Anda di halaman 1dari 6

 Kepemimpinan adalah hal yang memegang peran Teori kepemimpinan berdasarkan gaya dan perilaku

dominan, kritikal, krusial dalam keseluruhan upaya. ini disebut sebagai kebalikan dari teori orang hebat
Upaya yang dimaksud adalah untuk meningkatkan atau great man theory. Teori berdasarkan gaya dan
prestasi kerja. Baik pada tingkat individual, kelompok perilaku ini menyatakan bahwa pemimpin yang
atau organisasi. hebat itu dibuat. Teori ini menjelaskan bahwa
 Kepemimpinan menurut Wahjosumidjo pada pemimpin yang hebat itu bukan berasal sejak mereka
hakikatnya merupakan sesuatu yang melekat di dalam dilahirkan.
diri seorang pemimpin. Sesuatu tersebut adalah berupa Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada
sifat-sifat tertentu. Seperti kepribadian atau tindakan dari seorang pemimpin. bukan pada
personality, kemampuan atau ability dan kesanggupan kualitas sifat, mental atau karakter bawaan dari
atau capability. orang tersebut. Teori gaya dan perilaku ini juga
Kepemimpinan juga diartikan sebagai sebuah menyebutkan bahwa seseorang dapat belajar serta
rangkaian kegiatan atau activity. Seorang pemimpin berlatih menjadi pemimpin.
tidak akan dapat dipisahkan dengan kedudukan atau 3. Trait Theory
posisi, serta gaya atau perilaku dari pemimpin itu Trait Theory juga sering disebut sebagai teori sifat
sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah proses antara kepribadian. Teori ini meyakini bahwa seseorang
hubungan atau interaksi di antara pemimpin, anggota yang dilahirkan atau dilatih menggunakan sebuah
atau pengikutnya serta situasi. kepribadian tertentu, maka mereka akan menjadi
 Kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, unggul dalam peran kepemimpinannya. Hal tersebut
1. Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain dapat diartikan sebagai kualitas kepribadian
Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai tertentu. Contohnya seperti kecerdasan, keberanian,
pengikut, bawahan, atau anggota-anggota kelompok. kecakapan, pengetahuan, imajinasi, daya tanggap,
Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima kreativitas, fisik, disiplin, rasa tanggung jawab dan
sebuah arahan dari pemimpin tentu akan membantu. nilai-nilai lainnya yang membuat seseorang dapat
Melalui hal tersebut, akan membantu menegaskan menjadi pemimpin yang baik. tertentu. Contohnya
status pemimpin. seperti kecerdasan, keberanian, kecakapan,
Selain itu, akan memungkinkan terjadinya sebuah pengetahuan, imajinasi, daya tanggap, kreativitas,
proses kepemimpinan. Tanpa adanya bawahan atau fisik, disiplin, rasa tanggung jawab dan nilai-nilai
anggota, semua sikap dan sifat dari kepemimpinan lainnya yang membuat seseorang dapat menjadi
seorang pemimpin menjadi tidak relevan. pemimpin yang baik.
2. Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan 4. Behavioral Theories
Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi Teori kepemimpinan behavioral theories ini adalah
kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan reaksi dari trait theory. Behavioral theories atau teori
para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah perilaku ini menghadirkan sudut pandang yang baru
anggota kelompok tetap memiliki kuasa di dalam mengenai kepemimpinan. Daripada karakteristik
sebuah organisasi. Mereka dapat membentuk kegiatan fisik, mental dan sosial dari seorang pemimpin, teori
kelompok melalui berbagai cara. Akan tetapi, ini memberikan perhatian pada perilaku para
kekuasaan dari pemimpin organisasi cenderung akan pemimpin itu sendiri. Teori ini juga menganggap
lebih tinggi, jika dibandingkan dengan anggota bahwa keberhasilan seorang pemimpin akan
kelompoknya. ditentukan dari perilakunya.
3. Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam 5. Contingency Theory
menggunakan kekuasaan Contingency theory menganggap bahwa tidak ada
Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai acara yang paling baik untuk menyatakan dan
kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk memimpin. Teori ini menganggap bahwa setiap gaya
kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang kepemimpinan harus didasarkan pada kondisi dan
pemimpin umumnya akan digunakan dalam situasi tertentu. Atas dasar teori kontingensi ini,
memengaruhi perilaku anggota kelompoknya. Hal itu seseorang akan mungkin dapat berhasil tampil dan
dilakukan melalui sejumlah cara. memimpin, dengan sangat efektif pada situasi,
Pada dasarnya, para pemimpin akan memengaruhi kondisi dan tempat tertentu.
para anggota kelompoknya. Supaya anggota kelompok 6. Teori Servant
dapat melakukan pengorbanan secara pribadi. Teori kepemimpinan selanjutnya adalah teori
Pengorbanan tersebut digunakan demi tujuan servant. Dalam bahasa Indonesia, disebut sebagai
organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin diharapkan pelayan. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada
memiliki kewajiban khusus dalam mempertimbangkan awal tahun 1970 an. Teori ini meyakini bahwa
etika, saat akan mengambil sebuah keputusan. seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
dapat bertugas melayani, menjaga serta memelihara
 TEORI KEPEMIMPINAN kesejahteraan fisik dan mental para anggota atau
1. Great Man Theory pengikutnya. Gaya kepemimpinan ini cenderung
Great Man Theory yang dikenal sebagai teori orang terfokus untuk memenuhi kebutuhan dari
hebat ini berkembang sejak abad ke-19. Teori ini pengikutnya. Serta membantu mereka 7. Teori
membuat asumsi mengenai sifat kepemimpinan dan transaksional Transaksional berasal dari kata dasar
bakat kepemimpinan. Teori ini menyebutkan bahwa transaksi. Teori ini menggambarkan sebuah gaya
hal-hal tersebut dibawa seseorang sejak orang itu kepemimpinan yang berdasar pada perjanjian atau
dilahirkan. kesepakatan. Perjanjian atau kesepakatan tersebut
2. Teori gaya dan perilaku dibuat seseorang dengan orang lain.untuk menjadi
lebih mandiri dan berwawasan yang lebih luas.
7. Teori transaksional 8. Lugas. Seorang pemimpin yang ideal harus lugas,
Transaksional berasal dari kata dasar transaksi. Teori sehingga akan mampu untuk menjelaskan pemikirannya
ini menggambarkan sebuah gaya kepemimpinan secara langsung dan tidak bertele-tele
yang berdasar pada perjanjian atau kesepakatan.
Perjanjian atau kesepakatan tersebut dibuat  TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
seseorang dengan orang lain. 1. Kepemimpinan Karismatik
8. Teori transformasional Para pemimpin yang memiliki kepribadian karismatik
Teori ini mengacu pada kata transformasi, kata adalah sosok yang memiliki kepribadian yang kuat,
tersebut memiliki arti umum perubahan. Teori menghargai nilai-nilai positif, dan mampu mengubah
kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori arah pandang karyawannya untuk menjadi lebih baik
yang mengarahkan pada istilah “memanusiakan lagi.
manusia”. Teori ini mengedepankan pendekatan 2. Kepemimpinan Otoriter
personal pemimpin dengan bawahannya atau Saat terciptanya kepemimpinan otoriter, bos sebagai
organisasi. pemegang kekuasaan tertinggi akan membuat
 yang ideal sedikitnya mempunyai 8 (delapan) keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan
karakter, yaitu : pemikirannya. Lingkungan kerja dengan kepemimpinan
1. Cerdas. Kecerdasan didapat dari hasil belajar, otoriter sangat bisa diandalkan saat mengambil
sehingga kaya akan ilmu pengetahuan. Jika keputusan namun tidak memberikan keleluasaan kepada
seseorang akan cerdas, maka sangat diperlukan para karyawannya, Toppers.
semangat belajar dengan tekun dan rajin. Dalam 3. Kepemimpinan Demokratis
hal ini seorang pemimpin akan bisa dengan cepat Kepemimpinan demokratis akan melibatkan banyak
dan tepat membuat suatu. Lagi pula semua kontribusi karyawan dalam mengambil keputusan.
permasalahan akan cepat terselesaikan. Tipe kepemimpinan ini akan menawarkan komunikasi
2. Bertanggung jawab. Seorang pemimpin yang aktif dua arah antara pimpinan dan karyawannya.
ideal harus Bertanggung jawab, dalam artian Untuk menciptakan kepemimpinan yang demokratis,
bahwa bertanggung jawab terhadap dirinya dan dibutuhkan keberanian, kejujuran, kreativitas, dan
juga terhadap anggotanya dalam suatu keadilan bagi seluruh aspek yang ada di perusahaan.
