Anda di halaman 1dari 3

‫مجلس العلماء اإلندونسي‬

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Wadah Musyawarah ‘Ulama’, Zuama’ dan Cendikiawan Muslim
KOTA MAKASSAR
Alamat : Jl. Tarakan No. 115 B Kota Makassar. CP : 08124210762 / 082192235587

MAKLUMAT
Nomor : Maklumat -01 / MUI.MKS/ XII / 2022
TENTANG
AJARAN HAKIKINYA HAKIKI

‫حم ِن ال هرِح ِيم‬ ِ‫بِس ِم ه‬


َٰ ْ ‫اَّلل ال هر‬ ْ
Dengan Rahmat Allah SWT dan senantiasa memohon petunjuk-Nya, serta Shalawat dan
Salam kepada Nabi Muhammad SAW., Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota
Makassar menyampaikan beberapa hal di bawah ini mengenai ajaran Hakikinya Hakiki,
berdasarkan Surat dari Kasat Intelkam Polrestabes Makassar dengan Nomor:
B/1648/XII/IPP.4.3/2022 tanggal 14 Desember 2022, berikut ini:

Indonesia sebagai negara yang berdaulat telah mengatur kebebasan beragama sebagaimana
yang tertuang dalam Pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya
itu. Kehadiran negara menjamin hak beragama setiap warga agar kehidupan bermasyarakat
tertata dengan nilai-nilai luhur. Hal yang prinsipil dalam beragama yang sifatnya transendental
(hablun minallah) seharusnya tidak merusak hubungan yang sifatnya horizontal (hablun
minannas) dalam mewujudkan harmoni dan kedamaian sebagaimana pesan agama itu sendiri.

Salah satu bentuk kehadiran negara dalam menjamin hak beragama warga adalah menjaga
agama sesuai dengan mainstream penganutnya. Sebab, jika dibiarkan terkontaminasi dengan
paham sesat sebagaimana yang dibuat-buat oleh individu yang tak bertanggung jawab, maka bisa
terjadi konflik internal umat beragama.
Untuk agama Islam, Pada Rakernas MUI Tahun 2007, MUI telah mengeluarkan 10 kriteria
bagi/tentang suatu ideologi yang dianggap merusak orisinilitas agama Islam, sebagaimana
berikut ini:
1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam dan rukun Islam yang lima.
2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan al-Qur’an dan sunnah
3. Meyakini turunnya wahyu setelah al-Qur’an
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi al-Qur’an
5. Melakukan penafsiran al-Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
6. Mengingkari kedudukan hadis nabi sebagai sumber ajaran Islam,
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rasul,
8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir,
9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan
oleh syariah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat wajib tidak 5 waktu.
10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i seperti mengkafirkan muslim hanya
karena bukan kelompoknya.

Setelah mencermati aliran “Hakikinya Hakiki” yang berkembang di tengah masyarakat


Makassar, yang sudah meresahkan umat Islam di Kota Makassar, bahkan lebih luas lagi karena
telah menjadi viral di media sosial, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar
mensinyalir beberapa poin kesesatan yang ada ajaran ini sebagai berikut:

Pertama: Menyalahi Rukun Iman yang ditetapkan al-Qur’an surat al-Nisa, ayat 59:

ْۚ
‫از ْعتُ ْم ِ ِْف مش ْي ٍء فم ُرد ُّْو ُه‬
‫وِل ْاْلم ْم ِر ِم ْن ُك ْم فمِا ْن تمنم م‬
ِ ُ‫اَّللم موام ِط ْي عُوا ال هر ُس ْو مل موا‬
َٰٰ ‫َٰاٰيميُّ مها اله ِذيْ من َٰا ممنُْاوا ام ِط ْي عُوا‬
ِۗ َٰ ْ ‫َّلل والْي وِم‬ ِ َِٰٰ ‫اِ مِل‬
ࣖ ً ْ‫ْي هوام ْح مس ُن مَتْ ِوي‬
‫ل‬ ٌْ ‫ك مخ‬ ‫اْل ِخ ِر َٰذلِ م‬ ِ ِ
ْ ‫اَّلل موال هر ُس ْو ِل ا ْن ُك ْن تُ ْم تُ ْؤمنُ ْو من ِِب َٰٰ م م‬
Terjemahnya: 59. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad Saw), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya,
dan menyalahi Hadis Nabi SAW :

، ِ‫ص ملة‬ ِ ‫ادةِ أم ْن مْل إِله إِهْل هللا و أم هن ُُمم هم ًدا رسو ُل‬
‫ مو إِقم ِام ال ه‬، ‫هللا‬ ِْ ‫بُِِن‬
ٍ ْ‫اْل ْس مل ُم معلمى مَخ‬
‫ مش مه م‬: ‫س‬
ُْ ‫م‬ ‫ُم‬ ‫م‬ ‫م‬
ِ ‫و‬،‫ت‬ ِ ِ
‫ رواه البخاري و مسلم‬. ‫ضا من‬ ‫ص ْوم مرمم م‬‫ مو مح ِٰج الْبم ْي ِ م م‬، ‫مو إِيْتماء ال هزمكاة‬
Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan Muhammad Saw adalah utusan Allah Swt, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan.'" (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).
Sebagaimana yang dipahami umat Islam bahwa Rukun Iman itu 6 perkara, maka
penambahan Rukun Iman menurut aliran ini hingga berjumlah 13 adalah hal yang
bertentangan dengan mainstream pemahaman umat Islam.

Kedua: Jaminan masuk surga oleh Karaengnya (01) juga bertentangan dengan ajaran Islam.

Ketiga: Mengaku pernah bertemu dengan Allah Ta’ala. Poin ini juga membuktikan
kesesatannya. Sebab tak satupun manusia yang bisa melihat Allah SWT. Jika ada orang
yang mengaku melihat Nabi Muhammad SAW dalam tidurnya, maka mimpi itu boleh
jadi benar, tapi jika ada yang mengaku bermimpi melihat Allah SWT dipastikan bahwa
pengakuannya itu tidak benar dan menyesatkan. Sebagaimana juga perihal bertemu
dengan Malaikat Jibril.
Keempat: Pengakuan “Haji” bisa diperoleh dari gurunya tanpa melaksanakan ibadah haji di
Makkah, sangat jelas menyalahi Rukun Islam yang telah digariskan oleh Syariah.
Kelima: Niat shalat juga bertentangan dengan ajaran Islam yang disepakati oleh Jumhur Ulama.
Jadi menyalahi ajaran agama yang disepakati (ma‘lum min al-din bi al-dharurah).

Berdasarkan poin-poin yang disebutkan di atas, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota
Makassar dengan ini menyatakan kesesatan aliran “Hakikinya Hakiki“.

Kepada pihak pemerintah dan seluruh pihak terkait agar melakukan pembinaan. Demikian
pula kepada masyarakat dihimbau agar menjauhkah diri dari aliran yang bisa menyesatkan akidah
terutama aliran “Hakikinya Hakiki“.

Demikian Maklumat ini dibuat untuk menjadi rujukan

Ditetapkan di : Makassar .
Pada Tanggal : 05 Jumadil Akhir 1444 H
Bertepatan : 29 Desember 2022 M

Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar

Ketua Umum Sekretaris Umum

Syekh AG. DR. H. Baharuddin HS., MA Dr. KH. Maskur Yusuf, M.Ag

Anda mungkin juga menyukai