Anda di halaman 1dari 12

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN

SUBKONTRAK
PROYEK ....................
Nomor : ...../...../...../...../.....
Tahun Anggaran : ......

Pada hari ini ...... Tanggal ..... Bulan ..... Tahun ...... (../../....) kami yang bertanda
tangan dibawah ini :

I. Nama : ......
No. KTP : .....
Perusahaan : PT. DDDD
Jabatan : .....
Alamat : ......

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. ....... sebagaimana tersebut diatas
dan berdasarkan Akta Pendirian nomor : .... tanggal ?? ???? ???? yang dibuat
dihadapan notaris .........,SH untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

II. Nama : ......


No. KTP : ........
Perusahaan : PT. SSSS
Jabatan : .......
Alamat : .......

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. SSSS sebagaimana tersebut diatas
dan berdasarkan Akta Pendirian nomor : ... tanggal ?? ??? ???? yang dibuat dihadapan
notaris ........., SH untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut


PARA PIHAK terlebih dahulu menyatakan dan sepakat untuk hal-hal sebagai
berikut :

Bahwa PIHAK PERTAMA telah menerima perjanjian kontrak pekerjaan (selanjutnya


disebut MAIN KONTRAK) dengan nomor :
HK.02.03/???-???/?????/???.??-??/??/??/???? Tanggal. ?? ?? ???? dari ??? ??? ?????
(selanjutnya disebut PEMBERI TUGAS) untuk Pekerjaan ??? ?????? ?????? dan
PIHAK PERTAMA menerima dan mematuhi segala ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam pasal-pasal perjanjian tersebut :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menerima perjanjian kontrak pekerjaan


(selanjutnya disebut MAIN KONTRAK) dengan nomor :
HK.02.03/???-???/?????/???.??-??/??/??/???? Tanggal. ?? ?? ????
dari ??? ??? ????? (selanjutnya disebut PEMBERI TUGAS) untuk
Pekerjaan ??? ?????? ?????? dan PIHAK PERTAMA menerima dan mematuhi
segala ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian
tersebut.
2. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud untuk malaksanakan
Pekerjaan ??? ???? ????? dan mensubkontrakkan pekerjaan tersebut kepada
PIHAK KEDUA.
3. Bahwa PIHAK KEDUA telah mengajukan kepada PIHAK PERTAMA harga
pekerjaan. Rp.15.598.711.000 dengan surat penawaran nomor.
001/??.??.???/????/??/???? tanggal ?? ?? ???? pada proyek Pekerjaan
Pekerjaan ?????? ??????.
4. Bahwa PARA PIHAK telah melakukan negosiasi dan klarifikasi berdasarkan
Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi
5. PIHAK KEDUA akan mematuhi, memenuhi syarat-syarat, dan ketentuan serta
spesifikasi yang termaktub didalam MAIN KONTRAK antara PIHAK
PERTAMA dan PEMBERI TUGAS.
6. Bahwa PIHAK KEDUA akan mendukung, mematuhi dan memenuhi
KEBIJAKAN MUTU dan KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA LINGKUNGAN PT. DDDD.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani


Sub Kontrak ini dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur lebih lanjut dalam
pasal-pasal berikut ini :

PASAL I
KETENTUAN UMUM

Kecuali ditentukan lain dalam surat perjanjian ini, kata-kata dan expresi berikut ini
harus mempunyai arti seperti yang dimaksud sebagai berikut :

