Anda di halaman 1dari 24

Tiga Nasehat

Seorang pekerja setelah 20 tahun bekerja di kota, saatnya pensiun dan pulang
kampung... lalu bertemulah dia dengan boss-nya...
Boss bertanya kepada pekerja itu... "Kamu sudah kerja di sini selama 20 tahun dengan
baik... sekarang saya tanya kamu mau uang pensiun 20 tahun... atau 3 nasihat saya... ?"
Si Pekerja berpikir sejenak... lalu memilih meminta *3 Nasihat* boss-nya...
Maka Boss-nya berkata :
*Nasihat pertama* : Jangan pernah mau cari jalan pintas... tidak ada yang mudah dan
gratis di dunia ini... lakukan segala sesuatu langkah demi langkah dengan mantap dan
mandiri...
*Nasihat kedua* : Terhadap sesuatu hal yang tidak baik... jangan menaruh rasa ingin
tahu yang mendalam... hal itu bisa merengut nyawamu...
*Nasihat ketiga* : Jangan melakukan putusan apa pun saat sedang emosi... hal tersebut
akan membuat kamu menyesal seumur hidup...
Kemudian si Boss memberi dia sedikit uang jalan, dan 3 buah Roti... serta berpesan...
"Roti yang paling besar dimakan bersama keluarga saat sampai di rumah... !"
Esok harinya si Pekerja pamit dan mulai perjalanan pulang ke kampung halamannya...
Sampai di salah satu kampung... dia bertanya jalan mana paling dekat ke kampungnya...
Si A menjawab... "Jalan kecil lebih dekat..."
Dan si B menjawab... "Jalan besar lebih aman..."
Karena ingin cepat sampai di rumah... maka dia memilih jalan kecil... Baru setengah
perjalanan bertemulah dia dengan orang yang balik arah, dan memberitahu bahwa di
jalan ini banyak perampok... Maka dia pun teringat nasihat boss-nya... dan balik lagi
untuk lewat jalan besar... Saking laparnya, dia pun melahap satu roti yang diberi boss-
nya...
Karena sudah malam... maka dia pun menginap di Losmen... Malam harinya dia
mendengar suara seorang wanita menangis... Namun dia teringat nasihat ke 2 dari boss-
nya... maka dia pun mengurungkan niatnya untuk keluar mencari tahu... Dan lalu dia
makan roti yang ke 2...
Esok paginya, saat dia bangun... orang-orang heran dan bertanya kepadanya... "Kok
kamu masih hidup... ? Semalam ada seorang wanita gila menangis... memancing tamu
keluar... lalu membunuhnya... syukur kamu tidak keluar..."
Setelah sampai di rumah... hari sudah malam... Dia pun ingin memberikan kejutan
kepada Isterinya... Maka diam-diam dia masuk ke kamar... Alangkah terkejutnya dia
melihat seorang lelaki tidur dengan Isterinya... Emosinya meluap... lalu mengambil
parang hendak membunuh lelaki tersebut... Namun dia teringat akan nasihat ke 3 dari
boss-nya... dia pun lalu mengurungkan niatnya... dan tidur di luar...
Keesokan harinya... Isterinya bangun melihat suaminya tidur di luar... Alangkah
senangnya sang Isteri... dan memanggil pria yang menemaninya tidur selama suaminya
tidak ada di rumah... "Cepat bangun, Nak... mari sini... Ayah kamu pulang..."
Ternyata... lelaki tersebut adalah anak kandungnya sendiri...
Isterinya berkata... "Saat kamu berangkat... saya sudah hamil... Selama ini saya tidak
bisa menghubungimu..."
Lalu dipeluklah anak bujangnya dengan haru... dan meneteskan air mata... karena
hampir saja dia membunuh anaknya sendiri jika tidak mengingat nasihat boss-nya...
Sambil cerita panjang lebar tentang pengalaman dia... dan 3 nasihat boss-nya... dia pun
ingat roti besar untuk makan bersama di rumah... Setelah dipotong... ternyata di
dalamnya terselip uang pensiunnya selama 20 tahun dia bekerja...
Akhir cerita... keluarga ini hidup bahagia...
Pesan yang dapat kita petik dari ceritera ini :
* HATI-HATI DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN...*

