Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT BASED LEARNING DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1
BATUDAA PANTAI KECAMATAN BATUDAA PANTAI
KABUPATEN GORONTALO

Elly M. Sabi, Syarwani Canon, Rosman Ilato


Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRACT
The research objective is to find out the impact of Project Based Learning Model and Learning
Activity on the students learning outcomes in class VIII of SMP Negeri 1 Batudaa Pantai, Batudaa
Pantai Subdisctrict, Gorontalo District. The data sources are primary data obtained through
questionnaire distribution to 50 respondens and learning outcomes test to the research samples
(students). The technique of data analysis employs multiple linear regression with the assistance of
SPSS version 21. The research finding indicates that the multiple regression equation is Ŷ = 36,877
+ 0,158bX1 + 0,414bX2 + Ɛ. The result of simultaneus test reveals that value of probability of F count
is 0,000, which is lower than value of alpha for 0,01. In additon, the result of partial test discovers
that the probability of tcount for Project Based Learning (PjBL) model is 0,016, which is lower that
than value of alpha for 0,05, and probability of tcount for learning activity is 0,000 which is lower than
value of alpha for 0,01. It is concluded that (1) the Project Based Learning (PjBL) model impact the
students learning outcomes in class VIII of Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa
Pantai, Gorontalo District positively and significantly with coefficient of determination value of
9,30%, (2) the larning acitivity impacts the students learning outcomes in class VIII of Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai, Gorontalo District positively and significantly
with coeficient of determination value of 52,50%, and (3) the Project Based Learning (PjBL) model
and learning activity, simultatneously, impact the students learning outcomes in class VIII of Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai, Gorontalo District significantly with value of
correlation for 78,60% and coeficient of determination for 61,80%. In the meantime, the rest 38,20%
is elucidated by other variable that are not studied, such as internal factoc of students including
capability (intelligence), personality, talent, and external factors including teacher’s teaching skill,
parents’ motivation, school environment, and school cooperatio with parents.

Keywords: Learning Outcomes, Project Based Learning, Learning Activity

PENDAHULUAN Menurut (Efrimal dan Kurnia, 2017)


Pembelajaran di sekolah menengah model pembelajaran berbasis proyek yaitu
pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan model pembelajaran yang dipilih dalam
Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran wajib pengajaran IPS, karena melalui proyek
yang harus diajarkan. Dalam proses pelajaran IPS menjadi lebih menarik. Hal ini
pembelajaran, tinggi rendahnya hasil belajar akan melibatkan seluruh indra, saraf, dan fisik
siswa sangat ditentukan oleh guru sebagai siswa . Otak kanan dan otak kiri akan
pendesain proses pembelajaran. Selama ini, berkembang dengan tantangan-tantangan dari
guru banyak yang hanya melaksanakan proses pembelajaran ini. Pembelajaran IPS dapat
pembelajaran hanya dengan bermodalkan dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa
penguasaan materi pembelajaran. dapat memiliki pengalaman dalam hal

