Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENERAPAN MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI

INFORMASI
PADA KEGIATAN PPK ORMAW HMTI
TAHUN 2022

Tugas Besar Makalah Manajemen Layanan TI TIU045335

oleh:

Luh Putu Monica Arysta Putri Suastawan (2005551090)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS UDAYANA
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................9

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................9

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................9

1.3 Usulan Solusi.......................................................................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................11

2.1 IT Service Management.......................................................................................................11

2.2 IT Service Functions, Processes, and Roles.........................................................................12

2.3 IT Service Strategy...............................................................................................................13

2.4 IT Service Design.................................................................................................................14

2.5 IT Service Transition............................................................................................................14

2.6 IT Service Operation............................................................................................................15

2.7 IT Continual Service Improvement......................................................................................16

2.8 IT Business Relationship Management................................................................................17

2.9 IT Service Asset and Configuration Management...............................................................17

2.10 IT Service Desk....................................................................................................................18

BAB III METODE DAN METODOLOGI....................................................................................20

3.1 Metode Pengumpulan Data..................................................................................................20

3.2 Metode Analisa.....................................................................................................................20

3.3 Detail Pembagian Tugas.......................................................................................................20

3.3.1 Inti........................................................................................................................................20

3.3.2 Divisi STI (Sistem Teknologi Informasi).............................................................................20

3.3.3 Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan)...................................................................20

3.3.4 Divisi PDR (Publikasi, Dokumentasi, dan Relasi)...............................................................21

3.3.5 Divisi Inkap (Inventori dan Perlengkapan)..........................................................................21

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA..........................................................................................22

4.1 Pengujian Sistem..................................................................................................................22


4.1.1 Pengujian Pembuatan Artikel...............................................................................................22

4.1.2 Pengujian Penginputan Data Bank Sampah.........................................................................22

4.1.3 Pengujian Penjadwalan Kegiatan Bank Sampah..................................................................23

4.2 Analisa Sistem......................................................................................................................23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................24

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................24

5.2 Saran.....................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................25
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Landing Page Website PESAN PEDE............................................................................9


Gambar 2.2 Gambaran relasi antara roles, process, dan functions...................................................10
Gambar 2.3 Ilustrasi Service Transition...........................................................................................13
Gambar 2.4 Ilustrasi Service Desk....................................................................................................17
RINGKASAN

Kegiatan Bina Desa PPK ORMAWA HMTI 2022 berlangsung dan dilaksanakan di Banjar
Cemenggaon, Desa Celuk, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Kegiatan ini merupakan salah satu
rangkaian program MBKM yaitu Bina Desa KKNT, yang diadakan oleh Universitas Udayana untuk
seluruh Organisasi Himpunan yang ada pada setiap Jurusan di masing – masing Fakultas yang
terdapat di Universitas Udayana. PPK ORMAWA HMTI Fakultas Teknik Universitas Udayana
menerapkan program Bina Desa yang berfokus pada pengolahan dan penerapan sistem Bank
Sampah di Banjar Cemenggaon yang semulanya menggunakan sistem konvensional menjadi Sistem
Bank Sampah berbasis Website dan Aplikasi Mobile.

kata kunci: bank sampah, sistem, mobile, website, bina desa


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Kesadaran manusia juga
memegang peranan penting dalam mengelola sampah. Namun, dalam penerapannya, terkadang
masyarakat cenderung asal membuang sampah-sampah tersebut tanpa melakukan pemilahan
terlebih dahulu, sehingga menyebabkan sampah menjadi berbau tidak sedap dan tidak dapat di
dekomposisi dengan baik oleh bakteri karena sudah tercampur antara sampah organik, anorganik,
maupun sampah b3.
Melihat keadaan lingkungan yang sudah tidak tertolong dengan keadaan sampah hingga
saat ini, Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi mengambil Banjar Cemenggaon, Desa Celuk,
Sukawati, Gianyar untuk dijadikan tempat sasaran agar dilakukan kegiatan pengabdian Bina Desa
PPK Ormawa HMTI. Banjar Cemenggaon, Desa Celuk, Gianyar sendiri sudah terbantu dengan
masyarakatnya yang telah melek akan pentingnya pemilahan sampah, karena dari pihak desa sendiri
sudah memberikan pengarahan kepada masyarakan desa melalui gerakan PESAN PEDE atau
Pengelolaan Sampah Mandiri Pedesaan. Kehadiran PPK Ormawa HMTI disini sendiri ingin
menggencarkan kembali gerakan pemilahan sampah dan penabungan sampah sejak dini.
Dengan berbekal hal tersebut, solusi yang kami berikan untuk digitalisasi gerakan PESAN
PEDE tersebut agar menjadi lebih efektif dan efisien adalah dengan merancang Sistem Informasi
PESAN PEDE ke dalam website dan aplikasi. Selain itu kami juga menjamin keberlangsungan
jalannya gerakan tersebut dan menjadikan Banjar Cemenggaon, Desa Celuk sebagai contoh adanya
digitalisasi pengelolaan sampah melalui Rumah Sampah Digital.

Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi sebab utama pembuatan sistem informasi Rumah Sampah Digital?
2. Siapa yang berperan aktif terkait pemberian penyuluhan sistem?
3. Mengapa harus dibuatnya sistem digital pada pengelolaan sampah di Banjar
Cemenggaon, Desa Celuk?
4. Bagaimana cara memberikan pembelajaran kepada masyarakat Cemenggaon di Desa
Celuk dalam mengolah sampah di TPA melalui Sistem Informasi yang disediakan?
Usulan Solusi
Mahasiswa akan membuat sistem informasi berbasis website dan mobile agar nantinya data
masyarakat yang melakukan pengumupulan sampah dapat terekam secara otomatis by system dan
mengurangi margin error dalam pencatatan data sehingga nantinya data dapat terjaga
konsistensinya. Selain itu, dengan adanya website dan mobile apps berbasis android, kita juga dapat
mendobrak boundaries, yang mana sistem dapat bekerja 24/7 dengan adanya server, lain halnya
dengan tenaga manusia yang terbatas. Sistem informasi juga dapat memperluas skalabilitas
informasi dan juga dengan adanya sistem informasi, maka layanan yang diberikan oleh pihak bank
sampah dapat berjalan secara maksimal tanpa mengeluarkan tenaga ekstra.
Sistem digital juga wajib dibuat pada pengelolaan sampah di Banjar Cemenggaon, Desa
Celuk. Selaras dengan pernyataan sebelumnya terkait batasan, kami juga mempertimbangkan
dampak jangka panjang yang terjadi seperti meningkatnya margin error dalam pencatatan data dan
justru malah menambah kerusakan lingkungan karena menggunakan kertas sebagai printout hasil
pencatatan yang semestinya dapat dikurangi dengan adanya sebuah sistem terintegrasi seperti yang
kami tawarkan.
Selain membuat sistem informasi terintegrasi, kami sebagai mahasiswa juga harus terlibat
aktif dalam gerakan PESAN PEDE dengan memberikan sosialisasi terhadap sistem informasi yang
kami buat serta penyuluhan pentingnya memilah sampah ke masyarakat dan siswa sekolah dasar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

IT Service Management
IT Service Management atau Manajemen Layanan TI adalah seperangkat kemampuan
khusus organisasi maupun suatu tim untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk
layanan. Layanan yang disediakan berupa kombinasi kumpulan Teknologi Informasi (TI), orang
(user), dan suatu proses. Layanan TI pada umumnya adalah layanan yang diberikan tim IT untuk
mendukung proses bisnis, tetapi serta juga bertindak sebagai agen perubahan untuk memfasilitasi
transformasi bisnis bersangkutan.

Gambar 2.1 Landing Page Website PESAN PEDE

Pada Gambar 2.1 Landing Page Website PESAN PEDEditampilkan sebuah gambar
Landing Page dari website PESAN PEDE yang mana ini merupakan karya dari Tim PPK
ORMAWA HMTI pada program Bina Desa Bank Sampah tahun 2022 ini. Tim PPK ORMAWA
HMTI merancang dan menyediakan layanan TI kepada pihak Desa Adat Cemenggaon berupa
pembuatan Sistem Bank Sampah Digital berbasis Website dan Mobile Application. Ketika
masyarakat desa akan melakukan transaksi penabungan sampah kepada pengurus bank sampah di
Desa Adat Cemenggaon, sistem yang digunakan sudah dalam bentuk digital dan tidak
menggunakan metode konvensional sebelumnya yang menyimpan data nasabah penabung sampah
di Microsoft Excel. Berdasarkan manfaat Layanan TI yang disediakan kepada pelanggan, tim PPK
ORMAWA HMTI membangun sistem yang termasuk enhancing service, yaitu mengubah sistem
konvensional menjadi sistem digital untuk mempermudah admin dan juga user (nasabah) Bank
Sampah di Desa Adat Cemenggaon.
Selain itu, dengan adanya sistem digital, warga pengurus bank sampah dapat menghemat
penggunaan kertas yang tentunya lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan prinsip dari Gerakan
PESAN PEDE serta skalabilitas informasi menjadi lebih luas cakupannya dan memungkinkan
meng-influence banjar lain untuk melakukan digitalisasi pada sistem bank sampah mereka.

