Anda di halaman 1dari 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW

BACK PAIN (LBP) NON SPESIFIK DENGAN MODALITAS


TENS DANWILLIAM FLEXION EXERCISE

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Dalam


Memperoleh Gelar Ahli Madya Fisioterapi (Amd.Fis)

Disusun Oleh:

FITRIA AYU SUSANTI


19114010003

PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPIS


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW


BACK PAIN (LBP) NON SPESIFIK DENGAN MODALITAS
TENS DANWILLIAM FLEXION EXERCISE

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh


Gelar

Ahli Madya Fisioterapi (Amd.Fis)

Disusun oleh :

FITRIA AYU SUSANTI


19114010003

Telah di setujui pada tanggal :

Pembimbing

Dany Pramuno Putra, S.Ftr


“PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASIEN LOW BACK PAIN (LBP)
NON SPESIFIK DENGAN METODE TENS DAN WILLIAMFLEXION
EXERCISE”

Fitria Ayu Susanti , Dany Pramuno Putra, S.Ftr

*email : ayuf301119@gmail.com

ABSTRAK

Low back pain (LBP) non-spesifik kondisi yang dapat mempengaruhi bagian
bawah tulang belakang. Nyeri punggung bwah disebabkan oleh cedera otot
(tegang) atau ligament (keseleo). Penyebab umum seperti aktivitas yang
berlebihn, duduk dan berbaring terlalu lama dan postur tubuh yang buruk. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui penatalaksanaan TENS dan William flexion
exercise.
Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini
adalah pengkajian, diagnose, anamnesis, dan intervensi. Metode penatalaksanaan
yang digunakan yaitu TENS dan William flexion exercise yang bertujuan untuk
mengurangi nyeri, mengurangi spasme dan meningkatkan kekuatan otot.
Hasil yang di dapatkan setelah melakukan terapi sebanyak 5 kali dimulai dari
tanggal 29 april 2022 sampai dengan 13 mei 2022 dengan diagnose Low back
pain (LBP) non-spesifik menggunakan TENS dan William flexion exercise , 1).
Penurunan nyeri, 2.) peningkatan kekuatan otot, 3.) kemampuan pasien yang
diukur menggunakan owestry scale dengam 10 pertanyaan.
Maka dapat disimpulkan dari hasil pertanyaan tentang owestry scale pasien
mengalami peningkatan dalam kemampuan fungsional sehari-hari. Disarankan
kepada pasien untuk tetap melakukan latihan yang telah diberikan oleh fisioterapi
dirumah secara rutin.

Kata Kunci: Low back pain, William flexion exercise, owestry scale.
THE MANAGEMENT OF PHYSIOTHERAPY IN NON-SPECIFIC LOW BACK
PAIN (LBP) WITH TENS AND WILLIAM FLEXION EXERCISE

Fitria Ayu Susanti , Dany Pramuno Putra, S.Ftr

*email : ayuf301119@gmail.com

ABSTRACT

Non-specific low back pain (LBP) is a condition that affects the lower part of
the spine. Lower back pain is caused by a muscle (strain) or ligament (sprain)
injury. Common causes include overactivity, sitting and lying down for too long
and poor posture. The purpose of this study is to determine the management of
TENS and William flexion exercise.
The research methods used in compiling this scientific paper are assessment,
diagnosis, history taking, and intervention. The management method used is
TENS and William flexion exercise which aims to reduce pain, reduce spasme and
increase muscle strength.
The results were obtained after doing therapy 5 times starting from 29 April
2022 to 13 May 2022 with non-specific Low back pain (LBP) diagnosis using
TENS and William flexion exercise, 1). Decreased pain, 2.) increased muscle
strength, 3.) patient's ability as measured using an owestry scale with 10
questions.
So it can be concluded from the results of questions about the patient's owestry
scale that there is an increase in daily functional abilities. It is recommended for
patients to continue to do the exercises that have been given by physiotherapy at
home regularly.

Keywords : Low back pain, William flexion exercise, owestry scale.