Pintar Belum Tentu BIJAKSANA


Diceritakan bahwa Jendral Tso menyukai permainan catur dan beliau adalah pemain
catur yg sangat Handal, sudah tingkat master pula, bisa dikatakan tidak ada pecatur lain
yang mampu mengalahkannya.
Suatu hari, Jendral Tso dalam perjalanan dinasnya, melihat sebuah gubuk yang pada
dindingnya tergantung papan bertuliskan "Pecatur Terbaik Dunia", tentu saja hal ini
membuat sang Jendral tidak puas, dengan penasaran segera menghampiri gubuk tsb dan
menantang pemilik gubuk untuk bermain catur, dan ternyata sang Jendral dapat
memenangkan seluruh tiga set yang mereka mainkan.
Karena itu, sang Jendral dengan penuh kepercayaan diri mengatakan : " Anda harus
segera mencopot papan ini ", dan segera melanjutkan perjalanannya dengan penuh
kegembiraan.
Tak lama setelah itu, dalam perjalanan pulangnya, sang Jendral melewati gubuk itu lagi
dan menemukan bahwa papan "Pecatur Terbaik Dunia" belum juga dicopot, dengan
perasaan penuh penasaran, masuklah dia dan menantang pemilik gubuk itu untuk
bermain catur lagi.
Namun kali ini hasilnya sangat mengejutkan sang Jendral, dia kalah telak tiga kali
berturut-turut.
Sang Jendral sangat terkejut, dan bertanya mengapa bisa terjadi demikian.
Lalu si pemilik gubuk menjawab dengan Bijak : "Pada waktu yang lalu, saya tahu anda
sedang dalam perjalanan melaksanakan tugas negara, maka saya tidak mau
mengalahkan anda untuk menjaga semangat juang Anda, namun sekarang anda telah
kembali dalam kondisi telah sukses melaksanakan tugas anda, tentu saja saya melayani
tantangan anda sesuai dengan kemampuan saya yang sebenarnya. Saya tidak akan
mengalah lagi".
Pemenang Sejati, mampu menang , tetapi belum tentu mau menang , mampu mengalah
dengan bijaksana. Bisa Menang, dan tidak harus menang, menunjukkan kepribadian
yang mulia. Demikian pula kehidupan.
Ingat .... Pintar belum tentu Bijaksana, tetapi Kebijaksanaan pasti menyertakan
Kepintaran;
PENAMPILAN Yang Menipu
Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang
berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan
malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.
Mereka meminta janji.Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa
mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan
bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.
“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut.
“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat.
“Kami akan menunggu,” jawab sang Wanita.
Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa
pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya
tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk
melaporkan kepada sang pemimpinnya.
“Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,”
katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia
pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang
mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya
sudah muncul.
Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.
Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama
di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu,
dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu
tempat di kampus ini, bolehkan?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.
Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak
terkejut.
“Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang
yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan
seperti kuburan.”
“Oh, bukan,” Sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan
tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.”
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan
pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung?! Apakah kalian
tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk
bangunan fisik Harvard.”
Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia
bisa terbebas dari mereka sekarang.
Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya
untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” Suaminya
mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.
Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo
Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama
mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh
Harvard.
Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas
di AS saat ini.
Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai.
Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai.
Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap menipu.
KEKUATAN DOA
Ada dua orang anak sedang duduk berbincang dengan ibunya diruang tamu, Pada saat
mereka sedang berbicara, tiba-tiba terjadi “badai” besar, guntur dan kilat yang sambar-
menyambar. Keadaan sangat mencekam dan menjadikan ketiga orang itu ketakutan.
Kedua anak itu langsung mendekap Ibunya dan sang Ibu dalam kepanikan memberikan
kata-kata penghiburan pada kedua anak ini.
Setelah satu jam terjadi, badai itu reda dan keadaan baik tidak terjadi apapun hanya
terjadi sedikit karusakan pada rumah itu. Anak pertama bilang pada adiknya,” Apakah
kamu baik-baik saja dik?”. Jawab sang adik,”Benar aku dalam keadaan baik, hanya aku
tadi takut sekali hingga aku terus berdoa berulang-ulang agar tidak terjadi hal-hal buruk
pada kita”. Sang kakak berbicara,”aku tidak berdoa apa-apa tetapi aku juga dalam
keadaan baik, jadi doa atau tidak bukan hal penting karena tanpa doapun kita dalam
keadaan baik”. Sambung anak ini,”mam, apakah kau tadi juga berdoa??? aku lihat
mama tidak berdoa karena mama sibuk menenangkan kami agar tidak takut”. Jawab Ibu
anak-anak itu,” aku berdoa dengan aku melakukan pekerjaan terbaik yaitu menenangkan
kalian dan doa yang terbaik adalah ada dalam tindakan nyata”. Jawab anak pertama itu,”
apakah ketika mama berbicara untuk menenangkan kami tadi bisa dikatakan doa???”.
Jawab Ibu itu,”benar berdoalah dengan tindakan bukan hanya diam saja tidak
melakukan apa-apa?”.
Sejenak percakapan kedua anak dengan Ibunya ini seperti percakapan biasa dan sering
kita alami. Seperti pandangan anak pertama sering ada dalam diri kita,” tidak berdoapun
kita selamat jadi apa artinya sebuah doa?” Anak pertama ini tidak menyadari kalau hasil
dari doa yang dilakukan orang lain juga berkaitan dengan dirinya bahkan
“kemungkinan” yang menyelamatkan dia adalah doa dari adik dan Ibunya itu. Jika
suasana doa dari adiknya tidak ada dan adiknya ketakutan dan menangis berlarian
kesana-kemari maka cerita akan lain dan jika Ibunya tidak melakukan tindakan untuk
menenangkan mereka maka keadaan akan berbicara lain. Susana akan penuh dengan
ketakutan yang mencekam dan dalam keadaan seperti ini orang akan kehilangan “arah”
akhirnya bertindak “sembarangan” dengan berjuta pemikiran akan yang terjadi diluar
rumah itu entah berkaitan dengan mobilnya, ayamnya, kebunnya atau apapun yang
dipunyai dan ada diluar rumah itu. Maka “hasil” nyata dari doa itu adalah “ketenangan”.
Dalam keadaan tenang orang menjadi siaga dan tahu apa yang akan terjadi dan
kecepatan bertindak lebih cepat. Maka sebenarnya yang menjadikan “kehancuran” dan
“ketidakselamatan” seseorang sebenarnya bukan bencana itu tetapi rasa panik dan
ketakutan akan keadaan yang terjadi. Dengan doa dan tindakan nyata dari doa, rasa
panik bisa diatasi dan kebaikan dapat didapatkan.
Pernah ada cerita yang saya baca. Ada wabah penyakit lewat dan bertemu dengan
Nasrudin. Nasrudin bertanya,” mau kemanakah kau, hai wabah penyakit??”.
Jawab wabah itu,” ke kota A untuk membunuh sepuluh orang???”.
Setelah bebarapa hari Nasrudin kembali bertemu dengan wabah itu dan Nasrudin
bertanya,” hai wabah, kau bilang akan membunuh sepuluh orang, tapi mengapa yang
mati seratus orang”. Jawab wabah itu,” aku hanya membunuh sepuluh orang dan yang
sembilan puluh mati karena panik dan ketakutan”. Nasrudin hanya bisa mangut-
manggut saja.
Maka ketakutan dan kepanikan yang sebenarnya berbahaya dalam kehidupan ini. Maka
seperti Ibu dan anak kedua dari kelauarga itu, mereka berdoa untuk menenangkan
suasana agar kepanikan tidak terjadi dalam rumah itu. Maka dalam menyikapi bencana
dan kesulitan selalulah berdoa dan tenangkan diri jangan bairkan kepanikan dan
ketakutan ada karena dengan doa dan ketenangan semua bisa berjalan dengan baik.
Selamat menjaga ketenangan hati dengan doa dalam keadaan apa pun.

