Anda di halaman 1dari 21

RESUME

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUD

OLEH

NAMA : ANTONIA NDAI

NIM : 201903001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

CITRA BAKTI NGADA

2023
RESUME PERTEMUAN I

A. Pengertian Klasifikasi Media Pembelajaran


Di dalam KBBI,klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam satu kelompok atau golongan
menurut kaidah atau standar yang di terapakan.Secara harafia bisa pula dikatakan bahwa
klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas.Menurut ilmu pengetahuan, klasifikasi
adalah proses pengelompokan benda berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan. Sehingga
klasifikasian dalam kelompok atau kelas tertentu menjadi sangat penting terutama berkaitan erat
dengan berbagai kegiatan harian ataupun dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan anak
usia dini.Menurut Khadijah, 2016:124 dalam Kurnia Dewimenyatakan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan kepada
penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian anak usia dini sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi . Media merupakan
sarana yang digunakan atau di pakai dalam menunjang proses pendidikan, jadi klasifikasi media
pembelajaran adalah suatu usaha yang di lakukan untuk mengelompokan berbagai media
pembelajaran yang akan digunakan atau dipakai untuk menunjang proses pembelajaran yang
terjadi dalam kelas. Pengertian media masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau
bahan adalah perangkat lunak berisi pesan atau informasi pendidikan biasanya disajikan dengan
menggunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras sendiri merupakan sarana
untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
B. Klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli
1. Kelompok media instruksional menurut Anderson (1976)

No Kelompok Media Media Instruksional


1 Audio Pita audio Piringan, audio,
Radio (rekaman siaran)

2 Cetak Buku teks terprogram Buku


pegangan
Buku tugas
3 Audio Cetak Buku latihan dilengkapi kaset
Pita, gambar bahan dilengkapi
dengan suara pita
4 Proyek visual diam Film bingkai, Film rangkai suara
5 Visual gerak Film bisu dengan judul
6 Visual gerak denganaudio Film suara, video

7 Benda Benda nyata


Model tiruan
8 Manusia dan sumber
Lingkungan
9 Proyek visual diam Slide suara
dengan audio Film rangkai suara
10 Komputer CAI

Contoh diatas adalah salah satu pendapat tentang penggolongan media,berikut ini akan
dipaparkan tentang media pembelajaran yang lazim dipakai di Indonesia:
No Kelompok Media Media Instruksional
1 Media Grafis Gambar/foto, Sketsa, Diagram, Grafik,
kartun,poster, peta/globe, papan flanel,
papan buletin.
2 Media audio Radio, alat perekam pita
magnetik, laboratorium bahasa.
3 Media proyeksi diam Film bingkai, film rangkai, media
transparansi, proyektor tak tembus
pandang,mikrofis,film, film gelang,
televisi, video, permainan&simulasi.

2. Gegne mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi beberapa kelompok yaitu (1).


Benda untuk di demonstrasikan, (2) Komunikasi lisan, (3) Media cetak, (4) Gambar
diam, (5) Gambar gerak, (6) Film bersuara, (8) Mesin belajar.
3. Setyosari & Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran
berdasarkan bentuk dan ciri fisik sebagai berikut:
1) Media pembelajaran dua dimensi
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, memiliki
panjang dan lebar, dan media pembelajaran dua dimensi hanya bisa diamati dari
satu arah pandangan saja. Contohnya: peta, gambar bagan, dan semua jenis media
yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
2)  Media pembelajaran tiga dimensi.
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media
proyeksi, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati
dari arah pandang mana saja. Contohnya: meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan
lain-lain.
3) Media pandang diam.
Yaitu media yang menggunakan media proyeksi dan hanya menampilkan gambar
diam di layar (tidak bergerak/statis). Contohnya: foto, tulisan, atau gambar
binatang yang dapat diproyeksikan.
C. Manfaat media pembelarajaran
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam
pembelajaran sebagai berikut:
1) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak
kita dapat berfungsi secara optimal.
2) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh anak
3) Media dapat melampaui batas ruang kelas.
4) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara anak dan lingkungannya.
5) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7) Media membangkitkan motiivasi dan merangsang untuk belajar

8) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari sesuatu yang konkrit


maupun abstrak.
9) Media memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu
secara kecepatan yang ditentukan sendiri. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan
baru (newliteracy), yaitu kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek,
tindakan, dan lambang yang tampak, baik yang alami maupun buatan manusia yang
terdapat dalam lingkungan.
10) Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkan kesadarana kan
dunia sekitar.
11) Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru dan anak. (Miarso, 2005)

la

RESUME PERTEMUAN II
RINGKASAN MATERI EVALUSI PEMBELAJARAN AUD

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut diserap ke dalam
perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan
penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi. Adapun dari segi istilah sebagaimana
dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown dalam Anas Sudijono (2012: 1)
menyatakan bahwa: “Evaluation refer to the act or proces to determindting the value of
something. Menurut definisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung
pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.Sedangkan
definisi yang ditulis Ralph Tyler dalam Farida Yusuf, 2000: 5) menjelaskan bahwa evaluasi ialah
proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.Menurut Gronlund
dalam Zulkifli Matondang (2009: 4) evaluasi merupakan proses mendapatkan tingkat deskripsi
angka bagi individu dengan karakteristik tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses atau
kegiatan pengumpulan maupun pengambilan keputusan untuk menentukan nilai agar tercapainya
tujuan pendidikan yang ingin dicapai serta dapat menjadi timbal balik terhadap para pendidik.
B. Tujuan Evaluasi
Tujuan diadakannya evaluasi adalah mengetahui tujuan dengan langkah mengetahui
keterlaksanaan kegiatan, karena evaluator ingin mengetahui bagian mana dari suatu kegiatan
tersebut yang belum terlaksana.Menurut Daryanto (2001: 11) tujuan utama melakukan evaluasi
dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
Menurut Dr. Muchtar Buchori M.Ed., dalam Chabib Toha, (1996:6) mengemukakan bahwa
tujuan khusus evaluasi ada dua yaitu:
1. Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah ia menyadari pendidikan
selama jangka waktu tertentu
2. Untuk mengetahui tingkat efisien metode-metode pendidikan yang dipergunakan
pendidikan selama jangka waktu tertentu tadi.

C. Prinsip-prinsip Evaluasi
Terdapat beberapa hal prinsip yang harus dipertimbangkan oleh evaluator dalam
melaksanakan evaluasi pembelajaran yaitu:
1. Hasil evaluasi menguntungkan kepada anak untuk menyesuaikan program kegiatan pada
tahap selanjutnya. Artinya dilakukan untuk mendukung perkembangan dan proses
pembelajaran bagi anak.
2. Evaluasi pembelajaran sebaiknya merupakan sebuah proses keterlibatan kerjasama antara
pendidik, anak dan orang tua.
3. Evaluasi pembelajaran hendaklah menggunakan cara yang paling tepat, dan dianjurkan
mengedepankan melalui pengamatan secara langsung. Karena, karakter perkembangan dan
belajar anak pada umumnya tidak dapat tampil secara penuh dalam kata-kata secara lisan
maupun tulisan.
4. Penilaian dan pencatatan segala informasi perkembangan dan belajar anak hendaklah
dilakukan secara tepat, obyektif dan segera. Perlu diingat bahwa anak-anak dalam
mengekspresikan dirinya sendiri melalui tingkah laku, mereka belum bisa
menyembunyikan perasaan, gagasan/pikiran atau emosi mereka, spontan bertindak dalam
lingkungan (sosialnya).
D. Praktek Penggunaan Teknik Evaluasi Pembelajaran PAUD
Telah dipaparkan sebelumnya, upaya untuk memahami tumbuh, kembang dan belajar anak
usia dini sangat dianjurkan diantaranya dilakukan melalui pengamatan. Oleh karena itu,
kemampuan pengamatan bagi seorang pendidik (guru) anak usia dini merupakan suatu
kompetensi yang mesti dimiliki.Setiap pengamatan harus direkam dengan pencatatan. Pendidik
sebagai pengamat bukan hanya sekedar mengamati anak untuk mengetahui kegiatan apa saja
yang dilakukan anak, tetapi pengamat juga harus mencatat apa yang diamati sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar untuk mengevaluasi perkembangan anak. Data yang berkaitan dengan
perilaku anak selama diamati dapat didokumentasikan dalam berbagai bentuk dokumen seperti
anecdotal record, running record, time sampling record, event sampling record, rating scaledan
check list. Sedangkan data yang berkaitan dengan hasil karya anak dapat didokumentasikan
dalam bentuk portofolio (kumpulan hasil karya anak).Untuk memahaminya lebih baik, akan
dipaparkan satu per satu.1) Catatan Anekdot (Anecdotal Record).

