Topik : Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Soal :
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat
diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia. Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban
dasar manusia adalah…..
a. seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan
terlaksananya dan tegaknya kewajiban manusia
b. seperangkat kewajiban yang harus dilaksanakan, dan memungkinkan terlaksananya
dan tegaknya hak asasi manusia
c. seperangkat kewajiban yang harus dilaksanakan, dan tidak memungkinkan
terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia
d. seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, akan memungkinkan
terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
e. seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan
terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
Jawaban : E
Pembahasan :
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat
diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia. Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban
dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
2. Topik : Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Soal :
Berikut ini yang bukan ketentuan dalam undang-undang organik, adalah…
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak
Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di dalam Tap
MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
Jawaban : B
Pembahasan :
Ketentuan dalam undang-undang organik, yaitu:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak
Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
3. Topik : Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Soal :
Berikut ini sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia
pada sila ke -2 adalah….
a. Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga terbina
kerukunan hidup
b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya
c. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
d. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
e. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan
Jawaban : D
Pembahasan :
Sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia pada sila ke
-2 adalah Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
4. Topik : Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Soal :
Hak dan kewajiban asasi manusia juga dijamin dan diatur oleh nilai-nilai instrumental
Pancasila. Adapun, peraturan perundang-undangan yang menjamin hak asasi manusia di
antaranya yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia, yang di dalamnya tersebut terdapat
Piagam HAM Indonesia terdapat dalam….
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000
Jawaban : B
Pembahasan :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia. Di dalam Tap
MPR tersebut terdapat Piagam HAM
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998, entang Konvensi
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak
Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999, tentang Hak Asasi
Manusia.
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000, tentang Hak Asasi
Manusia.
21. Topik : Mewaspadai Ancaman Terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Soal :
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi dimana kenikmatan
pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka
memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun
harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan,
pergaulan bebas, foya-foya, dan sebagainya. Merupakan sifat…..
a. Konsomtif
b. Induvialis
c. Westernisasi
d. Hedonism
e. primitif
Jawaban : D
Pembahasan :
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, di antaranya sebagai
berikut yaitu :
1. Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar
negeri.
2. Munculnya sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai
hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai
kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-
norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-
foya, dan sebagainya.
3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat
menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik
pengemis, pengamen, dan sebagainya.
4. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada
budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakaian yang biasa
dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-
norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting, dan
sebagainya.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan sosial.
6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
22. Topik : Mewaspadai Ancaman Terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Soal :
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman
militer. Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentukbentuk mulai dari
yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Bangsa Indonesia pernah
merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah
Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan………..
a. 18 Desember 1948
b. 19 Desember 1948
c. 20 Desember 1948
d. 21 Desember 1948
e. 22 Desember 1948
Jawaban : B
Pembahasan :
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentukbentuk mulai dari yang
berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Invasi merupakan bentuk agresi yang
berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan
untuk menyerang dan menduduki wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia pernah
merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah
Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
23. Topik : Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Soal :
Salah satu keajaiban dunia juga ada di Indonesia yaitu Candi Borobudur yang tidak sedikit
menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. Selain candi Borobudur, Indonesia pun
mempunyai keajaiban dunia lainnya yaitu……..
a. Raja Ampat
b. Pantai Kuta
c. Pantai Sanur
d. Pulau Komodo
e. Kepulauan Seribu
Jawaban : D
Pembahasan :
Salah satu keajaiban dunia juga ada di Indonesia yaitu Candi Borobudur yang tidak sedikit
menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. Selain candi Borobudur, Indonesia pun
mempunyai keajaiban dunia lainnya yaitu Pulau Komodo.
24. Topik : Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Soal :
Proses uji materi suatu peraturan terhadap peraturan yang tingkatannya lebih tinggi
adalah…
a. judical review
b. ideology
c. ekstrimisme
d. ekstrateritorial
e. diskriminasi
Jawaban : A
Pembahasan :
a. judical review, Proses uji materi suatu peraturan terhadap peraturan yang tingkatannya
lebih tinggi
b. ideology, kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan
arah dan tujuan kelangsungan hidup
c. ekstrimisme, sikap keras mempertahankan pendirian dengan berbagai cara, walaupun
melanggar ketentuanketentuan dasar negara
d. ekstrateritorial, daerah yang menurut hukum internasional diakui sebagai wilayah
kekuasaan suatu negara meskipun wilayah negara tersebut letaknya di negara lain
e. diskriminasi, pembedaan perlakuan terhadap sesama warga
25. Topik : Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Soal :
Dalam suatu peradilan dimana Keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang
tidak diatur oleh undang-undang dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam
memutuskan perkara serupa adalah…
a. Vonis
b. Yurisprudensi
c. Terorisme
d. Spionase
e. sabotase
Jawaban : B
Pembahasan :
a. Vonis, keputusan hakim atas suatu perkara yang dipersengketakan atau diadili
b. Yurisprudensi, dalam suatu peradilan dimana Keputusan hakim terdahulu terhadap
suatu perkara yang tidak diatur oleh undang-undang dan dijadikan pedoman oleh hakim
lainnya dalam memutuskan perkara serupa
c. Terorisme, praktik-praktik tindakan teror yang biasanya menggunakan kekerasaan
untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan-tujuan tertentu
d. Spionase, penyelidikan secara rahasia terhadap data kemiliteran dan data ekonomi
negara lain; segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan memata-matai pihak
lain
e. Sabotase, menghalangi prosedur dan merusak kelancaran kerja
31. Topik : Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Soal :
Kesatua politik dalam konsep wawasan nusantara di dasari oleh Deklarasi Djuanda
tangga; 13 Desember 1957 yang menyebutkan Indonesia sebagai Negara kepulauan yang
terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil, dipandang sebagai satu kesatuan yang terdiri dari
daratan yang dihubungkan oleh peraian ditetapkan dalam….
