Anda di halaman 1dari 39

BERSAKSI MELALUI PUJIAN

(KISAH PARA RASUL 16:25-33)


PAULUS DAN SILAS DI PENJARA FILIPI PADA MALAM
HARI BERDOA DAN MENYANYIKAN PUJI-PUJIAN
KEPADA ALLAH. Oleh: Pdt. JAU Doloksaribu, MMin
Pujian tidak terpisahkan dari nyanyian.
Tujuan pujian adalah supaya orang yang
menyanyikan dan mendengar menjadi
takut dan percaya kepada Tuhan (Mzm
40:3).
Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru-bahkan pada akhir zaman, bernyanyi
(memuji Tuhan) adalah panggilan orang
percaya sepanjang zaman atas karya
keselamatan yang dilakukan Tuhan (Mzm
98:1; Ef 5:19; Kol 4:16; dan Wahyu 4:8 -
11).
1).PENGERTIAN TENTANG
MUSIK
 Musik adalah karunia agung dari Tuhan yang dapat
memberi:
- Ilham;
- Semangat
- Penghiburan;
- Berkat.
Menggetarkan jiwa melebihi seni lain. Acapkali musik
lebih menggetarkan jiwa dari khotbah.
• Aristoteles: jika kita tidak menggunakan musik untuk
menanamkan nilai-nilai dari Tuhan, iblis akan
menggunakannya untuk menanamkan pengaruhnya.
• Setelah manusia jatuh ke dalam dosa (Kej 3), musik
juga jatuh ke dalam dosa (Kej 4:21-23).
• Karena itu, musik atau nyanyian harus disucikan oleh
firman Tuhan, supaya layak dipersembahkan untuk
kemuliaan Tuhan (Yoh 15:3; 1Tim 4:5).
2). MUSIK DAN LITURGI
• Musik tidak terpisahkan dari ibadah/liturgi.
• Ibadah diawali dan diakhiri dengan musik.
• Dengan musik, jemaat diajak memberi respon
terhadap panggilan Tuhan yang disampaikan
liturgist.
• Karena itu, nyanyian harus mendukung liturgi.
Ibadah yang sejati itu adalah pengabdian
kepada Tuhan Allah di segala waktu, tempat
dan keadaan (Roma 12:1:
“Mempersembahkan seluruh tubuh/“soma”:
seluruh tubuh, jiwa, roh atau hidup kepada
Tuhan. Itulah Ibadah (“Latreia”) yang sejati).
3). PERANAN MUSIK DALAM
IBADAH
• Membantu umat berliturgi, berjumpa dengan Tuhan dan
sesama;
• Membantu umat memasuki misteri iman dalam Kristus;
• Membantu umat memahami dan menghayati firman Tuhan;
• Membantu umat membangun kebersamaan;
• Membantu umat merenungkan dan berkontemplasi.
• Karena itu fungsi musik/nyanyian dalam pelayanan jemaat
adalah:
 Fungsi Imam (Mazmur 33:2-3)
- Berdoa
- Pujian
- Penyembahan
 Fungsi Guru dan Pemimpin (Efesus 5:19-20)
- Mengajar
- Menghibur
- Menyembuhkan
 Fungsi Nabi (Mazmur 40:4)
- Menggembalakan
- Memberi nasehat

 Fungsi Rasul (Kolose 3:16)


