0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan8 halaman
Prosedur evakuasi bencana alam dan non-alam meliputi langkah-langkah seperti mengikuti petunjuk petugas, berpindah ke lokasi yang lebih tinggi dan aman, mematikan listrik, menyelamatkan barang-barang penting, serta menghindari bahaya seperti api, listrik, dan bangunan runtuh. Prioritas utama adalah menyelamatkan diri sendiri dan orang lain sesuai kapasitas.
Prosedur evakuasi bencana alam dan non-alam meliputi langkah-langkah seperti mengikuti petunjuk petugas, berpindah ke lokasi yang lebih tinggi dan aman, mematikan listrik, menyelamatkan barang-barang penting, serta menghindari bahaya seperti api, listrik, dan bangunan runtuh. Prioritas utama adalah menyelamatkan diri sendiri dan orang lain sesuai kapasitas.
Prosedur evakuasi bencana alam dan non-alam meliputi langkah-langkah seperti mengikuti petunjuk petugas, berpindah ke lokasi yang lebih tinggi dan aman, mematikan listrik, menyelamatkan barang-barang penting, serta menghindari bahaya seperti api, listrik, dan bangunan runtuh. Prioritas utama adalah menyelamatkan diri sendiri dan orang lain sesuai kapasitas.
1. Berjalan rendah/jongkok/merangkak dan ikuti petunjuk petugas yang berwenang (safety officer/captain floor), dan/atau mengikuti jalur evakuasi dan denah kantor/gedung yang telah dibuat, disebarkan kepada pegawai, dan/atau ditempelkan pada lokasi-lokasi strategis. 2. Jika berada di lantai satu atau dasar, segera keluar bangunan menuju tempat terbuka sembari lindungi kepala jika memungkinkan. 3. Jika berada di lantai dua atau lebih tinggi, berlindunglah di bawah meja yang kokoh sambil memegang kakinya, apabila perlu menyelamatkan diri ke luar gedung, turunlah ke lantai dasar melalui tangga darurat. 4. Merapatlah ke dinding (dekat fondasi) dengan merunduk seraya melindungi kepala. 5. Jika memungkinkan, merapatlah ke dinding dekat elevator, karena konstruksi terkuat gedung bertingkat berada di sana. 6. Jauhi jendela kaca, rak, lemari, dan barang-barang yang tergantung, seperti lukisan, cermin, jam dinding, lampu gantung, dan lain-lain. 7. Jika sedang di dalam elevator, tekan tombol semua lantai, dan segeralah keluar saat pintu terbuka di lantai berapa pun. Jika pintu tak terbuka, tekan tombol darurat untuk memanggil bantuan. 8. Jika sedang berada di tangga, berpeganglah pada pagar untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. 9. Jika sedang berada di luar ruangan, hindari berada di dekat tiang/bangunan/pohon/benda lain yang berpotensi jatuh menimpa badan. 10. Jika menemukan api yang menyala, padamkan dengan air atau pemadam api, namun tetap utamakan keselamatan diri. 11. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas yang dimiliki. 12. Waspadai terjadinya gempa susulan, dengarkan informasi melalui radio atau media komunikasi lainnya untuk informasi gempa susulan, dan lain-lain. 13. Gunakan sandal atau sepatu beralas tebal untuk melindungi kaki dari serpihan kaca atau benda-benda tajam lainnya. 14. Jangan lakukan: a. panik/ menimbulkan kepanikan yang bisa mengakibatkan korban, b. me-reset sirkuit listrik, karena bisa mengakibatkan kebakaran, c. menyalakan korek api, sebab adanya gas yang bisa mengakibatkan ledakan, d. menyentuh sakelar lampu, karena bisa mengakibatkan kebakaran atau ledakan, e. menggunakan elevator, karena berisiko terjebak di dalam. B. PROSEDUR EVAKUASI BENCANA ALAM – ERUPSI GUNUNG API 1. Segera tutup semua jendela, pintu dan sumber ventilasi, seperti ventilasi cerobong asap atau tungku. 2. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: kacamata pelindung, masker/kain penutup mulut dan hidung, baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lain-lain. 3. Matikan seluruh alat pengatur suhu ruangan, dan pindah ke ruang interior tanpa jendela yang berada di atas permukaan tanah. Untuk melindungi diri dari jatuhan abu vulkanik, cobalah untuk tetap di dalam rumah dan tempatkan handuk lembab di antara pintu dan tanah. Jika Anda pergi ke luar kenakan lengan panjang dan celana panjang, kenakan masker sekali pakai dan kenakan kacamata (dan beralih ke kacamata, bukan lensa kontak). 4. Abu vulkanik sangat berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit pernafasan jadi keputusan terbaik merupakan tetap berada di dalam rumah. 