Anda di halaman 1dari 21

METODE PELAKSANAAN

Nama Kegiatan : Pembangunan Gedung Sekolah


Paket Kegiatan : Pembangunan Gedung Sekolah SMPN
12 Lokasi : Kota Tarakan
Tahun Anggaran : 2022-2023

A. PENDAHULUAN

Untuk mendapatkan hasil tepat waktu, tepat mutu serta tepat sasaran, maka pelaksanaan
pekerjaan akan di serahkan kepada tenaga ahli masing-masing bagian pekerjaan, dengan
material/bahan sesuai spesifikasi teknik serta pengawasan dan arahan dari pelaksana yang sudah
berpengalaman menangani pekerjaan yang sejenis tidak lepas koordinasi dengan pengawas
lapangan .

Untuk pekerjaan ini membutuhkan ketenagakerjaan yang sangat cepat dan efisiensi di
karenakan waktu yang tersedia selama 72 minngu (Tujuh puluh dua minggu) hari kalender, dan
Pekerjaan yang berlokasi di SMPN 12 Tarakan.

Untuk pekerjaan yang spesifikasinya pabrikan, pengerjaannya dikerkerjakan oleh tenaga


ahlinya pabrikan, Penyedia Jasa menyediakan tempat yang akan dikerjakan, misal pekerjaan
Kusen Pintu”dll.

Untuk mencapai tujuan pekerjaan tersebut adalah meningkatkan fasilitas-fasilitas dengan


sasaran untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga kami sebagai penyedia jasa
di dalam melaksanakan pekerjaan tersebut harus berusaha semaksimal mungkin untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang baik .

Pertama yang harus kami lakukan adalah sosialisasi pekerjaan tersebut dengan pihak-pihak
pengguna jasa, konsultan pengawas, dan pihak-pihak yang terkait dalam proyek tersebut. Setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja penyedia jasa mengajukan surat permohonan untuk
memulai akan segera melaksanakan pekerjaan tersebut, dengan tujuan agar nantinya tidak ada
suatu masalah apapun terhadap pelaksanaan Pekerjaan.

Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa juga melakukan koordinasi secara intern, antara
lain membahas tentang segala kendala pekerjaan, memilih personil yang tepat, spesifikasi teknis,
dan yang lainnya, agar nantinya penyedia jasa dapat bekerja secara professional, saling bekerja
sama dengan baik dan satu pemahaman tentang pekerjaan tersebut.
METODE UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini di bagi menjadi bagian pekerjaan dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut :

No. Uraian Pekerjaan Volume


I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Papan Informasi Proyek 1.00 Ls
2 Pengukuran Dan Pemasangan Bouwplank 129.00 M’
3 Pembuatan Direksi Kit + Gudang 56.00 M3
4 Pagar Seng 137.00 M’
5 Air Bersih dan Listrik Kerja 1.00 Ls
6 Alat Pelindung Diri (APD) / SMK 3 1.00 Ls

II PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi 48.51 M3
2 Urugan Tanah Kembali 16.17 M3
3 Urugan Tanah Termasuk Pemadatan Bawah Lantai 247.03 M3
4 Urugan Pasir Bawah Lantai 59.11 M3

III PEKERJAAN PONDASI DAN TIANG PANCANG


1 Tiang Pancang Beton 25/25 - 6 m, K-350 680.00 Btg
2 Pemancangan Tiang Pancang Beton 25/25 - 6 m, K-350 4080.00 M’
3 Penyambungan Tiang Pancang 510.00 Ttk
4 Pemotongan Kepala Tiang Pancang 170.00 Ttk

IV PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG Lt. 1


1 Pekerjaan Lantai Kerja Fc’ = 7,4 Mpa 4.85 M3
2 Pekerjaan Beton Footplat
A. Tulangan BJTD 7,122.62 kg
B. Beton Fc’ = 21,7 Mpa 48.51 M3
C. Bekisting Batako 136. 60 m2
3 Pekerjaan Beton Sloof
Sloof S1
A. Tulangan BJTD 3,173.19 Kg
B. Tulangan BJTP 1,350.31 Kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 28,31 M3
D. Bekisting Batako 188,76 M3
Sloof S2
A. Tulangan BJTD 2,000.30 Kg
B. Tulangan BJTP 872.76 Kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 12.74 M3
D. Bekisting Batako 127.42 M3
Sloof S3
A. Tulangan BJTD 145.23 Kg
B. Tulangan BJTP 98.11 Kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 1.31 M3
D. Bekisting Batako 13.20 M3
4 Pekerjaan Beton Kolom
Kolom K1 3,576.47 kg
A. Tulangan BJTD 3,576.47 kg
B. Tulangan BJTP 1,129.39 Kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 20.79 M3
D. Bekisting 211.20 M2
Kolom K2
A. Tulangan BJTD 867.02 Kg
B. Tulangan BJTP 291.65 kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 4.32 M3
D. Bekisting 57.60 M2
5 Kolom Praktis 46.56 M’
6 Cor Beton Balok Latai (BL) 55.51 M’
7 Pekerjaan Plat Lantai t=10 cm (Elv. +-0,00 m)
A. Tulangan BJTD 4,908.69 kg
B. Beton Fc’ = 21,7 Mpa 54.61 M3
C. Bekisting 12.16 M2
8 Pekerjaan Tangga
A. Tulangan BJTD 2.994.89 kg
B. Tulangan BJTP 450.07 kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 11.98 M3
D. Bekisting 66.70 M2

