Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan pembahasannya kita dapat menarik kesimpulan bahwa :

Arsitektur Rumah Gadang Koto Piliang di Anjungan TMII benar-benar merupakan


ungkapan dan cerminan sosial budaya masyarakat Minangkabau yang mempunyai
landasan yang kuat dan khas, baik strukturnya, bentuk, tata ruang dan juga pemakaian
ornamen- ornamennya dan bentuk yang selaras dengan lingkungannya, keserasian
antara alam dan lingkungan binaan yang diciptakan. Sehingga bentuk yang mempunyai
dasar yang kuat dan ciri khas tersebut mudah diingat dan dikenal orang atau pengamat.
Elemen- elemen yang ditampilkan secara utuh dan menyatu memberikan inspirasi
pengembangan budaya bagi masyarakat Minangkabau. Pelestarian rumah tradisional
rumah Gadang Bodi Caniago di Sumatra Barat hendaknya dilakukan secara ideal
sehingga mampu menguatkan nilai budaya arsitektur Minangkabau.

6.2 Saran

Pengenalan Arsitektur Tradisional harus dilestarikan, agar tetap bisa digunakan


masyarakat secara umum baik dari segi Estetika, Fungsi, dan Konstruksi
DAFTAR PUSTAKA

A.A.Navis. 1984. Alam terkembang jadi guru, adat dan kebudayaan Minangkabau. Jakarta:

P.T. Pustaka Grafitipers.

Abdul Gafur. 1980. Sebuah tinjauan tentang arsitek Minangkabau. Kertas kerja seminar internasional
mengenai kesusastraan, kemasyarakatan dan kebudayaan Minangkabau, Bukittinggi, 6
September.

Igawati Azharni. 1989. Rumah gadang dewasa ini di Minangkabau, studi kasus desa Carano Batirai
Kab. Tanah Datar. Tesis Universitas Andalas Padang.

Amir, B. 1985. Suatu sketsa tentang sejarah Minangkabau. Padang : Institut Keguruan dan Ilmu
pendidikan Padang.

Amir Ms. 1987. Tonggak tuo budaya Minangkabau. Jakarta: Karya Indah.

Arsitektur ITB .1979. Arsitektur Minangkabau, Laporan kuliah kerja lapangan Arsitektur ITB.

Bakker, Anton.1995. Kosmologi ekologi filsafat tentang kosmos sebagai rumah tangga
manusia. Jokyakarta: Kanisius.

Batoeah Sango (Dt). t.th. Tambo alam Minangkabau, segala asal usul Minangkabau, peraturan dan
undang-undang hukum disegala nagari yang masuk Minangkkabau. Payakumbuh: Limbago.

Bosauquet, Bernard. 1957. A History of aesthetic. New York: the Meridian Libra

Dj. Dt. B. Lubuk Sati 1976, Naskah uraian menurut sepanjang adat bangunan istana Pagaruyung.
Padang: t pt.

Dj. Dt. B. Lubuk Sati. t.th. Alua pasambahan. Padang: t.pt.

Dumarcay J. 1990. The house in south east Asia. Singapore: Oxford Unversity Press.

Edi Sedyawati. 1983. Arsitektur tradisional dan kemungkinan penggunaannya dalam pembangunan
perumahan rakyat di Indonesia. Dlm Edi Sedyawati (pnyt.). Seni dalam masyarakat Indonesia,
hlm 73. Jakarta: Gramedia.

Cliforrd, Geertz.1974. Myth simbol and culture. New York: Morton and . Company Inc.

Harissman. 2001. Ukiran masjid tradisional Minangkabau di Tanah Datar, propinsi Sumatera Barat,
kajian bentuk, fungsi dan makna. Tesis Universitas Udayana Denpasar Bali.

Ibenzani Usman. 1985. Seni ukir tradisional pada rumah adat Minangkabau: teknik, pola dan fungsi.
Tesis Institut Tehnologi Bandung.
Ida Bagus Gde Yudha Triguna. 2002. Teori tentang simbol. Denpasar: Widya Dharma.
Idrus Hakimy.1986. Pokok-pokok pengetahuan adat alam Minangkabau. Bandung: CV Remadja
Karya.

James P. Spradley. 1997. Metode etnografi. Terj. Misbah Zulfia Elizabeth. Jakarta: Galia Indonesia.

Kluckhon, Clyde.t.th. Value and value-orientations the theory od action: an explaration in definition and
classification. Cambridge: Harvard Univessity Press

Lokman Mohd Zen. 1990. Perubahan sosial nilai ukiran tradisional Minangkabau. Tesis Universitas
Pajajaran Bandung.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Marjani Martamin.1978. Ukiran rumah adat Minangkabau dan artinya. Padang: Institut Keguruan dan
Ilmu pendidikan Padang.

Muchtar Naim. 1979. Merantau pola migrasi suku Minangkabau. Jokyakarta: Gajah Mada Universiti Press.

M. Nasroen. 1971. Dasar falsafah adat Minangkabau. Jakarta: Bulan Bintang.

M. Rasjid Manggis. 1985. Minangkabau sejarah ringkasan dan adatnya. Jakarta: Mutiara Jakarta.

Moerdjoko. 2003. Rumah gadang Minangkabau arsitektur tradisional di Sumatera Barat.

Jakarta: Abdi Tandur.

Nasbahri Couto. 1998. Makna dan unsur-unsur visual pada bangunan tradisional Minangkabau:
suatu kajian semiotik. Tesis Intitut Tehnologi Bandung.

Revian Body. 1997. Rancang bangun rumah tinggal masyarakat Minangkabau masa kini (tinjauan
dalam aspek perubahan sosial budaya). Laporan ilmiah Institut Keguruan dan Ilmu
Penyelidikan Padang.

R.M. Soedarsono.1999. Methodologi penelitian, seni pertunjukan dan seni rupa. Bandung: Masyarakat
seni partinjukan Indonesia

Pepper, Stephenc. t.th. The sources of value, California: Univ. of California Press.

Perry Ralpm B. t.th. Realms of value: A critique of human civilication. Cambriage: Harvard University
Press.

Siti Zainon. 1997. Peralatan budaya dan seni hias dalam adat istiadat: Suatu kajian konsep ruang
Melayu. Laporan penyelidikan ATMA, Universiti Kebangsaan malaysia

Steen,G.1994. Understanding metaphor in literature. Singapure: Longman Singapure Ltd.

Stimer ,Wendy. 1981. Image and code. Michigan: University of Michigan Press.

Soedarsono. 1992. Pengantar apresiasi seni. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumintardja. 1975. Traditional housing in Indonesia, West Sumatera, masalah bangunan.

Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.


Waterson, R. 1991. The living house: An antropology of architecture in shouth east Asia,

Singapure: Oxford University Press


Tinjauan Semiotika Rumah Gadang, Minangkabau
Di Anjungan Taman Mini Indonesia Indah

Anda mungkin juga menyukai