Anda di halaman 1dari 22
4s. Ferpindahan Massa Antar fasa Kita telah mengenal difusi didalam fasa tunggal. Dalam bagian ini akan dibahas perpindahan massa dalam fasa yang berbeda. Kebanyakan perstiwa perpindahan massa melibatkan dua fasa yang dikontakkan agar terjadi perpindahan massa antara komponen- Komponen yang saling melarutkan. Kecepatan terjadinya difusi tergantung pada gradient konsentrasi. Adanya gradient konsentrasi didalam masing-masing fasa menyebabkan sistim bergerak menuju kesetimbangan. Apabila kesetimbangan tercapai, maka gradient konsentrasi dan kecepatan difusi akan sama dengan nol. A. Kesetimbangan Mengetahui sifat-sifat kesetimbangan sangat perlu untuk memperkirakan hasil- hasil lanjut yang dikehendaki. Sebagai contoh penyerapan ammonia dalam campuran gas ammonia-udara menggunakan penyerap ait. Suatu bejana tertutup diisi air dan campuran gas amonia-udara dengan jumlah yang tertentu pada temperatur dan tekanan tetap. Amonia mudah larut dalam air, sedangkan udara sukar larut dalam air. Maka amonia (NH3) akan mendifusi kedalam air melalui muka yang memisahkan gas dan cairan. Konsentrasi NHsdalam fas gas dapat diukur dari tekanan parsilnya. Lama kelamaan tekanan parsiel NH; dalam fasa gas akan menurun, karena sebagian molekul NH: mendifusi kedalam air. Kecenatan NH: mendifusi dalam cairan tereantune nada konsentrasi yang telah ada dalam cairan. Makin tinggi konsentrasi NH3 dalam cairan, maka kecepatan mendifusi semakin rendah. Selama terjadi difusi NH3 kedalam cairan ada juga sebagian yang meninggalkan cairan kembali kefasa gas. Kalau dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, akhimya dicapai keadaan setimbang yaitu kecepatan NH3 kembali ke fasa gas dan kesetimbangan ini dinamakan Kesetimbangan Dinamis. Setelah dicapai keadaan setimbang kedalam bejana ditambah lagi NHz_dan dibiaarkan sampai waktu tertentu, maka akan dicapai kesetimbangan baru. Pada kesetimbangan baru ini konsentrasi NH; dalam keadaan fasa cair dan fasa gas lebih besar dari pada kesetimbangan mula-mula. Jika penambahan amoiak dalam bejana diteruskan serta dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka akan dicapai lagi keadaan setimbangan berikutnya. Demikian seterusnya. Pada keadaan setimbang konsentrasi NH: dalam keadaan fasa cair dinyatakan dengan konsentrasi Cadan dalam fasa gas konsentrasi dinyatakan dalam parsial pa, maka hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Tek Parsiel Pa ——— Kurva kesertimbangan —_—___—_— > Konsentrsi, Ca Gambar 2.4. Diagram kesetimbangan antara fasa cair dan gas pada temperatur tetap B. Teori dua Lapisan Untuk mencapai keadaan setimbang antar fasa akan terjadi proses difusi. Berikut ini dijelaskan penyerapan ammonia (NH3) dari campuran gas ammonia-udara dengan menggunakan air sebagai penyerapnya. Untuk menyerap NH3 dari udara dilakukan dengan aliran yang berlawanan arah secara vertikal dalam pipa. Konsentrsi NH: dalam gas melalui bagian atas pipa akan berkurang. Sebaliknya, karena penyerapan NH; oleh air selama aliran, maka konsentrasi NHs dalam air keluar dari bagian bawah pipa bertambah. Penampung ‘umpan 4 Lapisan cairan ——" Dinding pipa He | I" Cairan keluar gas Gambar 2.5.Kolom dinding basah Terjadinya peristiwa difusi NH; kedalam fasa cair karena adanya perbedaan konsentrsi dalam arah difusi dalam kedua fasa. Dalam teori dua lapisan dari Whitman