Anda di halaman 1dari 43

Yustina Karunia Yosefina Uge Lawe,S.Si,M.Pd Maria Yuliana Kua,S.Pd,M.

Pd

BAHAN AJAR IPA


SUHU DAN KALOR

Pendidikan IPA KELAS

STKIP CITRA BAKTI VII


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmatnya penulis berhasil menyusun Bahan Ajar IPA Berbasis Budaya

Lokal untuk siswa SMP Kelas VII.

Bahan ajar ini dibuat untuk membantu siswa dan guru dalam proses

pembelajaran sehingga siswa bisa dengan mudah untuk memahami materi yang ada di

dalam bahan ajar tersebut. Di dalam bahan ajar ini juga, dilengkapi dengan latihan

soal dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang terdapat

dalam bahan ajar ini. Materi Yang akan kita bahas di dalam bahan ajar ini adalah

Suhu dan Kalor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu

dengan caranya masing-masing sehingga penyususnan bahan ajar ini dapat berjalan

dengan baik dan bisa menghasilkan sebuah bahan ajar ajar yang dapat berguna bagi

siswa SMP Khususnya siswa Kelas VII.

Penulis juga menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu saya meminta kritik, saran dan masukannya untuk menyempurnakan bahan
ajar ini, sehingga bahan ajar ini bisa digunakan kapan saja dan bisa bermanfaat bagi
orang lain.

Malanuza, Juli 2022

Penulis
PETUNJUK BAHAN AJAR

A. Petunjuk Umum

Untuk mempermudah dalam proses belajar, maka disediakan bahan ajar dalam

pembelajaran IPA dengan berbasis budaya lokal Ngada. Bahan ajar ini dibagi dalam

dua kegiatan belajar, dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Untuk

meningkatkan keefektifan pembelajaran, ada beberapa hal penting yang harus

diperhatikan, yaitu:

1. Diharapkan untuk mempelajari materi dari awal dan jangan lupa untuk

menyelesaikan setiap tugas yang diberikan pada masing-masing sub bab

2. Silahkan menyelesaikan soal-soal latihan, tugas diskusi atau juga soal tes

yang terdapat pada bahan ajar.


PETUNJUK BAHAN AJAR

B. Petunjuk Khusus

1. Terdapat dua bagian dalam bahan ajar

a) Kegiatan belajar 1, suhu yang akan membahan pengertian suhu,

thermometer dan jenis-jenis thermometer, penetapan suhu dalam skala

thermometer, pemuaian.

b) Kegiatan belajar 2, kalor yang akan membahas tentang fenomena kalor,

perpindahan kalor.

2. Bacalah terlebih dahulu KI, KD, Indikator dan tujuan pembelajaran

3. Bacalah materi dalam bahan ajar ini secara berurutan

4. Silahkan laporkan ke guru jika terdapat istilah yang sulit kalian pahami dalam

bahan ajar ini

5. Pada bahan ajar ini tersedia juga glosarium untuk membantu kalian

mendapatkan informasi terkait istilah-istilah asing.


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

KI KD
3. Memahami pengetahuan 3.4 Menganalisis konsep suhu,
(factual, konseptual, dan prosedural) pemuaian, kalor, perpindahan kalor,
berdasarkan rasa ingin tahunya dan penerapanya dalam kehidupan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, sehari-hari termasuk mekanisme
seni, budaya, terkait fenomena dan menjaga kestabilan suhu tubuh pada
kejadian tampak mata manusia dan hewan

4. Mencoba, mengolah dan menyaji 4.4 Mlakukan percobaan untuk


dalam ranah konkret (menggunakan, menyelidiki pengaruh kalor terhadap
mengurai, merangkai, memodifikasi suhu dan wujud benda serta
dan membuat) dan ranah abstrak perpindahan kalor
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang /teori
INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Indikator Tujuan Pembelajaran


1. Menjelaskan defenisi suhu 1. Melalui pembelajaran menggunakan
2. Menjelaskan berbagai jenis bahan ajar IPA berbasis budaya lokal
termometer siswa mampu menjelaskan pengertian
3. Menentukan skala suhu suhu dengan tepat
dengan melakukan 2. Melalui pembelajaran menggunakan
pengukuran suhu dengan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal
menggunakan termometer siswa mampu menjelaskan berbagai
4. Menjelaskan perubahan jenis termometer dengan tepat
akibat suhu 3. Melalui pembelajaran menggunakan
5. Menjelaskan pengertian bahan ajar IPA berbasis budaya lokal
kalor siswa mampu menentukan skala suhu
6. Menjelaskan pengaruh kalor dengan tepat
terhadap wujut benda 4. Melalui pembelajaran
7. Menjelaskan perpindahan menggunakanbahan ajar IPA berbasis
kalor secara konduksi, budaya lokal siswa mampu menjelaskan
konveksi dan radiasi perubahan akibat suhu dengan tepat
5. Melalui pembelajaran menggunakan
bahan ajar IPA berbasis budaya lokal
siswa mampu menjelaskan pengertian
kalor
6. Melalui pembelajaran menggunakan
bahan ajar IPA berbasis budaya lokal
siswa mampu menjelaskan pengaruh
kalor terhadap wujut benda
7. Melalui pembelajaran menggunakan
bahan ajar IPA berbasis budaya lokal
siswa mampu menjelaskan perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi dan
radiasi
KEGIATAN BELAJAR 1