1. KONTRAK berarti Surat Perjanjian tertulis yang sah antara PEMBERI TUGAS
dan Kontraktor, yang menetapkan kewajiban dari PARA PIHAK menurut
kontrak termasuk tidak terbatas pada administrasi kontrak, pelaksanaan dan
jaminan pekerjaan, penyediaan gambar, tenaga kerja, bahan dan peralatan, dan
dasar pembayaran serta penentuan jumlah nilai kontrak.
2. DOKUMEN KONTRAK berarti keseluruhan kontrak yang mengikat PEMBERI
TUGAS dan Kontraktor, terdiri atas pernyataan perjanjian, harga-harga, kuantitas
dan pembayaran, gambar-gambar (merupakan uraian secara visual) dan
spesifikasi-spesifikasi (merupakan uraian dalam bentuk kata-kata) dari pekerjaan
yang harus dilaksanakan dan material dan hal lain yang harus dilengkapi dan
kualitas, standar, persyaratan-persyaratan, batas-batas dan syarat-syarat sesuai
terhadap penampilan termasuk setiap perjanjian tambahan atau lembaran
tambahan yang dianggap perlu.
3. SUB KONTRAK berarti perjanjian tertulis yang sah antara PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA, yang berisi Hak dan Kewajiban PARA PIHAK.
4. DOKUMEN SUB KONTRAKK berarti keseluruhan Sub Kontrak yang mengikat
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan terdiri atas pernyataan perjanjian,
ketentuan –ketentuan umum antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA,
ketentuan-ketentuan teknis antara PEMBERI TUGAS dan PIHAK PERTAMA,
Ruang lingkup Pekerjaan Sub Kontrak, Waktu Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar
Peralatan, Struktur Organisasi, dan Daftar Kuantitas dan Harga termasuk setiap
perjanjian tambahan atau lembaran tambahan yang dianggap perlu.
5. PEMBERI TUGAS berarti orang yang ditunjuk sebagai yang mewakili dan diberi
wewenang oleh Pemberi Tugas yang bertindak dalam ruang lingkup tugas-tugas
tertentu dan dalam wewenang yang diberikan kepadanya oleh Pemberi Tugas.
6. KONSULTAN PENGAWAS berarti suatu tim penasehat atau badan pengawas
yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas dengan tugas dan wewenang dibidang
pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan, dan administrasi teknik serta untuk
menyelenggarakan tugas-tugas yang ditetapkan.
7. KEPALA PROYEK / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA berarti wakil
resmi PIHAK PERTAMA di lapangan yang berkewenangan penuh mengawasi,
memeriksa dan mengarahkan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan pekerjaan.
8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN berarti jumlah hari atau minggu yang
ditetapkan didalam Dokumen Sub Kontrak untuk penyelesaian pada setiap jenis
pekerjaan, dan pekerjaan secara keseluruhan terhitung setelah diterbitkannya
Surat Perintah Perintah Pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA.
9. HARGA SUB KONTRAK berarti harga sesuai dengan Sub Kontrak ini,
termasuk PPn dan PPh.
10. PPN berarti Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan Peraturan Perpajakan sebesar
10% dari harga fisik.
11. HARI berarti hari kalender sesuai dengan kalender, termasuk hari minggu, hari
besar dan hari libur, yang berawal dan berakhir pada tengah malam pukul 24.00
atau 00.00.
12. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA berarti daftar kuantitas dan harga yang
telah diisi lengkap dengan volume, harga satuan dan jumlah harga yang
merupakan bagian dari Sub Kontrak.
13. PRESTASI PEKERJAAN adalah pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan di
lapangan dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN /
PEMBERI TUGAS.
14. BERITA ACARA SERAH TERIAMA PERTAMA adalah Berita Acara yang
dibuat dan ditandatangani bersama PARA PIHAK setelah disetujui oleh
PEMBERI TUGAS yang menyatakan bahwa prestasi pekerjaan dilapangan telah
selesai 100% dan dengan demikian pekerjaan dapat diserahterimakan untuk yang
pertama.
15. BERITA ACARA KEDUA adalah Berita Acara yang dibuat dan ditandatangani
bersama PARA PIHAK setelah disetujui oleh PEMBERI TUGAS yang
menyatakan bahwa prestasi pekerjaan dilapangan telah selesai 100% dan telah
melalui masa pemeliharaan dengan demikian pekerjaan dapat diserah terimakan
untuk yang kedua.
16. PEKERJAAN TAMBAH KURANG adalah suatu pekerjaan karena kondisi
lapangan dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak diperhitungkan (tak terduga)
akan terjadi, dan tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan
dapat disetujui oleh PIHAK PERTAMA

PASAL II
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima


penunjukan tersebut dan bertanggung jawab untuk melaksanakan Pekerjaan ???? ????
(Pekerjaan Divisi 1. UMUM, Divisi 2. DRAINASE, Divisi 3. PEKERJAAN
TANAH, Divisi 7. STRUKTUR) sampai selesai serta diterima dengan baik oleh
PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN / PEMBERI TUGAS.
PASAL III
LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi :

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas :


2. Subkon Pekerjaan ??? ???? ???
3. Semua perizinan yang termasuk pada lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA, dalam
hal ini PIHAK PERTAMA hanya sebatas surat pengantar (keterangan).
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam kontrak mengacu pada Berita Acara
Klarifikasi dan Negosiasi, Gambar dan Spesifikasi Teknis.