V PEKERJAAN PASANGAN Lt. 1


1 Pasangan Dinding Batu Bata, Camp. 1 : 4 405.46 M2
2 Plesteran Dinding Tebal 1,5 cm Camp. 1 : 4 810.92 M2
3 Plesteran Kolom Tebal 1,5 cm Camp. 1 : 4 66.78 M2
4 Acian Dinding 810.92 M2
5 Acian Kolom 66.78 M2

VI PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING Lt. 1


1 Pasangan Keramik 40x40 cm 437.08 M2
2 Pasangan Keramik 30x30 cm 33.32 M2
3 Pasangan Dinding Keramik Toilet 30x60 cm 56.70 M2

VII PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA Lt. 1


1 Pintu P1
Kusen Kayu Lembasung 4.00 pcs
Daun Pintu 4.00 M2
Kaca Polos 6 mm 4.14 bh
Engsel 4” 12.00 Bh.
Handle Stainless Steel 4.00 Bh.
Kunci Tanam 4.00 Bh.
2 Pintu P2
Kusen Kayu Lembasung 3.00 Pcs
Daun Pintu 3.00 Pcs
Kaca Polos 6 mm 3.11 M2
Engsel 4” 9.00 Bh
Handle Stainless Steel 3.00 Bh
Kunci Tanam 3.00 Bh
3 Pintu P3
Kusen Aluminium 43.80. M’
Daun Pintu 15.60 pcs
Kaca Polos 6 mm 6.22 Bh.
Engsel 4” 18.00 Bh.
Handle Stainless Steel 6.00 Bh.
Kunci Tanam 6.00 Bh.
4 Jendela J1
Kusen Aluminium 4” 44.00 M’
Rangka Jendela Aluminium 70.00 M2
Kaca Polos 6 mm 10.16 M2
Engsel Casement 32.00 bh
Handle Jendela + Pengunci 32.00 Bh.
5 Jendela J2
Kusen Aluminium 4” 14.54 M’
Rangka Jendela Aluminium 9.50 M2
Kaca Polos 6 mm 1.27 M2
Engsel Casement 4.00 Bh
Handle Jendela + Pengunci 4.00 bh

VIII PEKERJAAN PLAFOND Lt. 1


1 Pemasangan Rangka Plafond Hollow Galvalum 470.40 M2
2 Pemasangan Plafond Gypsum Board 470.40 M2
3 Pemasangan List Plafond Gypsum Board 401.00 M’

IX PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Lt. 1


1 Pasang Instalasi Listrik Dalam Pipa PVC 33.00 Ttk.
2 Lampu LED 18 Watt 30.00 Ttk.
3 Lampu LED 5 Watt 3.00 Ttk.
4 Saklar Double 6.00 Ttk.
5 Saklar Tunggal 12.00 Ttk.
6 Box + MCB 10 Amphere 1.00 Unit
7 Penyambungan Daya PLN 1.00 ls

X PEKERJAAN PENGECATAN Lt. 1


1 Plamir dan Cat Dinding Bagian Dalam + Kolom ( interior) 594.56 M2
2 Plamir dan Cat Dinding Bagian Luar + Kolom (Eksterior) 216.36 M2

XI PEKERJAAN SANITAIR Lt. 1


1 Pasang Pipa PVC Diamter ¾” ( Saluran air bersih) 6.00 M’
2 Pasang Pipa PVC Diamter 4” ( Saluran air Kotor dari kloset) 12.00 M’
3 Pasang Pipa PVC Diamter 3” ( Saluran air bekas dari floordrain) 6.00 M’
4 Pasang Kran Air 5.00 Bh
5 Pasang Klosed Duduk Ex. Toto 3.00 Bh
6 Pasang Floordrain 3.00 Bh
7 Pasang Washtafel Ex. Toto 2.00 Bh
8 Septictank
Galian Tanah 12.05 M3
Beton bertulang K=250 0.77 M2
Pipa hawa 1.00 M2
Pas. Bata 3.90 M2
Plesteran 7.80 M2
Besi BJTp 220.90 kg
Urugan pasir 0.16 M3

XI PEKERJAAN PAVING BLOCK


1 Pemasangan 1 m2 Paving Block Natural tebal 6 cm 440.12 M2

B LANTAI 2
I PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG Lt. 2
1 Pekerjaan Beton Balok
2 Balok B1
A. Tulangan BJTD 994.48 Kg
B. Tulangan BJTP 397.72 Kg
C. Beton fc’ = 21,7 Mpa 7.31 M3
D. Bekisting 43.04 M2
Balok B2
A. Tulangan BJTD 4418.51 Kg
B. Tulangan BJTP 1,845.19 Kg
C. Beton fc’ = 21,7 Mpa 31.54 M3
D. Bekisting 227.09 M2
Balok B3
A. Tulangan BJTD 266.50 Kg
B. Tulangan BJTP 102.67 Kg
C. Beton fc’ = 21,7 Mpa 1.32 M3
D. Bekisting 12.32 M2
2 Pekerjaan Plat Lantai Mpa t = 12 cm (Elv. + 4.00m)
A. Tulangan BJTP 6602.98 Kg
B. Beton Fc’ = 21,7 MPa 50.23 M3
D. Bekisting 433.18 M2
3 Pekerjaan Beton Kolom
Kolom K1
A. Tulangan BJTD 2597.99 kg
B. Tulangan BJTP 1064.42 kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 20.88 M3
D. Bekisting 197.20 M2
Kolom K2
A. Tulangan BJTD 1,881.31 Kg
B. Tulangan BJTP 510.38 Kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 7,56 M3
D. Bekisting 100.80 M2
4 Kolom Praktis 46.56 M’
5 Cor Beton Balok Latai (BL) 44.16 M’
6 Pekerjaan Tangga
A. Tulangan BJTD
B. Tulangan BJTP 1,591.38 kg
C. Beton Fc’= 21,7 Mpa 168.15 kg
D. Bekisting 4.36 M3
32.96 M2
C LANTAI 3
I PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG Lt. 3
1 Pekerjaan Beton Balok
Balok B1
A. Tulangan BJTD 994.48 Kg
B. TUlangan BJTP 397.72 Kg
C. Beton fc’ = 21,7 MPa 7.31 M3
D. Bekisting 43.04 M2
Balok B2
A. Tulangan BJTD 4418.51 Kg
B. TUlangan BJTP 1698.75 Kg
C. Beton fc’ = 21,7 MPa 29.04 M3
D. Bekisting 227.09 M2
Balok B3
A. Tulangan BJTD 266.50 Kg
B. TUlangan BJTP 136.90 Kg
C. Beton fc’ = 21,7 MPa 2.20 M3
D. Bekisting 13.42 M2
2 Pekerjaan Plat Lantai MPa t= 12 cm (Elv + 8.00 m)
A. TUlangan BJTP 6,602.98 Kg
B. Beton Fc’ = 21,7 Mpa 50.23 M3
C. Bekisting 433.18 M2
3 Kolom 1
A. Tulangan BJTD 867.02 Kg
B. Tulangan BJTP 351.17 Kg
C. Beton Fc’ = 21,7 MPa 5.88 M3
D. Bekisting 67.20 M2

IX PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN


1 Pasang rangka atap baja ringan 812.84 M2
2 Penutup atap spandek 812.84 M2
3 Pemasangan bubungan atap 81.20 M’
4 Pasang listplak 236.62 M’
2. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN
Jangka waktu pelaksanaan proyek adalah 504 hari kalender. Jangka waktu pemeliharaan
proyek adalah (180 hari ) kalender.

PENGENDALIAN PROSES
1. Schedule Acuan
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan maka akan disiapkan Time Scedule sebagai
acuan pelaksanaan yaitu :

a. Barchat
b. Curve S
c. Jadwal Material, Alat dan Tenaga kerja
2. Rapat bersama
Rapat pertemuan antara pelaksana dan Pengawas Lapangan yang dihadiri Pejabat yang
berwenang untuk mengadakan evaluasi pekerjaan dilapangan. agar tugas yang harus dikerjakan,
berupa target harian dapat terkontrol. Rapat singkat ini untuk saling koordinasi antara pelaksana,
pengawas dapat memudahkan hubungan kerja satu dengan lainnya.