a. UU No. 6 tahun 1996
b. UU No. 9 tahun 1998
c. UU No. 21 tahun 2001
d. UU No. 30 tahun 2009
e. UU No. 11 tahun 2010
Jawaban : A
Pembahasan :
UU No. 6 Tahun 1996 tentang peraian Indonesia yang menjadikan kesatuan geografi
Indonesia menjadi kesatuan politik
33. Topik : Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Soal :
Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 mengatur tentang perekonomian nasional. Pasal 33 terdiri
atas lima ayat, yaitu sebagai berikut, kecuali….
a. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
b. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
c. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
d. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
e. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efi siensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Jawaban : A
Pembahasan :
Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 mengatur tentang perekonomian nasional. Pasal 33 terdiri
atas lima ayat, yaitu sebagai berikut :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efi siensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang
34. Topik : Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Soal :
Sikap Positif yang Ditunjukkan dari pengamalan sila ke -2 pancasila adalah, kecuali…
a. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
b. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia.
c. Saling mencintai sesama manusia.
d. Tenggang rasa kepada orang lain.
e. Tidak semena-mena kepada orang lain
Jawaban : A
Pembahasan :
Sikap Positif yang Ditunjukkan dari sila ke - 2 Kemanusian yang Adil dan Beradab adalah
:
1. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Tenggang rasa kepada orang lain.
4. Tidak semena-mena kepada orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6. Berani membela kebenaran dan keadilan.
7. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
38. Topik : Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia Soal :
Pengertian mengenai nebara sudah banyak diajukan oleh bnayak ahli. Negara kesatuan
adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu badan
legislatif nasional. Kekuasaan negara dipegang oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat
dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi
pada tahap terakhir kekuasaan tetap berada di tangan pemerintah pusat. Pendapat ini
diajukan oleh…..
a. C.F Strong
b. B.M Chek
c. H.T Wrey
d. Simon Cluy
e. Antonie De Beule
Jawaban : A
Pembahasan :
Menurut C.F Strong dalam bukunya A History of Modern Political Constitution (1963:84),
negara kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan
dalam suatu badan legislatif nasional. Kekuasaan negara dipegang oleh pemerintah pusat.
Pemerintah pusat dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan
hak otonomi, tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tetap berada di tangan pemerintah pusat.
39. Topik : Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Soal :
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 secara langsung memberikan kekuasaan yang
teramat luas kepada presiden. Dengan kata lain, kekuasaan presiden meliputi kekuasaan
pemerintahan negara (eksekutif), menjalan kekuasaan MPR dan DPR (legislatif) serta
menjalankan tugas……..
a. BPK
b. DPA
c. MK
d. MK
e. KY
Jawaban : B
Pembahasan :
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 secara langsung memberikan kekuasaan yang
teramat luas kepada presiden. Dengan kata lain, kekuasaan presiden meliputi kekuasaan
pemerintahan negara (eksekutif), menjalan kekuasaan MPR dan DPR (legislatif) serta
menjalankan tugas DPA. Kekuasaan yang teramat besar itu diberikan kepada presiden
hanya untuk sementara waktu, supaya penyelenggaraan negara dapat berjalan.
40. Topik : Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Soal :
Sistem pemerintahan parlementer di Indonesia tidak berjalan lama. Sistem tersebut berlaku
mulai tanggal 14 November 1945 dan berakhir pada tanggal…….
a. 25 Desember 1949
b. 26 Desember 1949
c. 27 Desember 1949
d. 28 Desember 1949
e. 29 Desember 1949
Jawaban :C
Pembahasan :
Sistem pemerintahan parlementer tidak berjalan lama. Sistem tersebut berlaku mulai
tanggal 14 November 1945 dan berakhir pada tanggal 27 Desember 1949. Dalam rentang
waktu itu, terjadi beberapa kali pergantian kabinet. Kabinet yang pertama dipimpin oleh
Sutan Syahrir yang dilanjutkan dengan kabinet Syahrir II dan III.