SUHU

Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal

siswa mampu menjelaskan pengertian suhu dengan tepat.

2. Melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal

siswa mampu menjelaskan berbagai jenis termometer dengan tepat

3. Melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal

siswa mampu menentukan skala suhu dengan tepat

4. Melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal

siswa mampu menjelaskan perubahan akibat suhu dengan tepat.


Kabupaten Ngada termasuk daerah dataran

tinggi yang bersuhu dingin. Di Ka bupaten Ngada

banyak ditumbuhi pohon cengkeh, pohon moke

(aren) dan tanaman labu siam (labu jepang).

Untuk daerah degan suhu yang panas, tumbuhan

di atas jarang ditemui. Nira dari moke digunakan

sebagai minuman tradisional masyarakat Ngada. Moke digunakan dalam acara-acara

besar seperti acara reba. Masyarakat setempat menyebut dengan istilah tua bhara.

Minuman tradisional ini diproses secara tradisional. Pembuatan moke biasa dilakukan

di kebun dengan menggunakan wadah-wadah tradisonal seperti periuk tanah.

Proses pembuatan moke dilakukan dalam dua tahap yaitu memasak dan

menyuling. Proses masak dan menyuling ini menggunakan peralatan-peralatan

tradisonal yang dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu tungku api, periuk tanah, dan

rangkaian bambu. Tungku api berfungsi sebagai tempat pembakaran nira, periuk

tanah berfungsi sebagai wadah untuk memasak nira, dan rangkain bambu sebagai

wadah pengembunan. Untuk membuat rangkaian bambu dibutuhkan bambu yang

berukuran besar.

Rangkaian bambu dipasang dari mulut periuk tanah, kemudian disambung

dengan bambu yang berukuran kecil kemudian diarahkan menuju tempat

penampungan moke yang dihasilkan. Sebelum disambung, bambu tersebut dilubangi

agar bisa mengalirkan penguapan nira yang akan menjadi moke. Semakin panjang

rangkaian bambu, maka semakin bagus pula kualitas mokenya.


1. PENGERTIAN SUHU

Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk melangsungkan


0 0
pertumbuhan dan perkembangan dengan baik. Suhu normal ruangan 26 c-27 c, suhu
0
normal untuk tubuh 36 c. Pada suhu ini makhluk hidup dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Gambar tersebut
merupakan proses penyulingan moke. Dalam proses penyulingan ini juga memerlukan
suhu yang optimal sehingga bisa menghasilkan kadar moke yang lebih baik. Suhu
merupakan ukuran derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu sebuah benda adalah
tingkat (derajat) panas suatu benda.

Benda yang panas mempunyai derajat panas lebih

tinggi dari pada benda yang dingin. Dalam kehidupan

sehari-hari untuk mengukur suhu cenderung

menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya

perkembangan teknologi maka diciptakan termometer

untuk mengukur suhu dengan valid.

Suhu akan memperlihatkan suatu derajat panas benda, dimana semakin tinggi

suhu benda, maka semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu

menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Pada setiap atom dalam benda

masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan ataupun gerak di lokasi

getaran. Makin tinggi energi atom-atom penyusun benda, maka semakin tinggi suhu

benda tersebut. Suhu juga dapat disebut sebagai temperature yang diukur dengan

alat bernama Termometer. Ada empat jenis Termometer yang paling dikenal yaitu

Celsius, Farenheit, Reamur, dan juga Kelvin.