Rapat mingguan intern, seluruh struktur organisasi lapangan dilibatkan dalam Rapat
Mingguan ini, Pelaksana, Logistisk, Administrasi, dan bagian Personalia /Keuangan serta
mengundang sub Kontrak terkait bila ada dan mandor bila diperlukan. Hasil evaluasi
akandibahas didalam Rapat ini, begitu pula rencana mingguan disiapkan termasuk jadwal dari
inspeksi dan pengendalian. Rencana Mingguan dibuatkan jadwalnya untuk panduan secara rinci
bagi staff logistik, peralatan dan pelaksana serta bagian teknik sehingga semua mempunyai
persepsi yang sama dan punya pengertian yang sama baik secara teknis maupun non teknis.

3. Rapat Koordinator
Untuk memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan, diharapkan minimal satu kali dalam 2
(dua) minggu se kali diadakan rapat koordinasi secara rutin yang dipimpin oleh Pemimpin
Proyek atau yang mewakilinya.

Apabila situasi yang dihadapi mendesak/crash program atau secara teknis mempunyai
masalah yang kompleks, maka rapat koordinasi dapat dilaksanakan minimal 1 kali dalam 2
minggu.

Setiap permasalahan lapangan hendaknya dapat dipecahkan dengan segera yang


merupakan keputusan rapat. Dan Keputusan Rapat yang diwujudkan dalam satu notulen yang
telah disepakati bersama oleh peserta rapat koordinasi adalah merupakan bagman ketentuan yang
mengikat untuk dilaksanakan dan dipakai sebagai acuan /dasar pelaksanaan. Hal ini harus
disepakati bersama agar tidak timbul permasalahan yang baru di kemudian hari
3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi SMP N 12 Tarakan
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan pendahuluan yang dimaksud disini adalah segala pekerjaan awal yang bertujuan
untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan fisik dapat berjalan dengan lancar, diantaranya
adalah :
Sambil melaksanakan pekerjaan persiapan yang akan di kerjakan pekerjaan ini adalah
dimulainya pembersihan lokasi dahulu yang selanjutnya diadakan pengukuran ulang atau
mengukur untuk menentukan titik-titik pekerjaan pas. Batu bata, dan menentukan keramik lantai
yang akan digunakan, di sesuaikan dengan gambar rencana dan lingkunganya, setelah
mendapatkan ijin dari pengawas lapangan dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya sesuai dengan
tingkat urutan pengerjaan dengan konsultasi kepada pihak yang berwenang atau pengawas
lapangan.

Bersama-sama dengan pengawas untuk menentukan titik As Kolom dan ketinggian rangka atap
sesuai dengan rencana gambar .

Sebelum pekerjaan akan dimulai,maka bahan material seluruhnya yang akan dibutuhkan untuk
pekerjaan tersebut harus disiapkan terlebih dahulu beserta bahan lainya seperti,pasir, semen, Batu
Kora, Batu Gunung,batu bata, kayu, Besi, dll .

1. Papan Informasi Proyek


Mencetak dan memasang papan informasi proyek sebagai informasi terkait
pelaksanaan proyek dilapangan

2. Pengukuran dan pemasangan bouwplank


Langkah awal dalam melakukan proyek dan menentukan area bangunan yang
akan dilaksanakan

3. Pembuatan Direksi keet + Gudang


Brak kerja dan direksi keet yang akan dibuat adalah bangunan semi permanent yang
nantinya akan dibongkar lagi. Lokasi direksi keet dan brak bahan akan ditentukan oleh direksi.
Dikarenakan lokasi yang terbatas untuk proyek.Tempat penyimpanan bahan harus dekat dengan
lokasi dan aman.

4. Pagar Seng
Membuat pagar seng BJLS 20 untuk memberikan privasi di areal proyek

5. Air Bersih dan listrik kerja


Memberikan supplai air dan listrik kepada pekerja dalam kegiatan selama proyek
berlangsung
6. Alat pelindung Diri (APD) / SMK 3
Menyediakan APD sebagai alat pelindung diri demi menghindarkan dari terjadinya
kecelakaan pada saat bekerja

B. PEKERJAAN TANAH

Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan
atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.

a. Jika galian melampaui batas kedalaman, harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai
kepadatan maksimum.
b. Bersihkan lokasi galian pondasi beton strauss
c. Laksanakan marking (sebelum dan sesudah pengecoran pondasi strauss)
d. Laksanakan fabrikasi besi pondasi strauss sesuai dan sequence pengecoran
e. Laksanakan fabrikasi bekisting pondasi strauss sesuai siklus
f. Laksanakan penyetelan besi pondasi dan beton decking sesuai sequence pengecoran
g. Laksanakan pemasangan/instalasi MEP dan embeded (bila ada)
h. Laksanakan pemasangan dan penyetelan bekisting pondasi strauss sesuai siklus pengecoran
i. Cek batas cor & verticallity pondasi strauss
j. Laksanakan dan awasi pengecoran beton pondasi
k. Laksanakan bongkar bekisting pondasi ( Perhatikan umur beton ) cara pembongkaran
diusahakan tidak merusak bekisting yang akan dipakai kembali
B. PEKERJAAN PANCANG