Memberi Yang TERBAIK


Seorang anak kecil sedang memegang 2 buah apel di dua tangannya. Ibunya datang dan
dengan lembut berkata : "Sayang, bolehkah mama minta satu buah apelmu?" Anak itu
memandang ibunya sejenak, lalu tiba2 dia menggigit salah satu apelnya, dan lalu dengan
cepat menggigit satunya lagi.
Melihat itu ibunya tertegun, dia berusaha utk tidak memperlihatkan kekecewaannya
melihat tingkah anaknya. Lalu anak kecil itu memberikan salah satu apel yg telah
digigitnya dan bilang, "Ini mama, ini yang lebih manis."
Ibunya hanya bisa tersenyum dengan haru. Siapapun kita, meskipun kita mengira kita
sudah tau banyak hal dan merasa sangat berpengalaman, jangan langsung menghakimi
orang lain. Berikan mereka kesempatan utk menjelaskan.
What we see may not be real, and what is real we may not see.

Palu Menghancurkan KACA


“Palu menghancurkan kaca, tapi palu membentuk baja”.
Apa makna dari pepatah kuno Rusia ini ?
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu masalah menghantam kita, maka dg
mudah kita putus asa, frustasi, kecewa, marah dan jadi remuk redam.
Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung,
kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit
benturan sdh lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. Mental baja adalah mental yg selalu positif,
bahkan tetap bersyukur disaat masalah dan keadaan yg benar2 sulit tengah
menghimpitnya.
Mengapa demikian ?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan
untuk membentuknya menjadi lebih baik.

Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yg lebih berguna setelah lebih dulu
diproses dan dibentuk dg palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mental
baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan
sikap yg keliru.
Jika kita adalah "baja" kita akan selalu melihat palu yg menghantam kita sbg sahabat yg
akan membentuk kita.
Sebaliknya jika kita "kaca" maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yg akan
menghancurkan kita.