Berikut kita akan melakukan percobaan tentang suhu. Dengan tujuannya adalah

untuk mengetahui perbedaan suhu. Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam

percobaan ini yaitu:

1. Alat :

 Termometer

 3 gelas

2. Bahan :

 Kopi arabika Ngada

 Gula

 Air (panas, dingin, dan hangat)

Petunjuk :

1. Siapkan alat dan bahan

2. Buatlah kopi dengan menggunakan air panas, dingin dan hangat.

3. Celupkan termometer ke dalam masing-masing gelas yang sudah berisi kopi.

4. Amati angka dan isilah tabel di bawah ini

A (kopi B (kopi hangat) C (kopi dingin)


panas)

5. Berdasarkan tabel yang telah dilengkapi, buatlah kesimpulan dengan bahasa


sederhana menurut pemahaman kalian mengenai perbedaan suhu.
Kolom Jawaban!
No Suhu Gelas A Suhu Gelas B Suhu Gelas C
(kopi panas ) (kopi hangat ) (kopi dingin)

1
2
3
Kesimpulan:…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………...
2. MACAM-MACAM TERMOMETER

Proses penyulingan dan penakaran kadar alkohol juga sudah diatur dengan

menggunakan alat pengukur yang sudah ada yaitu sejenis gelas termometer. Bahan

dasar moke juga bisa diproduksi dengan kadar alkohol mencapai 75% yang dapat

digunakan untuk kepentingan medis seperti untuk mencuci tangan, membersihkan

kuman, luka bakar dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564-

1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu

kosong yang dilengkapi dengan pipa panang dengan ujung pipa terbuka. Prinsip

kerja thermometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam

labu. Tetapi di masa ini thermometer yang sering digunakan terbuat dari bahan

cair misalnya raksa dan alkohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair

ketika terjadi peningkatan suhu benda. Raksa digunakan sebagai pengisi

termometer karena raksa mempunyai keunggulan sebagai berikut:

1. Raksa adalah penghantar panas yang baik

2. Pemuaianya teratur

3. Titik didihnya tinggi

4. Warnanya mengkilap

5. Tidak membahasi dinding

1. Titik bekunya rendah

2. Harganya murah

3. Pemuaian 6 kali lebih besar dari raksa sehingga pengukuran mudah

diamati.
Berikut adalah jenis-jenis termometer yang digunakan dalam kehidupan sehari hari.

1. Termometer laboratorium
0 0
Bentuknya panjang dengan skala dari -10 C sampai 110 C. Termometer ini
menggunakan cairan raksa atau

alcohol. Jika cairan bertambah panas

maka raksa atau alcohol akan memuai

sehinggga skalanya bertambah

Sumber: Belajar Kemdikbud (semakin tinggi suhu maka


semakin naik pula skala air raksanya). Agar thermometer sensitive terhadap suhu, maka
ukuran pipa harus diperkecil (pipa kapiler) dan agar memungkinkan dibuat dari

bahan yang konduktor peka terhadap perubahan suhu maka dinding thermometer

(reservior) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang

konduktor (bahan yang dapat menghantarkan energi listrik maupun energi kalor,

baik berupa zat padat, cair atau gas dengan baik).

2. Termometer Klinis

Termometer ini khusu digunakan untuk mendiagnosa uatu penyakit dan

biasanya diisi dengan air raksa atau alcohol. Termometer ini mempunyai lekukan

sempit di atas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga kesetabilan suhu yang

ditunjukkan setelah dilakukan pengukuran tidak berubah setelah termometer

diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer

0 0
ini adalah 35 C sampai 42 C.
Sumber : brainly
3. Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu

pada suatu ruangan. Pada dasarnya termometer ini

sama dengan termometer yang lainnya. Namun

termometer ruangan ini, skalanya berbeda dengan

termometer lainnya. Skala termometer ini antara -


0 0 Sumber : elevenia
50 C sampai 50 C.

4. Termometer Bimetal

Bimetal adalah alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien

muai panjangnya atau yang berbeda

kecepatan pemuaiannya, direkatkan menjadi

satu.

Sumber: seputarilmu.com
5. Termometer Kristal Cair

Termometer Kristal cair

atau disebut juga thermometer

kening (forehead termometer )

adalah salah satu hasil kemajuan

teknologi dalam pengukuran suhu Sumber: belajar kemendikbud

badan manusia. Termometer Kristal cair menggunakan zat Kristal cair yang

bersifat cair dan padat sebagai indikator suhu.


Termometer ini dapat berubah warna akibat factor suhu, tekanan, aliran

listrik, medan magnet, dan persentuhan bahan kimia. Secara kualitatif kita bisa

melihat bahwa suhu merupakan sensasi dingin atau hangatnya suatu benda yang

dirasakan saat menyentuhnya, dengan ini kita bisa mengetahuinya dengan memakai

termometer. Suhu bisa diukur dengan memakai termometer yang berisi air raksa
atau alcohol. Kata termometer tersebut diambil dari dua kata yakni „‟thermo” yang

artinya “panas” dan meter yang artinya “mengukur”.