51
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
menemukan suatu konsep sehingga peneliti belum menggunakan model pembelajaran,
mencoba menerapkan salah satu model siswa tidak terbiasa melakukan praktik dalam
pembelajaran yang akan digunakan peneliti kegiatan belajar, pembelajaran masih berpusat
agar dapat memberikan peluang bagi siswa kepada guru sehingga siswa menjadi pasif
untuk memiliki pengalaman dalam hanya duduk diam tanpa adanya aktivitas,
menemukan konsep dan meningkatkan proses pembelajaran belum memfasilitasi
aktivitas siswa. siswa sampai terjadi diskusi, praktik,
Berdasarkan pengamatan awal pada penyelidikan bahkan penemuan, serta belum
aktivitas siswa pada mata pelajaran IPS masih memberikan kesempatan kepada siswa untuk
rendah dan siswa cenderung pasif. Hal ini menyampaikan pendapat.
disebabkan kurang bermaknanya proses Untuk mengungkapkan tentang
pembelajaran yang sudah terlaksana belum pelaksanaan penelitian ini, dirumuskan sebuah
optimal. Siswa masih rendah hasil belajarnya masalah umum yang akan dikaji dan diteliti
pada pelajaran IPS dari 26 siswa kelas VIII B melalui penelitian yang berjudul: “ Pengaruh
hanya 12 orang yang memperoleh nilai di atas Model Pembelajaran Project Based
Skor Ketuntasan Minimal atau 46,15% dan 14 Learning Dan Aktivitas Belajar Terhadap
orang memperoleh nilai rendah atau 53,85%. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri
Di Kelas VIII A terdapat 24 orang siswa hanya 1 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa
9 orang atau 37,5% yang tuntas dalam belajar. Pantai Kabupaten Gorontalo”
Sedangkan 15 orang atau 62,5 membutuhkan
METODOLOGI PENELITIAN
perhatian khusus dari guru. Adanya kesulitan
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VIII
untuk menemukan model pembelajaran yang
SMP Negeri 1 Batudaa Pantai Kabupaten
dianggap paling tepat untuk menyampaikan
Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama
suatu pembelajaran. Kurangnya kemampuan
3 (tiga) bulan yaitu mulai bulan Juli sampai
para siswa untuk melakukan diskusi, serta
dengan bulan Oktober 2020 yang dimulai dari
siswa jarang dilibatkan dalam proses
pengumpulan data penelitian sampai dengan
pembelajaran.
penyusunan laporan penelitian. Penelitian ini
Kenyataan yang ada di lapangan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode
menunjukkan hasil belajar IPS kurang
yang digunakan pada penelitian ini adalah
maksimal, aktivitas yang ditunjukkan dan hasil
metode expost facto. Populasi pada penelitian
belajar siswa masih rendah hal ini disebabkan
ini adalah seluruh siswa kelas VIII A
karena guru sering kali kesulitan untuk
berjumlah 24, dan kelas VIII B berjumlah 26
menemukan model pembelajaran yang
di SMP Negeri 1 Batudaa Pantai Kecamatan
dianggap paling tepat untuk menyampaikan
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, yang
suatu pembelajaran bahkan ada guru yang
seluruhnya berjumlah 50 siswa. Adapun
Elly M. Sabi 52
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
jumlah sampel dalam penelitian ini seluruh VIII A berjumlah 24 yang terdiri dari laki-laki
siswa di SMP Negeri 1 Batudaa Pantai 10 orang dan perempuan 14 orang dan VIII B
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten berjumlah 26 yang terdiri dari laki-laki 12
Gorontalo berjumlah 50 masing-masing Kelas orang dan perempuan 14 orang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
A. Statistik deskriptif
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
No. Deskriptif PjBL Aktivitas Belajar Hasil Belajar
1 Min 77.00 63.00 56.00
2 Max 93.00 92.00 74.00
3 Mean 84.08 80.64 66.56
4 Std Dev 5.32 8.71 5.47
5 % Skor Variabel 84.08% 80.64%
40,00% KKM
6 Kriteria Skor Baik Cukup Baik
Sumber: data olahan Excel, 2021
Hasil analisis deskriptif dari setiap 2. Variabel aktivitas belajar
variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan tabel di atas maka dapat
Berdasarkan hasil pada Tabel 1 dapat diketahui diketahui bahwa variabel aktivitas belajar
nilai minimum, maksimum, rata-rata dan terletak pada kriteria yang cukup baik
standar deviasi dari tiap variabel. Untuk lebih dengan skor 80,64%.
jelasnya penjelasan tersebut dapat dijabarkan 3. Variabel hasil belajar siswa
sebagai berikut ini: Berdasarkan tabel di atas maka dapat
1. Variabel Mmodel pembelajaran diketahui bahwa hasil analisis deskriptif
Project Based Learning (PjBL) untuk variabel Hasil belajar siswa.
Berdasarkan tabel di atas maka dapat Hasilnya ditemukan bahwa variabel hasil
diketahui bahwa variabel model belajar siswa terletak pada kriteria yang
pembelajaran Project Based Learning kurang baik dengan capaian 40,00% siswa
(PjBL) terletak pada kriteria yang “baik” yang memenuhi KKM dan sebesar 60,00%
dengan skor 84,08%. yang tidak memenuhi KKM.
B. Penaksiran model regresi
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 36.877 3.700 9.967 .000
1 PjBL .158 .063 .232 2.502 .016
Aktivitas Belajar .414 .055 .697 7.504 .000
Sumber: Data Olahan SPSS 21, 2021