organisasi. Bertanggung jawab salah satu beban 4. Kepemimpinan Delegatif
terberat, namun terasa ringan jika dibarengi Dengan kepemimpinan delegatif, para pemimpin
dengan iman dan taqwa. memberikan wewenang bagi anggotanya dalam
3. Jujur. Seorang pemimpin yang ideal harus jujur, mengambil keputusan. Namun, tipe kepemimpinan ini
sehingg akan mampu untuk terbuka pada memiliki kelemahan, yaitu kecenderungan antar
anggotanya dalam segala kebijakan yang anggota untuk saling menyalahkan keputusan yang
diambil. Seorang pemimpin yang mempunyai telah dibuat.
sifat jujur, pasti akan membuat seluruh anggota 5. Kepemimpinan Transformasional
percaya terhadap segala perkataan dan Tipe kepemimpinan transformasional berkaitan erat
tindakannya. Akan cepat diikuti dan dengan perubahan dalam diri pemimpin maupun para
dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasinya. anggotanya. Kepemimpinan ini mampu memotivasi
4. Dapat dipercaya. Seorang pemimpin yang ideal anggotanya untuk mengerjakan sesuatu melebihi apa
harus dapat dipercaya, sehingg akan mampu yang ditargetkan.
untuk saling percaya dan tidak ada kecurigaan. Kepemimpinan transformasional ini biasanya
Kepercayaan inilah yang memacu setiap anggota memiliki anggota yang berkomitmen dengan
untuk lebih maju. Intinya jangan sampai pimpinan yang memberdayakan para karyawannya
membuat suatu tindakan yang salah, sehingga dengan baik melalui visi misi yang serupa.
akan menjadikan ketidakpercayaan. 6. Kepemimpinan Visioner
5. Inisiatif. Seorang pemimpin yang ideal harus Visioner memiliki arti orang yang memiliki
inisiatif, sehingga akan mampu untuk pandangan atau wawasan ke masa depan. Dengan
memutuskan segala hal dengan benar. Selain itu kepemimpinan visioner, para pemimpin selalu
juga memiliki kemampuan untuk menemukan berusaha mewujudkan visi misi yang dibuat oleh
solusi yang baik demi kemajuan organisasinya. perusahaan. Selain itu, pemimpin ini selalu berinovasi
6. Konsisten dan tegas. Konsisten dalam artian dalam mencapai target yang telah ditentukan.
bahwa seorang pemimpin akan mampu Pemimpin visioner akan mendorong para anggota
menjalankan setiap aturan dan kebijakan. untuk mencoba hal-hal baru dan terus berinovasi
Sedangkan tegas yang dalam artian bahwa untuk perkembangan perusahaan yang lebih baik lagi.
seorang pemimpin tidak membebaskan 7. Kepemimpinan Liberal
anggotanya, namun juga tidak mengekang Para pemimpin akan memberikan kebebasan kepada
anggotanya. anggotanya untuk menyelesaikan semua tugasnya
7. Adil. Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat demi kenyamanan anggota. Hal ini dilakukan agar
adil, sehingga mampu untuk memperlakukan segala tugas yang diberikan bisa cepat selesai.
anggotanya dengan perlakuan yang sama sesuai Seorang pemimpin liberal tidak akan menuntut banyak
dengan tugas dan bidangnya masingmasing. kepada para karyawannya namun tetap mengawasi
Begitu juga seorang pemimpin tidak memihak jalannya kerja sehari-hari.
pada salah satu anggota, melainkan semua 8. Kepemimpinan Pembinaan
anggota. Pemimpin akan mengawasi dan mengajari para
anggotanya dengan penuh dan mengatur hasil yang
akan dicapai perusahaan. Seorang pemimpin yang
membina anggotanya juga akan memberikan motivasi
untuk mendorong para karyawannya mencapai tujuan  Pengambilan keputusan suatu bentuk pemilihan dari
perusahaan dengan keahlian mereka. berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih
9. Kepemimpinan Situasional yang prosesnya dapat melalui mekanisme tertentu
Kepemimpinan situasional adalah suatu kondisi ketika dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan
pemimpin bertindak berdasarkan lingkungan dan yang terbaik. Simon (1993)
situasi kerja. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh  7 LANGKAH PROSES PENGAMBILAN
seorang pemimpin situasional, yaitu mengarahkan KEPUTUSAN
langsung, memberikan pelatihan kepada karyawan, Langkah 1: Identifikasi keputusan yang perlu diambil
mendukung karyawan, dan melakukan delegasi. Saat mengidentifikasi keputusan, ajukan beberapa
10. Kepemimpinan Transaksional
pertanyaan kepada diri Anda:
Ibarat seorang pembeli, seorang pemimpin
 Apa masalah yang perlu dipecahkan?
transaksional akan memberikan tugas kepada
karyawannya. Imbalan karyawan kepada  Apa gol yang ingin dicapai dengan
pemimpinnya adalah tugas-tugas yang sudah menerapkan keputusan ini?
diselesaikan. Garis komando sudah jelas diberikan  Bagaimana Anda akan mengukur
dan harus diselesaikan dengan baik. kesuksesan?