IT Service Functions, Processes, and Roles


Dalam manajemen layanan TI, fungsi (functions), proses (processes), serta peran (roles)
saling berkaitan sehingga saling mempengaruhi satu sama lain. Fungsi akan melakukan aktivitas
yang merupakan elemen dari proses. Fungsi individu dapat melakukan seluruh proses maupun
berbagi proses dengan fungsi lainnya. Proses merupakan sekumpulan aktivitas terstruktur /
terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu menggunakan sumber daya dan
kemampuan untuk menghasilkan hasil yang secara langsung atau tidak langsung, menciptakan nilai
bagi pelanggan eksternal, serta memungkinkan adanya umpan balik dan diadakan perbaikan.
Sebuah proses terdiri dari sejumlah elemen berupa peran, tanggung jawab, alat dan kontrol
manajemen yang diperlukan untuk memberikan output yang sesuai.
Adapun peran (roles) merupakan seperangkat tanggung jawab, aktivitas, dan wewenang
yang diberikan kepada seseorang atau tim, serta didefinisikan dalam proses atau fungsi. Satu orang
atau tim mungkin memiliki beberapa peran, menggambarkan apa yang sebenarnya dilakukan
individu. Pada setiap organisasi atau tim, akan dilakukan penentuan peran-peran yang diperlukan
untuk melakukan tugas-tugas yang diperlukan dan akan mengalokasikan individu untuk melakukan
peran tersebut. Hubungan antara peran dan orang adalah many-to-many (seorang individu dapat
memiliki lebih dari satu peran dan peran dapat dimiliki oleh lebih dari satu orang). Harus ada satu
peran yang bertanggung jawab untuk setiap tugas atau proses tertentu.

Gambar 2.2 Gambaran relasi antara roles, process, dan functions


Pada Gambar 2.2 Gambaran relasi antara roles, process, dan functions yang
menggambarkan terkait relasi antara fungsi, proses, dan peran (jabatan) dalam sebuah organisasi.
Dalam hal ini, Tim PPK ORMAWA HMTI sudah mengimplementasikannya dimana pada bagan tim
terdapat beberapa fungsi, proses, maupun peran.
Masing – masing pengurus tim memiliki peran dan juga fungsi maupun proses selama
pelaksanaan PPK ORMAWA HMTI di Desa Adat Cemenggaon berlangsung. Karena fungsi, proses,
peran saling terjalin sehingga setiap pengurus tim PPK ORMAWA HMTI harus terikat erat dalam
memahami perannya, fungsinya, dan prosesnya selama program Bina Desa masih berlangsung.

IT Service Strategy
Pada tahap service strategy, arti kata strategy atau strategi sendiri adalah perencanaan
“tingkat tinggi” atau jangka panjang untuk mencapai sesuatu, dengan harapan memperoleh solusi
sebuah organisasi mencapai tujuan bisnisnya. Service strategy menjadi dasar pertimbangan utama
bagi proses-proses pada tahapan berikutnya. Melalui tahapan ini sendiri, akan ditentukan bagaimana
caranya menciptakan business value dan mencapai atau mempertahankan kelebihan-kelebihan
strategis layanan TI, seperti visi dan misi layanan TI, positioning layanan TI, target pelanggan
layanan TI, serta menentukan layanan-layanan TI apa saja yang akan disediakan oleh tim. Tujuan
dari service strategy adalah untuk menawarkan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, dengan
cara menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi, sosial, teknologi dan politik yang tak
terhindarkan, dan pihak organisasi harus berpikir pengembangan jangka Panjang mengenai industri
bisnisnya.
Pada tahapan service strategy, diterapkan konsep 4P, yaitu perspective (visi dan misi
layanan TI, tujuan, sasaran), position (diferensiasi, target pasar), plan (rencana layanan TI jangka
panjang), dan pattern (pola layanan). Tim PPK ORMAWA HMTI menerapkan konsep 4P ini dalam
merancang sistem yang dibutuhkan pelanggannya, dapat dilihat paparannya sebagai berikut.
1. Pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan dan pemberian layanan TI berupa value
a. Kebutuhan Nasabah
b. Kebutuhan Admin
c. IT Deliver
2. Mengerti hasil yang diinginkan pelanggan dari sebuah layanan dan bagaimana dapat
diperoleh manfaatnya
a. Hasil
b. Manfaat
3. Menentukan faktor kesuksesan layanan
a. Aman
b. Mudah
c. Cepat
4. Menentukan spesifikasi berdasarkan hasil yang diinginkan pelanggan, termasuk utility dan
warranty
a. Utility
b. Warranty