PASAL IV
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA sesuai dengan ketentuan dan persyartan yang berlaku dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari sub kontrak ini, dan tersurat dalam :
2. Surat perjanjian ini dengan segala perubahannya dan addendumnya (jika ada)
3. Semua ketentuan dan syarat-syarat mengenai administrasi, teknik pelaksanaan
pekerjaan dan keselamatan kerja yang tercantum dalam peraturan perundangan
yang berlaku.
4. Penjelasan, petunjuk dan peringatan baik tertulis maupun lisan yang selanjutnya
menjadi instruksi tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA / WAKIL
LAPANGAN PIHAK PERTAMA untuk mencapai maksud dan tujuan yang
berlaku.
5. Perubahan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan gambar/lampiran kontrak, hanya dapat dilakukan setelah mendapat
instruksi atau persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA / WAKIL
LAPANGAN PIHAK PERTAMA dan untuk dijadikan bahan perhitungan
pekerjaan tambah kurang sesuai ketentuan yang diatur dalam pasal pekerjaan
tambah kurang.
6. PIHAK KEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA untuk
melaksanakan pekerjaan dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang sama
seperti PIHAK PERTAMA terikat kepada PEMBERI TUGAS untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut dalam sub kontrak.
7. Apabila timbul pertanyaan mengenai penafsiran gambar atau spesifikasi,
pertanyaan tersebut akan diajukan kepada PIHAK PERTAMA / WAKIL
LAPANGAN PIHAK PERTAMA dan keputusan dari PIHAK PERTAMA /
WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA merupakan keputusan terakhir dan
mengikat PARA PIHAK

PASAL V
HARGA SATUAN PEKERJAAN

1. Harga Sub Kontrak pekerjaan diperhitungkan berdasarkan


2. Besarnya harga Sub Kontrak pekerjaan sebagaimana tersebut dalam perjanjian ini
adalah sebesar Rp.15.543.000.000 (Lima Belas Milyar Lima Ratus Empat Puluh
Tiga Juta Rupiah) termasuk PPn 10% dan PPh 3% dengan perincian sebagai
berikut :

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


Terlampir .-
Nb : Volume tidak mengikat

Didalam harga pekerjaan tersebut dalam ayat 2 pasal ini,


Termasuk :

 Keuntungan untuk PIHAK KEDUA


 Barak kerja, gudang kerja dan kebersihan lingkungan (K3).
 Asuransi Jamsostek senilai Rp. 15.457.000 (Lima Belas Juta Empat Ratus Lima
Pukuh Tujuh Ribu Rupiah) sesuai dengan perhitungan terlampir.
 Segala bentuk pajak yang berlaku sesuai ketentuan dan retribusi lainnya.
 Segala bentuk biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk biaya keamanan,
biaya koordinasi perjalanan sampai dengan masuk lingkungan proyek.
 Air Kerja.

PASAL VI
ESKALASI/PENYESUAIAN HARGA

PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan / klaim atas kenaikan harga selama
masa pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA kecuali ada kebijaksanaan
resmi mengenai eskalasi/penyesuaian harga dari Pemerintah.

PASAL VII
WAKTU PELAKSANAAN

1. Total waktu pelaksanaan (Construction Period) adalah 240 (Dua Ratus Empat
Puluh) hari kalender untuk seluruh rangkaian Pekerjaan ??? ???? terhitung sejak
tanggal ?? ?? ????
2. Masa Pemeliharaan atas hasil pekerjaan ditentukan selama 180 (Seratus Delapan
Puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Berita Acara Serah Terima Pertama
(PHO).
3. Apabila masa pemeliharaan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh PIHAK
KEDUA serta diterima dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan
KONSULTAN / PEMBERI TUGAS, maka akan diterbitkan Berita Acara Serah
Terima Kedua (FHO). Dalam hal ini adanya perbaikan-perbaikan melebihi waktu
yang telah ditetapkan dalam pasal ini maka masa pemeliharaan dihitung sampai
dengan selesainya perbaikan dan semua biaya yang timbul menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.

