Anda di halaman 1dari 68

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN


SDN KEPLAKSARI
Jln.Tirat Buana No.66 Keplaksari Peterongan Jombang Kode pos
6148 Email: sdnkeplaksari@gmail.com

No : Kepada

Lampiran : 1 ( Satu) Gabung Yth. Kepala

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Jombang

di Tempat

Dengan Hormat.

Yang bertandea tangan di bawah ini:

Nama : SUPRIYO,S.Pd

NIP : 19630601 198703 1 011

Pangkat/Gol Ruang : Pembina Tk.I/IVb

Jabaran Pekerjaan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : SDN Keplaksari

Keplaksari, 6 Desember 2021


Mengetahui
Pengawas Sekolah Kepala Sekolah

RAHAYU SETIAWATI, S.Pd.M,Si. SUPRIYO,S.Pd.


NIP.19660214 198703 2 006 NIP. 19630601 198703 1 011

i
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN
SDN KEPLAKSARI
Jln.Tirat Buana No.66 Keplaksari Peterongan Jombang Kode pos
6148 Email: sdnkeplaksari@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN


PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
( PIGP )

Nama : PUSPITA DEWI NINGTIAS, S.Pd.I


NIP : 198602122021212003
Tempat /Tanggal Lahir : JOMBANG, 12 Pebruari 1986
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Pendidikan : S1 PAI
Golongan : Ahli Pertama IX
Unit Kerja : SDN Keplaksari
Waktu Pelaksanaan : Januari 2021 s.d Desember 2021

Telah disahkan dan dapat diterima sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam
jabatan fungsional guru bagi guru pemula yang berstatus PPPK mutasi dari
jabatan lain dengan Nilai 85,7 Predikat Baik

Keplaksari, 6 Desember 2021


Pembimbing Kepala Sekolah

MU’AWANAH, S.Pd.I SUPRIYO,S.Pd


NIP. 19630125198603 2 013 NIP. 19630601 198703 1 011

Mengetahui,
Pengawas SD

RAHAYU SETIAWATI, S.Pd.M,Si.


NIP.19660214 198703 2 006

ii
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN
SDN KEPLAKSARI
Jln.Tirat Buana No.66 Keplaksari Peterongan Jombang Kode pos
6148 Email: sdnkeplaksari@gmail.com

DATA GURU PEMBIMBING


Secara rinci dapat kami jelaskan biodata guru pembimbing, sebagai berikut :

Identitas Guru Pembimbing

Nama : MU’AWANAH, S.Pd.I


NIP : 19630125198603 2 013
Jabatan : Guru PAI-BP
Unit kerja : SD NEGERI KEPUHKEMBENG 3 JOMBANG
Tugas : Pembimbing Guru Pemula

Keplaksari, 6 Desember 2021


Guru Pembimbing

MU’AWANAH, S.Pd.I
NIP. 19630125198603 2 013

iii
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN
SDN KEPLAKSARI
Jln.Tirat Buana No.66 Keplaksari Peterongan Jombang Kode pos
6148 Email: sdnkeplaksari@gmail.com

DATA GURU PEMULA


Secara rinci dapat kami jelaskan biodata guru pemula, sebagai berikut :

Identitas Guru Pemula

Nama : PUSPITA DEWI NINGTIAS, S.Pd.I

NIP : 198602122021212003

Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 12 Pebruari 1986

Pendidikan Terakhir : S1

Program / Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Perguruan Tinggi : Universitas Has’yim As’ari

Status Pegawai : PPPK

Golongan : Alhi Pertama IX

Guru Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam

Keplaksari, 6 Desember 2021


Guru Pemula

PUSPITA DEWI NINGTIAS, S.Pd


NIP. 198602122021212003

iv
DATA SEKOLAH

1. Identitas Sekolah

2. Nama Kepala Sekolah :


a. Nama : SUPRIYO,S.Pd
b. NIP : 19630601 1987031011
c. Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto, 01 Juni 1961
d. Pendidikan Terakhir : S1
e. Perguruan Tinggi : Universitas

f. Status Pegawai : PNS


g. Golongan : Pembina Tk.I IV/b
h. Alamat Rumah : Dusun Jati Pelem No.27 Rt 03 Rw 01
Desa Jati Pelem Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang.

v
1. TUJUAN PENDIDIKAN VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan Nasional

a. Mengembangkan kemampuan dan dapat membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka untuk dapat
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

b. Mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik agar bertujuan


untuk dapat mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang maha esa, mempunyai berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif dan mandiri,untuk menjadikan warna negara yang
demokrasi serta dapat bertanggung jawab.

2. Tujuan Pendidikan Dasar

o Mempunyai dasar utama kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,


berakhlaq mulia, serta keterampilan untuk dapat hidup mandiri serta
bertanggung jawab.

A. Visi SDN Keplaksari

1. Beriman, berprestasi, kompetensi, berwawasan global, santun dan


peduli lingkungan.

2. Indikator Visi

1. Menanamkan nilai-nilai akidah dan budi pekerti melalui mata


pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti,mulok
keagamaan,dan pendidikan diniyah.

2. Megoptimalkan pendidikan melalui proses pembelajaran dan


bimbingan.

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang


IPTEK,Bahasa,olah raga,seni budaya yang disesuaikan dengan
bakat,minat,potensi peserta didik dalam pendekatan
pembelajaran PAKEM.

4. Mengembangkan nilai-nilai budaya luhur dan karakter peserta


didik.

vi
5. Menjalin kerja sama antara warga sekolah dan lingkungan
masyarakat yang harmonis.

B. Misi SDN Keplaksari

a. Mewujudkan SDN Keplaksari Peterongan sebagai salah satu


pendidikan yang nyaman dalam kegiatan pendidikan yang
berwawasan lingkungan dan agamis didukung dengan
pembelajaran yang berbasis teknologi dan informasi.

b. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada dalam


memberikan pelayanan pendidikan untuk dapat menyiapkan
peserta didik menuju jenjang pendidikan yang berkualitas tinggi.

c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan aktif, kreatif, inovatif


,menyenagkan sehingga peserta didik dapat berkembang secara
efektif yang disesuaikan dengan potensi peserta didik.

d. Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama islam


dan budi pekerti,sehingga menjadikan sumber kearifan dalam
bertindak.

e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh


warga sekolah dan kelompok yang terkait dengan sekolah,sehingga
menjadikan sekolah sebagai slah satu mitra yang terpecaya di
lingkungan masyarakat.

f. Menerapkan sikap budi pekerti yang luhur kepada peserta didik


untuk dapat mewujudkan pendidikan yang berkarakter.

g. Meningkatkan budaya literasi di lingkungan warga sekolah dan


masyarakat.

h. Menumbuhkan budaya cinta tanah air dan cinta lingkungan.

C. Tujuan SDN Keplaksari

a. Tercapainya SDN Keplaksari Peterongan sebagai salah satu


sekolah yang digemari oleh masyarakat.

b. Tersedianya saran dan prasarana yang memadai dalam pelaksanaan


proses pembelajaran dan pendidikan.

vii
c. Terselenggaranya pelayanan pendidikan yang berkulitas serta
inovatif untuk dapat menghasilkan lulusan yang dapat berdaya
saing dengan peserta yang lainya.

d. Tercapainya prestasi akademik dan non akademik yang di dukung


oleh profesionalisme guru-guru dan tenaga kependidikan di SDN
Keplaksari Peterongan Kabupaten Jombang.

e. Terkuasainya dasar-dasar IPTEK sebagai salah satu bekal untuk


dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

f. Tercapainya ilmu pengetahuan dan dapat mengamalkan ajaran


agama islam sebagai salah satu hasil proses kegiatan pembelajaran.

g. Terselenggaranya sekolah yang banyak diminati di lingkungan


masyarakat dengan melibatkan partisipasi warga masyarakat
sekitar.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang mana atas rahmat
dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Program Kegiatan Induksi Guru
Pemula (PIGP) di SDN Keplaksari yang diselenggarakan oleh sekolah kami.
Program ini juga merupakan salah satu bukti bagi kepala sekolah dalam
melaksanakan kewajibannya untuk melaporkan hasil induksi bagi Guru Pemula di
SDN Keplaksari.
Isi Program ini secara umum lebih menekankan pada pemahaman-
pemahaman konsep dan cara mengimplementasikannya dilapangan dalam upaya
penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah .
Dalam kesempatan kali ini pula saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu sehingga
terselesaikan program ini.
Dengan penuh keikhlasan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada :
1. Kepala Unit Pengelola Pendidikan Kecamatan Peterongan Yang telah
banyak membantu dalam proses PIGP
2. RAHAYU SETIAWATI, S.Pd.M,Si Selaku pengawas yang dengan sabar
membatu penulis sehingga proses pembuatan laporan Program Induksi
Guru Pemula (PIGP) dapat berjalan dengan lancar
3. SUPRIYO, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SDN Keplaksari yang banyak
memberikan motivasi, pengarahan dan pembinaan kepada penulis,
sehingga laporan PIGP dapat terselesaikan sesuai jadwal.
4. MUAWANAH, S.Pd.I, Selaku Pembimbing Guru Agama Islam yang
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga terlaksananya
kegiatan PIGP dengan baik.
5. Rekan-rekan guru SDN Keplaksari yang selalu setia memberikan masukan
dan memotifasi yang sangat berarti sehingga pelaksanaan PIGP berjalan
dengan lancar dalam proses kegiatan pembelajaran.
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan dan segala kekurangan
yang penulis miliki. Namun penulis sangat berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat khususnya bagi peningkatan mutu pendidikan.

ix
Akhirnya kami beharap semoga program ini berguna khususnya bagi
penyusun dan berbagai pihak yang berkepentingan pada umumnya. Kritik dan
saran demi kesempurnaan laporan ini sangat dinantikan.

Jombang, 6 Desember 2021

PUSPITA DEWI NINGTIAS, S.Pd.I


NIP. 198602122021212003

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN .............................. ii
DATA GURU PEMBIMBING ........................................................................... iii
DATA GURU PEMULA ..................................................................................... iv
DATA SEKOLAH................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 4
C. Landasan Hukum .......................................................................... 4
D. Sasaran .......................................................................................... 5
E. Hasil yang diharapkan ................................................................... 5
BAB II GAMBARAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA ................... 6
A. Konsep Dasar Program Induksi Guru Pemula .............................. 6
1. Tujuan PIGP ........................................................................... 6
2. Manfaat PIGP Terkait dengan Status Kepegawaian .............. 6
3. Prinsip Penyelenggaraan PIGP .............................................. 6
4. Peserta PIGP .......................................................................... 7
5. Hak Guru Pemula ................................................................... 7
6. Kewajiban Guru Pemula ........................................................ 7
7. Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam PIGP ......................... 8
B. Strategi Pelaksanaan.................................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA ......... 17
A. Data Sekolah Dan Waktu Pelaksanaan Program Induksi ........... 17
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENILAIAN TAHAP KEDUA .... 51
A. Deskripsi Persiapan Pelaksanaan Pembimbingan Oleh Kepala
Sekolah Dan Pengawas ............................................................... 51
B. Deskripsi Pelaksanaan Pembimbingan Oleh Kepala Sekolah Dan
Pengawas ..................................................................................... 53
C. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula ......................................... 56
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 57
A. Simpulan ..................................................................................... 57
B. Saran ............................................................................................ 57