53 Elly M. Sabi
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
Hasil analisis dengan bantuan program hasil analisis tersebut, model persamaan
SPSS ditampilkan pada Tabel 2. Berdasarkan regresi linear berganda adalah:
Ŷ = 36,877 + 0,158bX1 + 0,414bX2 + ɛ
C. Pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi
Tabel 3. Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .786a .618 .602 3.45077
Sumber: Data Olahan SPSS, 2021
Untuk mengetahui nilai R2 dapat Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai
dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan hasil analisis Kabupaten Gorontalo dapat dijelaskan oleh
diperoleh nilai koefisien determinasi pada model pembelajaran Project Based Learning
Tabel 3 menunjukkan besarnya koefisien (PjBL) dan aktivitas belajar sedangkan sisanya
korelasi sebesar 0,786 atau dalam hal ini sebesar 38,20% dijelaskan oleh variabel lain
hubungan antara model pembelajaran Project yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
Based Learning (PjBL) dan aktivitas belajar faktor internal siswa seperti kemampuan
dengan hasil belajar siswa di kelas VIII (kecerdasan), kepribadian siswa, bakat siswa,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 serta faktor eksternal yakni keterampilan
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo sebesar mengajar guru, motivasi orang tua, lingkungan
78,60% yang berada dalam kategori hubungan sekolah dan kerja sama sekolah dengan orang
yang kuat. Kemudian besarnya koefisien tua siswa.
determinasi atau angka Adjusted R Square Selanjutnya dilakukan pengujian
adalah sebesar 0,618. Nilai ini menunjukkan koefisien parsial. Hasil pengujian untuk
bahwa sebesar 61,80% variabilitas hasil koefsien determinasi parsial dijabarkan dalam
belajar siswa di kelas VIII Sekolah Menengah Tabel 4.
Tabel 4. Koefisien Determinasi Parsial
Nilai Regresi Koefisien Determinasi
No. Variabel Nilai Rho
Terstandar Parsial
1 PjBL 0.400 0.232 0.093 9.30%
2 Aktivitas Belajar 0.753 0.697 0.525 52.50%
Simultan (R Square) 0.618 61.80%
Sumber: Data Olahan SPSS 21, 2021
Berdasarkan hasil analisis koefisien Berdasarkan hasil pada Tabel 3,
determinasi di atas maka dapat dijelaskan maka nilai koefisien determinasi yang
untuk pengaruh dari masing-masing variabel hasilnya sebesar 0,093. Sehingga sebesar
berikut ini: 9,30% kemampuan dari variabel model
1. Model pembelajaran Project Based pembelajaran Project Based Learning
Learning (PjBL) (PjBL) dalam mempengaruhi hasil belajar
siswa di kelas VIII Sekolah Menengah