PASAL VIII
UANG MUKA

Untuk melaksanakan pekerjaan ini PIHAK KEDUA memperoleh/tidak pembayar


uang muka dari PIHAK PERTAMA

PASAL IX
JAMINAN-JAMINAN

1. PIHAK KEDUA selambat-lambatnya pada saat ditandatanganinya kontrak, harus


menyerahkan surat Jaminan Pelaksanaan Asli sebesar 5% (lima perseratus) dari
seluruh harga perjanjian sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) yang
nilainya sebesar Rp.772.500.000 (Tujuh Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah). Jaminan pelaksanaan dari PIHAK KEDUA dapat berupa Bank
Garansi yang diterbitkan oleh Bank yang terdaftar di Bank Indonesia, atau berupa
Surety Bond yang diterbitkan oleh Lembaga Asuransi yang telah disetujui oleh
PIHAK PERTAMA, masa berlaku jaminan pelaksanaan terhitung sejak tanggal
ditanda tangani kontrak ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada pasal 3 kontrak ini oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA ditambah 30 (tiga puluh) hari kalender, serta dapat
diperpanjang/ditambah masa berlakunya apabila diperlukan.
2. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) pasal ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan Jaminan pelaksanaan sebagaiaman
dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Berita Acara Serah Terima Pertama
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PASAL X
CARA PEMBAYARAN

Pembayaran Harga Sub Kontrak tersebut dalam Pasal Perjanjian ini dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan cara sebagai berikut :

1. Payment (diatur cara pembayaran kepada pihak kedua).


2. Pembayaran akan dilakukan berdasarkan prestasi dengan mengajukan
perhitungan prestasi yang tercapai di lapangan dan dinyatakan dalam Berita
Acara Prestasi Pekerjaan.
3. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan dipotong pengeluaran-
pengeluaran yang disetujui dibebankan kepada PIHAK KEDUA (jika ada) yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.
4. Setiap permintaan pembayaran harus disertai dengan kelengkapan adminitrasi
5. Pembayaran di bayarkan ke Nomor Rekening :
Bank : .......
Atas Nama : .......
No Rek : .......

PASAL XI
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Penyimpangan-penyimpangan atau perubahan-perubahan berupa penambahan


atau pengurangan pekerjaan dianggap sah sesudah ada perintah tertulis dari
PIHAK PERTAMA di lapangan yaitu KEPALA PROYEK dengan menyebutkan
jenis dan perincian pekerjaan secara jelas dan dituangkan dalam amandemen.
2. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
mengubah waktu penyelesaian pekerjaan kecuali apabila PIHAK PERTAMA
menyetujui bahwa pekerjaan tambah tersebut diperlukan tambahan waktu
pelaksanaan.
PASAL XII
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan struktur organisasi lengkap yang akan


