APLIKASI KOMPUTER
Oleh:
Dr. Andri Suryana, M.Pd
ANOVA 2 Jalur
• Digunakan untuk penelitian eksperimen (dalam hal ini, kuasi eksperimen) atau ex post
facto yang terdiri atas 2 variabel bebas (eksperimen 2 faktor/treatment atau
eksperimen treatment by level) dan 1 variabel terikat (Supardi, 2011). Adapun tujuannya
adalah untuk membandingkan dari berbagai kategori: apakah ada perbedaan atau tidak,
atau untuk membandingkan dari berbagai kategori: kategori mana yang lebih baik.
• Eksperimen 2 faktor/treatment X1 dan X2 berbentuk treatment yang berkategori
(terpecah menjadi 2 atau lebih kategori). Contoh judulnya: “Pengaruh metode
pembelajaran dan waktu belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep”. Dalam hal
ini untuk desain 2x2, X1 = A = metode pembelajaran (berupa treatment) memiliki 2
kategori, misal A1 = APOS dan A2 = konvensional; X2 = B = waktu belajar (berupa
treatment) memiliki 2 kategori, misal B1 = pagi dan B2 = siang; serta Y = kemampuan
pemahaman konsep.
• Eksperimen treatment by level X1 berbentuk treatment yang berkategori (terpecah
menjadi 2 atau lebih kategori) sedangkan X2 berbentuk atribut/level umumnya berupa
variabel afektif. Contoh judulnya: “Pengaruh metode pembelajaran dan minat belajar
terhadap kemampuan pemahaman konsep”. Dalam hal ini untuk desain 2x2, X1 = A =
metode pembelajaran (berupa treatment) memiliki 2 kategori, misal A1 = APOS dan A2
= konvensional; X2 = B = minat belajar (berupa variabel afektif) memiliki 2 kategori,
misal B1 = tinggi dan B2 = rendah; serta Y = kemampuan pemahaman konsep.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (2)
Contoh Kasus
Keterangan:
•Y-A1B1 : Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
APOS dan memiliki minat belajar yang tinggi
•Y-A1B2 : Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
APOS dan memiliki minat belajar yang rendah
•Y-A2B1 : Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
konvensional dan memiliki minat belajar yang tinggi
•Y-A2B2 : Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
konvensional dan memiliki minat belajar yang rendah
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (3)
Notasi:
1. Y-A, yaitu Y-A1 versus Y-A2
2. Y-B, yaitu Y-B1 versus Y-B2
3. Y-A*B
Catatan:
Dalam ANOVA 2 Jalur, variabel X1 dapat dinotasikan sebagai ‘A’ dan variabel
X2 dapat dinotasikan sebagai ‘B’.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (4)
Notasi:
1. Y-A1B1 versus Y-A1B2
2. Y-A2B1 versus Y-A2B2
3. Y-A1B1 versus Y-A2B1
4. Y-A1B2 versus Y-A2B2
Keterangan:
A1 = APOS, A2 = konvensional, B1 = minat belajar tinggi, dan B2 = minat belajar rendah
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (5)
• Dicari deskripsi data (Y-A1, Y-A2, Y-B1, Y-B2, Y-A1B1, Y-A1B2, Y-A2B1,
dan Y-A2B2 tergantung kebutuhan).
• Deskripsi data meliputi mean dan standar deviasi/simpangan baku.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (7)
Interpretasi:
• Data kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
APOS dan memiliki minat belajar yang tinggi (Y-A1B1) memiliki rataan (mean) sebesar
19,65 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 2,368 (lihat yang berwarna merah pada
tabel).
• Data kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
APOS dan memiliki minat belajar yang rendah ( Y-A1B2) memiliki rataan (mean) sebesar
19,70 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1,949 (lihat yang berwarna hijau pada
tabel).
• Data kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
konvensional dan memiliki minat belajar yang tinggi ( Y-A2B1) memiliki rataan (mean)
sebesar 19,40 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1,875 (lihat yang berwarna
ungu pada tabel).
• Data kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh metode pembelajaran
konvensional dan memiliki minat belajar yang rendah ( Y-A2B2) memiliki rataan (mean)
sebesar 17,40 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1,875 (lihat yang berwarna biru
pada tabel).
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (9)
Rumusan Hipotesis:
• H0: Sampel berdistribusi normal
• H1: Sampel tidak berdistribusi normal
Kaidah Pengujian:
• Jika asymp. Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika asymp. Sig < 0,05 maka tolak H0
Catatan:
• Data sampel berdistribusi normal jika asymp. Sig > 0,05
• Data sampel tidak berdistribusi normal jika asymp. Sig < 0,05
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (11)
Interpretasi:
Data kemampuan pemahaman konsep (Y) berdistribusi normal karena asymp. Sig (0,213) > 0,05
dengan nilai Z (Kolmogorov-Smirnov) = 1,058.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (12)
Uji Homogenitas
Rumusan Hipotesis:
• H0: Sampel memiliki varian yang homogen
• H1: Sampel memiliki varian yang tidak homogen
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0
Catatan:
• Data sampel memiliki varian yang homogen jika asymp. Sig > 0,05
• Data sampel memiliki varian yang tidak homogen jika asymp. Sig < 0,05
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (13)
Interpretasi:
Data kemampuan pemahaman konsep (Y) memiliki varian yang homogen karena Sig (0,430) > 0,05
dengan nilai F-hitung = 0,930.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (14)
Uji Hipotesis
ANOVA 2 Jalur
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1
Catatan:
• Dengan kata lain, jika Sig < 0,05, maka terdapat pengaruh yang
signifikan metode pembelajaran terhadap kemampuan pemahaman
konsep. Jika Sig > 0,05 maka berlaku sebaliknya.