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SDN Keplaksari adalah sekolah negeri yang berada di Kecamatan
Peterongan Kabupaten Jombang tepatnya di Jalan Tirta Buana No.66 Kode
pos 61481 merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berlokasi terletak
di tengah-tengah Desa Keplaksari.
Dalam kondisi darurat kegiatan pembelajaran tidak dapat berjalan
secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran secara jarak jauh atau
online.
Pada masa darurat covid 19 sekolah telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran di tengah-tengah kondisi darurat yang disesuaikan dengan
kondisi dan kreatif masing-masing sekolah dimana peserta didik belajar dari
rumah dengan mendapatkan bimbingan guru dan orang tua.
Untuk menghadapi tahun pelajaran 2021/2022 yang masih dalam
masa darurat, tentunya sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum darurat yang merupakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang di susun dan dilaksanakan oleh
satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan peraturan dan
rambu-rambu dengan ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan
masing-masing satuan pendidikan di masa darurat.yang dimaksud bukan
hanya pada masa darurat wabah corona virus disease atau covid 19.
Dengan adanya kurikulum darurat dengan ini SDN Keplaksari
peterongan telah menjadikan sekolah yang memiliki kurikulum darurat yang
telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah dimasa
pandemic sehingga dapat terselenggaranya proses belajar mengajar dan
pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan
berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi sekolah.
Karena pendidikan adalah suatu proses memfasilitasi peserta didik
dengan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan serta
peningkatan kompetensi di bidang akademik dan non-akademik. Pendidikan

1
adalah komponen yang akan terus berkembang sesuai dengan perubahan
zaman, percepatan perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam kehidupan suatu
bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Sehingga dapat
menjadi tolak ukur bagi perkembangan suatu bangsa. Bangsa Indonesia
mempunyai dasar negara Pancasila sebagai pandangan hidupnya yang di
dalamnya telah merumuskan sistem pendidikan yang tertuang dalam Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan yang
memerlukan seperangkat komponen pengajaran. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru harus mengacu pada kurikulum yang berlaku sebagai arah
tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran antara lain
dipengaruhi oleh kesiapan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Kesiapan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat
berupa kesiapan dalam memilih metode pembelajaran dan dapat pula berupa
ketepatan guru dalam menyediakan alat peraga pembelajaran.
Di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal
1 ayat 4 undang-undang tersebut menyatakan bahwa profesional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk:
1. Meningkatkan martabat dan peran guru sebagai proses pembelajaran,untuk
dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional.
2. Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

2
3. Meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik agar pendidikan dan
proses pembelajaran dapat berjalan dengan bersinambung.
4. Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3).
Oleh karena itu, guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang
sangat strategis dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan.
Mengingat peran guru yang sangat strategis dalam pembangunan
pendidikan, maka seorang guru harus dipersiapkan secara matang. Persiapan
tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan mulai dari saat belajar di
perguruan tinggi, pendidikan profesi guru di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), sampai menjadi guru yang ditugaskan di satuan
pendidikan.
Program induksi dilaksanakan dalam rangka menyiapkan guru pemula
agar menjadi guru profesional yang meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat
menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan sekaligus
memecahkan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru pemula
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
Dengan demikian salah satu yang menentukan karir dan
profesionalitas seorang guru selanjutnya adalah pengenalan guru pemula
terhadap situasi sekolah, sehingga setiap Satuan Pendidikan khususnya di
SDN Keplaksari telah melaksanakan Program Induksi Guru Pemula (PIGP)
dengan baik sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
untuk mendukung pengebangan profesionalitas sebagai pendidik bagi guru
pemula di sekolah kami dan hasilnya dituliskan dalam laporan PIGP ini.

3
B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya Program Induksi Guru Pemula
(PIGP) di SDN Keplaksari, meliputi :
1. Agar guru pemula dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya
sekolah dimana mereka bekerja.
2. Agar dapat melaksanakan pekerjaannya sebagai guru professional di
satuan kerja.

C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41,Tambaran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
Sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun
2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005
tentang standar nasinal pendidikan.
5. Surat keputusan menteri kesehatan No.HK.01.07/MENKES/328/2020
tentang panduan pencegahan dan pengendalian covid 19 di sekolah,
taman kanak-kanak, perkantoran.
6. Surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 3 tahun 2020
tentang langkah-langkah pencegahan penyebaran covid 19 di satuan
pendidikan.
7. Surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid 19.
8. Surat edaran kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman
penyelenggaraan belajar dari dalam rumah dalam masa darurat
penyebaran covid 19.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;

4
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kredit;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang
Program Induksi bagi Guru Pemula; dan
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

D. Sasaran
Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) memiliki sasaran
yakni dimana PPPK khusunya formasi guru dapat belajar menimba
pengalaman dari Kepala Sekolah dan Guru Pembimbing sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

E. Hasil yang diharapkan


Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan Program Induksi Guru
Pemula (PIGP) antara lain :
1. Terbentuknya calon guru yang berkualitas dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya.
2. Terbentuknya suasana sekolah yang selaras, serasi dan seimbang
sehingga mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang efektif.

5
BAB II
GAMBARAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA

A. Konsep Dasar Program Induksi Guru Pemula


Program Induksi Guru Pemula (PIGP) adalah Kegiatan orientasi,
pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktek pemecahahan berbagai
permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru
pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Guru pemula adalah guru
yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.
1. Tujuan PIGP
Pelaksanaan PIGP bertujuan untuk membimbing guru pemula agar dapat :
a. Berdaptasi dengan ikim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan
b. Melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah.
2. Manfaat PIGP Terkait dengan Status Kepegawaian
Program induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat
pengangkatan dalam jabatan fungsional guru bagi guru pemula yang
berstatus calon pegawai negeri sipil (PPPK), atau pegawai negeri sipil
(PNS) mutasi dari jabatan lain. Bagi guru pemula yang berstatus bukan
PNS, PIGP dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam
jabatan guru tetap.
3. Prinsip Penyelenggaraan PIGP
Program induksi guru pemula diselenggarakan berdasarkan prinsip :
a. Keprofesionalan: penyelenggaraan program yang didasarkan pada
kode etik profesi, sesuai bidang tugas.
b. Kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim.
c. Akuntabel: penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik dan,
d. Berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu
mengadakan perbaikan atas hasil sebelumnya.

6
4. Peserta PIGP
Peserta PIGP adalah :
a. Guru pemula berstatus PNS yang ditugaskan pada sekolah yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah.
b. Guru pemula berstatus mutasi dari jabatan lain,
c. Guru pemula bukan yang ditugaskan pada sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
5. Hak Guru Pemula
Guru pemula berhak :
a. Memperoleh bimbingan dalam hal :
1) Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil
pembelajaran, bagi guru kelas dan guru mata pelajaran.
2) Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil proses bimbingan
dan konseling, bagi guru bimbingan dan konseling.
3) Pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah.
b. Memperoleh salinan lembar hasil observasi pembelajaran yang telah
ditandatangani oleh pembimbing atau kepala sekolah dan pengawas
sekolah.
c. Memperoleh dukungan dari sekolah dalam meningkatkan kompetensi
dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
d. Memperoleh laporan hasil penilaian kinerja guru pemula.
e. Memperoleh sertifikat bagi guru pemula yang telah menyelesaikan
PIGP dengan nilai kinerja paling kurang kategori baik.
6. Kewajiban Guru Pemula
Guru pemula memiliki kewajiban :
a. Merencanakan, melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dan
konseling yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran/bimbingan dan konseling, serta melaksanakan perbaikan
dan pengayakan.
b. Melaksanakan pembelajaran antara 24 (Dua Puluh Empat) hingga 30
(Tiga Puluh) jam tatap muka per minggu bagi guru mata

7
pelajaran/guru kelas, atau beban bimbingan antara 100 (Seratus)
hingga 120 (seratus) peserta didik bagi guru bimbingan dan konseling.
7. Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam PIGP
Pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP adalah guru pembimbing,
kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
a. Guru Pemula
Guru pemula bertanggung jawab :
1) Mengamati situasi dan kondisi, serta lingkungan sekolah termasuk
mempelajari data, tata tertib, sarana, dan sumber belajar di sekolah
tempat guru pemula tersebut bertugas.
2) Mempelajari latar belakang siswa.
3) Mempelajari dokumen administrasi guru.
4) Mempelajari kurikulum tingkat satuan Pendidikan.
5) Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (bagi
sekolah menggunakan KTSP).
6) Melaksanakan proses pembelajaran.
7) Menyusun rancangan dan instrumen penilaian.
8) Melaksanakan penilaian proses dan penilaian hasil belajar siswa.
9) Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai
guru, seperti Pembina ekstrakurikuler, instruktur teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
10) Melakukan observasi di kelas lain, dan
11) Melakukan diskusi dengan pembimbing, kepala sekolah dan
pengawas sekolah untuk memecahkan masalah dalam
pembelajaran maupun tugas lain yang terkait dengan tugasnya
sebagai guru.
b. Pembimbing
Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah di SDN Keplaksari
atas dasar profesionalisme dan kemampuan komunikasi. sekolah yang
tidak memiliki pembimbing sebagaimana dipersyaratkan, kepala
sekolah dapat menjadi pembimbing sejauh dapat dipertanggung
jawabkan dari segi profesionalitas dan kemampuan komunikasi. Jika

8
kepala sekolah tidak dapat menjadi pembimbing, kepala
sekolah/madarasah dapat meminta pembimbing dari satuan pendidikan
yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota atau kantor kementerian agama
kabupaten/kota sesuai dengan tingkat kewenangannya.
Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai
pembimbing adalah memiliki :
1) Kompetensi sebagai guru professional.
2) Kemampuan kerja sama dengan baik.
3) Kemampuan komunikasi yang baik.
4) Kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan
terhadap proses pembelajaran/bimbingan dan konseling.
5) Pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata
pelajaran yang sama dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah
memiliki, pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan
memiliki jabatan sekurang-kurangnya sebagai Guru Muda.
Tanggung Jawab Pembimbing :
1) Menciptakan hubungan yang bersifat jujur, memotivasi,
bersahabat, dan terbuka dengan guru pemula.
2) Memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling
3) Melibatkan guru pemula dalam aktivitas di SDN Keplaksari.
4) Memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan
keprofesian guru pemula.
5) Memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan
observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling guru lain.
6) Melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada
pengawas sekolah.
7) Memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan tahap
kedua.
c. Kepala Sekolah
Tanggung Jawab Kepala Sekolah :

9
1) Melakukan analisis kebutuhan guru pemula.
2) Menyiapkan Buku Pedoman Pelaksanaan PIGP.
3) Menunjuk pembimbing yang sesuai dengan kriteria.
4) Menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang
dipimpinnya tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai
pembimbing.
5) Mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas
pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala
sekolah tidak dapat memjadi pembimbing.
6) Memantau pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing.
7) Melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta
memberikan saran perbaikan.
8) Melakukan penilaian kinerja.
9) Menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan
kepada Kepala Dinas Pendidikan terkait, dengan
mempertimbangkan masukan dari saran dari pembimbing dan
pengawas sekolah/madrasah, serta memberikan salinan laporan
tersebut kepada guru pemula.
d. Pengawas Sekolah
Tanggung Jawab Pengawas Sekolah :
1) Memberikan penjelasan kepada kepala sekolah, pembimbing, dan
guru pemula tentang pelaksanaan PIGP termasuk proses penilaian.
2) Melatih pembimbing dan kepala sekolah tentang pelaksanaan
pembimbingan dan penilaian dalam PIGP.
3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PIGP di satuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
4) Memberikan masukan dan saran atas isi Laporan Hasil Penilaian
Kinerja.

B. Strategi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, Program Induksi Guru Pemula (PIGP) lebih
cenderung menggunakan pendekatan model pembinaan Lesson Study.

