Kajian Konsep Ekowisata Berbasis Masyarakat Dalam Menunjang Pengembangan Pariwisata: Sebuah Studi Literatur
Kajian Konsep Ekowisata Berbasis Masyarakat Dalam Menunjang Pengembangan Pariwisata: Sebuah Studi Literatur
Rifqi Asy’ari1, Reiza D. Dienaputra2, Awaludin Nugraha3, Rusdin Tahir4, Cecep Ucu Rakhman5,
Rifki Rahmanda Putra6
1
Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Email: rifqi19015@mail.unpad.ac.id
2
Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Email: reizaputra@unpad.ac.id
3
Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Email: awaludin.nugraha@unpad.ac.id
4
Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Email: rusdin@unpad.ac.id
5
Program Pascasarjana, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Email: cecep.u.r@gmail.com
6
Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Email: rifki18005@mail.unpad.ac.id
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman, terminologi ekowisata terus berkembang tanpa
menghilangkan esensial dasar yang ada dalam pengertian ekowisata itu sendiri, yaitu
konservasi atau pelestarian baik untuk alam, budaya dan masyarakat itu sendiri. Konsep
ekowisata berbasis masyarakat menjadi konsep yang berkembang di tahun 2000-an yang di
mana terminologi dari konsep ini lebih menekan pada pelibatan masyarakat yang ada dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang
diperoleh. Penelitian ini mengkaji terkait sejauh mana konsep ekowisata berbasis masyarakat
dalam menunjang pengembangan pariwisata dan hal apa saja yang masih menjadi hambatan
dalam konsep ekowisata berbasis masyarakat tersebut untuk kemudian dapat menjadi
rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif
berupa studi literatur dari 20 artikel yang didapat. Alat bantu pencarian yang digunakan
adalah harzing’s publish or perish. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode tinjauan
pustaka dengan teknik traditional review. Konsep ekowisata berbasis masyarakat dalam
konteks pengembangan pariwisata dapat diartikan sebagai wujud pengembangan dalam
pemanfaatan sumber daya dengan pelibatan masyarakat sebagai pemegang kunci. Konsep
ekowisata berbasis masyarakat juga menjadi konsep yang masih baru dan membuka peluang
untuk memperkaya kajian tersebut. Indikator yang didapat dari hasil analisis bahwa indikator
sumber daya, masyarakat dan wisatawan menjadi faktor dalam pengembangan pariwisata
yang menggunakan konsep ekowisata berbasis masyarakat.
Kata Kunci: ekowisata berbasis masyarakat; CBE; pengembangan pariwisata; studi literatur;
ABSTRACT
Along with the development of the era, the terminology of ecotourism has continued to
develop without eliminating the essential in the definition of ecotourism itself, namely
conservation or conservation for nature, culture and society itself. The concept of community-
based ecotourism became a concept that developed in the 2000s where the terminology of this
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
10 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index 11
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
12 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index 13
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
14 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
kerja sama yang erat antara masyarakat yang analisis bahwa indikator sumber daya,
tinggal disekitar kawasan yang perlu masyarakat dan wisatawan menjadi faktor
dilindungi dengan industri pariwisata (Priono dalam pengembangan pariwisata yang
& Belakang, 2012). menggunakan konsep ekowisata berbasis
masyarakat. Indikator sumber daya yang
Pengembangan ekowisata berbasis
dimaksud disini yaitu lokasi pengembangan
masyarakat di Kepulauan Banda yang tertulis
tentu mempengaruhi dalam pendekatan
dalam artikel 8 didasarkan pada prinsip
pengembangan pariwisata yang dilakukan
pengembangan destinasi wisata agar
melalui konsep ekowisata berbasis
berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan
masyarakat. Indikator masyarakat menjadi
lingkungan dengan membentuk suatu
keharusan dalam pengembangan pariwisata
organisasi ekowisata yang terdiri dari
dilakukan dengan konsep ekowisata berbasis
(Baskoro, 2016): para masyarakat yang
masyarakat, pelibatan sumber daya manusia
berkompeten di bidang ekowisata serta
untuk pelibatan dalam pengembangan yang
melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan
dilakukan. Indikator wisatawan menjadi
jasa ekowisata; pengembangan institusi
salah satu yang perlu ada dalam
masyarakat lokal dan kemitraan dengan
pengembangan pariwisata dilakukan dalam
membangun kemitraan antara masyarakat
konsep ekowisata berbasis masyarakat,
dengan tour operator menciptakan suatu
indikator ini disebutkan dalam artikel
keadilan dalam pembagian pendapatan serta
membuat panduan wisata agar selama memiliki peran dalam memberikan timbal
balik atau keuntungan dari kawasan
berwisata, wisatawan dapat berperilaku
ekowisata.