Tiang pancang pada pondasi difungsikan untuk mentransfer beban yang dipikul oleh pondasi ke
lapisan tanah terdalam dimana terdapat daya dukung tanah yang lebih baik, ada 3 macam jenis
tiang pancang yang biasa digunakan yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton dan tiang
pancang baja, masing masing tiang pancang memiliki kegunaan yang sama hanya saja
pemakaiannya tergantung dari bangunan seperti apa yang akan didirikan dan daya dukung tanah
sekitar yang akan dibangun. bentuk dari tiang pancang juga bermacam macam bisa berupa
silinder, persegi atau segitiga dengan panjang tiang 10 m sampai dengan 30 m. pemancangan
tiang pancang biasanya dilakukan dengan cara ditumbuk, dalam penumbukan tiang pancang juga
harus memperhatikan beberapa faktor agar dalam penumbukan tidak terjadi kerusakan. berbagai
metode kerja dapat digunakan sebagai cara pemancangan pondasi tiang pancang ini seperti
menggunakan alat berat hidrolik hammer seperti yang akan kita bahas kali ini yaitu metode
pemancangan tiang pancang beton menggunakan alat hidrolik hammer dengan urutan
langkah kerja sebagai berikut :
Langkah Langah Pemancangan

Tiang pancang yang dipakai adalah tiang pancang 25x25 cm panjang 6 m. dan
pemancangan dilakukan dengan alat hidrolik hammer, Berikut Tahapan pekerjaan pemancangan
Tiang Pancang beton:

 Marking posisi titik-titik pancang


 Pemancangan pile dilakukan dengan hidrolik hammer. Pemukulan dilakukan pada
bagian atas tiang (top driving).
 Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat pukulan-pukulan palu (impact), digunakan
packing (cushion) dari plywood setebal minimal 5 cm. Packing tersebut harus diperiksa
dan diganti secara periodic selama pemancangan.
 Tiang dipancang sampai kedalaman yang ditentukan. Pemancangan dilaksanakan dan
dimonitor secara hati-hati, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti
pecahnya tiang pancang atau melesetnya posisi dari lokasi yang seharusnya. biasanya
ketegakan tiang pancang dikontrol menggunakan alat theodolite oleh surveyor.
 Pemancangan tiang dihentikan setelah ujung tiang mencapai kedalaman yang diinginkan,
setelah dilakukan control terhadap kalendering atau final set.

Pemancangan Pile Dengan Hidrolik Hammer


 Setelah pekerjaan pemancangan selesai, dilakukan pengetesan dengan menggunakan/ cara
test PDA untuk mengetahui daya dukung tiang pancang.

Contoh Metode test PDA


Setelah test PDA selesai dikerjakan, tahapan berikutnya adalah memotong tiang pancang
sesuai dengan marking, dengan menyisakan tulangan untuk stek yang akan dihubungkan ke pile
cap.

C. PEKERJAAN PONDASI
1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar
diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk Direksi /
Pengawas
2. Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. Ketentuan-
ketentuanPondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.

C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai


berikut :

1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau sesuai gambar
rencana.
2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga
diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi ini
harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang. Ukuran kedalaman, dan
lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
3. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat
baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa
saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi dapat
dipasang
bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan
gambar rencana. Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.

D. PEKERJAAN STRUKTUR BETON

Pekerjaan beton ini terdiri dari beberapa item pekerjaan Struktur lt. 1, lt. 2 dan 3 antara lain
Cor Kolom, Cor Kolom Praktis, Cor Beton Balok, Cor beton Balok Latei BL1, Cor Balok Latei
BL1 10/15, Cor Canopy. Pekerjaan tersebut harus saling mendukung untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dan tepat waktu.