Elly M. Sabi 54
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai 52,50% kemampuan dari variabel aktivitas
Kabupaten Gorontalo. belajar dalam mempengaruhi hasil belajar
2. Aktivitas belajar siswa di kelas VIII Sekolah Menengah
Berdasarkan hasil pada Tabel 3, Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai
maka nilai koefisien determinasi yang Kabupaten Gorontalo.
hasilnya sebesar 0,525. Sehingga sebesar
D. Pengujian serempak (uji F)
Tabel 5: Hasil Pengujian Simultan.
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 904.653 2 452.326 37.986 .000b
1 Residual 559.667 47 11.908
Total 1464.320 49
Sumber: Olahan Data, 2021
Hasil pengujian model regresi (simultan) keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model
dengan bantuan program SPSS 21 ditampilkan pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
pada Tabel 5. Berdasarkan tabel di atas didapat dan aktivitas belajar secara bersama-sama
nilai F-hitung penelitian ini sebesar 37,986 berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil
dengan nilai signifikansi atau probabilitas belajar siswa di kelas VIII Sekolah Menengah
sebesar 0,000. Nilai probabilitas yang Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai
diperoleh dari pengujian lebih kecil dari nilai α Kabupaten Gorontalo.
= 0,01. Sehingga dengan demikian secara
E. Pengujian parsial
Tabel 6. Hasil Pengujian Parsial
Coefficient
No. Variabel thitung P-Value
Beta
0 (Constant) 36.877 9,967 0.000***
Model
1 0,158 2.502 0.016**
pembelajaran PjBL
2 Aktivitas belajar 0,414 7.504 0.000***
ns
Not Signifikan
*Significant at the 0.1 level (2-tailed)
** Significant at the 0.05 level (2-tailed)
***Significant at the 0.01 level (2-tailed)
Sumber: Data Olahan SPSS 21, 2021
Hasil pengujian parsial disajikan pada Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai
Tabel 6. Hasil pengujian pengaruh Model Kabupaten Gorontalo sebagai berikut:
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) 1. Pengaruh model pembelajaran Project
dan Aktivitas belajar terhadap hasil belajar Based Learning (PjBL) terhadap hasil
siswa di kelas VIII Sekolah Menengah belajar siswa di kelas VIII Sekolah

55 Elly M. Sabi
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Hasil pengujian deskriptif menunjukkan
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo bahwa variabel model pembelajaran Project
Berdasarkan hasil pengujian parsial Based Learning (PjBL) terletak pada kriteria
ditemukan bahwa nilai signifikansi Model yang “baik” dengan skor 84,08%. Hal ini
pembelajaran Project Based Learning menunjukkan bahwa guru Sekolah Menengah
(PjBL) sebesar 0,016 dimana nilai ini lebih Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai
kecil dari nilai probabilitas 0,05. Sehingga Kabupaten Gorontalo memiliki kemampuan
dapat disimpulkan bahwa model yang baik dalam menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
(PjBL) berpengaruh positif dan signifikan dalam rangka untuk meningkatkan hasil
terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII belajar siswa agar lebih baik lagi. Dengan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri model pembelajaran ini maka siswa akan
1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. cenderung bersemangat dalam belajar karena
2. Pengaruh aktivitas belajar terhadap belajar secara kontekstual mengenai materi
hasil belajar siswa di kelas VIII dalam mata pelajaran, sehingga dengan hal
Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut siswa akan mudah paham secara
Negeri 1 Batudaa Pantai Kabupaten konsep dan konteks mengenai materi
Gorontalo pelajaran. Hasil untuk setiap indikator
Berdasarkan hasil pengujian parsial ditemukan bahwa indikator yang tertinggi
ditemukan bahwa nilai signifikansi yakni mengenai menyelesaikan masalah
aktivitas belajar sebesar 0,000, di mana dengan skor sebesar 89,00% dan indikator
nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas terendah yakni mengenai menyiapkan struktur
0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerja dengan skor sebesar 79,07%.
aktivitas belajar berpengaruh positif dan Hasil pengujian regresi menunjukkan
sangat signifikan terhadap hasil belajar bahwa model pembelajaran Project Based
siswa di kelas VIII Sekolah Menengah Learning (PjBL) berpengaruh positif dan
Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai signifikan terhadap hasil belajar siswa di kelas
Kabupaten Gorontalo. VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pembahasan Negeri 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo
A. Pengaruh model pembelajaran Project dengan nilai koefisien determinasi sebesar
Based Learning (PjBL) terhadap hasil 9,30%. Semakin baik model pembelajaran
belajar siswa di kelas VIII Sekolah Project Based Learning (PjBL) yang
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 dilakukan oleh guru maka akan mampu
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1