3. SKALA SUHU

Nilai derajad sebuah suhu dapat diatur kedalam empat jenis skala suhu yaitu,

Celsius (C), Farenheit (F), Reamur (R), dan Kelvin (K). Adapun skala suhu yang akan

didasarkan pada dua titik tepat, yaitu titik tetap bawah dan titk tetap atas. Titik

bawah menandakan titik beku, sementara titik atas menunjukan titik didih. Kedua

titik tersebut dalam setiap jenis skala suhu dinyatakan sebagai berikut.

a) Skala suhu Celsius memiliki titik bawah 0 derajad Celsius, dan titik atas

sebesar 100 derajad Celsius.

b) Skala suhu Farenheit memiliki titik bawah sebesar 32 derajat Farenheit

dan memiliki titik atas sebesar 212 derajad Farenheit.

c) Adapun skala Reamur mempunyai titik bawah sebesar 0 derajat Reamur,

dan titik atas sebesar 80 derajat Reamur.

d) Skala Kelvin memiliki titik bawah sebesar 273 dan titik atas sebesar 373.

Kesimpulannya perbandingan antara keempat suhu diatas adalah sebagai berikut:

C:R:F:K=100:80:180:100C:R:F:K=5:4:9:5
4. PERUBAHAN AKIBAT SUHU

Selama ini kita berpikir bahwa orang yang meminum alkohol bertujuan untuk

menghangatkan tubuh. Hal ini juga seringkali terlihat dari pipi orang yang sedang
‟mabuk‟ biasanya menjadi merah, dan mengeluarkan keringat yang cukup banyak.

Salah satu efek samping dari konsumsi alkohol adalah sifat alkohol yang

merupakan vasodilator atau pelebur pembuluh darah. Alkohol itu sendiri akan

menyebabkan pembuluh darah dikulit membesar, dan darah lebih banyak mengalir

dari inti ke permukaan kulit. Hal inilah yang membuat tubuh kita menjadi hangat

setelah minum alkohol, karena pembuluh darah ikut mendistribusikan panas tubuh

dengan baik. Jadi, sebenarnya alkohol sama sekali tidak mengubah suhu tubuh.

Suhu inti tubuh kita adalah 37 derajat Celsius, dan sebagian besar panas

tubuh kita dihasilkan oleh metabolisme tubuh kita. Kulit kita pun dibanjiri oleh

reseptor sensorik yang menjadi acuan perubahan temperatur yang kalian rasakan

sehari-hari. Sehingga jika kalian minum alkohol dan distribusi darah membanjir

reseptor tersebut dengan perubahan suhu, reseptor tersebut akan mengirim


sinyal keotak kalian sehingga kalian menjadi „kepanasan‟. Meski hal ini membuat

minuman alkohol menjadi nyaman dikala temperatur luar sedang dingin, hal ini bisa

cukup berbahaya. Pasalnya, kecendrungan alami dari tubuh adalah jika tubuh

mendeteksi temperatur dingin dari luar, pembuluh darah justru akan menyempit

karena tubuh akan memprioritaskan organ vital dalam tubuh untuk dibanjiri darah

agar tetap hangat.


Meminum alkohol pada saat suhu dingin justru akan membalik proses ini, organ

vital kalian tidak bisa dilndungi dari temperatur dingin. Hal ini akan semakin parah

karena ketika meminum alkohol, otak akan berpikir bahwa tubuh kita dalam keadaan

panas, dan keringat akan keluar padahal udara sedang dingin. Padahal mekanisme

berkeringat seharusnya terjadi untuk menurunkan suhu tubuh. Tubuh akan menjadi

lebih kacau karena di udara dingin tubuh kalian justru suhunya akan turun.

1. Pemuaian Zat Padat

Partikel-partikel zat padat selalu bergerk (bergetar). Jika zat padat

tambahan energi gerakan partikel makin cepat sehingga memerlukan ruangan

antara partikel yang lebih besar. Jarak antara partikel makin besar, zat padat itu

mulai memuai, bertambah panjang, bertambah luas, dan akhirnya volume

bertambah. Contoh yang sering kita temui dalah pada saat menuangkan air panas

ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini terjadi karena

pemuaian yang tidak merata pada gelas tersebut. Adapun macam-macam jenis

pemuaian adalah sebagai berikut:

a) Pemuaian panjang

Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena

menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil

dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal

dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja

adalah kawat kecil dan kabel listrik.


