Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL

MENGGUNAKAN METODE PICO


KEPERAWATAN BENCANA
KELOMPOK II
 RASTRY ANGGRIANI
 HILMA HANIFA NURDIN
 RULEHA RUMAF
 NUR ADELIA ARIF
 SELOMID MESULAM A.
 ADRIANA KUWAY
 EMELDA WANTI P.
 ANDI IRWA PATTA
 OVERLINDA LIMBONG
 SELVIAN C. PELMELAY
 ADVENTIA RIANTIKA HEHANUSSA
 JOHNY F.S WATTIMENA
MATERI

01 KONSEP DASAR

02 ANALISIS JURNAL PICO


1. KONSEP DASAR
B. DEFINISI MITIGASI
a. DEFINISI Bencana
BENCANA
Bencana
Mitigasiadalah setiap kejadian
merupakan usahayang
yangmengakibatkan
dilakukan
kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa
untuk mengurangi risiko dari sesuatu.
manusia atau memburuknya derajat kesehatan atau
Strategi yang
pelayanan digunakan
kesehatan pada untuk
skala mengurangi
tertentu yang
risiko adarespon
memerlukan empat yaitu
dari luar : menghindari
masyarakat atau wilayah
yang terkena
risiko, (WHO)
mengurangi risiko, pengalihan
Bencana adalah kondisi yang terjadi dalam kehidupan
risiko dan penyimpanan risiko.
masyarakat. Tergantung cakupannya, bencana ini bisa
Mitigasipolabencana
merusak kehidupan adalah segalamasyarakat
dari kehidupan upaya
untuknormal
yang mengurangi
menjadi risiko
rusak, bencana. Mitigasi
menghilangkan harta
benda
dapat dan dibedakan
jiwa manusia, menjadi
merusak struktur sosial
mitigasi
masyarakat serta menimbulkan lonjatan kebutuhan
struktural dan mitigasi nonstruktural
dasar (Bakornas PB)
ANALISIS
JURNAL PICO
P (PROBLEM/PATIENS)

Bagaimana upaya perawat sebagai tenaga


kesehatan yang ahli dalam mitigasi bencana,
diaplikasikan untuk menggambarkan upaya
perawat dalam fase mitigasi bencana gunung
kelud berdasarkan ICN Framework
(International Counsil of Nursing Framework)
atau kerangka kerja dewan perawat international
Insert Your Image
I (INTERVENSI OR
ISSUE)
Desain penelitian ini yaitu menggunakan penelitian deskriptif. Dimana
penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan)
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2011:
80). Peneliti menggunakan instrument pengumpulan data menggunakan
kuesioner (angket) yang dibuat berdasarkan ICN Framework (2009) yang
sebelumnya telah dilakukan uji coba. Kuesioner yang disediakan peneliti,
kemudian skor yang didapatkan dijumlahkan dan di prosentasekan.
(Sutomo, 2011:53) dimana penelitian ini dilakukan pada semua perawat
puskesmas yang berada di kawasan rawan bencana II Gunung Kelud
(meliputi Puskesmas Gandusari, Puskesmas Garum, Puskesmas Nglegok
dan Puskesmas Ponggok), yang diambil dari bulan Mei tahun 2017
sebanyak 44 perawat dengan menggunakan total sampling atau sampling
jenuh.
Adapun paparan yang ingin diangkat dalam karya ilmiah yaitu bagaimana
Upaya Perawat dalam Fase Mitigasi Bencana Berdasarkan ICN
Tingkat Upaya Frekuensi Prosentase

C (CORPORATION) Baik 16 36,3%

Distribusi upaya perawat dalam fase mitigasi


-bencana
Kategori
Upaya cukup
perawat
Gunung
34,1%
dalam fase (15
Kelud berdasarkan
Karakteristik
mitigasi
responden ICN
Cukup 15 34,1%

bencana Gunung
perawat),
Penelitian dilaksanakaniniKelud
halFramework karena berdasarkan
perawat
di Puskesmas yang
Kurang 13 29,6%

parameter
Berdasarkan tabel 1 ICN
dapat Framework
disimpulkan bahwa
telah
upaya
melakukan
masuk dalam
perawat
Berdasarkan dalam
gambarfase
upaya
Kawasan Rawan
mitigasi
1 dapat
mitigasi
Bencana
bencana
II
Gunung
disimpulkan
jumlah 44 100%