10
1. Pengertian
Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik
melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar. Secara sederhana lesson study dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan pengkajian pembelajaran yang dilakukan
secara kolaboratif oleh sekelompok untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Type Lesson Study
Lesson study dapat dilaksanakan dalam dua type berikut ini:
a. Lesson study berbasis sekolah (School Based Lesson Study)
Lesson study berbasis sekolah merupakan kegiatan lesson study yang
dilaksanakan oleh semua guru untuk semua mata pelajaran dan kepala
sekolah di suatu sekolah, dengan tujuan utama untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua bidang studi
yang diajarkan.
b. Lesson study berbasis KKG/MGMP (Cross School Lesson Study)
Lesson study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan kegiatan lesson study yang
dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran sejenis dalam satu sekolah
atau guru-guru mata pelajaran sejenis dari beberapa sekolah yang
tergabung dalam organisasi profesi seperti KKG atau MGMP.
3. Tahapan Pelaksanaan Lesson Study
Lesson study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan
(merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) yang
berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu rencana
peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakkhir (continuous
improvement). Skema kegiatan Lesson Study diperlihatkan pada Skema 3
berikut ini.

11
3. SEE
1. PlAN
(REFLEKSI)

2. D0

a. Plan (Merencanakan)
Peningkatan mutu pembelajaran melalui lesson study dimulai
dari tahap merencanakan (Plan) yang bertujuan untuk merancang
pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada
siswa, agar siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Perencanaan
yang baik tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama,
beberapa guru dapat berkolaborasi atau guru-guru dan dosen dapat
pula berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Perencanaan diawali
dari analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan dapat berupa pemahaman materi pelajaran dan
pedagogik tentang metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran
lebih efektif dan efisien atau bagaimana menyiasati kekurangan
fasilitas pembelajaran. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran, atau lesson plan, teaching
materials berupa media pembelajaran, dan lembar kerja siswa, serta
instrument asesment. Teaching materials yang telah dirancang perlu
diuji coba sebelum diterapkan di dalam kelas. Agar perencanaan lebih
berkualitas, kegiatan perencanaan dapat dilakukan beberapa kali
pertemuan (misal 2-3 kali pertemuan).
Pertemuan yang sering dilkukan dalam workshop antara guru-
guru (jika memungkinkan menghadirkan dosen) dalam rangka

12
merencanakan pembelajaran, diharapkan dapat terbentuk kolegalitas
antara guru dengan guru dan dosen dengan guru, sehingga dosen atau
guru tidak merasa lebih tinggi satu sama lain. Mereka berbagi
pengalaman dan saling belajar sehingga melalui kegiatan ini terbentuk
mutual learning (saling belajar).
Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson study tersebut, guru
memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah
pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa
dilakukan, memilih alternatif model pembelajaran yang akan
digunakan, merancang rencana pembelajaran, mengkaji kelebihan dan
kekurangan alternative model pembelajaran yang dipilih.

b. Do (Melaksanakan)
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah melaksanakan
pembelajaran (Do) untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang
telah dirumuskan dalam merencanakan (Plan). Dalam perencanaan
telah disepakati guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran
(guru model) dan sekolah yang akan menjadi tuan rumah (pada type
lesson study berbasis MGMP/KKG). Langkah ini bertujuan menguji
coba efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru
lain dari sekolah yang bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak
sebagai pengamat (observer) pembelajaran. Dalam kegiatan observasi
pembelajaran dapat juga melibatkan dosen-dosen atau mahasiswa
sebagai observer. Dalam kegiatan (open lesson) tersebut diharapkan
kepala sekolah terlibat dalam pengamatan pembelajaran dan memandu
kegiatan ini. Sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya dilakukan
briefieng kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan
pembelajaran yang direncanakan oleh guru dan mengingatkan bahwa
selama pembelajaran berlangsung pengamat tidak menggangu kegiatan
pembelajaran tetapi mengamatai aktivitas siswa selama pembelajaran.
Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas belajar siswa yang meliputi
interaksi antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan bahan ajar,
antar siswa dengan guru.

13
Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para
pengamat sebelum pembelajaran dimulai. Para pengamat dipersilahkan
mengambil tempat di ruang kelas yang memungkinkan dapat
mengamati aktivitas siswa. Biasanya para pengamat berdiri di sisi kiri
dan kanan di dalam ruang kelas agar aktivitas siswa teramati dengan
baik. Selama proses pembelajaran berlangsung para pengamat tidak
menggangu aktivitas dan konsentrasi siswa dan guru model. Para
pengamat dapat melakukan perekaman kegiatan pembelajaran dalam
bentuk video atau foto untuk keperluan dokumentasi dan bahan studi
lebih lanjut tanpa menggangu aktivitas belajar. Keberadaan para
pengamat di dalam ruang kelas disamping mengumpulkan informasi
juga dimaksudkan untuk belajar dari pembelajaran yang sedang
berlangsung dan bukan untuk mengevaluasi guru.

c. See (Merefleksi)
Kegiatan refleksi sebaiknya dilaksanakan segera setelah selesai
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar setiap kejadian yang diamati
dan dijadikan bukti pada saat mengajukan pendapat atau saran terjaga
akurasinya karena setiap orang dipastikan masih bisa mengingat
dengan baik rangkaian aktivitas yang dilakukan di kelas. Dalam
kegiatan refleksi, dalam kontek PIGP, refleksi dapat dilakukan oleh
sekurang-kurangnya guru pemula dengan pembimbing, guru pemula
dengan kepala sekolah, dan/atau pengawas sekolah dan guru observer
lainnya. Dalam acara ini, kepala sekolah atau pembimbing dapat
bertindak sebagai moderator atau pemandu diskusi. Langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan dalam refleksi adalah sebagai berikut:
1) Moderator membuka kegiatan refleksi pada waktu yang telah
ditetapkan, diawali dengan mengucapkan terima kasih kepada guru
model dan meminta applaus dari pengamat yang hadir.
2) Moderator menjelaskan aturan main tentang cara memberikan
komentar atau mengajukan umpan balik. Aturan tersebut meliputi
tiga hal berikut :

14
a. Selama diskusi berlangsung, hanya satu orang yang
berbicara(tidak ada yang berbicara secara bersamaan.
b. Setiap peserta diskusi memiliki kesempatan yang sama untuk
berbicara dan dapat mengemukakan pendapatnya.
c. Pada saat mengajukan pendapat, observer harus mengajukan
bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari komentar yang
disampaikannya (tidak berbicara berdasarkan opini).
4.) Guru yang melakukan pembelajaran (guru model) diberi
kesempatan untuk berbicara paling awal melakukan refleksi diri,
yakni mengomentari tentang proses pembelajaran yang telah
dilakukannnya. Pada kesempatan itu, guru harus mengemukakan
apa yang telah terjadi di kelas yakni kejadian apa saja yang sesuai
harapan, kejadian apa yang tidak sesuai harapan, apa yang berubah
dari rencana semula (15 sampai 20 menit).
5.) Moderator memberi kesempatan kepada perwakilan guru yang
menjadi anggota kelompok pada saat pengembangan rencana
pembelajaran untuk memberikan komentar tambahan.
6.) Moderator memberi kesempatan kepada observer untuk
menyampaiakan hasil pengamatannya. Ketika muncul
fakta/pemasalahan pembelajaran yang menarik maka moderator
dapat meminta observer lain untuk memberi pendapatnya. Pada
kesempatan ini tiap observer memiliki peluang yang sama untuk
menyampaikan fakta-fakta yang diamatinya sekaligus memberikan
alternatif solusi berdasarkan pengalamannya.
7.) Jika ada tenaga ahli yang hadir, moderator dapat mempersilahkan
tenaga ahli tersebut untuk memberikan wawasan lebih dalam
tentang pembelajaran yang telah berlangsung, setelah masukan-
masukan yang dikemukakan observer dianggap cukup.
8.) Diakhir diskusi refleksi moderator tidak perlu menyampaikan
simpulan/rekomendasi tertentu dari hasil refleksi, namu dalam
kontek PIGP pembimbing, kepala sekolah, atau pengawas dapat

15
memberikan arahan, rekomendasi, sertifikat tertentu untuk
perbaikan pembelajaran berikutnya.
9.) Dalam kontek lesson study regular, diakhiri sesi moderator
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh partisipan dan
mengumumkan rencana kegiatan lesson study berikutnya.

16
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA

A. Data Sekolah Dan Waktu Pelaksanaan Program Induksi


1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SDN Keplaksari
b. Nomor Statistik Sekolah : 10.105.13.11.011
c. NPSN : 20503351
d. Alamat (Jalan/Kec./Kab/Kota) : Jl. Tirta Buana No.66
Kec. Peterongan Kab. Jombang
e. No. Telp. : -
f. Koordinat : Longitude : …………………
T Latitude : …………………
g. Nama Yayasan (bagi swasta) : -
h. Nama Kepala Sekolah : SUPRIYO,S.Pd
Telp/HP :
i. Tahun Beroperasi : 1911
j. Kepemilikan Tanah/Bangunan : Milik Pemerintah / Yayasan /
Pribadi / Menyewa / Menumpang *)
2
1) Luas Tanah / Status : 1.269 m / SHM/HGB/Hak
Pakai/Akte Jual-Beli/Hibah *) (copy site plan dilampirkan)
2
2) Luas Bangunan : 476,5 m
k. No. Rekening Rutin Sekolah :-
1) Data Ruang Kelas
Tabel 2.1 Data Ruang Kelas
Jenis Kelas
No. Ket.
Barang I II III IV V VI
Ukuran
1. 49 49 49 35 49 49
(m2)
2. Meja Guru 1 1 1 1 1 1
Kursi
3. 1 1 1 1 1 1
Guru

17
Papan
4. 2 2 2 1 1 2
Tulis
Meja
5. 9 10 10 9 20 10
Siswa
Kursi
6. 18 10 20 18 36 20
Siswa
7. Almari 1 1 1 1 1 1
8. Rak Buku 1 1 1 1 1 1
2) Data Ruang Lainnya
Tabel 2.2 Data Ruang SDN Keplaksari
Ukuran
Jenis Ruang Jumlah 2
(m )
1. Perpustakaan 1 50
2. UKS 1 30
3.Lab. Komputer - -
4. Lab. Bahasa - -
5.Lab. Multimedia - -

Profil SDN Keplaksari dapat penulis gambarkan dalam berbagai


kondisi. SDN Keplaksari berlokasi di daerah pedesaan, terletak di Jl.Tirta
Buana No.66 Desa Keplaksari Kecamatan Peterongan Kabupaten
Jombang. SDN Keplaksari berdiri sejak tahun 1975 dan berada didaerah
pemukiman penduduk, akses dengan kendaraan pun tidak sulit karena
dapat dilalui kendaran roda dua maupun roda empat. Bahasa yang
digunakan oleh siswa sehari-hari yaitu bahasa jawa. Lingkungan sekitar
merupakan sawah pertanian dan pemukiman penduduk. Mata pencaharian
penduduknya sebagian besar petani dan pedagang. Tingkat kepedulian
masyarakat terhadap pendidikan tergolong tinggi.
Kondisi gedung SDN Keplaksari pada saat PIGP dilaksanakan cukup
baik. Media pembelajaran dan buku sebagai sumber belajar memadai pada
kelas dimana guru pemula mengajar. adapun denah dan batas-batas SDN
Keplaksari sebagai berikut :

18
Gambar 2.1 Denah SDN Keplaksari
Di depan sekolah merupakan sebuah bengkel sepeda motor, di sisi
kanan dan kiri merupakan pemukiman penduduk.
Tingkat ekonomi masyarakat tergolong menengah ke bawah.
Pendidikan tertinggi orang tuanya sebagian besar hanya Sekolah
Menengah Pertama. Budaya gemar membaca dan belajar masih perlu di
budayakan. Prestasi belajarnya masih perlu di tingkatkan.

