Anda di halaman 1dari 2

Analisis Cerita

Karakterisasi
Malin Kundang: Malin kundang adalah karakter antagonis dalam "Malin
Kundang" Tale. Dia adalah anak yang baik sebelum dia meninggalkan ibunya. Tapi,
ketika dia kembali ke desanya, dia tidak mengakui ibunya sebagai ibunya. Jadi,
kita bisa mengambil kesimpulan bahwa malin Kundang adalah anak yang durhaka.
Sang Ibu: Berdasarkan ceritanya, Ibu Malin sangat mencintai putranya. Tapi Malin
tidak mematuhinya dan membuatnya sangat sedih.

Setting

Di pantai Sumatera, di kapal, di pantai, di sebuah desa, di geladak kapal.

plot

Plot yang digunakan dalam legenda Malin Kundang adalah maju. Cerita dimulai
ketika Malin masih kecil, dewasa dan merantau, kemudian menikah dan kembali
ke kampung halaman.

Orientasi
"Dahulu kala, di pantai barat Sumatera hidup seorang perempuan miskin dan
anaknya. Anak laki-laki itu bernama Malin Kundang. Mereka tidak berpenghasilan
banyak karena memancing adalah satu-satunya sumber pendapatan mereka.
Malin Kundang tumbuh sebagai anak muda yang terampil. Dia selalu membantu
ibunya untuk mendapatkan uang. Namun, karena mereka hanya penolong
nelayan, mereka masih hidup dalam kemiskinan. "
Komplikasi
dimulai ketika Malin belum juga menghubungi Ibunya setelah tiga bulan.
"Sudah tiga bulan sejak Malin Kundang meninggalkan ibunya. Seperti yang telah
diprediksi ibunya sebelumnya, dia belum menghubunginya. "

Klimaks
Puncak masalahnya adalah ketika Malin berteriak kepada Ibunya dan tidak
mengakui ibunya sendiri.
"Wajah Malin Kundang sedingin es. " Penjaga, bawa wanita tua ini keluar dari
sini," perintah Malin Kundang kepada pengawalnya. "Beri dia uang agar dia tidak
menggangguku lagi!" Ibu Malin Kundang menangis saat diseret oleh pengawal itu,
"Malin ... anakku. Mengapa kamu memperlakukan ibumu sendiri seperti ini?" ."

Resolusi
Di laut yang tenang, tiba-tiba angin bertiup begitu kencang dan badai petir
datang. Kapal besar Malin Kundang hancur. Dia terlempar oleh gelombang keluar
dari kapalnya, dan jatuh di sebuah pulau kecil. Tiba-tiba, seluruh tubuhnya
berubah menjadi batu. Dia dihukum karena tidak mengakui ibunya sendiri.

Moral
Moral dari cerita ini adalah Kita harus menghormati orang tua kita karena mereka adalah orang
terpenting di dunia

Anda mungkin juga menyukai