1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record)


Anecdotal record (catatan kejadian khusus) merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang
ditampilkan oleh anak dalam situasi khusus.Catatan anekdot ditulis dengan singkat. Catatan
anekdot menjelaskan sesuatu yang terjadi secara faktual (sesuai dengan apa yang dilihat dan
didengar), dengan cara yang obyektif (tidak berprasangka, tidak menduga-duga),
menceritakan bagaimana, kapan dan di mana terjadi peristiwa itu, serta apa yang dikatakan
dandikerjakan anak. Penggunaan catatan anekdot banyak memberi keuntungan kepada
pendidik (guru). Keuntungan menggunakan catatan anekdot tersebut adalah:a)Pengamatan
dapat bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa
dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.b)Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tak
terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah pembelajaran usai, sehingga
tidak mengganggu aktivitas guru. c) Pengamat dapat melihat dan mencatat tingkah laku
khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
2. Catatan berkesinambungan.
Catatan ini memuat kejadian secara rinci dan berurutan.Catatan Berkesinambungan berbeda
dengan catatan anekdot karena catatan berkesinambungan mencatat semua perilaku anak
bukan hanya sekedar peristiwa-peristiwa tertentu saja, dan pencatatan dilakukan langsung,
tidak menunda kemudian setelah pembelajaran selesai. Berbagai keuntungan dari catatan
berkesinambungan adalah:a)Merupakan catatan yang lengkap dan menyeluruh, tidak terbatas
pada peristiwa-peristiwa tertentu.b) Merupakan catatan yang terbuka, yang dapat digunakan
untuk mengamati apa saja tanpa spesifikasi pada perilaku khusus.c) Tidak membutuhkan
pengamat yang memiliki ketrampilan khusus, karena itu sangat berguna bagi pendidik

RESUME PERTEMUAN III

Ringkasan Materi Media Pembelajaran Anak Usia Dini

Media belajar merupakan komponen penting dalam suatu proses pembelajaran. Suatu
proses pembelajaran akan lebih mengenal apabila menggunakan media pembelajaran, pesan
yang sebelumnya bias ditafsirkan oleh peserta didik dengan menggunakan media
pembelajaran ini akan lebih mudah diterima oleh peserta didik dan cenderung tidak bisa
pengertiannya. Media belajar merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan pembelajar sehingga mendorong kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan aktif. Menggunakan pemilihan media dan
tekhnik yang baik akan menjadikan konsentrasi peserta didik akan lebih baik dibanding
dengan tidak menggunakan media.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu (manusia, pesan, alat/kejadian) yang
berisi materi pengajaran yang digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi
kepada peserta didik. Dari zaman dahulu orang telah menggunakan media untuk mengajar
kepada orang lain, dan seiring perkembangan zaman dapat kita ketahui bahwa media semakin
canggih dan berkembang sangat pesat.
Media Pembelajaran Untuk Anak TK
Diharapkan dapat memahami media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar di
Taman Kanak-kanak.Secara lebih khusus Anda diharapkan memperoleh kemampuan-kemamuan
sebagai berikut.
1. Menyebutkan pengertian media pembelajaran.
2. Menjelaskan nilai dan manfaat media pembelajaran.
3. Merencanakan pembuatan media pembelajaran sederhana untuk kepentingan
pembelajaran di Taman Kanak-kanak khusunya pada bidang pengembangan kognitif
anak usia dini.
Anak usia TK berada dalam taraf berpikir konkret (nyata). Dengan demikian, dalam
kegiatan mengajar guru Tk perlu menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran bahkan
pengggunaan media harus secara kontinu agar anak lebih tertarik, pada pelajaran merasa
senang, termotivasi untuk belajar, dan menumbuhkan rasa ingin tahu anak.