Tabel 2.3 Data Guru SDN Keplaksari


Tingkat Pendidikan
No Satus Guru
SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3
1 Guru Tetap - - - - 6 - -
2 Guru Tidak Tetap 1 - - - 5 - -
3 Operator Sekolah - - - - 1 - -
4 Penjaga Sekolah 1 - - - - - -
Jumlah 1 - - - 12 - -

19
Jumlah guru SDN Keplaksari Kecamatan Peterongan Kabupaten
Jombang terdiri dari 12 orang yaitu 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang guru
PNS, 5 orang GTT, 1 orang operator dan penjaga.
Tabel 2.4 Daftar Tenaga Pendidik SDN Keplaksari
Tempat dan tanggal Pangkat/ Tugas
No Nama/NIP
lahir Golongan Mengajar
SUPRIYO, S. Pd. Mojokerto, 1-6-1963 Pembina/Tk.IVb
1. KS
NIP. 19630601 198703 1 011
TRI HARTIYAH RAHAYU,S.Pd.SD Jombang,28-2-1963 Pembina Tk.IV/b
2. Guru Kelas
NIP. 19640228 198606 2 001
SITI CHOIRIYAH,S.Pd.SD Jombang,24-5-1971 Penata Tk. 1/IVb
3. Guru Kelas
NIP. 19710524 199912 2 001
MUJAR’AH,S.Pd.SD Jombang,18-6-1979 Penata Tk.III/c
4. Guru Kelas
NIP. 19790618 200501 2 015
ITA RUDIANA,S.Pd.SD Jombang,6-6-1984 Penata Tk./I
5. Guru Kelas
NIP. 19840606 201407 2 002
PUSPITA DEWI NINGTIAS,S,Pd.I Jombang,12Pebruari Ahli Pertama/ IX
6. Guru PAI
NIP. 198602122021212003 1986
RONA ADIOS FIRMANA,S.Pd Jombang,11-3-1989 -
7. Guru PJOK
NIP. -
AISYAH USWATULLAILI,S.Pd Jombang, 7-6-1996 -
8. Guru Kelas
NIP. -
BIMA SATRIA ADIYANA B.P,S.Pd Jombang, 29-7-1992 -
9. Guru Kelas
NIP. -
ELSA AMANIA SARASATI,S.Pd Jombang,28-10-1997 -
10. Guru Diniah
NIP. -
OKTAVIA ILMA MUFIDA, S Pd. Jombang, 23-10-2000 -
11. Guru Mulok
NIP. -
12. LILIK SULISTIYOWATI Malang,24-12-1981 - Penjaga

Jumlah peserta didik di SDN Keplaksari di tahun 2021-2022 adalah


sebagai berikut:

20
Tabel 2.5 Data siswa tahun 2021-2022
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Kelas 1 9 14 23
2. Kelas 2 10 8 18
3. Kelas 3 8 9 17
4. Kelas 4 12 16 28
5. Kelas 5 12 6 18
6. Kelas 6 8 14 22

2. Dasar Program Induksi Guru Pemula


Program Induksi Guru Pemula (PIGP) adalah Kegiatan orientasi,
pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktek pemecahahan
berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan
melaksanakan proses pembelajaran/ bimbingan dan konseling pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
atau masyarakat.
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) adalah kegiatan orientasi,
pelatihan di tempat kerja, pengembangan dan praktik pemecahan berbagai
permasalahan dalam proses pembelajaran atau bimbingan dan konseling
bagi guru baru yang pertama kali ditugaskan melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah.
1. Tujuan PIGP
Pelaksanaan PIGP bertujuan untuk membimbing guru pemula agar
dapat:
a. Berdaptasi dengan ikim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan.
b. Melaksanakan pekerjaannya sebagai guru professional di sekolah.

21
2. Manfaat PIGP Terkait dengan Status Kepegawaian
Program induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan
dalam jabatan fungsional guru bagi guru pemula yang berstatus PPPK
mutasi dari jabatan lain.PIGP dilaksanakan sebagai salah satu syarat
pengangkatan dalam jabatan guru tetap.
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hasil yang
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu
diharapkan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Persiapan dan - buku pedoman Guru pemula Tersedianya Bulan ke-1
Perencanaan - analisi kebutuhan seluruh
- penugasan dokumen
pembimbing yang
dibutuhkan
2 - Bimbingan - Memotivasi guru Guru pemula Guru pemula Bulan
dan Penilaian pemula dalam termotivasi Ke 02 -09
tahap 1 menghadapi dalam
penilaian kinerja menghadapi
guru pemula penilaian
- Penilaian guru kinerja guru
pemula minimal pemula
baik
Bulan
- Penilaian - Penilaian guru Guru pemula Ke 10-11
tahap 2 pemula minimal memperoleh
baik nilai baik
3 Pelaporan - draf laporan Guru pemula Guru pemula Bulan
- keputusan memperoleh Ke-12
- pengajuan sertifikat
sertifikat PIGP

22
4. Persiapan Pelaksanaan
1. Penunjukan Guru Pembimbing
Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah atas dasar
profesionalisme dan kemampuan komunikasi. Sekolah yang tidak
memiliki pembimbing sebagaimana dipersyaratkan, kepala sekolah dapat
menjadi pembimbing sejauh dapat dipertanggung jawabkan dari segi
profesionalitas dan kemampuan komunikasi. Jika kepala sekolah tidak
dapat menjadi pembimbing, kepala sekolah dapat meminta pembimbing
dari satuan pendidikan yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor kementerian agama
kabupaten/kota sesuai dengan tingkat kewenangannya.
Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai
pembimbing adalah, memiliki:
1) kompetensi sebagai guru profesional;
2) kemampuan bekerja sama dengan baik;
3) kemampuan komunikasi yang baik
4) kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan
terhadap proses pembelajaran/bimbingan dan konseling;
5) pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata
pelajaran yang sama dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah
memiliki; pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan
memiliki jabatan sekurang-kurangnya sebagai Guru Muda.
Kepala Sekolah SDN Keplaksari Peterongan Kabupaten Jombang
telah, menunjuk Ibu MU’AWANAH,S.Pd.I sebagai guru
pembimbing.
Tanggung Jawab Pembimbing:
1) menciptakan hubungan yang bersifat jujur, memotivasi, bersahabat,
dan terbuka dengan guru pemula;
2) memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling
3) melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah;

23
4) memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan
keprofesian guru pemula;
5) memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling guru lain;
6) melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada
pengawas sekolah;
7) memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan tahap
kedua.
2. Analisis Kebutuhan
Sekolah/madrasah yang akan melaksanakan program induksi bagi
guru pemula perlu melakukan Analisis Kebutuhan dengan
mempertimbangkan ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang
pendidikan dan pengalaman guru pemula, ketersediaan pembimbing yang
memenuhi syarat, penyediaan Buku Pedoman, keberadaan organisasi
profesi yang terkait, dan faktor-faktor pendukung lainn
3. Panduan Kerja dan Instrumen
a. Pembimbingan Tahap 1
Pembimbingan tahap 1 pada dasarnya adalah pembimbingan
untuk mengembangkan kompetensi guru pemula. Pada pembimbingan
ini diperlukan penilaian pembimbingan untuk mengetahui sub
kompetensi yang sudah memenuhi standar dan yang belum.
Kompetensi yang belum standar ini perlu dibimbing terus menerus
hingga mencapai standar.
Pembimbingan Tahap 1 dilaksanakan pada bulan ke 2 (dua)
sampai dengan bulan ke 9 (Sembilan) oleh pembimbing yang telah
ditunjuk oleh kepala sekolah. Pembimbingan tahap 1 bertujuan untuk
membimbing guru pemula dalam proses pembelajaran secara bertahap
dengan memberikan motivasi, arahan dan umpan balik untuk
pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas dan
menjalankan fungsinya dalam proses pembelajaran.
Pada bulan ke dua, guru pemula bersama pembimbing
menyusun:

24
1. Rencana Pengembangan Keprofesian (RPK) untuk tahun pertama
masa induksi,
2. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
digunakan pada pertemuan minggu-minggu pertama.
Pembimbingan yang diberikan kepada guru pemula meliputi
proses pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain yang terkait dengan
tugasnya sebagai guru, seperti pembina ekstrakurikuler.
Pembimbingan proses pembelajaran meliputi penyusunan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran,membimbing dan melatih siswa,dan melaksanakan
tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru. Proses pembimbingan ini bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi pedagogik dan kompetensi
professional. Pembimbingan proses pembelajaran dapat dilakukan
dengan cara.
3. Memberi motivasi dan arahan tentang penyusunan perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil
belajar siswa.
4. Memberi kesempatan kepada guru pemula untuk melakukan
observasi pembelajaran guru lain.
5. Melakukan observasi untuk mengembangkan kompetensi pedagogik
dan professional dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi
Pembelajaran.
Pembimbingan pelaksanaan tugas tambahan yang terkait
dengan tugasnya sebagai guru, bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi kepribadian dan sosial. Pembimbingan ini dilakukan
dengan cara.
6. Melibatkan guru pemula dalam kegiatan-kegiatan di sekolah.
7. Memberi motivasi dan arahan dalam menyusun program dan
pelaksanaan program pada kegiatan yang menjadi tugas tambahan
yang diemban guru pemula.

25
8. Melakukan observasi untuk mengembangkan kompetensi
kepribadian dan sosial dengan menggunakan Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran.
Setelah pembimbingan proses pembelajaran, maka dilakukan
observasi pembelajaran oleh pembimbing sekurang- kurangnya 1
kali setiap bulan pada masa pelaksanaan program induksi dari bulan
ke 2 sampai dengan bulan ke 9.
Langkah observasi pembelajaran yang dilakukan oleh
pembimbing (pembimbingan tahap 1), adalah sebagai berikut:
a. Pra Observasi
Pembimbing bersama guru pemula menentukan fokus
observasi pembelajaran Fokus observasi maksimal lima elemen
kompetensi inti dari setiap kompetensi inti pada setiap observasi
pembelajaran. Fokus observasi ditandai dalam Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran dan Lembar Refleksi Pembelajaran
sebelum dilaksanakannya observasi.
b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengamati
kegiatan pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Refleksi
Pembelajaran sesuai dengan fokus dalam kompetensi yang telah
disepakati.
c. Pasca Observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah:
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah
pembelajaran dilaksanakan.
2) Pembimbing dan guru pemula membahas hasil pembimbingan
pada setiap tahap dan memberikan masukan kepada guru
pemula setelah observasi selesai
3) Guru pemula dan pembimbing menandatangani Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran. Pembimbing memberikan salinan
Lembar Hasil Observasi kepada guru pemula.