IT Service Design
Tahapan ini merupakan tahapan di mana ITSM (IT Service Management) mulai
memastikan rencana-rencana layanan yang akan disediakan sesuai kebutuhan pengguna. Tahapan
awalnya biasanya dimulai dengan serangkaian persyaratan bisnis dan diakhiri dengan
pengembangan solusi layanan yang dirancang untuk memenuhi persyaratan dan hasil bisnis yang
terdokumentasi. Dalam proses service design, layanan harus dibuatkan detailnya dalam bentuk
arsitektur - arsitektur sistem/layanan, proses - proses, laporan, serta dokumentasi. Tujuna utama dari
tahapan service design adalah untuk membentuk rancangan layanan TI yang tepat dan inovatif, di
mana pada layanan sistem TI juga memperhatikan arsitekturnya, prosesnya, kebijakannya, dan
dokumentasinya, untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang telah disepakati saat ini dan untuk ke-
depannya.
Pada tahapan service design, Tim PPK ORMAWA HMTI memperhatikan beberapa proses
yang harus dikerjakan seperti di bawah.
 Service Catalogue Management (SCM)
 Service Level Management (SLM)
 Capacity Management
 Availability Management
 IT Service Continuity Management (ITSCM)
 Information Security Management (ISM)
 Supplier Management

IT Service Transition
Luaran utama dari service design adalah service design package (SDP). SDP adalah sebuah
paket dokumen yang memberikan informasi detail tentang semua aspek rancangan sebuah layanan
TI dan alasan kebutuhan mewujudkannya (requirements). Service Transition (Transisi Layanan)
merupakan tahapan yang akan menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI, baik yang masih baru
ataupun layanan TI yang sudah berjalan yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan
operasional.
Tahapan service transition berisi proses-proses untuk merealisasikan (membangun,
menguji, dan mengimplementasikan) sebuah rancangan layanan yang dihasilkan oleh Service
Design Package (SDP) menjadi sistem layanan TI baru atau termodifikasi. Tahapan ini memberikan
gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam strategi layanan kemudian
dibentuk dalam desain layanan untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam tahapan
service operation (operasi layanan). Tujuan transisi layanan memastikan layanan baru,
termodifikasi, atau layanan yang dihentikan (retired service) benar-benar memenuhi harapan bisnis
seperti dalam dokumen-dokumen hasil tahapan strategi layanan dan perancangan layanan.

Gambar 2.3 Ilustrasi Service Transition

Pada Gambar 2.3 Ilustrasi Service Transition di atas terdapat cakupan transisi layanan yng
meliputi pembangunan dan pengembangan/peningkatan kemampuan transisi layanan-layanan TI
baru atau termodifikasi ke lingkungan kerja sebenarnya, termasuk proses-proses sebagai berikut.
 Perencanaan paket-paket perubahan layanan TI
 Pembuatan/pembangunan sistem layanan TI
 Uji coba layanan TI
 Evaluasi
 Implementasi ke lingkungan kerja sebenarnya (deployment)

IT Service Operation
Proses-proses dalam operasi layanan (Service Operation) dilaksanakan agar layanan TI
dapat digunakan dan dioperasikan. Operasi layanan (service operation) merupakan tahapan siklus
hidup layanan TI yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan
TI. Tahapan ini mencakup semua aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan layanan TI agar
dapat terus bekerja di sepanjang waktu operasional layanan dan memberikan dukungan kepada
pelanggan apabila mereka membutuhkan.
Adapun tujuan dari pengoperasian layanan TI adalah untuk mengkoordinasikan dan
melaksanakan kegiatan dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan layanan TI kepada
pengguna dan pelanggan serta mengelola layanan memenuhi tingkat layanan yang telah disepakati.
Sedangkan pengelolaan teknologi pendukung layanan TI adalah untuk mengelola teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan dan mendukung layanan TI. Terdapat 9 proses dalam operasi
layanan, yaitu:
 Event management: proses memastikan semua configuration item dan layanan TI yang
sedang berjalan selalu termonitor, menyaring dan mengkategorisasi kondisi/status (event)
layanan TI untuk diambil tindakan yang tepat
 Incident management: proses mengelola setiap insiden yang terjadi pada layanan TI agar
dapat pulih sesegera mungkin
 Problem management: proses mengelola akar masalah penyebab insiden layanan TI agar
tidak terjadi lagi di kemudian hari dan meminimalkan dampak insiden yang tidak dapat
dicegah
 Request fulfillment: proses memenuhi permintaan pelanggan layanan TI (service request),
namun permintaan umumnya ditangani oleh service desk yang bertugas memilah
panggilan/laporan yang masuk
 Access management: proses memberikan hak akses layanan TI kepada pengguna yang
berhak dan mencegah akses bagi yang tidak berhak
 IT operation control: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
memonitor dan mengontrol layanan-layanan TI dan infrastruktur pendukungnya, misal:
penjadwalan backup dan restore, manajemen laporan dan maintenance rutin
 Application management: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
mengelola aplikasi software, misal: update, instalasi, dan pengembangan
 Technical management: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
menyediakan ahli dan dukungan teknis untuk pengelolaan infrastruktur TI
 Facilities management: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
mengelola dan merawat lingkungan fisik dimana infrastruktur TI berada, misal: listrik, AC,
akses bangunan, kebersihan dan keamanan lingkungan

