Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN AIRWAY

1. Pengertian : Tindakan medis yang dilakukan untuk membuka jalan napas


2. Tujuan : tindakan untuk menjamin pertukaran udara secara normal sehingga
pasien tidak jatuh dalam kondisi hipoksia dan atau hperkarbia.
Prioritas utama dalam manajemen jalan napas adalah membebaskan
jalan napas dan mempertahankarnagar jalan napas tetap bebas untuk
menjamin jalan masuknya udara ke paru secara normalsehingga
menjamin kecukupan oksigen tubuh.
3. Indikasi :
a. Alat pembebasan jalan napas ini hanya boleh digunakan pada pasien
Koma
b. tidak sadar dengan GCS < 10
c. Adanya sumbatan jalan napas
4. Kontra Indikasi : Obstruksi jalan napas total, Kelainan pada supraglotis atau glottis,
Trauma laring, Transeksi jalan napas, Deformitas wajah/orofaring
5. Lama Waktu : 20 menit
6. Prosedur

No Aspek yang dinilai

1 Persiapan Alat
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
- OPA/NPA sesuai ukuran
- Sarung Tangan Bersih
- Jeli (untuk pemasangan NPA)
- Spatel Lidah (untuk pemasangan OPA)

2 Persiapan Pasien dan Orientasi


1. Sapa klien dan ucapkan salam
2. Perkenalkan diri ke pasien
3. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas (nama, tanggal lahir, rekam
medik)
4. Jelaskan Tujuan Tindakan dan kontrak (waktu, tempat dan tujuan)
5. Menanyakan kesiapan klien untuk tindakan
6. Memberi kesempatan klien untuk bertanya atau menyampaikan sesuatu
7. Menutup pintu dan menjaga privasi klien
3 Fase Kerja
1. Cuci tangan 6 langkah
2. Pasang sarung tangan bersih
3. Posisikan pasien terlentang dengan kepala ekstensi
4. Bersihkan rongga mulut/lubang hidung, jika perlu
Membuka jalan napas tanpa alat
Head-tilt and Chin Lift
a. Ambilah posisi di sebelah kanan atau kiri pasien
b. Letakkan satu telapak tangan pada dahi pasien
c. Pelan-pelan tengadahkan kepala pasien dengan mendorong dahi ke arah belakang
sehingga kepala pasien menjadi ekstensi
d. Menggunakan tangan lainnya (jari tengah dan jari telunjuk) untuk memegang
tulang dagu pasien
e. Angkat dan dorong tulang dagu ke depan
f. Memastikan Jalan Nafas pasien paten
Head Tilt dan Chin Lift

Jaw thrust
a. Posisikan pasien berbaring dalam kondisi sejajar seluruh tubuh
b. Posisikan diri di atas kepala pasien
c. Letakkan kedua tangan pada sisi kiri dan kanan pipi pasien (mandibula)
d. Dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah atas menggunakan kedua tangan
sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi
e. Tetap pertahankan mulut korban sedikit terbuka, dapat dibantu dengan kedua ibu
jari
f. Memastikan Jalan Nafas pasien paten

Jaw Thrust

Membuka jalan napas dengan alat


Pembebasan Jalan Nafas (Oropharyngeal Tube)
a. Siapkan pipa orofaring yang tepat ukurannya.(ukur panjang dari sudut bibir
sampai ke tragus atau dari tengah bibir samapi ke angulus mandibula pasien)
b. Menggunakan sarung tangan
c. Posisikan pasien berbaring dalam kondisi sejajar seluruh tubuh
d. Buka mulut pasien (chin lift atau gunakan ibu jari dan telunjuk)
e. Arahkan lengkungan menghadap ke langit-langit (ke palatum). Masuk separoh,
putar 180º (sehingga lengkungan mengarah ke arah lidah)
f. Dorong pelan-pelan sampai posisi tepat. Pada anak-anak arah lengkungan tidak
perlu menghadap ke palatum tapi langsung menghadap bawah dan untuk lidahnya
ditekan dengan tongue spatle
g. Yakinkan lidah sudah tertopang pipa orofaring, lihat, dengar, dan raba napasnya.
Pembebasan Jalan Nafas (Nasopharyngeal Tube)
a. Siapkan pipa nasoparingeal yang tepat ukurannya. (ukur panjang dari ujung
hidung sampai ke tragus dan diameternya sesuai dengan jari kelingking tangan
kanan pasien)
b. Menggunakan sarung tangan
c. Berikan jelly pada nasoparingeal
d. Masukkan nasoparingeal ke lubang hidung dengan posisi ujung yang tajam
menjauhi septum naso, masukkan sekitar 2 cm
e. Lihat arah lengkungan dari pipa nasoparingeal, jika sudah menghadap ke bawah,
maka pipa nasoparingeal tinggal dimasukkan secara tegak lurus dengan dasar. Jika
arah pipa menghadap ke atas, maka puar pipa nasoparingeal tersebut 180 derajat
sehingga menghadap ke bawah
f. Dorong pelan-pelan sehingga seluruhnya masuk
g. Pasang plester (untuk memastikan Nasoparingeal terpasang)