26
4. Penilaian
Di akhir masa program induksi, dilakukan penilaian kinerja guru
pemula. Penilaian kinerja guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian
kinerja yang diterapkan terhadap guru lain (senior) pada setiap tahun,
dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran. Hasil
penilaian kinerja pada akhir program induksi ditentukan berdasarkan
kesebuatan antara pembimbing, kepala sekolah dan pengawas dengan
mengacu pada prinsip professional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan
demokratis. Peserta Program Induksi dinyatakan Berhasil, jika semua
elemen kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling kurang memiliki
kriteria nilai dengan kategori Baik. Penilaian guru pemula merupakan
penilaian kinerja berdasarkan elemen kompetensi guru, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,kompetensi social dan kompetensi
profesional. Ke empat kompetensi tersebut dapat dinilai melalui
observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling serta observasi
pelaksanaan tugas lain yang relevan. Empat belas elemen kompetensi
yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru Pemula:
a. Kompetensi pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa
2) Memahami teori belajar
3) Pengembangan kurikulum
4) Aktivitas pengembangan pendidikan
5) Peningkatan potensi siswa
6) Komunikasi dengan siswa
7) Assessmen & evaluasi
b. Kompetensi kepribadian
1) Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum di
Indonesia
2) Kepribadian matang dan stabil
3) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggan menjadi guru
c. Kompetensi sosial
1) Berperilaku inklusf, objektif, dan tidak pilih kasih

27
2) Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah,orang tua, dan
masyarakat.
d. Kompetensi profesional
1) Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur, isi dan standard
kompetensi mata pelajaran dan tahap-tahap pengajaran
2) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri
5. Pelaporan
Penyusunan laporan hasil pembimbingan tahap 1 dilaksanakan
pada bulan ke 9 setelah pembimbingan tahap 1 selesai dilakukan, dengan
prosedur sebagai berikut :
a. Pembuatan draf laporan hasil pembimbingan yang didiskusikan
dengan kepala sekolah.
b. Penentuan keputusan pada laporan hasil pembimbingan guru pemula
dengan mempertimbangkan hasil observasi bimbingan dan tugas lain
yang relevan, yang selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki nilai
kinerja dengan kategori Baik.
c. Penandatangan laporan hasil pembimbingan oleh Pembimbing.
6. Deskripsi Pembimbingan
1. Tahap Persiapan dan Penyusunan Jadwal Pembimbingan
Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan ke-1 (kesatu) implementasi
PIGP. Sekolah yang akan melaksanakan PIGP perlu melakukan hal-hal
berikut:
 Kepala Sekolah
Dalam tahap persiapan kepala sekolah melakukan hal-hal berikut.
1) Melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor antara lain: ciri khas sekolah, latar belakang
pendidikan dan pengalaman guru pemula, ketersediaan
pembimbing yang memenuhi syarat, dan keberadaan organisasi
profesi yang terkait (Gunakan Form KS-01, KS-02)
2) Mempersipkan dan melaksankan pelatihan PIGP yang diikuti
oleh kepala sekolah/madrasah dan calon pembimbing, dengan

28
pelatih seorang pengawas yang telah lulus program pendidikan
dan pelatihan (Diklat) bagi pelatih PIGP.
3) Menyiapkan buku pedoman bagi guru pemula yang memuat
kebijakan sekolah di SDN Keplaksari, prosedur kegiatan
sekolah/madrasah, format administrasi pembelajaran/
pembimbingan, dan informasi lain yang dapat membantu guru
pemula belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekolah/madrasah (Gunakan Form KS-03).
4) Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang
memiliki kriteria sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan menerbitkan surat keputusan (SK) kepala
sekolah.
5) Menyusun rencana tindak implementasi PIGP (Gunakan Form
KS-04).
6) Menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan PIGP oleh Kepala
Sekolah (Gunakan Form KS-05).
 Pembimbing
Dalam tahap persiapan, pembimbing melakukan analisis kebutuhan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: ciri khas
sekolah, latar belakang pendidikan, pengalaman guru pemula,
keberadaan organisasi profesi yang terkait, melakukan identifikasi
kompetensi pembimbing (Evaluasi Diri Pembimbing, Form PB-
01), menyusun Rencana Tindak Pembimbingan oleh Pembimbing
(PB-02), menyusun jadwal kegiatan pembimbingan guru pemula
(PB-03), mengisi cheklist tugas pembimbing dalam PIGP (PB-04),
dan menyusun prioritas pembimbingan guru pemula (PB-05).
 Pengawas Sekolah
Sebelum melakukan tahap persiapan, pengawas sekolah
mempelajari buku-buku panduan dan modul PIGP. Selanjutnya
pengawas sekolah melakukan perencanaan pengawasan dalam
PIGP dengan langkah-langkah sebagai berikut:

29
1) Mengisi format identifikasi tanggung jawab pengawas sekolah
dalam PIGP (PS-01)
2) Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP (PS-02)
3) Menyusun program kepengawasan tahunan (PS-03) dan program
pengawasan semester (PS-04)
4) Menyusun rencana tindak pengawasan PIGP (PS-05), Jadwal
Kegiatan Pengawasan PIGP (PS-06), Jadwal Kegiatan
Monitoring (PS-07), dan menyiapkan instrumen monitoring
PIGP (PS-08).
5) Memberikan pelatihan PIGP bagi kepala sekolah dan calon
pembimbing. Pelatihan dapat dilakukan di setiap sekolah atau
bersama-sama di KKG, KKKS, atau diselenggarakan oleh dinas
pendidikan setempat.
7. Orientasi Sekolah dan Lingkungannya.
Pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya dilaksanakan
pada bulan pertama setelah guru pemula melapor kepada kepala
sekolah/madrasah tempat guru pemula bertugas. Pada bulan pertama
dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Kepala Sekolah
Setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah,
selanjutnya kepala sekolah memperkenalkan guru pemula kepada
dewan guru, karyawan sekolah, siswa, dan masyarakat sekitar.
b. Pembimbing
Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pembimbing dalam tahap
pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya kepada guru pemula
adalah:
1) Memperkenalkan situasi dan kondisi lingkungan sekolah/madrasah
kepada guru pemula
2) Memperkenalkan guru pemula kepada siswa.
3) Mendiskusikan rencana pembimbingan dan pengembangan
keprofesian guru pemula (PB-06).

30
.c. Guru Pemula
Setelah guru pemula diperkenalkan dengan lingkungan sekolah/
madrasah oleh kepala sekolah dan pembimbing, selanjutnya guru
pemula melakukan hal-hal berikut.
1) Melakukan evaluasi diri (gunakan Form GP-01a/ Form GP-01b dan
GP-02a dan GP-02b)
2) Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya,
termasuk melakukan observasi di kelas sebagai bagian pengenalan
situasi.
3) Mempelajari buku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula,
data sekolah/madrasah, tata tertib sekolah/madrasah, dan kode etik
guru.
4) Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber
belajar dsekolah/madrasah.
5) Mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan (K13)
8. Pelaksanaan Pembimbingan Oleh Kepala Sekolah Dan Pengawas
a. Tahap Persiapan Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam
perencanaan pembelajaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran,
penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasilpenilaian dan evaluasi pembelajarandan
pelaksanaan tugas lain yang relevan. Untuk kelancaran pembimbingan
tahap 2, pembimbing mempersiapkan dokumen – dokumen yang
mendukung dalam tahap pembimbingan PIGP Tahap 2.Dokumen-
dokumen yang digunakan pada tahap persiapan meliputi:
1. Silabus
2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Pelaksanaan proses pembelajaran
6. Penilaian hasil pembelajaran
7. Pengawasan proses pembelajaran.

31
b. Perangkat Pembelajaran
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing adalah sebagai
berikut.
1) Membimbing guru pemula dalam menyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran/satuan layanan bimbingan dan konseling. Dalam
membimbing penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
mempedomani Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41
tahun 2007 tentang standar proses pendidikan, serta panduan/juknis
terkait. Dalam pembimbingan penyusunan perencanaan
pembelajaran (Silabus dan RPP/Satuan Layanan), pembimbing
dapat membimbing secara langsung atau dapat pula bersama guru
lain yang sejenis dalam MGMP sekolah ataupun tingkat
kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari tahapan perencanaan
pembelajaran (plan) dalam lesson study. Penyusunan dokumen
perencanaan pembelajaran (lesson plan/RPP/Satuan layanan) dapat
pula dilakukan secara bersama-sama dengan beberapa guru sejenis
dan dosen untuk memperkaya ide-ide. Penyusunan perencanaan
pembelajaran dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.
 Analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran
dapat mengarah pada permasalahan materi pembelajaran,
pedagogi, dan fasilitas, serta permasalahan lainnya. Dengan
teridentifikasinya permasalahan diharapkan guru dapat
menentukan strategi pembelajaran efektif dan efisien.
 Guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rancangan
pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa
media pembelajaran, lembar kerja siswa, dan asesmen.
c. Observasi Pembelajaran
Melakukan observasi pembelajaran secara berkala. Proses
observasi pembelajaran dan pembimbingan dilakukan dalam tiga tahap,
yaitu praobservasi, observasi, dan pascaobservasi.

32
 Pra-observasi
Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan, dan
menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang
meliputi paling banyak 5 (lima) indikator kinerja dari keseluruhan
indikator kinerja sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi
pembelajaran yang akan diisi oleh pembimbing dan lembar refleksi
diri yang akan diisi oleh guru pemula.
Lima indikator kinerja yang menjadi obyek dalam fokus observasi
dapat ditentukan secara berbeda pada setiap pelaksanaan observasi
yang didasarkan pada hasil observasi sebelumnya. Fokus observasi
yang telah disepakati ditulis di Lembar Refleksi Pembelajaran /
Pembimbingan (GP-03a atau GP-03b) dan Instrumen Penilaian
Kinerja Guru (PS/KS/PB-02a atau PS/KS/PB-02b) serta pada
Lembar Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata
Pelajaran/Kelas/BK/Konselor. (PS/KS/PB-03a atau PS/KS/PB-03b)
 Pelaksanaan Observasi
Pembimbing melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan
guru pemula. Hasil observasi pembelajaran ditulis di Lembar
Pengamatan dan Pemantauan Kinerja Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti guru Pemula (PS/KS/PB-
01). Dalam konteks pendekatan lesson study, jika guru pemula
melaksanakan pembelajaran sebagai guru model dalam open lesson,
para observer mencatat hasil pengamatannya di Lembar Observasi
Pembelajaran pada Open Lesson (U-01). Pada saat observasi
pembelajaran ini, para observer disarankan untuk mengungkap
berbagai fakta/fenomena aktivitas proses belajar siswa yang
menarik untuk didiskusikan dalam kegiatan refleksi.
 Pasca-observasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
 Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata
Pelajaran/Kelas (GP-05a) atau Lembar Refleksi Pembimbingan

33
Guru BK/Konselor (GP-05b) setelah selesai pelaksanaan
pembelajaran atau pembimbingan,
 Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses
pembelajaran dan pembimbingan yang telah dilaksanakan.
Dalam tahap ini dapat menggunakan pendekatan lesson study,
dengan tata cara sebagai berikut:
 Refleksi dipimpin oleh seorang moderator (kepala sekolah,
pembimbing, atau observer yang ditunjuk), dan didampingi
oleh seorang notulis yang bertugas untuk mencatat hal-hal
penting yang didiskusikan dalam refleksi.
 Moderator memperkenalkan diri dan membuka diskusi.
 Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru
pemula untuk melakukan refleksi diri untuk menyampaikan
ketercapaian target pembelajaran yang telah dirancang,
kondisi-kondisi khusus yang terjadi pada beberapa siswa saat
pembelajaran.
 Moderator memberikan kesempatan observer untuk
menyampaikan hasil pengamatan (komentar), dengan
ketentuan sebagai berikut:
 Pengamat menyampaikan terima kasih kepada guru
model yang telah bersedia membuka kelas dan
diobservasi.
 Pengamat dalam menyampaikan komentar hendaknya
terfokus pada:
(a) proses belajar siswa.
(b) pencapaian tujuan/kompetensi siswa.
(c) pelajaran berharga yang dipetik oleh observer.
 Pengamat dalam menyampaikan komentar dengan
kalimat yang santun, halus, bijak, dan tidak berkesan
menggurui, serta menggunakan kata pembelajaran kita”
untuk mengomentari proses pembelajaran.