Elly M. Sabi 56
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Siswa hasil belajar yang menggunakan model
menerima tugas yang diberikan oleh guru pembelajaran Project Based Learning,
dengan baik. Karena siswa dapat merancang sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebuah proyek berupa tugas yang telah model pembelajaran Project Based Learning
diberikan oleh guru sesuai dengan materi yang berpengaruh pada hasil belajar siswa.
disampaikan, lalu dalam memecahkan masalah Hasil dari pengujian ini sejalan dengan
siswa dapat bertukar pendapat dan bekerja pernyataan Thomas, dkk dalam jurnal
sama dengan teman kelompoknya dan (Subagia, 2014: 3).Pada pembelajaran berbasis
membuat keputusan dari masalah yang proyek siswa harus merancang, memecahkan
diberikan oleh guru pada saat penelitian. pada masalah, membuat keputusan, melakukan
akhirnya para siswa mampu terlatih kegiatan investigasi, dan bekerja secara
melakukan kegiatan investigasi atau mandiri bersama kelompoknya. Dan siswa
mengelola sumber suatu masalah dan dalam dengan antusias yang tinggi akan
penyelesaian proyek guru mengamati bahwa melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran
siswa mampu bekerja secara mandiri di berbasis proyek dengan baik sehingga
kelompok belajarnya. berdampak pada pencapaian hasil belajar
Hal tersebut sesuai dengan pendapat pelajaran geografi yang optimal, dalam jurnal
Ngalimun (2013 :197) mengenai kelebihan (Subagia, 2014 : 3). Jika dibandingkan dengan
model Project Based Learning yaitu model konvensional, model pembelajaran
meningkatkan motivasi, meningkatkan Project Based Learning tampak lebih
kemampuan pemecahan masalah, melibatkan banyak siswa dalam proses
meningkatkan kolaborasi, meningkatkan pembelajarannya, sehingga siswa lebih aktif
keterampilan mengelola sumber. Selain itu dalam proses pembelajaran, sedangkan
juga diperkuat dengan teori yang mengatakan pembelajaran konvensional dengan metode
model pembelajaran Project Based Learning ceramah, yaitu pembelajaran yang berpusat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu pada guru, di mana guru banyak memberikan
menurut Rais (2010) dalam jurnal (Cawi, 2014 motivasi dan dorongan kepada siswa sehingga
: 2) mengemukakan bahwa model mampu membangkitkan hasil belajar pada
pembelajaran Project Based Learning dapat siswa, lalu guru menjelaskan materi secara
menstimulasi motivasi, proses, dan sistematis dan memberikan ilustrasi gambar-
meningkatkan prestasi belajar siswa gambar yang berkaitan dengan materi yang
menggunakan masalah-masalah yang disampaikan sehingga siswa mampu
berkaitan dengan materi tertentu pada situasi memahami materi yang disampaikan, keadaan
nyata. Berdasarkan analisis data yang telah kelas memang tidak kondusif tetapi guru
dilakukan, terdapat perbedaan pada rata-rata

