191000248201022
Tugas farmasi praktis
1. Informasi cara penggunaan suppositoria kepada pasien.
2. Informasi cara pemakaian tetes mata, tetes telingan dan tetes hidung.
3. Cara pemakaian inhalasi dan contoh obatnya.
Jawab:
1. Cara menggunakan suppositoria (RI, n.d.)
a) Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir.
b) Jika suppositoria melembek, letakkan suppositoria di lemari pendingin
selama beberapa menit sebelum melepaskannya ke dalam bungkusan.
c) Buka bungkus suppositoria dan letakkan pada jari atau menggunakan
sarung tangan.
d) Lumasi suppositoria dengan air doi ujung suppositoria dan basahi
dubur dengan air.
e) Baring di sisi kanan maupun kiri, dengan kaki yang diangkat sedikit
dan ditekukkan kea rah perut.
f) Secara perlahan masukkan suppositoria dengan ujung yang membulat
terlebih dahulu, lalu masukkan sampai obat masuk seluruhnya dengan
didorong dengan jari sedalam 1 cm pada bayi, dan 2,5 cm pada orang
dewasa.
g) Tahan pantat bersama paha selama beberapa detik dan tetap berbaring
selama 5 menit agar suppose tidak keluar.
h) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
i) Usahakan agar tidak bab selama 1 jam.
2. Cara pemakaian tetes mata, tetes telinga, dan tetes hidung.(RI, n.d.)
a. Tetes mata.
a. Cuci tangan terlebih dahulu.
b. Jangan menyentuh ujung tetes mata.
c. Mata melihat keatas
d. Tarik kelopak mata bagian bawah hingga terjadi penampungan
e. Letakkan penetes sedikit pada bagian mata yang akan diteteskan
tanpa menyentuk mata.
f. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
g. Tutup mata sekitar 2 menit.
h. Kelebihan air tetes mata dapat dibersihkan oleh tisu.
i. Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang
digunakan, tunggu sedikitnya lima menit sebelum tetesan
berikutnya diberikan.
j. Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya
berlangsung selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama,
konsultasikan pada dokter atau apoteker.
b. Tetes telinga.
a. Hangatkan tetes telingan dengan cara menggenggam dengan telapa
tangan.
b. Kepala dimiringkan kesamping atau dengan posisi telinga ke atas.
c. Tarik daun telinga sedemikian rupa hingga libang telinga terbuka
d. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
e. Tunggu lima menit belum diteteskan obat ke telinga
f. Lalu tutup telinga dengan menggunkan kapas untuk menutup
saluran lubang telinga stelah meneteskan obat.
g. Obat telinga seharuskan tidak menyebabkan ras terbakar atau
menyengat dari beberapa menit.
c. Tetes hidung.
a. Lebarkan lubang hidung
b. Posisi duduk dan kepala dimiringkan kebelakang atau berbaring
dengn diganjal oleh bantal agar kepala tetap tegak.
c. Masukkan ujung alat penetes sedalam 1 cm ke dalam lubang
hidung.
d. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
e. Kepala segera dicondongkan jauh kedepan sehingga posisi kepala
berapa dilutut.
f. Kembali tegak setelah beberapa detik, tetesan akan mengalir ke
kerongkongan atas.
Turbuhaler
a. Buka penutup dan pegang turbuhaler dengan tegak.
b. Memutar turbuhaler yang berwarna hingga terdengar bunyi klik.
c. Bernafaslah seperti biasa.
d. Masukkan turbuhaler diantara gigi dan katupkan bibir. Bernafaslah
c. Nebulizer
a. Pastikan peralatan yang digunakan sudah dibersihkan.
b. Cuci tangan sebelum menyiapkan obat.
c. Masukkan obat ke cangkir nebulizer dan pastikan dosis yang
diberikan sesuai anjuran atau resep dokter.
d. Sambungkan corong mulut atau masker ke cangkir nebulizer.
e. Pasang selang penyambung antara mesin kompresor dan cangkir
nebulizer.
f. Saat alat sudah siap, nyalakan mesin kompresor. Jika berfungsi
secara normal, alat akan mengeluarkan uap yang berisi obat.
g. Letakkan corong mulut atau masker ke mulut dan pastikan tidak
ada celah.
h. Duduklah dengan nyaman dalam posisi tegak. Prosedur ini
biasanya membutuhkan waktu sekitar 15–20 menit.
i. Ketika menggunakan alat, bernapaslah secara perlahan hingga obat
habis.
j. Jaga agar cangkir nebulizer tetap tegak selama alat digunakan.
Literatur :
RI, Badan POM. Petunjuk Praktis Penggunaan Obat. Retrieved November 27,
2022, from https://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-
penggunaan-obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggunaan-obat