• Analisis dilakukan berdasarkan output SPSS.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (16)
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1
Catatan:
• Dengan kata lain, jika Sig < 0,05, maka terdapat pengaruh yang
signifikan minat belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep.
Jika Sig > 0,05 maka berlaku sebaliknya.
• Analisis dilakukan berdasarkan output SPSS.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (17)
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1
Catatan:
• Dengan kata lain, jika Sig < 0,05, maka terdapat pengaruh interaktif yang
signifikan metode pembelajaran dan minat belajar terhadap kemampuan
pemahaman konsep. Jika Sig > 0,05 maka berlaku sebaliknya.
• Analisis dilakukan berdasarkan output SPSS.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (18)
Interpretasi:
• Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran terhadap kemampuan
pemahaman konsep. Hal ini dikarenakan, Sig dari A (0,006) < 0,05 dengan nilai
F-hitung = 7,911 (lihat yang berwarna merah pada tabel). Ini merupakan jawaban
rumusan masalah inti No. 1.
• Terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap kemampuan
pemahaman konsep. Hal ini dikarenakan, Sig dari B (0,035) < 0,05 dengan nilai
F-hitung = 4,626 (lihat yang berwarna hijau pada tabel). Ini merupakan jawaban
rumusan masalah inti No. 2.
• Terdapat pengaruh interaktif yang signifikan metode pembelajaran dan minat
belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep. Hal ini dikarenakan, Sig dari
A*B (0,027) < 0,05 dengan nilai F-hitung = 5,113 (lihat yang berwarna biru pada
tabel). Ini merupakan jawaban rumusan masalah inti No. 3.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (20)
Keterangan:
Dikarenakan ‘terdapat pengaruh interaktif’ (lihat jawaban rumusan masalah
inti No. 3), maka Uji ANOVA 2 Jalur dilanjutkan dengan uji lanjut (Post
Hoc)
• Jika data sampel memiliki varian yang homogen maka uji lanjutnya menggunakan uji
tukey, scheffe, dll.
• Jika data sampel memiliki varian yang tidak homogen, maka uji lanjutnya menggunakan
uji tamhane, dll.
Catatan:
Jika jawaban rumusan masalah inti No. 3 adalah ‘tidak terdapat pengaruh interaktif’,
maka Uji ANOVA 2 Jalur tidak perlu dilanjutkan dengan uji lanjut (Post Hoc)
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (21)
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1
Catatan:
• Dengan kata lain, jika Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan kemampuan pemahaman
konsep antara yang memiliki minat belajar tinggi dengan yang memiliki minat belajar
rendah pada kelompok siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran APOS. Jika
Sig > 0,05 maka berlaku sebaliknya.
• Analisis dilakukan berdasarkan output SPSS.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (22)
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1
Catatan:
• Dengan kata lain, jika Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan kemampuan pemahaman
konsep antara yang memiliki minat belajar tinggi dengan yang memiliki minat belajar
rendah pada kelompok siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konven-
sional. Jika Sig > 0,05 maka berlaku sebaliknya.
• Analisis dilakukan berdasarkan output SPSS.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (23)
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1
Catatan:
• Dengan kata lain, jika Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan kemampuan pemahaman
konsep antara yang menggunakan metode pembelajaran APOS dengan yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar
tinggi. Jika Sig > 0,05 maka berlaku sebaliknya.
• Analisis dilakukan berdasarkan output SPSS.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (24)
Kaidah Pengujian:
• Jika Sig > 0,05 maka terima H0
• Jika Sig < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1
Catatan:
• Dengan kata lain, jika Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan kemampuan pemahaman
konsep antara yang menggunakan metode pembelajaran APOS dengan yang mengguna-
kan metode pembelajaran konvensional pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar
rendah. Jika Sig > 0,05 maka berlaku sebaliknya.
• Analisis dilakukan berdasarkan output SPSS.
Analisis Data Penelitian Eksperimen dengan ANOVA 2 Jalur (25)
Interpretasi:
• Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara yang memiliki minat
belajar tinggi dengan yang memiliki minat belajar rendah pada kelompok siswa yang
diajarkan dengan metode pembelajaran APOS. Hal ini dikarenakan, Sig dari A1B1-A1B2
(1,000) > 0,05 (lihat yang berwarna merah pada tabel). Ini merupakan jawaban rumusan
masalah tambahan No. 1.
• Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara yang memiliki minat belajar
tinggi dengan yang memiliki minat belajar rendah pada kelompok siswa yang diajarkan
dengan metode pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan, Sig dari A2B1-A2B2 (0,013)
< 0,05 (lihat yang berwarna hijau pada tabel). Ini merupakan jawaban rumusan masalah
tambahan No. 2.
• Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara yang menggunakan
metode pembelajaran APOS dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional
pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi. Hal ini dikarenakan, Sig dari A1B1-
A2B1 (0,980) > 0,05 (lihat yang berwarna ungu pada tabel). Ini merupakan jawaban
rumusan masalah tambahan No. 3.
• Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara yang menggunakan metode
pembelajaran APOS dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada
kelompok siswa yang memiliki minat belajar rendah. Hal ini dikarenakan, Sig dari A1B2-
A2B2 (0,003) < 0,05 (lihat yang berwarna biru pada tabel). Ini merupakan jawaban rumusan
masalah tambahan No. 4.
Terima Kasih
(ขอบคุณครับ)