dan Lewis dikenal apabila terdapat keadaan setimbang pada antar muka, dan tahanan terhadap perpindahan massa kedua fasa itu dijumlahkan didapatkan tahanan menyeluruh. Film eas Konsentrasi Pao Solute, Px Ca Gambar 2.6.Teori dua lapisan Kecepatan Perpindahan massa dalam masing-masing fasa adalah : ~ untuk fasa gas: NA = ko (pac—p ai ) ~ Untuk fasa cair NB = ki (Cai- Cat) Dari kedua persamaan (2.40) dan (2.41) diperoleh persamaan sebagai berikut : Puc C2— a sesseeeessan(2.39) Gambar 2.7. Konsentrasi zat terlarut dalam fasa cair, gas dan pada antar muka Persamaan (2.39) adalah koefisien arah dari garis P, maka jika koefisien perpindahan mass k 1 dan ko diketahui, begitu juga konsentrasi dalam kedua fasa Caz dan Pac diketahui, konsentrsai antar muka Ca:dan Pa: dapat ditentukan dari grafik. Dati titik (Cat, pac) ditarik garis memotong kurva setimbang dengan koefisien arah = dan dari titik potong tersebut ditarik garis tegak lurus absis dan ordinat maka diperoleh Caidan pai (seperti gambar (2.7), dimana persamaan kurva setimbang adalah : NA Cas Pac kt ke Cai = Fluks molar zat A = Konsentrasi zat A dalam cair = Tekanan parsiel zat A dalam fasa gas = Koefisien perpindahan massa fasa cair = Koefisien perpindahan massa fasa gas = Konsentrasi zat A pada antar fasa C.. Koefisien Perpindahan Massa Keseluruhan Dalam operasi perpindahan massa menyangkut perpindahan massa dari satu fasa ke fasa lain. Gaya penggerak dalam perpindahan massa adalah perbedaan konsentrasi yang terdapat dalam masing-masing fasa. Untuk menentukan koefisien perpindahan massa keseluruhan didasarkan atas konsentrasi —konsentrasi dari masing-masing fasa. Dalam keadaan mantap persamaan perpindahan massanya dapat dituliskan sebagai berikut : Na== ko (pac—pai)= kt (Cai-Car) —...2.41) Dengan menggunakan koefisien perpindahan massa keseluruhan, maka laju perpindahan massa adalah > Na=Ke(pac—pat) eeeeeeees 2.42) Dan Na=Kr (Ca*- Car) (2.43) Untuk sistim yang mengikuti hukun Henry pada kesetimbangan antara fasa cair dan fasa gas berlaku > pa=mCa .......(2.44) Dimana: pas Tekanan parsiel kompoen A dalam fasa gas, atm CA__= Konsentrasi kompnen A dalam fasa cair yang setimbang fasa gas, Ibmole/h? m =Konstanta Henry, atm ft?/lb mole. Harga konstanta Henry ditentukan dari Percobaan. Selanjutnya hukum Henry dapat juga digunakan untuk menentukan tekanan parsiel komponen suatu gas yang setimbang dengan konsentrasi dalam fasa cair. Pa*=mCa survwouswaccenage (2) ASY Dimana pa* tekanan parsiel komponen A dalam fasa gas yang setimbang dengan fasa cair yang mempunyai konsentrasi Car Demikian juga: Ca®=— eee (2.46) m Dimana C a * =_konsentrasi komponen A dalam fasa cair yang setimbang dengan gas yang mempunyai tekanan parsiel pac Persamaan (2.37) dapat diubah menjadi: Pax pao-- 247) Persamaan (2.41) dapat diubah menjadi: Cus C, a sccssseseeeee (2.48) Atay: MCx=mCu~™2e Karena pai = m Cai maka eliminasi persamaan (2.50) dan (2.52) diperoleh ; N, pao- + =mc,, +72 k, Karena pa* = m Caj maka jika disubstitusikan ke persamaan (2.52) dipeorleh : Pac -pa*= wf{z- sen( 2.51) Dengan mengeliminasi (pac — pa *) antara persamaan (2.42) dan persamaan (2.51) diperoleh = 1 lim = 4+ K, k, &, Dengan cara yang sama seperti diatas diperoleh persamaan : fo KX, mk, ik, Dimana: ke = Koefisien perpindahan massa fasa gas, lbmole/h ft? atm kt = Koefisien peprindahan massa fasa