34
 Pengamat menganalisis hasil pengamatan serta
menyampaikan alternatif solusi.
 Pengamat sebaiknya tidak mengulang menyampaikan
hasil pengamatan yang telah disampaikan oleh
pengamat lain.
 Moderator tidak perlu menyimpulkan karena berbagai
alternatif solusi dapat diterapkan pada pembelajaran sehari-
hari oleh masing-masing peserta refleksi.
Secara lebih lengkap tata cara melaksanakan kegiatan lesson
study dapat dilihat pada tata tertib melaksanakan lesson study
(Form U-04).
 Pembimbing menyampaikan catatan hasil pengamatannya dan
hasil pengamatan para observer, selanjutnya dikonfirmasi
kebenarannya oleh guru pemula.
 Pembimbing menentukan skor indikator kinerja untuk
indikator-indikator kinerja yang telah disepakati sebagai fokus
pengamatan pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata
Pelajaran/Kelas Pemula (PS/KS/PB-02a) bagi guru mata
pelajaran/kelas atau Instrumen Penilaian Kinerja Guru
BK/Konselor (PS/KS/PB-02b) dan pada Lembar Hasil
Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas (PS/KS/PB-04a)
bagi guru mata pelajaran/kelas pemula atau
Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor (PS/KS/PB-
04b) bagi guru BK/Konselor pemula. Kemudian mengisi
lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan secara
objektif pada saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan
(Gunakan Form PS/KS/PB 01 dan Form PS/KS/PB.02a atau
Form PS/KS/PB.02b). Dalam hal pemberian nilai, pembimbing
menggunakan Form PS/KS/PB.02a atau Form PS/KS/PB.02b.
 Pembimbing memberikan salinan lembar observasi
pembelajaran dan pembimbingan kepada guru pemula yang
telah ditandatangani oleh guru pemula dan pembimbing untuk

35
diarsipkan sebagai dokumen portofolio penilaian proses
(assessment for learning) (Gunakan Form PB 08a/Form PB
08b).
d. Observasi Pembelajaran (melalui Lesson Study)
1. Lesson Study
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar. Secara sederhana lesson study dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan pengkajian pembelajaran yang
dilakukan secara kolaboratif oleh sekelompok guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Tipe Lesson Study
Lesson study dapat dilaksanakan dalam dua tipe berikut ini:
 Lesson study berbasis sekolah (School Based Lesson Study)
Lesson study berbasis sekolah merupakan kegiatan lesson study
yang dilaksanakan oleh semua guru untuk semua mata pelajaran
dan kepala sekolah di suatu sekolah, dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut
semua bidang studi yang diajarkan.
 Lesson study berbasis MGMP (Cross School Lesson Study)
Lesson study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
merupakan kegiatan lesson study yang dilakukan oleh guru-guru
mata pelajaran sejenis dalam satu sekolah atau guru-guru mata
pelajaran sejenis dari beberapa sekolah yang tergabung dalam
organisasi profesi seperti MGMP.
3. Tahap Pelaksanaan Lesson Study
Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan
(merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) yang
berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu cara
peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continous

36
improvement). Skema kegiatan Lesson Study diperlihatkan pada
Skema 3 berikut ini.

4. Siklus Kegiatan Lesson Study


a) PLAN (Merencanakan)
Peningkatan mutu pembelajaran melalui Lesson Study
dimulai dari tahap merencanakan (Plan) yang bertujuan untuk
merancang pembelajaran yang berorientasi pada bagaimana
membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa, agar siswa
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan
yang baik tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama,
beberapa guru dapat berkolaborasi atau guru-guru dan dosen
dapat pula berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide.
Perencanaan diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi
dalam pembelajaran.
Permasalahan dapat berupa pemahaman materi pelajaran
dan pedagogi tentang metode pembelajaran yang tepat agar
pembelajaran lebih efektif dan efisien atau bagaimana
menyiasati kekurangan fasilitas pembelajaran. Selanjutnya guru
secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi yang dituangkan dalam rencana pelaksanaan

37
pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa media
pembelajaran, dan lembar kerja siswa, serta instrumen asesmen.
Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba
sebelum diterapkan di dalam kelas. Agar perencanaan lebih
berkualitas, kegiatan perencanaan dapat dilakukan dalam
beberapa kali pertemuan (misal 2–3 kali pertemuan).
Pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara
guru-guru (jika memungkinkan menghadirkan dosen) dalam
rangka merencanakan pembelajaran, diharapkan dapat terbentuk
kolegalitas antara guru dengan guru dan dosen dengan guru,
sehingga dosen atau guru tidak merasa lebih tinggi satu sama
lain. Mereka berbagi pengalaman dan saling belajar sehingga
melalui kegiatan ini terbentuk mutual learning (saling belajar).
Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson study tersebut,
guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi
masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran
yang biasa dilakukan, memilih alternatif model pembelajaran
yang akan digunakan, merancang rencana pembelajaran,
mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model
pembelajaran yang dipilih.
b) DO (Melaksanakan)
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah
melaksanakan pembelajaran (Do) untuk menerapkan rancangan
pembelajaran yang telah dirumuskan dalam tahap merencanakan
(Plan). Dalam perencanaan telah disepakati guru yang akan
mengimplementasikan pembelajaran (guru model) dan sekolah
yang akan menjadi tuan rumah (pada tipe lesson study berbasis
MGMP). Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba efektivitas
model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari
sekolah yang bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak
sebagai pengamat (observer) pembelajaran. Dalam kegiatan
observasi pembelajaran dapat juga melibatkan dosen-dosen atau

38
mahasiswa sebagai observer. Dalam kegiatan (open lesson)
tersebut diharapkan kepala sekolah terlibat dalam pengamatan
pembelajaran dan memandu kegiatan ini. Sebelum pembelajaran
dimulai sebaiknya dilakukan briefieng kepada para pengamat
untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang
direncanakan oleh guru dan mengingatkan bahwa selama
pembelajaran berlangsung pengamat tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran tetapi mengamati aktivitas siswa selama
pembelajaran. Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas
belajar siswa yang meliputi interaksi antara siswa dengan siswa,
antara siswa dengan bahan ajar, antar siswa dengan guru.
Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para
pengamat sebelum pembelajaran dimulai. Para pengamat
dipersilahkan mengambil tempat di ruang kelas yang
memungkinkan dapat mengamati aktivitas siswa. Biasanya para
pengamat berdiri di sisi kiri dan kanan di dalam ruang kelas agar
aktivitas siswa teramati dengan baik. Selama proses
pembelajaran berlangsung para pengamat tidak menganggu
aktivitas dan konsentrasi siswa dan guru model. Para pengamat
dapat melakukan perekaman kegiatan pembelajaran dalam
bentuk video atau foto untuk keperluan dokumentasi dan bahan
studi lebih lanjut tanpa mengganggu aktivitas belajar.
Keberadaan para pengamat di dalam ruang kelas di samping
mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar dari
pembelajaran yang sedang berlangsung dan bukan untuk
mengevaluasi guru.
c) SEE (Merefleksi)
Kegiatan refleksi sebaiknya dilaksanakan segera setelah
selesai pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar setiap kejadian
yang diamati dan dijadikan bukti pada saat mengajukan
pendapat atau saran terjaga akurasinya karena setiap orang
dipastikan masih bisa mengingat dengan baik rangkaian

39
aktivitas yang dilakukan di kelas. Dalam kegiatan refleksi,
dalam konteks PIGP, refleksi dapat dilakukan oleh sekurang-
kurangnya guru pemula dan pembimbing, guru pemula dengan
kepala sekolah dan/atau pengawas, atau guru pemula dengan
pembimbing, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru
observer lainnya. Dalam acara ini, kepala sekolah atau
pembimbing dapat bertindak sebagai moderator atau pemandu
diskusi. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam
refleksi adalah sebagai berikut:
1) Moderator membuka kegiatan refleksi pada waktu yang
telah ditetapkan, diawali dengan mengucapkan terima kasih
kepada guru model dan meminta applaus dari pengamat
yang hadir.
2) Moderator menjelaskan aturan main tentang cara
memberikan komentar atau mengajukan umpan balik.
Aturan tersebut meliputi tiga hal berikut: (1) Selama diskusi
berlangsung, hanya satu orang yang berbicara (tidak ada
yang berbicara secara bersamaan); (2) Setiap peserta diskusi
memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara; dan (3)
Pada saat mengajukan pendapat, observer harus mengajukan
bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari komentar
yang disampaikannya (tidak berbicara berdasarkan opini).
3) Guru yang melakukan pembelajaran (guru model) diberi
kesempatan berbicara paling awal untuk melakukan refleksi
diri, yakni mengomentari proses pembelajaran yang telah
dilakukannya. Pada kesempatan itu, guru tersebut harus
mengemukakan apa yang telah terjadi di kelas yakni
kejadian apa yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak
sesuai harapan, dan apa yang berubah dari rencana semula
(15 sampai 20 menit).
4) Moderator memberi kesempatan kepada kepala sekolah atau
yang mewakili yang juga menjadi anggota kelompok pada

40
saat pengembangan rencana pembelajaran untuk
memberikan komentar tambahan.
5) Moderator memberi kesempatan kepada observer untuk
menyampaikan hasil pengamatannya. Ketika muncul
fakta/permasalahan pembelajaran yang menarik maka
moderator dapat meminta observer lain untuk memberikan
pendapatnya. Pada kesempatan ini tiap observer memiliki
peluang yang sama untuk menyampaikan fakta-fakta yang
diamatinya sekaligus memberikan alternatif solusi
berdasarkan pengalamannya.
6) Jika ada tenaga ahli yang hadir, moderator dapat
mempersilahkan tenaga ahli tersebut untuk memberikan
wawasan lebih dalam tentang pembelajaran yang telah
berlangsung, setelah masukan-masukan yang dikemukakan
observer dianggap cukup.
7) Diakhir diskusi refleksi moderator tidak perlu
menyampaikan simpulan/rekomendasi tertentu dari hasil
refleksi, namun dalam kontek PIGP pembimbing, kepala
sekolah, atau pengawas dapat memberikan arahan,
rekomendasi, justifikasi tertentu untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya.
8) Dalam kontek lesson study regular, diakhir sesi moderator
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
partisipan dan mengumumkan rencana kegiatan lesson study
berikutnya.
d) Penilaian oleh Pembimbing (Penilaian Tahap 1)
 Penilaian Tahap Pertama
Penilaian tahap pertama dilaksanakan pada bulan kedua
sampai dengan kesembilan berupa penilaian kinerja guru melalui
observasi pembelajaran dan pembimbingan, ulasan, dan masukan
oleh guru pembimbing. Penilaian tahap pertama merupakan
penilaian proses (asesment for learning) sebagai bentuk

41
pembimbingan guru pemula dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan, melaksanakan
pembelajaran dan pembimbingan, menilai hasil pembelajaran dan
pembimbingan, dan melaksanakan tugas tambahan.
Penilaian tahap ini dilakukan oleh pembimbing melalui
observasi pembelajaran dan pembimbingan dan observasi kegiatan
yang menjadi beban kerja guru pemula, dilaksanakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan atau minimal 6 (enam)
kali selama masa penilaian tahap pertama menggunakan Form PB
09a/Form PB 09b dan Form PB09c. Tujuan penilaian tahap pertama
ini adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu
dikembangkan, memberikan umpan balik secara reguler, dan
memberikan saran perbaikan dengan melakukan diskusi secara
terbuka tentang semua aspek mengajar dengan suatu fokus spesifik
yang perlu untuk dikembangkan. Pembimbing dapat memberikan
contoh proses pembelajaran dan pembimbingan yang baik di
kelasnya atau di kelas yang diajar oleh guru lain.
Penilaian tahap pertama ini dilaksanakan selama
pelaksanaan kegiatan pokok proses pembelajaran/pembimbingan dan
tugas lainnya. Selama berlangsungnya penilaian tahap pertama
kepala sekolah/ madrasah memantau pelaksanaan bimbingan dan
penilaian tahap pertama terhadap guru pemula. Dalam penilaian
tahap pertama ini pengawas melakukan pemantauan, pembinaan, dan
pemberian dukungan dalam pelaksanaan bimbingan dan penilaian
guru pemula.
 Proses Penilaian Tahap Kedua
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh
sampai dengan bulan kesebelas berupa observasi pembelajaran/
pembimbingan, ulasan, dan masukan oleh kepala sekolah/madrasah
dan pengawas sekolah, yang mengarah pada peningkatan kompetensi
dalam pembelajaran/pembimbingan. Penilaian tahap kedua