57 Elly M. Sabi
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
mampu mengatasi dan menguasai aktivitas 52,50%. Semakin aktif dan semangat siswa
siswa di dalam kelas. dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maka
B. Pengaruh aktivitas belajar terhadap siswa di kelas VIII Sekolah Menengah
hasil belajar siswa di kelas VIII Sekolah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kabupaten Gorontalo akan memiliki hasil
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo belajar yang tinggi atau mampu melampaui
Hasil pengujian deskriptif menunjukkan kriteria ketuntasan minimal (KKM).
bahwa aktivitas belajar terletak pada kriteria Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang cukup baik dengan skor 80,64%. Hal ini pernyataan dari Zaeni (2007: 7) bahwa dalam
menunjukkan bahwa siswa Sekolah Menengah belajar sangat diperlukan aktivitas. Tanpa
Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai aktivitas, kegiatan belajar tidak mungkin
Kabupaten Gorontalo cukup bersemangat berlangsung dengan baik. Dengan demikian
dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka
ditandai dengan keinginan dari siswa untuk siswa harus mempunyai aktivitas belajar.
bertanya atas materi yang diajarkan oleh guru. Aktivitas belajar adalah suatu pengajaran yang
Siswa yang cukup aktif dalam belajar tentu mengajak peserta didik untuk belajar secara
akan berdampak cukup baik pula pada hasil aktif. Maka dapat dikatakan bahwa belajar
belajar untuk itu guru harus senantiasa tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan
mengoptimalkan aktivitas belajar siswa oleh siswa. Untuk mendapatkan pengalaman
terutama dalam mengutarakan gagasan yang belajar berupa pengetahuan dan pemahaman,
berkaitan dengan permasalahan atau topik aktivitas belajar sangat diperlukan untuk
dalam mata pelajaran yang diajarkan oleh memperoleh hasil yang maksimal. Dengan
guru. Hasil untuk setiap indikator ditemukan tujuan agar siswa memiliki kemampuan-
bahwa indikator yang tertinggi yakni kemampuan dari pengalaman belajar. Dengan
mengenai siswa aktif bertanya dan demikian maka belajar dapat memberi
berpendapat dengan skor sebesar 82,32% dan perubahan yang positif jika dilakukan dengan
indikator terendah yakni mengenai efektif dan maksimal yang akan menghasilkan
mempertanyakan gagasan guru atau siswa lain sebuah hasil berupa prestasi yang berguna
dengan skor sebesar 76,56%. untuk masa depan.
Hasil pengujian regresi menunjukkan Hasil ini sesuai dengan temuan dari
bahwa aktivitas belajar berpengaruh positif Triandita (2010) bahwa keaktifan siswa dalam
dan signifikan terhadap hasil belajar siswa di pembelajaran akan menyebabkan interaksi
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tinggi antara guru dengan siswa, siswa
Negeri 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dengan siswa yang dapat melibatkan
dengan nilai koefisien determinasi sebesar kemmapuan maksimal mereka. Aktivitas

Elly M. Sabi 58
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
belajar siswa akan mengakibatkan Hasil pengujian regresi menunjukkan
terbentuknya pengetahuan dan keterampilan bahwa model pembelajaran Project Based
yang mengarah pada peningkatan hasil belajar Learning (PjBL) dan aktivitas belajar secara
siswa. Jadi, siswa yang aktif dalam bersama-sama berpengaruh signifikan dengan
pembelajaran akan semakin banyak menyerap variabel hasil belajar siswa di kelas VIII
materi, sehingga kemungkinan siswa untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1
mendapatkan hasil belajar yang baik menjadi Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dengan
lebih tinggi. nilai korelasi sebesar 78,60% dan koefisien
C. Pengaruh model pembelajaran Project determinasi sebesar 61,80%. Sedangkan
Based Learning (PjBL) dan aktivitas sisanya sebesar 38,20% dijelaskan oleh
belajar terhadap hasil belajar siswa di variabel lain yang tidak diteliti dalam
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama penelitian ini seperti faktor internal siswa
(SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai seperti kemampuan (kecerdasan), kepribadian
Kabupaten Gorontalo siswa, bakat siswa, serta faktor eksternal yakni
Hasil pengujian deskriptif menunjukkan keterampilan mengajar guru, motivasi orang
bahwa variabel hasil belajar siswa terletak tua, lingkungan sekolah dan kerja sama
pada kriteria yang kurang baik dengan capaian sekolah dengan orang tua siswa.
40,00% siswa yang memenuhi KKM dan Sehingga hasil ini sejalan dengan
sebesar 60,00% yang tidak memenuhi KKM. pernyataan dari Munandi dalam Rusman
Hal ini menunjukkan bahwa siswa Sekolah (2014:124) bahwa perubahan perilaku dalam
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa proses belajar terjadi akibat dari interaksi
Pantai Kabupaten Gorontalo memiliki hasil dengan lingkungan. Interaksi biasanya
belajar yang beragam di mana hasil belajar berlangsung secara sengaja. Dengan demikian
tersebut menjadi ukuran sejauh mana belajar dikatakan berhasil apabila terjadi
keberhasilan guru dalam menanamkan konsep perubahan dalam diri individu. Sebaliknya
dan konteks dalam kegiatan pembelajaran apabila tidak terjadi perubahan dalam diri
serta sebagai penilaian sejauh mana siswa individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.
mampu memahami konsep dan konteks Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pelajaran. Hasil yang kurang baik ini karena belajar, antara lain meliputi faktor internal dan
adanya kecenderungan siswa lainnya yang faktor eksternal, di mana faktor internal adalah
belum memenuhi KKM yang kurang mampu siswa itu sendiri yang aktif dalam kegiatan
aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan belajar dan faktor eksternal yakni guru yang
model pembelajaran Project Based Learning inovatif dalam menerapkan model
(PjBL). pembelajaran yang berbasis proyek pada
siswa.