- Memberi kesaksian
- Pelayanan
4). STRUKTUR PERAYAAN DALAM
IBADAH
• Dialogis = katabatis (Allah turun): Anabatis (Manusia naik)
Liturgist = leitos + Ergon (Publik + work), (Rom 13:6,15,16)
Liturgist = sebagai kohen, hiereus (Priest dalam Ibadah)
• Anamnesis = Peringatan Karya Keselamatan
• Epiklese = Permohonan supaya Roh Kudus datang
• Simbolis = Tanda Realita Keselamatan (Yoh 5:24; 1 Yoh 5:11-13)
5). LITURGI (TATA IBADAH) HKBP
Liturgi HKBP berlangsung sopan dan teratur (1
Kor 14:33+40).
Prelidium; Votum – Introitus – Doa; Dekalog;
Pengakuan Dosa; Epistel; Pengakuan Iman
Rasuli; Warta Jemaat; Khotbah; Persembahan;
Pengutusan; Doa Bapa Kami dan Berkat. Amen.
6). LITURGI INI PALING BAIK ATAU
MEMBOSANKAN?
o Kualitas Musik yang ditangani secara voluntir (sukarela),
tidak profesional, dan asal-asalan. Juga Song Leader yang
teknis bernyanyi dan kualitas suaranya yang tidak memadai.
Demikian juga banyaknya Paduan Suara dengan lagu dan
kualitas dan tehnik vokal yang membosankan.
o Khotbah yang tidak menarik dengan pesan yang tidak jelas
dan penyampaian yang tidak menarik.
- Demikian juga dalam bidang Koinonia yang
rapuh, semangat Marturia yang suam-suam
kuku, dll. Khusus dalam berliturgi, peranan
Pemain Musik dan Song Leader serta Paduan
Suara harus ditingkatkan dan ditangani secara
professional, termasuk alat musik dan sound
system-nya.
7. Memilih nyanyian yang baik untuk jemaat
yaitu nyanyian yang memiliki syair:

 Biblical;

 Confessional;

 Theocentris, bukan Antroposentris;


 Nilai Kristiani;

 Sederhana, mudah dimengerti;

 Relevan dalam kehidupan sehari-hari, enak didengar,


cocok untuk penyanyi, jemaat dan situasi (Maz 34:2);

• Mudah dipelajari, dihafal, dan sulit dilupakan.


Pertama: Diperlukan nyanyian baru
• Dalam Mazmur 33:3 dan Mazmur 98:1 dikatakan:
“Nyanyian baru bagi Tuhan”. Nyanyian baru (Shir
chadas) maksudnya adalah: baru, segar, disukai
dan populer. Nyanyian baru dimaksud sudah
barang tentu harus memiliki kriteria nyanyian
seperti disebut di atas.
• Dari 865 nomor lagu dalam Buku Nyanyian HKBP
(Bahasa Batak dan Bahasa Indonesia), kini sudah
ditambahkan 156 lagu dalam Buku Nyanyian
Kemuliaan Bagi Tuhan jilid 2 (Bahasa Batak dan
Bahasa Indonesia), dan sudah menjadi dokumen ke-9
dalam Rapat Pendeta HKBP bulan Oktober 2021.
• Nyanyian-nyanyian tersebut harus diwariskan kepada
generasi muda HKBP.
Masalah yang kita hadapi 4 dekade terakhir
ini adalah sudah terlalu banyak generasi
muda HKBP yang tidak mengenal Nyanyian
HKBP, dan mereka inilah di kemudian hari
yang sangat mungkin akan meninggalkan
gereja HKBP.
Kedua : Puitis ( Maz 23 ; 119 dll )
1. Sajak : AAAA
AABB Lebih menarik dari ABBA
ABAB

2. Sajak : AAAA AAAA ABAB CCAA


AAAA BBBB Lebih menarik dari ABC ABC
AABB AABB AABB CCAA
1.Kalimat demi kalimat harus mengalir. Artinya, kalimat
pertama harus berhubungan dengan kalimat kedua dan
seterusnya.

2.Penempatan suku kata sesuai fonetik (aksentuasi).


Aksentuasi itu sesuai dengan not atau nada yang
ditempatkan sesudah garis birama (2/4 ;3/4 ; 4/4; 6/4 ; 6/8).
5. Prasering menggunakan nada-nada pendek supaya
umat dapat mengambil nafas dengan mudah dan
tepat.
6. Jumlah kata-kata sesuai jumlah not; sebaiknya satu
suku kata untuk satu nada.
7. Jika satu suku kata dinyanyikan lebih dari satu not,
ditulis pakai legato.
Ketiga: Terjemahan Lagu

