Anda di halaman 1dari 7

HASIL KEPUTUSAN MUSYAWARAH KERJA WILAYAH I NASYIATUL AISYIYAH

JAWA TIMUR
PERIODE 2016-2022
BOJONEGORO, 11 November 2019

KRITERIA
PIMPINAN NASYIATUL AISYIYAH KABUPATEN MALANG
A. Landasan
1. Pasal 5 AD tentang Tujuan Organisasi
Tujuan Organisasi ini adalah terbentuknya putri Islam yang berarti bagi keluarga, bangsa, dan
agama menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
2. Pasal 7 AD dan Pasal 4 ART tentang Keanggotaan Organisasi: Anggota organisasi adalah putri
Islam, warga negara Indonesia yang berumur 17-40 tahun, menyetujui tujuan organisasi, serta
bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha organisasi
3. Pasal 15 AD tentang Pimpinan Daerah
1) Pimpinan Daerah memimpin organisasi dalam Daerahnya serta melaksanakan kebijakan
Pimpinan Daerah diatasnya.
2) Pimpinan Daerah terdiri atas sekurang-kurangnya, 7 (tujuh) orang yang dipilih dan ditetapkan
oleh Musyawarah Daerah untuk satu masa jabatan, dari calon-calon yang diusulkan dalam
Musyawarah Daerah dan telah disetujui oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat
selanjútnya dimintakan ketetapan Pimpinan Wilayah
3) Ketua Pimpinan Daerah dipilih dan ditetapkan oelh Musyawarah Daerah dari atas dan antara usul
anggota Pimpinan, Daerah terpilih.
4) Anggota Pimpinan Daerah sekurang-kurangnya telah menjadi anggota aktif Nasyiatul Aisyiyah
setingkat Ranting atau Angkatan Muda Muhammadiyah setingkat cabang selama satu periode
5) Apablia dipandang peru, Pimpinan Daerah dapat menambah anggotanya dengan ketentuan :
a. Anggota tambaha disahkan dalam Sidang Pleno Pimpinan Daerah
b. Mendapat persetujuan Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat
c. Dimintakan ketetapan Pimpinan Wilayah
4. Pasal 35 ART tentang Ketentuan Anggota Pimpinan Daerah
1) Anggota Pimpinan daerah berdomisili di kedudukan kantor Pimpinan Daerah.
2) Ketua Pimpinan daerah yang tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan tetap, oleh
Pimpinan Daerah diusulkan calon penggantinya kepada Musyawarah Kerja Daerah. Selama
menunggu ketetapan Musyawarah Daerah, Ketua Pimpinan daerah dijabat oleh Wakil Ketua
atas Keputusan Pimpinan Daerah.
3) Anggota Pimpinan Daerah yang tidak dapat menjalankan tugas karena berhalangan tetap, oleh
Pimpinan Daerah diusulkan calon penggantinya pada Rapat Pleno.
4) Keputusan Pimpinan Daerah berkaitan dengan penggantian anggota Pimpinan diberitahukan
kepada Pimpinan Cabang.
5. Pasal 42 ART tentang Syarat-syarat Calon Pimpinan
1) Telah menjadi anggota organisasi sekurang-kurangnya satu tahun.
2) Menjalankan ibadah/mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
3) Setia kepada asas, tujuan, dan perjuangan organisasi.
4) Berdedikasi dan loyal terhadap organisasi.
5) Mampu dan cakap menjalankan organisasi.
6) Dapat menjadi teladan yang baik dalam organisasi dan masyarakat.
7) Berpengalaman dalam organisasi.
8) Tidak merangkap pimpinan organisasi politik dan/atau organisasi lain yang sama amal usahanya
B. Kriteria Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah
Merujuk pada landasan di atas maka, setiap anggota yang memenuhi syarat dapat dicalonkan
menjadi Pimpinan Daerah Nasyiah adalah sebagai berikut:
1. Putri Islam Warga Negara Indonesia berusia 17-40 tahun
2. Sekurang-kurangnya telah berpengalaman memimpin Nasyiah setingkat Caþang atau AMM
3. Mengetahui tujuan organisasi serta bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha organisasi.
4. Menjalankan ibadah/mengamalkan ajaran Islam.
5. Setia kepada azas, tujuan, dan perjuangan organisasi.
6. Berdedikasi dan loyal terhadap organisasi.
7. Mampu dan cakap menjalankan tugas.
8. Dapat menjadi teladan yang baik dalam organisasi dan masyarakat.
9. Tidak merangkap jabatan sebagai pimpinan organisasi politik dan/atau organisasi lain yang amal
usahanya sama dengan Nasyiatul Aisyiyah.
10. Berdomisili di tempat kedudukan Pimpinan Daerah dan/atau sekitarnya.
11. Terdaftar menjadi anggota Muhammadiyah dán/atau Nasyiah.
C. Verifikasi Calon
1. Syarat Administrasi
a. Berusia 17-40 tahun yang dibuktikan dengan fotokopi KTP.
b. Sekurang-kurangnya telah berpengalaman memimpin Na-syiatul Aisyiyah setingkat Ranting atau
AMM tingkat Cabang selama satu periode, dengan melampirkan fotokopi SK Pimpinan.
c. Pernah mengikuti DANA I/ Cabang/TM II atau perkadeŕan ortom lain yang setara dibuktikan
dengan fotokopi syahadah.
d. Mengetahui tujuan organisasi serta bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha
organisasi.
e. Menjalankan ibadah/mengamalkan ajaran Islam.
f. Setia kepada azas, tujuan, dan perjuangan organisasi.
g. Berdedikasi dan loyal terhadaporganisasi.
h. Mampu dan cakap menjalankan tugas.
i. Dapat menjadi teladan yang baik dalam organisasi dan ma-syarakat.
j. Untuk poind,e, f, g, h, dan i dibuktikan dengan surat pernyataan bersedia menjalanakan tujuan
organisasi dan kese-diaan mengemban amanah untuk menjadi Pimpinan Daerah Nasyiatul
Aisyiyah Kabupaten Malang periode 2022-2026.
k. Tidak merangkap pompinan Organisasi politik dan/ atau organisasi lain yang amal usahanya
sama dengan Nasyiatul Aisyiyah, dibuktikan dengna surat pernyataan tidak menjadi pimpinan
partai politik dan/atau pelaksana harian organisasi lain
l. Berdomisili di temat keududkan Pimpinan Daerah dana tau sekitarnya dibuktikan dengan surat
pernyataan.
m. Terdaftar menjadi anggota Muhammadiyah dan/ atau Nasyiatul Aisyiyah dibuktikan dengan
fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTM atau KTNA).
2. Kecakapan Pendukung
a. Melampirkan Biodata
b. Melengkapi berkas pengalaman dalam organisasi, misalnya pengalaman di AMM/
Muhammadiyah
c. Melengkapi berkas pengalaman di luar organisassi, misalnya: publikasi ilmiah, karya buku,
keterampilan,, dll.
TATA TERTIB PEMILIHAN
PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH KABUPATEN MALANG
PERIODE 2022-2026

