Pd
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya penulis berhasil menyusun Bahan Ajar IPA Berbasis Budaya
Bahan ajar ini dibuat untuk membantu siswa dan guru dalam proses
pembelajaran sehingga siswa bisa dengan mudah untuk memahami materi yang ada di
dalam bahan ajar tersebut. Di dalam bahan ajar ini juga, dilengkapi dengan latihan
soal dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang terdapat
dalam bahan ajar ini. Materi Yang akan kita bahas di dalam bahan ajar ini adalah
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu
dengan caranya masing-masing sehingga penyususnan bahan ajar ini dapat berjalan
dengan baik dan bisa menghasilkan sebuah bahan ajar ajar yang dapat berguna bagi
Penulis juga menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu saya meminta kritik, saran dan masukannya untuk menyempurnakan bahan
ajar ini, sehingga bahan ajar ini bisa digunakan kapan saja dan bisa bermanfaat bagi
orang lain.
Penulis
PETUNJUK BAHAN AJAR
A. Petunjuk Umum
Untuk mempermudah dalam proses belajar, maka disediakan bahan ajar dalam
pembelajaran IPA dengan berbasis budaya lokal Ngada. Bahan ajar ini dibagi dalam
dua kegiatan belajar, dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Untuk
diperhatikan, yaitu:
1. Diharapkan untuk mempelajari materi dari awal dan jangan lupa untuk
2. Silahkan menyelesaikan soal-soal latihan, tugas diskusi atau juga soal tes
B. Petunjuk Khusus
thermometer, pemuaian.
perpindahan kalor.
4. Silahkan laporkan ke guru jika terdapat istilah yang sulit kalian pahami dalam
5. Pada bahan ajar ini tersedia juga glosarium untuk membantu kalian
KI KD
3. Memahami pengetahuan 3.4 Menganalisis konsep suhu,
(factual, konseptual, dan prosedural) pemuaian, kalor, perpindahan kalor,
berdasarkan rasa ingin tahunya dan penerapanya dalam kehidupan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, sehari-hari termasuk mekanisme
seni, budaya, terkait fenomena dan menjaga kestabilan suhu tubuh pada
kejadian tampak mata manusia dan hewan
SUHU
Tujuan Pembelajaran
besar seperti acara reba. Masyarakat setempat menyebut dengan istilah tua bhara.
Minuman tradisional ini diproses secara tradisional. Pembuatan moke biasa dilakukan
Proses pembuatan moke dilakukan dalam dua tahap yaitu memasak dan
tradisonal yang dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu tungku api, periuk tanah, dan
rangkaian bambu. Tungku api berfungsi sebagai tempat pembakaran nira, periuk
tanah berfungsi sebagai wadah untuk memasak nira, dan rangkain bambu sebagai
berukuran besar.
agar bisa mengalirkan penguapan nira yang akan menjadi moke. Semakin panjang
Suhu akan memperlihatkan suatu derajat panas benda, dimana semakin tinggi
suhu benda, maka semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Pada setiap atom dalam benda
masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan ataupun gerak di lokasi
getaran. Makin tinggi energi atom-atom penyusun benda, maka semakin tinggi suhu
benda tersebut. Suhu juga dapat disebut sebagai temperature yang diukur dengan
alat bernama Termometer. Ada empat jenis Termometer yang paling dikenal yaitu
untuk mengetahui perbedaan suhu. Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam
1. Alat :
Termometer
3 gelas
2. Bahan :
Gula
Petunjuk :
1
2
3
Kesimpulan:…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………...
2. MACAM-MACAM TERMOMETER
Proses penyulingan dan penakaran kadar alkohol juga sudah diatur dengan
menggunakan alat pengukur yang sudah ada yaitu sejenis gelas termometer. Bahan
dasar moke juga bisa diproduksi dengan kadar alkohol mencapai 75% yang dapat
1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu
kosong yang dilengkapi dengan pipa panang dengan ujung pipa terbuka. Prinsip
kerja thermometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam
labu. Tetapi di masa ini thermometer yang sering digunakan terbuat dari bahan
cair misalnya raksa dan alkohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair
2. Pemuaianya teratur
4. Warnanya mengkilap
2. Harganya murah
diamati.
Berikut adalah jenis-jenis termometer yang digunakan dalam kehidupan sehari hari.
1. Termometer laboratorium
0 0
Bentuknya panjang dengan skala dari -10 C sampai 110 C. Termometer ini
menggunakan cairan raksa atau
bahan yang konduktor peka terhadap perubahan suhu maka dinding thermometer
(reservior) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang
konduktor (bahan yang dapat menghantarkan energi listrik maupun energi kalor,
2. Termometer Klinis
biasanya diisi dengan air raksa atau alcohol. Termometer ini mempunyai lekukan
sempit di atas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga kesetabilan suhu yang
0 0
ini adalah 35 C sampai 42 C.