1. Pengertian media pembelajaran


Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses
komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator (communicator) yang bertugas
menyampaikan pesan pembelajaran (message) kepada penerima pesan (communicant), yaitu
siswa/anak. Agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik
oleh anak maka dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut diperlukan wahana penyalur
pesan yang disebut media pembelajaran. Untuk lebih memperjelas pemahaman Anda mengenai
pembelajaran sebagai proses komunikasi, perhatikan gambarberikut.
Peran media dalam komunikasi pembelajaran di Taman Kanak-kanak semakin penting artinya
mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada masa konkret.Oleh karena itu, salah
satu prinsip pembelajaran di TK adalah kekonkritan, artinya bahwa anak diharapkan dapat
membelajari sesuatu secara nyata.Dengan demikian, pembelajaran di TK harus menggunakan
sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkret.Prinsip kekonkretan
mengisyaratkan perlunya digunakan media sebagai saluran penyampaian pesan dari guru kepada
anak didik agar pesan/informasi tersebut dapat di terima atau diserap anak dengan baik.Dengan
demikian, diharapakan terjadi perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Menurut haenich, molenda dan russell (dalam Hasnida 2015) media merupakan saluran
komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak daari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima
pesan (a receiver). Mereka mencontohkan media ini dengan film, televisi, diagram, bahan
percetak (printed materials), komputer dan instruktur.Contoh media tersebut bisa
dipertimbangkan sebaqgai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari tema atau topik
pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada anak melalui suatu media
dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode
1. Media merupakan peralatan yang digunakan dalam peristiwa komunikasi dengan tujuan
membuat komunikasi lebih objektif.
2. Media pembelajaran merupakan peralatan pembawa pesan atau wahana dari pesan yang
oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan (anak).
3. Pesan yang disampaikan adalah isi pembelajaran dalam bentuk tema/topik peembelajaran.
4. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada diri anak.
Dapat disimpulkan media pembelajaran adalah peralatan yang sengaja dirancang oleh guru
untuk menunjang proses pembelajaran, media sebagai bentuk penyampaian pesan dari guru
kepada anak didik
2. Nilai Dan Manfaat Media Pembelajaran
Masih banyak guru saat ini yang menganggap bahwa peran media dalam proses pembelajaran
hanya terbatas sebagai alat bantu semata dan boleh diabaikan manakala media itu tidak tersedia
disekolah. Anda sebagai calon guru TK yang profesional harus memiliki pandangan sebaliknya,
yaitu bahwa media itu merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri,tetapi saling
berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang
diharapkan. Tanpa media maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif.
a. Nilai-nilai media pembelajaran diantaranya berikut ini.
1. Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih
bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada anak TK. Bisa dikonkrekan
atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya, untuk
mengenalkan tentang pencernaaan manusi , guru TK bisa menggunakan media gambar
sederhana maupun media yang dirancang sendiri.
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam
lingkungan belajar. Misalnya, guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau
program televisi ataupun video tentang binatang-binatang, seperti harimau, beruang,
gajah, jerapah atau bahkan hewan-hewan yang sudah punah, seperti dinosaurus dan
sebagainya.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar. Melalui media, guru dapat menyampaikan
gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dan sebagainya di
depan kelas
4. Memperlihatkan gerakan yang tidak dapat dilihat anak seperti pertumbuhan kecambah,
mekarnya bunga menjadi dapat diamati dalam waktu singkat melalui video pembelajaran
Selain keempat nilai media pembelajaran di atas, masih terdapat pula nilai-nilai yang lainnya
dari pemanfaatan media pembelajaran di TK, yaitu berikut ini.
1. Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannyak.
2. Membangkitkan motivasi belajar anak.
3. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun
disimpan menurut kebutuhan.
4. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh anak.
5. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.
6. Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.
Media pembelajaran juga mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
pengembangan aspek perkembangan anak
3.Merencanakan pembuatan media pembelajaran sederhana untuk kepentingan
pembelajaran di Taman Kanak-kanak khusunya pada bidang pengembangan kognitif
anak usia dini.

Sebagai syarat pertama yang perlu Anda miliki dalam perencanaan pembuatan dan
penggunaan media pembelajaran ini, yaitu Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai
berbagai jenis dan karakteristik media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran di TK.
 MEDIA VISUAL
Media visual adalah media yang menyampaikan pesan melalui penglihatan pemirsa atau
media yang hanya dapat dilihat.Jenis media visual ini tampaknya yang paling sering
digunakan oleh guru TK untuk membantu menyampaikan isi dari tema pembelajaran yang
sedang dipelajari. Media visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (non-projected
visual).Media visual yang diproyeksikan pada dasranya merupakan media yang menggunakan
alat proyeksi (disebut proyektor)untuk menayangkan gambar atau tulisan yang akan tampak
pada layar (screen).Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar
diam (still picture).dan proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak (motion picture).Alat
proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan ruangan tertentu yang cukup
memadai, baik dari segi ukuran maupun intensitas cahayanya.
 MEDIA AUDIO
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk
mempelajari isi tema.Contoh media audio adalah program kaset suara dan program
radio.Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajran di TK pada umumnya untuk
melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan.
Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara
memanfaatkan media lainnya.
 MEDIA AUDIO VISUAL
Sesuai dengan namanya media ini merupakan kombinasi dari media audio dan visual atau bisa
disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio visual ini maka penyajian
isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan otimal. Selain itu, media ini dalam batas-
batas tertentu dapat menggatikan peran dan tugas guru.Dalam hal ini, guru tidak selalu
berperan sebagia penyampai materi karena penyajian materi bisa diganti oleh media.Peran
guru bisa beralih fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi anak. Contoh dari
media audio visual ini diantaranya program televisi/ vidoe pendidikan/
instruksional,programslide, suara, dan sebagainya.