sesuai dengan etika yang tertulis di dalam
panduan tersebut serta menghargai budaya
Hambatan Penerapan Konsep
dan cara hidup masyarakat; ekonomi berbasis
Ekowisata Berbasis Masyarakat
masyarakat dengan menjadikan rumah
dalam Pengembangan Pariwisata
penduduk sebagai homestay agar
peningkatan kesejahteraan serta; edukasi Terdapat temuan yang mendasar dari
tentang budaya dan konservasi kepada analisis yang dilakukan terhadap konsep
wisatawan dengan masyarakat sebagai ekowisata berbasis masyarakat terkait dengan
pemandu. Sedangkan dalam artikel 14 pemberdayaan masyarakat. Konteks
dijelaskan bahwa proses pengembangan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
ekowisata berbasis masyarakat di Pulau pengembangan pariwisata menjadi faktor
Tiban sebagai koordinasi dan pemetaan yang masih kurang dibahas dalam konsep
potensi desa, kemudian dilanjutkan dengan ekowisata berbasis masyarakat yang ada.
program edukasi yaitu penamaan jenis pohon Keseluruhan artikel (Tabel 1) hanya
serta pemberian tanda peringatan untuk membahas tentang pelibatan dan partisipasi
menjaga kelestarian alam, program ekonomi masyarakat yang berkontribusi dalam
dengan identifikasi produk lokal yang kawasan pengembangan tanpa memberikan
memiliki nila jual tinggi, serta dilakukan arahan proses pemberdayaan secara efektif
sosialisasi kepada Pokdarwis dan yang dapat dilakukan dengan pendekatan
masyarakat, selanjutnya dilakukan ekowisata berbasis masyarakat. Kemudian
pendampingan pasca sosialisasi (Widiyanto seperti yang dijelaskan pada paragraf terakhir
et al., 2019). pada sub-bab konsep ekowisata berbasis
Konsep ekowisata berbasis masyarakat masyarakat dalam pengembangan pariwisata,
dalam konteks pengembangan pariwisata wisatawan tidak pernah dijadikan subjek
dapat diartikan sebagai wujud pengembangan penelitian. Padahal, telah dijelaskan pada
dalam pemanfaatan sumber daya dengan penelitian sebelumnya (artikel 3, 5, 6, 9, 10,
pelibatan masyarakat sebagai pemegang dan artikel 11) bahwa wisatawan yang
kunci. Indikator yang didapat dari hasil berkualitas dan bertanggung jawab sebagai
stakeholder, nantinya akan memberikan
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index 15
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
timbal balik dampak positif baik itu untuk dengan jumlah lebih besar (mass tourism)
masyarakat ataupun pengembangan destinasi justru akan menjadi bumerang bagi
(Keliwar et al., 2013; Fitriyana, 2015; keberlanjutan destinasi ekowisata (Murianto
Salakory, 2016; Hertati, 2017; Jamalina & & Masyhudi, 2018). Pada artikel 5 isu
Wardani, 2017; dan Murianto & Masyhudi, penurunan jumlah kunjungan wisatawan
2018). diangkat untuk kemudian dicari strateginya
agar dapat meningkatkan kembali intensitas
Dalam konteks proses pemberdayaan
kunjungan pada destinasi ekowisata
masyarakat, dalam artikel 6 telah dijelaskan
(Fitriyana, 2015). Padahal, menurut artikel 9
bahwa persepsi masyarakat tentang
dijelaskan bahwa wisatawan dengan skala
kehadiran destinasi ekowisata agar kegiatan
kecil tentu lebih mudah dikoordinir dan
pengembangan sesuai dengan keinginan
dampak yang ditimbulkan terhadap alam
masyarakat tanpa mengabaikan kebutuhan
relatif kecil dibandingkan wisata massal
wisatawan (Salakory, 2016). Hal tersebut
(Hertati, 2017).