Sumber : brainly
3. Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu
4. Termometer Bimetal
Bimetal adalah alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien
satu.
Sumber: seputarilmu.com
5. Termometer Kristal Cair
badan manusia. Termometer Kristal cair menggunakan zat Kristal cair yang
listrik, medan magnet, dan persentuhan bahan kimia. Secara kualitatif kita bisa
melihat bahwa suhu merupakan sensasi dingin atau hangatnya suatu benda yang
dirasakan saat menyentuhnya, dengan ini kita bisa mengetahuinya dengan memakai
termometer. Suhu bisa diukur dengan memakai termometer yang berisi air raksa
atau alcohol. Kata termometer tersebut diambil dari dua kata yakni „‟thermo” yang
3. SKALA SUHU
Nilai derajad sebuah suhu dapat diatur kedalam empat jenis skala suhu yaitu,
Celsius (C), Farenheit (F), Reamur (R), dan Kelvin (K). Adapun skala suhu yang akan
didasarkan pada dua titik tepat, yaitu titik tetap bawah dan titk tetap atas. Titik
bawah menandakan titik beku, sementara titik atas menunjukan titik didih. Kedua
titik tersebut dalam setiap jenis skala suhu dinyatakan sebagai berikut.
a) Skala suhu Celsius memiliki titik bawah 0 derajad Celsius, dan titik atas
d) Skala Kelvin memiliki titik bawah sebesar 273 dan titik atas sebesar 373.
C:R:F:K=100:80:180:100C:R:F:K=5:4:9:5
4. PERUBAHAN AKIBAT SUHU
Selama ini kita berpikir bahwa orang yang meminum alkohol bertujuan untuk
menghangatkan tubuh. Hal ini juga seringkali terlihat dari pipi orang yang sedang
‟mabuk‟ biasanya menjadi merah, dan mengeluarkan keringat yang cukup banyak.
Salah satu efek samping dari konsumsi alkohol adalah sifat alkohol yang
merupakan vasodilator atau pelebur pembuluh darah. Alkohol itu sendiri akan
menyebabkan pembuluh darah dikulit membesar, dan darah lebih banyak mengalir
dari inti ke permukaan kulit. Hal inilah yang membuat tubuh kita menjadi hangat
setelah minum alkohol, karena pembuluh darah ikut mendistribusikan panas tubuh
dengan baik. Jadi, sebenarnya alkohol sama sekali tidak mengubah suhu tubuh.
Suhu inti tubuh kita adalah 37 derajat Celsius, dan sebagian besar panas
tubuh kita dihasilkan oleh metabolisme tubuh kita. Kulit kita pun dibanjiri oleh
reseptor sensorik yang menjadi acuan perubahan temperatur yang kalian rasakan
sehari-hari. Sehingga jika kalian minum alkohol dan distribusi darah membanjir
minuman alkohol menjadi nyaman dikala temperatur luar sedang dingin, hal ini bisa
cukup berbahaya. Pasalnya, kecendrungan alami dari tubuh adalah jika tubuh
mendeteksi temperatur dingin dari luar, pembuluh darah justru akan menyempit
karena tubuh akan memprioritaskan organ vital dalam tubuh untuk dibanjiri darah
vital kalian tidak bisa dilndungi dari temperatur dingin. Hal ini akan semakin parah
karena ketika meminum alkohol, otak akan berpikir bahwa tubuh kita dalam keadaan
panas, dan keringat akan keluar padahal udara sedang dingin. Padahal mekanisme
berkeringat seharusnya terjadi untuk menurunkan suhu tubuh. Tubuh akan menjadi
lebih kacau karena di udara dingin tubuh kalian justru suhunya akan turun.
antara partikel yang lebih besar. Jarak antara partikel makin besar, zat padat itu
bertambah. Contoh yang sering kita temui dalah pada saat menuangkan air panas
ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini terjadi karena
pemuaian yang tidak merata pada gelas tersebut. Adapun macam-macam jenis
a) Pemuaian panjang
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil
dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal
dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja
panjang adalah:
Keterangan :
L= Panjang akhir (m)
L0= Panjang mula-mula (m)
ΔL= Pertambahan panjang (m)
α = koefisien muai panjang
0 0
(/ C) Δt = kenaikan suhu ( C)
b. Pemuaian luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar
sedangan tebalnnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang
mempunyai pemuaian luas adalah jendela kaca rumah. Pada saat udara dingin kaca
menysut karena koefisien muai kaca lebh besar dari pada koefisien muai kayu. Jika
suhu meningkat maka kaca akan memuai lebi besar dari pada kayu kusen sehingga
kaca akan terlihat terpasang dengan rapat pada kusen kayu tersebut. Rumus yang
Keterangan:
2
A= Luas akhir (m )
2
A0= Luas mula-mula (m )
0
β= Koefisien muai luas zat (/ C)
0
Δt= kenaikan suhu ( C)
c. Pemuaian volume
menerima kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran
menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.