IT Continual Service Improvement


Continual Service Improvement (CSI) adalah kumpulan proses untuk melakukan evaluasi
dan peningkatan terhadap seluruh proses-proses di tahapan lainnya, baik dalam hal peningkatan
kepuasan pelanggan maupun efesiensi biaya layanan TI. CSI bertujuan untuk terus-menerus
menyesuaikan layanan-layanan TI dengan perubahan kebutuhan bisnis. Yaitu dengan
mengidentifikasi dan melakukan perbaikan layanan-layanan TI yang mendukung proses bisnis.
Peningkatan ini mencakup peningkatan Service Strategy, Service Design, Service Transition dan
Service Operation. Berikut merupakan prinsip utama yang dipegang dalam memasuki tahapan CSI
dan juga yang tim PPK ORMAWA HMTI perhatikan selama merancang layanan TI yang diberikan.
 Memperjelas visi, dengan mempertimbangkan visi bisnis dan layanan TI, misi, tujuan dan
sasaran, serta memastikan bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang sama. Visi
bersifat aspirasional dan mewakili keadaan yang diinginkan.
 Menilai situasi saat ini dan menetapkan garis dasar di mana persisnya tim berada saat ini
dengan juga memperhatikan masukan eksternal yang berguna.
 Menetapkan langkah-langkah menuju visi berdasarkan prioritas perbaikan dan menetapkan
target yang terukur.
 Melakukan dokumentasi rencana perbaikan dengan menggunakan teknik perbaikan
layanan dan proses.
 Memantau pencapaian menggunakan ukuran dan metrik yang tepat seperti yang
ditentukan.
 Mempertahankan momentum dengan memastikan bahwa perbaikan tertanam dan mencari
peluang peningkatan lebih lanjut.

IT Business Relationship Management


Menurut ITIL, Business Relationship Management adalah proses yang memungkinkan
manajer hubungan bisnis untuk menyediakan hubungan antara penyedia layanan (tim PPK
ORMAWA HMTI) dan pelanggan pada tingkat strategis. Pelanggan dan penyedia layanan TI akan
memiliki kepentingan yang sama dalam memastikan bahwa pelanggan memahami nilai dari
penawaran layanan dan perwujudan harapan yang realistis dari mereka. Tujuan utama dari tahapan
pemahaman BRM adalah untuk membangun dan memelihara hubungan yang efektif serta produktif
antara pelanggan dengan penyedia layanan, berdasarkan pemahaman tentang pelanggan dan
kebutuhan bisnisnya. Kegiatan utama pada tahapan BRM berkaitan dengan beberapa hal sebagai
berikut.
 Memahami pelanggan dan tujuan bisnisnya.
 Membantu pelanggan merumuskan persyaratan untuk layanan baru dan mengembangkan
kasus bisnis pelanggan untuk investasi di dalamnya.
 Mengidentifikasi perubahan yang dapat mempengaruhi penggunaan atau persyaratan
layanan oleh pelanggan.
 Mengidentifikasi perkembangan teknologi dan hal-hal terkait yang dapat memberikan
peluang untuk layanan yang lebih baik atau biaya yang lebih rendah bagi pelanggan.
 Memastikan, mengenali dan memenuhi kebutuhan bisnis pelanggan.
 Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap proses BRM dan kinerja penyedia layanan
secara keseluruhan.
 Berurusan dengan laporan layanan, keluhan, komentar, dan umpan balik lainnya untuk
memastikan penyediaan yang efektif dan peningkatan berkelanjutan dari layanan yang
diberikan.