42
merupakan penilaian hasil (asesment of learning) yang bertujuan
untuk menilai kompetensi guru pemula dalam melaksanakan proses
pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya. Observasi
pembelajaran/pembimbingan pada penilaian tahap kedua dilakukan
oleh kepala sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali,
sedangkan oleh pengawas sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 2
(dua) kali (Gunakan Form PS/KS.01a atau PS/KS.01b.). Observasi
pembelajaran/pembimbingan dalam penilaian tahap kedua oleh
kepala sekolah/madrsah dan pengawas disarankan untuk tidak
dilakukan secara bersamaan, dengan pertimbangan agar tidak
menggangu proses pembelajaran dan pembimbingan. Apabila kepala
sekolah/madrasah dan pengawas menemukan adanya kelemahan
dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan pembimbingan oleh
guru pemula, maka kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas
wajib memberikan umpan balik dan saran perbaikan kepada guru
pemula. Langkah observasi pembelajaran dalam kontek penilaian
dan pembimbingan yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas
dalam tahap kedua adalah sebagai berikut:
1) Pra-observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah bersama
guru pemula menentukan dan menyepakati fokus observasi
pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi paling banyak 5
(lima) sub-kompetensi dari keseluruhan kompetensi sebagaimana
yang tertulis dalam lembar observasi pembelajaran yang akan
diisi oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah
(Gunakan Form KS 07a/Form KS 07b atau Form PS 06a/Form PS
06b),dan lembar refleksi yang akan diisi oleh guru pemula
(Gunakan Form GP 03a/Form GP 03b).
2) Pelaksanaan Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah mengisi
lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan secara objektif
dengan memberikan nilai pada saat seketika pelaksanaan

43
observasi dilakukan (Gunakan Form KS 07a/Form KS 07b atau
Form PS 06a/Form PS 06b).
3) Pasca-observasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
a) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/
pembimbingan setelah pembelajaran/pembimbingan
dilaksakan (Form GP 03a/Form GP 03b).
b) Kepala sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah dan
guru pemula mendiskusikan hasil penilaian pada setiap tahap
pembelajaran/pembimbingan.
c) Kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah memberikan
masukan kepada guru pemula setelah observasi selesai.
Kegiatan b) dan c) dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan lesson study.
d) Guru pemula dan kepala sekolah/madrasah atau pengawas
sekolah menandatangani lembar hasil observasi pembelajaran
guru mata pelajaran/kelas Pemula (PS/KS-01a atau lembar
hasil observasi pembimbingan guru BK/Konselor Pemula
(PS/KS-01b). Kepala sekolah memberikan salinan lembar
tersebut kepada guru pemula.
Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhir PIGP
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pembimbing, kepala
sekolah/madrasah dan pengawas sekolah dengan mengacu pada
prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan
demokratis. Peserta PIGP dinyatakan berhasil, jika semua
indicator kinerja pada penilaian tahap kedua paling kurang
memiliki nilai baik (KS-09a atau KS-09B, KS-10a atau KS-10b,
dan KS-11).
 Metode Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja.
Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan

44
jabatannya (pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009).
Penilaian berdasarkan penerapan kompetensi dalam melaksanakan
kegiatan pokok pada tugas utama guru. Kompetensi guru yang
dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sebagaimana telah
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
guru). Kegiatan pokok guru adalah kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Merencanakan pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran.
3. Menilai hasil pembelajaran.
4. Membimbing dan melatih peserta didik.
5. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru (pasal 52
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru).
Sedangkan tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1 UU
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Penilaian dapat dilakukan melalui observasi pembelajaran
dan observasi pelaksanaan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru.
Penilaian dilakukan dalam dua tahap. Penilaian tahap pertama yang
dilakukan oleh pembimbing bersamaan dengan proses
pembimbingan pada bulan kedua samapai bulan kesembilan
(assessment for learning). Penilaian tahap kedua dilakukan oleh
kepala sekolah dan pengawas pada bulan kesepuluh dan kesebelas.
Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan dengan
memberikan tanda centang (√) dan deskripsinya berdasarkan
observasi. Deskripsi hasil penilaian menjadi masukan atau umpan

45
balik untuk perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran dan
pembimbingan berikutnya.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat
penjelasan mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran dan
pembimbingan oleh guru pemula yang dapat menjadi bahan masukan
bagi perbaikan guru pemula untuk memperoleh nilai kinerja baik.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian kinerja guru yang lebih fokus pada penerapan kompetensi
pedagogik dan profesional, dan instrumen/lembar observasi untuk
mengukur penerapan kompetensi kepribadian dan sosial dalam
melaksanakan kegiatan pokok/tugas utama guru, baik guru mata
pelajaran, guru kelas, maupun guru BK/Konselor. Instrumen
penilaian yang digunakan adalah:
1) Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru
mata pelajaran atau guru kelas.
2) Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk
BK/Konselor.
3) Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
 Pemberian Nilai Kinerja Guru Pemula
Setelah bukti-bukti kinerja diperoleh melalui pengamatan
dan/atau pemantauan penilai dapat menentukan nilai dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
> Penentuan Skor Butir Indikator Kinerja (Penetapan
Pernyataan “Ya” atau “Tidak”)
Skor butir indikator kinerja ditentukan berdasarkan
pernyataan “ya” atau “tidak” yang telah ditetapkan. Penetapan
“ya” atau tidak pada setiap butir penilaian indikator kinerja
berdasarkan hasil kajian/analisis berbagai dokumen dan/atau
analisa catatan pengamatan dan/atau pemantauan yang dapat
menggambarkan secara utuh untuk setiap butir penilaian. Butir
indikator kinerja yang dinyatakan “ya” memiliki skor satu,
sedangkan yang dinyatakan “tidak” memiliki skor 0. Penentuan

46
Skor Indikator Kinerja
Berdasarkan catatan hasil pengamatan, pemantauan,
wawancara, studi (penggalian) dokumen, dan bukti-bukti
berupa data lain yang dikumpulkan selama proses penilaian
kinerja guru, penilai menentukan setiap skor indikator kinerja
dengan rumus sebagai berikut:

Total Pernyataan “Ya”


Skor Indikator Kinerja = X 100
Total Pernyataan “Ya”
maksimal

Hasil perhitungan di atas, dikonversi ke skor 4-3-2-1,


dengan cara menetapkan skor pada rentang sebagai berikut:
No Rentang skor Skor
1. 0<x≤25% 1
2. 25%<x≤50% 2
3. 50%<x≤75% 3
4. 75%<x≤100% 4

1) Penentuan Nilai Kinerja Guru Pemula


a. Nilai Kinerja Guru adalah rentang 14-56 (guru mata
pelajaran/kelas) atau rentang 14-72 (guru BK/Konselor)
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru rentang 14-56 (guru mata
pelajaran/kelas) atau rentang 14-72 (guru BK/Konselor) dengan
cara menjumlahkan semua skor indikator kinerja.
b. Nilai Kinerja Guru Konversi 100
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru Konversi 100 dapat
dilakukan dengan cara membagi total skor indikator kinerja
perolehan dibagi jumlah skor indikator kinerja maksimal (56
untuk guru mata pelajaran/guru kelas dan 72 untuk guru
BK/Konselor) dikalikan dengan 100. maka
Nilai Kinerja Guru Pemula konversi 100 dapat dirumuskan
sebagai berikut:Nilai Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas

47
1) Nilai Kinerja Guru BK/Konselor

Nilai Kinerja Guru Jumlah Skor Indikator Kinerja


Perolehan x
Pemula =
100
Konversi 100 56

c. Penentuan Kategori Nilai Kinerja Guru

Nilai Kinerja Guru Jumlah Skor Indikator Kinerja


Pemula Perolehan x 100
=
Konversi 100
72

Kategori Nilai Kinerja Guru Pemula dapat dilihat pada tabel Nilai
Kinerja berikut:

Nilai Kinerja Sebutan


91- 100 Amat Baik
76 – 90 Baik
61 - 75 Cukup
51 – 60 Sedang
≤ 50 Kurang

Pemberian Nilai Kepribadian dan Sosial


Penilaian kepribadian dan sosial guru pemula dilakukan melalui
pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran dan/atau pemantauan,
serta wawancara di luar pelaksanaan pembelajran. Hasil pengamatan,
pemantauan dan wawancara dikaji/analisis, untuk menentukan Nilai
Kepribadian dan Sosial Guru Pemula dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

48
1) Penetapan pernyataan “ya” atau “tidak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) “ya”, jika terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
b) “tidak”, jika tidak terdapat bukti yang mendukung butir
penilaian
2) Menentukan skor butir: skor 1 untuk pernyataan “ya”, dan 0 untuk
pernyataan “tidak”
3) Menghitung skor indikator penilaian dengan ketentuan sebagaimana
ketentuan penilaian kinerja di atas
4) Menghitung Nilai dan Kategori Nilai Kepribadian dan Sosial dengan
ketentuan sebagaimana ketentuan penilaian kinerja di atas.
1. Tahap Pelaporan
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan kesebelas setelah
penilaian tahap kedua, dengan prosedur sebagai berikut:
a. Penentuan keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru
Pemula berdasarkan pengkajian penilaian tahap kedua dengan
mempertimbangkan penilaian tahap pertama. Selanjutnya guru pemula
dinyatakan memiliki nilai kinerja dengan kategori amat baik, baik,
cukup, sedang, atau kurang. Untuk menentukan keputusan nilai kinerja
guru pemula, kepala sekolah membuat rekapitulasi hasil penilaian
kinerja guru mata pelajaran/kelas pemula (KS-07a) atau rekapitulasi
hasil penilaian kinerja guru BK/Konselor Pemula
(KS-07b).
b. Penyusunan draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata
Pelajaran/Kelas Pada program Induksi Guru Pemula atau Guru
BK/Konselor oleh kepala sekolah/madrasah berdasarkan pembahasan
dengan pembimbing dan pengawas sekolah/madrasah (KS-09a atau
KS-09b).
c. Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula
dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah.

49
d. Pengajuan penerbitan sertifikat PIGP dilakukan oleh kepala
sekolah/madrasah yang disampaikan kepada kepala dinas pendidikan
atau kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota bagi guru
pemula yang telah memiliki Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru
Pemula dengan nilai baik. Sertifikat tersebut menyatakan bahwa peserta
PIGP telah berhasil menyelesaikan PIGP dengan nilai baik. Guru
pemula dinyatakan berhasil jika:
1) Nilai kinerja minimal Baik (minimal 76)
2) Setiap skor indikator kinerja minimal Baik (3)
3) Setiap Nilai Kepribadian dan Sosial minimal Baik (76)
Selanjutnya, laporan hasil pelaksanaan PIGP berisi:
a. Data sekolah/madrasah;
b. Waktu pelaksanaan PIGP;
c. Data guru pemula peserta PIGP;
d. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
e. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap pertama;
f. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap kedua;
g. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan kategori nilai
kinerja guru pemula (amat baik, baik, cukup, sedang dan kurang)
ditandatangani kepala sekolah/madrasah.
h. Pengawas sekolah menandatangani Hasil Penilaian Kinerja Guru
Pemula.
Secara lengkap dapat dilihat pada Form KS-11.
Penyampaian laporan hasil pelaksanaan PIGP:
a. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus PPPK mutasi dari
jabatan lain disampaikan oleh kepala sekolah/madrasah kepada Kepala
Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai
kewenangannya untuk diteruskan ke Badan Kepegawaian Daerah.
b. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus PPPK disampaikan
oleh Kepala Sekolah kepada penyelenggara pendidikan dan Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.
Format sertifikat PIGP dapat dilihat pada Form U-05.