BAB I
PERGANTIAN PIMPINAN
Pasal 1
1. Pergantian Pimpinan Daearah Nasyiatul Aisyiyah dilakukan pada akhir masa jabatan melalui Musyawarah
Daerah / MUSYDA
2. Untuk memilih dibentuk Panitia Pemilihan (PANLIH)

Pasal 2
Tata Tertib Pemilihan
Tata tertib pemilihan adalah peraturan yang dibuat oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah dan telah disahkan
oleh Musyawarah Kerja Daerah yang mengatur proses pemilihan dari bakal calon, calon sementara, dan calon tetap
hingga terpilihnya anggota formatur dan ditetapkannya Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten
Malang

BAB II
PANITIAN PEMILIHAN
Pasal 3
Panitia pemilihan adalah kepanitiaan yang dibentuk oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Malang
untuk memimpin proses pemilihan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Malang periode 2022-2026.

Pasal 4
Status Panitia Pemilihan
1. Panitia pemilihan adalah bagian dari pengarah yang ditetapkan pada sidang pleno Pimpinan Daerah Nasyiatul
Aisyiyah Kabupaten Malang dan disahkan dalam sidang Musyawarah Kerja Daerah Nasyiatul Aisyiyah
Kabupaten Malang
2. Panitia Pemilihan diangkat untuk satu kali pemilihan.
3. Panitia Pemilihan bertanggungjawab kepada panitia pengarah atas ketertiban dan kelancaran jalannya
pemilihan.