59 Elly M. Sabi
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
KESIMPULAN Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai
Berdasarkan hasil penelitian dan Kabupaten Gorontalo dengan nilai korelasi
pembahasan, maka dapat dikemukakan sebesar 78,60% dan koefisien determinasi
simpulan penelitian sebagai berikut: sebesar 61,80%. Sedangkan sisanya
1. Model pembelajaran Project Based sebesar 38,20% dijelaskan oleh variabel
Learning (PjBL) berpengaruh positif dan lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
signifikan terhadap hasil belajar siswa di seperti faktor internal siswa seperti
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama kemampuan (kecerdasan), kepribadian
(SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai Kabupaten siswa, bakat siswa, serta faktor eksternal
Gorontalo dengan nilai koefisien yakni keterampilan mengajar guru,
determinasi sebesar 9,30%. Semakin baik motivasi orang tua, lingkungan sekolah
model pembelajaran Project Based dan kerja sama sekolah dengan orang tua
Learning (PjBL) yang dilakukan oleh guru siswa.
maka akan mampu meningkatkan hasil
SARAN
belajar siswa di kelas VIII Sekolah
Berdasarkan simpulan penelitian, maka
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
1. Bagi guru hendaknya meningkatkan
2. Aktivitas belajar berpengaruh positif dan
kualitas mengajar dengan penggunaan
signifikan terhadap hasil belajar siswa di
model pembelajaran sesuai dengan tujuan
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
pembelajaran dan sebagai upaya dalam
(SMP) Negeri 1 Batudaa Pantai Kabupaten
mengembangkan hasil belajar yang efektif.
Gorontalo dengan nilai koefisien
Guru perlu untuk menerapkan model
determinasi sebesar 52,50%. Semakin aktif
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
dan semangat siswa dalam mengikuti
terkait dengan model pembelajaran Project
kegiatan pembelajaran maka siswa di kelas
Based Learning (PjBL).
VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP)
2. Bagi siswa supaya lebih meningkatkan
Negeri 1 Batudaa Pantai Kabupaten
aktivitas belajar sehingga dapat dicapai
Gorontalo akan memiliki hasil belajar yang
hasil belajar yang maksimal. Peningkatan
tinggi atau mampu melampaui kriteria
aktivitas juga dapat dilakukan oleh guru
ketuntasan minimal (KKM).
dengan metode Reward and Punishment
3. Model pembelajaran Project Based
agar siswa senantiasa aktif dalam
Learning (PjBL) dan aktivitas belajar
mengikuti kegiatan pembelajaran.
secara bersama-sama berpengaruh
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya
signifikan dengan variabel hasil belajar
mengembangkan penelitian ini dengan
siswa di kelas VIII Sekolah Menengah
menguji pengaruh langsung maupun tidak
Elly M. Sabi 60
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
langsung (melalui aktivitas belajar) atas berdasarkan Kurikulum 2013. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
variabel pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) terhadap hasil belajar Nurfitriyanti, Maya. 2016. Model
Pembelajaran Project Based Learning
kemudian mengembangkan penelitian Terhadap Kemampuan Pemecahan
dengan penggunaan model angket skala Masalah Matematika. Jurnal Formatif
6(2): 149-160.
Guttman agar jawaban responden menjadi
lebih objektif. Pratiwi. Kinanti Padmi, 2018. Penerapan
Model Pembelajaran Project Based
DAFTAR PUSTAKA Learning Untuk Meningkatkan