11. Kepemimpinan Tim Semua pertanyaan ini adalah teknik penetapan gol
Pimpinan yang satu ini dibentuk dari hasil diskusi umum yang akhirnya akan membantu Anda
bersama dalam sebuah tim. Seorang pemimpin menemukan solusi tepat. Saat sudah ditentukan
mampu untuk bekerja sama dengan tim untuk dengan jelas, Anda akan memiliki lebih banyak
mencapai visi dan misi yang telah disepakati. informasi untuk menghasilkan keputusan terbaik
guna memecahkan masalah.
 FUNGSI KEPEMIMPINAN
1. Memimpin (Leading) Langkah 2: Kumpulkan informasi relevan
Fungsi pertama seorang pemimpin adalah memimpin, Mengumpulkan informasi terkait keputusan yang
berkomunikasi, dan memotivasi anggotanya untuk bekerja sedang diambil adalah langkah penting untuk
mencapai tujuan perusahaan. Saat memimpin, seorang mengambil keputusan matang. Apa tim Anda
pemimpin wajib melakukan pembagian tugas dan memiliki data historis yang berkaitan dengan
menentukan orang yang akan melakukan tugas tersebut. masalah ini? Adakah yang pernah mencoba
Seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang memecahkan masalah ini sebelumnya?
berbeda-beda dengan cara yang positif untuk Langkah 3: Cari solusi alternatif
meningkatkan semangat para anggotanya. Langkah ini mewajibkan Anda untuk mencari banyak
2. Merencanakan (Planning)
solusi berbeda untuk masalah yang dihadapi.
Sebuah perencanaan yang baik dilakukan oleh seorang
pemimpin untuk menentukan tujuan perusahaan dan
Menemukan lebih dari satu alternatif sangat penting
merancang langkah-langkah yang harus dilakukan ke dalam pengambilan keputusan bisnis karena
depannya. pemangku kepentingan berbeda mungkin memiliki
Hal ini biasanya terjadi saat sebuah perusahaan ingin kebutuhan berbeda, tergantung peran mereka.
meningkatkan penjualan dan eksistensinya di mata orang Contohnya, jika perusahaan mencari alat manajemen
banyak. kerja, tim desain mungkin memiliki kebutuhan yang
3. Mengorganisasi (Organizing) berbeda dengan tim pengembangan. Memilih hanya
Fungsi kepemimpinan berikutnya adalah mengorganisasi satu solusi di awal mungkin bukan tindakan tepat.
setelah semua perencanaan sudah diselesaikan. Pemimpin Langkah 4: Pertimbangkan bukti
akan menerapkannya untuk mencapai peningkatan dalam Inilah saat Anda mengambil semua solusi berbeda
perusahaan. Pemimpin akan mulai untuk menyelaraskan
yang ditemukan dan menganalisis caranya menangani
semua sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tugas
atau proyek perusahaan. masalah awal Anda. Tim mulai mengidentifikasi pro
Sebagai pemimpin, kamu akan memastikan sumber daya dan kontra setiap Langkah 5: Pilih dari sejumlah
tersebut digunakan dengan efektif untuk mengembangkan alternatif. Langkah selanjutnya adalah mengambil
kinerja dari pegawai perusahaan. keputusan akhir. Pertimbangkan semua informasi
4. Menyusun Staff (Staffing) yang telah dikumpulkan dan pengaruh keputusan ini
Staffing merupakan fungsi kepemimpinan yang bertugas terhadap setiap pemangku kepentingan.
untuk melakukan penyusunan anggota dalam perusahaan. Langkah 5: Pilih dari sejumlah alternatif
Setelah seorang pemimpin memahami tujuan dari Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan
perusahaan, ia dapat memutuskan untuk menambah staf akhir. Pertimbangkan semua informasi yang telah
sesuai dengan kebutuhan.