ditugaskan di lapangan kepada PIHAK PERTAMA dan ditempat pekerjaan harus
selalu ada wakil dari PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai Pemimpin
Pelaksana / Tenaga Ahli yang mempunyai wewenang atau kuasa penuh untuk
mewakili PIHAK KEDUA serta dapat menerima, memberikan dan memutuskan
segala petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Jadwal Rencana Kerja sesuai dengan
Jangka Waktu yang telah disepakati oleh PARA PIHAK, dengan Metode
Network Planning.
3. Pemimpin Pelaksana haruslah seorang ahli teknik yang cakap sesuai dengan
bidang serta pengalaman dan berpendidikan cukup serta disetujui PIHAK
PERTAMA / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA.
4. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Pemimpin Pelaksana /
Tenaga Ahli / Tenaga yang tercantum dalam struktur organisasi tersebut tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana yang diharapkan, maka PIHAK PERTAMA
melalui KEPALA PROYEK akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA. Dalam waktu 2 x 24 jam setelah menerima penolakan tersebut PIHAK
KEDUA harus segera menggantikan dengan yang lain yang memenuhi
persyaratan.
5. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, alat yang digunakan PIHAK
KEDUA tidak layak dan tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang
diharapkan / rusak, maka PIHAK PERTAMA memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA. Dalam waktu 1 x 24 jam setelah menerima penolakan
tersebut PIHAK KEDUA harus segera mengganti alat tersebut dengan yang lain
dan memenuhi persyaratan.
6. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang
berwenang dan memperoleh segala lisensi dan ijin yang diperlukan untuk
pelaksanaan Pekerjaan serta membayar segala biayanya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
7. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA berkaitan dengan pengeluaran alat dari lapangan.
8. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk menyerahkan atau mensubkontrakkan
sebagian atau seluruh Pekerjaan Subkontraktor kepada Pihak Ketiga tanpa
persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK PERTAMA.
9. Komunikasi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA digunakan melalui
surat menyurat dan jika dalam 7 (tujuh) hari kalender sejak surat disampaikan
tidak ada jawaban Surat tersebut dianggap disetujui.
10. PIHAK KEDUA wajib memberikan jadual waktu terinci dan rencana kerja yang
sudah termasuk urutan / tahapan pekerjaan, termasuk di dalamnya jadual
kebutuhan alat, material dan tenaga.
11. PIHAK KEDUA wajib menyediakan fasilitas lapangan sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan yang meliputi barak kerja, gudang /
tempat menyimpan persediaan BBM, olie, spare part dan lain-lainnya.
12. Kemajuan pekerjaan akan dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA melalui KEPALA
PROYEK minimum setiap 2 (dua) minggu, dan PIHAK KEDUA harus, jika
diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA melalui KEPALA PROYEK diwajibkan
untuk memobilisasi tambahan peralatan dan personil yang diperlukan untuk
menjamin kemajuan pekerjaan telah sesuai dengan keinginan PIHAK
PERTAMA. Dalam hal ini tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berkenaan dengan mobilisasi
tersebut atau hal lainnya.
13. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk
pelaksanaan.
14. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Quality Assurance (QA) System dan
Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) PT Adhi Karya
(Persero), kepatuhan pada QA system dan K3L ini tidak membebaskan PARA
PIHAK atas tanggung jawabnya sesuai sub kontrak.
15. PIHAK KEDUA wajib mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA atau PIHAK LAIN. Apabila terjadi
kerusakan pada pekerjaan tersebut yang diakibatkan oleh kelalaian PIHAK
KEDUA, PIHAK KEDUA wajib memperbaiki kerusakan tersebut atas biaya
sendiri hingga diterima baik oleh PIHAK PERTAMA, KONSULTAN, dan
PEMBERI TUGAS.
16. PIHAK KEDUA harus memberikan ganti rugi dan tetap melindungi PIHAK
PERTAMA, KONSULTAN, dan PEMBERI TUGAS dan Pekerjanya terhadap
tanggung jawab hukum atas setiap kerusakan, kehilangan atau kecelakaan yang
timbul termasuk terhadap setiap klaim, tuntutan, gugatan hukum, kerusakan,
biaya, ongkos-ongkos dan setiap macam pengeluaran lain yang disebabkan atau
berkaitan dengan timbulnya persoalan tersebut.
17. PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala resiko akibat
tuntutan dari PIHAK KETIGA.
18. Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan data rill di lapangan yang didasarkan
gambar dan patok ukur yang dilakukan opname bersama pada saat sebelum dan
sesudah pelaksanaan pekerjaan

PASAL XIII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L)

PIHAK KEDUA wajib menerapkan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Lingkungan (K3L) yang berlaku di lingkungan proyek, yang berupa :

1. Memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua tenaga


kerja dan lingkungan sesuai dengan ketentuan / norma yang berlaku untuk
mencapai nihil kecelakaan kerja.
2. Menjamin terlaksananya usaha pencegahan kecelakaan pada semua tingkatan
pekerjaan dan selalu terus berupaya mewujudkan tidak ada kecelakaan kerja,
dengan memakai dan menggunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja
lingkungan.
3. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), seperti: helm, sepatu kerja, sarung tangan
(jika diperlukan),kaca mata las, sabuk pengaman (jika diperlukan), pelindung
telinga (jika diperlukan) dan sebagainya.
4. Menjamin kebersihan lokasi kerja dari sampah-sampah sisa pekerjaan dan
sampah yang berasal dari luar (pekerja, bungkusan makanan, plastik makanan,
bungkus rokok, puntung rokok dan lain sebagainya), serta membuang sampah
tersebut keluar area proyek atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