Sebelumnya peralatan, material dan juga man power harus dalam keadaan siap. Pekerjaan
pra pengecoran beton bertulang antara lain :

a. Pabrikasi tulangan dan penulangan beton dilokasi pekerjaan.


b. Pembuatan begisting dan perancah
c. Pengukuran dan pengecekan ulang baik kekuatan, dimensi dan persiapan alat yang akan
digunakan untuk pengecoran.
d. Setelah segalanya siap pekerjaan pengecoran bisa dimulai.
e. Pencampuran adukan menggunakan beton molen supaya diperoleh adukan beton yang betul-
betul homogen sehingga akan diperoleh mutu beton seperti yang diharapkan/disyaratkan.
f. Pemadatan beton dilakukan menggunakan secara manual.
g. Setelah pengecoran sambil menunggu umur beton, kosntruksi beton baru tersebut harus
selalu dirawat dengan sehingga pengerasan beton tersebut dapat menghasilkan mutu beton
yang baik.

Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

a. Penulangan
Pekerjaan penulangan ini diawali dengan pabrikasi tulangan yang dibuat dilokasi
tersendiri, untuk proyek ini yang bisa dikerjakan dengan pabrikasi adalah besi beton
beugel.Tulangan dipotong dan dibengkok sesuai dengan ukuran gambar kerja yang sudah
disiapkan oleh pelaksana.Setelah tulangan selesai dipabrikasi, tulangan dibawa kelokasi
pekerjaan dan dipasang sesuai kebutuhan pada gambar yang ada.Pemasangan tulangan
harus diperhatikan diameter, letak, dan posisi tulangan, antara tulangan harus diikat
dengan kawat bendrat dan dipastikan ikatan itu kuat sehingga tidak merubah bentuk dan
ukuran yang direncanakan. Untuk menjaga kualitas besi tulangan, hendaknya pada saat
penyimpanan diberi alas kayu dan ditutupi agar tidak karatan dan rusak

b. Bekisting dan Perancah


Pekerjaan ini menyesuaikan dengan kondisi / medan yang akan dicor, jika berada dibawah
/ diatas muka tanah langsung maka pembuatan perancah dan begisting lebih mudah. Pada
begisting perlu diperhatikan (dikontrol) antara lain : dimensi cetakan untuk beton untuk
itu pelaksana harus menyesuaikan dengan dimensi yang telah ditentukan, selain itu perlu
dikontrol lokasi kemungkinan ada kebocoran disaat mengecor hal ini bisa diatasi dengan
memperkuat dan menambalnya serapat mungkin terutama pada joint begisting. Karena
jika hal itu tidak diperhatikan akan sangat fatal Karena sifat beton yang permanen akan
sangat sulit untuk diperbaiki.

c. Pengecoran
Pelaksanaan pengecoran menggunakan beton mixer supaya campuran homogen. Untuk
mengetahui campuran yang telah kita kerjakan maka setiap bubur beton yang dihasilkan
diambil sedikit sebagai sample untuk dijadikan benda uji berupa kubus beton. Untuk
pekerjaan Cor Beton Kolom Praktris, dan Balok Latei 21,7 Mpa,menggunakan mesin
dengan perbandingan campuran beton sesuai 1 Pc :3 Psr : 4 Kr ..

E. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. PLESTERAN

Pekerjaan plesteran ini merupakan pekerjaan kusus, pada pekerjaan plesteran dinding
batu bata dengan spesi campuran 1 pc :4 ps di pasang yang mempunyai kedap terhadap air
sebagi penyekaat kolam yang dicampur dengan beton molen sampai homogin.

2. ACIAN

Pekerjaan plesteran ini merupakan pekerjaan kusus, pada pekerjaan plesteran dinding
batu bata dengan spesi campuran 1 pc :4 ps di pasang yang mempunyai kedap terhadap air
sebagi penyekaat kolam yang dicampur dengan beton molen sampai homogin.

3. BENANGAN

Pekerjaan plesteran ini merupakan pekerjaan kusus, pada pekerjaan plesteran dinding
batu bata dengan spesi campuran 1 pc :4 ps di pasang yang mempunyai kedap terhadap air
sebagi penyekaat kolam yang dicampur dengan beton molen sampai homogin

F. PEKERJAAN PARTISI, KUSEN, PINTU, DAN JENDELA

Pekerjaan ini dikerjankan setelah pasangan dinding batu bata telah selesai dikerjankan,
kemudian di ukur kembali untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan gambar
dan spesifikasi teknis yang di syaratkan.

G. PEKERJAAN PEGGANTUNG DAN PENGUNCI


Setelah pekerjaan konstruksi lainnya selesai maka untuk pemasangan penggantung dan
pengunci dapat di lakukan pada area lt. 1, dan 2 bagnungan gedung. Pekerjaan tersebut juga
dapat lasung dikerjakan setelah mendapatkan ijin dari pengawas lapangan /direksi dengan warna
dan ukuran disesuaikan RKS nya atau petunjuk pejabat yang bewenang.

H. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

Untuk pekerjaan atap pada lantai I ini kontraktor harus membaca gambar kerja dan
spesifikasi yang diinginkan sebagaimana yang tertuang dalam RKS dan RAB. Adapun yang
menjadi pekerjaan pokok pada pekerjaan atap adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan rangka atap baja ringan

 Perangkaian ikatan angin vertikal


 Pekerjaan menaikkan ikatan angin vertikal
 Setelah ikatan angin vertikal dinaikkan, pekerjaan selanjutnya adalah perangkaian
antara ikatan angin vertikal dengan kuda-kuda
 Setelah ikatan angin terpasang, kemudian balok nok dipasang pada rangka atap.

2. Pemasangan Atap Genteng Spandek

 Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan atap Spandek sebelumnya disiapkan


diatas atap (disusun) pada titik-titik tertentu.
 Atap Spandek dipasang secarah horisontal terlebih dahulu pada bagian atas.
 Setelah pada bagian paling atas terpasang diteruskan pada bagian bawahnya secara
horizontal.
 Dengan cara pemasangan atap Spandek pada bagian atas diangkat atau diungkit
setelah itu dimasukan genteng pada bagian bawahnya.
 Pertemuan dengan jurai genteng dipotong dengan bentuk segitiga agar rapi.

3. Pemasangan lisplank Lembasung 2/30

 Papan lisplank dipaku pada rangka listplank


 Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
 Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan
dan pengecatan

I. PEKERJAAN PLAFOND
Pemasangan gypsum merupakan salah satu pelengkap dekorasi rumah selain sebagai partisi,
gypsum dapat digunakan untuk plafond. Pemasangan gypsum/plafond gypsum pada ruangan
dapat memaksimalkan kesan yang kita inginkan, namun pemasangan gypsum sebaiknya harus
dengan cara yang benar dan tepat atau menggunakan tenaga ahli agar pemasangan gypsum
menghasilkan kesan yang rapih dan indah sesuai dengan yang kita harapkan.

langkah kerja pemasangan plafond sebagai berikut:

1. Membersihkan langit – langit yang akan dipasang plafond. material yang tidak terpakai
seperti multriplek bekas bekisting lantai beton ada kemungkinan suatu saat dapat terlepas
dan merusak plafond dibawahnya, selain itu pembersihan lokasi juga dapat
mempermudah proses pemasangan plafond.
2. Memasang penggantung plafond. pengecekan harus terus dilakukan untuk memastikan
setiap penggantung terikat kuat dan berada pada posisi yang aman karena plafond harus
terpasang dalam keadaan kuat tanpa mengalami kerobohan sehingga membahayakan
aktifitas didalam sebuah ruangan, goyangan pada plafond yang seharusnya terpasang
diam juga dapat menyebabkan rasa was-was sehingga muncul rasa takut untuk berada
didalam ruangan tersebut
3. Tes beban gantung menggunakan beban pemberat. sebelum material plafond diikat pada
penggantung perlu di lakukan tes pembebanan terlebih dahulu untuk memastikan material
penggantung yang digunakan kuat untuk menahan beban plafond secara keseluruhan.
4. Mengukur kedataran tiang penggantung dengan waterpass dan rambu ukur. posisi yang
datar diperlukan agar hasil akhir pemasangan plafond rapi tidak bergelombang.
Menentukan batas- batas pemasangan dengan bantuan benang ukur.
5. Memasang rangka plafond untuk rang kayu. contoh pemasangan rangka plafond yang
menggunakan rangka kayu.

J. PEKERJAAN PEKERJAAN LANTAI

Setelahpekerjaan konstruksi lainyanya selesai maka untuk pemasangan keramik lantai


40/40 untuk Ruangan, Teras, dan tangga, keramik lantai KM/WC 30/30, dan Keramik dinding
KM/WC 30/60 pada lt. 1. dimulai dengan menentukan posisi dan tempat untuk mohon ijin
kepada pengawas lapangan /direksi dengan warna dan ukuran disesuaikan RKS nya atau
petunjuk pejabat yang bewenang.

Untuk langkah awalnya dibuat profil dari paku dan ditarik benang. Sesuaikan tebal profil
dengan keramik yang akan dipasang, untuk garis horizontal ukur dengan waterpas atau memakai
selang. Dan untuk garis vertical diukur dengan menggunakan lot yang dapat memenuhi tegak
lurusnya terhadap bidang horizontal .Setelah semua profil acuan telah selesai dan diperiksa
kembali, maka bisa dilakukan pemasangan keramik.Untuk memperoleh hasil yang rapi
pemotongan keramik menggunakan alat yang tajam.Pada saat pemasangan dipastikan tidak ada
rongga udara pada spesi dibawahnya, oleh karena itu saat pemasangan keramik dipukul pelan-
pelan dengan menggunakan palu karet.Setelah selesai pemasangan keramik dilakukan
pengkolotan pada nat keramik dengan adonan PC. Setelah dikolot maka lantai harus dilap/disapu
sehingga bersih.

K. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pedoman Pelaksanaan Pemasangan Pekerjaan Instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop
kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar Pekerjaan
Instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton
harus ditanam (system inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat
dengan isolator khusus dengan 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut
dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi kontak harus dilengkapi kabel orde
(pertanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
Pekerjaan elektrikal ini dikerjakan setelah pasangan dinding batu bata selesai dikerjakan
yaitu untuk pekerjaan instalasinya bersamaan dengan pemasangan rangka plafond sedangkan
pemasangan titik lampu, box panel sekring dan stop kontak setelah plafond dipasang rapi,uraian
pekerjaan ini diantaranya:
- Pekerjaan listrik tegangan rendah
- Pekerjaan instansi titik lampu
- Langkah-langkah dalam pelaksanaan instalasi titik lampu adalah sebagai berikut:
1. Marking lokasi titik lampu sesuai dengan shop drawing.
2. Siapkan peralatan betel pada area tersebut. Dan dapat dilakukan pembuatan
tempat pipa yang menempel didinding sampai pipa ditanam tidak kelihatan
3. Pipa dipasang dan diplester
4. Menentukan ketinggian saklar sesuai pada shop drawing
5. Penarikan kabel instansi lampu sesuai grup yang ada pada shop drawing
- Pekerjaan instansi titik stop kontak
Langkah-langkah dalam pelaksanaan instansi titik stop kontak adalahs ebagai berikut:
1. Markinglokasi titik stopkontak sesuai dengan gambar kerja
2. Siapkan peralatan betel pada area tersebut.Dan dapat dilakukan pembuatan
tempat pipa yang menempel didinding sampai pipa ditanam tidak kelihatan
3. Pipa dipasangdan diplester

4. Menentukan ketinggian stop kontak sesuai gambar kerja


5. Penarikan kabel instansi titik sesuai gambar kerja
B. PEKERJAAN MEKANIKAL

Pekerjaan mekanikal ini dikerjakan pada lt. 1, dan 2. Pekerjaan mekanikal dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dengan mengacu pada gambar dan bestek.

L. PEKERJAAN SANITASI
A. Instalasi Air bersih :
1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan
2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan
plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan kere-
takan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as
keramik, simetris dengan luas keramik.
9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
B. Instalasi air Kotor
1. Hal yang perlu diketahui :
Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan.
2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
3. Sambungan harus betul-betul rapat.
4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton.
( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau
digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di -
mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet,
fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara
pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

C. Saluran Air Hujan.


1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna-
klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pa-
da pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya
harus benar-benar kuat.

D. Saluran Pipa Wc ke Septictank


1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, ka-
rena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor
dengan air, kemiringan minimal 2 %.
2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), ka-
rena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya.

Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

M. PEKERJAAN PENGECATAN

 Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap.
 Lindungi bahan – bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran dan lakban.
 Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang rata
dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, kerataan permukaan dinding.
 Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
 Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua /
terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ).
 Cek kerataan pengecatan yang terakhir.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

N. PENUTUP

Administrasi dan dokumentasi jika dilaksanakan dengan tertib dan baik akan memperlancar
pekerjaan.
Pekerjaan administrasi meliputi :
 Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing)
 Pembuatan Izin Pelaksanaan Pekerjaan (Request)
 Pembuatan laporan harian
 Pembuatan laporan Mingguan
 Pembuatan Buku Laporan Cuaca
 Pembuatan Buku Bahan
 Pembuatan Buku Tamu
 Pembuatan Buku Jumlah Tenaga Kerja
 Proses Penarikan Termin
 Pembuatan Gambar Terlaksana ( as-built drawing )
 Dll
Sedangkan untuk foto dokumentasi, pengambilan gambar harus berada disatu titik tetap
dalam arti tidak boleh pindah-pindah. Dalam kondisi 0%, 50%, 100% dan foto lainya dalam
pelaksanaan sebagi pendukung
Hal ini bertujuan agar proses pelaksanaan bisa tercover dalam dokumen dan bisa dibaca oleh
orang awam.
Demikian uraian Metode Pelaksanaan beserta aspek-aspek yang terkait di dalamnya, semoga
uraian di atas dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk kelengkapan Dokumen
Penawaran.

Anda mungkin juga menyukai