IT Service Asset and Configuration Management


Kegiatan untuk mempertahankan informasi tentang aset-aset dalam hal sumber, nilai,
lokasi, dan siapa yang mengontrol aset-aset. Proses SACM ini adalah untuk memastikan bahwa
hubungan timbal balik dari berbagai versi perangkat keras infrastruktur dan perangkat lunak
didokumentasikan secara akurat dan efisien. Hal ini penting sebagai solusi manajemen layanan
yang efektif karena informasi ini mendukung semua proses lainnya terutama manajemen insiden,
masalah, ketersediaan, dan perubahan pengelolaan.
Tujuan dari SACM adalah mendefinisikan dan mengendalikan komponen layanan dan
infrastruktur, serta untuk menjaga informasi konfigurasi yang akurat mulai dari keadaan
sebelumnya, keadaan saat ini dan yang akan direncanakan dari komponen, layanan dan
infrastruktur. SACM akan berfungsi untuk mengoptimalkan kerja layanan aset serta konfigurasi
sehingga meningkatkan seluruh kinerja layanan dan meminimalkan biaya serta risiko yang
disebabkan oleh aset yang dikelola secara buruk (misalnya pemadaman layanan, denda, maupun
biaya lisensi yang salah). Berikut merupakan aktivitas utama tahapan SACM yang diperhatikan dan
dilakukan oleh tim PPK ORMAWA HMTI.
 Manajemen dan Perencanaan: Tim tetap mendefinisikan tingkat manajemen konfigurasi
yang diperlukan untuk layanan atau proyek perubahan.
 Identifikasi Konfigurasi: Tim tetap mendefinisikan tipe CI dan pengelompokan, penamaan
konvensi dan lainnya.
 Kontrol Konfigurasi: Tim tetap memastikan ada mekanisme yang memadai untuk
mengendalikan CI sambil mempertahankan riwayat terkait semua perubahan untuk
memastikan tidak ada ketidakcocokan.
 Accounting Status dan Pelaporan Status: Tim tetap mempertahankan status CI
sebagaimana adanya kemajuan melalui status diskritnya (pengembangan, disetujui,
ditarik).
 Verifikasi dan Audit: Tim tetap memeriksa bahwa CI fisik nyata, catatan dalam CMS
sesuai dengan dunia nyata dan dokumentasi yang akurat.
 Manajemen Informasi: Tim membuat dan menyimpan salinan cadangan CMS secara
teratur dan aman, di lokasi yang berbeda untuk sebagai backup saat terjadi bencana.
IT Service Desk
Service Desk didefinisikan oleh ITIL sebagai bagian penting dan fungsi integral dalam
ITSM yang mendukung manajemen organisasi TI yang lebih efektif dan interaktif antara TI dan
pengguna. Service Desk berfungsi mengelola interaksi dengan pelanggan/pengguna dan juga
menangani Incident Management serta Request Fulfilment. Service Desk secara karakteristik
memiliki help desk sebagai komponen internalnya. Tujuan pada tahapan service desk adalah untuk
meningkatkan pelayanan TI dan prosedur bisnis, memulihkan layanan secepat mungkin (incident
management), dan untuk memenuhi permintaan layanan secara efisien dan efektif (request
fulfillment). Dapat dilihat pada gambar di bawah, proses dari tahapan service desk.

Gambar 2.4 Ilustrasi Service Desk

Pada Gambar 2.4 Ilustrasi Service Desk di atas memberikan ilustrasi terkait service
desk yang merupakan suatu unit fungsional dalam departemen TI di organisasi. Dalam
melaksanakan fungsinya, service desk memiliki struktur mengenai kejelasan tanggung jawab,
kedudukan, alur hubungan, serta uraian tugas, agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Pengombinasian struktur pengorganisasian dapat menjadi pilihan yang diambil oleh organisasi
untuk memenuhi kebutuhan dari organisasi. Berikut pilihan yang dapat digunakan oleh organisasi
dalam mengorganisasi service desk.
1. Local Service desk: Berada dekat dengan pengguna/pelanggan sehingga komunikasi lebih
lancar.
2. Centralized Service desk: Berada pada satu lokasi tunggal dengan mengurangi jumlah
local service desk.
3. Virtual Service desk: Memanfaatkan penggunaan teknologi khususnya internet dalam
melayani permintaan layanan. Tim PPK ORMAWA HMTI termasuk ke dalam struktur
service desk seperti ini.
4. Follow the Sun: Biasanya merupakan organisasi internasional yang memilih 24-hour
service desk sebagai solusi dalam melayani permintaan layanan pengguna.
5. Specialized Service desk Groups: Kelompok service desk khusus yang diarahkan oleh
organisasi untuk menangani insiden yang berkaitan dengan layanan TI.
BAB III
METODE DAN METODOLOGI

Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan adalah survei, dimana survei ini melakukan pengumpulan data
secara langsung melalui pengisian google formulir kepada masyarakat terkait jumlah sampah harian
dan mingguan mereka hasilkan, serta memastikan fitur-fitur apa saja yang mereka butuhkan dalam
sistem.

Metode Analisa
Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif, dimana data yang
digunakan adalah data-data yang dianalisa dengan metode ini berupa teks atau narasi. Selanjutnya
dari keseluruhan data tersebut dilakukan proses pengklasifikasian berdasarkan kebutuhan dengan
proses pencodingan. Tahap terakhir pada metode ini adalah interpretasi data. Proses interpretasi data
sebenarnya dilakukan secara bersamaan selama coding. Upaya interpretasi dilakukan bersamaan
dalam mengklasifikasikan data. Langkah interpretasi untuk menganalisa data untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan.