Rumus yang digunakan untuk menentukan panjang akhir pada pemuaian

panjang adalah:

Keterangan :
L= Panjang akhir (m)
L0= Panjang mula-mula (m)
ΔL= Pertambahan panjang (m)
α = koefisien muai panjang
0 0
(/ C) Δt = kenaikan suhu ( C)

b. Pemuaian luas

Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima

kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar

sedangan tebalnnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang

mempunyai pemuaian luas adalah jendela kaca rumah. Pada saat udara dingin kaca

menysut karena koefisien muai kaca lebh besar dari pada koefisien muai kayu. Jika

suhu meningkat maka kaca akan memuai lebi besar dari pada kayu kusen sehingga

kaca akan terlihat terpasang dengan rapat pada kusen kayu tersebut. Rumus yang

digunakan untuk menentukan luas akhir pemuaian luas adalah:

Keterangan:
2
A= Luas akhir (m )
2
A0= Luas mula-mula (m )
0
β= Koefisien muai luas zat (/ C)
0
Δt= kenaikan suhu ( C)

c. Pemuaian volume

Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena

menerima kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran

panjang, lebar, dan tebal.


Volume merupakan bentuk lain dari panang dalam 3 dimensi karena itu untuk

menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.

Keterangan:

Q = banyaknya kalor (J)


m = Massa (Kg)
0
c = Kalor jenis benda (J/Kg C)
0
ΔT = Perubahan suhu ( C)

2. Pemuaian zat cair

Zat cair memiliki sifat utama yaitu menyesuaikan dengan bentuk wadahnya.

Oleh sebab itu pemuaian zat cair tidak melibatkan muai panjang maupun muai luas,

tetapi hanya dikenal sebagai muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi

suhu yang diberikan pada zat cair, maka semakin besar muai volumenya. Contoh

pemuaian zat cairnya adalah pada raksa atau alkohol pada thermometer.

3. Pemuaian zat gas

Pemuaian zat gas adalah adalah pemuaian yang terjadi pada zat yang

berwujud gas ketika suhunya mengalami peningkatan dan akan mengalami

penyusutan apabila suhunya turun. Zat gas tidak mengalami pemuaian panjang dan

luas, tapi seperti halnya air dan gas juga hanya mengalami pemuaian volume.

Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui pemuaian volume pada

gas yaitu:

V = V-o (1+y.Δl)

contoh pemuaian zat gas adalah pada ban kendaraan, pada saat mengisi ban

mobil/motor/sepeda tidak boleh terlalu penuh karena udara akan memuai saat

panas maka ban mobil dapat meledak.


TUGAS

Hitunglah skala suhu berikut ini!

1. Suatu hari Vero mengukur suhu udara di Bajawa menggunakan termometer.


0
Dengan hasilnya menunjukan nila i 25 C. Lalu Vero ingin mengabarkan suhu
o
tersebut kepada temannya Leni di Aimere (standar suhu Aimere adalah F).
Agar mudah dipahami oleh temannya tersebut, Vero memutuskan untuk
melakukan konversi suhu udara. Hitunglah berapa derajat suhu udara disekitar
0
Vero dalam ukuran F!
2. Seorang anak bernama Bento memasak air dalam panci sehingga suhunya
0
menjadi 373 K. Jika air Bento di ukur dalam skala Celsius, maka hasilnya akan
menunjukan nilai?
o
3. Suhu udara pada pagi hari di Wolobobo menunjukkan nilai 20 C. Tentukan
berapakah suhu udara ketika diukur dalam skala Reamuer?
RANGKUMAN

1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dan dinginnya suatu

benda.

2. Alat ukur suhu adalah termometer

3. Terdapat 4 skala thermometer yaitu, Celsius, reamur, farenheit dan Kelvin.

4. Kelvin merupakan satuan internasional untuk suhu

5. Pemuaian adalah peristiwa yang diakibatkan karena adanya suhu tinggi

6. Zat yang dapat memuai ada 3 yaitu zat padat, cair dan gas

7. Pemuaian zat padat dapat terjadi pada panjang, luas, dan volume.
TES FORMATIF 1

0
1. Pada termometer Celsius, titik didih air adalah 100 C. Nilai titik didih
tersebut pada termometer farenheit adalah……
0
a. 212 F
0
b. 180 F
0
c. 132 F
0
d. 32 F
2. Sebuah keping bimetal terbuat dari logam kuningan dan besi. Jika angka

muai penjang kuningan lebih besar daripada besi, maka ketika bimetal

dipanaskan akan menjadi….

a. Membengkok kearah kiri

b. Membengkok kearah kuningan

c. Tetap lurus

d. Menyusut

3. Suatu hari Wati mengukur suhu udara di daerah Mataloko, ia mendapatkan


0
hasilnya adalah 20 R. Berapa derajatkah suhu di Mataloko ketika diukur
menggunakan skala Kelvin......
0
a. 130 K
0
b. 273 K
0
c. 77 K
0
d. 298 K
4. Suhu suatu zat dapat diukur dengan menggunakan….

