INFORMASI
PADA KEGIATAN PPK ORMAW HMTI
TAHUN 2022
oleh:
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................9
3.3.1 Inti........................................................................................................................................20
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................24
5.2 Saran.....................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................25
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Kegiatan Bina Desa PPK ORMAWA HMTI 2022 berlangsung dan dilaksanakan di Banjar
Cemenggaon, Desa Celuk, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Kegiatan ini merupakan salah satu
rangkaian program MBKM yaitu Bina Desa KKNT, yang diadakan oleh Universitas Udayana untuk
seluruh Organisasi Himpunan yang ada pada setiap Jurusan di masing – masing Fakultas yang
terdapat di Universitas Udayana. PPK ORMAWA HMTI Fakultas Teknik Universitas Udayana
menerapkan program Bina Desa yang berfokus pada pengolahan dan penerapan sistem Bank
Sampah di Banjar Cemenggaon yang semulanya menggunakan sistem konvensional menjadi Sistem
Bank Sampah berbasis Website dan Aplikasi Mobile.
Latar Belakang
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Kesadaran manusia juga
memegang peranan penting dalam mengelola sampah. Namun, dalam penerapannya, terkadang
masyarakat cenderung asal membuang sampah-sampah tersebut tanpa melakukan pemilahan
terlebih dahulu, sehingga menyebabkan sampah menjadi berbau tidak sedap dan tidak dapat di
dekomposisi dengan baik oleh bakteri karena sudah tercampur antara sampah organik, anorganik,
maupun sampah b3.
Melihat keadaan lingkungan yang sudah tidak tertolong dengan keadaan sampah hingga
saat ini, Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi mengambil Banjar Cemenggaon, Desa Celuk,
Sukawati, Gianyar untuk dijadikan tempat sasaran agar dilakukan kegiatan pengabdian Bina Desa
PPK Ormawa HMTI. Banjar Cemenggaon, Desa Celuk, Gianyar sendiri sudah terbantu dengan
masyarakatnya yang telah melek akan pentingnya pemilahan sampah, karena dari pihak desa sendiri
sudah memberikan pengarahan kepada masyarakan desa melalui gerakan PESAN PEDE atau
Pengelolaan Sampah Mandiri Pedesaan. Kehadiran PPK Ormawa HMTI disini sendiri ingin
menggencarkan kembali gerakan pemilahan sampah dan penabungan sampah sejak dini.
Dengan berbekal hal tersebut, solusi yang kami berikan untuk digitalisasi gerakan PESAN
PEDE tersebut agar menjadi lebih efektif dan efisien adalah dengan merancang Sistem Informasi
PESAN PEDE ke dalam website dan aplikasi. Selain itu kami juga menjamin keberlangsungan
jalannya gerakan tersebut dan menjadikan Banjar Cemenggaon, Desa Celuk sebagai contoh adanya
digitalisasi pengelolaan sampah melalui Rumah Sampah Digital.
Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi sebab utama pembuatan sistem informasi Rumah Sampah Digital?
2. Siapa yang berperan aktif terkait pemberian penyuluhan sistem?
3. Mengapa harus dibuatnya sistem digital pada pengelolaan sampah di Banjar
Cemenggaon, Desa Celuk?
4. Bagaimana cara memberikan pembelajaran kepada masyarakat Cemenggaon di Desa
Celuk dalam mengolah sampah di TPA melalui Sistem Informasi yang disediakan?
Usulan Solusi
Mahasiswa akan membuat sistem informasi berbasis website dan mobile agar nantinya data
masyarakat yang melakukan pengumupulan sampah dapat terekam secara otomatis by system dan
mengurangi margin error dalam pencatatan data sehingga nantinya data dapat terjaga
konsistensinya. Selain itu, dengan adanya website dan mobile apps berbasis android, kita juga dapat
mendobrak boundaries, yang mana sistem dapat bekerja 24/7 dengan adanya server, lain halnya
dengan tenaga manusia yang terbatas. Sistem informasi juga dapat memperluas skalabilitas
informasi dan juga dengan adanya sistem informasi, maka layanan yang diberikan oleh pihak bank
sampah dapat berjalan secara maksimal tanpa mengeluarkan tenaga ekstra.