PENDAHULUAN pegendalian diri ( melalui pendidikan

dan latiham ) bersama penggunaa


Sekian banyak orang yang
terapi manual dan terai psikologis dan
mengalami dan yang paling umum
lebih sedikit penekanan pada
membuat seeorang tidak dapat bekerja
intervensi bedah dan farmasi.
dan melakukan kegiatannya sehari-
Pendekatan multimodal kontemporer
hari dengan baik. LBP termasuk salah
dan beresonansi dengan model biopsy
satu gangguan musculoskeletal,
(BPS) yang menyediakan kerangka
sehingga mengakibatkan dari
kerja yang memfasilitasi cara
mobilisasi yang salah disebabkan oleh
melibatkan profesi kesehatan dengan
aktivitas tubuh yang kurang baik
interaksi yang dinamis antara aspek
seperti duduk lama,dan fenomena ini
biologis, psikologis dan social
sering terjadi pada orang yan bekerja
kesehatan. (cosgroveand
memerlukan duduk lama dan juga
herbon,2020).
sering terjadi pada

mahasiswa(Idyan,2007). Low back pain didefinisikan

sebagai rasa sakit di bagian bawah


Low Back Pain( LBP ) gangguan
punggung, yang persistent selama
yang ada di mana – mana , dan
setidaknya 4 minggu tanpa penyebab
penyebab utama kelumpuhan.
spesifik. Ini adalah salah satu
Kebanyakan kasus dikategorikan
gangguan musculoskeletal yang paling
sebagai kasus non spesifik karena
umum dan telah dinyatakan bahwa
tidak ada penyebab yang dapat
lebih dari 80 persen penduduk di
diidentifikasi. Pedoman yang bagus
seluruh indonesia mengalami LBP.
yang direkomendasikan bahwa harus

ada penekanan yang lebih besar pada


Penyakit ini berhubungan pendekatan berpusat pada seseorang

denganketerbatasan fungsional, menantang professional mereka.Selain

ketidakmampuan,dan rasa sakit di itu, beberapa ahli fisioterapi

negara-negara yang telah mengalami menemukan operasionalisasi

kemunduran ekonomi,yang manajemen multidimensional yang

berhubungan dengan dampak menantang, dengan pencahayaan

ekonomi yang seriuskarena tinggi hambatan untuk

mendapat perawatan kesehatan dan mengintegasikan penilaian psikososial

abseintisme kerja.Perawatan ke dalam praktik regular. Penelitian

kesehehatan dan biaya sosial yang gaitorapi ini yang menemukan bahwa

erkait dengan LBP diperkirakan praktek fisioterapi tidak selalu

antara 100 sampai 200 miliar per konsisten dengan model perawatan

tahun dengan sebagian besar biaya yang orang jarang ditanya tentang

ini karena upah yang hilang dan nilai atau pilihan olahraga mereka dan

produktivitas yang menurun.(Korean ketika masyarakat yang mendiagnosa

j pam med,2021). mengenai LBP yang tidak spesifik,

menyoroti potensi konflik ketika


Fisioterapis secara tradisional
keyakinan mereka sendiri tidak cocok
menerima pendekatan biomedis untuk
dengan yang ada (Sullivan et
pelatihan mereka.Dan meskipun
al.,2019).
pendidikan fisioterapis sekarang

mengambil pendekatan BPS, Studi Penelitian yang menyelidiki

fenomena baru-baru ini menemukan pengalaman –pengalaman dan

bahwa fisioterapis menanggap bahwa konsepsi orangorang dengan LBP

pergeseran kekuatan dalam menyimpulkan bahwa perlu

pengambilan keputusan dengan menyimak dan mencoba memahami


kebutuhan individu meskipun inflamasi, cidera, dan LBP. TENS

sama.Sebagai ringkasan,literatur juga dapat digunakan untuk kasus

tersebut menyoroti kompleksitas nyeri yang sudah kronik dan nyeri

mengelola orang dengan LBP dan akut pada semua kondisi .TENS

tantangan yang dihadapi ahli memiliki arus yang akan dihantarkan

fisioterapi dalam hal ini .penelitian ke permukaan kulit. Aplikasi

lebih lanjut menjelajahi bagaimana penggunaan TENS pada LBP dapat

konseptualisasi fisioterapi manajemen menghasilkan rangsangan fisiologis

LBP dapat meningkatkan pemahaman dari jaringan tersebut baik secara

kita dam membantu dukungan langsung maupun tidak langsung

fisioterapi dalam praktek. Oleh karena


(ayu&puspita,2016).
itu, penelitian ini bertujuan untuk
William Flexion Exercise
mempelajari bagaimana penanganan
merupakan terapi latihan atau latihan
fisioterapikonseptualisasi manajemen
fisik yang digunakan fisioterapi untuk
LBP(verbeek et al.,2014).
mempertahankan dan mengembalikan