(KRB II) Gunung Kelud yaitu Puskesmas


bencana
Kelud
bahwa
Gandusari,
melalui
berdasarkan
upaya perawat
Puskesmas
upaya
ICN Framework
dalam fase
Garum,
promosimitigasi
Puskesmas GAMBAR
TABEL 1 I
- Kategori baik yaitu 36,3 % (16 perawat), hal ini
kesehatan
bencana
Nglegok
karena
Gunung
dan
perawat
sebanyak
Kelud
Puskesmas
telah
50%
berkategori
Ponggok.
melakukan
(22Data
upaya mitigasi
kurang
perawat pada
karakteristik
bencana pengembangan
). responden
diantaranya kebijakan
dari dan dan
terdiriresiko
pengurangan
perencanaan
karakteristik
pencegahan sebanyak
berdasarkan
penyakit 30umur,
sebanyak perawat,
53% jabatan,
(23 perawat).
-HalKategori
sebanyak 4 lama
ini dibuktikan
pendidikan,
kurang
perawat
dengan
29,6%
berkategori
kerja dibentuknya
(13
cukup
team gerak
perawat, pelatihan
perawat),
cepat
yangperawat.
pada hal
Perawat
pengembangan
pernah inibekerja
diikuti, dibuktikan
dengandan
kebijakan
penyelenggara dari
tenaga
pelatihan
kesehatan lainnya
hasil
yang data
pernah
perencanaan 10untuk
diketahui
diikuti menentukan
perawat,
perawat danrisiko
upaya dalam
pernah
berkategori baik
penyakit, kolaborasi pada rencana pengembangan
mengikuti
pada tanggap bencana.
pengembangan kebijakan dan yaitu
mengikuti
untuk mengurangi pelatihan
kerentanan kurang
risiko yang
perencanaan.
diidentifikasi dalam survey pengembangan
34,1% (15 perawat).
lingkungan (International Council Nursing, 2009).
O (OUTCOME)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya perawat dalam fase
mitigasi bencana Gunung Kelud berdasarkan ICN Framework adalah 36,3% atau
sebanyak 16 perawat Baik. Pelaksanaan upaya perawat dalam fase mitigasi bencana
pada penelitian ini baik dalam hal upaya pengurangan risiko dan pencegahan penyakit.
Berkategori cukup 34,1% atau sebanyak 15 perawat melalui upaya promosi kesehatan,
serta perawat kurang melakukan upaya pengembangan kebijakan dan perencanaan
sebanyak 29,6% (13 perawat). Hal ini dapat dikatakan bahwa upaya ternyata
dipengaruhi pengetahuan dan pengalaman. Semakin banyak pengalaman dalam
mitigasi bencana maka pengetahuan seseorang dalam hal mitigasi bencana akan
Berdasarkan jurnal, manfaat yang ditemukan yaitu dapat
mengetahui bahwa upaya perawat dalam fase mitigasi
bencana ternyata dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman. Semakin banyak pengalaman dalam
mitigasi bencana maka pengetahuan seseorang dalam hal
mitigasi bencana akan semakin baik. Peningkatan
pengetahuan perawat dalam hal mitigasi juga diperlukan
Presentation Designed keterlibatan lembaga pemerintah guna memberikan
kesempatan kepada perawat untuk meningkatkan
Simple Portfolio kapasitas diri dalam mitigasi bencana, serta memberikan
sosialisasi atau pelatihan terkait mitigasi bencana
Presentation khususnya pengembangan kebijakan dan perencanaan
yang berkaitan dengan kesiapan dan tanggap bencana.
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai