Anda di halaman 1dari 2

4.

Renungan:

“NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU”

Mazmur 96:1 (TB) "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap
bumi!"

Psalms 96:1 (NET) "Sing to the Lord a new song! Sing to the Lord, all the earth!"

Menyanyi bukan sekedar rangkaian tangga nada dan irama yang mengandung nilai seni. Tapi menyanyi
juga merupakan ungkapan hati, perasaan atau ekspresi manusia tentang sesuatu yang dituangkan dalam
liriknya. Dengan menyanyi seseorang dapat merefleksikan ungkapan hati, juga sikapnya tentang sesuatu
yang dirangkai dengan tangga nada dan irama sehingga menghasilkan bunyi dan nada yang indah. Ada
beberapa makna menyanyi bagi Tuhan, yakni:

Pertama, menyanyi bagi Tuhan berarti mengungkapkan tentang perasaan kita kepada Dia Sang Sumber
hidup. Jadi menyanyi bagi Tuhan berarti ungkapan hati kita kepada Tuhan.

Kedua, menyanyi bagi Tuhan sama dengan berdoa dan berbicara kepada Tuhan dengan menggunakan
isi hati kita dalam bentuk rangkaian nada dan irama sehingga terdengar indah dan merdu.

Ketiga, menyanyi bagi Tuhan berarti mengungkapkan isi hati kita kepada-Nya, apakah sebagai
ungkapan syukur, permohonan, keluh kesah, curhat atau bentuk yang lainnya. Hal itulah yang dilakukan
oleh umat Israel bersama para pemimpinnya, termasuk Pemazmur. Mereka mengungkapkan rasa syukur
dan hormatnya kepada Allah dengan nyanyian.

Bahkan Pemazmur menyerukan agar umat Israel menyanyikan nyanyian baru kepada Allah atas berkat
cinta kasih dan pemeliharaan Allah yang luar biasa dan tak terhingga dalam kehidupan umat Israel serta
seluruh bumi. Umat Tuhan bahkan seluruh bumi harus menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan karena
berkat pemeliharaan dan kasih Tuhan yang tiada berkesudahan dalam kehidupan kita.Seluruh bumi yang
dimaksudkan adalah seluruh umat Tuhan dan umat manusia serta semua yang ada di bumi dan di alam
semesta ciptaan Allah.

Apakah yang dimaksud dengan nyanyian baru? Ada beberapa arti nyanyian baru, yakni:

Pertama, nyanyian baru adalah suatu nyanyian yang keluar dari hati yang telah diperbaharui. Orang
yang hatinya telah diperbaharui adalah orang-orang yang sudah menjadi ciptaan baru. Melalui nyanyian
baru dari orang-orang yang telah diperbaharui hatinya, maka dunia akan mengenal Tuhan dan
memuliakan-Nya.
Kedua, nyanyian baru adalah nyanyian yang keluar dari hati karena pengalaman berjalan bersama
Tuhan. Nyanyian yang mengubahkan hidup kita, nyanyian yang menjadi rhema bagi setiap pribadi:
firman yang hidup dan bekerja di dalam kita, yang terekspresikan melalui ucapan kita dengan
senandung. Sekalipun lagu itu lagu lama, tapi jika dinyanyikan dari hati yang dipenuhi ucapan syukur,
karena Tuhan bekerja melalui lagu itu, maka itu adalah nyanyian baru. Dari lagu tersebut kita dapat
merasakan jamahan tangan Tuhan yang penuh kuasa, sehingga kita beroleh kekuatan baru menjalani
hidup.

Mengapa berulang-ulang Allah menyuruh kita menyanyikan nyanyian baru? Karena Allah merindukan
supaya kita tumbuh dalam hidup rohani kita, tumbuh di dalam pengalaman dengan Allah, jangan tinggal
pada tingkat yang sama terus seumur hidup kita. Allah sangat sedih kalau hidup rohani kita macet pada
tingkat yang sama terus. Allah menginginkan supaya kita terus menerus mengalami pengalaman-
pengalaman baru dengan Allah sehingga dengan demikian kita tumbuh terus! Tumbuh itu sangat
menarik hati dan pengalaman yang amat menyenangkan. (Justru macet dalam pertumbuhan itu sangat
menjemukan).

Dari fakta di atas, maka tidak ada alasan untuk tidak memuji Tuhan, sebab Tuhan baik, kasih setia-Nya
kekal sampai selama-lamanya. Bila kita tidak bisa memuji Tuhan, hal itu berarti bahwa kita kurang
mengenal Allah dan karya-Nya di dalam kehidupan kita. Sebagai orang-orang yang sudah Tuhan tebus
dan pulihkan melalui kematian-Nya di kayu salib, seharusnya kita bisa memuji Tuhan lebih lagi dan di
dalam berbagai kondisi. Bagaimanapun situasi dan kondisi kita, baik suka maupun duka bukan alasan
untuk tidak memuji Tuhan.

Dalam memuji dan menyembah Tuhan, kita pun harus memahami dan meresapi setiap kata yang kita
nyanyikan. Jika tidak, berarti kita memuji dengan bibir saja, sedangkan hati kita jauh dari Tuhan. Adalah
aneh dan mengherankan jika ada orang Kristen tak suka menyanyi atau memuji Tuhan, sebab hidup
Kristen tidak bisa dipisahkan dari nyanyian atau pujian! Di dalam setiap ibadah, persekutuan doa, dan
bahkan dalam suasana kedukaan (ketika ada jemaat yang dipanggil Tuhan) sekalipun, selalu ada
nyanyian dan pujian. Ayat nas menyatakan, "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN..." Yang
dimaksud “nyanyian baru” bukanlah lirik lagu atau nyayian yang baru saja diciptakan oleh seorang
pencipta lagu, lalu dibawakan oleh seorang penyanyi. Makna dari “nyanyian baru” ini berkaitan dengan
hati seseorang yang sudah dibaharui oleh Roh Kudus sehingga setiap hari lahir suatu nyanyian baru
sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya
rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Rat. 3:22-23). Karena itu, marilah kita
menyanyi bagi Tuhan dengan nyanyian baru setiap hari. (RsnH). Selamat memulai karya dalam Minggu
ini!

Lagu: KJ. No.64:1-2

DOA: Tuhan, kami mau selalu memuji-Mu dalam setiap waktu. Amin.

Kata-kata Bijak:

memuji Tuhan haruslah totalitas, melibatkan penghayatan yang mendalam.

Anda mungkin juga menyukai