Transcutaneus Electrical Nerve kesehatan fisik serta untuk menjaga

Stimulation (TENS) merupakan sendi dan otot agar tetap

modalitas fisioterapi yang banyak bergerak.William Flexion Exercise

digunakan untuk mengurangi nyeri dapat engurangi nyeri LBP .William

dengan merangsang saraf perifer Flexion Exercise merupakan bentuk

melalui elektroda permukaan kulit latihan fisik mengurangi penekanan

pada intensitas yang dapat di toleransi pada elemen posterior tulang belakang

.TENS banyak digunakan untuk dan latihan ini dapat menjaga

mengurangi nyeri, biasanya digunakan keseimbangan yang tepat antara

untuk kasus-kasus seperti trauma, kelompok otot-otot fleksor dan


ekstensorpostural sehingga 5 menimbulkan kontraksi

(Kumar&Educational,2016). dan bekerja dengan merangsang

pengeluaran endorfin. TENS sering


Untuk mengurangi rasa sakit pada
disebut sebagai teknik analgesik non-
pasien Low Back Pain maka dilakukan
invasif untuk meringankan nyeri
terapi Transcutaneus Electrical Nerve
nociceptive dan nyeri
Stimulation (TENS) untuk mengurangi
neuropatik.Stimulasi listrik yang
rasa sakit, dan untuk meningkatkan
diberikan pada intervensi ini cukup
kapasitas fisik dan kemampuan
jauh dari jaringan yang cedera
fungsional maka dilakukan Willian
ataupun rusak, sehingga jaringan
Flexion Exercise, oleh karena itu
yang menimbulkan nyeri tetap
penulis mengambil judul tentang
efektif untuk memodulasi nyeri.
“Penatalaksanaan fisioterapi pada
William Flexion Exercise
kasusLow Back Pain (LBP)dengan
merupakan terapi latihan atau latihan
modalitas TENS dan Willian Flexion
fisik yang digunakan fisioterapi untuk
Exercise”.
mempertahankan dan mengembalikan
METODE PENELITIAN kesehatan fisik serta untuk menjaga
Metode yang digunakan dalam sendi dan otot agar tetap
penelitian ini yaitu Trancutaneus bergerak.William Flexion Exercise
Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat engurangi nyeri LBP .William
Karena dianggap lebih efektif untuk Flexion Exercise merupakan bentuk
mengurangi nyeri, karena TENS latihan fisik mengurangi penekanan
jenis ini merangsang sistem saraf pada elemen posterior tulang belakang
berdiameter kecil, dimana α β dan latihan ini dapat menjaga
mengalami pelepasan endogen opoid keseimbangan yang tepat antara
kelompok otot-otot fleksor dan Evaluasi pemeriksaan VAS
(visualanalog scale )sinistra
ekstensorpostural
T1 T5
(Kumar&Educational,2016). Dim (lumbal) 0 0
Tekan 5 2
(thoracolumbar
fascia , erector
spinae)
Gerak 7 3
HASIL PENELITIAN
(fleksi ekstensi)
Pada pemeriksaan ini didapatkan
Pelaksanaan study kasus pasien
pnurunan nyeri dimana pada
Low Back Paintdengan cara diberikan
pemeriksaan pertama nyeri si bagian
intervensi Tens (Tracutaneus
dextra nyeri diam =0 , nyeri tekan =
Electrical Stimulation) dan William
3, nyeri gerak= 2 dan setelah
Flexion Exercise sejak tanggal 29
menjalani terapi selama 5 kali terapi
April 2022 sampai dengan 13 mei
di dapatkan hasil nyeri diam = 0,
2022 di poli rehabilitasi medic RSUD
nyeri tekan = 0 nyeri gerak = 2. Dan
Ibnu Sina Gersik didapatkan
pada bagian sinistra, pada terapi
peningkatan pada kekuatan otot,
pertama yaitu nyeri diam = 0, nyeri
penurunan nyeri, dan peningkatan
teakan= 5, nyeri gerak =7 dan setelah
dalam menjalani aktivitas sehari- hari.
dilakukan terapi sebanyak 5 kali