RESUME PERTEMUAN 1V

A. Pengertian Media Pembelajaran


Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim kepada penerimapesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta perhatian anak usia dini sehingga proses belajar terjadi.
Menurut association for education and communication technology(AECT)media
didefinisikan sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Education association (NEA) dalam Dhini dkk, 2007 mengartikan media sebagai benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dibaca dan dibicarakan beserta instrumen yang digunakan
baik dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat mempengaruhi efektivitas program
instruksional. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepenerima
pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya
tujuan pendidikan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa media pembelajaran itu
sangatlah penting, media pengajaran dibagi dua bagian yaitu media dalam arti sempit dan media
dalam arti luas. Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat
digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana, sedangkan dalam arti luas,
media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga
mencakup alat-alat sederhana seperti slide, fotogarfi, diagram dan bagan buatan guru. Media
yang biasa digunakan pada pendidikan anak usia dini adalah media yang dibuat sendiri oleh guru
atau media imitasi yang dibeli namun harus sesuai dengan tema yang ada pada rancangan kegitan
mingguan (RKM) dan rancangan kegiatan harian (RKH) hari itu.
B. Ciri-Ciri Media Pembelajaran di Tk
Untuk memberikan media pembelajaran yang tepat pada anak usia dini tentunya harus
mengetahui ciri media yang sesui dengan tahap perkembangan anak, sebagimana
dibawah ini Ciri-Ciri Media Untuk Anak Usia 5-6 Tahun yaitu:
1. Alat permainan yang tidak bahaya untuk anak.
Misalnya tidak menggunakan bahan yang tajam, media tidak memiliki sudut yang dapat
membahayakan anak.
2. Mengandung unsur pendidikan.
Maksudnya disini adalah mediapembelajaran yangdisampaikan memiliki unsurpengetahuan
bagi anak usia diniyaitu mengandung 6 apekperkembangan anak sepertiaspek perkembangan
nilaimoral dan agama, bahasa, sosialemosional, fisik motorik,kognitif dan seni.
3. Alat permainan yang beranekamacam, sehingga anak dapat bereksplorasi dengan berbagai
macam alat permainannya yang menjadi sumber belajar anak.
Maksudnya adalah media bagi anak usia 5-6 tahun harus beragam atau banyak sehinga anak
mampu mengembangkan ide dan ilmu pengetahunanya melalui berbagai media
pembelajaran tersebut.
4. Memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan anak usia dini.
Media yang digunakan tidak terlalu mudah sehingga anak termotivasi untuk
menggunakannya namun juga dan tidak terlalu sulit sehingga anak masih mampu atau tidak
putus asa dalam menggunakan media pembelajarannya.
5. Menggunakan alat permainan yang sederhana, dan ada disekitar anak.
Media pembelajaran tidak selalu harus mahal karena media bisa dibuat sendiri oleh guru
untuk menghemat biaya karena banyak seklai media yang ada dilingkungan sekitar yang mampu
dimodivikasi oleh guru sehingga menjadi media yang menarik dan menyenangkan bagi anak usia
dini.
6. Alat permainan yang tidak mengandung bahan pengawet sehingga, aman saat digunakan
oleh anak.
Berbahaya dalam arti tidak mengandung bahan yang dapat membahayakan anak usia dini
misalnya mengandung dapat membuat anak terluka, dapat membuat anak sakit dengan
mencium baunya atau dapat membuat tangan atau kulit anak melepuh karena ada bahan
kimianya.
7. Alat permainan yang menjadi media harus memiliki keamanan, agar tidak membahayakan
anak. Misalnya alat permainan yang memiliki sisi-sisi yang tumpul.
8. Alat permainan yang mempunyai desain yang sederhana tapi menarik.
Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi, sehingga anak tidak
terbebani dengan kerumitannya.
9. Alat permainan yang memiliki warna-warna yang mencolok sehingga menarik minat anak.
10. Alat Permainan yang bisamengembangkan 6 aspekperkembangan anak sesuaidengan
tahapperkembangannya
Gerlach dan Erly (1971)mengemukakan tiga ciri media yangmerupakan petunjuk mengapa
media dipergunakan dalam pendidikan:
1. Ciri Fiksatif
Ciri ini mengambarkan kemampuan media utuk merekam, menyimpan, melesterikandan
merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek, suatu peristiwa atau objek dapat diurutkan
dan disusun kembali dengan objek yang telah dengan muda diambil gambar (direkam)
dengan kamera, dapat deh diproduksi kapan saja diperlukan.
2. Ciri Manifulatif
Ciri manifulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berharihari dapat
disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan
gambar time lapse recording.
3. Ciri Disributif
Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek ditransformasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar
siswa dengan stimulasi pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini.
4. Prinsip Penggunaan Media
Selain kreteria, ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh pengajar dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran, yaitu:
a. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu media hanya
cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkintidak cocok untuk yang lain.
b. Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berartibahwa media
bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja, tetapi merupakan bagian
yang tak dapat dipisahkan dari prosespembelajaran. Penetapan suatu media haruslah
sesuai dengan komponenyang lain dalam perancangan instruksional. Tanpa alat bantu
mengajarmungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa
mediapembelajaran itu tidak akan terjadi.
c. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untukmemudahkan
belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikanacuan utama pemilihan
dan penggunaan suatu media.
d. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukanhanya sekedar
selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkanmempunyai tujuan yang menyatu
dengan pembelajaran yang sedangberlangsung.
e. Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuanpembelajaran), tidak
didasarkan pada kesenangan pribadi.
f. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkansiswa.
a. Prinsip Media Pembelajaran di TK