Manajemen Tersedak
a. Berdiri di belakang korban
b. Meminta korban sedikit merunduk, kaki dibuka
c. Meletakkan salah satu kaki penolong diantara kaki korban
d. Melingkari perut korban denga tangan penolong
e. Meletakkan tangan yang mengepal ditopang tangan lain tepat dibawah prosesus
xypoideus
f. Memegang erat-erat kepalang tangan
g. Menghentakkan kepalan tangan ke arah belakang atas dengan cepat
h. Mengulangi hentakan sampai benda asing keluar

5. Rapikan pasien dan alat


6. Lepaskan sarung tangan
7. Bersihkan tangan 6 langkah
8. Dokumentasi prosedur
4 Terminasi
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi
2. Melakukan evaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5 Dokumentasi
Nama perawat yang melakukan Tindakan, Waktu pelaksanaan, Nama pasien yang diberi
tindakan, Tindakan yang dilaksanakan dan respon klien saat Tindakan dilakukan

Referensi
1. AHA. (2015). Cardiopulmonary Resuscitation Guidlaine.
2. (Ed) Kurniati A, Trisyani Y, Ikaristi SMT. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy. Elsevier: Jakarta.
3. Mark S. (2015). American Heart Association Guidelines Update for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation
4. Sheehy’s. (2010). Emergency Nursing Principles and Practice; sixth Edition. Mosby
Els
INSTRUMEN INSTRUKSI KERJA
PEMBEBASAN JALAN NAFAS (OROPHARYNGEAL TUBE)