Sudut Pandang
Alkisah, ada seorang penebang kayu. Suatu hari dia kehilangan kapaknya, sehingga dia
tidak bisa bekerja. Dia mencurigai tetangganya yang mencuri kapaknya.
Pagi itu ketika sang tetangga berangkat & menutupi peralatan kerjanya dengan kain,
rasanya kapaknya pasti disembunyikan disana, apalagi tetangga ini senyumnya terasa
tidak tulus. Pasti dia pencurinya.
Besoknya, tetangganya bahkan terasa jadi ramah berlebihan karena biasanya jarang
menyapa, kali ini menyempatkan berbasa-basi. Apalagi dilihat hasil tebangan kayunya
dua hari ini banyak sekali, pasti dia menebang menggunakan kapak curiannya.
Semakin dipikir semakin yakin.
Pada hari ketiga baru disadari ternyata kapaknya tersimpan di laci dapur. Istrinya yg
sedang keluar kota menyimpankan disana. Senang benar hatinya karena kapaknya dapat
ditemukan kembali.
Dia amati lagi tetangganya yang lewat, dan dia merasa tetangga ini tidak berkelakuan
seperti pencuri & senyumnya juga tulus-tulus saja. Bahkan percakapannya terasa sangat
wajar dan jujur. Dia heran kenapa kemarin dia melihat tetangganya seperti pencuri?
Persepsi membentuk kenyataan, pikiran kita membentuk sudut pandang kita.
Apa yang kita yakini akan semakin terlihat oleh kita sebagai kenyataan.
Sebagai contoh, apapun yang dilakukan orang yang kita cintai adalah baik dan benar.
Anak nakal dianggap lucu, kekasih pelit dianggap berhemat, orang cerewet dibilang
perhatian, keras kepala dibilang berprinsip & makanan tidak enak dibilang bergizi.
Hidup tidak pernah & tidak ada yang adil, tidak ada benar salah, kita ciptakan sudut
pandang kita sendiri. Kita menemukan apa yang kita ingin temukan. Apa yang terlihat
bukan kenyataan, kenyataan adalah siapa kita & bagaimana kita memandang semuanya
itu. Pandangan kita berubah mengikuti perubahan jaman & keadaan.

Saya BISA !!
Seorang pembuat jam berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam,
sanggupkah kamu berdetak 31.104.000 kali selama setahun?” “Ha?! Sebanyak itukah?!”
kata jam terperanjat, “Aku tidak akan sanggup!”
“Ya sudah, bagaimana kalau 86.400 kali saja dalam sehari?”
“Delapan puluh ribu empat ratus kali?! Dengan jarum yang ramping seperti ini?! Tidak,
sepertinya aku tidak sanggup,” jawab jam penuh keraguan.
“Baik, bagaimana jika 3.600 kali dalam satu jam?”
“Dalam satu jam berdetak 3.600 kali? Tampaknya masih terlalu banyak bagiku.” Jam
bertambah ragu dengan kemampuannya.
Dengan penuh kesabaran, tukang jam itu kembali berkata, “Baiklah kalau begitu,
sebagai penawaran terakhir, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”

“Jika berdetak satu kali setiap detik, aku pasti sanggup!” Kata jam dengan penuh
antusias. Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena
ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah
berdetak sebanyak 31.104.000 kali dalam setahun, yang juga setara dengan berdetak
86.400 kali dalam sehari, yang setara pula dengan berdetak 3.600 kali dalam satu jam.
Jangan pernah kalah sebelum berperang , Keyakinan menentukan tindakan kita, Rasa
mampu memberikan rasa optimis dan siap menghadapi tantangan yang ada.
Belajar Dari ZONG
Zong Qunghou lahir di sebuah keluarga miskin di Zhejiang, China, pada 1945.
Kehidupan keluarganya hanya tergantung pada gaji ibunya yang berprofesi guru. Inilah
yang membuat keluarganya harus hidup sangat irit dan Zong terpaksa putus sekolah di
SMP 2. Zong bertekad dapat membantu ibunya.
Ia harus bersyukur bisa diterima sebagai buruh kasar di sebuah ladang garam
dengan bekal pendidikan yang minim itu. Tidak rela anaknya hidup sebagai buruh kasar,
ibunya mencarikan lowongan kerja untuk Zong sebagai penjaga kantin di sekolah.
Hanya beberapa bulan saja Zong bekerja disana, ia sudah mengetahui seluk beluk
bisnisnya, ia mulai belajar bagaimana sistim distribusi suatu produksi itu dipasarkan
mulai dari pabrik pembuat hingga akhirnya ke kantin seperti yang ia
jaga.
Dalam hatinya timbul satu AMBISI BESAR. Ia ingin menjadi seorang
pengusaha....pengusaha besar. Dengan tabungan yang kecil, Zong lalu meminjam Rp.
200 juta dari beberapa guru, untuk memulai usahanya, yang bernama WAHAHA. Pada
awalnya Wahaha hanya memproduksi susu segar dalam kemasan, dan sejumlah
stationary.
Tanpa ada yang sangka, produk susunya mendapat sambutan hangat di pasar.
Ini membuat Wahaha melejit dengan sangat luar biasa pesatnya.
Hanya dalam beberapa tahun saja, WAHAHA telah merambah ke berbagai ragam
minuman lainnya, dan berhasil menguasai setengah pasar minuman ringan di seluruh
CHINA yang sedemikian besar.
Setelah bergabungnya DANONE dalam Wahaha. WAHAHA berhasil merajai seluruh
usaha minuman ringan di China. Ini tentu mendongkrak kekayaan ZONG. Pada tahun
2010, majalah Forbes memuat namanya Zong Qunghou sebagai orang terkaya Dunia
pada urutan ke 23, dan orang terkaya di China, dengan kekayaan Rp. 200 trilliun.
Ini tentu sangat fantastik sekali, karena hampir tidak pernah ada, hanya dalam kurun
waktu 20 tahun saja dari sebuah perusahaan yang bermodal cekak ini, bias menjadi
perusahaan raksasa seperti WAHAHA.

Namun ada suatu yang LUAR BIASA dari DIRI ZONG . Walaupun ia telah menjadi
konglomerat, ia masih tetap hidup sederhana dan bekerja keras. Seorang staffnya
berkata, Tuan Zong selalu datang paling awal, dan ia sendiri memeriksa semua
pembelian barang, termasuk pembelian sapu, tidak pernah lolos dari pengamatannya.
Semangat dan kehidupan Zong pantas dipuji, pengeluarannya konglomerat ini hanya Rp.
180.000 per hari. Ketika ditanya mengapa sedemikian kecil pengeluarannya. Ia berkata
“Saya ingin memberikan contoh kehidupan yang baik pada bangsa ini, khususnya kaum
muda yang condong boros dan tidak suka menabung”.
Bila ingin SUKSES, harus KERJA KERAS dan PINTAR MENABUNG.
Dunia akan menjadi lebih baik karena orang-orang yang sukses seperti Zong, selalu
melihat potensi terbaik dalam diri semua manusia di sekitarnya dan selalu memberi
CONTOH TERBAIK pula kepada dunia.