dikumpulkan dan pengaruh keputusan ini terhadap
Proses staffing dapat dilakukan dengan merekrut,
memilih, dan melatih perkembangan mereka untuk tetap
setiap pemangku kepentingan.
berkontribusi dengan baik di perusahaan. Langkah 6: Ambil tindakan
5. Mengendalikan (Controlling) Setelah pengambil keputusan akhir memberikan izin,
Tak hanya memimpin perusahaan, seorang pemimpin inilah saatnya menerapkan solusi. Gunakan waktu
juga harus mengendalikan kontrol atau pengawasan dalam untuk membuat rencana implementasi sehingga tim
perusahaan. Fungsi dari mengendalikan adalah untuk satu pemikiran untuk langkah selanjutnya. Kemudian,
memastikan bahwa pekerjaan sudah dilakukan sesuai ini saatnya menerapkan rencana Anda dan memantau
dengan prosedur perusahaan.
progres untuk menentukan apakah ini keputusan yang  Mengidentifikasi Keputusan
baik. Langkah pertama dalam membuat suatu
Langkah 7: Tinjau keputusan Anda dan pengaruhnya keputusan yang tepat adalah mengenali
(baik dan buruk) permasalahan serta memutuskan untuk
Setelah mengambil keputusan, Anda dapat mengatasi hal itu, dan juga bisa menentukan
alasan tentang mengapa keputusan ini akan
memantau metrik kesuksesan yang diuraikan di
membuat perubahan bagi konsumen atau
langkah 1. Ini cara menentukan apakah solusi ini karyawan.
memenuhi kriteria kesuksesan tim.  Mengumpulkan Informasi
Selanjutnya, saatnya untuk mengumpulkan
 DASAR2 PENGAMBILAN KEPUTUSAN informasi sehingga dapat membuat suatu
1. Intuisi keputusan berdasarkan data dan fakta. Tahap ini
Intuisi adalah pengalaman yang dimiliki seseorang atau membutuhkan suatu penilaian untuk
pengalaman masa lalu yang dimiliki seseorang. memnentukan informasi apa yang relevan
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi umumnya dengan keputusan yang ada dan bagaimana cara
dilakukan karena terbatasnya informasi yang mendapatkannya. Supaya efektif, sebelumnya
tersedia. Pengambilan keputusan karena intuisi lebih sering definisikan apa yang perlu diketahui yang dapat
dilakukan akibat proses 2. Aturan Praktis berpengaruh dengan keputusan, dan tentukan
Aturan praktis adalah pernyataan eksplisit yang membatasi siapa saja yang perlu dilibatkan.
yang bisa dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan. Tidak  Mengidentifikasi Alternatif
dapat dipungkiri bahwa tidak semua pemimpin bisa Dengan memahami permasalahan,
membuat keputusan sepanjang masalah.ak sadar dari mengidentifikasi kemungkinan dan
pengalaman masa lalu yang pernah dilalui. mensimulasikannya akan lahir suatu opsi-opsi
3. Pengalaman keputusan. Opsi tersebut yang dipertimbangkan
Bagi pemimpin yang sudah memiliki pengalaman dan jam untuk bisa diambil salah satunya sebagai
terbang tinggi, menghadapi permasalahan hal yang biasa. keputusan.
Kenapa biasa? Karena mereka memiliki banyak  Menimbang Bukti
pengalaman. Mungkin saja pengalaman tersebut sama Menurut pakar manajemen Phil Higson dan
dengan masalah saat ini, atau bisa juga berbeda dari Anthony Sturgess, dalam langkah seperti ini
sekarang. diperlukan “mengevaluasi kelayakan,
4. Fakta penerimaan dan keinginan” untuk dapat
Dasar pengambilan keputusan yang tidak kalah penting mengetahui alternatif manakah yang terbaik.
adalah mengacu dan fokus pada fakta. Seorang pemimpin Pengambil keputusan baik itu manajer atau
yang membuat keputusan berdasarkan fakta lebih aman, eksekutif atau pelaku usaha harus mampu
daripada mengacu pada intuisi. mempertimbangkan pro dan kontra kemudian
5. Wewenang harus memilih opsi yang memiliki peluang
Pengambilan keputusan jenis ini lebih tepatnya diberikan keberhasilan tertinggi. Mencari opini kedua yang
oleh atasan ke bawaan mereka. Dimana pengambilan dipercaya mampu memberikan perspektif yang
keputusan seringkali mengalami kendala wewenang yang baru terhadap permasalahan juga mungkin akan
diberikan oleh sang atasan. Kekurangannya, dalam sangat membantu.