cair, lomole/h ft (Ibmole. ft*) Ki = koefisien perpindahan massa keseluruhan fasa cair, Ibmole/h ft? (lbmole/ft3) Ke = Koefisien perpindahan massa keseluruhan fassa gas, Ibmole/h ft?, atm. Kalau dibalik, koefisien perpindahan massa berubah menjadi tahan. Maka: - Tahenan dalam fasa gas adalah (% )aen{ Yeu.) ~ Tahanan dalam fasa cair adalah | 14, |dan|"™ ) = Tahan menyeturuh adalan { Y4. \dan| Ye | y Tavonandsontcoge: | Hh Tahantotalkeduafasa Ie Me Tahanandalamfasacatr Tahantotalkeduafesa Besamya harga m tergantung kepada kelarutan zat terlarut. Untuk gas yang mudah larut maka haarga m kecil, sehingga persamaan (2.52) dapat ditulis : aoa K, dalam perpindahan massa maka tahan yang menentukan adlah tahan dalam fasa gas. Sebaiknya untuk gas yang sukar larut maka harga m besar sehingga persamaan (2.56) dapat ditulis oe sank Kk 2.56) sea 2.51) Dalam perpindahan massa, maka tahanan yang menentukan adalah tahanan dalam fasa cair. Contoh soal 1. Dalam menara penyerap amoniak (NH3) diserap dari campuran amonia-udara menggunakan air sebagai penyerap. Tekanan total dalam menara 2 atm dan suhu 60 F. Harga kg =0,20 tbmole/h ft? atm kt = 1,10 lbmole/h ft? (Ibmole/ft) Untuk larutan amoniak encer dalam air pada 60 °F, tekanan parsiel pada kesetimbangan ammonia adalah : p* = 645 X Dimana; p* =tekanan parsiel NH3, mm He X_=Fraksi mol NH: dalam cairan Hitunglah - a. Koefisien perpindahan massa gas keseluruhan dalam Ibmole/h ft? atm b. Tahan relatif dalam masing-masing fasa Penvelesaian - Persaman kesetimbangan diubah menjadi : P=mc Dimana: p= Tekanan parsiel, atm C =konsentrasi, lbmole/ft? Maka; p* (mmbhg) =p (atm) . 760 — @ Untuk larutan encer : X mole NHs X mol NH3 (Xmol NH3) mol larutan mol H:0 (18 Ib H20)/ (62,2 Ib H20/ft?) c Ke i. 345 © Dari persamaan (a) dan (b) didapat : c 760 p= 645 p=0,246C am m = 0,246 mole/ 1 =—\ =4,87 (h ft’atm)/lbmol K, 0,205 487 Stain tomole Tahanan dalam fasa gas - =0,85(4,87)) =4,13 (h atm) Maka koefisien perpindahan massa fasa gas: kg=%,13 = 0,242 (Ibmole NHs)/(h ft? atm) Pac 0,06 Pa Crane Cu ». dari grafik diperoleh - pai= 0,0127 Cai = 0,083 Ibmole/ft? D. PERPINDAHAN MASSA SECARA KONVEKSI Seperti telah dijelaskan dimuka bahwa perpindahan massa secora konveksi aadlaah suatu perpindahan massa yang terjadi karena adanya aliran massa dan aliran tersebut disebabkan oleh gaya dari luar sistim. Ditinjau suatu arus udara yang mengelir melewati suatu kolom air. Dekat dengan permukaan akan terdapat lapisan laminer, diikuti lapisan penyangga (buffer) dan aliran turbulent. Maka persamaan laju perpindahan uap air ke udara adalah sebagai berikut : Daz = Koefisien difusi air (A) melalui udara (B), #27 P =Tekanan total, atm pai =Tekanan parsiel komponen A dalam fasa gas, atm R_ =Konstanta gas, ft? atm/Ibmole °R T =Subu, Zq = Tebal lapisan efektif untuk perpindahan massa. Tebal lapisan efektif untuk perpindahan massa hanyalah harga pendekatan. Karena tebal lapisan efektif tidak dapat diuicur secara lansung, maka persamaan (2.58) dapat juga itulis = Ni ata(nu—maad asa Dimana : D,,.P Rp sssu(2.60) Dimana : Cai = Konsentrasi komponen A yang berdifusi pada antar muka Ca = Konsentrasi komponen A yang berdifusi dalam fasa cair. C= Ca~Cg=konsentrasi total Cam = Konsentrasi rata-rata logaritma komponen B Z=z.-21= Tebal lapisan efektif Maka kx_dihitung dengan persamaan : Dal aad Gow -=1

Anda mungkin juga menyukai