Anda di halaman 1dari 3

LIHAT KE HALAMAN ASLI

Ruri Indraswara Kaimudin


Ruri

TERVERIFIKASI
Menulis dan terus menulis

FOLLOW
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Ekosistem Laut

25 November 2017 21:59 |Diperbarui: 25 November 2017 22:39

img-20171125-194804-5a19679663b248136d60a862.jpg
Foto Ahmad Ma'ruf (keputihan pada karang akibat perubahan iklim)

Sudahkah anda mengetahui tentang perubahan iklim? Perubahan iklim merupakan pola
perubahan cuaca dari keadaan awalnya dan tidak akan kembali lagi ke keadaan semula. Yang
biasa ditandai dengan kenaikan suhu permukaan bumi dan lainnya. Berbicara mengenai
perubahan iklim, sebetulnya ini bukan fenomena baru. Melirik ke beberapa tahun lalu sudah
sering terjadi perubahan iklim yang di akibatkan oleh beberapa faktor seperti pemanasan
global, bertambahnya aktivitas manusia, efek gas rumah kaca (GRK) dan lain sebagainya. Hal
ini dibuktikan dengan tenggelamnya beberapa pulau kecil di Pasifik, akibat dari naiknya
permukaan air laut yang di sebabkan oleh perubahan iklim.

Sebenarnya perubahan iklim yang menyebabkan naiknya permukaan air laut dapat
berpengaruh terhadap makhluk hidup, salah satunya adalah terumbu karang. Mengapa?
Karena akibat dari perubahan tersebut dapat terjadi perubahan signifikan pada suhu air laut
yang dapat berdampak buruk terhadap terumbu karang. Hal ini karena terumbu karang tidak
dapat menyesuaikan dengan perubahan iklim yang terjadi. Sehingga karang akan mengalami
kematian. Seperti di Australia terjadi keputihan pada karang yang telah diteliti oleh beberapa
ahli, akibat dari perubahan iklim itu sendiri.

Perubahan iklim atau climate change bukannya hanya dapat merusak karang. Namun, dapat
pula merusak ekosistem laut lainnya seperti ekosistem lamun, Plankton ataupun ekosistem
mangrove. Seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu bertambahnya suhu permukaan laut
dan keadaan cuaca yang berubah-ubah merupakan dampak dari kerusakan ekosistem.
Sehingga organisme laut tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dan
organisme tersebut akan mengalami degradasi (penurunan) atau bisa saja kematian masal
pada organisme laut. Dengan kejadian tersebut tentu akan berakibat fatal bagi manusia. Sebab
salah satu penyumbang oksigen dan sumber pangan terbesar bagi manusia adalah laut.
Mengapa laut adalah salah satu penyumbang oksigen? Dikarenakan didalam laut terdapat
fitoplankton (tumbuhan yang melayang-melayang di kolom air). Fitoplankton sendiri adalah
penyumbang oksigen terbesar di bumi, selain dari pohon. Nah, jika diantara salah satu dari
ekosistem laut mengalami degradasi, maka akan berdampak buruk bagi manusia sendiri.

Memang kebanyakan perubahan iklim sekarang banyak berdampak di darat, namun


sebaliknya, akan berdampak lebih juga bagi organisme laut. Selama aktivitas manusia yang
semakin berkembang, kebutuhan manusia yang bersifat instan dan bertambahnya efek gas
rumah kaca bukan tidak mungkin hal tersebut akan terjadi. Selebihnya adalah Tuhan yang
mengaturnya. Kita sebagai manusia hanya dapat menduga hal tersebut akan terjadi, tetapi
semua itu adalah kehendak Tuhan. So, gunakanlah bahan-bahan yang ramah lingkungan agar
kedepannya tidak dapat berdampak buruk bagi kita sendiri.

Yuk, peduli dengan lingkungan

Video Pilihan
Tulis Tanggapan Anda ...
TERPOPULER
Istri Tak Mau Berhubungan Badan di Malam Pertama?
"Passive Income" Itu Mitos!
Tompi, PLN, Kampret-Kentut-Surga dan Lifestyle Sosial-Politik Daring
Terpopuler: Sensasi Menikmati Teh Rasa Kopi hingga Hilirisasi Produk Desa
7 Fakta Kaisar Pu Yi, Kaisar Terakhir di Sejarah Kekaisaran Tiongkok
NILAI TERTINGGI
Menjadi Pelanduk di antara "Jebakan" Tahu dan Tidak Tahu
Puisi: Belum Tersentuh
"Passive Income" Itu Mitos!
Puisi: Gadis Buta Itu
Mengajarkan Anak: Teladan Saja, Tak Perlu Banyak Wejangan
FEATURE ARTICLE
Kasus Novel Baswedan dan Harga Diri Hukum yang Dipertaruhkan
TERBARU
Lakukan 5P Agar Bisnis Bekelanjutan
Manusia dan Sampah
Tim Pengendali di Masa Pandemi COVID 19
MENANTI KURIKULUM PENDIDIKAN NEW NORMAL DI ERA PANDEMI COVID-19
"The Invisible Hand" dalam Tingginya Harga Beras
HEADLINE
Kalkulasi Selera agar Bisnis F&B Berjaya
Dua Minggu Transisi Menuju New Normal, Salat Jumat Masih Rasa Lebaran
Zecke, Caplak Berbahaya yang Mengintai di Jerman
Kucing Kampus di Masa Pandemi: Mengalirnya Energi Welas Asih
Sustainable Corporate: Bisnis Modern Berkelanjutan dan Jangka Panjang
Copyright by

Anda mungkin juga menyukai