a. Barometer

b. Thermometer

c. Higrometer

d. Manometer

5. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar
0
50 C?........

a. 0,6 cm

b. 0,9 cm

c. 6,0 cm

d. 9,6 cm
KEGIATAN BELAJAR 2

KALOR

Tujuan pembelajaran

1. Melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal

siswa mampu menjelaskan pengertian kalor dengan tepat

2. Melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal

siswa mampu menjelaskan pengaruh kalor terhadap wujud benda dengan

tepat

3. Melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar IPA berbasis budaya lokal

siswa mampu menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan

radiasi dengan tepat


1. PENGERTIAN KALOR

Kalor adalah salah satu bentuk energi

yang berpindah dari suatu tempat ketempat

lain karena perbedaan suhu. Menurut sistem

satuan internasional (SI), satuan untuk

energi kalor adalah joule (j). namun, pada

kehidupan sehari-hari masih ditemukan

sistem satuan lainnya yaitu kalori (kal) atau

kilokalori (kkal) kalori (kal) merupakan satuan

kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan

makanan. Hubungan satuan kalori dengan joule adalah.

1 kal = 4,2 j atau =0,24 kal

Kalor yang diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor

diberikan kepada air, maka suhu air akan bertambah. Makin banyak kalor yang

diberikan maka semakin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor tersebur

diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Kalor yang diperlukan untuk menaikan

suhu benda akan dipengaruhi oleh jenis benda. Besaran yang digunakan untuk

menunjukkan kalor jenis adalah sebagai berikut.


Kalor Jenis Beberapa Bahan [J/(kg.K)]

Air 4184
Alkohol 2450
Aluminium 920
Karbon (grafit) 710
Pasir 664
Besi 450
Tembaga 380
Perak 235

Q=m.c.ΔT

Keterangan:

Q = banyaknya kalor (J)

m = Massa (Kg)
0
c = Kalor jenis benda (J/Kg C)
0
ΔT = Perubahan suhu ( C)
2. PENGARUH KALOR TERHADAP WUJUD BENDA

Gambar. Proses perubahan wujut benda


Sumber: kependidikan.com

Proses perubahan wujut tersebut dibagi menjadi 2, yaitu memerlukan atau

melepaskan kalor.

1. Perubahan wujut zat yang memerlukan kalor (menyerap kalor)

a. Mencair

b. Menguap

2. Menyublim Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor

a. Membeku

b. Mengkristal

c. Mengembun
Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten. Kalor laten adalah yang

dibutuhkan dalam setiap satuan massa zat untuk mengubah wujutnya tanpa

mengalami perubahan suhu. Besarnya energi kalor (Q) yang dibutuhkan untuk

mengubah wujud zat berbanding lurus dengan massa benda (m) dan kalor laten (L).

Kalor
Q=mxu embun
penguapan/peng
Kalor Laten

Q=mxL
Kalor lebur/beku

Keterangan :

Q= Kalor yang dibutuhkan/dilepaskan untuk berubah wujud (J)

m= Massa zat yang berubah wujud (kg)

L= Kalor lebur atau kalor beku (J/Kg)

U= Kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)


1. Tujuan percobaan: menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi.

2. Alat dan Bahan:

a. Sendok

b. Mentega

c. Lilin

d. Korek api

e. Stopwatch

3. Langkah Kerja

a. Siapkan alat dan bahan

b. Bakarlah ujung lilin dengan korek api.

c. Letakn mentega secukupnya pada sendok bagian dalam

d. Panaskan sendok tersebut di atas api, pastikan senduk bersentuhan

dengan api

e. Tunggu hingga 5 menit

f. Lihatlah apa yang terjadi, kemudian tulislah di tabel hasil

pengamatannnya.
NO Perlakuan (kondisi mentega)
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan

4. Diskusi
a) Mengapa mentega tersebut dapat berubah wujud?

b) Perpindahan kalor secara apakah yang dilakukan pada rangkaian percobaan

tersebut?

5.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. PERPINDAHAN KALOR

Kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu

rendah. Kalor berpindah melalui tiga cara yaitu, konduksi, konveksi dan radiasi.

