Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TALITHA NUZUL NYSSA

NIM : 1910912220001
ANGKATAN : 2019
DOSEN : NUR LAILY, SKM., M.Kes
MATERI 5 : PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN

Ada tiga macam pendekatan kepemimpinan, yaitu:


1. Pendekatan Kepemimpinan Berdasarkan Sifat
Mullins (1993) menyatakan berdasarkan pendekatan sifat, kepemimpinan itu dilahirkan
dan bukan dibentuk. Oleh karena itu, kepemimpinan memberikan perhatian pada kualitas atau
sifat yang disebut dengan karakteristik kepribadian yang diwarisi olehnya. Beberapa penelitian
sebelumnya menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik pribadi dengan keberhasilan
pemimpin. Pemimpin yang memiliki karakteristik kepribadian yang baik belum tentu berhasil.
Penelitian lain menyatakan ada hubungan antara sifat dengan keberhasilan seorang pemimpin,
sifat yang mendukung keberhasilan adalah kecerdasan, ilmu pengetahuan, tanggung jawab,
partisipasi sosial, dll.
Pemimpin yang memiliki sifat baik belum tentu memiliki sikap baik sehingga dapat
dipatuhi oleh bawahannya. Jika seorang pemimpin memiliki sifat disiplin, tanggung jawab, dan
kerja keras, tetapi ketika ia berkomunikasi dengan bawahannya dengan kaku atau ketika
menegur bawahannya terdengar kasar maka bawahannya tidak akan senang sehingga tidak
mematuhinya. Oleh karena itu, sifat yang baik harus diseimbangkan dengan sikap yang baik
agar kepemimpinan tersebut berhasil.
2. Pendekatan Kepemimpinan Berdasarkan Perilaku
Hasil studi dari Ohio State Leadership Studies ada dua dimensi utama dari perilaku
kepemimpinan, yaitu:
a. Konsiderasi, yaitu relasi yang dibangun oleh pemimpin dengan memberikan pehatian,
kehangatan, dan dukungan kepada bawahan sehingga terciptanya suasana kerja yang
kondusif. Dimensi ini memperlihatkan relasi antara pemimpin dengan bawahan sebagai
manusia, yaitu tidak ada batas komunikasi antara pemimpin dan bawahan.
b. Struktur, yaitu relasi antara pemimpin dan bawahan dengan memperhatikan susunan
struktural untuk mencapai tujuan kelompok dan tujuan organisasi.
Dua dimensi ini menghasilkan empat tipe perilaku kepemimpinan, yaitu:
a. Konsiderasi rendah, struktur rendah
b. Konsiderasi rendah, struktur tinggi
c. Konsiderasi tinggi, struktur tinggi
d. Konsiderasi tinggi, struktur rendah
Empat perilaku ini mendukung adanya keseimbangan antara kebutuhan secara individu
dengan tujuan organisasi. Namun pendekatan ini dinilai belum dapat menggerakkan bawahan
secara baik walaupun seorang pemimpin sudah memberikan kehangatan dan kenyamanan di
dalam suatu organisasi. Hal ini disebabkan adanya faktor situasional seperti persyaratan tugas,
gaya kepemimpinan yang digunakan, sisten kerja belum teratur, sikap kerja bawahan masih
renda, etos kerja yang belum terbentuk, dll.
3. Pendekatan Kepemimpinan Berdasarkan Situasi
Menurut Reddin (1970) pemimpin yang efektif dalah pemimpin yang dapat membaca
situasi. Situasi terdiri dari lima faktor, yaitu elemen inklusif organisasi, informasi, teknologi,
bawahan dan atasan. Pemimpin harus tau situasi dalam organisasinya. Setiap organisasi
memiliki ciri khas perilaku yang terdiri dari anggota yang memiliki sifat dan sikap yang
berbeda pula. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat melihat situasi tersebut sehingga dapat
melakukan pendekatan kepada setiap anggotanya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai