti Erna
Erna Latifi
Latifi Suryana.
Suryana. 2009.
2009. Implementasi Kebijakan tentang Pengujian
Kendaraan Bermotor di Kabupaten Aceh Tamiang. Tesis, Program
Program Studi
Studi
Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan, hal
28
Supriadi,
94% Ratna Atika, dkk, “Analisis
Analisis evaluasi
evaluasi kebijakan publik
publik bantuan
bantuantunai:
tunai:
studikasus bantuan tunai di provinsi Lampung (Analysis ofcash aid public
policy evaluation: case
case study of cashassistance in Lampung province)
province)”
ntabilitas (Jastaka), Vol
Jurnal Studi Pemerintahan dan Akuntabilitas Vol 1,
1,No.
No.1,1,2021,
2021,
25-42.
Suryawati, C.. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional.. JMPK,
Volume 8(3).
90%
Suryana, Siti Erna
Erna Latifi.
Latifi. 2009.
2009. Implementasi Kebijakan67% Tentang Pengujian
Kendaraan Bermotor di Kabupaten Aceh Tamiang. Thesis Th Magister Studi
Pembangunan, Sekolah Pascasarjana
Pascasarjana Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara,
Utara, Medan:
Medan:
Melalui http://respository.usu.ac.id/.
82%
Yoshua Consuello, 2020, “Analisis Efektifitas Kartu Pra-kerja di Tengah
Pandemi Covid-19”, ‘Adalah:
‘Adalah: Buletin
BuletinHukum
Hukumdan
dan Keadilan,
Keadilan, Vol. 4, No.
No. 11
(2020), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
93%
Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.
98%
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Program
Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004.
96%
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem 98% Keuangan untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dan/ atau Dalam
Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang.
Kementerian98% Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker), 2020.
https://finance.detik.com/beritaekonomi
https://finance.detik.com/beritaekonomi-bisnis/d-4982393/duh-nyaris-2-
juta-pekerja-dirumahkan-dan-kena-phk-gegara-corona
67%
-----------------.. Kamus
KamusBesar
Besar
Bahasa
Bahasa
Indonesia.
Indonesia.
[Online].
[Online].
TersediaTersedia
di di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/efektif. Diakses 25 Januari 2022.
67%
-----------------.. Kamus
KamusBesar
Besar
Bahasa
Bahasa
Indonesia.
Indonesia. [Online].
[Online]. Tersedia
Tersedi di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/program. Diakses 25 Januari 2022.
97%
BAPPENAS. 2005. Strategi Nasional
Nasional Penanggulangan
Penanggulangan Kemiskinan.
Kemiskinan. Sekretariat
Sekretariat
Kelompok Kerja Perencanaan Makro Penanggulangan Kemiskinan, Komite
Penanggulangan Kemiskinan, Januari 2005.
https://www.prakerja.go.id/
https://w

Anda mungkin juga menyukai