PASAL XV
KEADAAN MEMAKSA

1. Keadaan Memaksa (“Force Majeure”) menurut perjanjian ini adalah keadaan atau
peristiwa yang terjadi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan PARA PIHAK,
yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kewajiban salah satu atau PARA
PIHAK yang disebabkan oleh karena:
 Bencana alam termasuk akan tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, tanah
longsor, banjir, dan kebakaran.
 Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan dan epidemi yang secara
keseluruhan ada hubungan langsung kepada para pihak, sehingga menjadi
tidak mungkin untuk dapat memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian ini.
2. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak
terjadi keadaan / peristiwa tersebut disertai dengan bukti-bukti yang sah dari
instansi yang berwenang.
3. Apabila lewat waktu 7 (tujuh) hari sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini
terlampaui, maka keadaan memaksa (force majeure) yang terjadi dianggap tidak
pernah ada.
4. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu atas pemberitahuan dari PIHAK KEDUA serta akan
memberikan tanggapan menyetujui atau menolak secara tertulis keadaan
memaksa (force majeure) tersebut dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh)
hari sejak diterimanya surat pemberitahuan tersebut.
5. Jika dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak pemeberitahuan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA belum/tidak memberikan jawaban, maka PIHAK
PERTAMA dianggap menyetujui adanya keadaan memaksa (force majeure).
6. Apabila sebagai akibat adanya keadaan memaksa (force majeure), perjanjian ini
diputuskan berdasarkan persetujuan PARA PIHAK, maka kerugian yang timbul
sebagai adanya keadaan memaksa (force majeure) tersebut ditanggung oleh
masing-masing pihak dan masing-masing pihak tidak dapat menuntu ganti rugi
apapun terhadap pihak lainnya.
7. Setelah terjadinya keadaan Force Majeure sebagai dimaksud ayat 1 dan 2 Pasal
ini, PIHAK KEDUA hanya berhak untuk menerima pembayaran sampai dengan
tahap pekerjaan yang telah dikerjakan dan telah diterima dengan baik oleh
PIHAK PERTAMA.

PASAL XVI
SANKSI – SANKSI

1. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atas Surat perjanjian ini, PIHAK
KEDUA harus menjamin PIHAK PERTAMA dari semua kerugian yang
mengakibatkan PIHAK PERTAMA menjadi bertanggung jawab berdasarkan
Kontrak antara PEMBERI TUGAS dan PIHAK PERTAMA akibat pelanggaran
PIHAK KEDUA tersebut.
2. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran tersebut dalam pasal 12 ayat 8,
tanpa sepengetahuan PIHAK PERTAMA, PEMBERI TUGAS ataupun
KONSULTAN PENGAWAS, maka PIHAK PERTAMA akan langsung
mengambil alih pekerjaan Surat perjanjian ini.
3. PIHAK PERTAMA tanpa mengurangi tata cara perbaikan atas pelanggaran
tersebut dalam ayat 1 dapat memotong kerugian akibat pelanggaran tersebut dari
pembayaran tagihan yang menjadi hak PIHAK KEDUA.
4. Jika PIHAK KEDUA gagal dalam menyelesaikan setiap bagian pekerjaan atau
keseluruhan Pekerjaan dalam Jangka Waktu sesuai dengan rencana yang telah
ada pada Lampiran di surat perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA diwajibkan
untuk membayarkan kepada PIHAK PERTAMA dengan jumlah sebagaimana
tersebut di ayat 7 di bawah ini. Pihak pertama berhak untuk memotong secara
langsung terhadap pembayaran yang belum dilaksanakan.
5. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana yang tersebut dalam
pasal 12 ayat 7 maka biaya demobilisasi dan mobilisasi kembali tidak akan
dibayar.
6. Jika PIHAK KEDUA gagal dalam menyelesaikan setiap bagian pekerjaan atau
keseluruahan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai dengan rencana yang telah
ada pada lapiran Sub Kontrak ini, maka PIHAK PERTAMA akan mengambil alih
pekerjaan PIHAK KEDUA dengan biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
7. Jumlah Denda Keterlambatan untuk setiap hari kalender pada penyelesaian setiap
bagian Pekerjaan atau keseluruhan surat perjanjian ini adalah: 0.1% dari nilai
setiap bagian Surat perjanjian ini atau keseluruhan Nilai surat perjanjian ini dan
maksimal 5 % dari keseluruhan nilai Surat perjanjian ini
8. PIHAK KEDUA harus menyerahkan Pekerjaan sesuai mutu dan kualitas yang
disyaratkan dan telah disepakati. Bila mutu dan kualitas tersebut tidak sesuai,
maka PIHAK PERTAMA berhak menolak pekerjaan tersebut dan PIHAK
KEDUA wajib memperbaiki atau mengganti pada waktu yang ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA, tanpa ada biaya dan waktu tambahan dari PIHAK
PERTAMA.