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


YA TIDAK
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam 2
2. Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan 2
4 Menanyakan kesiapan pasien 2
B. FASE KERJA
1 Siapkan pipa orofaring yang tepat ukurannya.(ukur panjang dari 12
sudut bibir sampai ke tragus atau dari tengah bibir samapi ke
angulus mandibula pasien)
3 Menggunakan sarung tangan 7
4 Posisikan pasien berbaring dalam kondisi sejajar seluruh tubuh 6
5 Buka mulut pasien (chin lift atau gunakan ibu jari dan telunjuk) 12
6 Arahkan lengkungan menghadap ke langit-langit (ke palatum). 12
Masuk separoh,
putar 180º (sehingga lengkungan mengarah ke arah lidah)
7 Dorong pelan-pelan sampai posisi tepat. Pada anak-anak arah 12
lengkungan tidak perlu menghadap ke palatum tapi langsung
menghadap bawah dan untuk lidahnya ditekan dengan tongue
spatle
8 Yakinkan lidah sudah tertopang pipa orofaring, lihat, dengar, dan 10
raba napasnya.
9 Lepas sarung tangan 7
C. FASE TERMINASI
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi 5
2. Melakukan evaluasi 4
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
4. Berpamitan 2
D. PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan 2
2. Menjaga keamanan pasien 2
3. Menjaga keamanan perawat 2
TOTAL 100
INSTRUMEN INSTRUKSI KERJA
PEMBEBASAN JALAN NAFAS (NASOPHARYNGEAL TUBE)
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI
YA TIDAK
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam 2
2. Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan 2
4 Menanyakan kesiapan pasien 2
B. FASE KERJA
1 Siapkan pipa nasoparingeal yang tepat ukurannya. (ukur 11
panjang dari ujung hidung sampai ke tragus dan
diameternya sesuai dengan jari kelingking tangan kanan
pasien)
2 Menggunakan sarung tangan 7
3 Berikan jelly pada nasoparingeal 7
4 Masukkan nasoparingeal ke lubang hidung dengan posisi 11
ujung yang tajam menjauhi septum naso, masukkan sekitar
2 cm
5 Lihat arah lengkungan dari pipa nasoparingeal, jika sudah
menghadap ke bawah, maka pipa nasoparingeal tinggal
dimasukkan secara tegak
lurus dengan dasar. Jika arah pipa menghadap ke atas, 10
maka puar pipa nasoparingeal tersebut 180 derajat sehingga
menghadap ke bawah
6 Dorong pelan-pelan sehingga seluruhnya masuk 10
7 Pasang plester (untuk memastikan Nasoparingeal terpasang) 10
8 Lepas sarung tangan 7
C. FASE TERMINASI
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi 5
2. Melakukan evaluasi 4
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
4. Berpamitan 2
D. PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan 2
2. Menjaga keamanan pasien 2
3. Menjaga keamanan perawat 2
TOTAL 100
INSTRUKSI KERJA
PEMBEBASAN JALAN NAFAS (HEAD TILT CHIN LIFT)
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI
YA TIDAK
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam 2
2. Memperkenalkan diri 2
3. Kontrak waktu 2
4. Menjelaskan tujuan 2
5. Menanyakan kesiapan pasien 2
B. FASE KERJA
1 Ambilah posisi di sebelah kanan atau kiri pasien 10
2 Letakkan satu telapak tangan pada dahi pasien 12
3 Pelan-pelan tengadahkan kepala pasien dengan mendorong 11
dahi ke arah belakang sehingga kepala pasiein menjadi
4 Menggunakan tangan lainnya (jari tengah dan jari telunjuk) 11
untuk memegang tulang dagu pasien
5 Angkat dan dorong tulang dagu ke depan 12
6 Memastikan Jalan Nafas pasien paten 10
C. FASE TERMINASI
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi 10
2. Melakukan evaluasi 4
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
4. Berpamitan 2
D. PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan 2
2. Menjaga keamanan pasien 2
3. Menjaga keamanan perawat 2
TOTAL 100
INSTRUKSI KERJA

PEMBEBASAN JALAN NAFAS (JAW THRUST)


No Aspek yang Bobot Nilai
Dinilai Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam 2
2. Memperkenalkan diri 2
3. Kontrak waktu 2
4. Menjelaskan tujuan 2
5. Menanyakan kesiapan pasien 2
B. FASE KERJA
1 Posisikan pasien berbaring dalam kondisi sejajar seluruh 10
tubuh
2 Posisikan diri di atas kepala pasien 10
3 Letakkan kedua tangan pada sisi kiri dan kanan pipi pasien 11
(mandibula)
4 Dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah atas 12
menggunakan kedua tangan sehingga barisan gigi bawah
berada di depan barisan gigi
5 Tetap pertahankan mulut korban sedikit terbuka, dapat
dibantu dengan kedua ibu jari 11
6 Memastikan Jalan Nafas pasien paten 12
C. FASE TERMINASI
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi 10
2. Melakukan evaluasi 4
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
4. Berpamitan 2
D. PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan 2
2. Menjaga keamanan pasien 2
3. Menjaga keamanan perawat 2
TOTAL 100
INSTRUKSI KERJA
HEAMLICH MANUVER

No Aspek yang dinilai Bobot Ya Tidak


A. Fase orientasi
1 Memperkenalkan diri 3
2 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga 3
B. Fase kerja
1. Memakai sarung tangan 3
2. Berdiri di belakang korban 3
3. Meminta korban sedikit merunduk, kaki dibuka 5
4. Meletakkan salah satu kaki penolong diantara kaki korban 8
5. Melingkari perut korban denga tangan penolong 10
Meletakkan tangan yang mengepal ditopang tangan lain tepat
6. dibawah 15
phosesus xypoideus
7. Memegang erat-erat kepalang tangan 5
Menghentakkan kepalan tangan ke arah belakang atas dengan
8. cepat 15
9. Mengulangi hentakan sampai benda asing keluar 6
10. Melepas sarung tangan 3
C. Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 3
D. Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan 3
2 Melakukan komunikasi terapeutik 3
3 Menjaga keamanan pasien 3
4 Menjaga keamanan perawat 3
TOTAL 100

Anda mungkin juga menyukai