Prinsip-prinsipdalam penggunaan media pembelajaran antara lain:


1. Penggunaan media pengajaranhendaknya dipandang sebagaibagian penting yang harus
adadari suatu sistem pengajaran danbukan hanya sebagai alat bantuyang berfungsi
sebagaitambahan yang digunakan biladianggap perlu dan hanyadimanfaatkan sewaktu-waktu.
2. Media pengajaran harusdipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha
memecahkan masalahmasalah yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar karena dalam
proses belajar mengajar guru benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media
pengajaran yang digunakan. Namun juga seharus memperhitungkan untung ruginya
pemanfaatan suatu media pengajaran, misalnya tidak membuat media pembelajaran yang
berbahan dasar terlaalu mahal jika hanya bisa dipakai dalam satu kali kegiatan belajar karna
akan membutuhkan dana yang banyak sedangkan media pembelajaran itu prinsipnya yang
mudah dijangkau atau tidak terlalu mahal.
3. Dalam penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang
mengunakannya, dimana pada saat menggunakan media pembelajaran guru harus benar-benar
merancang perencanaan kegiatan dari rumah dan menerapnya pada saat pembelajaran, anak
tinggal mengikuti instruktur dari guru.
4. Guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar
mengajar dan juga dapat merangsang anak aktif dalam belajar jika sekiranya suatu pokok
bahasan memerlukan lebih dari satu macam media pembelajaran.
Media pembelajaran untuk anak usia dini itu luas, bukan hanya media yang sengaja dirancang
dan di desain oleh guru saja akan tetapi benda apapun bisa dijadikan media pembelajaran selagi
benda itu memiliki nilai edukasi. Dalam pembuatan media pembelajaran ada beberapa prinsip
yang harus diperhatikan dalam pembuatan media, yaitu:
1. Media pembelajaran yang dibuat hendaknya dapat digunakan untuk mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran secara
berulang dengan tema dan sub tema yang berbeda.
2. Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar lembaga PAUD dan murah atau bisa dibuat dari
bahan bekas/sisa. Membuat media pembelajaran sebenarnya tidak harus selalu dengan biaya
yang mahal. Banyak sekali bahan-bahan disekitar kita yang dapat digunakan untuk
membuatnya. Sebagai contoh bekas bungkus susu bubuk dapat kita gunakan untuk membuat
kapal-kapalan. Keuntungan dengan menggunakan bahan-bahan bekas selain bahan tersebut
tidak kita buang, ada nilai pendidikan yang kita tanamkan kepada anak yang anak dilatih
untuk bersikap hidup sederhana dan kreatif.
3. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak. Aspek keselamatan anak merupakan
salah satu hal yang harus menjadi perhatian guru sebagai pembuat media pembelajaran.
Bahan-bahan tertentu yang mengandung bahan kimia yang berbahaya perlu dihindari oleh
guru. Misalnya penggunaan jenis cat yang digunakan untuk mewarnai alat permainan tertentu
sebaiknya yang tidak membahayakan mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi anak.
4. Dapat menimbulkan kreativitas, dapat dimainkan sehingga menambah kesenangan bagi anak,
menimbulkan daya khayal dan daya imajinasi serta dapat digunakan untuk bereksperimen dan
bereksplorasi. Alat permainan konstruktif seperti balok-balok kayu merupakan salah satu
contoh alat permainan yang cukup menarik dan menantang anak untuk berkreasi.
5. Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana. Tiap media pembelajaran itu sudah memiliki fungsi
yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Guru harus menjadikan tujuan dan fungsi
sarana ini sebagai bagian yang penting untuk diperhatikan.
6. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal. Media pembelajaran yang
dirancang harus memungkinkan anak untuk menggunakannya baik secara individual,
digunakan dalam kelompok atau secara klasikal.
7. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Tingkat perkembangan anak yang berbeda
berpengaruh terhadap jenis permainan yang akan dibuat oleh guru. Sebagai contoh puzel
(kepingan gambar). Tingkat kesulitan dan jumlah kepingan gambar yang harus disusun oleh
anak akan berbeda antara kelompok usia satu dengan kelompok usia lainnya.
D. Jenis Media Pembelajaran di TK
Media pembelajaran adalahmedia atau alat yang menjadi perantaradalam menyampaikan
pembelajaranpada anak usia dini karena anak usiadini tidak bisa lepas dari mediapembelajaran
namun perinsipnya alatyang digunakan sebagai mediapembelajaran tersebut harus
mampumenstimulasi semua aspekperkembangan anak dan mampumengatasi rasa bosan pada
anaksehingga pembelajaran berjalan denganefektif.
Berikut ini adalah jenis mediadalam kegiatan bermain sambil belajarpada anak Taman
Kanak-kanak,antara lain:

1. Media audio biasa disebut denganmedia dengar yang dapatmenyampaikan pesan melalui
suaradan bunyi seperti suara bahasa,musik, dan sound effect dapatdikombinasikan untuk
menguatkanisi pesan.
2. Media visual yaitu media yangdapat digunakan untukmenyampaikan pesan/informasimelalui
penglihatan yangberbentuk simbol-simbol visual.
3. Media audio visual adalah mediayang dapat menyampaikan pesanmelalui suara, gambar, dan
tulisan.Media audio visual di bagi menjadidua macam, yaitu media televisidan film.
4. Media lingkunganMenurut Mariyana Lingkunganadalah suatu tempat atau suasana(keadaan)
yang dapatmempengaruhi pertumbuhan danperkembangan anak usia dini.Dalam kata lain,
menyatakan bahwa medialingkungan adalah lingkungan yangdigunakan dalam
prosespembelajaran anak usia dini dimanaanak-anak dikenalkan atau dibawakesuatu tempat
yang dapatmempengaruhi pertumbuhan danperkembangan anak. Sedangkanlingkungan yang
dimaksud dapatberupa perkebunan, taman-tamansekolah, dan museum maupun ketempat
wisata yang mempunyai nilai pendidikan lainnya.
E. Dampak Positif dari Penggunaan Media Pembelajaran di Tk
Media adalah suatu benda yangtidak bisa lepas dari pembelajaran anakusia dini sebagaimana
mediapembelajaran dapat mengatasiketerbatasan pengalaman yang dimilikioleh anak usia dini.
Pengalaman tiapanak berbeda-beda, tergantung darikejadian-kejadian yang alami
olehanak.Media pembelajaran dapatmengatasi perbedaan tersebut. Jikaanak usia dini tidak
memungkinkandibawah keobjek langsung yangdipelajari, maka objeknyalah yangdibawa ke
pada anak usia dini. Objekdimaksud bisa dalam bentuk nyata,miniatur, model, maupun
bentukgambar-gambar yang dapat disajikansecara audio visual dan audio.Media
banyakmemberikan dampak positif bagi anak,baik yang berkenaan dengan prosesperkembangan
otak maupun yang berhubungan dengan kreativitas. Banyak keuntungan dalam menggunakan
media pembelajaran mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif
dari pengguna media pembelajaran yaitu:
1. Membuat pembelajaran menjadi lebih baku
2. Pembelajaran dapat lebih menarik.
Maksudnya dengan media yang kita gunakan pembelajaran akan lebih menarik perhatian
peserta didik dengan warna-warna yang beragam dari media yang kita gunakan.
3. Pembelajaran lebih interaktif.
Dengan media yang menarik dan berwarna, peserta didik akan lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran yang sedang berlangsung.
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran akan lebih pendek.
Dengan menggunakan media pembelajaran waktu pembelajaran dapat lebih singkat lagi
karna kita tidak perlu menjelaskan terlalu panjang.
5. Kualitas pembelajaran dapat Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana
pun.
Maksudnya media pembelajaran yang kita gunakan tak perlu kita buat sendiri, misalnya
ketika kita sedang diluar kelas medianya bisa dari alam seperti daun, ranting dll.
6. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkaatkan.
7. Peran guru berubah kearah yang positif Artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-
satunya sumber belajar.