Nomor Cantik 0888-888-888


Secara sederhana ANGKA memang tidak menyimpan rahasia apapun, hanya sebagai
media perhitungan. Namun, tidak jarang pula orang suka mengotak-atik angka untuk
dicari maknanya.
Bahkan, ada beberapa angka sangat digandrungi sebab diyakini membawa
"KEBERUNTUNGAN" atau angka yang diyakinkan membawa "KESIALAN".
Berikut ini ada sebuah kisah nyata tentang ‘nomor cantik’.
Istilah nomor cantik sering diartikan adalah nomor ponsel yang mudah diingat dan
dipercaya membawa KEBERUNTUNGAN. Sehingga ‘nomor cantik’ sering
diperdagangkan dengan sangat mahal, mulai dari puluhan juta hingga hingga ratusan
juta rupiah.
Nomor yang dipercaya membawa berkah itu adalah angka “8” yang dalam kalangan
pebisnis sering diartikan “BERJAYA” ; “MAKMUR” atau "HOKI".
Ini tentu karena lafalnya angka 8 itu dalam bahasa Mandarin yang bermakna “JAYA”.
Lalu bagaimana dengan nomor 0888-888-888 ini ? Cantik bukan ?
Pada tahun 2000, perusahaan telepon, Mobitel di Bulgaria mengeluarkan nomor
cantik ponsel tersebut dan nomor ini langsung dipakai oleh CEO Mobitel sendiri,
yaitu Vladimir Grashnov. Namun apa yang terjadi, bukan ‘keberuntungan’ yang
didapati, malah dalam waktu singkat, Vladimir divonis terserang menderita kanker
ganas. Ia tewas tidak lama setelah itu.
Sepeninggalan Vladimir, Mobitel lalu melelang nomor cantik ini ke publik dengan harga
mahal.
Nomor cantik ini jatuh ke tangan Konstantin Dimitrov. Ia dikenal sebagai seorang
‘mafia’ yang ditakuti di Bulgaria. Tidak lama setelah memakai nomor tersebut ia
tertembak mati oleh geng lain, ketika makan malam bersama seorang artis pada tahun
2003.
Tanpa diumumkan ke publik akan kaitan peristiwa nomor khususnya, kembali setelah
Dimitrov meninggal, ‘nomor khusus’ itu kembali dilelang. Kali ini yang mendapatnya
adalah pengusaha besar bernama Konstantin Dishliev.
Dishliev dikenal sebagai usahawan korup di perusahaan obat-obatan, ia sering dituduh
banyak pihak sebagai pedagang kotor dengan banyak pemalsuan merek obat.
Tidak lama setelah ia memakai nomor khusus ini , Dishlier ditembak mati oleh
orang Rusia pada 2005, saat makan siang di sebuah restoran India di ibukota
Bulgaria itu.
Melihat berturut turut, 3 korban telah jatuh yang kesemuanya kehilangan nyawa saat
memegang nomor tersebut, maka Mobitel memutuskan mencabut nomor tersebut tanpa
diberikan alasan. Ketika seorang wartawan yang menelusuri nomor tersebut dan
rangkaian peristiwa tersebut, perwakilan dari Mobiltel menjawab “Kami tidak punya
komentar, Kami tidak akan membahas nomor orang lain”.
Kini percayakah Anda akan ‘kesakralan’ suatu angka dengan untung rugi nya?
Tentu aneh bukan dalam kehidupan modern kini, ‘ANGKA’ begitu juga dengan
‘NAMA’ telah menghambat pola pikir sebagian orang, yang masih menganggap
Benarnya mysteri angka dan nama itu.
Yang jelas Tuhan tidak pernah menciptakan ANGKA yang "BERUNTUNG" atau
‘SIAL’ ; NAMA yang BAIK atau BURUK.
Hanya manusialah yang suka mengotak-atik ANGKA dan NAMA untuk dicarikan
maknanya.
Kotak Kecil
Kisah berikut ini sangat meginspirasi kita untuk lebih memahami betapa pentingnya
waktu untuk keluarga.
Alkisah, Putera yang telah yatim sedari kecil, tinggal bersama sang bunda di sebuah
rumah yang sederhana. Mereka bertetangga akrab dengan Pak Mansur yang tinggal
sendiri di rumahnya yang luas. Dalam segala hal, masalah apa pun, Pak Mansur adalah
konsultan terbaik bagi Putera.
Setelah lulus sekolah dan menikah, Putera dan keluarga kecilnya pindah ke kota. Dia
begitu sibuk bekerja hingga tidak punya waktu untuk menemani istri dan anaknya,
apalagi pulang kampung untuk bertandang ke tetangganya dulu.
Suatu hari, bunda mengabarkan berita duka bahwa Pak Mansur meninggal dunia dan
akan dimakamkan 3 hari mendatang. Meski pekerjaan menumpuk, Putera memutuskan
untuk pulang. Upacara pemakaman berlangsung sederhana dan sepi karena Pak Mansur
tidak memiliki banyak kerabat.
Malam sebelum kembali ke kota, Putera bersama sang bunda berkunjung ke rumah
tetangga lama. Pusaran waktu seakan membawanya ke masa lalu saat bersama penghuni
rumah itu. Di sini, setiap lukisan, setiap sudut, dia hafal dan paling tahu…Tiba-tiba,
Putera menghentikan langkahnya dan menatap meja di depannya.
“Ada apa?” tanya bunda.
“Kotak kecil itu hilang”, jawab Putera.
“Kotak kecil apa?”, tanya bundanya lagi.
“Pak Mansur punya sebuah kotak kecil berwarna emas dan terkunci. Di meja ini, sering
saya tanya, ‘Apa isi kotak kecil itu?’ dan dia selalu menjawab, ‘Di dalam sini, tersimpan
barang yang paling berharga’,” jelas Putera sambil menirukan suara Pak Mansur. “Dan
saya bahkan tidak pernah tahu barang apa yang paling berharga itu,” lanjut Putera,
merasa bersalah.
Dua minggu berlalu, Putera mendapat kiriman sebuah paket. Tertulis nama pengirim:
“Bapak Mansur”. Dengan penasaran, buru-buru dibukanya kiriman itu. Putera terpana
saat menemukan kotak kecil berwarna emas dan sebuah kunci, serta secarik kertas.
Dengan tangan gemetar, Putera membaca surat itu: “Setelah saya meninggal, kotak ini