Sistem digital juga wajib dibuat pada pengelolaan sampah di Banjar Cemenggaon, Desa
Celuk. Selaras dengan pernyataan sebelumnya terkait batasan, kami juga mempertimbangkan
dampak jangka panjang yang terjadi seperti meningkatnya margin error dalam pencatatan data dan
justru malah menambah kerusakan lingkungan karena menggunakan kertas sebagai printout hasil
pencatatan yang semestinya dapat dikurangi dengan adanya sebuah sistem terintegrasi seperti yang
kami tawarkan.
Selain membuat sistem informasi terintegrasi, kami sebagai mahasiswa juga harus terlibat
aktif dalam gerakan PESAN PEDE dengan memberikan sosialisasi terhadap sistem informasi yang
kami buat serta penyuluhan pentingnya memilah sampah ke masyarakat dan siswa sekolah dasar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
IT Service Management
IT Service Management atau Manajemen Layanan TI adalah seperangkat kemampuan
khusus organisasi maupun suatu tim untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk
layanan. Layanan yang disediakan berupa kombinasi kumpulan Teknologi Informasi (TI), orang
(user), dan suatu proses. Layanan TI pada umumnya adalah layanan yang diberikan tim IT untuk
mendukung proses bisnis, tetapi serta juga bertindak sebagai agen perubahan untuk memfasilitasi
transformasi bisnis bersangkutan.
Pada Gambar 2.1 Landing Page Website PESAN PEDEditampilkan sebuah gambar
Landing Page dari website PESAN PEDE yang mana ini merupakan karya dari Tim PPK
ORMAWA HMTI pada program Bina Desa Bank Sampah tahun 2022 ini. Tim PPK ORMAWA
HMTI merancang dan menyediakan layanan TI kepada pihak Desa Adat Cemenggaon berupa
pembuatan Sistem Bank Sampah Digital berbasis Website dan Mobile Application. Ketika
masyarakat desa akan melakukan transaksi penabungan sampah kepada pengurus bank sampah di
Desa Adat Cemenggaon, sistem yang digunakan sudah dalam bentuk digital dan tidak
menggunakan metode konvensional sebelumnya yang menyimpan data nasabah penabung sampah
di Microsoft Excel. Berdasarkan manfaat Layanan TI yang disediakan kepada pelanggan, tim PPK
ORMAWA HMTI membangun sistem yang termasuk enhancing service, yaitu mengubah sistem
konvensional menjadi sistem digital untuk mempermudah admin dan juga user (nasabah) Bank
Sampah di Desa Adat Cemenggaon.
Selain itu, dengan adanya sistem digital, warga pengurus bank sampah dapat menghemat
penggunaan kertas yang tentunya lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan prinsip dari Gerakan
PESAN PEDE serta skalabilitas informasi menjadi lebih luas cakupannya dan memungkinkan
meng-influence banjar lain untuk melakukan digitalisasi pada sistem bank sampah mereka.
IT Service Strategy
Pada tahap service strategy, arti kata strategy atau strategi sendiri adalah perencanaan
“tingkat tinggi” atau jangka panjang untuk mencapai sesuatu, dengan harapan memperoleh solusi
sebuah organisasi mencapai tujuan bisnisnya. Service strategy menjadi dasar pertimbangan utama
bagi proses-proses pada tahapan berikutnya. Melalui tahapan ini sendiri, akan ditentukan bagaimana
caranya menciptakan business value dan mencapai atau mempertahankan kelebihan-kelebihan
strategis layanan TI, seperti visi dan misi layanan TI, positioning layanan TI, target pelanggan
layanan TI, serta menentukan layanan-layanan TI apa saja yang akan disediakan oleh tim. Tujuan
dari service strategy adalah untuk menawarkan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, dengan
cara menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi, sosial, teknologi dan politik yang tak
terhindarkan, dan pihak organisasi harus berpikir pengembangan jangka Panjang mengenai industri
bisnisnya.