diperkuat pada artikel 3, di mana kurangnya
program pemberdayaan masyarakat tentang
Pemahaman yang rendah baik dari
ekowisata akan membuat pengelolaan pengelola ataupun wisatawan tentang konsep
destinasi ekowisata tidak maksimal (Keliwar ekowisata berbasis masyarakat dapat menjadi
et al., 2015). Karena konsep ekwosiata faktor lemahnya pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat menekankan pada melalui konsep ini. Sejauh ini, dari beberapa
pengelolaan oleh masyarakat, dari artikel yang direview, perkembangan kajian
masyarakat dan untuk masyarakat, maka ekowisata berbasis masyarakat dari sisi
proses pemberdayaan masyarakat menjadi pendekatan stakeholder baru sebatas
penting untuk dikaji. melibatkan pemerintah setempat sebagai
Pada artikel 5, dijelaskan terkait konflik fungsi pengawasan (Sahureka et al., 2016),
pada destinasi ekowisata yang disebabkan masyarakat sebagai pengelola potensi wisata
dari kurangnya penekanan pada proses daerahnya dan pihak ketiga seperti praktisi,
pemberdayaan masyarakat baik itu terkait swasta, ataupun akademisi yang membantu
sosialisasi program pemberdayaan dan proses pemberdayaan ekowisata (Widiyanto
pendidikan masyarakat, yang menyebabkan et al., 2019).
pola pikir masyarakat yang hanya money
oriented (Fitriyana, 2015). Proses Tuwo (2011) menjelaskan, bahwa
pemberdayaan masyarakat adalah proses mendidik dan menyadarkan masyarakat lokal
“menjadi”, bukan proses instan. Maka proses dan wisatawan terhadap pentingnya
pemberdayaan masyarakat yang sistematis konservasi merupakan salah satu prinsip
mulai dari penyadaran masyarakat akan aset pengembangan ekowisata yang harus
dan potensi yang mereka miliki, dipenuhi agar dapat menjamin keutuhan dan
pengkapasitasan masyarakat terkait literasi kelestarian destinasi ekowisata. Dapat ditarik
pengelolaan ekowisata, dan pemberdayaan kesimpulan bahwa penelitian terkait dengan
masyarakat melalui akses permodalan konsep ekowisata berbasis masyarakat
(Rakhman et al., 2014) perlu menjadi kedepannya juga perlu memperhatikan
perhatian dalam penerapan konsep ekowisata wisatawan sebagai salah satu stakeholder
berbasis masyarakat. atau subjek penelitian baik melalui action
research dan participatory research tentang
Dalam konteks wisatawan sebagai literasi ekowisata berbasis masyarakat pada
subjek dalam penelitian ekowisata berbasis ekowisatawan dan masyarakat, ataupun
masyarakat, pada artikel 10 dan 11 telah tentang visitor-resident relations pada
dijelaskan bahwa wisatawan yang kurang destinasi ekowisata.
konservatif merupakan salah satu
penghambat pengembangan ekowisata Dengan pahamnya masyarakat dan
(Jamalina & Wardani, 2017). Wisatawan wisatawan terhadap pariwisata yang
16 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
bertanggung jawab (dalam hal ini ekowisata), melibatkan masyarakat secara langsung
tentu dapat membuat kondisi masyarakat terlibat dan memegang peran kunci dalam
memiliki sifat keterbukaan terhadap pengembangan yang dilakukan. Konsep
wisatawan dan juga dapat membuat ekowisata berbasis masyarakat juga menjadi
wisatawan lebih menghargai masyarakat konsep yang masih baru dan membuka
sekitar destinasi ekowisata. Sehingga tidak peluang untuk memperkaya kajian tersebut.