1.Evaluasi pemeriksaan VAS (visual didapatkan hasil nyeri daim = 0,


analog scale ) dextra
nyeri tekan= 2, nyeri gerak 3.
T1 T5
Diam (lumbal) 0 0
Tekan 3 0
(thoracolumbar
fascia , erector
spinae)
Gerak 2 2
( fleksi,ekstensi)
2. Evaluasi pemeriksaan MMT pada 3.Evaluasi pada owestry scale
lumbal
T1 T5 Nilai
Fleksi 3 4 Pertanyan T1 T5
(thoracolumbar Bagian 1 : intensitas nyeri / sakit 4 1
fascia , erector spinae) Bagian 2: perawatan diri ( mandi, 4 1
Ekstensi(thoracolumbar 3 4 mencuci,berpakaian,)
fascia , erector spinae) Bagian 3: mengangkat benda / beban 4 2
Bagian 4: berjalan 4 2
Pada pemeriksaan MMT Bagian 5 : duduk 3 2
Bagian 6: berdiri 4 2
(manual Muscle Testing) didapatkan Bagian 7: tidur 4 2
Bagian 8 : hubungan seksual 2 2
hasil pemeriksaan petama dengan Bagian 9 : aktivitas sosial kemasyarakatan 2 1
Bagian 10 : berpergian 2 1
nilai 3 (mampu melakukan gerakan ,
Hasil 66% 30%
namun tidak mampu melawan Dari pemeriksaan di atas

tahanan ). Score MMT 1 = tidak ada menunjukkan ada peningkatan dari

kontraksi otot dan tidak ada gerakan aktivitas pasien yang semula kesulitan

, 2 = terlihat adanya kontraksi otot dalam beraktivitasdegam scor 66%

namun tidak ada gerakan ,3= ada yaitucrippled : nyeri yang timbul

gerakan namun belum ada tahanan , mengagngu seluruh aktivitas sehari –

4= mampu melawan tahanan hari, dan terapi ke 5 pasien merasa

minimal , 5= mampu melawan lebih ringandengan scor 30% yaitu

tahanan maksimal dan melawan moderate disability : pasien

gravitasi . merasakan nyeri dan bisamelakukan

aktivitas sehari- hari seperti dedeuk

dan mengangkat barang, dan pasien

juga rutin melakukan edukasi yang

diberikan oleh fisioterapis dirumah.


PEMBAHASAN mengalami nyeri di score sedang pada

Low back pain didefinisikan pemeriksaan pertama dan mengalami

sebagai rasa sakit di bagian bawah penurunan nyeri pada terapi ke 5

punggung, yang persistent selama dengan nilai rendah.

setidaknya 4 minggu tanpa penyebab Pada pasien Low Back

spesifik . Ini adalah salah satu Paintdibutuhkan juga latihan William

gangguan musculoskeletal yang paling flexion exercise untuk meregangkan

umum dan telah dinyatakan bahwa otot-otot pada lumbal , latihan yang

lebih dari 80 persen penduduk di diberikan berupa pelvic tilt, sit up

seluruh indonesia mengalami LBP. knee, single knee to chest, seated

Pasien atas nama ny. Yusia 45 tahun reach to toes stretch the

dengan 5x terapi pasien mengalami hamstring,forwardstretchtheligament,s

penurunan nyeri , peningkatan eatedflexion, pada pasien low back

kekuatan otot dan peningkatan dalam paint juga dibutuhkan kontribusi dari

melakukan aktivitas sehari-hari pasien untuk mendapatkan hasil yang

dengan menggunakan TENS dan maksimal.