Keterangan:
Zat cair memiliki sifat utama yaitu menyesuaikan dengan bentuk wadahnya.
Oleh sebab itu pemuaian zat cair tidak melibatkan muai panjang maupun muai luas,
tetapi hanya dikenal sebagai muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi
suhu yang diberikan pada zat cair, maka semakin besar muai volumenya. Contoh
pemuaian zat cairnya adalah pada raksa atau alkohol pada thermometer.
Pemuaian zat gas adalah adalah pemuaian yang terjadi pada zat yang
penyusutan apabila suhunya turun. Zat gas tidak mengalami pemuaian panjang dan
luas, tapi seperti halnya air dan gas juga hanya mengalami pemuaian volume.
gas yaitu:
V = V-o (1+y.Δl)
contoh pemuaian zat gas adalah pada ban kendaraan, pada saat mengisi ban
mobil/motor/sepeda tidak boleh terlalu penuh karena udara akan memuai saat
1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dan dinginnya suatu
benda.
6. Zat yang dapat memuai ada 3 yaitu zat padat, cair dan gas
7. Pemuaian zat padat dapat terjadi pada panjang, luas, dan volume.
TES FORMATIF 1
0
1. Pada termometer Celsius, titik didih air adalah 100 C. Nilai titik didih
tersebut pada termometer farenheit adalah……
0
a. 212 F
0
b. 180 F
0
c. 132 F
0
d. 32 F
2. Sebuah keping bimetal terbuat dari logam kuningan dan besi. Jika angka
muai penjang kuningan lebih besar daripada besi, maka ketika bimetal
c. Tetap lurus
d. Menyusut
a. Barometer
b. Thermometer
c. Higrometer
d. Manometer
5. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar
0
50 C?........
a. 0,6 cm
b. 0,9 cm
c. 6,0 cm
d. 9,6 cm
KEGIATAN BELAJAR 2
KALOR
Tujuan pembelajaran
tepat
kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan
Kalor yang diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor
diberikan kepada air, maka suhu air akan bertambah. Makin banyak kalor yang
diberikan maka semakin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor tersebur
diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Kalor yang diperlukan untuk menaikan
suhu benda akan dipengaruhi oleh jenis benda. Besaran yang digunakan untuk
Air 4184
Alkohol 2450
Aluminium 920
Karbon (grafit) 710
Pasir 664
Besi 450
Tembaga 380
Perak 235
Q=m.c.ΔT
Keterangan:
m = Massa (Kg)
0
c = Kalor jenis benda (J/Kg C)
0
ΔT = Perubahan suhu ( C)
2. PENGARUH KALOR TERHADAP WUJUD BENDA
melepaskan kalor.
a. Mencair
b. Menguap
a. Membeku
b. Mengkristal
c. Mengembun
Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten. Kalor laten adalah yang
dibutuhkan dalam setiap satuan massa zat untuk mengubah wujutnya tanpa
mengalami perubahan suhu. Besarnya energi kalor (Q) yang dibutuhkan untuk
mengubah wujud zat berbanding lurus dengan massa benda (m) dan kalor laten (L).
Kalor
Q=mxu embun
penguapan/peng
Kalor Laten
Q=mxL
Kalor lebur/beku
Keterangan :
a. Sendok
b. Mentega
c. Lilin
d. Korek api
e. Stopwatch
3. Langkah Kerja
dengan api
pengamatannnya.
NO Perlakuan (kondisi mentega)
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
4. Diskusi
a) Mengapa mentega tersebut dapat berubah wujud?
tersebut?
5.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. PERPINDAHAN KALOR
Kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Kalor berpindah melalui tiga cara yaitu, konduksi, konveksi dan radiasi.
1. Konduksi/Hantaran (Conduction)
Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu
tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair dan
langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar menurut teori
kinetic. Suhu elemen suatu zat sebanding dengan energi kinetic rata-rata molekul
yang membentuk elemen itu. Energi yang dimiliki oleh oleh suatu elemen zat yang
electron-elektron yang bergerak secara cepat dari daerah yang bersuhu tinggi ke
daerah yang bersuhu lebih rendah (misalnya logam). Konduksi merupakan satu-
satunya mekanisme dimana panas dapat mengalir dalam zat padat yang tidak
tembus cahaya.
