Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda tentang kisah teladan seorang
pemuda bernama Uwais Al Qarni. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim yang tinggal di
negeri Yaman. Berikut adalah kisah Uwais Al Qarni yang memberikan keteladanan untuk
berbakti kepada orang tua, khususnya sang ibu.
Sedangkan, Uwais adalah seorang pemuda yatim yang tinggal bersama ibunya tersebut.
Uwais juga dikisahkan memiliki penyakit belang yang menyerang tubuhnya. Uwais adalah
seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia
hidup bersama ibunya yang usianya sudah renta dan lumpuh bahkan buta. Pemuda tersebut
dikisahkan sebagai sosok yang mengasihi ibunya bahkan rela menggendong sang ibu dari Yaman
ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.
Adapun puncak keteladangan Uwais terjadi saat sang ibunda berniat untuk pergi haji dari
rumahnya di Yaman menuju Makkah. Meski sang ibunda lumpuh, Uwais mencari cara untuk
dapat membawa ibunya jauh-jauh dari Yaman ke Makkah. Akhirnya, Uwais rela untuk
menggendong sang ibunda agar dapat sampai ke tujuan mereka demi dapat menunaikan haji.
Agar kuat menggendong sang ibu, Uwais membeli seekor anak lembu yang mencapai
ratusan kilogram untuk digendong bolak-balik turun bukit. Usai merasa sudah kuat badannya dan
siap menggendong sang ibu, Uwais segera berangkat menempuh perjalanan panjang dari Yaman
ke Makkah melalui padang gurun yang tandus dan panas. Tak ayal, jarak Yaman ke Makkah
adalah sejauh 1.119 km. Sehingga menambah pengorbanan Uwais Al Qarni untuk memenuhi
keinginan sang ibunda. Sesampainya di Masjidil Haram, Uwais Al-Qarni tetap menggendong
ibunda untuk tawaf mengelilingi Kabah.
Tak lupa Uwais juga menggendong ibunya untuk wukuf di Arafah sebagai bagian dari
rangkaian ibadah haji. Teladan Uwais yang bisa kita contoh ini juga terlihat saat dia meninggal
dunia. Pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk
memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah
ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.
Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah
ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke
pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
Interaksi Uwais Al Qarni dengan Nabi Muhammad
Adapun Uwais Al Qarni di suatu kesempatan pamit kepada ibunya untuk mengunjungi
Rasulullah. Sang ibu memberikan izin namun memintanya agar segera pulang dan merawatnya
kembali. Sayangnya, Uwais tak berkesempatan bertemu Rasulullah karena sedang berada di
medan perang. Sontak, Uwais menitipkan salam kepada Siti Aisyah RA, istri Rasulullah yang
sedang berada di rumah. Itulah kisah teladan dari sosok Uwais Al Qarni, semoga selalu
menginspirasi untuk tetap berbakti kepada ibu.