terapi latihan . Pasien mengalami


TENS bekerja dengan
keluhan nyeri punggung belakang
menstimulasi serabut saraf α β yang
ketika membungkuk, mengangkat
dapat mengurangi nyeri (corwin
barang, dan pada saat dari duduk ke
2009). Mekanisme kerjanya
berdiriserta pada saat pasien
diperkirakan melalui “penutupan
melakukan aktivitas rumah tangga
gerbang” transmisi nyeri dari serabut
merasa terganggu karena nyeri.
saraf kecil dengam menstimulasi
Setelah dilakukan pemeriksaan pasien
serabut saraf besar , kemudian serabut
didiagnosa Low Back Paint , pasien
saraf besar akan menutup jalur pesan
nyeri ke otak dan meingkatkan aliran penyakit artefisial yang timbulnya

darah ke area yang nyeri dan TENS disebabkan oleh aktivitas pekerjaan

juga menstimulasi produksi anti nyeri yang sedang dilakukan Nyeri

alamiah tubuh yaitu endorphin (Nuach punggung bawah non spesifik

et al.,2014). disebabkan strain, sprain, regangang

pada otot, ligament, bantalan antar


William flexion exercise akan
tulang dan sendi yang biasanya
meningkatkan actifity fungsional,
disebabkan karena
lumbal mobility, menurunkan nyeri

pada punggung bawah, karena cedera.

William flexion exercise memberiakan Dengan metode TENS

efek elastis dan kontraktilitas otot menggunakan tipe pulse burst

dalam berkegiatan dengan sinergis, merupakan terapi yang tepat bagi

dari kumpulan abdomen muscle dan individudengan low back pain kronik

pinggang. Pada saat dimana arus listrik memberikan efek

mengkontraksiakan otot perut, akan langsung pada tingkat sel sehingga

terjadi dibagian otot antagonisnya terjadi eksitasi sel saraf tepi dan

menjadi rileks (menurunkan nyeri), mempengaruhi tingkat system yang di

salahsatunya bagian otot punggung indikasikan dengan terlepasnya bahan

bawah (Andryanto dkk, 2013). analgetik endogen seperti serotonin,

endorphin, enkephalin.Intervensi
KESIMPULAN
William flexionexercise memiliki efek
Nyeri punggung bawah dalam meningkatkan fleksibilitas
merupakan kelainan muskuloskeletal lumbal dan menurunkan disabilitas
yang paling banyak terjadi akibat pada kasus LBP non- spesifik. Hasil
kerja.Penyakit akibat kerja adalah dari penelitian didapatkan hasil
penurunan nyeri, peningkatan dari segi teorimaupun praktik. Untuk

kekuatan otot, dengan 5 x terapi.jika peneliti selanjutnya dilakukan

terapi ini dilakukan lebih sering maka pemeriksaan MMT yaitu lateral rotasi.

akan didapatkan hasil yang lebih


c. KepadaMasyarakat
maksimal.
Saran untuk masyarakat adalah agar

Saran selalu menjaga kesehatan secara

a. Kepada Pasien umum, aktivitas fisik, diit dan

Pasien disarankan untuk tetap menerapkan gaya hidup yang sehat

melakukan Latihan yang diberikan supaya mengurangi risiko penyakit

oleh fisioterapi dikarenakan semua LBP. Saran untuk penderita LBP

program yang telah diberikan akan adalah selalu patuh pada pengobatan

semakin maksimal apabila pasien dan mengurangi faktor-faktor yang

tetap melakukannya dirumah dengan memperberat LBP.

secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA

b. Kepada Fisioterapis
Andini, F. (2015).Risk Factors of Low
Dalam memberikan terapi hendaknya Back Pain in Workers. Jurnal
Majority, 4(1), 12–19.
fisioterapi melakukan Tindakan

sesuaidengan prosdur yang ada, oleh Bernstein, D & Shelov, S. (2017).


Ilmu Kesehatan Anak untuk
karena itu perlu dilakukan Mahasiswa Kedokteran (3rd
Edn).USA : Wolters Kluwer
pemeriksaan denganteliti sistematik Health

dan terarah agar diperoleh hasil yang Bull, E.,& Archard, G. (2007). Nyeri
Punggung. Terjemahan Oleh
maksimal dan pemberianterapi yang Juwalita Surapsari. Erlangga.
Jakarta. pp.10-36.
tepat.Fisioterapis juga perlu