Detail Pembagian Tugas


Berikut ini adalah pembagian tugas dari tim PPK ORMAWA HMTI 2022 untuk
melaksanakan KKN-T.
Inti
Inti memiliki peranan cukup penting yaitu untuk mengkoordinir anggota-anggota yang
tergabung ke dalam masing-masing divisi, agar nantinya dapat berjalan sebagaimana mestinya dan
bisa digunakan dengan baik oleh masyarakat Banjar Cemenggaon, Desa Celuk, Gianyar.

Divisi STI (Sistem Teknologi Informasi)


Divisi STI sendiri memiliki tugas untuk merancang sistem informasi. Divisi STI sendiri
bekerja mulai dari mendesain, merancang, dan sampai tahap implementasi. Divisi ini memiliki
peran krusial dalam Tim PPK Ormawa HMTI ini.

Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan)


Divisi Litbang sendiri peranannya adalah untuk membaut materi terkait penyuluhan sistem,
materi penyuluhan tentang sampah kepada siswa sekolah dasar, selain itu litbang juga membuat
kuesioner survei untuk mengumpulkan data dari masyarakat.
Divisi PDR (Publikasi, Dokumentasi, dan Relasi)
Divisi PDR bertugas untuk membuat konten media sosial sekaligus menjadi admin,
mengurus pembuatan video kegiatan bulanan, serta membuat UI/UX untuk website dan mobile.
Saya sendiri merupakan anggota dari Divisi PDR. Kami juga harus berkoordinasi dengan Litbang
untuk membuat desain konten artikel pada website. Selain itu, beberapa dari mereka juga menjadi
perbantuan dalam pengembangan sistem ke divisi STI, terutama untuk mobile apps.

Divisi Inkap (Inventori dan Perlengkapan)


Divisi Inkap memiliki peranan untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait alat-alat yang
akan digunakan selama kegiatan berlangsung, seperti halnya ketika pembukaan PPK ORMAWA
HMTI 2022, mereka harus melakukan dekorasi dan melakukan setup pada alat yang digunakan.
Anggota Inkap sendiri juga menjadi perbantuan dalam pengembangan sistem ke divisi STI.
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengujian Sistem
Pada PPK ORMAWA HMTI ini, kami membantu desa untuk melakukan digitalisasi pada
sistem bank sampah yang diprakarsai oleh Gerakan PESAN PEDE. Layanan-layanan yang
diberikan oleh sistem yang kami buat diantaranya adalah pembuatan artikel, penginputan data
terkait inventaris bank sampah, serta penjadwalan kegiatan bank sampah.
Pengujian ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, untuk pembuatan artikel, penginputan
data terkait inventaris bank sampah, serta penjadwalan kegiatan bank sampah agar pembuatan
laporan lebih teratur dan rapi. Berikut ini adalah proses pengujian beserta hasilnya.
Pengujian Pembuatan Artikel
Pembuatan artikel sendiri pengujiannya akan dilakukan pada situs website PPK ORMAWA
HMTI yang beralamat di PESAN PEDE. Pengujian dilakukan dengan melakukan pembuatan artikel
yang berkaitan dengan kegiatan bank sampah yang biasanya dilkaukan secara mingguan terkait
peenyetoran sampah anorganik untuk diolah kembali atau di daur ulang, sehingga dengan adnaya
artikel ini, bisa memperluas skalabilitas cakupan informasi.
Pengujian pembuatan artikel ini dilakukan oleh admin, dimana mekansime pembuatan
artikel sendiri adalah dengan menggunakan CRUD dengan menggunakan API yang sudah diuji
sebelumnya menggunakan postman. Pembuatan artikel juga tidak lupa untuk ditambahkan slug
untuk meningkatkan SEO pada website.

Pengujian Penginputan Data Bank Sampah


Penginputan Data Bank Sampah merupakan sebuah mekanisme CRUD pada mobile apps
dan website (hanya dari sisi admin), dimana proses CRUD ini hanya untuk pendataan data nasabah
bank sampah seperti total setoran sampah anorganik perminggunya yang telah di kumpulkan oleh
masing-masing keluarga yang ada di Banjar Cemenggaon, Desa Celuk, Gianyar.
Penginputan data ini dilakukan secara mandiri melalui smartphone android yang dimiliki
oleh masyarakat. Namun, jika ada yang tidak memiliki smartphone, warga bisa melakukan
penginputan data ketika kegiatan pengumpulan sampah anorganik di Bank Sampah Sami Asri dan
memberitahu kepada pihak bank sampah untuk melakukan penginputan melalui website.
Pengujian ini juga sudah dilakukan dengan menggunakan data dummy dan mendapatkan
hasil yang cukup memuaskan dan tidak ada kendala yang berarti baik itu pad web server maupun
pada SQL Server. Penginputan ini menggunakan API yang dikelola dan diuji terlebih dahulu
melalui postman.