akan menimbulkan sentimen masyarakat Konteks pemberdayaan masyarakat dalam
terhadap wisatawan, khususnya wisatawan penerapan pengembangan pariwisata yang
dalam jumlah yang melebihi daya dukung dilakukan ekowisata berbasis masyarakat
dan daya tampung destinasi (Cheung & Li, menjadi usulan peneliti yang dapat dikaji
2019). pada penelitian selanjutnya.
Pada sub-bab ini dapat terlihat bahwa
REFERENSI
dari artikel yang dianalisis (Tabel 1)
memiliki gap pada fokus penelitian yang Abdoellah, O. S., Sunardi, Widianingsih, I.,
kemudian perlu ditindaklanjuti dengan Cahyandito, M. F., Wiyanti, D. T., &
rekomendasi penelitian ke depan. Adapun Nurseto, H. E. (2019). Pengembangan
fokus penelitian yang menjadi rekomendasi Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Desa
penelitian selanjutnya yaitu adalah proses Tarumajaya , Hulu Sungai Citarum :
pemberdayaan masyarakat dalam penerapan Potensi Dan Development of a
konsep ekowisata berbasis masyarakat dan Community Based Ecotourism in Ta-
stakeholder analisis dalam destinasi Rumajaya Village , Upstream Citarum
ekowisata (dalam hal ini adalah wisatawan River : Potentials and Obstacles.
dan masyarakat). Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2(3), 236–247.
Di mana masyarakat yang memegang https://doi.org/10.24198/kumawula.v1i3
peran dalam pengelolaan ekowisata di .24553
daerahnya perlu diberdayakan melalui Aurelia, M., Kosmaryandi, N., & Amanah, S.
penyadaran, penguatan kapasitas, dan (2019). Potensi Ekowisata Berbasis
pendayaan agar mindset mereka dapat Masyarakat Kampung Urug, Sukajaya,
berpikir jangka panjang bahwa pariwisata Bogor. Media Konservasi, 25(1), 1–9.
bukan hanya soal motif ekonomi, namun juga https://doi.org/10.29244/medkon.25.1.1-
merupakan tools untuk melestarikan 9
lingkungan mereka dan kebudayaan atau Baskoro, M. S. P. (2017). Pengelolaan
identitas mereka. Kawasan Ekowisata Berbasis
Sedangkan wisatawan yang seharusnya Masyarakat Serta Implikasinya
menjadi subjek penelitian, tidak pernah Terhadap Ketahanan Masyarakat Desa
dilibatkan pada penelitian-penelitian Sukarara. Jurnal Green Growth Dan
terdahulu. Padahal, wisatawan perlu Manajemen Lingkungan, 5(2), 18.
diedukasi untuk menjalin koneksi dengan https://doi.org/10.21009/jgg.052.03
masyarakat yang nantinya dapat memberikan Cheung, K. S., & Li, L. H. (2019).
dampak positif bagi keberlanjutan destinasi Understanding visitor–resident relations
ekowisata dan timbal balik terhadap sosial, in overtourism: developing resilience
budaya, dan ekonomi masyarakat setempat. for sustainable tourism. Journal of
Sustainable Tourism.
III. SIMPULAN https://doi.org/10.1080/09669582.2019.
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa 1606815
ekowisata berbasis masyarakat sangat Creswell. (2009). Research Design
relevan dalam pengembangan pariwisata. Qualitative, Quantitative, and Mixed
Pengembangan pariwisata yang dilakukan Methods Approaches: Third Edition.
dalam konsep ekowisata berbasis masyarakat SAGE.
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index 17
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
18 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index
ISSN 2527-9734 Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya EISSN 2614-5340
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PB/index 19