5. Jika awan panas turun, usahakan menutup wajah dengan kedua belah tangan. 6. Setelah letusan, cobalah untuk menghindari daerah yang terkena hujan abu vulkanik. 7. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas yang dimiliki. 8. Jangan lakukan: a. memakai lensa kontak, b. berada di tempat terbuka, lembah, atau daerah aliran sungai, c. mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan seperti rem, persneling, hingga pengapian. C. PROSEDUR EVAKUASI BENCANA ALAM DAN NON ALAM – BANJIR 1. Matikan listrik di dalam gedung melalui saklar utama kemudian lepaskan semua peralatan listrik yang masih terpasang, atau hubungi PLN untuk mematikan listrik di wilayah terdampak. 2. Perintahkan semua pegawai berpindah ke lantai yang lebih tinggi atau keluarlah menuju dataran yang lebih tinggi. 3. Jika masih memungkinkan, pastikan peralatan, aset-aset strategis kantor, dan dokumen penting lainnya dipindahkan ke tempat aman atau tempat yang lebih tinggi. 4. Jika terpaksa berjalan dalam air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk memastikan kedalaman air di depan anda. 5. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas yang dimiliki. 6. Jika air telanjur meninggi, jangan keluar dari gedung dan sebisa mungkin mintalah pertolongan. 7. Jika air terus meninggi, hubungi instansi atau pihak berwenang, misalnya, SAR Nasional, BNPB, atau BPBD. 8. Jangan lakukan: a. berjalan di dekat saluran air sebab berisiko terseret arus banjir, b. berada di dekat pohon/tiang/bangunan yang berpotensi roboh, c. menyentuh kabel listrik atau berbagai benda yang dapat menjadi sumber listrik terutama dalam kondisi berdiri dalam air, d. mengemudikan kendaraan pada daerah banjir, tinggalkan mobil/kendaraan lain dan berpindahlah ke dataran yang lebih tinggi.
D. PROSEDUR EVAKUASI BENCANA NON ALAM – KEBAKARAN
1. Merangkak lebih rendah agar terhindar dari asap menuju pintu keluar, lakukan pemberitahuan kepada seluruh pegawai untuk tetap merunduk ke dekat lantai ketika menyelamatkan diri menuju jalan keluar. 2. Ketika alarm asap berbunyi segera keluar, jika ada asap yang menghalangi segera cari jalan lain. 3. Jika terpaksa harus menerobos asap, berjalan atau merangkak di bawah asap menuju jalan keluar. 4. Upayakan untuk menutup mulut/bernapas pendek dan menajamkan intuisi untuk mencari jalan keluar dengan mata tertutup, untuk menghindari tercekik asap. 5. Sebelum membuka pintu, sentuhlah dengan hati-hati gagang pintu dan pintu. Jika terasa panas, carilah jalan keluar lain. 6. Jika ada asap masuk melalui pintu, biarkan pintu itu tetap tertutup dan gunakan jalan keluar lain. 7. Bukalah pintu secara perlahan dan bersiap untuk menutupnya jika muncul asap atau api yang muncul tiba-tiba. 8. Jika jalan keluar harus melewati api, tutup kepala dan badan dengan kain/ selimut basah. 9. Jika anda tidak dapat keluar, tutuplah pintu, tutupi ventilasi dan sela-sela pintu dengan pakaian atau lakban untuk mencegah masuknya asap. 10. Jika berada di lantai tinggi, upayakan naik ke atap gedung menggunakan tangga darurat agar tidak tercekik asap. 11. Jika pakaian terbakar, segeralah berhenti, tiarap dan berguling-guling sampai api padam sambil menutup wajah dengan kedua tangan. Jika tidak dapat melakukan hal tersebut, segera padamkan api dengan selimut. 12. Jika terjebak dalam kebakaran dan tidak bisa bergerak, jangan berteriak tetapi ketuklah benda di sekitar. 13. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas yang dimiliki. 14. Hubungi petugas atau pemadam kebakaran dan sampaikan posisi anda serta berikan sinyal atau isyarat dengan senter atau pakaian anda melalui jendela. 15. Apabila anda melihat kebakaran segera hubungi pemadam kebakaran, sampaikan ke petugas pemadam lokasi kejadian kebakaran. 16. Jangan lakukan: a. berbalik arah dari jalur evakuasi karena bisa bertabrakan dengan penghuni gedung lain serta menghambat evakuasi, b. menyentuh kabel listrik atau berbagai benda yang dapat menjadi sumber listrik karena berbahaya, c. menggunakan elevator, karena berisiko terjebak di dalam, d. bagi wanita, menggunakan hak tinggi menyulitkan langkah, dan menggunakan karena berpotensi terbakar.