Pengujian Penjadwalan Kegiatan Bank Sampah


Penjadwalan kegiatan ini akan ditampilkan pada mobile apps yang ada di smartphone
warga, sehingga warga dapat mengetahui kapan tepatnya jadwal penyetoran. Pengujiannya hanya
perlu membuat mobile appsnya saja, karena tidak memerlukan pengecekan khusus.
Ini merupakan sebuah implementasi dari IT Service Management di bagian IT Continual
Service Improvement yang akan memberikan efisiensi biaya secara terus menerus karena
mengurangi penggunaan kertas serta tidak memerlukan tenaga ekstra untuk menyebarkan informasi
secara manual kepada warga. Pengujian ini juga sudah dilakukan bersamaan dengan sosialisasi pada
sistem mobile apps dengna berkoordinasi Bersama dengan pihak bank sampah sami asri dan
mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.

Analisa Sistem
Berdasarkan Analisa pribadi, sistem yang dibangun sudah cukup baik. Dalam
pengembangannya pun juga menerapkan seluruh asas IT Service Management. Salah satu
contohnya adalah implementasi UI/UX yang sudah dibuat ke dalam bentuk mobile apps berbasis
Android, proses slicing front-end website dan mobile apps, kemudian juga ada proses pengujian API
melalui postman, serta deployment front-end dan back-end ke dalam server berbasis LAMPP.
Selain itu, fitur-fitur yang terdapat di dalam sistem sudah berjalan cukup baik dan
fungsionalitasnya berjalan sesuai dengan harapan, hanya perlu diintegrasikan saja antara front-end
dengan API saja, walaupun masih ada kekurangan mobile apps yang sementara ini hanya
mendukung OS Android.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Program Sistem Informasi berbasis website serta aplikasi berbasis mobile Android yang
dikembangkan oleh Tim Mahasiswa PPK ORMAWA HMTI 2022 untuk melakukan digitalisasi
bank sampah pada Banjar Cemenggaon, Desa Celuk, Gianyar sudah berjalan cukup baik, hal itu
terbukti dengan lancarnya beragam pengujian pada fitur-fitur krusial seperti transaksi pada
penginputan data di bank sampah.
Selain itu, implementasi prinsip atau asas yang ada pada IT Service Management juga
terlaksana dengan baik, seperti halnya dalam pembagian divisi serta pembuatan sistem yang sudah
memiliki alur yang terstruktur dan sistematis untuk dapat membuat sistem yang masif. Kemudian,
sistem yang dibuat juga sudah bisa mendobrak boundaries, dimana sistem dapat bekerja 24/7 dan
hanya membutuhkan input dari user terlepas itu admin atau nasabah yang mengaksesnya.

Saran
Untuk kedepannya, mungkin aplikasi mobile dapat menggunakan framework flutter dalam
pembuatannya agar nantinya aplikasi dapat berjalan secara multi-platform (Android & iOS).
Kemudian, untuk website sendiri, dapat mengadaptasi arsitektur terbaru yang sedang popular saat
ini untuk menggunakan microservice seperti halnya penggunaan container pada docker maupun
kubernetes agar lebih mudah dikembangkan serta di maintenance dibandingkan dengan arsitektur
monolitik yang digunakan saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2020). ITIL (Information Technology Infrastructure Library).


https://prakom.banjarmasinkota.go.id/2020/10/itil-information-technology.html.
Hidayati, K. F. (2021).
https://glints.com/id/lowongan/itsm-it-service-management-adalah/#.Y6Q5f9VBy3A.
Memahami IT Service Management dan Mengapa Ia Penting.
Irfansyah, A. (2022). 4 Manfaat Implementasi IT Service Management untuk Perusahaan.
https://inixindojogja.co.id/4-manfaat-it-service-management/.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BANK SAMPAH BERBASIS WEBSITE. (2022).
https://www.researchgate.net/publication/361982857_PERANCANGAN_SISTEM_INFOR
MASI_BANK_SAMPAH_BERBASIS_WEBSITE.
Wibowo, A. (2020). Siklus Manajemen Layanan ITIL. https://mti.binus.ac.id/2020/12/23/siklus-
manajemen-layanan-itil/.
Yuliantaro, A. (2019). RANCANG BANGUN APLIKASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH
BERBASIS WEB (STUDI KASUS PADA RUNGKUT LOR GG. III RT 03 RW 06
SURABAYA). https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3716/1/12410100210-2019-
STIKOMSURABAYA.pdf.

Anda mungkin juga menyukai