Keaktifan Dan Motivasi Belajar Siswa
Afriana, Jaka. 2015. Project Based Learning Mata Pelajaran Simulasi Dan
(PjBL). Program Studi Pendidikan IPA Komunikasi Digital. Universitas Negeri
Sekolah Pascasarjana. Universitas Yogyakarta. Jurnal. Vol 2. Nomor XII
Pendidikan Indonesia. Bandung.
Rahman,M dan Sofan Amri. 2013. Strategi &
Dimyati dan Mojiono. 2014. Belajar dan Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Pembelajaran. Prestasi Pustaka Raya.
Jakarta
Djamarah & Zain. 2013. Strategi belajar
mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rustaman, N. Y. 2015. The Profile of Middle
School Students in Experimental
Ferdi Efrimal, Nina Kurnia, Wasidi. (2017).
Planning Skills Through Inquiry
Penerapan Model Project Based Training Model On Heat Transfer.
Learning (Pjbl) Untuk Meningkatkan Proceedings of International Seminar on
Kecermatan Dan Kreasi Seni Rupa Mathematics, Science, and Computer
(Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Science Education (MSCEIS). 1708.
3 Seluma) 1), 7(2), 2017.
RT Sari. S Agreini, 2018. Penerapan Model
Freddy Widya Ariesta. 2018. Karakteristik IPS Pembelajaran Project Based Learning
Di Sekolah Dasar. PGSD BInus (PjBl) upaya meningkatkan Kreativitas
mahasiswa. Jurnal UMS.ac.id
Goodman, Brandon and Stivers, J. 2015.
https://scholar.google.com/scholar
Project-Based Learning. Educational
Psychology. ESPY 505. Saerozi. (2017). ( Effect of Ecopreneurship-
Oriented Project Based Learning Model
Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar
and Motivation on the Improvement of
Mengajar. Jakarta : PT.Bumi Aksara.
Students ’ Learning Outcome in Welding
Hariyadidkk, 2016. Model-Model Pengajaran System Material in Vocational High,
dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka 17(1), 43–49. Retrieved from
Pelajar
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna
Kristanti, Y., Subiki, S., & Handayani, R. Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
(2016). Model Pembelajaran Berbasis
Slameto. 2018. Proses Belajar Mengajar.
Proyek (Project Based Learning Model)
Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Pada Pembelajaran Fisika Disma. Jurnal
Pembelajaran Fisika Universitas Jember, Sumaya. (2014). Penguasaan Konsep dalam
5(2), 116319. Pembelajaran Pakem. Bandung:
PT.Alfabeta
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

61 Elly M. Sabi
Jurnal Vol.9, Nomor 1 Januari 2021, hlm. 51-62 ISSN : 2252-5920
Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran:
Teori dan Praktek. Yogjakarta: Arr-Ruzz
Media

Trianto. 2010. Mendesain Model


Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana.

Utami, P. S. (2016). Pengaruh gaya belajar dan


metode pembelajaran terhadap hasil
belajar ips siswa smp. Jurnal Dimensi
Pendidikan Dan Pembelajaran.

Wajdi, F. (2017). Implementasi Project Based


Learning (Pbl) Dan Penilaian Autentik
Dalam Pembelajaran Drama Indonesia.
Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra,
17(1), 86.
https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i1
.6960

Widayanti, L. (2013). PROBLEM Based


Learning Pada Siswa Kelas Viia Mts
Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun
Pelajaran 2012 / 2013, XVII(April), 32–
35.

Yunusa, 2015. Model-model Pembelajaran


Inovatif. Jakarta Pusat: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.

Elly M. Sabi 62

Anda mungkin juga menyukai