1. Menerjemahkan Nyanyian.
Acapkali menerjemahkan nyanyian jauh
lebih sulit dari pada menciptakan
nyanyian baru.
2. Dalam menerjemahkan nyanyian, sebaiknya
jangan menerjemahkan kata per kata (terjemahan
langsung) atau “Interlinier translation”.
Penerjemah harus mengetahui gaya bahasa dan
budaya asal si pencipta lagu (terjemahan harafiah
menurut budaya dan gaya bahasa si komposer
lagu tersebut).
3. Pada umumnya, penerjemah lagu yang baik selalu
menggunakan “dinamic equivalent translation”
atau terjemahan berdasarkan makna syair lagu
tersebut, dan makna syair tersebut dituangkan
dalam bentuk puisi sebagaimana diterangkan
dalam Nomor 1 s/d 12 tadi.
Keempat: Musik yang baik

1.Musik : Menyangkut motif


Yaitu: “IDEA” dan “MOOD” dari syair; itulah statement dasar lagu.
• Lagu itu tertuang dalam komposisi materi musik yang baik dan indah.
• Komposisi
: Pitch;
: Rhythm Composition;
: Timbre quality ;
: Material;
: Harmoni;
• Motive – Idea, Mood = Joy? Sad?;
• Development;
• Repetition: jangan sampai 3x, harus ada variasi;
• Sequence (lanjutan) ide sama, nada beda, ada unsur
Cadence: ada Half (Pertanyaan), Ada Full (Jawaban);
• Imitation;
• Variation;
• Contrast;
• Climax.
• Accords
: Indah (enak dinyanyikan dan didengar)
: Syair yang puitis yang sesuai dengan birama lagu atau
jumlah not dan aksentuasi kata dan kalimat, konjugasi
dan lain-lain.
Kata-kata dan birama yang segar, mudah
dimengerti dengan bahasa dan kalimat yang
sederhana:
Cocok untuk penyanyi;
Cocok untuk situasi;
Cocok untuk jemaat yang dilayani.
2. Hanya lagu yang syairnya Alkitabiah serta musik
yang enak didengar - itulah yang benar-benar
memuliakan Tuhan dan membuat penyanyi,
pemusik dan pendengar bersukacita (Maz 34:2-4),
dan menjadi takut dan percaya kepada Tuhan (Maz
40:4).
8). Peranan Musik dalam Penginjilan
• Musik/nyanyian seperti di atas dipakai Tuhan
untuk memenangkan orang lain bagi Kristus.
Dalam sejarah kebangunan Rohani, diakui
betapa besar pengaruh nyanyian dalam
penginjilan seperti pada jaman John Wesley
pada tahun 1703 – 1800 .
Menurut John F. Wilson (seorang sarjana musik) mengatakan bahwa

Menjadi murid Kristus

Meperoleh Keselamatan

Konfrontasi
terhadap pesan musik

Berpartisipasi
dalam musik
Potensi penginjilan dalam musik dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tahapan-tahapan ini perlu diperhatikan dalam pelayanan musik
supaya kita ataupun anggota kelompok paduan suara kita
bertumbuh ke arah kedewasaan iman dalam kepenuhan Kristus.
Untuk itu, setiap pemimpin kelompok paduan suara perlu
memperhatikan karakteristik pribadi anggotanya, termasuk dirinya
sendiri dalam mengemban misi kelompok paduan suara tersebut
dalam pelayanannya untuk memenangkan orang lain bagi Kristus.
9). Bernyanyi dengan Baik dan Benar

Untuk menyanyikan sebuah lagu dengan baik dan benar


diperlukan:

 Pengetahuan dan menguasai partitur lagu, idealnya bisa


luar kepala. Demikian juga penguasaan birama mulai 1 s/d
12.
• Demikian juga keterampilan mengeluarkan suara
beresonansi untuk mengeluarkan nada yang indah
dengan kualitas:
- Jernih dan jelas;
- Kuat berenergi;
- Vibrasi bebas;
- Cemerlang;
- Mantap dan mendalam.
• Nada yang indah seperti itu dapat
dihasilkan oleh:
- Dukungan pernafasan yang tepat;
- Tenggorokan yang terbuka;
- Nada yang beresonansi menggema.
Selamat menyanyikan
Pujian bagi Tuhan!

Pdt. JAU Doloksaribu, MMin

Anda mungkin juga menyukai