PASAL XVII
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir setelah PARA PIHAK telah


menyelesaikan seluruh kewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian/kontrak
ini.
2. Menyimpang dari ketentuan ayat 1 pasal ini, PIHAK PERTAMA berhak
memutuskan perjanjian ini secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis 7 (tujuh)
hari sebelumnya setelah melakukan peringatan / teguran tertulis 3 (tiga) kali
berturut-turut dalam hal PIHAK KEDUA:
3. Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu sebagaimana
yang dimaksud pada pasal 7 perjanjian ini dan denda keterlambatan sudah
mencapai 5% dari nilai surat perjanjian ini secara keseluruhan.
4. Setelah 1 (satu) minggu terhitung tanggal berlakunya surat perjanjian ini tidak
atau belum mulai melaksanakan kegiatan dalam rangka memenuhi pasal 3.
5. 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan di lapangan yang telah
dimulainya, kecuali apabila hal ini disebabkan oleh keadaan memaksa atau
hal-hal lain yang dapat memenuhi dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA
6. Memberikan keterangan yang tidak benar yang dapat merugikan PIHAK
PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan ini.
7. Bila prestasi pekerjaan telah dilaksanakan antara 0% sampai 50% terlambat 15%
dari rencana dan apabila prestasi pekerjaan yang dilaksanakan antara 50% sampai
dengan 100% terlambat 10% dari rencana.
8. PIHAK KEDUA tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK
PERTAMA telah menyerahkan pekerjaan baik sebagian maupun seluruhnya
kepada pihak lain.
9. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengakhiri perjanjian ini berdasarkan ketentuan
ayat 2 pasal ini maka PIHAK PERTAMA berhak untuk :
10. Melakukan pencairan atas semua jaminan yang telah diberikan oleh PIHAK
KEDUA.
11. Menunjuk pihak lain untuk melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan
12. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sebelum masa berlakunya berakhir, Para
Pihak sepakat untuk mengesampingkan kalimat kedua dan ketiga Pasal 1266
KUHPerdata yang berlaku di Indonesia sepanjang mengenai diisyaratkannya
keputusan Badan Peradilan untuk pengakhiran sesuatu perjanjian

PASAL XX
PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Serah terima pekerjaan dapat dilakukan secara umum dan menyeluruh.


2. Pekerjaan dinyatakan telah selesai apabila telah diterima PIHAK PERTAMA,
KONSULTAN, dan PEMBERI TUGAS, dan dinyatakan dalam :
3. Berita Acara Serah Terima Pertama untuk serah terima pertama pekerjaan selesai
100 %.
4. Berita Acara Serah Terima Terakhir untuk serah terima kedua pekerjaan selesai
100% dan sudah melalui masa pemeliharaan

PASAL XXI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perbedaan pendapat diantara PARA PIHAK sebagai akibat dari
PERJANJIAN ini, maka PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah.

2. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK


sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui dan menurut Peraturan dan
Prosedur Penyelesaian Perselisihan BANI (Badan Arbitrase Nasional) di Jakarta.
3. Keputusan BANI bersifat mengikat dan final

PASAL XXII
LAIN-LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK, akan diatur dalam perjanjian tambahan
(Addendum) dan merupakan perjanjian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL XXIII
PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur dan apabila ada perubahan-perubahan dalam perjanjian
ini, akan diatur kemudian atas dasar permufakatan kedua belah pihak yang akan
dituangkan kedalam bentuk surat perjanjian tambahan (Amandemen) yang
merupakan kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.
2. Semua pemberitahuan dan atau surat-menyurat antara Kedua Belah Pihak
sehubungan dengan perjanjian ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah
disampaikan kepada yang bersangkutan bilamana ada tanda terima tertulis.
Surat-menyurat juga dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA atau wakil PIHAK
PERTAMA dilapangan kepada PIHAK KEDUA atau wakil PIHAK KEDUA di
Site Proyek dengan nilai bobot kekuatan hukum yang sama.
3. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal
tersebut diatas, dan berakhir setelah kedua belah pihak menyelesaikan kewajiban
masing-masing dan dibuat dalam rangkap 4 (empat) dan 2 (dua) diantaranya
bermaterai cukup untuk masing-masing Pihak yang mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Dibuat di : Padang.
Pada tanggal : ................ 2020

Pihak Kedua Pihak Pertama


PT. ANDALAS KARYA SEJAHTRA PT. ...................................

TWO EFLY ...................


Direktur Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai