Anda di halaman 1dari 3

1.

Ketika wilayah Nusantara masih berada dalam kungkungan penjajahan Belanda, kehidupan masyarakat dan
umat Islam yang terjajah, bodoh, tertindas, memaksa sejumlah intelektual dan cendekiawan Indonesia untuk
melakukan sebuah gerakan pembebasan dan pembaruan. Yang berlangsung pada abad ke …
A. Abad ke-16
B. Abad ke-17
C. Abad ke-18
D. Abad ke-19
E. Abad ke-20
2. Semangat pembaruan Islam yang dikampanyekan oleh tokoh pelopor gerakan kebangkitan Islam seperti
Ibnu Taimiyah merambah hingga ke Indonesia. secara tidak langsung diserap oleh para kaum intelektual
Muslim yang bermukim di Pulau Jawa. Salah seorang di antaranya adalah …, yang mendirikan
Muhammadiyah pada 1912 M.
A. KH. Ahmad Dahlan
B. KH. Mas Mansyur
C. An-Nawawi Al-Bantani
D. KH. Sholeh Iskandar
E. Raden Saleh
3. Muhammadiyah terus mengembangkan dan melakukan terobosan yang cemerlang dalam upaya
mencerdaskan rakyat, menciptakan kemandirian bangsa, dan terbebas dan berbagai macam penindasan
dan kebodohan Apa yang telah dirintis oleh Ahmad Dahlan di kemudian hari dilanjutkan oleh para
penerusnya, seperti …
A. KH Mas Mansur, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Buya Hamka, dan KH AR Fakhruddin.
B. KH Mas Mansur, Ki Bagoes Hadikoesoemo,Raden Saleh
C. KH Mas Mansur, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Buya Hamka, dan Raden Saleh
D. Raden Saleh, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Buya Hamka, dan KH AR Fakhruddin.
E. KH Mas Mansur, Raden Saleh, Buya Hamka, dan KH AR Fakhruddin.

4. Muhammadiyah mengembangkan konsep Fikih Al-Maun. Apa yang menjadi latar belakang pemikiran
Muhammadiayah dalam hal terebut …
A. Karena adanya pandangan bahwa umat Islam masih mengalami ketertinggalan peradaban dan
banyak rakyatnya yang menjadi penyandang masalah sosial, kemisknan, dan kebodohan .
B. Karena adanya pandangan bahwa umat Islam masih mengalami ketertinggalan peradaban
C. Karena adanya pandangan bahwa umat Islam masih mengalami masalah social, kemiskinan dan
kebodohan
D. Kecanggihan teknologi tidak dibarengi kemajuan sumberdaya manusia
E. Kecanggihan teknologi tidak menjadikan sebuah masyarakat menjadi lebih maju dalam
membangun perdabannya
5. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya tokoh-tokoh pembaharu dan aktivitas
intelektualnya di Dunia Islam abad ke-19, kecuali ..
A. Revolusi Prancis pada 1789, negara itu mulai mengalami kemajuan pesat hingga menjadi saingan
berat bagi Inggris.
B. Inggris dan Prancis kerap terlibat konflik
C. akhir abad ke-18, Inggris berusaha untuk mengembangkan kepentingan-kepentingannya di India
D. Runtuhnya Dinasti Mughal
E. Kaum intelektual tergerus arus pemikiran sekuler-liberal yang lebih dinamis
F.
6. Hasan AlBana (1902) adalah aktifis pergerakan islam di Mesir sekaligus pendiri dari organisasi…

A. Hamas

B. Ikhwanul Muslimin

C. Syarikat Islam

D. DI/TII

E. Muhammadiyah

7. Gambar di atas adalah logo dari pergerakan islam pertama di nusantara .. dengan pendirinya..

A. Muhammadiyah/ KH.Ahmad Dahlan

B. NU/ Hasyim Asy’ari

C. Syarikat Islam/ H.O.S.Cokroaminoto

D. Syarikat Dagang Islam/ Haji Samanhudi

E. Muhammadiyah / Amin Rais

8. Syekh Rasyid Ridha merupakan ulama yang masih keturunan Rasulullah saw, sehingga dijadikan rujukan perihal
masalah ibadah. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan dalam memaklumi berbagai pandangan
kelebihannya tersebut membuat beliau terbawa pada pemikiran-pemikiran Islam yang lebih maju. Sampai pada
satu waktu Pemikikiran beliau mendapat pertentangan dari keluasaan ..

A. Utsmani
B. Abbasiyah
C. Prancis
D. Inggris
E. Dunia Barat
9. Berikut adalah kelompok pergerakan yang lahir di Indonesia akibat interaksi pemikiran dan politik dua bangsa
saat itu dimasa penjajahan Belanda. Dimana tokoh-tokohnya berperan dalam konferensi mengembalikan
kesatuan umat Islam dalam konferensi Makkah 1926
A. Syarekat Islam
B. Muhammadiyyah
C. Nahdlatul Ulama
D. Al-Irsyad Al-Islamiyyah
E. Persis
10. Dalam konferensi tersebut tokoh tokoh Islam di Indonesia menyatakan pentingnya persatuan dan kesatuan
umat Islam. Umat Islam saat itu memandang Sultan Turki sebagai Khalifah. Bahkan menyatakan bahwa
khalifah bukan semata-mata untuk umat Islam di jazirah Arab, tetapi juga bagi umat Islam di Indonesia.
Pernyataan ini dikemukakan oleh …
A. KH.Ahmad Dahlan
B. Hasyim Asy’ari
C. H.O.S.Cokroaminoto
D. Haji Samanhudi
E. Amin Rais

Anda mungkin juga menyukai