Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI
DKI JAKARTA
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA TIPE A1 JAKARTA VII
JL. OTISTA NO. 53-55 LANTAI 3, JAKARTA TIMUR 13330; TELEPON (021) 85915424; FAKSIMILI (021) 85915426;
SUREL : kppn182@gmail.com; LAMAN : www.djpb.kemenkeu.go.id/kppn/jakarta7

Nomor : S-5/KPN.1207/2023 2 Januari 2023


Sifat : Segera
Lampiran : Empat Berkas
Hal : Syarat Awal Pelaksanaan Anggaran TA 2023

Yth. Para Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Mitra KPPN Jakarta VII

Dalam rangka persiapan pelaksanaan pencairan dana APBN TA 2023, dengan ini disampaikan
kepada seluruh Kuasa Pengguna Anggaran satker mitra kerja KPPN Jakarta VII untuk dapat
mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Proses pencairan DIPA TA 2023 dapat dilaksanakan dengan menyampaikan surat-surat
awal tahun sebagai berikut:
a. Surat Pemberitahuan Pejabat Perbendaharaan dan Spesimen Tanda Tangan TA 2023
(Lampiran I dan II);
b. Salinan SK Pengelola Keuangan terakhir;
c. Pakta Integritas TA 2023 yang ditandatangani KPA sebanyak 3 (tiga) Rangkap (Lampiran III);
dan
d. Formulir Aktivasi OTP Pejabat Perbendaharaan (KPA, PPK dan PPSPM) dengan tanda tangan
dan cap basah serta dilampirkan salinan kartu tanda pengenal (KTP).
Semua berkas disampaikan secara fisik ke KPPN Jakarta VII dan salinan (softcopy)
disampaikan melalui surel kppn182@gmail.com dengan format subjek “Surat Awal Tahun 2023 –
Kode Satker”
2. Syarat Pengajuan UP KKP TA 2023 sebagai berikut:
a. Sudah menyelesaikan kewajiban UP/TUP TA 2022 (sisa UP dan TUP sudah nihil); dan
b. Unggah surat permohonan UP KKP pada aplikasi SAKTI 2023 yang meliputi:
1) Permohonan UP KKP,
2) Surat pernyataan UP KKP,
3) FC PKS KKP (hal depan dan hal yg ada tanda tangan para pihak).
3. Syarat penyampaian SPM UP Tunai/TUP Tunai/LS Bendahara TA 2023 sebagai berikut:
a. SPM UP;
b. Surat pernyataan UP cetakan dari Aplikasi SAKTI;
c. Salinan LPJ Desember 2022 yang sudah di approve KPPN;
d. Surat Persetujuan UP KKP dapat diunduh pada aplikasi sakti setelah disetujui (approve) kepala
KPPN;
e. Surat Hasil Rekonsiliasi (SHR) atau Surat Pernyataan Akan Menyelesaikan Rekonsiliasi TA
2022 (Lampiran IV); dan
f. Salinan Sertifikat Bendahara yang masih berlaku.
4. Pelaksanaan Pembayaran melalui Uang Persediaan (UP) TA 2023 tetap berpedoman pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Negara, sebagaimana diubah dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 178/PMK.05/2018.
5. Pelaksanaan Pembayaran melalui Tambahan Uang Persediaan (TUP) TA 2023 tetap mengacu
kepada surat Kepala KPPN Jakarta VII nomor S-609/KPN.1207/2022 hal Pengaturan Pengajuan
SPM ke KPPN Pada Masa Pandemi COVID-19.
2

Demikian untuk dipedomani, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih

Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara Tipe A1
Jakarta VII

Ditandatangani secara elektronik


Fauzi Syamsuri

Tembusan:
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
LAMPIRAN I
Surat Kepala KPPN Jakarta VII
Nomor : S-5/KPN.1207/2023
Tanggal : 2 Januari 2023

KOP SURAT SATKER

Nomor : ……………………………20..
Lampiran : 1 (Satu) lembar
Hal : Penyampaian Pejabat Pengelola Anggaran DIPA TA 2023 Satker ........

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VII


Jalan Otto Iskandardinata nomor 53-55
Jakarta Timur

Menunjuk Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara


Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan ini
kami sampaikan pejabat perbendaharaan lingkup Satker .................... (nama satker) dengan kode
Satker ................. (kode Satker):
NO NAMA NIP JABATAN NOMOR & TANGGAL SK
999999999999999999 Kuasa Pengguna
1
Anggaran (KPA)

Pejabat Pembuat
2 888888888888888888
Komitmen (PPK)

Pejabat
3 777777777777777777 Penandatanganan SPM
(PPSPM)

4 666666666666666666 Bendahara Pengeluaran

Dst...