E. PROSEDUR EVAKUASI BENCANA SOSIAL – KERUSUHAN
1. Hindari kumpulan kelompok yang sedang melakukan kegiatan demo, karena kegiatan tersebut akan memicu terjadinya kerusuhan. 2. Apabila melihat terjadinya kerusuhan sosial atau tindak kekerasan antar kelompok, segera menyelamatkan diri ke area yang aman, dan hubungi pihak yang berwajib (Kepolisian). 3. Apabila telah terdapat korban, selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas yang dimiliki. 4. Jangan melintas/mengemudi/melakukan aktivitas apapun di dekat area kerusuhan. F. PROSEDUR EVAKUASI BENCANA NON ALAM – GANGGUAN KABUT 1. Segera tutup semua jendela, pintu dan sumber ventilasi, seperti ventilasi cerobong asap atau tungku 2. Menggunakan masker ketika berkegiatan di luar ruangan 3. Perbanyak asupan air putih untuk membantu mengatasi dehidrasi 4. Selalu menutup wadah makanan dan minuman 5. Pastikan untuk mencuci bersih semua makanan yang akan dikonsumsi atau olah, terutama buah dan sayur yang akan dikonsumsi 6. Memindahkan seluruh pegawai ke kota/kabupaten lainnya yang lebih aman dari gangguan kabut
G. PROSEDUR EVAKUASI BENCANA ALAM – BANJIR BANDANG
1. Perintahkan semua pegawai berpindah ke lantai yang lebih tinggi atau keluarlah menuju dataran yang lebih tinggi dan aman. 2. Jika memungkinkan dan tidak membahayakan keselamatan jiwa, matikan listrik di dalam gedung melalui saklar utama kemudian lepaskan semua peralatan listrik yang masih terpasang, atau hubungi PLN untuk mematikan listrik di wilayah terdampak. 3. Jika masih memungkinkan lagi, pastikan peralatan, aset-aset strategis kantor, dan dokumen penting lainnya dipindahkan ke tempat aman atau tempat yang lebih tinggi. 4. Jika terpaksa berjalan dalam air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk memastikan kedalaman air di depan anda. 5. Jika terjebak di banjir atau di dalam bangunan sebisa mungkin mengambil benda yang mengapung agar tidak tenggelam, dan sebisa mungkin mintalah pertolongan. 6. Segera hubungi instansi atau pihak berwenang, misalnya, SAR Nasional, BNPB, atau BPBD. 7. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas yang dimiliki. 8. Jangan lakukan: a. berjalan di dekat saluran air sebab berisiko terseret arus banjir, b. berada di dekat pohon/tiang/bangunan yang berpotensi roboh, c. menyentuh kabel listrik atau berbagai benda yang dapat menjadi sumber listrik terutama dalam kondisi berdiri dalam air, d. mengemudikan kendaraan pada daerah banjir, tinggalkan mobil/kendaraan lain dan berpindahlah ke dataran yang lebih tinggi. Lantai 1 KPP Pratama Maros Lantai 2 KPP Pratama Maros Peta Kantor dan Area Sekitar