pengambilan keputusan terkesan dibatasi, karena ada  Memilih Alternatif Pilihan
benturan kewenangan. Ketika tiba waktunya untuk bisa membuat suatu
6. Logika/Rasional keputusan, pastikan bahwa adanya resiko yang
Pengambilan keputusan berdasarkan logika atau rasional menempel pada keputusan yang dipilih. Atau,
wajib dilakukan. Tanpa rasional dan logika, sepertinya alternatif lainya, dengan memilih suatu
tidak bisa menemukan problem solvingnya. kombinasi dari beberapa alternatif setelah
 Fungsi Pengambilan Keputusan sepenuhnya memahami informasi serta potensi
 Pangkal permulaan ialah dari semua aktifitas manusia resikonya.
yang sadar dan terarah baik secara individual maupun  Bertindak
secara kelompok, baik secara institusional maupun Selanjutnya, setelah keputusan diambil dan harus
secara organisasional segera dibuat rencana implementasi. Hal ini
 Sesuatu yang bersifat futuristik artinya dapat melibatkan suatu kegiatan mengidentifikasi
bersangkutpaut dengan masa yang akan datang, sumberdaya yang diperlukan serta mendapatkan
dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup dukungan dari karyawan dan para pemangku
lama. kepentingan. Mengumpulkan orang lain yang
 Unsur-Unsur Pengambilan Keputusan setuju dengan suatu keputusan yang diambil
 Tujuan dari pengambilan suatu keputusan. adalah komponen kunci untuk melaksanakan
 Indentifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk rencana kita secara efektif.
dapat memecahkan masalah.  Meninjau Kembali
 Perhitungan mengenai suatu faktor-faktor yang Langkah penting ini namun paling sering
tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar diabaikan dalam proses pengambilan keputusan
jangkauan manusia. adalah mengevaluasi keputusan. Apabila suatu
 Sarana atau alat untuk dapat mengevaluasi atau keputusan yang diambil tidak sesuai dengan apa
mengukur hasil dari suatu pengambilan yang telah direncanakan,segeralah tinjau kembali
keputusan.
 Proses Pengambilan Keputusan
dan telusuri secara runtut apa yang menyimpang Seseorang dengan gaya kepemimpinan transaksional
atau tidak sesuai. berfokus pada aturan atau kontrak kerja yang telah
 disetujui pihak karyawan. Bawahan juga tidak bisa
 Gaya Pengambilan Keputusan memberikan masukan atau kritik terhadap kinerja divisi
 Rational (Rasional) tersebut karena pemimpin ini sangat berorientasi pada
Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan pencapaian target.
suatu strategi yang sistematis dan berencana  Kepemimpinan menurut Likert tersebut
dengan orientasi masa depan yang jelas. antara lain :
 Intuitive (Intuisi) 1. Sistem Otokratis Eksploitif
Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan Pada sistem Otokratis Eksploitif ini, pemimpin membuat
suatu ketergantungan terhadap pengalaman semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan
batin, fantasi dan kecenderungan untuk memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
mengambil keputusan dengan cepat tanpa Standar dan metode pelaksanaan juga secara kaku
banyak pertimbangan atau pengumpulan ditetapkan oleh pemimpin. Pemimpin tipe ini sangat
informasi. otoriter, mempunyai kepercayaan yang rendah terhadap
 Dependent (Dependen) bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman atau
Gaya pengambilan keputusan ini yaitu menolak hukuman. Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah
tanggung jawab terhadap pilihan mereka dan (top-down).