Pasal 5
Tugas Panitia Pemilihan
1. Menjaring bakal calon yang diusulkan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah dan anggota Pimpinan
Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Malang
2. Menyeleksi secara administrasi bakal calon dan meminta kesanggupan bakal calon.
3. Menyusun Daftar Calon Sementara.
4. Mengajukan Surat Permohonan Rekomendasi kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang
untuk menetapkan Daftar Calon Sementara kepada Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Malang
5. Menetapkan Calon Sementara menjadi Calon Tetap pada Musyawarah Kerja Daerah
6. Memimpin proses pemilihan pada Musyawarah Daerah didampingi saksi dari peserta Musyawarah Daerah
yang ditunjuk.

Pasal 6
Syarat-syarat Panitia Pemilihan
1. Telah berpengalaman menjadi pimpinan.
2. Memiliki pengalaman dalam prosesi pemilihan.
3. Bersedia tidak dicalonkan menjadi calon Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Malang.
4. Taat kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nasyiatul Aisyiyah.
5. Mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

BAB III
TAHAP PENCALONAN

Pasal 7
Pengertian Calon
1. Bakal calon adalah anggota Nasyiatul Aisyiyah yang diusulkan oleh tiap-tiap PCNA se-Kabupaten Malang
dan anggota PDNA Kabupaten Malang yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan sebagai calon sementara.
2. Calon sementara adalah bakal calon yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi oleh Panitia
Pemilihan dan telah menyatakan kesediaan atas pencalonan dirinya.
3. Calon tetap adalah calon yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Daerah dari calon sementara yang
akan diajukan pada Musyawarah Kerja Daerah.
4. Jumlah calon tetap terpilih dari calon sementara sekurang-kurangnya 14 orang.

BAB IV
PROSEDUR PENCALONAN
Pasal 8
Pengajuan Calon
1. Setiap PDNA berhak mengusulkan calon sebanyak 7 (tujuh) orang yang telah disahkan oleh sidang PCNA
Setempat
2. Setiap anggota PDNA berhak mengusulkan calon sebanyak 7 (tujuh) orang.

Pasal 9
Prosedur Pengajuan dan Penerimaan Calon
1. Pengajuan calon ditulis pada blangko yang telah disediakan Panitia Pemilihan.
2. Blangko yang telah diisi diserahkan kepada Panitia Pemilihan dalam waktu yang telah ditentukan.
3. Panitia Pemilihan menerima dan menyusun nama-nama sesuai urutan tanggal pengembalian atau abjad.
4. Panitia pemilihan meneliti persyaratan calon tersebut sesuai ketentuan.
5. Panitia Pemilihan menyeleksi calon yang memenuhi syarat administrasi.
6. Panitia Pemilihan menyusun Daftar Calon Sementara.

BAB V
TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 10

1. Pemungutan suara dilakukan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.


2. Sistem pemilihan yang digunakan adalah pemilihan formatur.
3. Setiap peserta Musyawarah Daerah berhak atas satu suara.
4. Setiap peserta musyawarah memilih 7 (Tujuh) orang untuk menjadi anggota formatur.
5. Jika terjadi jumlah suara sama pada urutan ke 1-7maka dilakukan pemilihan ulang pada urutan tersebut
sehingga mencapai jumlah 7 (tujuh) orang terpilih.
6. Musyawarah Daerah menetapkan 7 (Tujuh) anggota formatur berdasarkan urutan suara terbanyak.
7. Ketua dipilih melalui rapat formatur.

Pasal 11
Hasil Pemilihan Formatur
1. Panitia Pemilihan menyerahkan hasil sidang formatur pada Panitia Pengarah.
2. Panitia Pengarah memimpin sidang pleno penetapan Ketua terpilih.
3. Pengesahan dan penetapan Ketua terpilih dilakukan dalam sidang pleno Musyawarah Wilayah

BAB IV
PENUTUP
Pasal 12

Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diserahkan sepenuhnya pada kebijakan Pimpinan Daerah
Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Malang.

Anda mungkin juga menyukai