2. Konveksi/Ilian (Convection)
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi
sebagai mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat, cairan atau
sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh gradient suhu,
maka disebut konveksi bebas atau alamiah (natural) . Bila gerakan mencampur
disebabkan oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas, maka prosesnya
3.Radiasi/Pancaran (Radiation)
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah, bila benda-benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan
pancaran tergantung pada suhu dan sifat permukaan. Energi radiasi bergerak
cahaya. Menurut teori elektromagnetik, radiasi cahaya dan radiasi termal hanya
1. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda
saling bersentuhan.
2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
0
g zat sebesar 1 C.
3. Kalor dapat berpindah dengan 3 cara yaitu:
dan menyublim
1. Bau moke arak ketika dilakukan proses penyulingan, hal ini menunjukkan
a. Padat
b. Gas
c. Es
d. Embun
0
2. Moke bermasaa 600 gram berada pada suhu 20 C dipanasi hingga mendidih.
0
Jika kalor jenis moke adalah 4200 j/kg C, tentukan jumlah kalor yang
diperlukan dalam satuan joule ………….S
a. 37.600 j
b. 35.000 j
c. 33.600 j
d. 36.300 j
3. Seorang tukang las pagar besi menaikkan suhu sebatang besi yang massanya
0 0
10 kg dari 20 C menjadi 100 C, Jika kalor
0
jenis besi adalah 450 J/kg C. Berapa
besarkah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu sebatang besi tersebut?
a. 360 Kj
b. 100 Kj
c. 250 Kj
d. 200 Kj
0
4. Es bermassa 250 gram bersuhu -5 C dipanasi hingga melebur menjadi air
0 0
bersuhu 0 C. Jika kalor jenis es 0,5 kal/gr C, dan kalor lebur es adalah 80
kal/gr, tentukan kalor yang diperlukan untuk proses tersebut
a. 625 kalori
b. 20.000 kalori
c. 20.625 kalori
d. 19.375 kalori
a. Membeku
b. Mencair
c. Menguap
d. Mengembun
TES AKHIR
a. Mengeluarkan keringat
b. Menurunkan metabolisme
c. Menggigil
d. Demam
0
2. Suhu suatu zat diukur oleh termometer Reamur adalah 60 R. Apabila
diukur dengan termometer Celsius, menunjukkan suhu…….
0
a. 28 C
0
b. 48 C
0
c. 75 C
0
d. 80 C
3. Perhatikan diagram di bawah ini!
1 3
PADAT CAIR PADAT
2 4
a. 1 dan 3
b. 1 dan 2
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
4. Satuan sistem internasional (SI) yang digunakan untuk suhu adalah….
a. Celsius
b. Farenheit
c. Reamur
d. Kelvin
7. Pada saat kita berada di Mataloko dengan suhunya yang dingin , di pagi hari
a.Derajat
b. Kalor
c. Suhu
d. Celsius
a.Larutan garam
konduksi, dan radiasi yang sering kalian temui dalam kehidupan sehari-hari!
o
2. Suhu udara pada pagi hari di Wolobobo menunjukkan nilai 20 C. Tentukan
berapakah suhu udara ketika diukur dalam skala Reamur?
3. Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujut 1 gram emas
dari padat menjadi cair adalah….(kalor lebur emas = 64,5 x 103 J/kg)
yang memiliki suhu 30 derajat Celsius. Jika kalor jenis logam adalah 0,2
partikelnya disebut…..
GLOSARIUM
Kalor energi panas yang ditimbulkan dari gerak acak atom atau molekul sebuah
benda
Menyublim perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas menjadi padat
Tes Formatif 1
1. A
2. A
3. D
4. B
5. A
Tes formatif 2
1. B
2. C
3. B
4. C
5. B
Tes Akhir
A. Pilihan Ganda
1. A 6. C
2. C 7. A
3. C 8. C
4. D 9. C
5. C 10. B
B. Essay Tes
1. Dik :
0
Suhu air = 373 K
0 0
Suhu air C = K - 273
0 0 0 0
Suhu air C = 373 - 273 = 100 C
2. Dik :
0
Suhu pagi hari di Wolobobo = 20 C
0 0
Suhu R = (4/5) C
0 0
Suhu R = (4/5) (20)= 16 R
3. Dik :
-3
Massa emas (m) = 1 gram = 1 x 10 kg
Kalor lebur emas (LF) = 64,5 X 103 j/kg
Jawaban :
Q = m x LF
-3
Q = ( 1 X 10 kg) (64,5 x 103 J/kg)
Q = 64,5 Joule
4. Dik :
Jawaban :
Q = m . c . ΔT