Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TALITHA NUZUL NYSSA

NIM : 1910912220001
ANGKATAN : 2019
DOSEN : PROF. Dr. SYAMSUL ARIFIN, dr., M.Pd
MATERI 4 : TEORI KEPEMIMPINAN

Teori merupakan sebuah bagian dari variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenaik fenomena dan hubungan variabel.
Ada tiga elemen teori, yaitu:
1. Konsep, yaitu susunan ide yang saling terkait satu peristiwa dengan peristiwa lainnya
2. Scope, yaitu batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan
3. Relationship, keterkaitan antar variabel
Teori kepemimpinan terus berkembang dari masa ke masa. Di mulai dari pre-1910 selalu
bermunculan teori baru yang melengkapi teori sebelumnya. Teori tersebut antara lain:
1. Great Man Theory/Genetic Theory
Teori ini mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakn suatu hal yang dimiliki sejak
lahir. Kekurangan dari teori ini adalah sudut pandang yang sempit karena menganggap hanya
orang-orang tertentu saja yang dapat menjadi pemimpin.
2. Theory of Traditional Leadership
a. Trait Theories
Teori ini mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin jika mempunyai sifat
yang dibutuhkan oleh pemimpin. Misalnya sifat pribadi seperti fisik, kecakapan, teknologi,
daya tanggap, dan daya ingat.
b. Behaviour Theories
Teori ini beranggapan bahwa keberhasilan seorang pemimpin tergantung dari cara orang
tersebut melaksanakan fungsi kepemimpinan, misalnya pada kegiatan mengambil keputusan,
memberikan arahan, membagi tugas, dll. Pada teori ini terdapat tiga pendapat yang berbeda
dari tiga universitas, yaitu:
1) Teori X & Y
Pada teori X berpendapat bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki sifat malas,
tidak bertanggung jawab, dan penakut. Gaya kepemimpinan teori X adalah kepemimpinan
otoriter. Sementara itu, teori Y mengungkapkan bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki
sifat bertanggung jawab, kreativitas, inisiatif. Gaya kepemimpinan teori Y adalah
kepemimpinan demokratis.
2) Teori dari Universitas Michigan
Pada teori ini dibagi menjadi dua orientasi, yaitu orientasi kepada bawahan dan orientasi
produktivitas.
3) Situational/contingency Theory
Contingency merupakan sebuah situasi yang berbeda diperlukan gaya kepemimpinan
yang berbeda, sementara itu situational mengungkapkan bahwa perilaku kepemimpinan harus
sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh pemimpin
c. Situational Theories
Pada teori ini mengungkapkan bahwa munculnya pemimpin tergantung oleh aspek
karakteristik birokrasi, organisasi informal, karakteristik hubungan antara atasan dengan
bawahan. Terdapat 4 dimensi pada teori ini, yaitu kemampuan manajerial, karakteristik
organisasi, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik pekerja.
3. Transformed Leadership Periode
Transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang memotivasi bawahan untuk
mengerjakan pekerjaan yang diberikan. Komponen pembentuk transformasional yaitu idealize
influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration.
Sementara itu, transaksional merupakan gaya kepemimpinan yang menentukan apa yang harus
dikerjakan oleh karyawan agar dapat mencapai tujuan. Komponen pembentuknya adalah
contingen reward, active management by exception, dan passive management by exception.

Anda mungkin juga menyukai