1. Konduksi/Hantaran (Conduction)

Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu

tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair dan

gas) atau antar medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara

langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar menurut teori

kinetic. Suhu elemen suatu zat sebanding dengan energi kinetic rata-rata molekul

yang membentuk elemen itu. Energi yang dimiliki oleh oleh suatu elemen zat yang

disebabkan oleh kecepatan dan posisi relative molekul-molekulnya disebut energi

dalam. Perpindahan energi tersebut dapat berlangsung dengan tumbukan elastis

(elastic impact), misalnya dalam fluida atau dengan pembaruan (difusi/difusion)

electron-elektron yang bergerak secara cepat dari daerah yang bersuhu tinggi ke

daerah yang bersuhu lebih rendah (misalnya logam). Konduksi merupakan satu-

satunya mekanisme dimana panas dapat mengalir dalam zat padat yang tidak

tembus cahaya.
2. Konveksi/Ilian (Convection)

Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi

panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting

sebagai mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat, cairan atau

gas. Perpindahan panas secara konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas

(free convection) dan konveksi paksa (forced convection) menurut cara

mengegrakkan alirannya. Bila gerakan mencampur berlangsung semata-mata

sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh gradient suhu,

maka disebut konveksi bebas atau alamiah (natural) . Bila gerakan mencampur

disebabkan oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas, maka prosesnya

disebut konveksi paksa.

Keefektifan perpindahan panas dengan cara konveksi tergantung sebagian

besarnya pada gerakan mencampur fluida, akibatnya studi perpindahan panas

konveksi didasarkan pada pengetahuan tentang ciri-ciri aliran fluida.

3.Radiasi/Pancaran (Radiation)

Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke

benda yang bersuhu rendah, bila benda-benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan

bila terdapat ruang hampa diantara benda-benda tersebut.

Semua benda memancarkan panas radiasi secara terus menerus. Intensitas

pancaran tergantung pada suhu dan sifat permukaan. Energi radiasi bergerak

dengan kecepatan cahaya (3x10 m/s) dan gejala-gejalanya menyerupai 8 radiasi

cahaya. Menurut teori elektromagnetik, radiasi cahaya dan radiasi termal hanya

berbeda dalam panjang gelombang masing-masing.


RANGKUMAN

1. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda
saling bersentuhan.

2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
0
g zat sebesar 1 C.
3. Kalor dapat berpindah dengan 3 cara yaitu:

a) Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai

perpindahan partikel zat

b) Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai

perpindahan partikel zat tersebut

c) Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.

4. Zat dapat berubah wujud apabila:

a) Perubahan wujut zat yang memerlukan kalor yang mencair, menguap,

dan menyublim

b) Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor yang membeku,

mengembun, dan menghamblur.


TES FORMATIF 2

1. Bau moke arak ketika dilakukan proses penyulingan, hal ini menunjukkan

terjadinya perubahan wujud dari zat cair menjadi ……….

a. Padat

b. Gas

c. Es

d. Embun
0
2. Moke bermasaa 600 gram berada pada suhu 20 C dipanasi hingga mendidih.
0
Jika kalor jenis moke adalah 4200 j/kg C, tentukan jumlah kalor yang
diperlukan dalam satuan joule ………….S

a. 37.600 j

b. 35.000 j

c. 33.600 j

d. 36.300 j

3. Seorang tukang las pagar besi menaikkan suhu sebatang besi yang massanya
0 0
10 kg dari 20 C menjadi 100 C, Jika kalor
0
jenis besi adalah 450 J/kg C. Berapa
besarkah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu sebatang besi tersebut?

a. 360 Kj

b. 100 Kj

c. 250 Kj

d. 200 Kj
0
4. Es bermassa 250 gram bersuhu -5 C dipanasi hingga melebur menjadi air
0 0
bersuhu 0 C. Jika kalor jenis es 0,5 kal/gr C, dan kalor lebur es adalah 80
kal/gr, tentukan kalor yang diperlukan untuk proses tersebut

a. 625 kalori

b. 20.000 kalori

c. 20.625 kalori

d. 19.375 kalori

5. Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut……

a. Membeku

b. Mencair

c. Menguap

d. Mengembun
TES AKHIR

1. Ketika kita berada di Kota Bajawa dengan suhu lingkungannya dingin,

bagaimanakah cara tubuh untuk menaikan suhu tubuh ……….

a. Mengeluarkan keringat

b. Menurunkan metabolisme

c. Menggigil

d. Demam
0
2. Suhu suatu zat diukur oleh termometer Reamur adalah 60 R. Apabila
diukur dengan termometer Celsius, menunjukkan suhu…….
0
a. 28 C
0
b. 48 C
0
c. 75 C
0
d. 80 C
3. Perhatikan diagram di bawah ini!

