Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum wr.

wb
Yang saya hormati - semua dewan juri dan teman-teman yang saya cintai
Teman-teman, Hari ini saya akan menceritakan tentang - sahabat Rasullah
saw., yang bernama - Uwais al- Qorni.
Uwais adalah sahabat Rasullah saw - yang sangat mulia. Ia sangat berbakti
kepada ibunya. Ibu Uwais - sangat ingin pergi berhaji, dan Uwais berjuang
untuk membantu ibunya sampai ke mekkah.
Teman-teman penasaran tidak, dengan perjuangan Uwais membawa ibunya
berhaji ?
Untuk itu mari semua teman-teman yang ada disini menyimak dan
mendengarkan cerita tentang Uwais al-Qorni.
Dipinggiran negeri yaman, tinggallah seorang pengembala domba, bernama
uwaiys al-qorni.
Uwais al-qorni adalah seorang pemuda yang saleh, yang sangat berbakti
kepada kedua orang tuanya. Uwais selalu merawat, dan selalu berusaha untuk
memenuhi semua kebutuhan ibunya. Dia tidak pernah membantah-apapun
yang diperintahkan oleh ibunya. Uwais al-qarni memiliki penyakit kulit belang-
belang - disekujur tubuhnya, sehingga orang-orang sering mengejeknya.
Uwaiys tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Walau
demikian Uwais sangat perhatian kepada Ibunya, ia merawat ibunya dengan
penuh kesabaran, kasih sayang dan kesabaran.
Suatu hari ibunya berkata, " Uwais anakku, ibu ingin sekali menunaikan ibadah
haji ke Baitulloh,"
mendengar perkataan ibunya Uwais sangat terharu dan ingin sekali memenuhi
permintaan ibunya itu",
Cuman Uwais bingung, bagaimana caranya memberangkatkan ibunya naik haji
dengan kondisi fisik ibunya yang sudah tua, dan kakinya lumpuh tidak bisa
berjalan, sementara jarak Yaman ke Makkah, sangatlah jauh dan harus
melewati padang pasir yang tandus, dan panas oleh terik matahari. Apalagi
dengan keadaan kondisi ekonomi yang sangat miskin tidak memiliki onta
sebagai kendaraan tunggangan. Uwais terus merenung, sambil berfikir
panjang untuk mencari jalan keluar dari Permasalahan yang dihadapinya,
akhirnya Uwais mendapatkan ide memberangkatkan ibunya, dengan cara
menggedongnya. Cuman ia bingung lagi, apakah aku bisa kuat nanti untuk
menggendong, dengan jarak yang sangat jauh ? gumam Uwais dalam hati, tiba
tiba terbersit dalam fikirannnya unt membeli seoker anak lembu.
Anak lembu yang dibeli itu dibuatkan kandang diatas bukit. Setiap hari Uwais
turun naik, menggendong anak lembu itu keatas bukit, orang orang sekitar
terheran heran, melihat tingkah Uwais yang sangat aneh itu, mereka mengira
Uwais sudah tidak waras, dan mereka selalu menertawakan dan mengejek
uwais dengan mengatakan “Uwais gila, Uwais gila, ha..ha..ha...” .
Tapi Uwais tidak pernah menghiraukan mereka. Hampir tidak ada hari yang
terlewatkan, untuk menggendong lembunya. makin hari, anak lembu itu makin
besar dan makin berat dan semakin banyak pula tenaga yang harus
dikeluarkan. Tapi karena sudah terbiasa, dilakukan setiap hari, berat lembu
yang semakin berat itu sudah tidak terlalu dirasakan, bahkan otot-otot Uwais
sudah semakin kuat dan bertenaga.
Setelah delapan bulan berlalu, sampailah kepada musim haji, Uwais sudah
memantapkan niatnya untuk memberangkatkan ibunya untuk naik haji, Uwais
memberitahu ibunya, kalau dia sudah siap mengantar dan menemani bunya
untuk berangkat haji, ibunya merasa sanghat bahagia. Uwais membawa ibunya
dengan cara berjalan kaki sambil menggendongnya dari Yaman sampai
Makkah. Terik panas matahari dan dinginnya udara malam sudah tidak
dihiraukan demi untuk memenuhi keinginan ibunya. Ibunya Uwais merasa
sangat terharu, dan bercucuran air mata, ketika sudah sampai didepan Ka'bah,
keinginan untuk berhaji kebaitullah diijabah oleh Alloh swt. Dihadapan Ka'bah