Pada tahapan service strategy, diterapkan konsep 4P, yaitu perspective (visi dan misi
layanan TI, tujuan, sasaran), position (diferensiasi, target pasar), plan (rencana layanan TI jangka
panjang), dan pattern (pola layanan). Tim PPK ORMAWA HMTI menerapkan konsep 4P ini dalam
merancang sistem yang dibutuhkan pelanggannya, dapat dilihat paparannya sebagai berikut.
1. Pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan dan pemberian layanan TI berupa value
a. Kebutuhan Nasabah
b. Kebutuhan Admin
c. IT Deliver
2. Mengerti hasil yang diinginkan pelanggan dari sebuah layanan dan bagaimana dapat
diperoleh manfaatnya
a. Hasil
b. Manfaat
3. Menentukan faktor kesuksesan layanan
a. Aman
b. Mudah
c. Cepat
4. Menentukan spesifikasi berdasarkan hasil yang diinginkan pelanggan, termasuk utility dan
warranty
a. Utility
b. Warranty
IT Service Design
Tahapan ini merupakan tahapan di mana ITSM (IT Service Management) mulai
memastikan rencana-rencana layanan yang akan disediakan sesuai kebutuhan pengguna. Tahapan
awalnya biasanya dimulai dengan serangkaian persyaratan bisnis dan diakhiri dengan
pengembangan solusi layanan yang dirancang untuk memenuhi persyaratan dan hasil bisnis yang
terdokumentasi. Dalam proses service design, layanan harus dibuatkan detailnya dalam bentuk
arsitektur - arsitektur sistem/layanan, proses - proses, laporan, serta dokumentasi. Tujuna utama dari
tahapan service design adalah untuk membentuk rancangan layanan TI yang tepat dan inovatif, di
mana pada layanan sistem TI juga memperhatikan arsitekturnya, prosesnya, kebijakannya, dan
dokumentasinya, untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang telah disepakati saat ini dan untuk ke-
depannya.
Pada tahapan service design, Tim PPK ORMAWA HMTI memperhatikan beberapa proses
yang harus dikerjakan seperti di bawah.
Service Catalogue Management (SCM)
Service Level Management (SLM)
Capacity Management
Availability Management
IT Service Continuity Management (ITSCM)
Information Security Management (ISM)
Supplier Management
IT Service Transition
Luaran utama dari service design adalah service design package (SDP). SDP adalah sebuah
paket dokumen yang memberikan informasi detail tentang semua aspek rancangan sebuah layanan
TI dan alasan kebutuhan mewujudkannya (requirements). Service Transition (Transisi Layanan)
merupakan tahapan yang akan menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI, baik yang masih baru
ataupun layanan TI yang sudah berjalan yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan
operasional.
Tahapan service transition berisi proses-proses untuk merealisasikan (membangun,
menguji, dan mengimplementasikan) sebuah rancangan layanan yang dihasilkan oleh Service
Design Package (SDP) menjadi sistem layanan TI baru atau termodifikasi. Tahapan ini memberikan
gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam strategi layanan kemudian
dibentuk dalam desain layanan untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam tahapan
service operation (operasi layanan). Tujuan transisi layanan memastikan layanan baru,
termodifikasi, atau layanan yang dihentikan (retired service) benar-benar memenuhi harapan bisnis
seperti dalam dokumen-dokumen hasil tahapan strategi layanan dan perancangan layanan.
Pada Gambar 2.3 Ilustrasi Service Transition di atas terdapat cakupan transisi layanan yng
meliputi pembangunan dan pengembangan/peningkatan kemampuan transisi layanan-layanan TI
baru atau termodifikasi ke lingkungan kerja sebenarnya, termasuk proses-proses sebagai berikut.
Perencanaan paket-paket perubahan layanan TI
Pembuatan/pembangunan sistem layanan TI
Uji coba layanan TI
Evaluasi
Implementasi ke lingkungan kerja sebenarnya (deployment)
IT Service Operation
Proses-proses dalam operasi layanan (Service Operation) dilaksanakan agar layanan TI
dapat digunakan dan dioperasikan. Operasi layanan (service operation) merupakan tahapan siklus
hidup layanan TI yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan
TI. Tahapan ini mencakup semua aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan layanan TI agar
dapat terus bekerja di sepanjang waktu operasional layanan dan memberikan dukungan kepada
pelanggan apabila mereka membutuhkan.