melibatkan tanggung jawab kepada orang lain. Ciri-ciri sistem otokratis eksploitif ini antara lain:
Dengan bahasa lain, gaya ini cenderung pada a. Pimpinan menentukan keputusan
suatu keputusan orang lain yang mereka anggap b. Pimpinan menentukan standar pekerjaan
sebagai figur otoritas seperti orang tua, keluarga c. Pimpinan menerapkan ancaman dan hukuman
dan teman. d. Komunikasi top down
 Indecisiveness (Keraguan) 2. Sistem Otokratis Paternalistic
Gaya pengambilan keputusan ini lebih mengarah Pada sistem ini, Pemimpin tetap menentukan perintah-
kepada menghindari suatu situasi pengambilan perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk
keputusan atau tanggung jawab terhadap orang memberikan komentar terhadap perintah-perintah
lain. tersebut. Berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-
tugas mereka dalam batas-batas dan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Pemimpin
 MACAM-MACAM GAYA KEPEMIMPINAN mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu,
1. Demokratis memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman
Gaya kepemimpinan yang pertama adalah demokratis. tetapi tidak selalu dan memperbolehkan komunikasi ke
Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang gaya atas. Pemimpin memperhatikan ide bawahan dan
kepemimpinan ini. Mengusung konsep demokrasi, mendelegasikan wewenang, meskipun dalam
pemimpin yang demokratis mau untuk selalu berdiskusi pengambilan keputusan masih melakukan pengawasan
dengan anak buahnya sebelum mengambil keputusan. yang ketat.
2. Visioner Ciri-ciri dri sistem Otokratis Paternalistic atau Otoriter
Sesuai namanya, pemimpin visioner mampu memberikan Bijak, antara lain:
ide dan rencana yang dapat dimanfaatkan untuk masa a. Pimpinan percaya pada bawahan
depan perusahaan. Bahkan ide dan rencana ini belum b. Motivasi dengan hadiah dan hukuman
pernah terpikirkan oleh pihak lainnya. c. Adanya komunikasi ke atas
4. Strategis d. Mendengarkan pendapat dan ide bawahan
Gaya kepemimpinan strategis identik dengan tim riset e. Adanya delegasi wewenang
karena mampu merancang pola dinamis agar sesuai 3. Sistem Konsultatif
perkembangan pasar. Semua keputusan yang dikeluarkan Pada sistem ini, Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dan
sudah didasari oleh berbagai riset sehingga menjadi lebih memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu
meyakinkan untuk dijalankan. didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat
5. Suportif membuat keputusan – keputusan mereka sendiri tentang
Pemimpin yang bersifat suportif memiliki berbagai ciri- cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan
ciri serta mampu menguntungkan pihak bawahan juga. untuk memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman.
Setiap kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dan Pemimpin mempunyai kekuasaan terhadap bawahan yang
dilibatkan dalam memecahkan masalah. Pemimpin seperti cukup besar. Pemimpin menggunakan balasan (insentif)
ini juga menggunakan pendekatan personal dalam untuk memotivasi bawahan dan kadang-kadang
interaksi bersama bawahan agar mampu meningkatkan menggunakan ancaman atau hukuman. Komunikasi dua
hubungan personal. arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh
6. Otokratis bawahan.
Apakah Anda pernah mendengar tentang gaya Ciri-ciri Sistem konsultatif antara lain:
kepemimpinan otokratis? Seseorang dengan gaya a. Komunikasi dua arah
kepemimpinan ini memiliki kuasa penuh di dalam b. Pimpinan mempunyai kepercayaan pada bawahan
memimpin. Pemimpin otokratis akan mengambil c. Pembuatan keputusan dan kebijakan yang luas pada
keputusan secara mutlak tanpa meminta masukan dari tingkat atas
bawahan. 4. Sistem Partisipatif
7. Transaksional Sistem partisipatif adalah sistem yang paling ideal
menurut Likert tentang cara bagaimana organisasi
seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan Kunci untuk memberikan contoh kepemimpinan yang
keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila baik adalah seorang pemimpin harus belajar
pemimpin secara formal yang membuat keputusan, mendelegasikan pekerjaan secara efektif. Bawahan yang
mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran dan didelegasikan tidak hanya diberikan tugas, tetapi juga
pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi wewenang untuk menyelesaikan tugas tersebut.
bawahan, pemimpin tidak hanya mempergunakan  CONTOH KEPEMIMPINAN KURANG BAIK
penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba 1. Mengaplikasikan Gaya Kepemimpinan Otokratis
memberikan kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan Dalam beberapa kasus, gaya kepemimpinan otokratis
dan penting. Pemimpin mempunyai kepercayaan memang tidak begitu practical. Hal tersebut dikarenakan
sepenuhnya terhadap bawahan, menggunakan insentif berpotensi mematikan ide kreatif para anggota, sehingga
ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua terkesan selfish. Selain itu, otokratik juga dapat
arah dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja. memunculkan rasa bertanggung jawab tim.