Uwais memanjatkan doa kepada Aloh swt, “ Ya Alloh ampunilah semua dosa
Ibuku” Mendengar doa anaknya, ibu Uwais bertanya heran, “kenapa ibu saja
yang kamu doakan ? bagaimana dengan dosamu nak ? lalu uwai menJawab
pertanvaan ibunya itu ,” dengan terampunnya dosa ibu, maka ibu akan masuk
surge, cukuplah rido dari ibu yang membawaku ke surge.” Jawab Uwais
menatap.
Dan seketika itu pula penyakit kulit yang diderita uwais semuh dan hanya
tertinggal satu bulatan putih di telapak tanggannya.
sepulang dari Mekkah, Uwais ingin sekali pergi kerumah Rasulullah di Madinah
karena sudah sangat rindu dan ingjn sekali bertemu , tapi dilain pihak ia tidak
bisa meninggalkan ibunya sendirian dirumah dalam waktu yang cukup lama.
Setelah melalui pemikiran yang panjang dan pertimbangan yang matang,
Uwais memberanikan diri untuk mengutarakan keinginannya itu kepada
ibunya, mendengar keinginan anaknya ini, ibu uwais sangat tersentuh dan
mengizinkan anaknya untuk pergi, Uwais sangat senang dan berjanji akan
segera pulang kalau sudah bertemu dengan Rasulullah SAW.
Setelah mendapat izin dari ibunya, Uwais segera berangkat ke Madinah,
sesampainya dirumah Rasulllah, Uwais hanya bertemu dengan ummul
Mukminin siti Aisyah karena pada saat itu Rasulullah sedang pergi berperang.
Hati Uwais sangat sedih, kerinduan iungin bertemu dengan rasulullah tidak
bisa terwujud, sebenarnya ia ingin sekali menunggu rasulullah pulang
berperang, tapi ia tidak bisa berlama lama meninggalkan ibunya sendirian
dirumah, akhirnya ia pamit kepada siti Aisyah, sambal berkata, “Ya Ummul
Mukminin, sampaikan salam saya untuk baginda Rasulullah SAW, setelah itu
Uwais segera pulang ke Yaman dengan hati yang sedih.
Beberapa hari kemudian Rasuluiloh Saw pulang dari medan perang, sampai
dirumah, Beliau bertanya kepada Aisyah RA, “Apakah ada seorang yang
mencariku kemaren ? benar ya Rasulullah, beberapa hari yang lalu ada seorang
dari Yaman datang mencarimu tapi ia tidak menunggu karena tidak ingin
meninggalkan ibunya terlalu lama, jawab Aisyah. Setelah mendengar jawaban
Aisyah, kemudian Rasulullah SAW berpesan kepada sahabatnya, “kalau kalian
ingin berjumpa dengannya perhatikan ia mempunyai tanda putih di telapak
tangannya. Aisyah ra dan dua sahabat Rasul yaitu Ali dan Umar tertegun
mendengarnnya. Suatu hari apabila kalian ingin bertemu dengannya mintalah
do’a dan istigfarnya. “ Dia adalah penghuni langit bukan orang bumi sabda
Rasulullah SAW kepada umar dana li.
Uwais tidak pernah bertemu dengan rasullah sampai Razullah saw wafat.
Meskipun tidak pernah bertemu, Uwais sangat mencintai Rasullah, begjtu juga
Rasullah saw, juga mencintai Uwais. Karena memiliki sifat yang terpuji dan
mendapatkan tempat yang mulia di Sisi Allah swt.
Beberapa tahun kemudian Uwais meninggal dunia para tetangga yang selama
ini memandangnya sebelah mata sangat kaget menyaksikan apa yang terjadi
di hari meinggalnya. Tiba-tiba banyak orang yang tidak dikenal datang
berebutan untuk memandikan, mengkafanikan, menshalatkan, dan
mengantarkan jenazah Uwais ke kuburan.
Mereka bertanya-tanya siapakan orang-orang asing itu? Beberapa orang
mengira mereka adalah jelmaan para malaikat yang sengaja turun menghadiri
pemakaman Uwais.

Nah teman itulah kisah Uwais yang sangat mulia disisi Allah swt dan para
malaikat penghuni langit karena Uwais memiliki pribadi yang sangat mulia yang
sangat taat dan berbakti kepada ibunya, Uwais adalah seorang sahabat
Rasullah yang sangat terkenal di langit meskipun tidak terkenal di Bumi. Dan
Rasulullah saw., ketika beliau ditanya tentang peranan kedua orang tua beliau
menjawab, mereka adalah menyalamatkan syurgamu atau nerakamu
(h.r Ibnu Majah)

Anda mungkin juga menyukai