50
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENILAIAN TAHAP KEDUA

A. Deskripsi Persiapan Pelaksanaan Pembimbingan Oleh Kepala


Sekolah Dan Pengawas
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai
dengan bulan November 2021, berupa observasi pembelajaran/pembimbingan,
ulasan, dan masukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, yang
mengarah pada peningkatan kompetensi dalam pembelajaran/pembimbingan.
Penilaian tahap kedua merupakan penilaian hasil (asesment of learning)
yang bertujuan untuk menilai kompetensi guru pemula dalam melaksanakan
proses pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya. Observasi
pembelajaran/pembimbingan pada penilaian tahap kedua dilakukan oleh
kepala sekolah selama 3 (tiga) kali, sedangkan oleh pengawas sekolah selama
2 (dua) kali.
1. Tahap Persiapan Penilaian oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
a. Persiapan Penilaian ke-1
1) Tempat dan waktu :
Tempat : Korwilker Kec.Peterongan
Waktu : 4 Oktober 2021
2) Prioritas Penilaian :
Perangkat Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran Guru Pemula
3) Deskripisi Kegiatan :
Kepala sekolah dan pengawas sekolah bersama guru pemula
menentukan dan menyepakati fokus observasi pembelajaran dan
pembimbingan yang meliputi 5 (lima) sub-kompetensi dari
keseluruhan kompetensi sebagaimana yang tertulis dalam lembar
observasi pembelajaran yang akan diisi oleh kepala sekolah atau
pengawas sekolah (Gunakan Form KS 07a atau Form PS
06a),lembar refleksi yang akan diisi oleh guru pemula (Gunakan
Form GP 03a).
4) Dokumen yang dihasilkan :
Silabus, RPP, dan Form Penilaian Guru Pemula

51
b. Persiapan Penilaian ke-2
1) Tempat dan waktu :
Tempat : SDN Keplaksari
Waktu : 18 November 2021
2) Prioritas Penilaian :
Perangkat Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran Guru Pemula
3) Deskripisi Kegiatan :
Kepala sekolah dan pengawas sekolah bersama guru pemula
menentukan dan menyepakati fokus observasi pembelajaran dan
pembimbingan yang meliputi 5 (lima) sub-kompetensi dari
keseluruhan kompetensi sebagaimana yang tertulis dalam lembar
observasi pembelajaran yang akan diisi oleh kepala sekolah atau
pengawas sekolah (Gunakan Form KS 07a atau Form PS 06a),dan
lembar refleksi yang akan diisi oleh guru pemula (Gunakan Form
GP 03a).
4) Dokumen yang dihasilkan :
Silabus, RPP, dan Form Penilaian Guru Pemula
c. Persiapan Penilaian ke-3
1) Tempat dan waktu :
Tempat : SDN Keplaksari
Waktu : 25 November 2021
2) Prioritas Penilaian :
Perangkat Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran Guru Pemula
3) Deskripisi Kegiatan :
Kepala sekolah dan pengawas sekolah bersama guru pemula
menentukan dan menyepakati fokus observasi pembelajaran dan
pembimbingan yang meliputi 5 (lima) sub-kompetensi dari
keseluruhan kompetensi sebagaimana yang tertulis dalam lembar
observasi pembelajaran yang akan diisi oleh kepala sekolah atau
pengawas sekolah (Gunakan Form KS 07a atau Form PS
06a).lembar refleksi yang akan diisi oleh guru pemula (Gunakan
Form GP 03a).

52
4) Dokumen yang dihasilkan:
Silabus, RPP, dan Form Penilaian Guru Pemula.

B. Deskripsi Pelaksanaan Pembimbingan Oleh Kepala Sekolah Dan


Pengawas
a. Proses Observasi Penilaian Pembelajaran ke-1 oleh KS dan PS
a. Tahap Pra-Observasi Penilaian Pembelajaran ke-1 oleh KS dan PS
Pada tahap ini kepala sekolah dan pengawas terlebih dahulu
membuat kesepakatan terhadap indikator kinerja maupun kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial yang akan dinilai pada tahap
observasi pembelajaran. Adapun kesepakatan yang diperoleh dalam
penilaian ke-1 adalah sebagai berikut.
1) Kepala Sekolah
a) Indikator kinerja butir 1, 2, 3, 4, dan 5
b) Kompetensi Kepribadian butir 1.1 dan 1.2
2) Pengawas Sekolah
a) Indikator kinerja butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
b) Kompetensi Kepribadian butir 1.1, 1.2, dan 1.3
b. Tahap Observasi Penilaian Pembelajaran ke-1 oleh KS dan PS
1) Tempat dan waktu penilaian oleh KS dan PS ke-1 :
a) Tempat : SDN Keplaksari
b) Waktu : 14 Oktober 2021
2) Deskripsi Kegiatan Penilaian oleh KS dan PS ke-1:
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kepala sekolah dan
pengawas sekolah mengisi lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingan secara objektif dengan memberikan nilai pada saat
seketika pelaksanaan observasi dilakukan (menggunakan Form KS
07a dan Form PS 06a)
c. Pasca-observasi Penilaian Pembelajaran ke-1 oleh KS dan PS
Kegiatan yang dilakukan pasca-observasi adalah:
e) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/
pembimbingan setelah pembelajaran/ pembimbingan dilaksakan.

53
f) Kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru pemula
mendiskusikan hasil penilaian pada setiap tahap pembelajaran/
pembimbingan.
g) Kepala sekolah dan pengawas sekolah memberikan masukan
kepada guru pemula setelah observasi selesai.
h) Guru pemula, kepala sekolah,dan pengawas sekolah
menandatangani lembar hasil observasi pembelajaran guru mata
pelajaran/kelas Pemula. Selanjutnya kepala sekolah memberikan
salinan lembar tersebut kepada guru pemula.
b. Proses Observasi Penilaian Pembelajaran ke-2 oleh KS dan PS
 Tahap Pra-Observasi Penilaian Pembelajaran ke-2 oleh KS dan PS
Pada tahap ini kepala sekolah dan pengawas terlebih dahulu
membuat kesepakatan terhadap indikator kinerja maupun kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial yang akan dinilai pada tahap
observasi pembelajaran. Adapun kesepakatan yang diperoleh dalam
penilaian ke-2 adalah sebagai berikut.
1) Kepala Sekolah
a. Indikator kinerja butir 6, 7, 8, 9 dan 10
b. Kompetensi Kepribadian butir 1.3
c. Kompetensi Sosial butir 2.1
 Tahap Observasi Penilaian Pembelajaran ke-2 oleh KS dan PS
(1) Tempat dan waktu penilaian oleh KS dan PS ke-2 :
Tempat : SDN Keplaksari
Waktu : 18 November 2022
(2) Deskripsi Kegiatan Penilaian oleh KS dan PS ke-2 :
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kepala sekolah dan pengawas
sekolah mengisi lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingan secara objektif dengan memberikan nilai pada saat
seketika pelaksanaan observasi dilakukan (menggunakan Form KS
07a dan Form PS 06a)
 Pasca-observasi Penilaian Pembelajaran ke-2 oleh KS dan PS
Kegiatan yang dilakukan pasca-observasi adalah:

54
1) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/
pembimbingan setelah pembelajaran/pembimbingan
dilaksakan.
2) Kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru pemula
mendiskusikan hasil penilaian pada setiap tahap
pembelajaran/pembimbingan.
3) Kepala sekolah dan pengawas sekolah memberikan masukan
kepada guru pemula setelah observasi selesai.
4) Guru pemula, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
menandatangani lembar hasil observasi pembelajaran guru
mata pelajaran/kelas Pemula. Selanjutnya kepala sekolah
memberikan salinan lembar tersebut kepada guru pemula.
c. Proses Observasi Penilaian Pembelajaran ke-3 oleh Kepala Sekolah
1. Tahap Pra-Observasi Penilaian Pembelajaran ke-3 oleh KS
Pada tahap ini kepala sekolah terlebih dahulu membuat
kesepakatan terhadap indikator kinerja maupun kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial yang akan dinilai pada tahap
observasi pembelajaran. Adapun kesepakatan yang diperoleh dalam
penilaian ke-3 adalah Indikator kinerja butir 11, 12, 13 dan 14 dan
Kompetensi Sosial butir 2.2
2. Tahap Observasi Penilaian Pembelajaran ke-3 oleh Kepala Sekolah
1) Tempat dan waktu penilaian oleh KS ke-3:
Tempat : SDN Tondowulan II
Waktu : 25 November 2021
2) Deskripsi Kegiatan Penilaian oleh KS ke-3:
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kepala sekolah mengisi
lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan secara objektif
dengan memberikan nilai pada saat seketika pelaksanaan
observasi dilakukan (menggunakan Form KS 07a )
3. Pasca-observasi Penilaian Pembelajaran ke-3 oleh Kepala Sekolah
Kegiatan yang dilakukan pasca-observasi adalah:

55
1) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/pembimbingan
setelah pembelajaran/pembimbingan dilaksakan.
2) Kepala sekolah dan guru pemula mendiskusikan hasil penilaian
pada setiap tahap pembelajaran/pembimbingan.
3) Kepala sekolah memberikan masukan kepada guru pemula setelah
observasi selesai.
4) Guru pemula dan kepala sekolah menandatangani lembar hasil
observasi pembelajaran guru mata pelajaran/kelas Pemula.
Selanjutnya kepala sekolah memberikan salinan lembar tersebut
kepada guru pemula.

C. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula


Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhir PIGP ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara pembimbing, kepala sekolah/madrasah dan
pengawas sekolah dengan mengacu pada prinsip profesional,jujur, adil,
terbuka, akuntabel, dan demokratis. Peserta PIGP dinyatakan BERHASIL,
sebab semua indikator kinerja pada penilaian tahap kedua paling kurang
memiliki nilai baik (KS-09a, KS-10a, dan KS-11).
Berdasarkan hasil penilaian tahap 1 yang dilakukan oleh guru
pembimbing dan penilaian tahap 2 yang dilakukan oleh kepala sekolah beserta
pengawas, serta hasil pengamatan terhadap kompetensi kepribadian maupun
kompetensi sosial selama proses kegiatan program induksi guru pemula dapat
disimpulkan bahwa kategori Nilai Kinerja Guru Pemula atas nama
PUSPITA DEWI NINGTIAS,S.Pd.I adalah BAIK.
Hasil tersebut selanjutnya ditandatangani Kepala Sekolah dan pengawas
sekolah, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Gresik untuk segera diterbitkan SERTIFIKAT PROGRAM
INDUKSI BAGI GURU PEMULA sebagai hasil akhir dari Program Induksi
bagi Guru Pemula di SDN KEPLAKSARI Kecamatan Peterongan Kabupaten
Jombang.

56
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penilaian Pendidikan Induksi Guru Pemula yang
dilaksanakan di SDN Keplaksari Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang
bulan Maret 2021 sampai bulan Desember 2021 tahapan saudara PUSPITA
DEWI NINGTIAS,S.Pd.I mendapatkan nilai dalam kategori BAIK. Dengan
demikian, saudara PUSPITA DEWI NINGTIAS,S.Pd.I berhak diusulkan
untuk mendapatkan sertifikat Pendidikan Induksi Guru Pemula sebagai salah
satu syarat untuk menduduki jabatan fungsional guru.

B. Saran
Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di SDN Keplaksari
Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang ini akan mewujudkan guru pemula
yang profesional dan siap menjalankan tugas sebagai guru sebagai guru
sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan. Segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dalam Pelaksanaan Induksi Guru Pemula dan
penyusunan laporan PIGP ini kami sangat terbuka dan berterima kasih.

57

Anda mungkin juga menyukai