Adapun tujuan dari pengoperasian layanan TI adalah untuk mengkoordinasikan dan
melaksanakan kegiatan dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan layanan TI kepada
pengguna dan pelanggan serta mengelola layanan memenuhi tingkat layanan yang telah disepakati.
Sedangkan pengelolaan teknologi pendukung layanan TI adalah untuk mengelola teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan dan mendukung layanan TI. Terdapat 9 proses dalam operasi
layanan, yaitu:
Event management: proses memastikan semua configuration item dan layanan TI yang
sedang berjalan selalu termonitor, menyaring dan mengkategorisasi kondisi/status (event)
layanan TI untuk diambil tindakan yang tepat
Incident management: proses mengelola setiap insiden yang terjadi pada layanan TI agar
dapat pulih sesegera mungkin
Problem management: proses mengelola akar masalah penyebab insiden layanan TI agar
tidak terjadi lagi di kemudian hari dan meminimalkan dampak insiden yang tidak dapat
dicegah
Request fulfillment: proses memenuhi permintaan pelanggan layanan TI (service request),
namun permintaan umumnya ditangani oleh service desk yang bertugas memilah
panggilan/laporan yang masuk
Access management: proses memberikan hak akses layanan TI kepada pengguna yang
berhak dan mencegah akses bagi yang tidak berhak
IT operation control: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
memonitor dan mengontrol layanan-layanan TI dan infrastruktur pendukungnya, misal:
penjadwalan backup dan restore, manajemen laporan dan maintenance rutin
Application management: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
mengelola aplikasi software, misal: update, instalasi, dan pengembangan
Technical management: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
menyediakan ahli dan dukungan teknis untuk pengelolaan infrastruktur TI
Facilities management: proses (sekaligus function atau unit) yang bertanggung jawab
mengelola dan merawat lingkungan fisik dimana infrastruktur TI berada, misal: listrik, AC,
akses bangunan, kebersihan dan keamanan lingkungan
Pada Gambar 2.4 Ilustrasi Service Desk di atas memberikan ilustrasi terkait service
desk yang merupakan suatu unit fungsional dalam departemen TI di organisasi. Dalam
melaksanakan fungsinya, service desk memiliki struktur mengenai kejelasan tanggung jawab,
kedudukan, alur hubungan, serta uraian tugas, agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Pengombinasian struktur pengorganisasian dapat menjadi pilihan yang diambil oleh organisasi
untuk memenuhi kebutuhan dari organisasi. Berikut pilihan yang dapat digunakan oleh organisasi
dalam mengorganisasi service desk.
1. Local Service desk: Berada dekat dengan pengguna/pelanggan sehingga komunikasi lebih
lancar.
2. Centralized Service desk: Berada pada satu lokasi tunggal dengan mengurangi jumlah
local service desk.
3. Virtual Service desk: Memanfaatkan penggunaan teknologi khususnya internet dalam
melayani permintaan layanan. Tim PPK ORMAWA HMTI termasuk ke dalam struktur
service desk seperti ini.
4. Follow the Sun: Biasanya merupakan organisasi internasional yang memilih 24-hour
service desk sebagai solusi dalam melayani permintaan layanan pengguna.
5. Specialized Service desk Groups: Kelompok service desk khusus yang diarahkan oleh
organisasi untuk menangani insiden yang berkaitan dengan layanan TI.
BAB III
METODE DAN METODOLOGI
Metode Analisa
Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif, dimana data yang
digunakan adalah data-data yang dianalisa dengan metode ini berupa teks atau narasi. Selanjutnya
dari keseluruhan data tersebut dilakukan proses pengklasifikasian berdasarkan kebutuhan dengan
proses pencodingan. Tahap terakhir pada metode ini adalah interpretasi data. Proses interpretasi data
sebenarnya dilakukan secara bersamaan selama coding. Upaya interpretasi dilakukan bersamaan
dalam mengklasifikasikan data. Langkah interpretasi untuk menganalisa data untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan.