meningkatkan kemampuan diri baik


Engstrom,J.W.,2012.BackandNeckPai Back Pain in School-aged
n. In:Hauser,SLEd. Children: A Review. JAMA
Harrison’sNeurology in Pediatrics, 171(3), 280287.
Clinical Medicine.USA :
McGraw Hill. 2006, 69-88. Mohan, Kumar G, Revathi, dan
Ramachandran S. (2015).
Engstrom, J.W.,& Deyo, Effectiveness of
R.A.(2012).Back and Neck
Pain.In: Fauci, A., Braunwald, William’s Flexion Exercise In
E., Kasper, D., et al.Harrison's The Management Of Low
Principles of Internal Back Pain. India
Medicine, 18th edn. Mcgraw-
hill.U.S. pp.129-142. International Journal of
Physiotherapy & Occupational
Therapy
Fitriyani, N. A., Ebs, F., & Andari, D.
(2013). Hubungan Antara Nurzannah, M. S., & Salmah, U.
Overweight Dengan Nyeri (2015).Hubungan Faktor
Punggung Bawah Di Rsud Resiko dengan Terjadinya
Kanjuruhan Kepanjen Periode Nyeri Punggung Bawah (Low
JanuariDesember, 39–44. Back Pain) Pada Tenaga Kerja
Bongkar Muat (TKBM) Di
Franz Magnis-Suseno, S.J., Etika Pelabuhan Belawan Medan
Dasar (masalah-masalah pokok Tahun 2015. Naskah
filsafat moral), jakarta: PT. Publikasi.
Kanisius
Oh, S., Kim, M., Lee, M., Lee, D.,
Helmi, Z. N.(2012).Gangguan Kim, T., & Yoon, B. (2016).
Degeneratif Book Self- Management of
Muskuloskeletal.Dalam: Myofascial Trigger Point
Muttaqin A. Buku Ajar Release by using an Inflatable
Gangguan Muskuloskeletal. Ball among Elderly Patients
Salemba Medika. Jakarta. with Chronic Low Back Pain:
pp.311328. A Case Series. Ann Yoga Phys
Ther, 1(3), 1013.
Kapellen, P. J., & Beall, D. P.
(2010).Imaging evaluation of Pranata, S. dan Khasanah, D.
low back pain: Important (2017).Merawat Penderita
imaging features associated Diabetes Melitus. Yogyakarta:
with clinical symptoms. Pustaka Panasea (27-9).
Seminars in Roentgenology,
45(3), 218–225. Sidharta P, Mardjono M,. 2008.
Neurologi Klinis Dasar.
MacDonald, J., Stuart, E., & Jakarta: Dian Rakyat, pp: 169-
Rodenberg, R. 73
(2017).Musculoskeletal Low
Sugiyono.(2018). Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono.(2018). Metode
Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta

Widiarti., B. Heriyanto, D.T.


Boewono, U.W. Mujiono,
Lasmiati dan Yuliadi. 2011.
Peta Resistensi Vektor Demam
Berdarah Dengue Aedes
aegypty Terhadap Insektisida
Kelompok Organofosfat,
Karbamat dan Pyretroid di
Propinsi Jawa Tengah Dan
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Balai Penelitian dan
Pengembangan Vektor.

Anda mungkin juga menyukai

  • Inovasi Pendidikan
    Inovasi Pendidikan
    Dokumen42 halaman
    Inovasi Pendidikan
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Translet
    Jurnal Translet
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Translet
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Niken Lestari
    Niken Lestari
    Dokumen95 halaman
    Niken Lestari
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Kompre
    Kompre
    Dokumen19 halaman
    Kompre
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • PROTOKOL STUDI KASUS Sippp
    PROTOKOL STUDI KASUS Sippp
    Dokumen16 halaman
    PROTOKOL STUDI KASUS Sippp
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Kelengkapan Awal
    Kelengkapan Awal
    Dokumen13 halaman
    Kelengkapan Awal
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen4 halaman
    Cover
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen18 halaman
    Bab Iii
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen24 halaman
    Bab III
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen11 halaman
    Bab II
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • WOMAC
    WOMAC
    Dokumen4 halaman
    WOMAC
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Judul Asli
    Judul Asli
    Dokumen2 halaman
    Judul Asli
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen16 halaman
    Bab Ii
    Hikmawan Muhammad
    Belum ada peringkat