tolong diberikan kepada Putera. Ini adalah barang yang paling berharga selama
kehidupanku.” Dengan debar jantung yang kuat, Putera menemukan sebuah jam saku
yang sangat indah. Dengan rasa sayang, Putera menyentuh permukaan jam saku dan
membuka penutupnya. Di dalamnya terukir kata-kata: “Putera, terima kasih atas
waktumu – Mansur.”
“Ya Tuhan, ternyata barang paling berharga bagi Pak Mansur adalah waktuku. Saat
bersama dengannya!”
Putera terpaku sejenak dan seakan tertampar kesadarannya. Ia segera bertemu asistennya
untuk mengosongkan jadwal selama 3 hari. “Kenapa, Pak?” tanya asistennya
kebingungan.
“Penting dan mendesak! Saya harus menemani keluarga saya,” jawabnya.
Setiap saat kita sibuk bekerja keras dengan alasan ingin sukses dan kaya raya demi
membahagiakan keluarga kita. Tetapi, pada akhirnya, justru waktu bersama keluargalah
yang selalu dikorbankan untuk itu, sehingga banyaknya uang tidak berujung
membahagiakan.
Mari ingatkan pada diri sendiri, untuk bijak membagi waktu agar kehidupan berjalan
dengan seimbang dan bahagia menjadi milik bersama.
Kisah Seekor Kekelawar
Alkisah, ada seekor kelelawar yang tinggal di daerah pedesaan. Saat itu, si kelelawar
sedang beristirahat dengan menggelantung terbalik di dahan sebuah pohon. Tiba-tiba,
kelelawar itu melihat lima ekor burung terbang makin cepat dan makin tinggi. Burung-
burung itu tampak begitu menikmati waktu mereka di siang hari.
Si kelelawar mengikuti kawanan burung itu dan mengetahui kalau ternyata burung-
burung itu sedang berkompetisi untuk menentukan siapa yang bisa terbang lebih cepat
dan lebih tinggi. Tapi begitu diikuti terus, kawanan burung itu tiba-tiba menghilang dari
pandangan. Si kelelawar sangat tertarik untuk bergabung dengan mereka. Maka esok
harinya, kelelawar itu menunggu kawanan burung itu di pohon.
Yang dinanti-nanti akhirnya datang di tempat yang sama keesokan harinya. Si kelelawar
meminta izin untuk ikut serta dalam kompetisi itu. Kawanan burung itu menolaknya
karena mereka menganggap si kelelawar spesies yang buruk dan mereka takut padanya.
Tapi, si kelelawar tetap mengikuti mereka dari jauh. Tanpa sepengetahuan mereka, si
kelelawar juga mengikuti kompetisi itu. Dalam beberapa menit, kawanan burung itu
menghilang. Si kelelawar merasa kesepian dan rendah diri karena merasa dirinya
makhluk terburuk di bumi ini. Dia merasa sedih dan memutuskan untuk melatih dirinya
terbang dengan jarak jauh.
Si kelelawar mengarungi jarak jauh tanpa tujuan apa pun. Akhirnya, dia putuskan untuk
beristirahat di sebuah pohon dan betapa terkejutnya saat melihat kawanan burung juga
ada di sana. Si kelelawar menjadi sangat bahagia karena mampu menempuh jarak
terbang kawanan burung itu. Si kelelawar bertanya pada mereka, apakah dia bisa ikut
berkompetisi? Setelah berdiskusi sejenak, kawanan burung itu akhirnya membolehkan si
kelelawar untuk bergabung.
Kawanan burung itu memulai terbangnya dan si kelelawar juga mengikutinya dengan
energi penuh. Beberapa menit kemudian, langit menjadi gelap sehingga kawanan burung
itu tidak bisa terbang di malam hari. Gerakan mereka mulai melambat dan si kelelawar
terbang mendahului mereka karena dia mampu terbang di malam hari dengan
menggunakan pantulan suara dan sensor khusus di tubuhnya. Si kelelawar begitu
gembira dan terbang lebih cepat.
Setelah menempuh jarak beberapa meter, si kelelawar mengingatkan kawanan burung
untuk mengikutinya. Tapi, begitu menoleh, si kelelawar baru menyadari kawanan
burung itu sudah menghilang. Si kelelawar berbalik arah dan menemukan mereka di
sebuah pohon. Kawanan burung itu memberi tahu kelelawar bahwa jarak yang mereka
tempuh saat ini melebihi jarak yang biasanya mereka capai dan sekarang mereka tidak
bisa kembali pulang karena mereka tidak mampu terbang di malam hari. Si kelelawar
membantu mereka dan memandunya terbang pulang.
Si kelelawar merasa sangat bahagia, dan menceritakan kisahnya pada sesama kelelawar.
Tapi, teman-temannya itu malah memberi respons negatif, “Kau ini bodoh, ya. Kau kan
bisa saja dengan mudah memenangkan kompetisi itu dan bisa membanggakan spesies
kita.” Tapi si kelelawar yang bahagia itu menjawab lagi, “Aku sudah bahagia waktu aku
mendapat kepercayaan dari kawanan burung itu, sehingga aku bisa menjadi pesaing
mereka. Aku malah lebih bahagia begitu tahu kalau spesies kita punya kemampuan unik.
Dan aku paling bahagia ketika kemampuan itu membantuku memandu burung-burung
itu kembali pulang. Selain itu, kompetisi konyol seperti ini tidak lagi penting bagiku.”
Memiliki bakat atau kemampuan tertentu adalah sebuah berkah. Menyadari betul bakat
yang kita miliki adalah sebuah kesadaran diri. Memanfaatkan bakat itu demi kebaikan
orang lain adalah perbuatan mulia. Jangan sampai kita merasa rendah diri. Jika perasaan
negatif itu menyergap diri kita, itu pertanda bahwa kita belum mengenali bakat kita. Dan
sekalipun kita sudah menemukan bakat terpendam kita, jangan lupa untuk menggunakan
bakat itu demi kebaikan sesama.