F. Manfaat Media Pembelajaran di Tk


Secara umum manfaat mediapembelajaran adalah memperlancarinteraksi antara guru dengan
anaksehingga kegiatan pembelajaran lebihafektif dan efisien. Sedangkan secaramanfaat media
pembelajaranadalah:
1. Dalam penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lejelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif karena dengan media akan terjadinya
komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktudan
tenaga seminimal mungkin,
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar anak,
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif anak terhadap materi dan proses belajar,
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Peran guru dalam memilih dan menentukan media pembelajaran yang tepat sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan anak usia dini.
Adapun manfaat media dalam proses belajar mengajar dapat kita perhatikan sebagai berikut:
1. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajarbagi guru.
Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran akan memberikanbanyak manfaat,
disatu pihak akan memudahkan siswa dalam memahamimateri pelajaran yang sedang
diajarkan karena siswa secara langsung dapat berinteraksi dengan obyek yang menjadi
bahan kajian. Sedangkan dipihaklain, penggunaan media pengajaran dapat mewakili
sesuatu yang tidak dapatdisampaikan guru melalui komunikasi verbal, sehingga kesulitan
siswamemahami konsep dan prinsip tertentu dapat teratasi. Bahkan dengankehadiran
media diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari siswa.
2. Melalui alat bantu konsep(tema) pengajaran yang abstrak dapat diwujudkandalam bentuk
kongkrit. Penggunaan media pengajaran dalam pembelajarankhususnya pada materi
pelajaran yang bersifat abstrak yang sukar dicernadan dipahami oleh setiap siswa
terutama materi pelajaran yang rumit dankompleks sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait
dengan materi pelajaran yangdi dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang masih
bersifat abstrak,misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia,
prosesterjadinya hujan, proses terjadinya gerhana matahari,dan lain-lain, kadanguntuk
menjelaskan dan menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit,sehingga siswa pun
sulit untuk memahaminya. Untuk menjadikan materipelajaran yang sukar dimengerti
menjadi jelas dan mudah, maka diperlukan adanya media.
3. Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton salah satufaktor
penyebab rendahnya daya serap dan tingkat pemahaman siswa dalammenerima pelajaran,
khususnya pada materi pelajaran yang memiliki tingkatkesukaran yang tinggi yang sukar
untuk diproses oleh siswa, oleh karenakurangnya pengetahuan guru tentang variasi dalam
mengajar hanyamenggunakan satu jenis metode saja seperti metode ceramah di mana
siswahanya menjadi pendengar saja.
4. Segala alat indera dapat menafsirkan dan turut berdialog sehinggakelemahandari salah
satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain.Kegiatanbelajar yang dibarengi
dengan penggunaan media pengajaran akanmemudahkan siswa memahami penjelasan
guru yang menggunakan alatperaga.
Kesalahan dalam memilih media mampu membuat anak tidak konsentrasi, tidak tertarik
bahkan merasa bosan dengan kegitan pembelajaran yang diberikan oleh karen itu dalam memilih
media pembelajaran anak usia dini hal yang utama perlu dikaji dan diketahui adalah tahapan
perkembangan anak karena anak dengan tahap perkembangan yang berbeda harus menerima
pembelajaran lebih berbeda pula. Dalam memilih media pembelajaran memerlukan beberapa
perencanaan dan pertimbangan, antara lain: guru merasa sudah akrab dengan media
pembelajaran sehingga memilih media tersebut, guru merasa media pembelajaranya dapat
menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya, media dapat menarik minat dan perhatian
siswa.
Ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya media dalam pembelajaran anak TK,
antara lain:
1. Media memberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan danmemperkaya anak
dengan menggunakan berbagai pilihan media seperti buku, alat, nara sumber, metode,
lingkungan, yang semuanya dapatmenambah pengetahuan anak. Dalam hal ini media
menfasilitasianak untuk menyalurkan keingintahuannya yang kuat dan antusias
terhadapbanyak hal.
2. Media dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa,caranya dengan berbicara
dan berkomunikasi dengan narasumber atau guru yang dapat mengembangkan pandangan
anak dalam berbagai aspekkehidupan.
3. Media dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan jugamengajar anak
mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya. Hal ini bisamenggunakan alat permainan
media belajar sehingga dapatmemotivasi anak untuk melakukan kegiatan yang jelas dan
menggunakanpanca indranya secara aktif, contoh, kepingan puzzle.
4. Media dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatiananak meningkat.
Media yang beragam dan bervariasi akanmenimbulkan rasa keterkaitan anak terhadap
bahan ajar yang akan diberikan.Anak bisa memilih media mana yang paling cocok dan
sesuai denganminatnya masing-masing hal ini akan membuat suasana pembelajaran
terasalebih dinamis mengingat siswa semangat untuk belajar.
5. Media memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajarandengan lebih baik.
6. Media mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar yaitu selain
mendengarkan uraian dari guru tetapi juga mengamati, melakukan, dan
mendemontrasikan.

Anda mungkin juga menyukai