1 3
PADAT CAIR PADAT

2 4

Perubahan wujud yang membutuhkan atau menerima kalor sesuai gambar

ditunjukan pada nomor ………..

a. 1 dan 3

b. 1 dan 2

c. 2 dan 4

d. 3 dan 4
4. Satuan sistem internasional (SI) yang digunakan untuk suhu adalah….

a. Celsius

b. Farenheit

c. Reamur

d. Kelvin

5. Proses perubahan wujud yang memerlukan kalor adalah……

a. Mengembun dan menguap

b. Menyublim dan membeku

c. Mencair dan Menyublim

d. Membeku dan melebur

6. Jenis cairan yang biasa digunakan sebagai pengisi termometer adalah….

a. Minyak atau air

b. Air atau raksa

c. Raksa atau alkohol

d. Air atau alkohol

7. Pada saat kita berada di Mataloko dengan suhunya yang dingin , di pagi hari

badan kita dapat menggigil. Hal ini disebabkan oleh…..

a. Badan meradiasikan kalor keudara di sekitarnya

b. Badan menerima kalor dingin dari udara di sekitarnya

c. Badan mengkonduksi kalor ke udara di sekitarnya

d. Badan mengkonveksi kalor ke udara di sekitarnya


8. Termometer klinis skalanya mempunyai batas bawah dan batas atas adala….
0 0
a.20 C -50 C
0 0
b. 30 C – 40 C
0 0
c. 35 C – 42 C
0 0
d. 35 C – 45 C
9. Keadaan panas atau dinginnya sebuah benda disebut…….

a.Derajat

b. Kalor

c. Suhu

d. Celsius

10. Titik tetap bawah termometer Celsius ditetapkan dengan cara

mencelupkan tabunganya ke dalam ……

a.Larutan garam

b. Es yang sedang melebur

c. Campuran es dan garam

d. Air yang sedang mendidih


ESSAY TES

1. Sebutkan masing-masing satu contoh perpindahan panas secara konveksi,

konduksi, dan radiasi yang sering kalian temui dalam kehidupan sehari-hari!
o
2. Suhu udara pada pagi hari di Wolobobo menunjukkan nilai 20 C. Tentukan
berapakah suhu udara ketika diukur dalam skala Reamur?
3. Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujut 1 gram emas

dari padat menjadi cair adalah….(kalor lebur emas = 64,5 x 103 J/kg)

4. Panas sebesar 12 kj diberikan pada sepotong logam bermassa 25000 gram

yang memiliki suhu 30 derajat Celsius. Jika kalor jenis logam adalah 0,2

kalori/gr derajat C, tentukan suhu akhir logam!

5. Perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-

partikelnya disebut…..
GLOSARIUM

Kalor energi panas yang ditimbulkan dari gerak acak atom atau molekul sebuah
benda

Kalori satuan dari kalor

Konduksi perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan


partikel-partikel zat tersebut

Massa ukuran banyaknya zat yang dikandung suatu benda

Menyublim perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas menjadi padat

Pemuaian peristiwa penambahan ukuran benda akibat perubahan suhu benda

Radiasi perpindahan kalor tanpa zat perantara

Suhu derajat atau ukuran panas atau dinginnya suatu benda

Termometer alat untuk mengukur derajat panas


KUNCI JAWABAN

Tes Formatif 1

1. A

2. A

3. D

4. B

5. A

Tes formatif 2

1. B

2. C

3. B

4. C

5. B

Tes Akhir

A. Pilihan Ganda

1. A 6. C
2. C 7. A

3. C 8. C

4. D 9. C

5. C 10. B
B. Essay Tes

1. Dik :
0
Suhu air = 373 K
0 0
Suhu air C = K - 273
0 0 0 0
Suhu air C = 373 - 273 = 100 C
2. Dik :
0
Suhu pagi hari di Wolobobo = 20 C
0 0
Suhu R = (4/5) C
0 0
Suhu R = (4/5) (20)= 16 R
3. Dik :
-3
Massa emas (m) = 1 gram = 1 x 10 kg
Kalor lebur emas (LF) = 64,5 X 103 j/kg

Ditanya : Kalor (Q) yang diserap emas?

Jawaban :

Q = m x LF
-3
Q = ( 1 X 10 kg) (64,5 x 103 J/kg)
Q = 64,5 Joule

4. Dik :

Q = 12 kilojoule = 12000 joule

m = 2500 gram = 2,5 kg


0
T1 = 30 C
0
c= 0,2 kal/gr C = 0,2 X 4200 joule/kg
0
0 C = 840 joule /kg derajat C
2
T = ……?

Jawaban :

Q = m . c . ΔT

12000 = (2,5) (840) ΔT


0
ΔT = 12000/2100 = 5,71 C
T2 = T1 + ΔT = 30 + 5,71 = 35,71 derajat Celsius

5. Perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel disebut :

Massa jenis zat

Anda mungkin juga menyukai