Bersama ini dilampirkan :


1. Fotocopy Surat Keputusan Penetapan Pejabat Perbendaharaan; dan
2. Fotocopy Sertifikasi Bendahara / Nomor Sertifikat BNT

Demikian surat ini kami sampaikan, untuk diketahui. Atas perhatian diucapkan terima kasih.

Kuasa Pengguna Anggaran,

…………………………………………
NIP …………………………………..
Tembusan (apabila diperlukan)
1. (Eselon 1)
2. (Eselon 2)
LAMPIRAN II
Surat Kepala KPPN Jakarta VII
Nomor : S-5/KPN.1207/2023
Tanggal : 2 Januari 2023

SPESIMEN TANDA TANGAN

Kementerian/Lemb. :
Nama Satker :
Kode Satker :
Email Satker :

No. DATA PEJABAT PERBENDAHARAAN TANDA TANGAN PARAF


1. KUASA PENGGUNA ANGGARAN
NAMA :
NIP :
NO. HP :
EMAIL :
2. PEJABAT PENGUJI/PENANDATANGAN SPM
NAMA :
NIP :
NO. HP :
EMAIL :
3. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
NAMA :
NIP :
NO. HP :
EMAIL :
4. BENDAHARA PENGELUARAN
NAMA :
NIP :
NO. HP :
EMAIL :
5. BENDAHARA PENERIMAAN
NAMA :
NIP :
NO. HP :
EMAIL :
Dst....
*)Tabel pejabat perbendaharaan bisa ditambahkan sesuai jumlah pejabat

Jakarta, ............................... 202x

CAP DINAS Nama KPA


NIP .......................................
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA

PAKTA INTEGRITAS
Dengan berlandaskan janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Kode Etik Pegawai, pada hari ini …. tanggal ….
bulan ….. tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta, selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
2. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VII, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
3. Kepala............................... (xxxxxx), selanjutnya disebut PIHAK KETIGA.

 PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, dan PIHAK KETIGA tersebut secara bersama-sama selanjutnya
disebut sebagai “PARA PIHAK” dan sendiri-sendiri disebut “PIHAK”.

 PARA PIHAK dalam hal ini masing-masing bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan unit
kerja yang dipimpin.

 PARA PIHAK telah melakukan kesepakatan dalam suatu PAKTA INTEGRITAS berkenaan dengan tugas
pelayanan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA kepada PIHAK KETIGA dengan ketentuan
sebagai berikut :
PERTAMA
Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA tidak akan meminta
atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk
lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KEDUA
Dalam mendukung pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA, PIHAK KETIGA
tidak akan memberikan atau menawarkan suap dan/atau gratifikasi yang terkait dengan pelayanan yang
diberikan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
KETIGA
PARA PIHAK tidak akan menyalahgunakan jabatan dan/atau kewenangan yang dimiliki untuk menekan
PIHAK Lain agar melakukan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku demi kepentingan
perorangan.
KEEMPAT
PARA PIHAK bersedia dikenakan sanksi Hukuman Disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sanksi moral sesuai Kode Etik Pegawai dan/atau Tuntutan Ganti Rugi/Pidana
berdasarkan ketentuan yang berlaku, apabila terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan tersebut
di atas.
Demikian PAKTA INTEGRITAS ini dibuat untuk dilaksanakan dan ditaati.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PIHAK KETIGA


Kepala Kantor Wilayah DJPb
Provinsi DKI Jakarta, Kepala KPPN Jakarta VII, Kuasa Pengguna Anggaran,

Alfiker Siringoringo Fauzi Syamsuri ..................................

NIP 196303281983111001 NIP 197105101997031001 NIP

Lembar 1 : Arsip Kanwil DJPb DKI Jakarta Lembar 2 : Arsip KPPN Jakarta VII Lembar 3 : Arsip Satker
LAMPIRAN IV
Surat Kepala KPPN
Nomor : S-5/KPN.1207/2023
Tanggal : 2 Januari 2023

KOP SURAT SATKER

SURAT PERNYATAAN
Nomor : XXXXXXX

Sehubungan dengan pengajuan Uang Persediaan (UP) TA ....... sebesar Rp.999.999.999,00


(dengan huruf), yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ..............................................

2. Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran

3. Satuan Kerja : ………………………………… (xxxxxx)

4. Kementerian Negara/Lembaga : …………………………………. (xxx)

5. Eselon I : …………………………………. (xx)

dengan ini menyatakan bahwa :

Kami akan menyelesaikan proses Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara bulan


Desember 2022 dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Tahun 2022 sampai dengan terbitnya Surat
Hasil Rekonsiliasi (SHR) sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebelum batas waktu yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor : PER-8/PB/2022 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran 2022.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, ………… 20XX


Kuasa Pengguna Anggaran,

..............................
NIP ........................................
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PROVINSI DKI JAKARTA
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA TIPE A1
JAKARTA VII
JL. OTISTA NO. 53-55 LANTAI 3, JAKARTA TIMUR 13330; TELEPON (021) 85915424; FAKSIMILI (021) 85915426;
SUREL : KPPN182@GMAIL.COM; LAMAN : WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID/KPPN/JAKARTA7

Nomor : S-609/KPN.1207/2022 25 Februari 2022


Sifat : Sangat Segera
Lampiran : Satu Lembar
Hal : Pengaturan Pengajuan SPM ke KPPN Pada Masa Pandemi COVID-19

Yth. Kuasa Pengguna Anggaran Satker Mitra Kerja KPPN Jakarta VII

Sehubungan dengan kebijakan pengajuan dan penyelesaian SPM di KPPN dan untuk
menjaga kelancaran pencairan dana di KPPN selama masa darurat COVID-19 serta
memperhatikan :
1. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-447/PB/2020 hal Pengaturan Pengajuan
SPM ke KPPN Pada Masa Keadaan Darurat COVID-19; dan
2. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-78/PB/2022 hal Pengaturan Pengajuan
SPM ke KPPN Pada Masa Keadaan Darurat COVID-19; dan
3. Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor ND-370/PB/2020 hal Pengaturan
Pengajuan SPM ke KPPN Pada Masa Keadaan Darurat COVID-19; dan
4. Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor ND-76/PB/2022 hal Pengaturan
Pengajuan SPM ke KPPN Pada Masa Keadaan Darurat COVID-19,
bersama ini disampaikan sebagai berikut:
1. Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan/program Kementerian Negara/Lembaga,
maka kepada Satker dapat diberikan Tambahan Uang Persediaan (TUP) untuk keperluan
belanja operasional dan non-operasional.
2. Pengajuan SPM untuk belanja operasional dan non operasional Satker untuk selain
Program/Kegiatan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN)
dilakukan melalui mekanisme TUP Tunai, dengan ketentuan:
a. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan non operasional
Saker dalam satu bulan;
b. Dilengkapi dengan dokumen rincian rencana penggunaan TUP Tunai yang
ditandatangani KPA (sebagaimana lampiran);
c. TUP Tunai dapat diajukan setelah TUP Tunai sebelumnya telah
dipertanggungjawabkan seluruhnya dan/atau telah disetorkan ke kas negara;
d. TUP Tunai dapat dipergunakan untuk pembayaran pekerjaan kontraktual dengan nilai
kontrak sampai dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
e. TUP Tunai dapat dipergunakan untuk pembayaran tunggakan dengan nilai sampai
dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk satu penerima;
f. Pembayaran menggunakan TUP Tunai oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu kepada satu penerima/penyedia barang/jasa dapat dilakukan
sampai dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
g. KPA bertanggung jawab atas jenis kegiatan hasil keluaran dan penetapan harga
terhadap pembayaran yang dilakukan melalui mekanisme TUP Tunai;
3. Pengajuan SPM dilakukan dengan memperhatikan ketentuan mengenai rencana penarikan
dana, rencana penerimaan dana, dan perencanaan kas sebagaimana diatur dalam PMK
Nomor 197/PMK.05/2017 tentang Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana,
dan Perencanaan Kas.
4. Selanjutnya, untuk pengajuan SPM GUP/PTUP Tunai dan SPM LS kepada Bendahara
Pengeluaran agar satu SPM dimaksud diajukan untuk beberapa Kegiatan, output, dan
Lokasi yang berbeda sepanjang dalam jenis belanja yang sama sebagaimana diatur dalam
Perdirjen Perbendaharaan nomor PER-6/PB/2018 tentang Tata Cara Penggabungan
Beberapa Kegiatan Output dan Lokasi dalam Penerbitan SPM GUP, PTUP, dan SPM LS
kepada Bendahara Pengeluaran.
5. Dengan ditetapkannya Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan S-78/PB/2022, maka Surat
Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-447/PB/2020 dan surat-surat Kepala KPPN
Jakarta VII yang bertentangan dengan maksud Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
tersebut dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
6. Dalam hal terdapat TUP yang diberikan sebelum berlakunya Surat Direkur Jenderal
Pebendaharaan nomor S-78/PB/2022 hal Pengaturan Pengajuan SPM ke KPPN Pada
Masa Pademi COVID-19, pertanggungjawaban atas TUP tersebut memedomani Surat
Direktur Jenderal Pebendaharaan nomor S-447/PB/2020.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara Tipe A1
Jakarta VII

Ditandatangani secara elektronik


Fauzi Syamsuri

Tembusan:
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF

Anda mungkin juga menyukai