Pengujian Sistem
Pada PPK ORMAWA HMTI ini, kami membantu desa untuk melakukan digitalisasi pada
sistem bank sampah yang diprakarsai oleh Gerakan PESAN PEDE. Layanan-layanan yang
diberikan oleh sistem yang kami buat diantaranya adalah pembuatan artikel, penginputan data
terkait inventaris bank sampah, serta penjadwalan kegiatan bank sampah.
Pengujian ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, untuk pembuatan artikel, penginputan
data terkait inventaris bank sampah, serta penjadwalan kegiatan bank sampah agar pembuatan
laporan lebih teratur dan rapi. Berikut ini adalah proses pengujian beserta hasilnya.
Pengujian Pembuatan Artikel
Pembuatan artikel sendiri pengujiannya akan dilakukan pada situs website PPK ORMAWA
HMTI yang beralamat di PESAN PEDE. Pengujian dilakukan dengan melakukan pembuatan artikel
yang berkaitan dengan kegiatan bank sampah yang biasanya dilkaukan secara mingguan terkait
peenyetoran sampah anorganik untuk diolah kembali atau di daur ulang, sehingga dengan adnaya
artikel ini, bisa memperluas skalabilitas cakupan informasi.
Pengujian pembuatan artikel ini dilakukan oleh admin, dimana mekansime pembuatan
artikel sendiri adalah dengan menggunakan CRUD dengan menggunakan API yang sudah diuji
sebelumnya menggunakan postman. Pembuatan artikel juga tidak lupa untuk ditambahkan slug
untuk meningkatkan SEO pada website.
Analisa Sistem
Berdasarkan Analisa pribadi, sistem yang dibangun sudah cukup baik. Dalam
pengembangannya pun juga menerapkan seluruh asas IT Service Management. Salah satu
contohnya adalah implementasi UI/UX yang sudah dibuat ke dalam bentuk mobile apps berbasis
Android, proses slicing front-end website dan mobile apps, kemudian juga ada proses pengujian API
melalui postman, serta deployment front-end dan back-end ke dalam server berbasis LAMPP.
Selain itu, fitur-fitur yang terdapat di dalam sistem sudah berjalan cukup baik dan
fungsionalitasnya berjalan sesuai dengan harapan, hanya perlu diintegrasikan saja antara front-end
dengan API saja, walaupun masih ada kekurangan mobile apps yang sementara ini hanya
mendukung OS Android.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Program Sistem Informasi berbasis website serta aplikasi berbasis mobile Android yang
dikembangkan oleh Tim Mahasiswa PPK ORMAWA HMTI 2022 untuk melakukan digitalisasi
bank sampah pada Banjar Cemenggaon, Desa Celuk, Gianyar sudah berjalan cukup baik, hal itu
terbukti dengan lancarnya beragam pengujian pada fitur-fitur krusial seperti transaksi pada
penginputan data di bank sampah.
Selain itu, implementasi prinsip atau asas yang ada pada IT Service Management juga
terlaksana dengan baik, seperti halnya dalam pembagian divisi serta pembuatan sistem yang sudah
memiliki alur yang terstruktur dan sistematis untuk dapat membuat sistem yang masif. Kemudian,
sistem yang dibuat juga sudah bisa mendobrak boundaries, dimana sistem dapat bekerja 24/7 dan
hanya membutuhkan input dari user terlepas itu admin atau nasabah yang mengaksesnya.
Saran
Untuk kedepannya, mungkin aplikasi mobile dapat menggunakan framework flutter dalam
pembuatannya agar nantinya aplikasi dapat berjalan secara multi-platform (Android & iOS).
Kemudian, untuk website sendiri, dapat mengadaptasi arsitektur terbaru yang sedang popular saat
ini untuk menggunakan microservice seperti halnya penggunaan container pada docker maupun
kubernetes agar lebih mudah dikembangkan serta di maintenance dibandingkan dengan arsitektur
monolitik yang digunakan saat ini.
DAFTAR PUSTAKA