Ciri-ciri Sistem Partisipatif antara lain: Sebab pekerja merasa dipaksa untuk melakukan pekerjaan
a. Team work yang mungkin tidak sesuai passion mereka. Sehingga
b. Adanya keterbukaan dan kepercayaan pada bawahan akhirnya terlahirlah budaya “Bagaimanapun hasilnya,
c. Komunikasi dua arah (top down and bottom up) kerjakan saja, yang penting selesai”. Otokrasi berpeluang
melahirkan pola kepemimpinan otoriter.
 CONTOH KEPEMIMPINAN YANG BAIK 2. Tidak Mempedulikan Anggota Tim
Sejatinya, pemimpin memikul tugas berat. Karena
1. MENJALIN KEDEKATAN DENGAN ANAK BUAH. perannya bukan hanya sebagai pemberi perintah atau
Hal ini bisa menjadi contoh kepemimpinan yang baik jika memutuskan sesuatu. Namun, juga harus terlibat dalam
seorang pemimpin mampu menjalin kedekatan dengan seluruh proses mengerjakan pekerjaan untuk mencapai
anak buah. Seorang pemimpin yang telah mendapat keberhasilan. Jadi, pemimpin juga harus melayani.
respek dari anak buah akan menciptakan lingkungan kerja Pemimpin harus memastikan kesejahteraan anggota. Jika
yang lebih efektif dalam organisasi sehingga mereka akan terlalu fokus pada gagasan personal, tanpa
percaya dan mau mengikuti arahan sang pemimpin memperhatikan orang lain, maka bisa menurunkan
2. MEMBERIKAN SEMANGAT DAN MOTIVASI performa tim. Memberi intimidasi mungkin sukses
Contoh kepemimpinan yang baik lainnya yang sangat menakut-nakuti, tapi tidak dapat membuat anggota
penting yaitu bagaimana seorang pemimpin dalam berkembang.
organisasi dapat memberikan semangat dan motivasi, 3. Tidak Memiliki Standar Kerja
bahkan untuk setiap hal kecil dari pekerjaan yang anak Sebuah sistem membutuhkan standar yang bisa dijadikan
buah Anda lakukan acuan dalam mencapai tujuan. Apabila pemimpin tidak
3. MEMBERIKAN KEPERCAYAAN DAN TANGGUNG mengambil tindakan dan mentolerir kinerja atau performa
JAWAB buruk bawahannya, maka akan menghancurkan visi misi
Berikan anak buah kepercayaan dan tanggung jawab yang yang telah dibangun.
lebih dalam melakukan tugas juga merupakan contoh Dalam menjalankan misi mengerjakan suatu project,
kepemimpinan yang baik. Berikanlah feedback agar ke pemimpin harus menjadikan standar kinerja sebagai
depannya mereka tidak takut salah dalam mengambil landasan. Dengan begitu, barulah bisa mencapai tujuan
sebuah keputusan yang diinginkan. Jangan mengacuhkan atau menghindar
4. TETAPKAN TUJUAN YANG JELAS saat anggota Anda melakukan kesalahan.
Memberikan karyawan arahan dan tujuan yang jelas 4. Menyerahkan Tanggung Jawab ke Orang Lain
dalam bekerja juga merupakan salah satu contoh Jangan coba-coba mencalonkan diri menjadi pemimpin
kepemimpinan yang baik. Dengan begitu mereka akan apabila Anda belum siap memimpin. Kalau pada akhirnya
merasa melakukan sesuatu yang berkontribusi pada tujuan merasa enough dan ingin give up dengan menyerahkan
organisasi tanggung jawab kepada orang lain. Karena tidak semua
5. MENGAKUI PRESTASI KARYAWAN keputusan dapat dipercayakan pada orang lain.
Setiap karyawan ingin melakukan pekerjaan sebaik 5. Menolak Ide Baru
mungkin. Ketika mereka melakukan pekerjaan dengan Di zaman modern ini, segala sesuatu berubah dengan
baik, mereka ingin mendapatkan pengakuan dari atasan cepat seiring dengan perkembangan arus teknologi
mereka. Sebagai seorang pemimpin yang ingin informasi dan komunikasi, sehingga setiap pihak harus
memberikan contoh kepemimpinan yang baik, berikan bisa beradaptasi menyesuaikan dengan hal-hal baru. Oleh
simpati dan penghargaan kepada bawahan. karena itu, pemimpin dituntut untuk open minded.
6. DELEGASIKAN PEKERJAAN ANDA DENGAN BIJAK

Anda mungkin juga menyukai