Pengemis dan Anjing Kecil


Ada seorang pengemis yg setiap hari berkeliaran di jalanan. Dia selalu berpikir,betapa
senangnya jika ditangannya ada uang 2000 dollar. Pada suatu hari, pengemis ini tanpa
sengaja, melihat seekor anjing kecil yang lucu sdg tersesat.
Pengemis ini melihat disekelilingnya tidak ada seorangpun,lalu ia menggendong anjing
kecil ini plg ke gubuknya dan mengikatnya disana.
Rupanya pemilik anjing ini adalah orang yg plg kaya dikota itu. Hartawan ini setelah
kehilangan anjingnya sgt panik,krn anjing ini adalah anjing ras yg sgt terkenal yg
diimport dari luar negeri serta sangat disayanginya .
Lalu hartawan ini membuat pengumuman di seluruh tv yg ada dikota dan mengatakan
bahwa siapa saja yg menemukan anjingnya akan diberi hadiah 2000 dollar.
Keesokan harinya ketika pengemis ini keluar utk mengemis, ia melihat pengumuman
ini, lalu tergesa dan hati berbunga dia pulang ke gubuknya ia menggendong anjing itu
utk pergi mengambil hadiahnya, ketika dia tergesa menggendong anjing ke stasiun tv,
dia melihat pengumuman tlh berubah hadiahnya sdh bertambah menjadi 3000 dollar,
rupanya krn si hartawan ini tdk dpt menemukan anjingnya, lalu telepon ke stasiun tv
menambah hadiahnya menjadi 3000 dollar.
Pengemis ini hampir tdk percaya kpd matanya sendiri, langkah kakinya tiba2 berhenti,
stlh dipikir2 akhirnya dia menggendong anjingnya kmbli ke gubuknya lalu diikatnya
kembali anjing tsb, setelah hari ke 3, benar saja hadiahnya bertambah lagi, pada hari ke
4 hadiah bertambah lagi, setelah hari yg ke 7, hadiahnya sdh sangat menggagetkan
seluruh penduduk kota.
Pada saat itulah si pengemis ini lari pulang ke gubuknya, utk mengambil anjing itu,
tetapi diluar dugaannya sungguh kasihan anjing kecil itu sdh mati kelaparan, karena si
pengemis tak punya cukup uang utk memberi makan dan merawat anjing tsb , ya itulah
nasibnya si pengemis tetaplah jadi pengemis, oleh karena keserakahannya dan
ketamakannya akhirnya ia tak memperoleh sepeser pun .

Sebenarnya didlm kehidupan kita ini, banyak barang dan kesempatan yg bagus, bukan
karena kita tdk berjodoh mendapatkannya, tetapi karena target dan harapan yg kita
pasang terlalu tinggi seta Tidak Konsisten dan mungkin krn rasa ego serta ketamakan
kita yg selalu ingin mendapatkan lebih, maka ketika kita sdh hampir mendekati sebuah
target, terkadang kita akan merubah arah mendekati target yg lbh tinggi, bahkan kadang
target yang tak realistis dan tak sesuai dengan situasi dan kondisinya sa’at itu alias
diawang2 dan tak terjangkau .
Catatan :
Rasa Puas dan Cukup sangat Penting dalam hidup ini, kalau kita tak bisa merasakan dan
mengendalikannya bukan tak mungkin malah akan membuat kita bahkan menjadi lebih
susah dari sebelumnya ditambah akibat penyesalan yg berkepanjangan.
Ada seorang ahli filsafat dari negeri barat mengatakan,”Harapan manusia bagaikan
sebuah gunung berapi, jika tdk dpt mengontrolnya akan melukai diri sendiri”.

Anda mungkin juga menyukai